Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
KBM Modul 1
KBM Modul 1
JUDUL
B. TUJUAN
C. DASAR TEORI
Vitamin C disebut juga asam askorbat, struktur kimianya terdiri dari rantai 6
atom C dan kedudukannya tidak stabil (C6H8O6), karena mudah bereaksi dengan O2 di
udara menjadi asam dehidroaskorbat merupakan vitamin yang paling sederhana. Sifat
vitamin C adalah mudah berubah akibat oksidasi namun stabil jika merupakan kristal
(murni). mudah berubah akibat oksidasi, tetapi amat berguna bagi manusia (Safaryani,
dkk., 2007).
Vitamin C adalah salah satu vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia.
Vitamin C mempunyai peranan yang penting bagi tubuh. Vitamin C mempunyai sifat
sebagai antioksidan yang dapat melindungi molekul-molekul yang sangat dibutuhkan
oleh tubuh. Vitamin C juga mempunyai peranan yang penting bagi tubuh manusia
seperti dalam sintesis kolagen, pembentukan carnitine, terlibat dalam metabolism
kolesterol menjadi asam empedu dan juga berperan dalam pembentukan
neurotransmitter norepinefrin. (Arifin, dkk., 2007).
Tempat
2 Gelas Kimia 1 menampung
larutan
Sebagai
3 Batang 1 pengaduk
Pengaduk larutan dalam
pengenceran
Untuk
4 Neraca Analitik 2 menimbang
bahan
Sebagai wadah
5 Buret 1 titrat
Sebagai tempat
6 Statif Dan Klem 1 meletakan
buret
Untuk
7 Enlemeyer 1 menitrasi
larutan
Untuk
8 Pipet 1 mengambil zat
dalam jmlh
kecil
Sebagai tempat
9 Penangas 2 memanaskan
larutan
2) Bahan
No Perlakuan Pengamat
1 Analisis vitamin C standard
Menimbang sebanyak 0,5 gram asam
askorbat
Memasukan kedalam gelas kimia Larutan berwarna bening
Melarutkan dengan aquades
sebanyak 150 ml Larutan berwarna bening
Menambahkan 5 ml larutan KI
Menambhkan 1 ml amilum
Memasukan KIO3 kedalam buret
Menitrasi campuran dengan larutan
KIO3 hingga terjadi perubahan warna Campuran berwarna ungu
Mencatat volume KIO3 yang terpakai
Volume 29,8 ml
2 Analisis vitamin C sampel
Mengambil sebanyak 100 ml sampel Sampel berwarna kuning
Memasukan kedalam gelas kimia
mengencerkan dengan aquades Larutan berwarna kuning
sebanyak 50 ml
mengambil masing masing sebnayak
10 ml untuk larutan sampel dan
duplo
Menambahkan 5 ml larutan KI Larutan berwarna bening
Menambhkan 1 ml amilum
Memasukan KIO3 kedalam buret
Menitrasi campuran dengan larutan Campuran berwarna ungu
KIO3 hingga terjadi perubahan warna
Mencatat volume KIO3 yang terpakai Volume 2,5 ml
F. PEMBAHASAN
Kadar vitamin C pada suatu sampel dapat ditentukan secara sederhana menggunakan
metode titrasi redoks dengan kalium iodat dengan melibatkan kalium iodine.Indikator yang
digunakan adalah larutan amilum atau pati reaksi antara KIO3 dan I- mengahasilkan I2 yang
kemudian akan direduksi oleh vitamin C
Pada Percobaan penetapan kadar vitamin C pada praktikum kali ini menggunakan
sampel yang mengandung vitamin C dari beberapa merk dagang Prosedur pertama yang
dilakukan ialah mengencerkan sejumlah sampel kemudian dilarutakan dengan aquades ke
sebanyak 50 ml. Selanjutnya sampel dipipet sebanyak 10 ml dan dimasukkan ke dalam
Erlenmeyer, kemudian ditambahkan larutan amilum sebagai indikator. Setelah itu dititrasi
dengan larutan KIO3 0,002M. Proses titrasi dilakukan sampai larutan dalam erlenmeyer
berubah warna dari larutan bening menjadi ungu. Warna ungu yang dihasilkan merupakan
reaksi antara iod dengan amilum menjadi iod-amilum yang menandakan bahwa proses
titrasi telah mencapai titik akhir.
Fungsi larutan iod ialah pereaksi untuk memperlihatkan jumlah vitamin C yang
terdapat dalam sampel menjadi senyawa dihidroaskorbat sehingga akan berwarna ungu
karena pereaksi yang berlebih. Sebelum dititrasi, sampel ditambahkan 1 ml larutan amilum
yang berperan sebagai indikator. Amilum bereaksi dengan iod, dengan adanya iodida
membentuk suatu kompleks yang berwarna ungu yang akan terlihat pada konsentrasi iod
yang sangat rendah. Larutan amilum tidak boleh ditambahkan tepat sebelum titik akhir
dicapai. Jika larutan amilum ditambahkan ketika konsentrasi iod tinggi, sedikit iod akan tetap
teradsorpsi bahan pada titik akhir titrasi.
Penyakit-penyakit yang terjadi akibat kekurangan vitamin C antara lain sariawan,
penurunan tingkat penyembuhan luka, anemia, kulit kering dan bersisik, radang gusi,
kerusakan pada jaringan jantung, dan lai-lain.
Dampak kelebihan vitamin C bagi orang yang mengkonsumsi vitamin C dosis tinggi
ialah sakit kepala, gangguan pencernaan, bahkan dapat membuat usus kram. Selain itu juga
dapat memperberat kinerja ginjal. Vitamin C yang mudah larut dalam air akan membuat
pengeluaran urine yang mengandung vitamin C meningkat dibandingkan biasanya dan dapat
membuat terbentuknya batu ginjal dengan mudah. Menghilangkan kelebihan vitamin C ini
dapat dilakukan dengan mengkonsumsi air putih secara rutin.
Standar jumlah yang dibutuhkan tubuh sudah dibuat oleh USA Academy of Sciences.
Jumlah kebutuhan vitamin ini berbeda-beda menurut umur dan jenis kelaminnya. Kebutuhan
harian vitamin C bagi orang dewasa adalah sekitar 60 mg, untuk wanita hamil 95 mg, anak-
anak 45 mg, dan bayi 35 mg. Namun karena banyaknya polusi di lingkungan antara lain oleh
adanya asap-asap kendaraan bermotor dan asap rokok maka penggunaan vitamin C perlu
ditingkatkan hingga dua kali lipat yaitu 120 mg.
G. KESIMPULAN
1. Penentuan kadar vitamin C dilakukan dengan titrasi iodimetri ( titrasi
langsung) yang menggunakan larutan I2 sebagai larutan baku dan larutan kanji
sebagai indikator. Sampel yang digunakan ialah sampel dari beberapa merk
dagang yang mengandung vitamin C, yaitu sebesar 6,4 mg
DAFTRA PUSTAKA
Basset, J. Dkk. 1994. Buku Ajar Vogel – Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik.
Jakarta :Penerbit Buku Kedokteran.
Sudarmaji, Slamet. Dkk. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta :
Penerbit Liberty.