Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
150342600207/ GHI-K
AGING
Penuaan atau aging merupakan kondisi hilangnya fungsi jaringan secara
progresif (Tran et al., 2016). Aging ditandai dengan perubahan warna kulit,
timbulnya kerutan, dan kehilangan tekstur kulit dapat terjadi karena penuaan
terprogram, faktor lingkungan seperti UV, stress, polusi, merokok (Cadiñanos et
al., 2005; Krutmann and Humbert, 2011) dan dapat berupa kelainan penuaan dini
bawaan lahir misalnya HGPS (Aliper et al., 2015). Stressor seperti panas dan UV
akan mengaktifkan faktor EGF-r, PDGF-r, PAF-r, TNF-r, dan IL-1r1 yang akan
menyebabkan degradasi kolagen atau penurunan produksi kolagen. Seluruh jalur
melalui berbagai faktor tersebut bermuara pada pengaktifan c-jun yang mengarah
pada produksi MMP (Chauhan and Shakya, 2009). Produksi MMP akan
memodifikasi ECM (Extracelullar matrix) meliputi collagen dan elastin pada
komposisi dan sifatnya (Freitas-Rodríguez, Folgueras and López-Otín, 2017).
Pengaktifan c-jun juga memproduksi AP-1 yang akan mengubah atau
menghambat TGF-β yang memberikan efek penurunan produksi procollagen pada
fibroblast (Freitas-Rodríguez, Folgueras and López-Otín, 2017). Merokok juga
merupakan stressor dalam penuaan dini, asap tembakau akan mengganggu
biosintesis kolagen (Yin, Morita and Tsuji, 2001), kandungan rokok yakni
Benzopyrene akan mengaktifkan Ahr (Aryl Hydrocarbon Receptor) Pathway
(Nebert et al., 2013), kemudian akan menuju proses xenobiotik metabolizing, dan
memicu proteolysis ECM (Turkall, Skowronski and Abdel-Rahman, 2009)
Selain karena stressor internal, penuaan juga dapat terjadi karena mutasi
LMNA (Aliper et al., 2015) yang akan menyebabkan akumulasi mutasi prelamin A
(Cadiñanos et al., 2005). Mutasi prelamin A tersebut disebut dengan Progerin
(Dorado and Andrés, 2017). Progerin ini akan menyebabkan disfungsi telomere
(Benson, Lee and Aaronson, 2010), kerusaakan ini akan menyebabkan
penumpukan dan mempercepat penuaan kulit. Terdapat gen yang telah ditemukan
berperan penting dalam pemeliharaan aging, yakni Tap63, ia berfungsi untuk
mempertahankan stem cell kulit dewasa dengan mengatur proliferasi sel
prekursor, mempertahankan integritas genomik, dan mencegah penuaan sel
secara prematur, diperlukan untuk perawatan kulit, sehingga mencegah penuaan
dini (Su et al., 2009). Konsumsi vitamin juga merupakan alternative untuk
pencegahan aging, seperti Vitamin C, B3, dan E (Kim, Ku and Huh, 2012;
Ganceviciene et al., 2015) vitamin ini akan menginduksi produksi Col-1, dan Col-
3, serta enzim yang penting untuk produksi kolagen, dan inhibitor
matriksmetalloproteinase (MMP) 1 (collagenase 1) sehingga produksi collagen
dan procollagen tetap stabil (Ganceviciene et al., 2015; Freitas-Rodríguez,
Folgueras and López-Otín, 2017).
DAFTAR RUJUKAN