Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Saiful Hadi
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang
ABSTRAK
Minyak cengkeh merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang dapat diperoleh dari bunga,
tangkai atau gagang bunga dan daun cengkeh. Kandungan minyak atsiri bunga cengkeh men-
capai 21,3% dengan kadar eugenol antara 78-95%, dari tangkai atau gagang bunga menca-
pai 6% dengan kadar eugenol antara 89-95%, dan dari daun cengkeh mencapai 2-3% dengan
kadar eugenol antara 80-85%. Kandungan terbesar minyak cengkeh adalah eugenol, yang
bermanfaat dalam pembuatan vanilin, eugenil metil eter, eugenil asetat, dll. Ektraksi dengan
pelarut adalah salah satu metode yang digunakan untuk ekstraksi minyak atsiri bunga ceng-
keh. Pelarut yang digunakan dalam proses ekstraksi adalah n-heksana dan benzena. Peneli-
tian ini bertujuan untuk mengetahui rendemen yang diperoleh dengan menggunakan pelarut
n-heksana dan benzene serta mengetahui komponen-komponen minyak cengkeh yang terambil
dengan pelarut n-heksana dan benzena. Tahapan penelitian diawali dengan mengeringkan
bunga cengkeh dengan dijemur di bawah sinar matahari selama 1 minggu. Setelah itu, bu-
nga cengkeh kering ditumbuk sampai halus. Bunga cengkeh diekstraksi menggunakan soxhlet
dengan 100 mL pelarut pada suhu didihnya selama 15 siklus (+ 80 menit). Dari percobaan
yang telah dilakukan dihasilkan rendemen ekstrak bunga cengkeh dengan pelarut n-heksana
sebesar 17,61% dan kadar eugenol 65,02%. Sedangkan dengan pelarut benzene, rendemen
ekstraks bunga cengkeh sebesar 18,90% dan kadar eugenol 8,81%. Oleh karena itu, ekstraksi
minyak atsiri bunga cengkeh dengan menggunakan pelarut n-heksana relatif lebih baik karena
memberikan kadar eugenol lebih besar daripada pelarut benzena.
ABSTRACT
Clove oil is one of the essential oils obtained from the cloves, stalks or clove steam and clove
leaf. The clove contains 21.3% of the essential oils with the eugenol content of 78-95%, the
clove stalk contains 6% of the essential oils with the eugenol content of 89-95%, and the clove
leaf contains 2-3% of the essential oils with the eugenol content of 80-85%. The clove oil is
mostly composed of eugenol, which is useful in the production of vanillin, eugenil methyl ether,
eugenil acetate, etc. The extraction using solvent is one of the methods used for the extraction
of essential oils of clove flower. The solvents used for the extraction process were n-hexane and
benzene. This study aimed to determine the yield of the essential oil obtained from the extrac-
tion using n-hexane and benzene as well as to know its components. The first step of the pro-
cess was initiated by drying the cloves in the sun for a week. Then the dried cloves were finely
ground. Clove was extracted using a Soxhlet with 100 mL of solvent at its boiling temperature
for 15 cycles (+ 80 minutes). The obtained yield of the extraction process using n-hexane was
17.61% with the eugenol content of 65.02%. While the obtained yield from the extraction pro-
cess using benzene solvent was 18.90% with the eugenol content of 8.81%. Therefore, the clove
essential oil extraction using n-hexane solvent is relatively better than using benzene because
it produces greater eugenol content.
mengekstraksi zat pewangi dalam jumlah diperoleh minyak bunga cengkeh murni.
besar. Benzena juga dikenal dengan nama Untuk pengambilan minyak bunga ceng-
C6H6, adalah senyawa kimia organik yang keh menggunakan pelarut benzena, prose-
merupakan cairan tak berwarna dan mudah dur kerja yang dilakukan sama seperti
terbakar serta mempunyai bau yang manis. prosedur di atas.
Dibandingkan dengan heksana, benzena
biasanya menghasilakan jumlah mutlak HASIL DAN PEMBAHASAN
yang lebih besar, akan tetapi mengandung Pada percobaan ekstraksi minyak
fraksi lilin, serta albumin dan zat warna bunga cengkeh (Clove Oil) dengan pelarut
dalam jumlah lebih besar. Secara ring- n-heksana dan benzena meliputi tahapan
kas dapat dikatakan bahwa heksana lebih yaitu meliputi: perlakuan bahan, proses
banyak digunakan untuk mengekstraksi ekstraksi minyak bunga cengkeh, proses
minyak bunga bernilai tinggi, sedangkan pemurnian minyak dan hasil produknya.
benzena digunakan untuk mengekstraksi Pada proses perlakuan bahan, bahan yang
minyak yang mempunyai nilai yang lebih digunakan adalah bunga cengkeh yang tua
rendah. Penelitian ini memiliki tujuan se- dan kering, penggunaan bahan yang tua
bagai berikut: mengetahui rendemen yang karena kandungan minyak atsirinya lebih
diperoleh dari minyak atsiri bunga cengkeh banyak daripada bahan yang muda serta
melalui ekstraksi soxhlet dengan menggu- mengandung kadar air yang rendah. Peng-
nakan pelarut n-heksana dan benzene serta gunaan bahan yang kering bertujuan agar
mengetahui pelarut yang lebih baik antara kadar air dalam bunga cengkeh berkurang
n-heksana dan benzena untuk menghasil- sehingga pada ekstraksi bunga cengkeh
kan eugenol terbesar. dapat menghasilkan minyak bunga ceng-
keh yang relatif banyak. Bahan kemudian
METODE PENELITIAN ditumbuk sekecil mungkin agar minyak
Bahan-bahan yang digunakan dapat terambil sempurna pada proses ek-
antara lain bunga cengkeh serta pelarut n- straksi dan laju penguapan minyak atsiri
heksana dan benzena. Alat utama yang di- dari bahan menjadi cukup cepat.
gunakan adalah ekstraktor soxhlet. Bunga Proses ekstraksi dan pemurnian
cengkeh dalam soxhlet diekstraksi dengan minyak bunga cengkeh menggunakan alat
100 mL n-heksana pada suhu 150-160oC ekstraktor soxhlet karena untuk efisiensi
sampai warna pelarut menjadi seperti se- waktu, kemudahan dalam perangkaian
mula. Setelah dilakukan proses ekstraksi, alat, dan proses pengambilan pelarutnya
diperoleh filtrat minyak bunga cengkeh. yang relatif banyak. Proses ekstraksi bunga
Filtrat kemudian dimurnikan dengan ek- cengkeh menggunakan dua macam pelarut
straktor soxhlet pada suhu 150-160°C yaitu n-heksana dan benzene. Pemilihan n-
sampai pelarutnya tidak menetes lagi dan heksana sebagai pelarut, karena n-heksana
bersifat stabil dan mudah menguap, selek- Dari percobaan yang telah dilaku-
tif dalam menguapkan zat, mengekstraksi kan dihasilkan kadar eugenol sebesar
sejumlah kecil lilin serta dapat mengek- 65,02% yang lebih sedikit jika dibanding-
strak zat pewangi dalam jumlah besar. Se- kan dengan penelitian Ketaren yang meng-
dangkan benzena dipilih sebagai pelarut gunakan metode penyulingan uap dengan
karena benzena dapat digunakan untuk kadar eugenol sebesar 78-95%. Hal ini di-
mengekstraksi bahan kering, bunga, daun- sebabkan karena ada eugenol yang hilang
daunan, batang dan akar. waktu proses perlakuan bahan maupun
Pengamatan yang dilakukan pada waktu ekstraksinya. Dari hasil percobaan
percobaan ini meliputi ekstraksi minyak diperoleh kadar eugenol serta komponen
bunga cengkeh dengan pelarut n-heksana yang lain seperti yang terdapat pada Table
dan benzena. 1.
Ektraksi Minyak Bunga Cengkeh de- Tabel 1. Data Hasil Analisis Minyak Bu-
ngan Pelarut n-Heksana nga Cengkeh dengan Pelarut n-Heksana
Pada proses ekstraksi bunga ceng- No Nama Komponen Prosentase
keh dilakukan dengan menggunakan 1 Eugenol 65,02
pelarut n-heksana sebanyak 100 mL, de- 2 Trans-Caryophyllene 15,64
ngan berat bunga cengkeh yang diekstraksi 3 Phenol 2,69
sebesar 11,5343 gram. Ekstraksi berlang- 4 Ethanone 5,55
sung pada kondisi operasi 150-160 °C ka-
rena titik didih n-heksana 69 °C sedangkan Pada tabel 1 diketahui bahwa
titik didih minyak cengkeh 253oC, sehingga komponen tertinggi yang terdapat dalam
diharapkan pada kondisi operasi tersebut minyak bunga cengkeh dengan pelarut
n-heksana dapat menguap dan minyak da- heksana adalah eugenol sebesar 65,02%.
pat terambil semaksimal mungkin. Proses Selain eugenol juga terdapat komponen-
ekstraksi dilakukan sampai warna pelarut komponen yang lain yaitu Caryophyllene,
menjadi seperti semula. Siklus yang ter- Phenol, Ethanone.
jadi pada eksraksi bunga cengkeh menca- Dari percobaan yang telah dilaku-
pai 15 siklus dengan waktu ± 80 menit. kan dihasilkan kadar eugenol yang lebih
Pada percobaan diperoleh minyak bunga sedikit dibandingkan dengan penelitian
cengkeh yang berwarna hijau kekuningan. Ketaren yang menggunakan metode pe-
Ekstraksi bunga cengkeh dengan pelarut n- nyulingan uap, hal ini disebabkan karena
heksana menghasilkan rendemen 17,61%. ada eugenol yang hilang pada proses per-
Hal ini hampir sama rendemen dalam pe- lakuan bahan maupun pada proses ekstrak-
nelitian Ketaren (1985) yang mengguna- sinya.
kan metode penyulingan uap menghasil- Dari hasil percobaan diketahui
kan rendemen 17-18%. bahwa minyak yang dihasilkan berwarna
hijau kekuningan. Hal ini dikarenakan n- Tabel 2. Data Hasil Analisis Minyak
heksana dapat memisahkan antara minyak Bunga Cengkeh dengan Pelarut Benzana
dengan pelarut sehingga dapat diketahui No Nama komponen Prosentase
dengan jelas perbedaan antara minyak dan 1 Benzena 14,05
2 Naphthalene 2,44
pelarut. 3 Eugenol 8,81
4 Caryophyllene 2,01
Ektraksi Minyak Bunga Cengkeh de- 5 2,3,4 Trimethoxya- 0,54
ngan Pelarut Benzena cetophenone
Dengan prosedur yang sama,
pengambilan minyak cengkeh dengan Pada tabel 2 diketahui bahwa kom-
pelarut benzena menghasilkan minyak ponen tertinggi yang terdapat dalam mi-
bunga cengkeh yang berwarna kuning ke- nyak bunga cengkeh dengan pelarut ben-
coklatan dengan rendemen 18,90%. Hal zena adalah benzena sebesar 14,05% dan
ini hampir sama dengan rendeman yang di- eugenol sebesar 8,81%. Selain itu juga
hasilkan dalam penelitian Ketaren (1985) terdapat komponen-komponen yang lain
menggunakan metode penyulingan uap yaitu Naphthalene, Caryophyllene, 2,3,4
yang menghasilkan rendemen 17-18%. Trimethoxyacetophenone. Dari tabel 4.2
Dari percobaan yang telah di- diketahui bahwa kadar eugenol lebih ren-
lakukan dihasilkan kadar eugenol sebesar dah daripada kadar benzena, hal ini di-
8,81% yang lebih sedikit jika dibanding- sebabkan karena pelarut benzena tidak
kan dengan penelitian Ketaren yang meng- dapat mengekstrak dengan baik diban-
gunakan metode penyulingan uap dengan dingkan dengan pelarut n-heksana.
kadar eugenol sebesar 78-95% dan juga Dari percobaan yang telah dilaku-
lebih sedikit dengan percobaan ini yang kan dihasilkan kadar eugenol yang lebih
menggunakan pelarut n-heksana dengan sedikit dibandingkan dengan penelitian
kadar eugenol sebesar 65,02%. Hal ini Ketaren yang menggunakan metode pe-
disebabkan karena pelarut benzena tidak nyulingan uap, hal ini disebabkan karena
dapat mengekstrak dengan baik dibanding- ada eugenol yang hilang pada proses per-
kan dengan pelarut n-heksana. Dari hasil lakuan bahan maupun pada proses ekstrak-
percobaan diperoleh kadar eugenol serta sinya.
komponen yang lain seperti yang terdapat Minyak yang dihasilkan dari ek-
pada tabel 2. straksi menggunakan pelarut n-heksana