Sie sind auf Seite 1von 8

MANUSKRIP

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS PRIMIPARA TENTAG METODE


KONTRASEPSI SELAMA MENYUSUI DI RUANGAN CEMPAKA RSUD DR.
DORIS SYLVANUS
KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2017

(PENELITIAN DESKRIPTIF)

Oleh:
ANDIKA HAWINI
(NIM : 2014.A.05.0442)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM D-III KEBIDANAN
TAHUN 2017

1
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS PRIMIPARA TENTANG METODE
KONTRASEPSI SELAMA MENYUSUIDI RUANGANCEMPAKA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA TAHUN 2017

Andika Hawini*, Lensi Natalia Tambunan**, Sarah H Rintuh***

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan STIkes Eka Harap Program Studi DIII
Kebidanan

Email : Andikahawini@yahoo.co.id

INTISARI

Kontrasepsi adalah usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Dalam


pemilihan KB untuk ibu menyusui harus memilih alat yang tidak
menggangguproduksi ASI selama masa nifas. Masa nifas adalah dimulai sejak 1 jam
setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu.
Banyak wanita yang mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan jenis
kontrasepsi. Oleh karena itu ibu bisa memilih jenis alat kontrasepsi yang tidak
mengganggu produksi ASI selama menyusui yaitu kontrasepsi yang baik buat ibu
selama massa nifas adalah: MAL,Mini pil, AKDR, yang tidak akan mengganggu
selama poduksi ASI. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu
nifas primipara tentang kontrasepsi selama menyusui Di RuanganCempaka RSUD
Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya Tahun 2017.
Desain peneliti menggunakan deskriptif dengan dengan jumlah sampel 31
responden, teknik yang digunakan porposivesampling pengumpulan data
menggunakan kuesioner. Analisis data dengan edditing, coding, dan tabulasi serta
data disajikan dalam bentuk diagram pie dan persentase.
Hasil penelitian pengetahuan ibu dari 31 responden bahwa tingkat pengetahuan
ibu primipara tentang kontrasepsi selama menyusui kurang 17 orang (55%),
berpengetuan baik 8 orang (26%), berpengetahuan cukup 6 orang (19%).Oleh karena
itu, masih adanya responden yang kurang mendapatkaninformasi dari media
elektronik bahkan bahkan dari tenaga kesehatan. Diharapkan peran dari tenaga
kesehatan untuk memberikan informasi kepada ibu nifas dapat mengerti memilih
kontrasepsi yang cocok bagi ibu selama menyusui

Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Metode Kontrasepsi


Literatur : 21 literatur (2005-2012)

1
KNOWLEDGE LEVEL OF MATERNAL PRIMIPAROUS MOTHER ABOUT
CONTRACEPTION DURING BREASTFEEDING IN CEMPAKA ROOM
dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA HOSPITAL IN 2017.

Andika Hawini*, Lensi Natalia Tambunan**, Sarah H Rintuh***


High School of Health Sciences STIkes Eka Harap Study Program DIII Midwifery

Email : Andikahawini@yahoo.co.id

ABSTRACK

Contraception is an attempt to prevent pregnancy. In the selection


ofcontraception for breastfeeding mothers should choose a tool that does not
interfere with milk production during the puerperium. The postpartum period begins
1 hour after the birth of the placenta up to 6 weeks. Many women find it difficult to
determine the choice of contraceptive type.Therefore, the mother can choose the type
of contraception that does not interfere with the production of breast milk during
breastfeeding is a good contraception for the mother During the puerperium period:
Lactational Amenorrhea, mini pills, contraceptive devices in the womb which does
not interfere during milk production.
The purpose of this study was to determine knowledge level of of primiparous
postpartum mother about contraception during breastfeeding In Cempaka Room Dr.
Doris Sylvanus Palangka Raya hospital in 2017.
The research design using descriptive with 31 respondents sample, the
technique used porposive sampling, data collection using questionnaire. Data
analysis with edditing, coding, and tabulation and data are presented in pie chart and
percentage
The result of mother's knowledge research from 31 respondents that primipara
mother knowledge level about contraception during breastfeeding are less
knowledge17 respondents (55%), goodknowledge 8 respondent (26%), enough
knowledge 6 respondent (19%).
On the results of research respondents have a level of knowledge that is
lessknowledge 17 respondents (55%). It is expected that the role of health workers to
provide information to postpartum women can understand choosing the appropriate
contraceptive for the mother during breastfeeding.

Keyword :Knowledge Level, Primiparous Mother, Contraception,


Literature : 21 literature (2005-2012)

2
PENDAHULUAN Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk pemulihan dan pemantapan menyusui
mencegah terjadinya kehamilan.Usaha-usaha berhubungan dengan perawatan pada ibu dan
itu dapat bersifat sementara, dapat juga bersifat bayi baru lahir yang merupakan salah satu hal
pramanen (Sarwono, 2009). Kontrasepsi penting yang dapat meningkatkan jumlah dan
merupakan upaya untuk mencegah terjadinya lamanya menyusui kurangnya pengetahuan
kehamilan. Upaya ini dapat bersifat sementara, masyarakat khususnya primipara tentang
dapat pula bersifat permanen. Penggunaan metode kontrasepsi selama menyusui
kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang dikarenakan kurangnya informasi yang akurat
mempengaruhi fertelitas (Wiknjosastro, 2005). dan masih kurangnya pengetatuan tentang
Dalam pemilihan KB untuk ibu menyusui harus manfaat ASI serta karena masih gencarnya
memilih alat yang tidak mengganggu laktasi promosi susu formula membuat banyak ibu
dan produksi ASI selama masa nifas. Masa gagal menyusui dan masih banyak wanita yang
nifas adalah dimulai sejak 1 jam setelah mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan
lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 jenis kontrasepsi. Hal ini tidak hanya karena
hari) setelah itu (Saifuddin, 2009). Masa nifas terbatasnya metode yang tersedia tetapi juga
adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran oleh ketidak tahuan mereka tentang persyaratan
bayi, plasenta serta selaput ketuban yang dan keamanan metode kontrasepsi tersebut,
diperlukan untuk memulihkan kembali organ berbagai faktor harus dipertimbangkan
kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu termasuk status kesehatan(Muryanto, 2012).
kurang lebih 6 minggu (Sitti saleha, 2009). Peran tenaga kesehatan sangat penting
Banyak wanita yang mengalami kesulitan untuk memberikan konseling ataupun
dalam menentukan pilihan jenis kontrasepsi. penyuluhan kepada ibu menyusui bahwa
Hal ini tidak hanya karena terbatasnya metode dengan memberikan ASI secara ekslusif dan
yang tersedia tetapi juga oleh ketidaktahuan efektif dapat berguna sebagai kontrasepsi
mereka tentang persyaratan dan keamanan alamiah. Peran bidan adalah sebagai konselor
metode kontrasepsi tersebut, berbagai faktor KB pasca persalinan bertujuan agar masyarakat
harus dipertimbangkan termasuk status khususnya ibu setelah melahirkan tidak bingung
kesehatan dan masalah dalam KB khususnya mengenai pemakaian KB setelah persalinan dan
ibu menyusui adalah ibu masih belum dapat memberikan konseling, agar meningkatkan
memilih KB mana yang tidak mempengaruhi jumlah penerimaan dan kualitas metode KB
dan tidak mengganggu laktasi dan produksi ASI kepada masyarakat sesuai dengan pengetahuan
selama menyusui.Oleh karena itu ibu bisa dan keterampilan untuk mendorong ibu
memilih jenis-jenis alat kontrasepsi yang tidak primipara selama masa nifas agar
mengganggu produksi ASI selama menyusui gunakanmetode kontrasepsi non hormonal
yaitu metode kontrasepsi yang baik buat ibu dapat dengan menggunakan kondom,
selama massa nifas adalah: MAL, Mini pil, spiral/AKDR, dan sterilisasi, serta metode
AKDR, yang tidak akan mengganggu selama hormonal yaitu mini pil, suntik, dan
poduksi ASI. susuk/implant dan menganjurkan ibu untuk
Di Indonesia pada tahun 2014 peserta KB menyusui bayinya betapa pentingnya
sebanyak 35.202.908 meliputi IUD sebanyak memberikan ASI ekslusif dan keuntungan yang
555.241 (11,07%),Implant sebanyak 3.680.816 ibu dapatkan selama menyusui bayinya ialah
(10,46%), kondom sebanyak 1.110.341 sebagai alat kontrasepsi yang alamiah.
(3,15%), Suntik sebanyak 16.734.917 Oleh karena itu penulis merasa perlu
(47,54%), dan Pil KB sebanyak 8.300.362 untuk melakukan penelitian tentang
(29,58%) (Depkes RI, 2014). Pada tahun 2014 “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Primipara
peserta KB di Provinsi Kalimantan Tengah Tentang Metode Kontrasepsi selama
sebanyak 54,5%, IUD sebanyak 11,73%, menyusui di ruangan Cempaka RSUD dr.
Kondom sebanyak 18,22%, Implant sebanyak Doris Sylvanus Palangka Raya”.
62,54%, Suntik sebanyak 80,30%, dan Pil KB RUMUSAN MASALAH
8,27% peserta (BKKBN Kalteng, 2014). Berdasarkan latar belakang diatas, maka
rumusan masalah pada penelitian ini adalah
3
“Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas PENDIDIKAN
Pramipara Tentang Metode Kontrasepsi selama 2 (6%) 2 (7%) SD
menyusui”
12 SMP
TUJUAN PENELITIAN (39%)
Mengidentifikasikan Tingkat Pengetahuan Ibu SMA
Nifas Primipara Tentang Metode Kontrasepsi 15
selama menyusui (48%)
METODE PENELITIAN
Diagram 2 Tingkat Pengetahuan Responden
Berdasarkan Pendidikan di RSUD dr.
Penelitian ini dilakukan menggambarkan Doris Sylvanus Ruang Cempaka Kota
tingkat pengetahuan ibu nifas tentang metode Palangka Raya (Mei 2017).
kontrasepsi selama menyusui di ruangan Dari diagram pie di atas dapat diketahui
cempaka RSUD dr. Doris Sylvanus. dari 31 responden terdapat 2 (6%) responden
Peneliti menggunakan jenis penelitian dengan pendidikan dasar, 15 (48%) responden
deskritif dengan populasi 31 responden dan berpendidikan SMP, 12 (39%) responden
sampel 31 responden, teknik yang digunakan berpendidikan SMA, dan 2 (7%) responden
proposive sampling. Pengumpulan data berpendidikan tinggi.
menggunakan kuesoner. Analisa data dengan Dalam diagram dibawah ini dapat dilihat
coding, scoring, dengan tabulating serta karekteristik responden berdasarkan pekerjaan
penyajian data disajikan dalam bentuk diagram dapat dilihat dalam diagram di bawah ini.
pie dan presentase.
0, 0% PEKERJAAN 0, 0%
0, 0%
Analisa data menjelaskan tentang metode
statistik yang digunakan dalam menganalisis
data hasil penelitian, termasuk di dalamnya IRT
adalah perlu tidaknya penggunaan uji statistik
31
(Hidayat, 2010). Metode analisa data pada
(100)
penelitian ini dilakukan dengan cara Editing,
Codin, Scoring, dan Tabulating. Diagram 3 Tingkat Pengetahuan Responden
HASIL PEENELTIAN Berdasarkan Pekerjaan di RSUD dr.
Dalam diagram dibawah ini dapat dilihat Doris Sylvanus Ruang Cempaka Kota
karekteristik responden berdasarkan umur dapat Palangka Raya (Mei 2017).
dilihat dalam diagram di bawah ini. Dari diagram pie diatas dapat diketahui
dari 31 Responden terdapat 31 responden
0, 0% USIA (100%) sebagai IRT ( Ibu Rumah Tangga).
14 Dalam diagram dibawah ini dapat dilihat
< 20
(45%) 17 karekteristik responden berdasarkan Pernah
Tahun
(55%) atau Tidak Pernah Mendapatkan Informasi
20 - 35 tentang kontrasepsi.
Tahun
INFORMASI
Diagram 1 Tingkat Pengetahuan Responden
Berdasarkan Umur di RSUD dr. Doris
Sylvanus Ruang Cempaka Kota Palangka Ya Tidak
Raya (Mei 2017).
Dari diagram pie diatas dapat diketahui dari 31 31
responden, terdapat 17 responden (55%) yang (100%)
berumur dewasa awal <20 tahun dan usia
Diagram 4 Tingkat Pengetahuan Responden
pertengahan 14 responden Berdasarkan Pernah Atau Tidak
Dalam diagram dibawah ini dapat dilihat Mendapatkan Informasi Mengenai Alat
karekteristik responden berdasarkan Kontrasepsi Selama Menyusui di RSUD
berdasarkan pendidikan dapat dilihat dalam dr. Doris Sylvanus Ruang Cempaka
diagram di bawah ini. Kota Palangka Raya (Mei 2017).

4
Dari diagram pie diatas diketahui bahwa Dalam diagram dibawah ini dapat dilihat
dari 31 responden sebanyak 31 responden karekteristik responden berdasarkan tentang
(100%) pernah mendapatkan mengenai alat syarat metode kontrasepsi
kontrasepsi selama menyusui. SYARAT METODE KONTRASEPSI
2 (6%)
Dalam diagram dibawah ini dapat dilihat
karekteristik responden berdasarkan Sumber 11 Baik
18 (36%)
Informasi Cukup
(58%)
Kurang
0% SUMBER INFORMASI

Tidak pernah Diagram 7 Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Syarat


Metode Kontrasepsi Menyusui di RSUD
Tenaga dr. Doris Sylvanus Ruang Cempaka Kota
Kesehtan Palangka Raya (Mei 2017).
100% Dari diagram pie diatas diketahui yag
Media Cetak
menjawab syarat metode kontrasepsi selama
Diagram 5 Tingkat Pengetahuan Responden menyusui dengan kriteria kurang 18 responden
Berdasarkan Sumber Informasi di RSUD (18%), cukup 11 responden (36%), baik 2
dr. Doris Sylvanus Ruang Cempaka Kota responden (6%).
Palangka Raya (Mei 2017).
Dalam diagram dibawah ini dapat dilihat
karekteristik responden berdasarkan tentang
Dari diagram pie diatas diketahui bahwa
jenis-jenis metode kontrasepsi yang cocok dan
31 (100%) responden pernah mendapatkan dapat dipilih ibu menyusui.
informasi dari tenaga kesehatan. JENIS KONTRSEPSI
2 (6%)
Dalam diagram dibawah ini dapat dilihat Baik
11
karekteristik responden berdasarkan Pengertian 18 (36%) Cukup
alat kontrasepsi (58%)

PENGERTIAN Kurang

Diagram 8 Tingkat Pengetahuan Responden Tentang


8 Baik Jenis-Jenis Metode Kontrasepsi Yang
Cocok Dan Dapat Dipilih Ibu Menyusui di
17 (26%) Cukup RSUD dr. Doris Sylvsnus Ruang
(55%) Kurang Cempaka Kota Palangka Raya (Mei 2017)
6 (19%) Dari diagram pie diatas dapat diketahui
dari 31 responden, terdapat 18 (58%) memiliki
pengetahuan kurang, terdapat 11(36%)
Diagram 6 Tingkat pengetahuan Ibu Tentang memiliki pengetahuan cukup dan terdapat 2
Pengertian Kontrasepsi di Ruang (6%) yang memiliki pengetahuan baik tentang
Cempaka RSUD dr. Doris Sylvanus
Palangka Raya Tahun 2017
jenis-jenis metode kontrasepsi yang cocok dan
Dari diagram pie diatas dapat diketahui dapat dipilih ibu menyusui.
bahwa dari 31 responden sebanyak 17 Dalam diagram dibawah ini dapat dilihat
responden (55%) memiliki tingkat pengetahuan karekteristik responden berdasarkan tentang
kurang, 8 responden (28%) memiliki keuntungan metode kontrasepsi selama
pengetahuan baik, dan 6 responden (19%) menyusui
memilikin pengetahuan cukup.

5
KEUNTUNGAN KONTRASEPSI
KRITERIA HASIL
2 (6%) Baik 2 (7%)
Baik
11 Cukup 10
(36%) 19 Cukup
18 (58%) Kurang (32%)
(61%) Kurang

Diagram 9 Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Diagram 11 Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas
Keuntungan Metode Kontrasepsi Selama Primipara Tentang Metode Kontrasepsi
Menyusui di RSUD dr. Doris Sylvsnus selama menyusuia di RSUD dr. Doris
Ruang Cempaka Kota Palangka Raya Sylvsnus Ruang Cempaka Kota
(Mei 2017) Palangka Raya Bulan Mei Tahun 2017
Dari diagram pie diatas dapat diketahui Dari diagram pie diatas keseluruhan hasil
dari 31 responden, terdapat 18 (58%) memiliki penelitian dari 31 responden, sebanyak 19
pengetahuan kurang, terdapat 11 (36%) responden (61%) berpengetahuan kurang,
memiliki pengetahuan cukup dan terdapat 2 terdapat 10 responden (32%) berpengetahuan
(6%) yang memiliki pengetahuan baik tentang cukup, dan terdapat 2 responden (7%)
alat kontrasepsi selama menyusui. berpengetahuan kurang secara keseluruhan
Dalam diagram dibawah ini dapat dilihat tentang tingkat pengetahuan ibu nifas primipara
karekteristik responden berdasarkan tentang tentang metode kontrasepsi selama menyusui.
kerugian metode kontrasepsi selama menyusui
melalui. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian keseluruhan
KERUGIAN KONTRASEPSI
dari 31 responden, sebanyak 19 responden
3 (10%)
Baik
(61%) berpengetahuan kurang, terdapat 10
responden (32%) berpengetahuan cukup, dan
11 Cukup
17 terdapat 2 responden (7%) berpengetahuan
(55%) (35%) Kurang kurang secara keseluruhan tentang tingkat
pengetahuan ibu nifas primipara tentang metode
kontrasepsi selama menyusui.
Diagram 10 Tingkat Pengetahuan Responden
Menurut peneliti tidak ada kesenjangan
Tentang Kerugian Metode Kontrasepsi antara teori dan fakta mengenai pengetahuan
Selama Menyusui di RSUD dr. Doris ibu nifas tentang metode kontrasepsi selama
Sylvsnus Ruang Cempaka Kota menyusui yakni sejumlah faktor yang
Palangka Raya (Mei 2017) mempengaruhi pengetahuan responden
Dari diagram pie diatas dapat diketahui berkaitan dengan pengetahuan ibu tentang
dari 31 responden, terdapat 17 (55%) memiliki metode kontrasepsi selama menyusui yaitu,
pengetahuan kurang, terdapat 11 (35%) berdasarkan hasil penelitian responden banyak
memiliki pengetahuan cukup dan terdapat 3 memiliki status pekerjaan sebagai ibu rumah
(10%) yang memiliki pengetahuan baik tentang tangga sebanyak 31 responden (100%),
alat kontrasepsi selama menyusui. mendapat informasi sebanyak 21 responden
Dalam diagram dibawah ini dapat dilihat (68%), serta banyaknya jumlah responden yang
karekteristik responden berdasarkan memiliki status pendidikan terakhir tingkat
keseluruhan SMP sebanyak 15 responden (48%). Dan masih
banyak lagi faktor yang mempengaruhi
pengetahuan responden yaitu pengelaman serta
sosial, budaya, dan minat. Dengan sumber
informasi yang dapat diakses dimanapun dan
kapanpun tidak memilik batas membuat
responden agar lebih teliti lagi memilih
informasi yang akurat dan tepat, hal ini juga
6
dipengaruhi dengan kebanyakan responden Hartanto. Huriawati. 2007. Keluarga
hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga Berencana Dan Kontrasepsi. Jakarta:
diharpkan mampu berinteraksi dan berperan Pustaka Sinar Harapan
aktif didalam lingkungannya. Untuk Iqbal Mubarak, Wahit. 2007. Promosi
meningkatkan pemahaman responden Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
diharapkan ibu nifas dapat mengunjungi tenaga Machfoedz, Ircham. 2010. Metodologi
kesehatan untuk mendapatkan penyuluhan dan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
informasi yang tepat mengenai metode Bidang Kesehatan, Keperawatan,
kontrasepsi selama menyusui. Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta:
Fitramaya
KESIMPULAN Manuaba, Chandranita ayu ida. 2010. Ilmu
Secara keseluruhan dari 31 responden Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB
terdapat responden sebanyak 17 responden Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
(55%) memiliki tingkat pengetahuan kurang, 8 Marliani. 2010. Sikap Manusia Teori Dan
responden (28%) memiliki pengetahuan baik, Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
dan 6 responden (19%) memilikin pengetahuan Belajar
cukup. Morgen. Geri. 2010. Obstetri dan Ginekologi.
Bahwa sebagian besar responden yang Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
ada di ruang cempaka RSUD dr. Doris Notoadmojo, S. 2010. Promosi Kesehatan dan
Sylvanus Palangka Raya 17 responden (55%0 Aplikasinya, Cetakan Kedua, Rineka
memiliki tingkat pengetahuan kurang tentang Cipta, Jakarta.
pengertian kontrasepsi secara umum. Notoadmojo, Soekidjo. 2012. Promosi
Hal ini disebabkan oleh umur dimana kita Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.
ketehui bahwa semakin cukup umur maka Jakarta: Rineka Cipta
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang Nursalam. 2009. Konsep dan Penerapan
akan lebih mata dalam berfikir dan bekerja. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
SARAN Proverawati, A, Islaely, A, Aspuah, S. 2010.
Diharapkan dengan hasil penelitian ini Panduan Memilih Kontrasepsi.
dapat memberikan pengalaman dan menambah Yogyakarta: Nuha Medika
wawasan kepada peneliti mengenai kurangnya Riyanto,agus.2013.KAPITA SELEKTA
pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi selama KUESIONER Pengetahuan dan sikap
dalam Penelitian Kesehatan:jakarta
menyusui.
selatan.salemba medik
Diharapkan hasil penelitian ini dapat Saifuddin, A.B 2009. Asuhan kebidanan pada
digunakan sebagai bahan referensi, informasi masa nifas. Jakarta: salemba Medika
dan bacaan serta untuk menambah wawasan Saleha, Sitti. 2009. Asuhan kebidanan pada
bagi mahasiswa dan Perpustakaan. masa nifas. Jakarta: Salemba Medika
Sarwono. 2009. Ilmu Kandungan. Jakarta PT
DAFTAR PUSTAKA Bina Pustaka
Alimul. Hidayat Aziz. 2010. Metode Penelitian TA. Moch. Imron dan Munif Amrul.2010.
Kebidanan Tehnik Analisis Data. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan.
Jakarta: Salemba Medika. Jakarta: CV Sagung Seto
Arikunto, S. 2007. Prosedur Penelitian suatu Wiknjosastro, H. 2005. Ilmu Kebidanan.
pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Jakarta: yayasan Bina Pustaka Sarwono
Cipta Prawirohardjo.
Bahiyatun. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas
Normal. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC

Das könnte Ihnen auch gefallen