Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Disusun oleh:
NIM : 4171141046
JURUSAN : BIOLOGI
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat dari Allah SWT saya mampu menyelesaikan tugas
Mini Riset ini guna memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala kritikan dan
saran dari ibu/bapak dosen agar saya tidak membuat kesalahan lagi di tugas- tugas berikutnya.
Akhir kata saya berharap semoga Mini Riset ini dapat diterima, dan sekali lagi saya mohon
maaf atas kekurangan tugas saya ini.
DAFTAR ISI...................................................................................................................................
A. KESIMPULAN..........................................................................................................................
B. SARAN .......................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. JUDUL PENELITIAN
B. RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
A. PENGUMPULAN DATA
Teks akademik atau yang juga sering disebut teks ilmiah berbeda dengan teks nonakademik
atau teks nonilmiah. Teks akademik dan teks nonakademik ditandai oleh ciri-ciri tertentu. Untuk
membedakan keduanya, Anda harus menelusuri ciri-ciri tersebut. Dengan memahami ciri-ciri teks
akademik, Anda akan merasa yakin bahwa jenis teks tersebut memang penting bagi kehidupan
akademik Anda. Terbukti bahwa dalam menjalani kehidupan akademik, Anda harus membaca dan
mencipta teks akademik.
Perbedaan antara teks akademik dan teks nonakademik perlu dijelaskan secara memadai
dengan mengidentifikasi ciri-ciri yang ada. Pendapat tentang teks akademik yang berkembang
selama ini adalah bahwa teks akademik mempunyai ciri-ciri antara lain sederhana, padat, objektif,
dan logis (Lihat misalnya Sudaryanto, 1996, Moeliono, tanpa tahun; Moeliono, 2004). Akan tetapi,
selama ini pula belum terdapat bukti-bukti empiris yang diajukan untuk memberikan penjelasan
yang memadai secara linguistik tentang pengertian sederhana, padat, objektif, dan logis itu
(Wiratno, 2012). Akibatnya, ciri-ciri tersebut biasanya hanya dipahami secara naluri tanpa
didasarkan pada data atau teori tertentu. Anda, sebagai insan akademik, tentu harus dapat
menjelaskan hal itu secara akademik berdasarkan argumen yang kuat. Pengeksplorasian ciri-ciri
keilmiahan pada teks akademik menjadi penting karena teks akademik merupakan dimensi
tersendiri apabila dibandingkan dengan jenis-jenis teks yang lain (Bazerman, 1998:15-27), dan
teks akademik cenderung membutuhkan pendekatan yang berbeda untuk memahamkan isinya
kepada target pembaca (Martin & Veel, Eds., 1998:31).
Kalimat minor adalah kalimat yang tidak lengkap. Kalimat minor berkekurangan salah satu
dari unsur pengisi subjek atau finit/predikator. Akibatnya, kalimat tersebut dapat dianalisis dari
sudut pandang leksikogramatika, serta tidak dapat pula dianalisis menurut jenis dan fungsinya.
Keberadaan kalimat minor pada teks akademik tidak saja menyebabkan tidak dapat
diidentifikasinya unsur-unsur leksikogramatika secara ideasional dan interpersonal, tetapi juga
menyebabkan terhentinya arus informasi secara tekstual. Secara ideasional, karena transitivitas
pada kalimat minor tidak dapat dikenali, makna yang bersifat eksperiensial yang melibatkan
partisipan, proses, dan sirkumstansi pada kalimat tersebut tidak dapat diungkapkan. Selain itu,
karena hubungan interdependensi pada kalimat minor tidak dapat diidentifikasi, makna
logikosemantik pada kalimat tersebut juga tidak dapat diungkapkan. Dari sini, dapat digarisbawahi
bahwa secara ideasional derajat keilmiahan teks akademik yang mengandung kalimat minor
berkurang. Secara interpersonal, karena kalimat minor tidak dapat digolongkan ke dalam kalimat
indikatif-dekalaratif/interogatif atau imperatif, kalimat tersebut tidak mengungkapkan fungsinya
sebagai proposisi-memberi atau proposal-meminta. Padahal, informasi pada teks akademik perlu
disampaikan melalui penggunaan kalimat indikatifdeklaratif yang mengemban fungsi sebagai
proposisi-memberi. Dari sini, dapat digarisbawahi bahwa secara interpersonal teks akademik yang
mengandung kalimat minor tampak sebagai teks lisan, dan karenanya, menunjukkan ciri
nonakademik.
Demikian pula, secara tekstual, paragraf yang mengandung kalimat minor tidak kohesif
secara tematis. Selain pola tema-rema pada kalimat minor tidak dapat diidentifikasi, pola hiper-
tema dan hiper-rema pada paragraf yang mengandung kalimat tersebut juga tidak dapat ditentukan.
Secara keseluruhan, informasi pada paragraf tersebut tidak dapat mengalir menuju atau dari
kalimat minor tersebut. Dari sini dapat ditegaskan bahwa kalimat minor mengganggu tematisasi
baik di tingkat kalimat maupun paragraf (wacana), dan karenanya secara tekstual, derajat
keilmiahan teks akademik yang mengandung kalimat minor berkurang. Dengan menganalogikan
istilah “nonkalimat” untuk menyebut “kalimat tidak lengkap” yang masih sering dijumpai pada
teks akademik dalam bahasa Indonesia (Lumintaintang, 1983), kalimat minor dapat dikatakan
sebagai “nonkalimat”; dan karena teks akademik masih mengandung banyak kalimat minor, teks
tersebut menunjukkan ciri ragam bahasa nonbaku (baca: nonilmiah). menunjukkan ciri ragam
bahasa nonbaku (baca: nonilmiah). Kalimat minor adalah kalimat yang hanya terdiri atas 1
unsur/pola kalimat.
Sebagian besar teks akademik yang dikutip sebagai tugas pada poin-poin di atas adalah
artikel ilmiah. Teks akademik yang demikian itu tergolong ke dalam genre faktual, bukan genre
fiksional. Teks-teks tersebut dikatakan faktual, karena teks-teks tersebut ditulis berdasarkan pada
kenyataan empiris, bukan pada rekaan atau khayalan (Martin, 1985b; Martin, 1992:562-563).
Dilihat dari segi genre makro dan genre mikro, teks-teks akademik yang dijadikan tugas tersebut
dapat digolongkan ke dalam genre makro artikel ilmiah atau artikel jurnal. Sebagai artikel ilmiah,
teks-teks tersebut mengandung beberapa genre mikro sekaligus, antara lain deskripsi, eksplanasi,
prosedur, eksposisi, dan diskusi. Terdapat kecenderungan bahwa setiap subbab atau setiap tahap
dalam struktur teks pada artikel mengandung genre mikro yang berbeda, sesuai dengan
karakteristik subbab-subbab tersebut.
Struktur Penulisan skripsi dapat di kelompokkan menjadi 3 (tiga) bagian yakni isi bagian, awal,
isi bagian inti dan isi bagian akhir. Adapun struktur penulisan skripsi lengkapnya sebagai berikut
:
Isi bagian awal penulisan skripsi terdiri atas : Halaman Sampul, Halaman Judul, Halaman
Persetujuan, Halaman Pernyataan, Abstrak, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar
Gambar, dan Daftar Lampiran.
a) Halaman Sampul
Halaman sampul berisi: Judul secara lengkap, kata skripsi, nama dan nomor pokok mahasiswa
(NPM), dan diikuti dengan nama lengkap Perguruan Tinggi, Jurusan, Dan waktu (tahun) lulus
ujian.
c) Halaman Pernyataan
Halaman pernyataan adalah halaman yang memuat tentang pernyataan mahasiswa bahwa
penelitian yang dilakukan adalah benar benar asli, bukan dari hasil ciplakan
d) Abstrak
Abstrak harus ditulis dalam bahasa indonesia. Dalam teks abstrak disajikan secara padat inti sari
skripsi, yang mencakup: nama mahasiswa, tahun, judul skripsi dan nama pembimbing tanpa gelar.
Latar belakang tujuan penelitian, permasalahan penelitian, metode penelitian, peralatan analisis,
hasil-hasil yang diperoleh, kesimpulan, dan saran yang diajukan.
e) Kata Pengantar
Dalam kata pengantar dicantumkan ucapan terima kasih penulis yang ditujukan kepada orang-
orang, lembaga, organisasi, atau pihak-pihak lain yang telah membantu dalam mempersiapkan,
melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan skripsi.
g) Daftar Isi
Didalam halaman daftar isi dimuat judul bab dan judul sub bab yang disertai dengan nomor
halaman tempat pemuatannya didalam teks.
h) Daftar Tabel
Halaman daftar tabel memuat nomor tabel, judul tabel, serta nomor halaman untuk setiap tabel.
Judul tabel harus sama dengan judul tabel yang terdapat didalam teks
i) Daftar Gambar
Pada halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul gambar, dan nomor halaman
tempat pemuatannya dalam teks. Judul gambar yang memerlukan lebih dari satu baris diketik
dengan spasi tunggal.
j) Daftar Skema
Pada halaman daftar skema dicantumkan nomor skema, judul skema, dan nomor halaman tempat
pemuatannya dalam teks. Judul skema yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi
tunggal.
k) Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran, serta halaman tempat lampiran itu
berada. Judul lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal.
Bagian inti dari skripsi terdiri dari lima bab, yaitu pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Metode
Penelitian, Hasil Penelitian, dan Pembahasan, dan Kesimpulan dan Saran. Jumlah halaman bagian
inti minimal 50 ( lima puluh ) halaman. Rincian isi dari masing-masing bab diuraikan pada
pembahasan berikut.
Pendahuluan adalah bab pertama dari skripsi yang mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab
pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa dan mengapa penelitian itu dilakukan. Oleh karena itu, bab
pendahuluan ini pada dasarnya memuat (1) Latar belakang Masalah, (2) Rumusan Masalah, (3)
Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Ruang Lingkup Penelitian.
Sebelum mengajukan hipotesis, peneliti wajib mengkaji teori dan hasil-hasil penelitian yang
relevan. Bagian tinjauan pustaka berisi : (1) Landasan Teoritik ; (2) Hasil-hasil penelitian
sebelumnya ; (3) Kerangka pemikiran ; (4) Hipotesis Penelitian.
Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab metode penelitian paling tidak mencakup ; (1)
Obyek Penelitian, (2) populasi dan sampel, (3) Instrumen Penelitian/Alat Pengumpulan Data, (4)
Prosedur Pengumpulan Data, dan (5) Analisis Data, (6) Definisi Operasional Variabel.
Dalam penelitian yang menguji hipotesis, laporan mengenai hasil-hasil yang diperoleh sebaiknya
dibagi dalam tiga bagian besar. Bagian pertama : Gambaran Umum ( maksimal 5 halaman ); bagian
kedua berisi uraian tentang deskripsi data; bagian ketiga memuat uraian tentang hasil pengujian
hipotesis; bagian keempat berisi pembahasan hasil.
Pada bagian bab ini dimuat dua hal pokok, yaitu kesimpulan dan saran-saran :
(a) Kesimpulan
(b) Saran-saran
Hal-hal yang perlu dimasukkan kedalam bagian ini adalah yang mendukung atau terkait erat
dengan uraian yang terdapat pada bagian inti. Isi pada bagian akhir adalah
(a) Daftar Pustaka;
(b) Lampiran – Lampiran.
Dari data yang dicantumkan diatas data tersebut sudah relevan dan berasal dari sumber
yang terpercaya, dandari data tersebut kita dapat memperoleh pengetahuan – pengetahuan yang
berguna kelak saat kita mengerjakan sebuah skripsi.
C. ANALISIS DATA
Dari data yang telah di peroleh dan saya bandingkan dengan skripsi yang saya baca, bahwa
didalam skripsi tersebut terdapat kesalahan yaitu tidak adanya sebuah Abstrak. Seperti yang di
peroleh dari data bahwasanya sebuah Abstrak adalah salah satu komponen penting untuk membuat
sebuah skripsi. Ditinjau dari Genre makro skripsi yang saya baca, genre makro dari skripsi ini
sudah baik dan jeles yaitu berjudul Analisis Pendapatan Usaha Ayam potong. Dan ditinjau dari
genre mikronya skripsi ini sudah baik dan lengkap serta di setiap paragraf dari skripsi ini tidak
terdapat kalimat minor. Jadi skripsi yang saya baca suah lumayan bagus.
BAB III
PEBUTUP
A. KESIMPULAN
Teks akademik seharusnya tidak mengandung kalimat minor, teks akademik seharusnya tidak
mengandung kalimat takgramatikal, dan teks akademik biasanya mengambil genre faktual, seperti
deskripsi, prosedur, eksplanasi, eksposisi, dan diskusi, bukan genre fiksional
B. SARAN
Dalam teks akademik haruslah lebih memperhatikan struktur kalimat yang sesuai dengan fakta,
karena teks akademik biasanya bersifat ilmiah. Sebagai mahasiswa kita harus memahami teks
akademik karena tanpa disadari teks akademik selalu kita gunakan.