Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Fahrurrozi PDF
Fahrurrozi PDF
SKRIPSI
Oleh
FAHRURROZI
106011000005
JAKARTA
2013
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
Fahrurrozi. “Peranan Majlis Dzikir dan Shalawat Dalam Pembentukan
Akhlak Remaja”
Pendidikan merupakan proses untuk menghasilkan out put yang mengarah
pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas tinggi. Sehingga
manusia dapat hidup mempertahankan eksistensinya dalam masyarakat yang terus
berkembang. Kondisi masyarakat yang plural menjadi sebuah tantangan bagi
dunia pendidikan dalam mengakomodir seluruh perbedaan tersebut. Dalam
Skripsi ini akan mengupas gagasan dengan judul skipsi Peranan Majlis Dzikir dan
Shalawat Dalam Pembentukan Akhlak Remaja. Dengan pembatasan masalah (1)
Peranan Majlis Dzikir dan Shalawat yang di pimpin oleh Habib Munzir. (2)
Dzikir dan Shalawat yang sering dibaca bersama-sama oleh para jama’ah Majlis
Dzikir. (3) Peranan Majlis Dzikir dan Shalawat yang berpengaruh terhadap
pembentukan akhlak remaja/jama’ah, Tingkah laku, Perbuatan, Ucapan.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan dengan
penilitian kuantitatif, sehingga hasil penelitian berupa angka-angka melainkan
berupa interpretasi. Sedang pengumpulan datanya dilakukan dengan
menggunakan teknik Kuantitatif data yang terkumpul untuk dianalisa isinya
sesuai dengan yang dibutuhkan sehingga dapat diambil suatu kesimpulan. (1)
Bagaimana kegiatan Majlis Dzikir yang dipimpin oleh Habib Munzir. Kegiatan
majlis dzikir dan shalawat adalah mengadakan peringatan mauled yang diadakan
setiap taun di Monumen Nasional (MONAS).(2) Bagaimana kondisi akhlak
remaja yang mengikuti Majlis Dzikir. Penulis mnyimpulkan dengan penilitian
angket, yang dimana kondisi akhlak remaja pada saat ini sangat baik akhlak’y
setelah pengajian majlis dzikir dan shalawat. (3) Bagaimana peranan Majlis Dzikir
dalam membentuk akhlak remaja.
Beberapa ide pokok yang dapat penulis rumuskan setelah mengkaji
permasalahan ini adalah: (1) Untuk meningkatkan nilai-nilai Islam, hendaknya
Majlis dzikir dan shalawat lebih berperan dengan kegiatan-kegiatan keagama’an
untuk meningkatkan remaja rajin untuk beribadah kepada Allah swt dan kepada
Nabi Muhammad saw. (2) Untuk mengembangkan peran Majlis dzikir dan
shalawat remaja hendaknya aktif dalam kehidupan sehari-hari mereka supaya
akhlak akan tercapai dan akan terus mengingat kepada Allah swt dan Nabi
Muhammad saw. (3) Dalam pengajian Majlis dzikir dan shalawat hendaknya ada
keseimbangan dengan pemerintah pusat, supaya Agama Islam maju dengan
Majlis-Majlisnya berkaitan dengan pemerintah MUI dan Mentri Agama dan
Ulama-Ulama setempat. (4) Dalam pengajian Majlis dzikir dan shalawat
hendaknya berpusat kepada remaja, supaya mereka tua nanti akan mengajari anak-
anaknya yang Sholeh dan Sholehah. Remaja saat ini tantangan bagi mereka untuk
tidak terjerumus ke “Narkoba” yang dilaknat oleh Allah swt (5) Semoga Majli-
majlis dzikir dan shalawat melakukan kegiatan keluar daerah selain dijakarta
untuk berkembang ke seluruh penjuru Indonesia untuk mengingat kepada Allah
swt dan Nabi Muhammad saw.
FAHRURROZI
vi
KATA PENGANTAR
ﺑﺴﻢ اﷲ ا ﻟﺮ ﲪﻦ ا ﻟﺮ ﺣﯿﻢ
Segala Puji serta ungkapan rasa syukur selalu tercurahkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan hidayah, iradah, serta karunia-Nya kepada seluruh
makhluk di seluruh jagad raya ini. Shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW, sebagai tauladan manusia menuju pencerahan spiritual dan
intelektual.
Melalui petunjuk dan Iradah dari Allah SWT, akhirnya penulis mampu
menyelesaikan skripsi dengan judul "Peranan Majlis Dzikir dan Shalawat dalam
Pembentukan Akhlak Remaja" Skripsi ini merupakan rangkaian tugas akhir
selama mengikuti masa perkuliahan di Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tidak terlepas ucapan terima kasih sebagai bentuk rasa syukur bahagia,
penulis persembahkan untuk kedua orangtuaku tercinta Ayahanda M Ru’yan,
Ibunda Tuniawati yang selalu mendo’akan, dan mendidikku dengan penuh rasa
ikhlas, ridho dan sabar serta kasih sayangnya hingga saat ini. Teruntuk kakak-
kakakku, para keponakanku yang selalu memberikan senyum semangat penuh arti
dalam meniti hidup yang penuh makna sebagai amanah yang diberikan Tuhan
yang Maha Kuasa, semoga Allah SWT senantiasa menuntun dan menjaga mereka
dalam menuju keridhoan-Nya.
Melalui kesempatan ini juga, penulis ungkapkan rasa terima kasih kepada pihak-
pihak terkait berkat bantuan serta dorongannya secara tulus ikhlas, baik secara moril
maupun materiil. Oleh karena itu, penulis menyampaikan penghargaan yang setinggi-
tingginya dan menghaturkan ucapan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Bapak
Prof. Dr. H. Rif’at Syauqi Nawawi, M.A. beserta para pembantu dekan dan segenap
jajarannya.
2. Bahrissalim, M. Ag., selaku Ketua Jurusan dan Drs. Sapiudin Shidiq, M. Ag.,
Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
vii
3. Dr. H. Abdul Madjid Khon M. Ag, selaku Dosen pembimbing skripsi yang dengan
tulus ikhlas telah meluanglan waktu, memberi bimbingan, arahan dan bantuan serta
motivasinya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Dosen penguji skripsi Bapak Aminudin Yakub M.Ag. Dan Bapak Drs. Ghufron
Ikhsan MA.
5. Drs. Sapiudin Shidig, M. Ag., selaku dosen penasehat akademik yang telah
memberikan ilmunya dan senantiasa memotivasi penulis dari awal perkuliahan
hingga menyelesaikan tugas skripsi ini.
6. Dr. Hj. Djunaidatul Munawarah, M. Ag., sebagai ibu dan dosen seminar proposal
skripsi yang telah banyak memberikan saran dan arahannya dari masa perkuliahan
sampai proses penyelesaian skripsi ini.
7. Habib Munjir Al-Musawa., sebagai narasumber yang telah menerima penulis dengan
baik dan terbuka dalam melakukan wawancara dengan beliau, sehingga penulis dapat
dengan mudah memperoleh data-data yang dapat mendukung tentang penulisan
skripsi ini.
8. Ustadz. A. Fatih Ghazali, guru yang tidak pernah merasa bosan memberikan
pencerahan-pencerahan spiritual kepada penulis untuk bagaimana berproses
menjalani hidup ini sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan yang Maha Kuasa.
9. Pimpinan dan Staff Perpustakaan Utama, perpustakaan Pascasarjana, dan
Perpustakaan Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Pimpinan dan Staff Perpustakaan UNJ, yang telah banyak membantu penulis dalam
mengumpulkan bahan-bahan referensi untuk penyelesaian skripsi ini.
10. Sahabat-sahabatku di SEMANGGI INSTITUTE. Irfan Arofah S.Pd., Junaedi,
S.Pd.I., Ali Mudatsir, Jurahman Namar, Rifki Hidayat, Ali Ghazal S,Pd.I, Andika, M.
Rahman dan Agustian, S.Pd.I., para sahabat yang telah mengajarkan arti
persahabatan, memberikan keceriaan lewat tawa dan candanya.
11. Para sahabatku angkatan 2005-2006, Kholid"oli"Amsy, S.Pd.I., Siti "Sidhay"
Hidayah, S.Th.I., Royani, S.Pd.I., Nur Istiqomah,S.Pd.I., Fajrin UH, S.Pd.I.,
Ferawati, S.Pd.I., Hendra Gunawan, Mariah,S.Pd.I., Habibi Yusuf, S.Pd.I., Ismawati,
S.Pd.I., Mubin Nurdiansyah, Rabiatul"Iwi"Adawiyah, S.Pd.I., Ade "Adam"
Dermawan, S.Pd.I., Midiz, Nervi Pradewi, S.Pd.I, Lieszaenia, S.Pd.I., Aimmatul
Hasanah, S.Pd.I., Fitri Rahmawati, Abd. Azis, S.Pd.I., Aan"ochem" Supratman,
A.Ghoni, S.Pd.I., dkk., terima kasih kalian sudah menjadi sahabat-sahabat terbaik
yang sudah ku kenal.
viii
12. Akhwani Subhi, sahabat Kamal Fuadi yang telah membantu penulis dengan
memberikan. Sahabat Arif Mahmudi dan Rihlaturrizqa Attamimi (PPMPK-FITK),
yang sudah turut serta menjadi editor dan translator referensi skripsi berbahasa Arab
13. Keluarga Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Cabang Ciputat.
Penulis,
Fahrurrozi
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI…………………………………………………………….. IV
KATA PENGANTAR…………………………………………………... V
DAFTAR ISI…………………………………………………………….. VI
BAB I PEDAHULUAN…………………………………………………. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1
Nur yanis, Panduan Pendidikan Agama Islam Pada Masyarakat, (Jakarta:2003), h.9
2
Nur yanis, Panduan Pendidikan Agama Islam Pada Masyarakat,,,, h.9
3
Untuk meraih cinta kepada Allah swt, tak perlu bersemedi atau
melakukan ritual berat. Akan tetapi hanya perlu satu Mantra Sakti. Yakni
membaca shalawat. Shalawat adalah yang ditunjukan pada Rasullullah saw
sebagai bukti cinta dan hormat kita kepadanya, yaitu umatnya. Ia juga doa
para malaikat, bahkan Allah swt memerintahkan malaikat untuk
mendoakan mereka yang bershalawat, sebagaimana yang dalam firman-
Nya surat Al-Ahzab /33: 56
3
M. Luqman Hakim, Cahaya Sufi, edisi 53 2009 hal. 12
4
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi
(konsep dan Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung: Remaja Rosdakarya,2006), cet.3, h. 136
4
ﻮْاﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱢ ُﻤﻮْاﺗَﺴْﻠِﯿْﻤًﺎإِنﱠ اﷲَ وَﻣَﻠَﺎﺋِﻜَﺘَﮫُ ﯾُﺼَﻠﱡﻮْنَ ﻋَﻠَﻲ اﻟﻨﱠﺒِﻰ ﯾَﺎأَﯾﱡﮭَﺎاﻟﱠﺬِﯾْﻦَ اَﻣَﻨُﻮاﺻَﻠ
“ Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi
(Muhammad saw). Wahai orang-orang yang beriman! Bershlawat untuk
Nabi (Muhammad saw) dan ucapkanlah salam dengan penuh kehormatan
kepadanya”.
اِﻧﱠﻤَﺎ: ان رﺳﻮل اﷲ ﻟﻰ اﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ ﻗﻞ: ﻋﻦ اﺑﻲ ھﺮﯾﺮةرﺿﻲ اﷲ ﻋﻨﮫ ﻗﻞ
( )رواه ﻣﺎ ﻟﻚ.ِﺑُﻌِﺜْﺖُ ﻟِﺄُﺗَﻤﱢﻢَ ﻣَﻜَﺎرِمَ اﻟْﺄَﺧْﻼَق
“Dari Abu Hurairah ra. telah berkata: Sesungguhnya Aku diutus untuk
menyempurnakan akhlak yang baik’’. (HR. Malik)5
5
Malik Ibn Anas, Al-Muwatha, (Bairut: Dar Al-Kutub Al-Ilmiah), juz:2. h.905
6
Jurnal Pondok pesantren, Mihrab, (Departemen Agama RI,Vol,II,No,1,Maret,2008)
hal.71
5
7
Undang-Undang RI. No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, (bandung: citra
unbara,2006), h. 87
6
nikmat dengan adanya seorang ulama yang mendirikan majlis dzikir dan
shalawat.
B. Identifikasi Masalah
Pembinaan Akhlak yang dilakukan Majlis Dzikir dan Shalawat
terhadap remaja, diantaranya pembinaan akhlak remaja. Adapun akhlak
remaja dapat diindentifikasi sebagai berikut:
1. Peran Majlis Dzikir dan Shalawat terhadap remaja
2. Peran Majlis Dzikir dan Shalawat terhadap orang lain
3. Sikap baik kepada orang tua, Takjim kita sama seorang guru
4. Sikap sopan santun terhadap orang lain
5. Sikap jujur kepada orang tua, Allah SWT.
C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Mengingat banyaknya masalah akhlak remaja terhadap sesama
manusia, maka dalam penilitian ini hanya membatasi pada masalah:
a. Peranan Majlis Dzikir dan Shalawat yang di pimpin oleh Habib
Munzir
b. Dzikir dan Shalawat yang sering dibaca bersama-sama oleh para
jama’ah Majlis Dzikir
c. Peranan Majlis Dzikir dan Shalawat yang berpengaruh terhadap
pembentukan akhlak remaja/jama’ah, Tingkah laku, Perbuatan,
Ucapan.
2. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalahnya yaitu:
a. Bagaimana kegiatan Majlis Dzikir yang dipimpin oleh Habib
Munzir
7
BAB II
KAJIAN TEORI
Dalam bahasa Arab, majlis berasal dari kata ﻭﳎﻠﺴﺎ، ﺟﻠﻮﺳﺎ، ﳚﻠﺲ،ﺟﻠﺲ
yang berarti “duduk”. Kata majlis merupakan bentuk isim makan yang
mengandung arti “tempat duduk”.8 Dalam Kamus Bahasa Indonesia pengertian
majelis adalah “pertemuan atau perkumpulan orang banyak atau bangunan tempat
9
orang berkumpul.”
Dzikir dalam kamus bahasa Arab berasal dari kata ﺫﻛﺮ-ﺍﻛﹾﺮ ﺫyang
berarti “menyebut atau mengucapkan”. 10 Dzikir dalam arti lain “renungan,
pengajaran”. 11 Istilah dzikir sama halnya dengan menghapal, hanya saja
8
Ahmad Warson Munawir, Kamus Al-Munawir, (Surabaya: Pustaka Progressif,
1997), h. 202
9
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Pustaka, 1999), cet. Ke-10, h. 615
10
Ahmad Warson Munawir, Kamus Al-Munawir…, h. 448
11
Mawardi Labay El sulthani, Zikir dan Doa Dalam Kesibukan, (Departemen
Penerangan RI 1992), hal. 15
8
9
12
Syekh Muhammad hisyam kabbani, energy zikir dan shalawat, ( Jakarta: PT
Serambi Ilmu Semesta 1998), hal.11
13
Syekh Muhammad hisyam kabbani, energy zikir…, hal.15
10
murka, bisa juga senjata yang paling ampuh dalam menghadapi semua
rintangan dan cobaan dalam berjihad di jalan Allah swt.14
Shalawat dalam kamus bahasa arab adalah bentuk jama’ dari kata
14
Mawardi Labay El sulthani Zikir dan Doa Dalam Kesibukan hal.81
15
Luwis Ma’luf, Al-Munjid, (Bairut: Dar el-MasSyriq, 1986), Cet. 38 h. 434
11
ﺎﻤﻴﻠﺴﺗ
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi
(Muhammad saw). Wahai orang-orang yang beriman! Bershlawat untuk
Nabi (Muhammad saw) dan ucapkanlah salam dengan penuh kehormatan
kepadanya.
Dengan demikian majlis shalawat adalah suatu tempat perkumpulan
orang-orang yang menyebut nama Nabi Muhammad saw, tempat
perkumpulan orang-orang yang bershalawat kepada Nabi Muhammad saw
untuk mencari rahmat dari Allah dan Nabi Muhammad saw.
Shalawat juga sebuah sarana untuk menambah iman kita kepada
Allah swt dan cinta kita kepada Nabi Muhammad saw. Serta mengetahui
tentang sunnah-sunah Nabi Muhammad saw agar manusia
mengamalkannya apa yang telah Nabi ajarkan kepada hambanya untuk
berbuat baik sesama dan sebagainya.
Imam Bukhori dan Abu Aliyah berkata dalam kitab Tafsir Ibnu
Katsir Shalawatnya Allah swt terhadap Nabi Muhammad saw adalah
merupakan pujian atas Nabi Muhammad saw di hadapan para malaikat.16
17
Imam Abi al-Fida Ismail , Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, (Bairut: Darul Fikr
1986) Juz 3 hal. 507
13
ﻗﹶﺎﻝﹶﻠﱠﻢﺳ ﻭﻪﻠﹶﻴﻠﱠﻲ ﺍﷲُ ﻋ ﺻﺒﹺﻲ ﺍﻟﻨﻦ ﻋﻪﻨ ﺍﷲُ ﻋﻲﺿﺓﹶ ﺭﺮﻳﺮ ﻫ ﺃﹶﺑﹺﻲﻦﻋ
ﺇﹺﻟﱠﺎﻬﹺﻢﺒﹺﻴﻠﹶﻰ ﻧﻠﱡﻮﺍ ﻋﺼ ﻳﻟﹶﻢ ﻭﻪﻴﻭﺍ ﺍﷲَ ﻓﺬﹾ ﻛﹸﺮ ﻳﺎ ﻟﹶﻢﺴﻠﺠ ﻣﻡ ﻗﹶﻮﻠﹶﺲﺎﺟﻣ
(ﻢ )ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﻴﺬﻱ ﻟﹶﻬﺎﺀَ ﻏﹶﻔﹶﺮﺇﹺﻥﹾ ﺷ ﻭﻢﻬﺬﱠﺑﺎﺀَ ﻋﺓﹰ ﻓﹶﺈﹺﻥﹾ ﺷﺮ ﺗﻬﹺﻢﻠﹶﻴﻛﹶﺎﻥﹶ ﻋ
Abu Hurairah r.a.mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Bila
suatu kaum duduk disuatu majlis, kemudian tidak berdzikir pada Allah
SWT dan tidak bershalawat kepada nabinya, niscaya akan ditimpakan
kerugian kepada mereka. Dan bila berkehendak. Ia akan mengampuni
mereka.” (HR Imam Tirmidzi)18
Allah dan para malaikat-Nya terus menerus menyampaikan shalawat
kepada Nabi Muhammad saw sebagaimana Allah berfirman dalam surat
al-Ahzab:56 dalam ayat itu, orang-orang beriman pun diperintahkan untuk
18
Muhammad Shodiq Jamil Al-Athor Sunan At-Turmuzi, (Bairut: Darul Fikr
1994) Juz. 5.hal. 247
14
19
Rudhy Suharto Renungan Jum’at Meraih Cinta Ilahi, (Jakarta: Al-Huda 2003)
cet2 hal. 114
15
20
Nabil Hamid Al-Mu’adz Bagaimana Mencintai Rasulullah saw, (Jakarta: Gema
Insani 2002), hal. 240
16
21
Abdul Qadir Isa, Hakekat tasawuf, (Jakarta: Qisthi Press), Cet. ke-12, hal. 97
22
Abdul Qadir Isa, Hakekat tasawuf,,,. Cet. ke-12, hal 99
23
Abdul Qadir Isa, Hakekat tasawuf,,,. Cet. ke-12, hal 102
24
Abdul Qadir Isa, Hakekat tasawuf,,,. Cet. ke-12, hal 105
17
ﻟﹶﺖﺰﻧﺔﹸ ﻭﻤﺣ ﺍﻟﺮﻢﻬﺘﻴﻏﹶﺸﻜﹶﺔﹸ ﻭﻼﹶﺋ ﺍﻟﹾﻤﻢﻬﻔﱠﺘﺎﻟﹶﻰ ﺇﹺﻻﱠ ﺣﻌﻥﹶ ﺍﷲَ ﺗﻭﺬﹾﻛﹸﺮ ﻳﻡ ﻗﹶﻮﺪﻘﹾﻌﻻﹶ ﻳ
25
Abdul Qadir Isa, Hakekat tasawuf,,,. Cet. ke-12, hal 106
26
Abdul Qadir Isa, Hakekat tasawuf,,,. Cet. ke-12, hal 107
18
27
Abdul Qadir Isa, Hakekat tasawuf,,,. Cet. ke-12, hal 109
28
Abdul Qadir Isa, Hakekat tasawuf,,,. Cet. ke-12, hal 95.
29
Said Bin Muhammad Daib Hawwa. Mensucikan jiwa intisari Ihya Ulumuddin,
(Jakarta: Robani Press 1998), hal. 100
19
Seseorang tidak akan sampai kepada Allah kecuali dia tekun dalam
berzikir.”
Oleh karena itu keluarlah ayat Al-Qur’an maka Allah berfirman
dalam surat Al-Ahzab 33/41-42
.ﻠﹰﺎﻴﺍﹶﺻﺓﹰ ﻭﻜﹾﺮ ﺑﻩﻮﺤﺒﺳ ﻭ.ﺍﺮﻴﺍ ﻛﹶﺜﻛﹾﺮﻭﺍ ﺍﷲَ ﺫﻮﺍ ﺍﺫﹾﻛﹸﺮﻨ ﺃﹶﻣﻦﻳﺎ ﺍﻟﱠﺬﻬﺎﹶﻳﻳ
“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut
nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah
kepada-Nya diwaktu pagi dan petang”.
Seluruh potensi akal dan hatinya terhubung kepada Allah,
merasakan kehadiran Allah. Ini menjadi point terpenting dari dzikir.30
Maka oleh karena itu manusia upaya untuk membangun kesadaran
agar bisa menuju ridha Allah swt.
c. Fakhruddin Ar-Razi
Fakhruddin ar-Razi mengatakan:
“sesungguhnya yang menjadi penyebab masuk neraka adalah
kelalaian dari berdzikir kepada Allah swt. Dan dapat yang
membebaskan dari siksa neraka Jahanam adalah dzikir kepada
Allah swt. Apabila hati lalai dari kalimat dzikir kepada Allah
swt, lalu dia berpaling kepada kesenangan-kesenangan dunia,
maka dia akan terjatuh kedalam pintu ketamakan. Dia akan
berpindah dari satu kesenangan menuju permintaan yang lain.
Apabila terbuka bagi hati pintu dzikir dan makrifat kepada Allah
swt, maka dia akan terbebas dari kerugian dan merasakan
mekrifat kepada tuhan semesta alam.”31
30
Agus mustofa, Dzikir Tauhid (Padang: PADMA Press 2006), hal. 212
31
Abdul Qadir Isa, Hakekat tasawuf…, hal 96
20
d. Syaikh Al-Qurthubi
Syaikh Al-Qurthubi mengatakan, Dzikir adalah taat kepada Allah
Yang Maha Mulia lagi Maha Agung dalam menuruti perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya. Janganlah kamu tinggalkan perintah Allah,
nanti kamu menjadi orang-orang yang melalaikan perintah dan
mempermainkanmnya. Kata Sa’id bin Jubair mengutif dalam bukunya
Imam Al-Qurthubi, Rahasia Kematian Alam Akhirat dan Kiamat yang
mengutip “Dzikir itu berarti taat kepada Allah. Orang yang tidak taat
kepada Allah berarti tidak dzikir atau ingat kepada-Nya, sekalipun ia
sering membaca kalimat tasbih, kalimat tahlil dan Al-Qur’an.”32
e. Dzikir menurut pandangan Imam Al-Qusyairy An-Naisabury
Diantara karakter dzikir adalah bahwa dzikir tidak terbatas pada
waktu-waktu tertentu, kecuali si hamba diperintah untuk berdzikir
kepada Allah di setiap waktu, entah sebagai kewajiban ataupun sunah
saja. Akan tetapi, shalat sehari-hari, meskipun merupakan amal ibadah
yang termulia, dilarang pada waktu-waktu tertentu. Dzikir dalam hati
bersifat terus-menerus dalam kondisi apapun.33
Dengan dzikir ini akan tercapailah jalan hubungan yang indah
dengan Allah dan hubungan yang baik sesama umat manusia. Dengan
dzikir kita dilimpahi petunjuk dan kemampuan dalam menghadapi
cobaan hidup di dunia ini. Dengan dzikir ini akan tercapai kehidupan
yang indah dan manis serta nikmat di dunia ini dan juga akhirat nanti.
32
Imam Al-Qurthubi, Rahasia Kematian Alam Akhirat dan Kiamat, (Jakarta:
Akbar Media Eka Sarana 2006), hal. 560
33
Abul Qasim al-Qusyairy an-Naisabury, Risalatul Qusyairiyah Induk Imu
Tasawuf, (Surabaya: Risalah Gusti 1996), Cet. Ke2 hal. 264
34
Qomarudin SF, Dzikir Sufi, (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta 2000), hal. 166
21
Akhlak berasal dari kamus bahasa Arab, yaitu ﺍﺧﻼﻕ ﺝ ﺍﳋﻠﻖ yang
Dilihat dari segi terminologi “Akhlak ialah keadaan gerak jiwa yang
mendorong untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui
pertimbangan pemikiran terlebih dahulu. Ilmu akhlak adalah ilmu yang
menentukan batas antara baik dan buruk, terpuji dan tercela, tentang
perkataan atau perbuatan manusia, lahir dan batin.37
Kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran,
perasaan, bawaan, dan kebiasaan yang menyatu, membentuk sesuatu
kesatuan tindak akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup
keseharian. Dari kelakuan itulah lahirlah perasaan moral yang terdapat
di dalam manusia sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakan
mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang bermanfaat dan mana
yang tidak berguna, mana yang cantik dan mana yang buruk.38
Jadi pada hakikatnya akhlak sifat yang tertanam dalam jiwa manusia,
yang akan muncul secara spontan bilamana diperlukan, tanpa
memerlukan pemikiran atau pertimbangan terlibih dahulu, serta tidak
memerlukan dorongan dari luar, dan sifat itu dapat lahir berupa baik atau
buruk sesuai dengan pembinaannya.
35
Ahmad Warson Munawir, Kamus Al-Munawir…, h. 364
36
Zakiah Daradjat, dkk, Metodik khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi
Aksara , 2004),cet.ke-3, hal 289-307
37
Barmawie Umary . Materia Akhlak… hal : 1
38
Zakiyah Daradjat, Pendidikan Islam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta: PT Remaja
Rosdakarya, 1995),cet II, h.10
22
2. Pembagian Akhlak
Secara garis besar akhlak dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu
sebagai berikut:
a. Akhlak yang terpuji yaitu akhlak yang senantiasa berada dalam control
Ilahiyah yang dapat membawa nilai-nilai positif dan kondusif bagi
kemaslahatan umat, seperti sabar, jujur, ikhlas, bersukur, tawadhu’
(rendah hati), husnudzhan (berperasangka baik), optimis, suka
menolong orang lain, suka bekerja keras dan lain-lain.
b. Akhlak yang tercela yaitu akhlak yang tidak dalam control ilahiyah,
atau berasal dari hawa nafsu yang berada dalam lingkaran syaitaniyah
dan dapat membawa suasan negative serta destruktif bagi kepentingan
umat manusia, seperti takabbur (sombong), su’udzhan (berperasangka
buruk), tamak, pesimis, dusta, kufur, berkhianat, malas dan lain-lain. 39
39
Aminudin, dkk, pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Ghalia Indonesia,2002), h.
153
40
A Mustofa, Akhlak tasawuf, (Bandung: pustaka setia 2005), cet ke-3, h. 197
23
Metode adalah cara, dalam hal ini cara penyajian bahan pengajaran
dalam majelis taklim untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Makin
baik metode yang dipilih makin efektif pencapaian tujuan.
Metode mengajar banyak sekali macamnya. Namun bagi majelis
taklim tidak semua metode itu dapat dipakai. Ada metode mengajar di
kelas yang tidak dapat dipakai dalam majelis taklim. Hal ini disebabkan
karena perbedaan kondisi dan situasi antara sekolah dengan majelis taklim.
Ada berbagai metode yang digunakan di majelis ta’lim, yaitu :
a. Metode Shalawat, metode ini membuat jama’ah lebih dekat kepada
Nabi Muhammad saw. Jama’ah bersama-sama membaca shalawat
kepada Nabi Muhammad saw supaya dia akan terus bershalawat dan
mengikuti sunah-sunah Nabi Muhammad saw.
b. Metode Dzikir, metode ini sifatnya melatih untuk mendekatkan diri
kepada Allah swt. Jama’ah bersama-sama mengucapkan kalimat Allah
1000 kali, supaya jama’ah selalu mendekatkan diri kepada yang Maha
menciptakan yaitu Allah swt.
c. Metode Diskusi, metode ini akan dipakai harus ada terlebih dahulu
masalah atau pertanyaan yang jawabannya dapat didiskusikan.
d. Metode Ceramah, terdiri dari ceramah umum, yakni pengajar kiyai.
f. Metode Halaqah, yaitu pengajar membacakan kitab tertentu, sementara
25
jamaah mendengarkan.
g. Metode Campuran, yakni melaksanakan berbagai metode sesuai dengan
kebutuhan.
Dewasa ini metode ceramah sudah membudaya, seolah-olah hanya
metode itu saja yang dipakai dalam majelis ta’lim. Dalam rangka
pengembangan dan peningkatan mutu Majelis Ta’lim dapat digunakan
metode yang lain, walaupun dalam taraf pertama mengalami sedikit
keanehan.
Akhlak yang diajarkan di dalan Al-Qur’an bertumpu kepada aspek
fitrah yang terdapat di dalam diri manusia, dan aspek wahyu (Agama),
kemudian kemauan dan tekad manusiawi.
Pendidikan akhlak perlu dilakukan dengan cara:
43
J.P.Chaplin, Kamus lengkap Psikologi, (Jakarta: PT Raja Grapindo Persada,
2004), cet. Ke-9 h. 409
44
M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum Anak dan Remaja (Jakarta:
Pedoman ilmu jaya, 1993), Cet. Ke-1,h, 160
27
b. Ciri-ciri remaja
Selain itu, ada beberapa ciri remaja yang perlu diketahui, antara lain:
1) Pertumbuhan dan perkembangan fisik
Pertumbuhan jasmani yang terjadi begitu cepat, sehingga
mencapai bentuk tubuh orang dewasa yang disertai dengan
berkembangnya kapasitas reproduktif.
2) Mengalami perkembangan cara berfikir
Pertumbuhan kecerdasan terlalu cepat, selain itu remaja juga
berubah secara kognitif dan mulai mampu berfikir abstrak
seperti orang dewasa. 47 Kemampuan berfikir operasional formal
nampaknya mampu menyusun rencana alternative dan
menentukan pilihan dalam hidup.48
45
Mubin, Ani cahyadi, Psikologi Perkembangan (Jakarta:PT CIPUTAT PRESS
GRUP, 2006) hal.104
46
Hendrianti Agustiani, Psikologi Perkembangan (Bandung: PT Refika Aditama 2006),hal,28
47
Hendrianti Agustiani, Psikologi Perkembangan,,,,,,,,hal,28
48
Mubin, Ani cahyadi, Psikologi perkembangan,,,,,,,,hal.107
28
3) Perkembangan social
Perubahan ini mengakibatkan remaja harus menyesuaikan
diri terhadap lingkungan dan sekitarnya. 49
a. Melalui Pendidikan
49
Hendrianti Agustiani, Psikologi Perkembangan,,,,,,,,hal,33
50
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 1994), Cet, ke-1, h.
195-199
29
َﻮﺍ ﺍﷲﺟﺮ ﻛﹶﺎﻥﹶ ﻳﻦﻤﺔﹲ ﻟﻨﺴﺓﹲ ﺣﻮﻝﹺ ﺍﷲِ ﺃﹸﺳﻮﺳ ﺭﻲ ﻓ ﻛﹶﺎﻥﹶ ﻟﹶﻜﹸﻢﻟﹶﻘﹶﺪ
BAB III
METODE PENELITIAN
31
32
B. Metode Penelitan
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan kuantitatif, metode
kualitatif adalah meniliti untuk menemukan informasi yang seluas-luasnya
tentang variable yang bersangkutan dan tidak bermaksud mengidentifikasi
hubungan antara variable,51 atau digunakan untuk meniliti pada populasi dan
sampel tertentu.
Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif
dengan menggunakan inferensial sehingga dapat disimpulkan hipotesis yang
dirumuskan terbukti atau tidak. 52
Data yang terkumpul kemudian disusun , dikelompokan, dijelaskan,
dianalisis dan diberikan intertpretasi. Dalam penyusun skripsi ini, penulis
berpodoman pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi” terbitan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatulla Jakarta tahun 2010.
Penelitian bersifat kepustakaan (Library Research) yaitu dengan
menelaah buku-buku dan tulisan-tulisan yang ada kaitannya denagan masalah-
masalah yang dibahas dalam skripsi ini. Penelitian yang bersifat lapangan
(Field Research) yaitu penelitian dengan terjun langsung ke objek penelitain,
langsung pada majlis dzikir majlis Rasulullah SAW (MR), dimaksud agar
dapat diperoleh fakta, data informasi yang lebih objek dan akurat.
C. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Dalam penelitian ini yang menjadi objek atau populasi adalah
jama’ah anggota yang mengikuti Majlis Dzikir dan Shalawat.
2. Sampel
Dalam penelitian penulis menggunakan sampel sebanyak 100%
dari populasi seluruhnya yang berjumlah 50 orang. Hal demikian
dilakukan penulis mengingat apa yang diungkapkan suharsini Arikunto
dalam bukunya Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, yaitu:
51
Sumardi Suryabarta, Metode Penelitian (Jakarta: Rajawali Press, 1995), cet, 10
52
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta IKAPI 2008) hal.14
33
“apabila subjeknya: kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
penelitian merupakan penelitian populasi. 53
D. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam mengumpulkan
data penelitian. Berdasarkan fokus penelitian maka instrument penelitian
sebagai berikut:
1. Kisi-kisi intrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini angket yang
bertujuan untuk memperoleh data mengenai pembinaan remaja terhadap
peranan majlis dzikir dan shalawat, angket ini terdiri dari pertanyaan-
pertanyaan yang memiliki empat pilihan alternative jawaban, yaitu selalu
(SL) sering (S) kadang-kadang (KK) tidak pernah (TP) Responden hanya
memiliki salah satu dari alternative jawaban tersebut, sesuai dengan
pendapatan atau keadaan sebenarnya.
Tabel
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
53
Suharsimi Arikunto, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah, 2007)
34
3. Angket
Yaitu cara mengumpulkan data berbentuk pengajuan pertanyaan
tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan
sebelumnya. Penyabaran angket ini ditujukan pada para remaja atau
jama’ah Majlis Rasulullah saw.
F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data
Sebelum data yang sudah terkumpul dianalisa secara cermat penulis
mengadakan dua tahap penganalisaan, pertama data yang terkumpul dalam
penelitian ini diolah terlebih dahulu, kedua dianalisa untuk mengungkapkan
pokok masalah yang deteliti, sehingga dapat diperoleh sebuah kesimpulan.
1. Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut:
a. Editing
Dalam pengolahan data yang pertama kali dilakukan oleh
editing, yaitu meliputi satu persatuan kelengkapan pengisian dan
kejelasan penulisannya. Atau Pentabelan Data (F)
b. Tabulating
Bertujuan untuk mendapatkan gambar frekuensi dalam setiap
item yang penulis kemukakan itu dibutuhkan suatu tabel yang
mempunyai kolom setiap sebagian bagian angket sehingga terlihat
jawaban responden yang satu dengan lainnya. Atau Mencari frekuensi
jawaban (F)
c. Persentase
Perhitungan dilakukan untuk mengetahui besar kecilnya tingkat
keberhasilan, serta perhitungan yang dikalikan atau dibagikan angka
100%. Hasil dari perhitungan frekuensi
P=fx100%
N
Keterangan
36
P = Propsentase
F = Frekkuensi jawaban
N = Number of Cases (jumlah banyaknya responden)
Keterangan :
: Angka Indeks Korelasi
N : Number of Cases
: Jumlah hasil perkalian antara skor x dan y
: Jumlah skor x
: Jumlah skor y
b. Uji Signifikansi
setelah memperoleh nilai “r” kemudian untuk mengetahui
signifikansi korelasi yang telah ditetapkan, maka dilakukan pengujian
signifikansi dengan menggunakan rumus “df”
df=N-nr
c. Koefisien determinasi
54
Anas sudijono. Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2008) hal.
206
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN
38
39
Tabel. 4.
Struktur Koordinator Manajemen Majelis Rasulullah Saw
Penasehat
Sekretaris Bendahara
Habib Munzir mulai mengajar siang dan malam dari rumah ke rumah di
Jakarta, ia tidur di mana saja di rumah-rumah masyarakat, bahkan pernah ia
tertidur di teras rumah orang karena penghuni rumah sudah tidur dan ia tak
mau membangunkan mereka di larut malam. Setelah berjalan kurang lebih
enam bulan, Habib Munzir memulai membuka Majelis setiap malam selasa
(mengikuti jejak gurunya Habib Umar bin Hafidz yang membuka Majelis
mingguan setiap malam selasa), dan ia pun memimpin Ma'had Assa'adah,
yang di wakafkan oleh Habib Umar bin Hud Alattas di Cipayung, setelah
setahun, habib Munzir tidak lagi meneruskan memimpin Ma'had tersebut dan
melanjutkan pengajaran nya dengan menggalang majelis-majelis di seputar
Jakarta.
Habib Munzir membuka majelis malam selasa dari rumah ke rumah,
mengajarkan Fiqih dasar, namun tampak ummat kurang bersemangat
menerima bimbingannya, dan Habibb munzir terus mencari sebab agar
masyarakat ini asyik kepada kedamaian, meninggalkan kemungkaran dan
mencintai sunnah sang Nabi Muhammad saw. Sedangkan karya Habib
Munzir Al-Musawa Kenalilah Akidahmu
B. Deskripsi dan Analisa Data
Sesuai dengan variabel yang diteliti, pada deskripsi data penulis bagi dua
yaitu data variabel X yaitu Majlis Rasulullah saw dan data variabel Y yaitu
Akhlak Remaja.
43
Sering 26 52%
Kadang-kadang 11 22%
Tidak pernah 0 0%
Jumlah 50 100%
Sering 14 28%
Kadang-kadang 13 26%
Tidak pernah 0 0%
Jumlah 50 100%
kadang dan 0 (0%) orang menjawab tidak pernah. Penulis dapat simpulkan
bahwasannya majlis dzikir dan shalawat sangat berperan bagi masyarakat
supaya remaja bisa seperti akhlak Nabi Muhammad saw untuk sehari-hari
mereka, mencontohkan akhlak yang baik.
Tabel 4.3
Majlis Dzikir dan Shalawat melakukan perbaikan kepada sesama muslim
Pilihan Frekuensi Persentase
Sering 20 40%
Kadang-kadang 20 40%
Tidak pernah 1 2%
Jumlah 50 100%
Sering 18 36%
Kadang-kadang 13 26%
Tidak pernah 0 0%
Jumlah 50 100%
Sering 13 26%
46
Kadang-kadang 21 42%
Tidak pernah 0 0%
Jumlah 50 100%
Tabel 4.8
Majlis Dzikir dan Shalawat dapat menentramkan jiwa
Pilihan Frekuensi Persentase
Sering 27 54%
Kadang-kadang 8 16%
Tidak pernah 0 0%
Jumlah 50 100%
Sering 15 30%
Kadang-kadang 8 16%
Tidak pernah 0 0%
Jumlah 50 100%
kadang dan 0 (0%) orang menjawab tidak pernah. Penulis dapat simpulkan
bahwasannya jama’ah sering sekali mengikuti majlis dzikir dan shalawat.
Artinya remaja harus berperan aktif tentang masalah Agama Islam supaya dia
lebih dekat lagi kepada Allah swt dan Nabi Muhammad saw.
Tabel 4.10
Mengikuti Majlis Dzikir dan Shalawat setiap hari
Pilihan Frekuensi Persentase
Sering 16 32%
Kadang-kadang 17 34%
Tidak pernah 0 0%
Jumlah 50 100%
Sering 16 32%
Kadang-kadang 19 38%
49
Jumlah 50 100%
Sering 12 24%
Kadang-kadang 28 56%
Tidak pernah 0 0%
Jumlah 50 100%
Tabel 4.13
Mengikuti berziarah secara rutin
Pilihan Frekuensi Persentase
Sering 20 40%
Kadang-kadang 24 48%
Tidak pernah 1 2%
Jumlah 50 100%
Tabel 4.14
Membaca shalawat Nabi Muhammad saw dan berdzikir kepada Allah swt
setiap hadir di majlis
Pilihan Frekuensi Persentase
Sering 0 0%
Kadang-kadang 0 0%
Tidak pernah 0 0%
Jumlah 50 100%
51
Tabel 4.15
Mengikuti perintah ulama dan Habib
Pilihan Frekuensi Persentase
Sering 9 18%
Kadang-kadang 3 6%
Tidak pernah 0 0%
Jumlah 50 100%
Tabel 4.16
Melakukan konsultasi dengan pengurus MR tentang masalah Akhlak
Pilihan Frekuensi Persentase
Sering 20 40%
Kadang-kadang 20 40%
Tidak pernah 4 8%
Jumlah 50 100%
Tabel 4.17
Silaturahmi ke tempat seorang ulama
Pilihan Frekuensi Persentase
Sering 24 48%
Kadang-kadang 12 24%
Tidak pernah 2 4%
Jumlah 50 100%
53
Tabel 4.18
Membantu kegiatan dengan pengurus Majlis Rasulullah saat acara besar
Pilihan Frekuensi Persentase
Sering 30 60%
Kadang-kadang 24 48%
Tidak pernah 1 2%
Jumlah 50 100%
Tabel 4.19
Majlis Rasulullah saw membantu orang-orang miskin atau kaum Dhuafa
Pilihan Frekuensi Persentase
Sering 21 42%
Kadang-kadang 21 42%
Tidak pernah 2 4%
Jumlah 50 100%
Sering 13 26%
Kadang-kadang 24 48%
Tidak pernah 3 6%
Jumlah 50 100%
55
Sering sekali 0 0%
Sering 43 86%
Kadang-kadang 6 12%
Tidak pernah 1 2%
Jumlah 50 100%
Tabel 4.22
Tawadhu “Rendah hati” kepada orang lain
Pilihan Frekuensi Persentase
Sering sekali 0 0%
Sering 41 82%
Kadang-kadang 8 16%
Tidak pernah 1 2%
Jumlah 50 100%
Tabel 4.23
Praktek jujur
Pilihan Frekuensi Persentase
Sering sekali 0 0%
Sering 35 70%
Kadang-kadang 14 28%
Tidak pernah 1 2%
Jumlah 50 100%
57
Sering sekali 0 0%
Sering 23 46%
Kadang-kadang 26 52%
Tidak pernah 1 2%
Jumlah 50 100%
Sering sekali 0 0%
Sering 20 40%
58
Kadang-kadang 29 58%
Tidak pernah 1 2%
Jumlah 50 100%
Sering 19 38%
Kadang-kadang 12 24%
Tidak pernah 0 0%
Jumlah 50 100%
Sering 10 20%
Kadang-kadang 12 24%
Tidak pernah 0 0%
Jumlah 50 100%
Sering sekali 1 2%
Sering 20 40%
Kadang-kadang 25 50%
Tidak pernah 4 8%
Jumlah 50 100%
Sering 13 26%
Kadang-kadang 9 18%
Tidak pernah 0 0%
Jumlah 50 100%
Sering sekali 0 0%
Sering 0 0%
Kadang-kadang 5 10%
61
Jumlah 50 100%
Sering sekali 0 0%
Sering 5 10%
Kadang-kadang 21 42%
Tidak pernah 24 48%
Jumlah 50 100%
Agama Islam supaya dia lebih dekat lagi kepada Allahswt dan Nabi
Muhammad saw.
Tabel 4.32
Melakukan puasa senin/kamis
Pilihan Frekuensi Persentase
Sering 23 46%
Kadang-kadang 22 44%
Tidak pernah 0 0%
Jumlah 50 100%
Tabel 4.33
Membaca shalawat dan berdzikir setiap hari
Pilihan Frekuensi Persentase
Sering sekali 1 2%
Sering 33 66%
Kadang-kadang 14 28%
63
Tidak pernah 2 4%
Jumlah 50 100%
Tabel 4.34
Hasud atau iri dan dengki kepada orang lain
Pilihan Frekuensi Persentase
Sering sekali 0 0%
Sering 0 0%
Kadang-kadang 0 0%
Tidak pernah 50 100%
Jumlah 50 100%
Tabel 4.35
Berbohong kepada orang tua atau kepada orang lain
Pilihan Frekuensi Persentase
Sering sekali 0 0%
Sering 0 0%
Kadang-kadang 0 0%
Tidak pernah 50 100%
Jumlah 50 100%
Sering sekali 0 0%
Sering 0 0%
Kadang-kadang 0 0%
Tidak pernah 50 100%
Jumlah 50 100%
Sering sekali 0 0%
Sering 0 0%
Kadang-kadang 11 22%
Tidak pernah 39 78%
Jumlah 50 100%
Tabel 4.38
Mencuri barang orang lain
Pilihan Frekuensi Persentase
Sering sekali 0 0%
Sering 0 0%
66
Kadang-kadang 6 12%
Tidak pernah 44 88%
Jumlah 50 100%
Tabel 4.39
Melakukan berzinah
Pilihan Frekuensi Persentase
Sering sekali 0 0%
Sering 0 0%
Kadang-kadang 0 0%
Tidak pernah 50 100%
Jumlah 50 100%
Tabel 4.40
Konsumsi NARKOBA
Pilihan Frekuensi Persentase
Sering sekali 0 0%
Sering 0 0%
Kadang-kadang 0 0%
Tidak pernah 50 100%
Jumlah 50 100%
Hasil angket Akhlak Remaja adalah cukup baik atau dengan penilaian hal
ini membuktikan hasil angket yang mengatakan tidak pernah berakhlak buruk
sebanyak: 41,3 % yang menilai cukup: 22 % sering: 28,5 % sering sekali: 8,2
%
68
Tabel
N X Y X2 Y2 XY
1 61 36 3721 1296 2196
2 63 37 3969 1369 2331
3 65 42 4225 1764 2730
4 68 41 4624 1681 2788
5 58 37 3364 1369 2146
69
Besarnya Interpretasi
“r” product
moment
(rxy)
0,00-0,20 Antara variabel X dan Y terdapat korelasi tetapi korelasi itu
sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan
atau tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y
0,20-0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang lemah
atau rendah
0,40-0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang
dan cukup
0,70-0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang kuat
atau tinggi
0,90-1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat
kuat atau tinggi
Dari hasil penelitian diatas, didapatkan nilai koefisien korelasi 0,52 jika
dikonsultasikan angka indeks korelasi “r” 0,52 yang berada antara 0,40-0,70
termasuk dalam katagori Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi
yang sedang dan cukup. Dengan demikian, secara sederhana dapat diberikan
72
interpretasi terhadap rxy tersebut, yaitu bahwa terdapat korelasi positif antara
variabel X (peranan majlis dzikir dan shalawat terhadap variabel Y (akhlak
remaja) yaitu, hubungan di antara kedua variabel itu sedang atau cukup.
73
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah memperhatikan pembahasan dari bab-bab sebelumnya, penulis
menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Majlis dzikir dan shalawat memiliki kegiatan pembinaan akhlak yang
cukup baik. Baik dari materi pengajian dan dzikir, khususnya jamaah
dalam mengikuti pengajian maupun lingkungan dan figur pengajarannya.
Hal ini dapat di buktikan dan hasil rata-rata angket tentang kegiatan majlis
Rasulullah saw rata-rata bernilai baik. Yang menilai sangat baik: 32,4 %,
dan menilai baik: 35,1 %, dan menilai cukup: 30,6 %,
2. Kondisi akhlak remaja yang mengikuti Majlis Dzikir selalu dibina dalam
majlis, sehingga menjadi kepribadian akhlak yang baik, baik pada saat
mengikuti majlis maupun diluar majlis Dari data hasil rata-rata angket
menyimpulkan Cukup baik yaitu yang mengatakan tidak pernah berakhlak
73
74
buruk: 41,3 %, selalu berakhlak baik: 8,2 %, dan sering berakhlak baik:
28,5 %, dengan demikian akhlak remaja cukup baik.
3. Terdapat korelasi yang positif antara kegiatan Majlis Dzikir dan Shalawat
dengan Pembentukan Akhlak Remaja yang ditunjukan oleh hasil
perhitungan dari koefisien korelasi (r) yaitu 0,52. Maka hipotesa
alternative (Ha) diterima sedangkan hipotesa nihil (Ho) ditolak, berarti ada
korelasi positif yang signifikan yaitu cukup atau sedang antara Majlis
Dzikir dan Shalawat terhadap Pembentukan Akhlak Remaja. Demensi dari
variabel peranan majlis dzikir dan shalawat yang memiliki hubungan
positif dan signifikan dengan pembentukan akhlak remaja. Hal ini berarti
peranan majlis dzikir dan shalawat harus lebih berperan aktip dalam
kegiatan-kegiatan keislaman dan membentuk akhlak yang baik.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulkan diatas penulis mngajukan beberapa yang
ditujukan untuk penilitian dimasa yang akan datang semoga saran-saran ini
bermanfaat dalam pengembangannya.
1. Untuk meningkatkan nilai-nilai Islam, hendaknya Majlis dzikir dan
shalawat lebih berperan dengan kegiatan-kegiatan keagamaan untuk
meningkatkan semangat remaja rajin untuk beribadah kepada Allah swt
dan bershalawat kepada Nabi Muhammad saw.
2. Untuk mengembangkan peran Majlis dzikir dan shalawat remaja
hendaknya aktif mengikuti majlis terbentuk akhlak yang baik tercapai dan
akan terus mengingat kepada Allah swt
3. Dalam pengajian Majlis dzikir dan shalawat hendaknya ada kerjasama
dengan pemerintah, supaya Agama Islam maju dengan Majlis-Majlisnya
berkaitan dengan pemerintah MUI dan Mentri Agama dan Ulama-Ulama
setempat.
4. Pengajian Majlis dzikir dan shalawat hendaknya meningkatkan kualitas
Agama remaja supaya mereka tua nanti mengajari anak-anaknya yang
Sholeh dan Sholehah. Remaja saat ini tantangan bagi mereka untuk tidak
terjerumus ke “Narkoba” yang dilaknat oleh Allah swt.
75
DAFTAR PUSTAKA
Qadir Isa, Abdul, Hakekat tasawuf, (Jakarta: Qisthi Press), Cet. ke-12,
Nama : Fahrurrozi
NIM : 106011000005
Fak/jur : FITK/Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi : “Peranan Majlis Dzikir dan Shalawat Dalam Pembentukan
Akhlak Remaja”
Petunjuk Umum
1. Dalam menjawab berilah tanda silang (x) pada salah satu alternative
jawaban yang sesuai dengan keadaan saudara/i
2. Penelitian atau angket ini bertujuan ilmiah tidak ada magsud lain
kecuali untuk mengumpulkan data dalam rangka menyelesaikan
strata satu (s1)
3. Atas perhatian dan kesediaan saudara/I kami ucapkan terima kasih
Pertanyaan
A. Pelaksanaan Majlis Dzikir dan Shalawat.
1. Menurut anda apakah keberadaan Majlis Dzikir dan Shalawat
telah mengajarkan hormat kepada para ulama?
a.Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
2. Menurut anda apakah Majlis Dzikir dan Shalawat berperan
dalam memberikan suri tauladan kepada remaja terhadap
pembiasaan dan keteladanan sehari-hari anda?
a. Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
3. Menurut anda apakah Majlis Dzikir dan Shalawat melakukan
perbaikan kepada sesama muslim?
a.Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
4. Apakah Majlis Dzikir dan Shalawat dalam pelaksanaannya
bermanfaat bagi anda atau orang lain?
a.Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
80
14. Apakah anda Hasud atau iri dan dengki kepada orang lain?
a.Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
15. Apakah anda berbohong kepada orang tua atau kepada orang
lain?
a.Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
16. Apakah anda berkhianat kepada orang lain selama anda
mengikuti Majlis Dzikir dan Shalawat?
a.Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
17. Apakah anda sombong dengan orang lain selama anda
mengikuti Majlis Rasulullah saw?
a.Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
18. Apakah anda mencuri barang orang lain selama anda
mengikuti Majlis Rasulullah SAW?
a.Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
19. Apakah anda melakukan berzinah selama anda mengikuti
Majlis Rasulullah saw?
a.ering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
20. Apakah anda konsumsi NARKOBA setelah anda mengikuti
Majlis Rasulullah saw ?
a.Sering sekali c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
84
Nama : Fahrurrozi
NIM : 106011000005
Fak/Jur : FITK/Pendidikan Agama Islam
Judul skripsi : “ PERANAN MAJLIS DZIKIR DAN SHALAWAT DALAM
PEMBENTUKAN AKHLAK REMAJA”
1. Bagaimana sejarah berdirinya Majlis Rasulullah SAW?
2. Faktor apa yang melatarbelakangi berdirinya Majlis Rasulullah SAW?
3. Apa tujuan didirikan Majlis Rasulullah SAW?
4. Apa saja kegiatan yang dilakukan Majlis Rasulullah SAW dalam proses
pembentukan akhlak remaja?
5. Berasal dari mana sajakah jama’ah yang mengikuti Majlis Rasulullah
SAW?
6. Apa saja Visi dan Misi Majlis Rasulullah SAW?
7. Dzikir dan Shalawat apa saja yang sering dibaca bersama-sama oleh para
jama’ah Majlis Rasulullah SAW?
(H.Syukron)
85
Apa saja kegiatan yang dilakukan Majlis Rasulullah SAW dalam proses
pembentukan akhlak remaja?
Berasal dari mana sajakah jama’ah yang mengikuti Majlis Rasulullah SAW?
VISI
MISI
Dakwah adalah misi utama dari seluruh aktifitas kegiatan yang dilakukan
majlis Rasulullah saw dan dakwah tersebut selalu diperluas serta bervariatif
yang kesemuanya itu untuk menberikan pilihan atau kemudahan kepada
masyarakat luas pada umumnya dan para pemuda serta pemudi khususunya
sehingga mereka dapat menerima penyampain dakwah yang dilakukan oleh
majlis Rasulullah saw
87
Dzikir dan Shalawat apa saja yang sering dibaca bersama-sama oleh para
jama’ah Majlis Rasulullah SAW?
Tabel
NO ITEM
N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah
1 3 4 3 2 4 2 2 3 3 2 2 2 3 3 4 4 4 3 4 4 61
2 3 4 2 3 4 3 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 63
3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 2 4 2 3 3 4 2 4 4 4 4 65
4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 68
5 3 3 2 2 3 2 2 3 4 2 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 58
6 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 61
7 3 4 2 4 4 2 2 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 66
8 3 3 2 4 4 3 4 3 4 2 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 67
9 3 3 3 4 4 2 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 57
10 4 3 4 4 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 60
11 4 4 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 2 4 2 2 3 64
12 3 3 4 2 2 2 4 4 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 58
13 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 63
14 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 71
15 4 3 3 3 3 2 4 3 3 2 1 2 3 3 3 3 2 3 3 2 55
16 4 4 2 3 3 2 4 3 2 3 2 2 2 2 4 2 3 3 3 3 56
17 3 3 3 4 2 3 4 3 4 2 2 2 2 2 4 2 3 3 3 2 56
18 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 1 2 2 2 3 3 3 3 3 2 50
19 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 2 2 3 3 4 55
89
20 2 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 59
21 2 2 2 4 3 2 4 3 4 2 1 3 3 3 4 2 3 2 2 2 53
22 2 2 2 3 4 4 4 3 3 2 3 2 2 4 2 2 2 2 3 2 53
23 3 2 2 4 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 4 1 3 2 2 2 48
24 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 1 4 2 2 4 3 3 2 3 2 57
25 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 61
26 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 42
27 2 2 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 63
28 2 3 3 3 2 2 2 4 4 4 2 2 2 2 4 3 2 3 3 2 54
29 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 3 59
30 2 4 3 3 3 4 3 2 2 2 3 3 2 2 4 3 3 2 2 2 54
31 2 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 62
32 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 2 2 2 2 2 62
33 3 2 2 4 2 2 4 4 4 4 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 59
34 3 2 2 2 4 2 4 4 2 4 3 2 2 3 4 2 3 3 2 2 55
35 3 2 3 4 4 2 2 4 4 4 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 55
36 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 2 2 2 2 63
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 2 2 2 70
38 3 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 2 2 4 4 2 3 4 4 4 66
39 3 2 1 3 2 2 2 3 4 4 2 2 1 2 4 1 1 1 1 1 42
40 3 2 3 3 4 2 4 3 4 4 2 2 3 2 4 1 3 3 3 3 58
41 3 4 2 4 2 4 3 3 3 4 3 4 2 4 4 1 1 1 1 1 54
42 3 2 3 3 4 2 4 4 4 4 2 2 3 2 4 3 3 3 2 3 60
43 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 4 3 2 3 2 2 54
90
44 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 1 4 4 2 4 2 3 3 2 2 53
45 3 3 2 2 2 2 2 3 4 4 4 3 3 2 4 2 4 3 2 2 56
46 4 4 2 3 2 4 3 2 2 2 3 2 2 3 4 2 2 3 3 2 54
47 4 4 2 3 3 4 2 2 3 3 4 4 2 2 4 4 4 3 2 3 62
48 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 2 4 2 2 2 3 4 3 3 2 59
49 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 3 73
50 4 4 3 3 3 4 4 2 2 3 3 4 4 4 4 2 4 3 2 1 63
2937
Tabel
NO ITEM
N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah
1 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 3 1 1 1 1 2 1 1 36
2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 1 3 2 2 1 1 1 1 2 1 1 37
3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 1 3 2 3 1 1 1 1 2 1 1 42
4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 41
5 3 2 2 2 3 3 2 2 2 1 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 37
6 3 3 3 2 2 3 4 2 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 41
7 3 2 2 2 3 2 4 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 36
91
8 2 3 3 2 2 2 4 3 2 1 2 2 3 1 1 1 2 1 1 1 39
9 3 3 3 2 2 2 4 2 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 37
10 3 3 2 2 3 2 4 3 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 40
11 3 3 3 3 3 2 4 2 2 1 3 3 3 1 1 1 2 1 1 1 43
12 3 3 3 2 2 3 4 2 2 1 3 3 3 1 1 1 2 2 1 1 43
13 3 3 3 3 2 3 4 3 3 1 2 2 3 1 1 1 2 1 1 1 43
14 3 3 3 3 2 3 4 2 1 1 2 2 3 1 1 1 2 1 1 1 40
15 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 40
16 3 3 3 2 2 3 3 3 2 1 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 39
17 3 3 3 3 2 3 3 3 2 1 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 40
18 3 3 2 2 2 3 4 3 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 38
19 3 3 2 2 2 2 4 3 2 1 3 2 2 1 1 1 2 1 1 1 39
20 3 3 3 3 2 4 4 1 2 1 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 41
21 3 3 3 3 2 4 2 2 2 1 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 40
22 3 3 2 3 2 4 2 2 2 1 2 3 2 1 1 1 2 1 1 1 39
23 3 3 3 3 3 4 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 38
24 3 3 2 3 3 3 4 3 3 1 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 43
25 3 3 2 3 3 2 4 4 3 1 3 2 3 1 1 1 1 1 1 1 43
26 1 1 1 1 1 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25
27 3 3 3 3 3 4 4 3 3 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 46
28 3 3 3 2 2 4 4 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 36
29 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 45
30 2 2 3 3 3 4 4 2 2 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 42
31 3 3 3 2 2 3 2 2 3 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 40
92
32 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 41
33 3 3 3 2 2 4 2 2 2 1 2 2 4 1 1 1 1 1 1 1 39
34 3 3 2 2 2 4 3 3 2 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 38
35 3 3 3 2 2 3 4 1 2 1 1 3 3 1 1 1 1 2 1 1 39
36 3 3 2 2 2 2 4 3 3 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 41
37 3 3 3 3 2 2 4 3 3 1 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 42
38 3 3 3 2 2 4 2 2 3 1 3 3 2 1 1 1 1 1 1 1 40
39 3 2 2 3 3 2 4 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 36
40 3 3 3 3 3 2 4 3 1 1 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 39
41 2 2 3 2 3 3 3 2 1 2 3 2 2 1 1 1 2 2 1 1 39
42 3 3 2 2 3 4 3 3 1 1 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 39
43 3 3 3 3 2 2 3 2 1 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 39
44 3 3 3 2 2 4 2 2 1 1 2 2 3 1 1 1 2 1 1 1 38
45 3 3 3 2 2 4 4 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 37
46 3 3 3 3 3 4 2 3 1 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 42
47 2 2 3 3 3 4 4 2 1 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 41
48 3 3 3 2 2 4 4 2 1 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 41
49 3 3 3 3 3 4 4 2 2 1 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 43
50 3 3 3 2 2 4 4 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 40
1983
93
Tabel
Hasil Rata-rata angket variabel X