Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
(PENELITIAN DESKRIPTIF)
Oleh:
ANDIKA HAWINI
(NIM : 2014.A.05.0442)
1
TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS PRIMIPARA TENTANG METODE
KONTRASEPSI SELAMA MENYUSUIDI RUANGANCEMPAKA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA TAHUN 2017
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan STIkes Eka Harap Program Studi DIII
Kebidanan
Email : Andikahawini@yahoo.co.id
INTISARI
1
KNOWLEDGE LEVEL OF MATERNAL PRIMIPAROUS MOTHER ABOUT
CONTRACEPTION DURING BREASTFEEDING IN CEMPAKA ROOM
dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA HOSPITAL IN 2017.
Email : Andikahawini@yahoo.co.id
ABSTRACK
2
PENDAHULUAN Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk pemulihan dan pemantapan menyusui
mencegah terjadinya kehamilan.Usaha-usaha berhubungan dengan perawatan pada ibu dan
itu dapat bersifat sementara, dapat juga bersifat bayi baru lahir yang merupakan salah satu hal
pramanen (Sarwono, 2009). Kontrasepsi penting yang dapat meningkatkan jumlah dan
merupakan upaya untuk mencegah terjadinya lamanya menyusui kurangnya pengetahuan
kehamilan. Upaya ini dapat bersifat sementara, masyarakat khususnya primipara tentang
dapat pula bersifat permanen. Penggunaan metode kontrasepsi selama menyusui
kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang dikarenakan kurangnya informasi yang akurat
mempengaruhi fertelitas (Wiknjosastro, 2005). dan masih kurangnya pengetatuan tentang
Dalam pemilihan KB untuk ibu menyusui harus manfaat ASI serta karena masih gencarnya
memilih alat yang tidak mengganggu laktasi promosi susu formula membuat banyak ibu
dan produksi ASI selama masa nifas. Masa gagal menyusui dan masih banyak wanita yang
nifas adalah dimulai sejak 1 jam setelah mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan
lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 jenis kontrasepsi. Hal ini tidak hanya karena
hari) setelah itu (Saifuddin, 2009). Masa nifas terbatasnya metode yang tersedia tetapi juga
adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran oleh ketidak tahuan mereka tentang persyaratan
bayi, plasenta serta selaput ketuban yang dan keamanan metode kontrasepsi tersebut,
diperlukan untuk memulihkan kembali organ berbagai faktor harus dipertimbangkan
kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu termasuk status kesehatan(Muryanto, 2012).
kurang lebih 6 minggu (Sitti saleha, 2009). Peran tenaga kesehatan sangat penting
Banyak wanita yang mengalami kesulitan untuk memberikan konseling ataupun
dalam menentukan pilihan jenis kontrasepsi. penyuluhan kepada ibu menyusui bahwa
Hal ini tidak hanya karena terbatasnya metode dengan memberikan ASI secara ekslusif dan
yang tersedia tetapi juga oleh ketidaktahuan efektif dapat berguna sebagai kontrasepsi
mereka tentang persyaratan dan keamanan alamiah. Peran bidan adalah sebagai konselor
metode kontrasepsi tersebut, berbagai faktor KB pasca persalinan bertujuan agar masyarakat
harus dipertimbangkan termasuk status khususnya ibu setelah melahirkan tidak bingung
kesehatan dan masalah dalam KB khususnya mengenai pemakaian KB setelah persalinan dan
ibu menyusui adalah ibu masih belum dapat memberikan konseling, agar meningkatkan
memilih KB mana yang tidak mempengaruhi jumlah penerimaan dan kualitas metode KB
dan tidak mengganggu laktasi dan produksi ASI kepada masyarakat sesuai dengan pengetahuan
selama menyusui.Oleh karena itu ibu bisa dan keterampilan untuk mendorong ibu
memilih jenis-jenis alat kontrasepsi yang tidak primipara selama masa nifas agar
mengganggu produksi ASI selama menyusui gunakanmetode kontrasepsi non hormonal
yaitu metode kontrasepsi yang baik buat ibu dapat dengan menggunakan kondom,
selama massa nifas adalah: MAL, Mini pil, spiral/AKDR, dan sterilisasi, serta metode
AKDR, yang tidak akan mengganggu selama hormonal yaitu mini pil, suntik, dan
poduksi ASI. susuk/implant dan menganjurkan ibu untuk
Di Indonesia pada tahun 2014 peserta KB menyusui bayinya betapa pentingnya
sebanyak 35.202.908 meliputi IUD sebanyak memberikan ASI ekslusif dan keuntungan yang
555.241 (11,07%),Implant sebanyak 3.680.816 ibu dapatkan selama menyusui bayinya ialah
(10,46%), kondom sebanyak 1.110.341 sebagai alat kontrasepsi yang alamiah.
(3,15%), Suntik sebanyak 16.734.917 Oleh karena itu penulis merasa perlu
(47,54%), dan Pil KB sebanyak 8.300.362 untuk melakukan penelitian tentang
(29,58%) (Depkes RI, 2014). Pada tahun 2014 “Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Primipara
peserta KB di Provinsi Kalimantan Tengah Tentang Metode Kontrasepsi selama
sebanyak 54,5%, IUD sebanyak 11,73%, menyusui di ruangan Cempaka RSUD dr.
Kondom sebanyak 18,22%, Implant sebanyak Doris Sylvanus Palangka Raya”.
62,54%, Suntik sebanyak 80,30%, dan Pil KB RUMUSAN MASALAH
8,27% peserta (BKKBN Kalteng, 2014). Berdasarkan latar belakang diatas, maka
rumusan masalah pada penelitian ini adalah
3
“Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas PENDIDIKAN
Pramipara Tentang Metode Kontrasepsi selama 2 (6%) 2 (7%) SD
menyusui”
12 SMP
TUJUAN PENELITIAN (39%)
Mengidentifikasikan Tingkat Pengetahuan Ibu SMA
Nifas Primipara Tentang Metode Kontrasepsi 15
selama menyusui (48%)
METODE PENELITIAN
Diagram 2 Tingkat Pengetahuan Responden
Berdasarkan Pendidikan di RSUD dr.
Penelitian ini dilakukan menggambarkan Doris Sylvanus Ruang Cempaka Kota
tingkat pengetahuan ibu nifas tentang metode Palangka Raya (Mei 2017).
kontrasepsi selama menyusui di ruangan Dari diagram pie di atas dapat diketahui
cempaka RSUD dr. Doris Sylvanus. dari 31 responden terdapat 2 (6%) responden
Peneliti menggunakan jenis penelitian dengan pendidikan dasar, 15 (48%) responden
deskritif dengan populasi 31 responden dan berpendidikan SMP, 12 (39%) responden
sampel 31 responden, teknik yang digunakan berpendidikan SMA, dan 2 (7%) responden
proposive sampling. Pengumpulan data berpendidikan tinggi.
menggunakan kuesoner. Analisa data dengan Dalam diagram dibawah ini dapat dilihat
coding, scoring, dengan tabulating serta karekteristik responden berdasarkan pekerjaan
penyajian data disajikan dalam bentuk diagram dapat dilihat dalam diagram di bawah ini.
pie dan presentase.
0, 0% PEKERJAAN 0, 0%
0, 0%
Analisa data menjelaskan tentang metode
statistik yang digunakan dalam menganalisis
data hasil penelitian, termasuk di dalamnya IRT
adalah perlu tidaknya penggunaan uji statistik
31
(Hidayat, 2010). Metode analisa data pada
(100)
penelitian ini dilakukan dengan cara Editing,
Codin, Scoring, dan Tabulating. Diagram 3 Tingkat Pengetahuan Responden
HASIL PEENELTIAN Berdasarkan Pekerjaan di RSUD dr.
Dalam diagram dibawah ini dapat dilihat Doris Sylvanus Ruang Cempaka Kota
karekteristik responden berdasarkan umur dapat Palangka Raya (Mei 2017).
dilihat dalam diagram di bawah ini. Dari diagram pie diatas dapat diketahui
dari 31 Responden terdapat 31 responden
0, 0% USIA (100%) sebagai IRT ( Ibu Rumah Tangga).
14 Dalam diagram dibawah ini dapat dilihat
< 20
(45%) 17 karekteristik responden berdasarkan Pernah
Tahun
(55%) atau Tidak Pernah Mendapatkan Informasi
20 - 35 tentang kontrasepsi.
Tahun
INFORMASI
Diagram 1 Tingkat Pengetahuan Responden
Berdasarkan Umur di RSUD dr. Doris
Sylvanus Ruang Cempaka Kota Palangka Ya Tidak
Raya (Mei 2017).
Dari diagram pie diatas dapat diketahui dari 31 31
responden, terdapat 17 responden (55%) yang (100%)
berumur dewasa awal <20 tahun dan usia
Diagram 4 Tingkat Pengetahuan Responden
pertengahan 14 responden Berdasarkan Pernah Atau Tidak
Dalam diagram dibawah ini dapat dilihat Mendapatkan Informasi Mengenai Alat
karekteristik responden berdasarkan Kontrasepsi Selama Menyusui di RSUD
berdasarkan pendidikan dapat dilihat dalam dr. Doris Sylvanus Ruang Cempaka
diagram di bawah ini. Kota Palangka Raya (Mei 2017).
4
Dari diagram pie diatas diketahui bahwa Dalam diagram dibawah ini dapat dilihat
dari 31 responden sebanyak 31 responden karekteristik responden berdasarkan tentang
(100%) pernah mendapatkan mengenai alat syarat metode kontrasepsi
kontrasepsi selama menyusui. SYARAT METODE KONTRASEPSI
2 (6%)
Dalam diagram dibawah ini dapat dilihat
karekteristik responden berdasarkan Sumber 11 Baik
18 (36%)
Informasi Cukup
(58%)
Kurang
0% SUMBER INFORMASI
PENGERTIAN Kurang
5
KEUNTUNGAN KONTRASEPSI
KRITERIA HASIL
2 (6%) Baik 2 (7%)
Baik
11 Cukup 10
(36%) 19 Cukup
18 (58%) Kurang (32%)
(61%) Kurang
Diagram 9 Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Diagram 11 Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas
Keuntungan Metode Kontrasepsi Selama Primipara Tentang Metode Kontrasepsi
Menyusui di RSUD dr. Doris Sylvsnus selama menyusuia di RSUD dr. Doris
Ruang Cempaka Kota Palangka Raya Sylvsnus Ruang Cempaka Kota
(Mei 2017) Palangka Raya Bulan Mei Tahun 2017
Dari diagram pie diatas dapat diketahui Dari diagram pie diatas keseluruhan hasil
dari 31 responden, terdapat 18 (58%) memiliki penelitian dari 31 responden, sebanyak 19
pengetahuan kurang, terdapat 11 (36%) responden (61%) berpengetahuan kurang,
memiliki pengetahuan cukup dan terdapat 2 terdapat 10 responden (32%) berpengetahuan
(6%) yang memiliki pengetahuan baik tentang cukup, dan terdapat 2 responden (7%)
alat kontrasepsi selama menyusui. berpengetahuan kurang secara keseluruhan
Dalam diagram dibawah ini dapat dilihat tentang tingkat pengetahuan ibu nifas primipara
karekteristik responden berdasarkan tentang tentang metode kontrasepsi selama menyusui.
kerugian metode kontrasepsi selama menyusui
melalui. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian keseluruhan
KERUGIAN KONTRASEPSI
dari 31 responden, sebanyak 19 responden
3 (10%)
Baik
(61%) berpengetahuan kurang, terdapat 10
responden (32%) berpengetahuan cukup, dan
11 Cukup
17 terdapat 2 responden (7%) berpengetahuan
(55%) (35%) Kurang kurang secara keseluruhan tentang tingkat
pengetahuan ibu nifas primipara tentang metode
kontrasepsi selama menyusui.
Diagram 10 Tingkat Pengetahuan Responden
Menurut peneliti tidak ada kesenjangan
Tentang Kerugian Metode Kontrasepsi antara teori dan fakta mengenai pengetahuan
Selama Menyusui di RSUD dr. Doris ibu nifas tentang metode kontrasepsi selama
Sylvsnus Ruang Cempaka Kota menyusui yakni sejumlah faktor yang
Palangka Raya (Mei 2017) mempengaruhi pengetahuan responden
Dari diagram pie diatas dapat diketahui berkaitan dengan pengetahuan ibu tentang
dari 31 responden, terdapat 17 (55%) memiliki metode kontrasepsi selama menyusui yaitu,
pengetahuan kurang, terdapat 11 (35%) berdasarkan hasil penelitian responden banyak
memiliki pengetahuan cukup dan terdapat 3 memiliki status pekerjaan sebagai ibu rumah
(10%) yang memiliki pengetahuan baik tentang tangga sebanyak 31 responden (100%),
alat kontrasepsi selama menyusui. mendapat informasi sebanyak 21 responden
Dalam diagram dibawah ini dapat dilihat (68%), serta banyaknya jumlah responden yang
karekteristik responden berdasarkan memiliki status pendidikan terakhir tingkat
keseluruhan SMP sebanyak 15 responden (48%). Dan masih
banyak lagi faktor yang mempengaruhi
pengetahuan responden yaitu pengelaman serta
sosial, budaya, dan minat. Dengan sumber
informasi yang dapat diakses dimanapun dan
kapanpun tidak memilik batas membuat
responden agar lebih teliti lagi memilih
informasi yang akurat dan tepat, hal ini juga
6
dipengaruhi dengan kebanyakan responden Hartanto. Huriawati. 2007. Keluarga
hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga Berencana Dan Kontrasepsi. Jakarta:
diharpkan mampu berinteraksi dan berperan Pustaka Sinar Harapan
aktif didalam lingkungannya. Untuk Iqbal Mubarak, Wahit. 2007. Promosi
meningkatkan pemahaman responden Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
diharapkan ibu nifas dapat mengunjungi tenaga Machfoedz, Ircham. 2010. Metodologi
kesehatan untuk mendapatkan penyuluhan dan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
informasi yang tepat mengenai metode Bidang Kesehatan, Keperawatan,
kontrasepsi selama menyusui. Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta:
Fitramaya
KESIMPULAN Manuaba, Chandranita ayu ida. 2010. Ilmu
Secara keseluruhan dari 31 responden Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB
terdapat responden sebanyak 17 responden Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
(55%) memiliki tingkat pengetahuan kurang, 8 Marliani. 2010. Sikap Manusia Teori Dan
responden (28%) memiliki pengetahuan baik, Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
dan 6 responden (19%) memilikin pengetahuan Belajar
cukup. Morgen. Geri. 2010. Obstetri dan Ginekologi.
Bahwa sebagian besar responden yang Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
ada di ruang cempaka RSUD dr. Doris Notoadmojo, S. 2010. Promosi Kesehatan dan
Sylvanus Palangka Raya 17 responden (55%0 Aplikasinya, Cetakan Kedua, Rineka
memiliki tingkat pengetahuan kurang tentang Cipta, Jakarta.
pengertian kontrasepsi secara umum. Notoadmojo, Soekidjo. 2012. Promosi
Hal ini disebabkan oleh umur dimana kita Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.
ketehui bahwa semakin cukup umur maka Jakarta: Rineka Cipta
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang Nursalam. 2009. Konsep dan Penerapan
akan lebih mata dalam berfikir dan bekerja. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
SARAN Proverawati, A, Islaely, A, Aspuah, S. 2010.
Diharapkan dengan hasil penelitian ini Panduan Memilih Kontrasepsi.
dapat memberikan pengalaman dan menambah Yogyakarta: Nuha Medika
wawasan kepada peneliti mengenai kurangnya Riyanto,agus.2013.KAPITA SELEKTA
pengetahuan ibu tentang alat kontrasepsi selama KUESIONER Pengetahuan dan sikap
dalam Penelitian Kesehatan:jakarta
menyusui.
selatan.salemba medik
Diharapkan hasil penelitian ini dapat Saifuddin, A.B 2009. Asuhan kebidanan pada
digunakan sebagai bahan referensi, informasi masa nifas. Jakarta: salemba Medika
dan bacaan serta untuk menambah wawasan Saleha, Sitti. 2009. Asuhan kebidanan pada
bagi mahasiswa dan Perpustakaan. masa nifas. Jakarta: Salemba Medika
Sarwono. 2009. Ilmu Kandungan. Jakarta PT
DAFTAR PUSTAKA Bina Pustaka
Alimul. Hidayat Aziz. 2010. Metode Penelitian TA. Moch. Imron dan Munif Amrul.2010.
Kebidanan Tehnik Analisis Data. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan.
Jakarta: Salemba Medika. Jakarta: CV Sagung Seto
Arikunto, S. 2007. Prosedur Penelitian suatu Wiknjosastro, H. 2005. Ilmu Kebidanan.
pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Jakarta: yayasan Bina Pustaka Sarwono
Cipta Prawirohardjo.
Bahiyatun. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas
Normal. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC