Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
I Berdasarkan Kurikulum
Andik Setiyawan, S.Th.I, M.Pd.I
H. Roli Abdul Rahman, S.Ag. M.Ag Madrasah Aliyah 2013
TAFSIR
Untuk kelas XII
Peminatan Ilmu-ilmu Agama
Madrasah Aliyah
Puji syukur kehadirat Allah swt atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga buku Tafsir
untuk Kelas XII Peminatan Ilmu-ilmu Agama Madrasah Aliyah dapat tersusun dengan baik. Shalawat serta
salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw, sahabat, beserta keluarganya, serta orang-orang
yang mengikuti ajarannya hingga hari kiamat.
Buku ini disusun berdasarkan Standar Isi Madrasah Aliyah kurikulum 2013 untuk mata pelajaran tafsir dan
Ilmu tafsir peminatan ilmu-ilmu agama kelas XII yang terdiri dari semester I berisi ayat-ayat tentang; berlaku
adil dan jujur, pembinaan pribadi dan keluarga serta masyarakat secara umum, kewajiban berdakwah,
tangung jawab Terhadap Keluarga Dan Masyarakat dan semester II berisi ayat-ayat tentang;
Kepemimpinan, etos kerja, tata cara menyelesaikan perselisihan, potensi akal dan ilmu.
Buku ini disusun secara ringkas, padat, dan jelas, serta dilengkapi dengan kompetensi inti dan
kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, peta konsep pembelajaran, yang dapat dijadikan pedoman siswa
sehingga arah belajar siswa bisa jelas dan sesuai tujuan. Selain itu buku ini juga diserta gambar-gambar di
setiap awal bab sehingga bisa mendatangkan kreatifitas siswa untuk berfikir tentang materi sebelum
mengeksplorasi dari materi pelajaran. Cara ini ditempuh untuk memberi kenyamanan kepada peserta didik.
Dengan demikian buku ini diharapkan dapat menjadi mitra yang mengasikkan bagi peserta didik dalam belajar.
Akhirnya, kami menyadari bahwa dalam penyusunan buku ini masih ada kekurangan, baik dari sisi
metodologi maupun substansi maka saran dan kritik yang konstruktif selalu kami harapkan untuk perbaikan
selanjutnya. Semoga buku ini bermanfaat dan mendapatkan ridha dari Allah Swt. amin.
Penulis
Kesimpulan merupakan
akhir dari proses
mempelajari materi
yang disajikan agar
Evaluasi sebagai pembaca lebih mudah
lapangan pembaca Kegiatan diskusi mengingat.
untuk menguji Mutiara Hikmah
kemampuan setelah
mempelajarinya.
Kata Pengantar
Pedoman Translitarasi Arab-Latin
Petunjuk Penggunaan buku
Daftar Isi
SEMESTER GANJIL
BAB I Berlaku Adil Dan Jujur
A. Mari Renungkan
B Mari mengamati/mencermati
C Mari menanya
D Mari Belajar
1. Ayo membaca QS al-Maaidah: 8-10; surah an-Nahl:90-92; surah an-Nisaa‟:
105.
2. Ayo mengartikan Mufrodat penting dari QS al-Maaidah: 8-10; surah an-
Nahl:90-92; surah an-Nisaa‟: 105.
3. Ayo memaknai Mufrodat penting dari QS al-Maaidah: 8-10; surah an-Nahl:90-
92; surah an-Nisaa‟: 105.
4. Ayo menarjamah QS al-Maaidah: 8-10; surah an-Nahl:90-92; surah an-Nisaa‟:
105.
5. Ayo memahami isi kandungan ayat al-maaidah: 8-10; surah an-nahl:90-92;
surah an-nisaa‟: 105
E Menerapkan Prilaku Orang Yang Menerapkan Adil Dan jujur (pendalaman
karakter)
F Ayo menyimpulan
G Mari berlatih
H Mutiara Hikmah
BAB II Pembinaan pribadi dan keluarga, serta pembinaan masyarakat secara umum
A. Mari renungkan
B Mari mengamati/mencermati
C Mari Menanya
D Mari Belajar
1. Ayo membaca an-Nisaa‟: 9, surah al-Baqarah : 44-45, surah an-Nahl:
125, surah al-Baqarah: 177..
2. Ayo mengartikan Mufrodat penting dari QS an-Nisaa‟: 9, surah al-
Baqarah : 44-45, surah an-Nahl: 125, surah al-Baqarah: 177..
3. Ayo memaknai Mufrodat penting dari QS an-Nisaa‟: 9, surah al-
Baqarah : 44-45, surah an-Nahl: 125, surah al-Baqarah: 177..
4. Ayo menarjamah QS an-Nisaa‟: 9, surah al-Baqarah : 44-45, surah an-
Nahl: 125, surah al-Baqarah: 177..
E Mari memahami isi kandungan QS an-Nisaa‟: 9, surah al-Baqarah : 44-45,
surah an-Nahl: 125, surah al-Baqarah: 177..
F Menerapkan Prilaku Orang Yang Menerapkan QS an-Nisaa‟: 9, surah al-
Baqarah : 44-45, surah an-Nahl: 125, surah al-Baqarah: 177.. (pendalaman
karakter)
G Mari menyimpulkan
H Mari berlatih
I Mutiara Hikmah
SEMESTER GENAP
BAB I Kepemimpinan
A. Mari renungkan
B Mari mengamati/mencermati
C Mari menanya
D Mari Belajar
1. Ayo membaca QS al-Maaidah: 8-10; surah an-Nahl:90-92; surah an-Nisaa‟:
105
2. Ayo mengartikan Mufrodat penting dari QS al-Maaidah: 8-10; surah an-
Nahl:90-92; surah an-Nisaa‟: 105
3. Ayo memaknai Mufrodat penting dari QS al-Maaidah: 8-10; surah an-
Nahl:90-92; surah an-Nisaa‟: 105
4. Ayo menarjamahkan QS al-Maaidah: 8-10; surah an-Nahl:90-92; surah an-
Nisaa‟: 105
E Mari memahami isi kandungan ayat al-maaidah: 8-10; surah an-nahl:90-92;
surah an-nisaa‟: 105
F Menerapkan Prilaku Orang Yang Menerapkan Adil Dan jujur (pendalaman
KI (Kompetensi Inti) :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama,
cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KD (Kompetensi Dasar) :
1.2 Menghayati kandungan Al-Qur‟an tentang berlaku adil dan jujur.
2.1. Menunjukkan perilaku jujur dan adil sesuai kandungan Al-Qur‟an surah al-Maaidah: 8-10; surah an-
Nahl:90-92; surah an-Nisaa‟: 105.
3.1 Memahami kandungan Al-Qur‟an tentang berlaku adil dan jujur dalam surah al-Maaidah: 8-10; surah an-
Nahl:90-92; surah an-Nisaa‟: 105.
4.1 Menerapkan perilaku adil dan jujur dalam perkataan dan perbuatan sesuai kandungan Al-Qur‟an dalam surah
al-Maaidah: 8-10; surah an-Nahl:90-92; surah an-Nisaa‟: 105
INDIKATOR PENCAPAIAN
1. Membaca Qs al-Maaidah: 8-10; surah an-Nahl:90-92; surah an-Nisaa‟: 105. Dengan tartil hingga hafal
2. Mengartikan, memaknai dan menerjemahkan Qs al-Maaidah: 8-10; surah an-Nahl:90-92; surah an-Nisaa‟: 105.
3. Memahami kandungan Qs al-Maaidah: 8-10; surah an-Nahl:90-92; surah an-Nisaa‟: 105. Lengkap dan sempurna
4. Memahami arti adil dan jujur dalam Qs al-Maaidah: 8-10; surah an-Nahl:90-92; surah an-Nisaa‟: 105.
5. Menerapkan prilaku adil dan jujur sesuai Qs al-Maaidah: 8-10; surah an-Nahl:90-92; surah an-Nisaa‟: 105 dalam
kehidupan sehari-hari
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah KBM melalui Model/Strategi diskusi, ceramah dan demontrasi siswa dapat :
Memahami kandungan Al-Qur‟an tentang berlaku adil dan jujur dalam surah al-Maaidah: 8-10; surah an-
Nahl:90-92; surah an-Nisaa‟: 105.
Menunjukkan prilaku jujur dan adil
Menerapkan prilaku jujur dan adil
PETA KONSEP
Mari belajar
Mari belajar arti,
membaca surah makna kata dan
al-Maaidah: 8-10; tarjamah Qs al-
surah an-Nahl:90- Maaidah: 8-10;
92; surah an- surah an-Nahl:90-
Nisaa’: 105. 92; surah an-
Nisaa’: 105.
Adil
dan
jujur mari memahami
menerapkan QS al-Maaidah:
Prilaku Orang 8-10; surah an-
Yang Nahl:90-92;
Menerapkan Adil surah an-Nisaa’:
Dan jujur 105.
(pendalaman
karakter)
Sumber : Sumber:
http://ricky2phos.wordpress.com/2011/11/17/bersikap-jujur/ http://www.dnaberita.com/berita-6990-bersikap-adil-pada-si-kembar.html
JUJUR ITU PENTING ADILPUN DEMIKIAN
Kejujuran dan adil adalah sikap yang mencerminkan dua kata dan perbuatan. Artinya ucapannya
sama dengan perbuatannya. Orang yang jujur selalu berkata benar, orang yang adil selalu bijak dalam semua
tindakan. Tidak berbohong dan apa adanya, sama rata dalam bertindak. Orang jujur dapat dipercaya. Orang
adil disukai banyak orang. Lawan kata jujur adalah bohong atau dusta, lawan kata adil adalah diskriminasi.
Sekali kita berbohong atau berdusta maka selanjutnya orang tidak akan lagi percaya dengan kita. Demikian
pula adil sekali tidak adil pasti akan di jauhi teman, Maka berhati-hatilah dalam berkata dan bertindak.
Utamakan kejujuran dan keadilan meskipun itu dirasa sulit untuk disampaikan dan dilaksanakan. Nabi
Muhammad SAW adalah contoh teladan yang baik dalam hal kejujuran dan keadilan. Sebelum beliau
menjadi nabi, beliau sangat terkenal kejujurannya dan keadilan sehingga beliau mendapat gelar Al-Amin.
Sumber:http://millahibrohim.wordpress.com/2009/09/27/keharusan-bersikap-adil-dan-macam-macam-keadilan/
Dari gambar disamping permasalahan apa yang anda peroleh?
1. …………………………………………….
…………………………………………….
……………………………………………..
2. …………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
3. ……………………………………………
……………………………………………..
……………………………………………..
Sumber: http://supriyadikaranganyar.wordpress.com
D. MARI BELAJAR
Petunjuk: ananda sekalian, mari kita belajar membaca, mengartikan, memaknai, menerjemahkan
dan memahami Qs Al Maidah (5) : 8-10 dengan berulang-ulang, tartil dan bersama-
sama hingga lancar dan usahakan ananda bisa menghafalnya !.
Kata ( ) ٔأْصابashhâb adalah bentuk jamak dari kata ( )صاحةshâhib/ yang menemani
(teman). Yang menemani selalu bersama orang yang ditemaninya, sehingga ashhâb an-nâr,
adalah orang-orang yang selalu menemani dan ditemani oleh api neraka, tidak pernah
terlepas atau dapat melepaskan diri darinya. Itulah yang dimaksud dengan terjemahan
penghuni neraka
Petunjuk: dalam setiap kegiatan menerjemahkan maka, Perhatikan dan bacalah terjemahan dari ayat
yang di maksud
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali
kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku
adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. 9. Allah telah menjanjikan
Di atas dinyatakan bahwa adil lebih dekat kepada takwa. Perlu dicatat bahwa
keadilan dapat merupakan kata yang menunjuk substansi ajaran Islam.
Setelah pada ayat 8 Allah memerintah dan melarang, kini melalui kedua ayat 9 dan
10 Allah menggembirakan dan mengancam, dengan menyatakan : Allah telah menjanjikan
orang-orang yang beriman dengan ucapan yang sesuai dengan isi hati mereka dan
membuktikannya dengan beramal saleh, bahwa untuk mereka ampunan terhadap dosa-dosa
mereka dan pahala yang besar, baik di dunia lebih-lebih di akhirat sebagai buah dan imbalan
amal-amal baik mereka. Adapun orang-orang yang kafir, yang menolak ajakan Rasul dan
mendustakan ayat-ayat Allah, yang disampaikan oleh para Rasul maka mereka itu –yang
ditunjuk oleh ayat ini– bukan selain mereka yang sangat jauh dalam kekafirannya, serta amat
jauh dari rahmat Allah, adalah penghuni-penghuni neraka.
Selanjutnya untuk memperkuat pembahasan tentang adil dan jujur ini, pelajari QS. An Nahl
(16) : 90-92 berikut !
II. Ananda sekalian, mari kita membaca QS. An Nahl (16) : 90-92 berulang-ulang secara tartil
dan bersama-sama hingga lancar dan setengah hafal!
Selanjutnya untuk memperkuat pembahasan tentang ketaatan kepada Allah dan Rasulullah ini,
pelajari QS. An-Nisā` [4] : 105 berikut!
III. Ananda sekalian, mari kita membaca QS. An-Nisā` [4] : 105 berulang-ulang secara tartil
dan bersama-sama hingga lancar dan setengah hafal!
خ َِصميًا : pembela
c. Ayo memaknai Mufradad yang penting dari QS An Nisa’(4) : 105
Kata () Al haqq, terdiri dari huruf-huruf ha' dan qaf maknanya berkisar pada
kemantapan sesuatu dan kebenarannya. Sesuaru yang mantap tidak berubah, dinamai haq,
demikian juga yang mesti dilaksanakan atau yang wajib.
Kata () araka dalam firman-Nya: ( ) araka Allah/ yang diperlihatkan Allah
kepadamu pada mulanya berarti memperlihatkan dengan mata kepala, tetapi maksudnya di
sini adalah memperlihatkan dengan mata hati dan pikiran. Hasilnya adalah pengetahuan
yang meyakinkan. Apa yang diperlihatkan Allah itu, bukan terbatas pada
memperlihatkan rincian satu hukum kepada Nabi Muhammad SAW., tetapi juga
berarti memperlihatkan rinciannya melalm kaidah-kaidah yang diangkat dari ayat-ayat
Al Qur'an.
E. KESIMPULAN
Setelah mempelajari materi di atas, tentunya ananda sekalian dapat menyimpulkan beberapa
hal, diantaranya adalah sebagaimana tercantum di bawah ini. Coba temukan materi-materi
pokok lain yang belum tercantum!
a. Kerasulan Nabi Muhammad adalah benar adanya, oleh karenanya Rasul SAW., diberi
wewenang untuk mengemban misi suci ini melalui pembentukan syari‟at yang tidak didapati
dalam Al Qur‟an, yang kemudian lebih dikenal dengan Hadis Nabi SAW. Sehingga apa yang
datang dari nabi menyangkut perkataan, perbuatan dan ketetapanya harus di taati.
b. ……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….
F. Ayo berasosiasi
Petunjuk: diskusikan QS al-Maaidah: 8-10; surah an-Nahl:90-92; surah an-Nisaa‟: 105. Tentang
Adil dan Jujur.
a) KEGIATAN DISKUSI (Asosiasi)
Setelah Anda mendalami materi melalui ayo belajar, maka selanjutnya lakukanlah diskusi
dengan teman sebangku Anda atau dengan kelompok Anda, kemudian persiapkan diri untuk
mempresentasikan hasil diskusi tersebut di depan kelas.
1. Usahakan ananda sekalian benar-benar hafal ayat dan tarjamah ayat-ayat di atas untuk memudahkan
kalian dalam menghadapi soal-soal evaluasi.
2. Apa yang sudah kita pahami?
3. Identifikasikan hal-hal yang berhubungan dengan adil dan jujur !
4. Apa saja yang dapat kita petik dari pelajaran “adil dan jujur” dan dapat kita terapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Apa yang bisa diteladani dari materi yang membahas tentang adil dan jujur di atas.
6. Buat kelompok di dalam kelasmu. Kemudian analisislah tentang adil dan jujur pergaulan di
lingkungan sekitarmu. Lalu presentasikan di depan kelas!
Petunjuk: dalam setiap kegiatan evaluasi bacalah dengan teliti; kata perintahnya, soalnya, carilah
referensi yang bisa ditenulusuri dengan penuh tanggung jawab.
I. Evaluasi Cognitif
1). Pilihlah Ganda
1.
2. Carilah beberapa hadist yang berhubungan dengan berlaku adil dan jujur dengan mengisi kolom di
bawah ini :
Hadits Riwayat
No. Redaksi Hadits
1.
2.
3. Setelah kalian memahami uraian mengenai ajaran Islam tentang berlaku adil dan jujur coba
kalian amati perilaku berikut ini dan berikan komentar apakah telah kalian lakukan di
kehidupan sehari-hari !.
3) Soal Uraian
Dari materi yang kalian terima di tersebut, terdapat beberapa kata kunci yang harus Ananda
pahami dalam rangka untuk memperluas wawasan terhadap aspek kandungan makna Adil dan jujur.
Jelaskan maksud kata kunci dalam memahami Materi adil dan jujur di bawah ini:
1. Sebutkan hikmah kandungan ayat dari surat An Nahl 90-92!
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
1. Bagaimana sikap Anda dalam menjalankan aktifitas sehari-hari sudahkah berlaku adil dan
jujur?
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
2. Sebutkan beberapa contoh sikap adil dan jujur yang telah ananda lakukan dalam aktifitas
sehari-hari?
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
Mutiara Hikmah
ش ْيبَةَ َو ُس َه ْي ُز بْهُ َحزْ بٍ َوابْهُ وُ َم ْي ٍز قَانُىا َح َّدثَىَا َ َح َّدثَىَا أَبُى بَ ْك ِز بْهُ أَبِي
س ْفيَانُ بْهُ ُعيَ ْيىَةَ عَهْ َع ْم ٍزو يَ ْعىِي ابْهَ ِديىَا ٍر عَهْ َع ْم ِزو ب ِْه أَ ْوصٍ عَهْ َع ْب ِد ُ Suatu hari Rasulullah Shallallahu 'alahi wasallam didatangi
سهَّ َم
َ َّللاُ َعهَ ْيهِ َو َّ صهَّى َ َّللا ب ِْه َع ْم ٍزو قَا َل ابْهُ وُ َم ْي ٍز َوأَبُى بَ ْك ٍز يَ ْبهُ ُغ بِ ِه انىَّبِ َّي
ِ َّ ayah Nu'man bin Basyir dengan maksud mempersaksikan
َس ِطيه ِ سهَّ َم إِنَّ ا ْن ُم ْق َّ صهَّى
َ َّللاُ َعهَ ْي ِه َو َ َّللا ِ َّ سى ُل ُ ث ُس َه ْي ٍز قَا َل قَا َل َرِ َوفِي َح ِدي Nabi tentang satu pemberian yang telah ia berikan kepada
ٌيه انزَّحْ َم ِه َع َّش َو َج َّم َو ِك ْهتَا يَ َد ْي ِه يَ ِميه ِ َّللا َعهَى َمىَابِ َز ِمهْ وُى ٍر عَهْ يَ ِم ِ َّ ِع ْى َد Nu'man daripada saudara-saudaranya. Kemudian beliau
انَّذِيهَ يَ ْع ِدنُىنَ فِي ُح ْك ِم ِه ْم َوأَ ْههِي ِه ْم َو َما َونُىا Shallallahu 'alaihi wasallam pun bertanya, "Apakah engkau
Abdullah bin „amru bin al „ash r.a berkata: rasulullah saw
bersabda: sesungguhnya orang-orang yang berlaku adil, kelak memberi semua anakmu seperti ini?" Ia menjawab, "Tidak."
disisi allah ditempatkan diatas mimbar dari cahaya, ialah Nabi pun bersabda: "Berlaku adillah kepada anak-anak kalian
mereka yang adil dalam hukum terhadap keluarga dan apa saja dalam pemberian." (HR. Bukhari).
yang diserahkan (dikuasakan) kepada mereka. (muslim)
II
SERTA PEMBINAAN MASYARAKAT
SECARA UMUM
KI (KOMPETENSI INTI) :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KD(KOMPETENSI DASAR):
1.3 Meyakini kandungan Al-Qur‟an tentang pembinaan pribadi dan keluarga, serta pembinaan masyarakat secara umum.
2.2 Memiliki sikap pembinaan terhadap diri dan keluarga serta masyarakat sesuai kandungan Al-Qur‟an surah an-Nisaa‟ :
9, surah al-Baqarah : 44-45, surah an-Nahl: 125, surah al-Baqarah: 177.
3.2 Memahami kandungan Al-Qur‟an tentang pembinaan pribadi dan keluarga, serta pembinaan masyarakat secara umum
dalam surah an-Nisaa‟: 9, surah al-Baqarah : 44-45, surah an-Nahl: 125, surah al-Baqarah: 177.
4.2 Menerapkan pembinaan pribadi dan keluarga, serta masyarakat sesuai kandungan Al-Qur‟an dalam surah
an-Nisaa‟ : 9, surah al-Baqarah : 44-45, surah an-Nahl: 125, surah al-Baqarah: 177.
Indikator Pencapaian
Membaca an-Nisaa‟ : 9, surah al-Baqarah : 44-45, surah an-Nahl: 125, surah al-Baqarah: 177 hingga hafal
Mengartikan, memaknai, menerjemahkan Qs an-Nisaa‟ : 9, surah al-Baqarah : 44-45, surah an-Nahl: 125, surah al-
Baqarah: 177
Mengetahui tatacara untuk melakukan pembinaan baik pada diri pribadi, keluarga maupun masarakat
Membiasakan diri untuk meningkatkan iman dengan cara melakukan pembinanan-pembinaan
Memahami kandungan isi qs an-Nisaa‟ : 9, surah al-Baqarah : 44-45, surah an-Nahl: 125, surah al-Baqarah: 177
Menerapkapkan pembinaan pribadi dan keluarga serta masarakat sesuai an-Nisaa‟ : 9, surah al-Baqarah : 44-45, surah
an-Nahl: 125, surah al-Baqarah: 177
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah KBM melalui Model/Strategi diskusi, ceramah dan demontrasi siswa dapat :
Memahami kandungan Al-Qur‟an tentang kemauan dan kemampuan membina diri pribadi dan keluarga
dalam surah QS an-Nisa‟ : 9, QS al-Baqarah : 44-45)
Memiliki kemauan dan kemampuan membina masyarakat dan sikap sebagai da'i (QS al-Baqarah: 177)
Menerapkan pembinaan diri, keluarga dan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari
PETA KONSEP
PEMBINAAN
Pasti ananda sekalian tahu gambar apa yang ada di bawah ini? Apakah di rumah kalian juga
memilikinya? Sudahkan kalian melakukan pembinan yang dimulai dari diri kalian sendiri dengan
cara memperbanyak membacanya? Sejauhmana dan seberapa sering? Sudahkah membekas
dikehidupan pribadi sehari-hari kalian?
Sumber:
http://muslimdayli.net/berita/qur‟an.
in hand.jpg
7. Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), 8. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu
(jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
Oleh karena kedua potensi yang telah diberikan oleh Allah swt. kepada setiap manusia itu
nampaknya sama kuat, maka dari sinilah sehingga manusia butuh pembinaan dalam pengembangan
potensinya itu untuk diri sendiri dan dikembangkan untuk keluarga dan masarakat luas.
B. Mari Mengamati
Petuntuk:Amati Gambar Berikut Ini Dan Buatlah Komentar Atau Pertanyaan
Sumber :http://ikadijatim.org/wp-
content/uploads/2011/11/belajar-ngaji.jpg
Dari gambar disamping permasalahan apa yang anda peroleh?
1. .…………………………………………….……………………
……………….…………………………………………………
……………….………………………
2. .…………………………………………….……………………
……………….…………………………………………………
……………….………………………
3. .…………………………………………….……………………
……………….…………………………………………………
……………….………………………
C. MARI MENANYA
Setelah ananda kalian merenungkan, membaca dan mengamati gambar / cerita di atas,
ada beberapa pertanyaan yang perlu kalian gali, Buatlah pertanyaan-pertanyaan dengan
menggunakan bentuk kata: bagaimana, apa, mengapa, jelaskan dan lain-lain! Contoh:
Bagaimana akibatnya jika kita tidak pernah melakukan pembinan dimulai dari pribadi seperti
gambar-gambar diatas?
…………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………
D. Mari Belajar
Petuntuk: dalam setiap kegiatan membaca ayat-ayat al-qur`an yang dimaksud maka, Bacalah
ayat-ayat tentang pembinaan pribadi, keluarga dan masarakat tersebut dengan tartil, baik dan
benar, usahakan ananda menghafalnya
سديدا = benar
Petunjuk: dalam setiap kegiatan menerjemahkan maka, Perhatikan dan bacalah terjemahan dari ayat
yang di maksud
d. Ayo menerjemahkan QS An Nisa’ (4) : 9
“ dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan
hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.”
1. Kandungan Ayat
Menurut Tafsir Departemen Agama Indonesia, ayat ini berkaitan dengan penringatan
Allah kepada orang-orang yang telah mendekati akhir hayatnya supaya mereka memikirkan,
janganlah meninggalkan anak-anak atau keluarga yang lemah terutama tentang kesejahteraan
hidup mereka di kemudian hari. Untuk itu selalulah bertakwa dan mendekatkan diri kepada
Allah. Selalulah berkata lemah lembut terutama kepada anak yatim yang menjadi tanggung
jawab mereka. Perlakukanlah mereka seperti memperlakukan anak kandung sendiri.
Ayat ini menurut Ibnu Katsir ditujukan kepada mereka yang menjadi wali anak-
anak yatim, agar memperlakukan anak-anak yatim itu, seperti perlakuan yang mereka
harapkan kepada anak-anaknya yang lemah bila kelak para wali itu meninggal dunia
sekaligus ancaman kepada mereka yang menggunakan harta anak yatim secara aniaya.
Dalam konteks ayat di atas keadaan sebagai anak-anak yatim pada hakikatnya
berbeda dengan anak-anak kandung, dan ini menjadikan mereka lebih peka, sehingga
membutuhkan perlakuan yang lebih hati-hati dan kalimat-kalimat yang lebih terpilih, bukan
saja yang kandungannya benar, tetapi juga yang tepat. Sehingga kalau memberi informasi
atau menegur, jangan sampai menimbulkan kekeruhan dalam hati mereka, tetapi teguran
yang disampaikan hendaknya meluruskan kesalahan sekaligus membina mereka.
Rasulullah saw., yang dulu juga pernah menjadi anak yatim, sangat menyayangi anak yatim.
Orang-orang yang mengasihi dan merawat anak yatim memiliki kedudukan yang istimewa. Bagi orang
yang diserahkan tanggung jawab kepadanya untuk memelihara anak yatim beserta harta peninggalan
yang mereka warisi, maka wajib bagi orang itu untuk merawat mereka dengan baik dan memanfaatkan
harta tersebut bagi sebaik-baik kepentingan mereka. Haram bagi orang itu untuk menggunakan harta
b. Salat
Pelaku khusyu‟ bukanlah orang yang terperdaya oleh rayuan nafsu. la adalah
yang mempersiapkan dirinya untuk menerima dan mengamalkan kebajikan. Orang-orang
khusyuk yang dimaksud oleh ayat ini adalah mereka yang takut lagi mengarahkan
pandangannya kepada kesudahan segala sesuatu sehingga dengan demikian mudah baginya
meminta bantuan sabar yang membutuhkan penekanan gejolak nafsu dan mudah juga
baginya melaksanakan shalat kendati kewajiban ini mengharuskan disiplin waktu, serta
kesucian jasmani padahal ketika itu boleh jadi ia sedang disibukkan oleh aktivitas yang
menghasilkan harta atau kelezatan.
III. Ananda sekalian, mari kita membaca QS. Al Baqarah (2) : 177 berulang-ulang secara tartil
dan bersama-sama hingga lancar dan setengah hafal!
امب
ّ : kebaikan
Kata ( امدب
ّ ) al-birr pada mulanya berarti keluasan dalam kebajikan. Dari akar kata yang
sama, daratan dinamai al-barr karena luasnya. Kebajikan mencakup segala bidang
termasuk keyakinan yang benar, niat yang tulus, kegiatan berdakwah serta tentu saja
termasuk menginfakkan harta di jalan Allah SWT. Nabi saw melawankan kata al-birr dosa.
Al-birr adalah segala yang menentramkan jiwa dan menenangkan hati pelakunya dan
begitu sebaliknya.
Kata ( ) ّامركدابal-riqâb adalah bentuk jamak dari kata ( )ركددةraqabah yang pada mulanya
berarti "leher". Makna ini berkembang sehingga bermakna hamba sahaya", karena tidak
jarang hamba sahaya berasal dari tawanan perang yang saat ditawan, tangan mereka
dibelenggu dengan mengikatnya ke leher mereka. Dalam konteks ayat ini, bermakna
memerdekakan atau membebaskan perbudakan.
Kata ( )اجن سخيلibnu sabîl yang secara harfiah berarti anak jalanan. Maka para ulama
dahulu memahami dalam arti siapapun yang kehabisan bekal, dan dia sedang dalam
perjalanan.
d. Ayo menerjamah QS Al Baqarah (2) : 177
“ bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan
tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-
malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada
kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan
pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya,
mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya
apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan
dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah
orang-orang yang bertakwa.”
e. Ayo memahami
2. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………..
3. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
F. KESIMPULAN
Setelah mempelajari materi di atas, tentunya ananda sekalian dapat menyimpulkan beberapa hal,
diantaranya adalah sebagaimana tercantum di bawah ini. Coba temukan materi-materi pokok lain
yang belum tercantum!
a. Salah satu bentuk tanggung jawab pribadi muslim menyangkut harta anak yatim adalah
mengelola dan memberdayakan sampai anak yatim dapat mengelolanya secara mandiri.
b. ……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
32 Tafsir Ilmu tafsir XII agama smt 1 dan 2
d. ……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….
Petunjuk: setiap kegiatan evaluasi bacalah dengan teliti; kata perintahnya, soalnya, carilah referensi
yang bisa ditenulusuri dengan penuh tanggung jawab khususnya soal esay.
G. Ayo berlatih
I. Pilihlah Ganda
1) Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan member tanda X pada pilihan yang tepat !
A. Mengapa
1. وميخش اَّلين مو حرهوا bagian ayat B. Padahal
C. Ajarkanlah
disamping termasuk surat... D. Jadikanlah
A. Al Baqarah 177 E. Serulah
B. An Nisa‟ 9 5. Sesuai hikmah kandungan surat Al
C. Al Maidah 8 Baqarah ayat 177 yang dimaksud dengan
D. D. Al Baqarah 126 iman dan taqwa adalah...
E. E. Ali Imran 4 A. Kemampuan seseorang dihadapan
2. Yang termasuk himah dari kandungan Allah
surat An Nisa‟ ayat 9 adalah... B. Simpul kualitas seseorang dihadapan
A. Islam menghendaki seluruh umatnya Allah SWT
berada dalam keadaan sejahtera C. Kebaikan dihadapan Allah
B. Berbuat baik kepada anak yatim D. Akhlakul Karimah
C. Mengelola dan memberdayakan harta E. Perbuatan-perbuatan baik
anak yatim sampai mereka dapat
mengelolanya sendiri
6. Apa arti kata سديد
sesuai dengan Qs. An
D. Anak yatim hendaknya diperlakukan nisa‟ 9 adalah...
sama seperti anak kandung A. Perbuatan yang benar
E. Semua jawaban benar B. Perbuatan yang sesuai
C. Perbuatan yang baik
D. Perbuatan yang salah
3. “Sesungguhnya orang-orang yang E. Perbuatan yang indah
memakan harta anak yatim secara 7. Menurut QS. Al Baqarah ayat 44-45 resep
zalim,sebenarnya mereka itu menelan api yang ampuh agar kita dapat melangkah
sepenuh perutnya dan mereka akan masuk maju menuju kebajikan adalah...
kedalam api yang menyala-nyala” adalah A. Salat dan sabar
terjemahan dari.... B. Sabar dan tawakkal
A. An Nisa‟ 10 C. Salat dan Qana‟ah
B. An Nisa‟ 9 D. Salat dan istiqomah
C. An Nisa‟ 12 E. Sabar dan Qana‟ah
D. An Nisa‟ 8 8. Sabar dibagi menjadi dua yaitu..
E. An Nisa‟ 11 A. Sabar jasmani dan sabar rohani
B. Sabar jasmani dan sabar batin
C. Sabar dalam maksiat
4. واس خؼييوا ِِبصب Kata yang bergaris D. Sabar menahan amarah
E. Sabar menghadapi cobaan
bawah mempunyai arti...
2. Jelaskan maksud dari pembinaan pribadi, keluarga dan masarakat secara singkat
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
1. Judul/ tema :
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
2. Hasil studi ilmiah :
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
3. Tokoh penemu :
......................................................................................................................................................................................
4. Sumber :
......................................................................................................................................................................................
5. Tim Investigator :
1) ......................................................................................................................................................................................
2) ......................................................................................................................................................................................
3) ......................................................................................................................................................................................
4) ......................................................................................................................................................................................
5) ......................................................................................................................................................................................
PESAN MORAL Penguatan/ motivasi untuk melakukan dimulai dari sekarang, dari yang
kecil, dari diri sendiri
1.
2.
2. Carilah beberapa hadist yang berhubungan dengan pembinaan pribadi, keluarga dan masarakat
dengan mengisi kolom di bawah ini :
Hadits Riwayat
No. Hadits
1.
2.
3. Setelah kalian memahami uraian mengenai ajaran Islam tentang pembinaan pribadi, keluarga
dan masarakat coba kamu amati perilaku berikut ini dan berikan komentar
Mutiara Hikmah
ﻋﻟﻣﻭٰﺍﻭﻻﺩﻛﻡﻭﺍﻫﻟﻳﻛﻡﺍﻟﺧﻴﺭﻮﺍﺩﺑﻭﻫﻡ
“Ajarkanlah kebaikan kepada anak-anak kamu dan keluarga kamu dan didiklah mereka.
(H.R. Abdur Razaq dan said bin Mansur).
KI (KOMPETENSI INTI) :
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
KD (KOMPOTENSI DASAR):
3.3 Menghayati kandungan Al-Qur‟an tentang kewajiban berdakwah.
4.3 Menerapkan strategi berdakwah sesuai kandungan Al-Qur‟an dalam surah an-Nahl: 125; surah asy-
Syu‟araa: 214-216, surah al-Hijr: 94-96.
Indikator pencapaian
Mampu menjelaskan tentang intisari dan keterangan dari QS al-Kaafiruun: 1-6; QS Yunus: 40-41; QS al-Kahfi: 29;
QS al-Hujuraat: 10-13;QS Ali Imraan:103. Percaya diri
Mampu menerjemahkan QS al-Kaafiruun: 1-6; QS Yunus: 40-41; QS al-Kahfi: 29; QS al-Hujuraat: 10-13;QS Ali
Imraan:103 ke dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Jujur dan ingin tahu
Mampu menjelaskan gambaran QS al-Kaafiruun: 1-6; QS Yunus: 40-41; QS al-Kahfi: 29; QS al-Hujuraat: 10-13;QS
Ali Imraan:103, tentang kewajiban berdakwah. Tanggung jawab dan percaya diri.
Mendalami dan memahami serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari QS al-Kaafiruun: 1-6; QS Yunus: 40-41;
QS al-Kahfi: 29; QS al-Hujuraat: 10-13;QS Ali Imraan:103, tentang kewajiban berdakwah. Religius dan santun
Tujuan Pembelajaran :
Setelah KBM melalui Model/Strategi diskusi, ceramah dan demontrasi siswa dapat :
1. Menghayati kandungan Al-Qur‟an tentang kewajiban berdakwah.
2. Menerapkan strategi berdakwah sesuai kandungan Al-Qur‟an dalam surah an-Nahl: 125; surah asy-Syu‟araa: 214-
216, surah al-Hijr: 94-96.
Peta konsep
Sumber:
http://klimg.com/resized/476x/p/jeffry-
al-buchori-113.jpg
BERDAKWAH HARUS DENGAN SETRATEGI
Di zaman modern sekarang ini dakwah sangat-sangat dibutuhkan mengingat kerusakan sudah
terjadi dimana-mana, kemaksiatan merajalela secara terbuka dan terang-terang, kejahilan ttg diin
sudah merebak. Bergabunglah bersama kafilah/jamaah dakwah yang telah berkomitmen dlm
berdakwah.
Jadikan setiap gerak kita adalah dalam rangka dakwah, bahkan ketika kita mencari maisah.
Lihat bagaimana generasi terbaik umat ini, para shahabat rodhiallahu‟anhum. Merekalah yang patut
kita contoh. Di antara meraka ada yang orang kaya, saudagar sukses, pebisnis ulung. Bagaimana
sikap mereka. Apa yang mereka perbuat? Mereka adalah orang-orang yang paling semangat dalam
berdakwah, mereka tidak dilalai oleh harta mereka, tidak dilalaikan oleh usaha mereka, tidak
dilalaikan oleh bisnis mereka. Bahkan harta/usaha/bisnis mereka adalah salah satu dari penopang-
penopang dakwah Rasulullah Shallallahu‟alahi wassalam.
Dan perlu disadari juga bahwasanya Allah Subhanahu wata‟ala dibanyak ayat-ayatnya
menyinggung jihad dengan harta dan jiwa yang sering digandengkan disebutkan secara bersamaan
B. Mari mengamati
Petuntuk: Amati gambar ini, kemudian berikan tanggapanmu
Dari gambar disamping permasalahan apa yang anda peroleh?
1.…………………………………………….………
…………………………….………………………
2.…………………………………………….……………………
…………………………………………
3.…………………………………………………………………
……………………..…………………
Gambar 1
Sumber:https://www.google.com/search?q=dakwah&source
Dari gambar disamping permasalahan apa yang anda peroleh?
1.…………………………………………….………
…………………………….………………………
2.…………………………………………….……………………
…………………………………………
3.…………………………………………………………………
……………………..…………………
Sumber:https://www.google.com/search?q=dakwah&source
C. Mari Menanya
Petuntuk:Setelah kalian membaca dan mengamati gambar / cerita di atas, ada beberapa
pertanyaan yang perlu kalian renungkan, Dengan sejumlah pertanyaan dengan menggunakan
jelaskan, apa, bagaimana, !
Bagaimana akibatnya jika kita dalam berdakwah seperti dalam gambar-gambar dan 3 dan 4
diatas?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
D. Mari Belajar
2. Ayo mengartikan beberapa mufradāt penting dari QS an-Nahl: 125
petunjuk: perhatikan arti per lafal atau kalimat di bawah ini dengan baik untuk menambah wawasan
ananda sekalian;
“ dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
Beberapa ciri mau'izhah hasanah adalah seperti nasihat yang menjurus kepada
keredhaan Allah s.w.t.; nasihat dan pengajaran yang dapat melembutkan hati serta
meninggalkan kesan yang mendalam, ia juga perlu mengandungi unsur at-targhib dan at-
tarhib iaitu galakan dan pencegahan; merujukkan contoh tauladan yang terbaik dan akhlak
yang terpuji sebagai model untuk diikuti; serta mendedahkan kebaikan dan kebajikan
Islam bagi menarik minat dan keinginan kepada Islam
3) Metode Mujadalah (Debat)
Menurut Imam Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menegaskan agar orang-orang yang
melakukan tukar fikiran (mujadalah, debat) hendaknya tidak beranggapan bahwa yang
satu sebagai lawan bagi yang lainnya, tetapi mereka harus menganggap bahwa para
peserta mujadalah atau diskusi itu sebagai kawan yang saling tolong-menolong dalam
mencapai kebenaran
Jidal terdiri dari tiga macam, yang buruk adalah yang disampaikan dengan kasar,
yang mengundang kemarahan lawan serta yang menggunakan dalih-dalih yang tidak
benar. Yang baik adalah yang disampaikan dengan sopan, serta menggunakan dalil-dalil
atau dalih walau hanya yang diakui oleh lawan, tetapi yang terbaik adalah yang
disampaikan dengan baik, dan dengan menggunakan argumen yang benar, lagi
membungkam lawan.
c. Sasaran Dakwah
4) Qaulan Baliighah
Ungkapan qaulan baligha bermakna ucapan yang sampai pada lubuk hati orang
yang diajak bicara, yaitu kata-kata yang fashahat dan balaghah (fasih dan tepat); kata-kata
yang membekas pada hati sanubari. Kata-kata seperti ini tentunya keluar dari lubuk hati
sanubari orang yang mengucapkannya.
Musthafa Al Maraghi mengaitkan qaulan baligha dengan arti tabligh sebagai salah
satu sifat Rasul (Tabligh dan baligh berasal dari akar kata yang sama yaitu balagha),
yaitu nabi Muhammad diberi tugas untuk menyampaikan peringatan kepada umatnya
dengan perkataan yang menyentuh hati mereka. Senada dengan itu, Ibnu Katsir
menyatakan makna kalimat ini, yaitu menasihati dengan ungkapan yang menyentuh
sehingga mereka berhenti dari perbuatan salah yang selama ini mereka lakukan.
Jadi ungkapan qaulan baligha sebagai ucapan yang fasih, jelas maknanya, tenang, tepat
mengungkapkan apa yang dikehendaki, karena itu qaulan baligha diterjemahkan sebagai
komunikasi yang efektif. Efektivitas komunikasi terjadi apabila komunikator
menyesuaikan pembicaraannya dengan sifat-sifat khalayak yang dihadapinya. Ungkapan
qaulan baligha dalam al-Quran disebut sebanyak satu kali yaitu pada QS. An Nisa (4) :
63.
“ dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang
kamu harapkan, Maka Katakanlah kepada mereka Ucapan yang pantas.”
Selanjutnya untuk memperkuat pembahasan tentang kewajiban berdakwah ini, pelajari QS. asy-
Syu’araa: 214-216 berikut !
Ayat di atas berpesan lagi kepada beliau bahwa : Hindarilah segala hal yang dapat
mengundang murka Allah SWT, dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang
terdekat tanpa pilih kasih, dan rendahkanlah dirimu yakni berlaku lemah dan rendah hatilah
terhadap orang-orang yang bersungguh-sungguh mengikutimu, yaitu orang-orang mukmin
baik kerabatmu maupun bukan.
“ Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-
orang kafir. keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di
antara hamba-hamba kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya (masing-
masing), Maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari (siksa) Allah;
dan dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke dalam Jahannam bersama orang-orang
yang masuk (jahannam)".
Selama tiga tahun pertama, Muhammad hanya menyebarkan agama terbatas kepada
kerabat dan teman-teman dekatnya. Kebanyakan dari mereka yang percaya dan meyakini
ajaran Muhammad adalah para anggota keluarganya serta golongan masyarakat awam.
Muhammad menjadi nabi dan berdakwah pada kisaran tahun 610 - 614 Masehi. Setelah
adanya wahyu, surat Al-Muddatsir: 1-7, yang artinya “ Hai orang yang berkemul
(berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Rabbmu agungkanlah, dan pakaianmu
bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah, dan janganlah kamu
Selanjutnya untuk memperkuat pembahasan tentang kewajiban berdakwah ini, pelajari QS. al-
Hijr: 94-96 berikut !
III. Ananda sekalian, mari kita membaca QS. al-Hijr: 94-96 berulang-ulang secara tartil dan
bersama-sama hingga lancar dan setengah hafal!
1. Ayo Membaca Qs al-Hijr: 94-96
Kata ( )فاصدع fashda' terambil dari kata ( )صدع shada'a yang berarti membelah.
Kemudian, karena pembelahan biasanya menampakkan sesuatu yang terdapat pada
belahan, maka kata tersebut berkembang maknanya menjadi menampakkan atau terang-
94. Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. 95. Sesungguhnya Kami
memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu), 96.
(yaitu) orang-orang yang menganggap adanya Tuhan yang lain di samping Allah; Maka
mereka kelak akan mengetahui (akibat-akibatnya). 97. dan Kami sungguh-sungguh
mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan, 98. Maka
bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang
bersujud (shalat), 99. dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).
Karena itu, ayat-ayat di atas menuntun Nabi SAW. dengan menyatakan bahwa: dan
Kami Allah bersumpah demi kebesaran dan kekuasaan Kami, Kami sungguh mengetahui
bahwa engkau memiliki budi pekerti yang luhur, sangat pemaaf dan penuh toleransi
menyangkut gangguan yang ditujukan kepada pribadimu, dan Kamu juga mengetahui
bahwa sesungguhnya engkau merasa sempit dadamu disebabkan apa yang mereka selalu
ucapkan berupa kebohongan, olok-olokan yang ditujukan kepada Allah SWT dan
risalahmu, maka janganlah hiraukan ucapan-ucapan itu tetapi bertasbihlah menyucikan
Allah SWT dari segala kekurangan disertai dengan memuji Tuhan yang selama ini selalu
membimbing dan memeliharamu dan jadilah engkau salah seorang di antara orang-orang
yang tekun dan khusyuk sujud, yakni shalat, dan di samping itu sembahlah Tuhanmu
dengan berbagai cara yang disyariatkan-Nya sampai datang kepadamu keyakinan, yakni
kematian. Dengan demikian, jiwamu akan selalu tenang, pikiranmu terus menerus cerah
dan apa pun yang menimpamu akan ringan engkau pikul dan engkau akan terus dibimbing
oleh Allah SWT.
Salah satu cara yang ditempuh Allah SWT guna menghalangi kejahatan para
pengolok-olok adalah bertambahnya pemeluk Islam. Dengan keislaman Sayyidina Hamzah
r.a. paman Nabi SAW., dan Sayyidina Umar r.a., lahir keberanian yang lebih besar di
kalangan kaum muslimin dan menciut jiwa kaum musyrikin, karena kedua tokoh tersebut
dikenal luas sebagai para pemberani yang tidak rela dilecehkan atau dihina keyakinan
mereka.
Perintah menjadi salah seorang dari kelompok as-sajidin lebih sulit daripada
dinyatakan jadilah seorang bersujud karena yang masuk dalam kelompok tertentu harus
mencapai suatu tingkat tinggi agar dapat diterima dalam kelompok itu. Sekian banyak
syarat yang harus dipenuhi, baru dia dapat diterima dalam kelompok tersebut. Kelompok
as-sajidin adalah pelaku shalat dengan mantap dan berkesinambungan.
Di antara wahyu yang pertama-tama turun adalah perintah shalat. Muqatil bin
Sulaiman berkata, Allah mewajibkan shalat dua rakaat pada pagi hari dan dua rakaat pada
petang hari pada masa awal Islam, yang didasarkan pada firman Allah QS. Al Mukmin (40)
:55,
“ Maka bersabarlah kamu, karena Sesungguhnya janji Allah itu benar, dan
mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu
petang dan pagi.”
Ibnu Hajar menuturkan, sebelum Isra‟ Nabi Muhammad SAW., sudah pernah
shalat, begitu pula para shahabat. Tapi terdapat perbedaan pendapat, adakah shalat yang
diwajibkan sebelum ada kewajiban shalat lima waktu ataukah tidak? Ada yang
berpendapat, yang diwajibkan pada masa itu adalah shalat sebelum terbit matahari dan
sebelum terbenamnya matahari.
Al-Harits bin Usamah meriwayatkan dari Jalan ibnu Luhai dari Zaid bin Haritsah,
bahwa pada awal-awal turunnya, Jibril mendatangi Rasulullah SAW., untuk mengajarkan
wudhu kepada beliau. Seusai wudhu beliau mengambil seciduk air lalu memercikkan ke
kemaluan. Dengan demikian shalat merupakan kewajiban yang pertama diturunkan.
90. sebagaimana (kami telah memberi peringatan), Kami telah menurunkan (azab)
kepada orang-orang yang membagi-bagi (kitab Allah). 91. (yaitu) orang-orang yang telah
menjadikan Al Quran itu terbagi-bagi. 92. Maka demi Tuhanmu, Kami pasti akan
menanyai mereka semua,
Kewajiban agama harus dilaksanakan hingga akhir hayat karena kewajiban
keagamaan bertujuan mengatur lalu lintas kehidupan manusia yang merupakan makhluk
sosial. Manusia sering kali bersifat egois, ingin menang sendiri, padahal demi
kemaslahatan bersama, ketenangan dan keadilan harus ditegakkan, dan benturan
kepentingan sedapat mungkin dihindari.
Dari sini, Allah SWT, menetapkan syariat dan menjelaskan sanksi dan ganjaran,
agar dengan demikian setiap orang sadar dan takut kepada-Nya. Dalam rangka
mengingatkan manusia tentang kehadiran Allah serta sanksi dan ganjaran-Nya, serta
mengingatkan pula mereka akan perjalanan hidupnya hingga menemui Allah SWT kelak –
dalam rangka itulah, antara lain - Allah SWT mensyariatkan ibadah. Tanpa mengingat
Allah SWT. dan mengingat sanksi dan ganjaran-Nya, serta tanpa takwa, yakni upaya
menghindari siksa-Nya, hidup manusia sebagai individu dan anggota masyarakat akan
sangat terganggu dan diliputi oleh rasa tidak aman.
Dakwah Nabi Muhammad SAW., secara terang terangan ini mengalami gangguan
serius bukan saja dari orang lain, tetapi juga dilakukan oleh paman Nabi Muhammad
SAW., sendiri, dimana pada awalnya merupakan penyokong utama misi suci tersebut.
Adalah Abu Lahab dan isterinya yang turut menyokong kegiatan buruk itu dengan
melancarkan fitnah tentang Rasulullah. Kemarahan Abu Lahab dan sikap permusuhan
kalangan Quraisy yang lain tidak dapat merintangi tersebarnya dakwah Islam di
1. binasalah kedua tangan Abu Lahab dan Sesungguhnya Dia akan binasa 2.
tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan 3. kelak Dia
akan masuk ke dalam api yang bergejolak 4. dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu
bakar 5. yang di lehernya ada tali dari sabut.
G. Rangkuman
Setelah mempelajari materi di atas, tentunya ananda sekalian dapat menyimpulkan beberapa
hal, diantaranya adalah sebagaimana tercantum di bawah ini. Coba temukan materi-materi
pokok lain yang belum tercantum di sini!
a. Dakwah adalah kewajiban setiap muslim, dilakukan dengan tiga metode, yaitu dengan hikmah
(mengambil pelajaran dari kejadian yang ada), menggunakan ungkapan yang dapat menyentuh
rasa dan perasaan sehingga dapat diterima oleh kebanyakan masyarakat dan mengadakan
perdebatan menyangkut permasalahan dengan penuh antusias, sopan dan rasional dengan
mengedepankan prinsip kebaikan, fungsional dan kemaslahatan.
b. ……..………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
c. ………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
d. ………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………..
Petunjuk: setiap kegiatan evaluasi bacalah dengan teliti; kata perintahnya, soalnya, carilah referensi
yang bisa ditenulusuri dengan penuh tanggung jawab khususnya soal esay
H. Ayo berlatih
I. Evaluasi Cognitif melalui Pilihlah Ganda
1. Apakah arti dakwah secara etimologi? C. Seruan
A. Hasutan D. Mengajak
B. Perdamaian E. Jawaban c dan d benar
Tafsir Ilmu Tafsir XII Agama smt 1 dan 2 53
2. املوغظةberarti… A. QS Taha: 44
B. QS Taha: 54
A. Pengadilan C. QS Taha: 144
B. Baik D. QS Al-Baqarah: 263
C. Pengajaran E. QS Al-Isra‟: 23
D. Pelajaran 7. Berikut bukanlah prinsip komunikasi
E. Jawaban c dan d salah dakwah dalam al-Qur‟an …
3. Dakwah adalah seruan atau ajakan kepada A. Qaulan Baligha
keinsyafan. Merupakan definisi dakwah B. Qaulan Maysura
menurut… C. Qaulan Qadima
A. Qurais Sihab D. Qaulan Layyina
B. Toha Yahya Oemar E. Qaulan Karima
C. Ali Mahfud 8. Aksi bom bunuh diri berdalih agama
D. Syeh Ali bertentangan dengan al-Qur‟an ....
E. Mohammad Natsir A. an-Nahl 125
B. an-Nahl 152
4. Dimulai dari siapakah Nabi Muhammad
C. an-Nahl 128
SAW. menyampaikan dakwah… D. an-Nahl 127
A. Orang Arab E. an-Nahl 135
B. Abu Jahal
C. Zaid bin Harithah
9. Kata غصوك berarti…
3. Sebutkan beberapa contoh sikap berdakwah yang telah ananda lakukan dalam aktifitas
sehari-hari?
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
................................................................................................................................................................................
*MEREFLEKSI
Kalian sudah belajar banyak tentang perilaku bardakwah, Bacalah dengan saksama pernyataan
berikut !
Pilihlah SY jika kalian sangat yakin, Y= yakin, KY= kurang\ yakin
No. Saya yakin SY Y KY
1 Saya yakin bahwa tokoh tersebut fenomenal
KI (Kompetensi Inti):
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan .
KD (Kompetensi Dasar) :
3.8 Memahami kandungan Al-Qur‟an tentang tanggungjawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat
dalam surah at-Tahriim:6, surah Thaahaa: 132; surah al-An‟aam:70; surah an-Nisaa‟:36 dan surah
Huud: 117-119.
4.4. Mencontohkan perilaku bertanggungjawab terhadap keluarga dan masyarakat sesuai kandungan Al-
Qur‟an surah at-Tahriim:6, surah Thaahaa: 132; surah al-An‟aam:70 ; surah an-Nisaa‟:36 dan surah
Huud: 117-119.
Indikator
menjelaskan tentang intisari dan keterangan dari QS at-Tahriim:6, QS Thaahaa: 132; QS al-An‟aam:70; QS an-
Nisaa‟:36 danQS Huud: 117-119 tentang tanggungjawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat NK; Teliti, logis
dan sistematis
Menerjemahkan QS at-Tahriim:6, QS Thaahaa: 132; QS al-An‟aam:70; QS an-Nisaa‟:36 danQS Huud: 117-119
tentang tanggungjawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat ke dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar
NK; Teliti, logis dan sistematis
Menjelaskan gambaran QS at-Tahriim:6, QS Thaahaa:132; QS al-An‟aam:70; QS an-Nisaa‟:36 dan QS Huud:117-119
tentang tanggungjawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat NK; Teliti, logis dan sistematis
Mendalami dan memahami serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari QS at-Tahriim:6, QS Thaahaa:132; QS al-
An‟aam:70; QS an-Nisaa‟:36 dan QS Huud:117-119 tentang tanggungjawab manusia terhadap keluarga dan
masyarakat NK; Teliti, logis dan sistematis
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah KBM melalui Model/Strategi diskusi, ceramah dan demontrasi siswa dapat :
Memahami kandungan Al-Qur‟an tentang bertanggungjawab terhadap keluarga dan masyarakat sesuai dengan Al-
Qur‟an surah at-Tahriim:6, surah Thaahaa: 132; surah al-An‟aam:70 ; surah an-Nisaa‟:36 dan surah Huud: 117-119.
Memberi contoh tentang tanggung jawab terhadap teman sebayanya.
Ananda sekalian apa arti belajar dan seberapa penting belajar bagi kalian? Nilai apa yang
bisa kalian dari gambar ini?
sumber
https://www.google.co.id/#q=tanggung+jawab+terh
adap+diri+sendiri
Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu. yakni seseorang berkewajiban
menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatu, atau memberikan jawab dan menaggung akibatnya
atas segala yang dikerjakan, dan itu terlahir dari kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang
disengaja maupun tidak disengaja dan pelaku benar-benar kalau tanggung jawab sebagai bentuk perwujudan
kesadaran akan kewajiban-kewajibanya.
Sumber:https://www.google.co.id/search?q=tanggungjawab
C. Mari Menanya
Setelah ananda sekalian renungkan, membaca dan mengamati gambar / cerita di atas, ada
D. Mari Belajar
Petunjuk: dalam setiap kegiatan membaca ayat-ayat al-qur`an maka, bacalah ayat-ayat yang
berkaitan dengan tanggung jawab berikut ini dengan tartil, baik dan benar serta usahakan ananda
bisa menghafalnya
1. Membaca QS. At Tahrim (66) : 6
ْ ُ ََي َأُّيه َا ذ ِاَّل َين أ ٓ َمٌُوا كُوا َأهْ ُف َس ُ ُْك َو َأ ُْ ِو
ٌ يُك َّنَ ًرا َوكُو ُدَُا اميذ ُاس َوامْ ِح َج َار ُة ػَوَ ْْيَا َمالئِ َك ٌة ِؿ
الظ
)٦( ون َ ُاّلِل َما َأ َم َر ُ ِْه َوي َ ْف َؼو
َ ون َما ي ُ ْن َم ُر َ ِصدَ ا ٌد ال ي َ ْؼ ُص
َ ون ذ
2. Ayo mengartikan beberapa mufradāt penting dari QS - At-Tahriim:6
Kata ( ) amanu, menunjuk pada kualitas keimanan yang beragam, yakni keadaan yang
berbeda antara kualitas keimanan antara yang satu dengan yang lain baik laki-laki maupun
perempuan.
Kata ( ) َأُْلahl itu sendiri, yang baru bisa dipahami pengertiannya setelah dirangkaikan
dengan kata lain sehingga membentuk suatu kata majemuk. Jika dirangkaikan dengan kata
ganti orang pertama, kedua, atau ketiga, berarti keluarga dari orang yang disebut oleh kata
ganti itu, seperti ahlikum ( ) َأ ُْ ِو ُ ُْك, seperti pada ayat di atas.
Kalimat ( ) quu anfusakum wa ahlikum naaro/ peliharalah dirimu
dan keluargamu dari api neraka, Di antara penjelasan tafsir Ibnu Katsir, Mujahid (Sufyan
As-Sauri mengatakan, “Apabila datang kepadamu suatu tafsiran dari Mujahid, hal itu sudah
cukup bagimu” mengatakan : “Bertaqwalah kepada Allah dan berpesanlah kepada keluarga
kalian untuk bertaqwa kepada Allah”. Sedangkan Qatadah mengemukakan : “Yakni,
hendaklah engkau menyuruh mereka berbuat taat kepada Allah dan mencegah mereka
durhaka kepada-Nya. Dan hendaklah engkau menjalankan perintah Allah kepada mereka
dan perintahkan mereka untuk menjalankannya, serta membantu mereka dalam
menjalankannya. Jika engkau melihat mereka berbuat maksiat kepada Allah, peringatkan
dan cegahlah mereka.”
Demikian itu pula yang dikemukakan oleh Adh Dhahhak dan Muqatil bin Hayyan, dimana
mereka mengatakan : “Setiap muslim berkewajiban mengajari keluarganya, termasuk
kerabat dan budaknya, berbagai hal berkenaan dengan hal-hal yang diwajibkan Allah
Ta‟ala kepada mereka dan apa yang dilarang-Nya.”
II. Ananda sekalian, mari kita membaca QS. Taha (20) : 132 berulang-ulang secara tartil
dan bersama-sama hingga lancar dan setengah hafal!
َْل ِِب ذمصال ِة َو ْاص َع ِ ْب ػَوَ ْْيَا ال و َ ْسبَ ُ َُل ِر ْزكًا َ َْن ُن ىَ ْر ُزكُ َم َوامْ َؼا ِك َد ُة ِنوخذ ْل َوى
َ َ َُو ِأ ُم ْر َأ
2. Ayo mengartikan beberapa mufradāt penting dari QS Thaahaa: 132
Kata ( ) ٔأُدَلahlaka/keluarga jika ditinjau dari masa turunnya ayat ini, maka ia hanya
terbatas pada istri beliau - Khadijah r.a. dan beberapa putra beliau bersama Ali bin Abi
Thalib r.a. yang beliau pelihara sepeninggal Abu Thalib. Tetapi bila dilihat dari
penggunaan kata ahlaka yang dapat mencakup keluarga besar, lalu menyadari bahwa
perintah tersebut berlanjut sepanjang hayat, maka ia dapat mencakup keluarga besar Nabi
Muhammad saw., termasuk semua istri dan anak cucu beliau. Bahkan sementara ulama
memperluasnya sehingga mencakup seluruh umat beliau.
Kata ( )اصعبishthabir dari kata ( )اصبishbir/bersabarlah dengan penambahan huruf () ط
tha'. Penambahan itu mengandung makna penekanan.
Kata ( )رزقrizq pada mulanya, sebagaimana ditulis oleh bahasa Arab, Ibn Faris, berarti
pemberian untuk waktu tertentu. Namun demikian, arti asal ini berkembang sehingga rizki
antara lain diartikan sebagai pangan, pemenuhan kebutuhan, gaji, hujan dan lain-lain,
bahkan sedemikian luas dan berkembang pengertiannya sehingga anugerah kenabian pun
dinamai rizki.
Perintah tentang diwajibkannya mendirikan shalat tidak seperti Allah mewajibkan zakat
dan lainnya. Dilihat dari prosesnya yang luar biasa maka shalat merupakan kewajiban yang
utama, yaitu mengerjakan shalat dapat menentukan amal-amal lainnya. Tentu hal ini berkaitan
dengan fungsi salat, yakni sebagai pencegah kekejian dan kemungkaran. QS. Al Ankabut (29) :
45.
Layak pula kita lebih menekankan dan meneladani tentang kesabaran dan ketabahan Rasul
SAW., dalam menekankan perintah menegakkan s}alat dalam lingkungan keluarga. Bahkan
beliau sendiri hampir tiap tengah malam digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT
dengan shalat.
Begitu pentingnya ritual ini sampai-sampai Nabi SAW. menerangkan cara yang paling
awal untuk mendisiplinkan diri kepada anak-anak agar melaksanakan salat dengan
memerintahkan pada usia sekitar tujuh tahun. Dan bila sampai umur 10 tahun tidak
melaksanakan shalat, hendaknya diberi hukuman.
Cara bersabar menghadapi musibah dan penderitaan, menurut Imam Ghazali adalah dengan
menghindarkan perbuatan yang tidak lazim, yaitu berputus asa (Al Jaz‟u), merobek-robek
pakaian, memukul-mukul dinding, kemudian mengeluh menampakkan kekesalan secara
berlebihan atau melakukan rutinitas seperti berpakaian, tidur, makan, minum dan sebagainya di
luar kebiasaan.
Setelah ayat yang lalu memerintahkan untuk menyucikan diri melalui shalat dan bertasbih
memuji Allah, serta tidak mengarahkan pandangan kepada kenikmatan duniawi guna
meraihnya dengan mengorbankan kenikmatan ukhrawi, kini dijelaskan bahwa setiap makhluk
telah dijamin Allah rizkinya.
َو َذ ِر ذ ِاَّل َين ذ َاَت ُذوا ِديْنَ ُ ْم مَ ِؼ ًحا َومَِ ًْوا َوؾَ ذرْتْ ُ ُم امْ َح َيا ُة ادله هْ َيا َو َذ ِنّ ْر ِت َِ َأ ْن ثُخْ َس َل ه َ ْف ٌس ِت َما
ُك ػَ ْدلٍ ال يُ ْنخ َْذ ِم ْْنَا ُأومَ ِئ َم اّلِل َو ِ ٌِّل َوال َص ِفي ٌع َوا ْن ثَ ْؼ ِد ْل ُ ذ ِ ُون ذ ِ َن َسخَ ْت مَيْ َس مََِا ِم ْن د
)١١( ون ٌ ّ اب ِم ْن َ َِح ٍمي َوػَ َذ
َ اب َأ ِم ٌمي ِت َما ََكهُوا يَ ْك ُف ُر ٌ ر َ َ ذ ِاَّل َين ُأث ِْسوُوا ِت َما َن َس ُحوا مَِ ُْم
2. Ayo mengartikan beberapa mufradāt penting dari QS al-An’aam:70
Kalimat ( ) dinahum laibun wa lahwun/menjadikan agama mereka permainan dan
kelengahan, dipahami oleh sementara ulama dalam arti kebiasaan hidup mereka dalam arti
perhatian dan keseharian mereka adalah permainan. Ada juga yang memahaminya dalam arti
kepercayaan dan tata cara mereka berhubungan dengan Tuhan, yakni mereka berpesta pora di
hadapan berhala-berhala mereka pada waktu-waktu tertentu, serta bersiul dan bertepuk tangan
dihadapan Ka'bah sebagaimana firman-Nya "Shalat mereka di sekitar Baitullah tidak lain
kecuali siulan dan tepukan tangan" (QS. Al-Anfal [8] : 35).
Kata ( )ثخسلtubsala pada mulanya berarti terhalangi. Kata ini biasanya digunakan untuk
keterhalangan yang tidak dapat dielakkan lagi buruk akibatnya. Dari sini, kata tersebut
digunakan dalam arti dijerumuskan dalam siksa, atau penjara atau neraka. Sementara ulama
memilih makna terhalangi, sehingga yang dimaksud adalah terhalangi dari rahmat dan
kebajikan. Ayat di atas secara tegas menyatakan bahwa amal buruk mereka bukan Allah yang
menjerumuskan dan menghalangi mereka meraih rahmat Allah.
Kata hanya dalam firman-Nya : hanya mereka itulah, dipahami berdasar susunan redaksi ayat
ini yang menggunakan kata ( )اومئم ulâika yang menunjuk ke kata ( )اَّلين alladzina.
Keduanya bersifat definitif. Redaksi demikian menghasilkan pengkhususan yang
diterjemahkan dengan makna hanya. Tentu saja bukan hanya mereka yang dijerumuskan ke
dalam siksa, tetapi karena dosa pelecehan terhadap ayat-ayat Allah sedemikian besar, maka
seakan-akan hanya mereka yang disiksa. Atau boleh jadi siksa buat mereka adalah siksa
tersendiri, sehingga hanya mereka yang mendapatkannya.
ِْش ُنوا ِت َِ َصيْئًا َو ِِبمْ َو ِ َادل ْي ِن ا ْح َساَّنً َو ِت ِذي امْ ُل ْر ََب َوامْ َي َخا َم َوامْ َم َسا ِنني
ِ ْ ُ اّلِل َوال ج
َ َوا ْغ ُحدُ وا ذ
ّ
ِيل َو َما َموَ َك ْت َأيْ َماىُ ُ ُْك امصا ِح ِة ِِبمْ َج ْي ِة َوا ْج ِن ذ
ِ امسخ َوامْ َج ِار ِذي امْ ُل ْر ََب َوامْ َجا ِر امْ ُج ُي ِة َو ذ
)٦٦( ُورا ً اّلِل ال ُ ُِي هة َم ْن ََك َن ُم ْخ َخاال فَخ
َ ا ذن ذ
ّ
2. Ayo mengartikan beberapa mufradāt penting dari QS an-Nisaa’:36
ً فَخ
ُورا : membangga-banggakan diri
3. Ayo Memaknai Mufradāt Penting
Kata ibadah diterjemahkan dengan “menyembah, mengabdi, dan taat”. Kata tersebut dapat
menggambarkan "kekokohan" dan "kelemah lembutan", karena seseorang dinamakan
menyembah, mengabdi, dan taat menggambarkan situasi ketiadaberdayaan karena merasa
butuh akan perlindungan atau takut akan murka maka, ia akan melakukan dengan penuh
kehati-hatian demi kesempurnaan penghambaanya.
) َومَ ْو َصا َء َرت ه َم مَ َج َؼ َل اميذ َاس٠٠١( ون َ َل امْ ُل َرى ت ُِظ ْ ٍَل َو َأ ُْوَُِا ُم ْص ِو ُح
َ ِ ْ َُو َما ََك َن َرت ه َم ِهْي
) اال َم ْن َر ِح َم َرت ه َم َو ِ ََّل ِ َُل َخوَ َلُِ ْم َوثَ ذم ْت َ َِك َم ُة٠٠٨( ون ُم ْخ َخ ِو ِف َني َ ُُأ ذم ًة َوا ِحدَ ًة َوال يَ َزام
ّ ََِْ ِ ِ ِ ْ ِ ََ ٔ ٔ َ
)٠٠٩( َ ِرتّم ل ْمل ذن َج ذ ََّن م َن امجيذة َواميذاس أْجؼ َني
2. Ayo mengartikan beberapa mufradāt penting dari QS Huud: 117-119
Kata ( ), tidak pernah ada adalah satu istilah yang mengandung makna
penekanan dan kesungguhan. Kata ini biasa juga diterjemahkan dengan tidak wajar
atau tidak sepatutnya. Dengan menyatakan tidak pernah ada, maka tertutup sudah
kemungkinan dapat terjadinya hal tersebut dalam keadaan apa pun, padahal kalau
dilakukan ada kemungkinan untuk bisa terlaksana.
Kata () mushlihun adalah bentuk jamak dari kata mushlih. Seseorang
dituntut, paling tidak, menjadi shalih, yakni memelihara nilai-nilai sesuatu sehingga
kondisi sesuatu itu tetap bertahan sebagaimana adanya, dan dengan demikian
sesuatu itu tetap berfungsi dengan baik dan bermanfaat.
Kata () sekiranya dalam firman-Nya: /sekiranya Allah menghendaki, menunjukkan
bahwa hal tersebut tidak dikehendaki-Nya, karena kata law tidak digunakan kecuali
untuk mengandaikan sesuatu yang tidak mungkin terjadi/mustahil.
Kata () ummah berarti semua kelompok, baik manusia maupun binatang yang
dihimpun oleh sesuatu, seperti agama yang sama, waktu atau tempat yang sama,
baik penghimpunannya secara terpaksa, maupun atas kehendak mereka.
Kata rahmat dalam redaksi ,berarti hidayah yakni merupakan tujuan
penciptaan, maksudnya tujuan perantara menuju tujuan akhir yaitu kebahagiaan
abadi.
7. KESIMPULAN
Setelah mempelajari materi di atas, tentunya ananda sekalian dapat menyimpulkan beberapa
hal, diantaranya adalah sebagaimana tercantum di bawah ini. Coba temukan materi-materi
pokok lain yang belum tercantum!
a. Takwa merupakan sarana efektif untuk membangun hubungan dengan Allah, kebaikan
hubungan antara manusia dengan Tuhan tentu akan membawa dampak akhir yang positif.
Ayo berlatih
Petunjuk: setiap kegiatan evaluasi bacalah dengan teliti; kata perintahnya, soalnya, carilah referensi
yang bisa ditenulusuri dengan penuh tanggung jawab terutama soal esay
A. Evaluasi Cognitif
a. Soal Pilihlah Ganda
1. Ayat yang mengjelaskan bahwa dakwah dan E. Akibat yang terbaik
ً ديْنم مؼ ًحا و
مِوا
pendidikan harus bermula dari rumah .....
5. Potongan ayat ini
A. Al-Jatsiyah : 35
B. Al-An‟am : 70 terkandung dalam surat . . .
C. At-Tahrim : 6 A. As-Saf : 3
D. Al-Isra‟ : 37 B. At-Taubah : 7
C. Yasin : 2
E. Al-Baqarah : 222
D. Al-An‟am : 70
2. Lafz kasar dalam at-tahrim : 6.... E. Al-An‟am : 125
A. يؼصون 6. Di bawah ini yang termasuk kurikulum
pendidikan keluarga adalah....
A. member ketenangan dan
B. ؿالظ kenyamanan
B. menumbuhkan kepiawaian
C. صداد C. tauladan dalam ibadah dan akhlak
D. mengajarkan kepemimpinana
D. احلجرة E. menumbuhkan perdamaian
7. Dakwah dan pendidikan harus bermula dari..
E. وكود A. Sekolah
B. Rumah
3. Arti صداد dalam at-tahrim : 6 adalah .... C. Tempat bermain
A. Buruk D. Lapangan
E. Masjid
B. Keras 8. “Didiklah anak-anakmu tiga perkara: cinta
C. Buta kepada nabi mereka, cinta kepada sanak
D. Kejam keluarga, dan membaca Al Qur‟an.”
E. Kasar Merupakan perintah Rasulullah yang
diriwayatkan oleh…
4. Arti امؼاكدةdalam surat taha : 132.... A. H.R Bukhari
A. Akibat yang baik B. HR Muslim
B. Akibat yang sangat baik C. H.R At Tabari
C. Akibat yang lebih baik D. H.R Bukhari dan Muslim
D. Akibatnya E. H.R Ahmad
1.
2.
Hadits Riwayat
No. Hadits
1.
2.
2. Setelah kalian memahami uraian mengenai ajaran islam tentang tanggung jawab manusia terhadap
keluarga dan masyarakat coba kamu amati perilaku berikut ini dan berikan komentar
KI (Kompetensi Inti) :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KD (Kompetensi Dasar) :
1.2 Menghayati kandungan Al-Qur‟an tentang kepemimpinan.
2.1 Memiliki sikap seorang pemimpin sesuai kandungan Al-Qur‟an surah Ali Imran:26, an-Nisaa‟:58-59; surah an-Nisaa‟:144; surah al-
Maaidah:56-57; surah at-Taubah:71 tentang kepemimpinan
3.1 Mengidentifikasi kandungan Al-Qur‟an tentang kepemimpinan dalam surah Ali Imran:26, an-Nisaa‟:58-59; surah an-Nisaa‟:144;
surah al-Maaidah:56-57; surah at-Taubah:71.
4.1 Mencontohkan perilaku pemimpin yang sesuai dengan kandungan Al-Qur‟an dalam surah Ali Imran:26, an-Nisaa‟:58-59; surah an-
Nisaa‟:144; surah al-Maaidah:56-57; surah at-Taubah:71.
Indikator
1. Mampu menjelaskan tentang intisari dan keterangan dari QS Faathir : 27-28. Percaya diri
2. Mampu menerjemahkan QS Faathir : 27-28 ke dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Teliti dan logis
3. Mampu menjelaskan tentang syarat-syarat pemimpin. Percaya diri
4. Mampu menerjemahkan QS al-Maaidah : 57, QS at-Taubah : 71 ke dalam bahasa Indonesia dengan baik dan
benar. Teliti dan logis
5. Mampu menjelaskan tentang intisari dan keterangan dari QS an-Nisaa’ : 58. Percaya diri
6. Mampu menerjemahkan QS an-Nisaa’ : 58 ke dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Teliti dan logis
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah KBM melalui Model/Strategi diskusi, ceramah dan demontrasi siswa dapat :
Memahami kandungan Al-Qur‟an tentang kepemimpinan dalam surah Ali Imran:26, an-Nisaa‟:58-59; surah an-
Nisaa‟:144; surah al-Maaidah:56-57; surah at-Taubah:71
Mencontohkan prilaku pemimpin yang sesuai ayat diatas.
PETA KONSEP
Wahai ananda lihat kira-kira apa yang dilakukan oleh para pingwin terdepan ini? nilai apa
yang bisa kalian ambil dari gambar ini? Pernahkah kalian menjadi orang terdepan sepertinya?
Adakah yang dilakukan temanmu saat ananda diposisi itu? Sudahkah teman yang di belakang
ananda mengikutimu? dalam hal apakah pengalaman itu ?
Sumber:
http://www.datakarir.com/images/kepemimpinan.gif
KEPEMIMPINAN Sukses
C. Mari Menanya
Setelah kalian membaca dan mengamati gambar / cerita di atas, ada beberapa pertanyaan
yang perlu kalian renungkan, Dengan sejumlah pertanyaan dengan menggunakan mana, apa,
mengapa !
Dari ketiga gambar diatas mana yang menunjukan prilaku yang pemimpin yang bisa ditiru?
………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
D. Mari belajar
Petunjuk: dalam setiap kegiatan membaca ayat-ayat al-qur`an maka, bacalah ayat-ayat yang
berkaitan dengan kepemimpinan berikut ini dengan tartil, baik dan benar serta usahakan ananda
bisa menghafalnya
1. Membaca QS Ali Imran:26
Kata انوُِّ ذمberasal dari perpaduan huruf nida‟ () ِهدَ اء, ya‟ ( ) ََيءdan alif ( ) َأ ِمفdengan kata
Allah ()ه. Huruf ya‟ ( ) ََيءdan alif ( ) َأ ِمفdalam ungkapan ya Allah (َي ه َ ) itu diganti
dengan dua buah huruf mim ( ) ِم ْميyang ditempatkan di ujung kata itu, sehingga menjadi
Allahumma ()انوِّ ذُم. Ungkapan انوِّ ذُمdigunakan khusus untuk memohon doa kepada Allah
dan berarti “Ya Allah ummana bi khair” (ري ٍ ْ = ََي ه ُأ ذمٌَا ِ َِبYa Allah bimbinglah kami
dengan cara yang sebaik-baiknya).
Kata هdigunakan secara khusus untuk menyebut nama Tuhan Yang Mahatinggi.
Demikian pula kata ilâh ()إهل, asal kata Allâh ( )هitu, yang dirangkaikan dengan kata sifat
ِ ) َواsehingga menjadi ilâh wâhid () ٕا ٌهل َوا ِح ٌد. Rangkaian kedua kata ini juga
wâhid (حد
mengacu pada pengertian khusus, yaitu Allah Yang Mahaesa.
Kata (), kata majemuk ini, terambil dari akar kata yang rangkaian huruf-
hurufnya mim, lam dan kaf, yang mengadung makna kckuatan, dan keshahihan, yang
pada mulanya berarti ikatan dan penguatan. Kata Malik yang berarti raja, atau "Malik",
yang berarti Pemilik, mengandung penguasaan terhadap sesuatu disebabkan oleh
kekuatan pengendalian dan keshahihannya. Allah adalah Pemilik. Ayat ini menjelaskan
bahwa yang dimiliki-Nya adalah al-Mulk, yakni kepemilikan.
Kata () Engkau muliakan, pada hakikatnya mengandung arti kekuatan yang
menjadikan pemiliknya dibutuhkan, sekaligus tidak terkalahkan.
Kata ( ) Engkau hinakan. Yang hina selalu butuh kepada banyak pihak, terkalahkan
dan tidak berwibawa.
2. Ayo mengartikan beberapa mufradāt penting dari QS an-Nisaa’:58-59
petunjuk: perhatikan arti per lafal atau kalimat di bawah ini dengan baik untuk menambah wawasan
ananda sekalian;
Kata (), Amanah adalah sesuatu yang diserahkan kepada pihak lain untuk
dipelihara dan dikembalikan bila tiba saatnya atau bila diminta oleh pemiliknya.
Amanah adalah lawan dari khianat. la tidak diberikan kecuali kepada orang yang
dinilai oleh pemberinya dapat memelihara dengan baik apa yang diberikannya itu.
setiap manusia telah menerima amanah secara potensial sebelum kelahirannya dan secara
aktual sejak dia akil baligh.
Kata ()'adala yang terdiri dari huruf-huruf 'ain, dal dan lam. Rangkaian huruf-huruf
ini mengandung dua makna yang bertolak belakang, yakni lurus dan sama serta bengkok
dan berbeda. Seseorang yang adil adalah berjalan lurus dan sikapnya selalu
menggunakan ukuran yang sama, bukan ukuran ganda. Persamaan itulah yang
menjadikan seseorang yang adil tidak berpihak kepada salah seorang yang berselisih.
Beberapa pakat mendefinisikan adil dengan penempatan sesuatu pada tempat yang
semestinya. Ini mengantar kepada persamaan, walau dalam ukuran kuantitas boleh jadi
tidak sama. Ada juga yang menyatakan bahwa adil adalah memberikan kepada pemilik
hak-haknya
ِ ََي َأُّيه َا ذ ِاَّل َين أ ٓ َمٌُوا ال ثَخذ ِخ ُذوا ْام ََك ِف ِر َين َأ ْو ِم َيا َء ِم ْن د
َ ُُون امْ ُم ْن ِم ٌِ َني َأحُ ِريد
ون َأ ْن َ َْت َؼوُوا ِ ذ ِّلِل
)٠٤٤( ػَوَ ْي ُ ُْك ُسوْ َعاَّنً ُمدِييًا
2. Ayo mengartikan beberapa mufradāt penting dari QS An Nisa’:144
Kata (), orang-orang yang mantap kekafiranya, terambil dari kata ( )نفرkafara
yang pada mulanya berarti menutup. Al Qur'an menggunakan kata tersebut untuk
berbagai makna yang masing-masing dapat dipahami sesuai dengan kalimat dan
konteksnya. Konteks ayat ini adalah larangan menjadikan orang yang mantap dalam
kekafiranya sebagai wali/penolong dan atau pemimpin, karena boleh jadi ia
mendustakan ajaran islam atau bahkan menjadi musuh islam.
Kata () adalah bentuk jamak dari kata Wali yang berarti teman yang akrab, juga
berarti pelindung atau penolong.
o Penggunaan kata (), aturiduna/maukah kamu pada firman-Nya: Maukah kamu
mengadakan alasan yang nyata bagi Allah. Redaksi demikian yang dipilih bukan kata
apakah kamu menjadikan, untuk menekankan betapa hal tersebut sangat buruk. Baru
pada tingkat mau saja mereka telah dikecam, apalagi jika benar-benar telah
dilaksanakan.
َ)َي َأُّيه َا ذ ِاَّل َين أ ٓ َمٌُوا ال٤٦( ون ِ وهل َو ذ ِاَّل َين أ ٓ َمٌُوا فَا ذن ِح ْز َب ذ
َ اّلِل ُ ُِه امْـَا ِم ُح ُ َ اّلِل َو َر ُس
َ َو َم ْن ي َ َخ َو ذل ذ
ّ
َ َثَخذ ِخ ُذوا ذ ِاَّل َين ذ َاَت ُذوا ِدييَ ُ ُْك ُ ُُز ًوا َوم َ ِؼ ًحا ِم َن ذ ِاَّل َين ُأوثُوا ْام ِكذ
اب ِم ْن كَ ْد ِو ُ ُْك َو ْام ُكفذ َار َأ ْو ِم َيا َء
)٤١( اّلِل ا ْن ُن ْي ُ ُْت ُم ْن ِم ٌِ َني َ َواث ذ ُلوا ذ
Petunjuk: dalam setiap kegiatan mengartikan maka,
perhatikan arti perlafal atau kalimat yang dimaksud
ّ
dengan baik untuk menambah wawasan ananda sekalian;
2. Ayo mengartikan beberapa mufradāt penting dari QS al-Maaidah:56-57
Kata (), pengikut adalah kelompok tertentu yang memiliki militansi dan
menyatu dalam satu wadah yang disepakati untuk membendung atau
menanggulangi kesulitan. Makna ini berkembang sehingga termasuk juga untuk
memperjuangkan cita-cita, baik atau buruk. Dari sini kata tersebut diartikan sebagai
partai.
Kata (), pemenang dengan pengertian meraih apa yang mereka harapkan, yakni
kehidupan bahagia di dunia, keamanan dan ketentraman dalam masyarakat serta
kebahagiaan di akhirat dengan meraih surga dan ridha-Nya.
Kata ( )ديدنdin mempunyai banyak arti, antara lain ketundukan, ketaatan, perhitungan,
balasan. Juga berarti agama, karena dengan agama seseorang bersikap tunduk dan taat,
serta akan diperhitungkan seluruh amalnya, yang atas dasar itu ia memperoleh balasan
dan ganjaran. Agama, atau ketaatan kepada-Nya, ditandai oleh penyerahan diri secara
mutlak kepada Allah SWT. Islam dalam arti penyerahan diri adalah hakikat yang
ditetapkan Allah dan diajarkan oleh para nabi sejak Nabi Adam as. hingga Nabi
Muhammad SAW.
Kata () huzua, adalah gurauan yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan dengan
tujuan melecehkan.
Kata (), permainan makna dasarnya adalah segala aktivitas yang dilakukan bukan
pada tempatnya, atau untuk lujuan yang tidak benar. Karena itu air liur yang biasanya
keluar tanpa disengaja, apalagi pada anak kecil dinamai lu'ab karena ia keluar atau
mengalir bukan pada tempatnya. Mereka menjadikan agama sebagai bahan
permainan, berarti juga mereka tidak menempatkan pengagungan kepada Allah yang
ُون
َ يُ ْنث : menunaikan
َس َ ْري َ َُحُِ ُم : mereka itu akan diberi rahmat
3. Ayo Memaknai Mufradāt Penting
Kata ( )مٌكرmunkar adalah lawan kata ( )مؼروفma'rûf. Kata munkar atau mungkar
dipahami oleh banyak ulama sebagai segala sesuatu, baik ucapan maupun perbuatan yang
bertentangan dengan ketentuan agama, akal dan adat istidat. Kendati demikian, penekanan
3. KESIMPULAN
Petunjuk: setiap kegiatan evaluasi bacalah dengan teliti; kata perintahnya, soalnya, carilah referensi
yang bisa ditenulusuri dengan penuh tanggung jawab terutama soal esay
Ayo berlatih
I. Evaluasi Cognitif
Pilihlah Ganda
َأ ْو ِم َيا ُءadalah……
Portofolio dan Penilaian Sikap
1. Carilah beberapa ayat lain dan hadist yang berhubungan dengan kepemimpinan dengan mengisi
kolom di bawah ini :
Nama Surat + No. Ayat
No. Redaksi Ayat
1.
2.
Hadits Riwayat
No. Hadits
1.
2.
2. Setelah kalian memahami uraian mengenai ajaran Islam tentang kepemimpinan coba kamu
amati perilaku berikut ini dan berikan komentar
MENGKOMUNIKASIKAN
KI (KOMPETENSI INTI) :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama,
cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KD(KOMPETENSI DASAR):
1.3 Menghayati kandungan Al-Qur‟an tentang etos kerja seorang muslim.
2.2 Memiliki etos kerja pribadi muslim sesuai kandungan Al-Qur‟an surah al-Jumu‟ah 9-11; surah al-Qashash :77.
3.2 Memahami tafsir Al-Qur‟an tentang etos kerja pribadi muslim sesuai kandungan Al-Qur‟an dalam surah al-Jumu‟ah 9-
11; surah al-Qashash :77.
4.2 Menerapkan etos kerja pribadi muslim yang sesuai kandungan Al-Qur‟an dalam surah al-Jumu‟ah 9-11; surah al-
Qashash :77.
Indicator
1. Mampu menjelaskan tentang intisari dan keterangan dari QS al-Jumu’ah 9-11; QS al-Qashash :77
etos kerja. Percaya diri
2. Mampu menerjemahkan QS al-Jumu’ah 9-11; QS al-Qashash :77 etos kerja ke dalam bahasa
Indonesia dengan baik dan benar. Jujur dan ingin tahu
3. Mampu menjelaskan gambaran QS al-Jumu’ah 9-11; QS al-Qashash :77 etos kerja. Tanggung
jawab dan percaya diri
4. Mendalami dan memahami serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari QS al-Jumu’ah 9-11;
QS al-Qashash :77 etos kerja. Religius dan santun
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah KBM melalui Model/Strategi diskusi, ceramah dan demontrasi siswa dapat :
Memahami kandungan Al-Qur‟an tentang etos kerja dalam surah al-Jumu‟ah 9-11; surah al-Qashash :77.
Menerapkan etos kerja dalam kehidupan sehari-hai
PETA KONSEP
Sumber:
http://menyempal.wordpress.com/pergerakan/
Agama Islam yang berdasarkan al-Qur‟an dan al-Hadits sebagai tuntunan dan pegangan bagi
kaum muslimin mempunyai fungsi tidak hanya mengatur dalam segi ibadah saja melainkan juga
mengatur umat dalam memberikan tuntutan dalam masalah yang berkenaan dengan kerja.
Rasulullah SAW bersabda: “bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu hidup selamanya,
dan beribadahlah untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati besok.” Dalam ungkapan lain dikatakan
juga, “Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah, Memikul kayu lebih mulia dari pada
mengemis, Mukmin yang kuat lebih baik dari pada mukslim yang lemah. Allah menyukai mukmin
yang kuat bekerja.” Nyatanya kita kebanyakan bersikap dan bertingkah laku justru berlawanan
dengan ungkapan-ungkapan tadi.
Padahal dalam situasi globalisasi saat ini, kita dituntut untuk menunjukkan etos kerja yang tidak
hanya rajin, gigih, setia, akan tetapi senantiasa menyeimbangkan dengan nilai-nilai Islami yang
tentunya tidak boleh melampaui rel-rel yang telah ditetapkan al-Qur‟an dan as-Sunnah.
Pada hakikatnya, pengertian kerja telah muncul secara jelas, praktek mu‟amalah umat Islam
sejak berabad-abad, dalam pengertian ini memperhatikan empat macam pekerja :1) al-Hirafiyyin;
mereka yang mempunyai lapangan kerja, seperti penjahit, tukang kayu, dan para pemilik restoran.
Dewasa ini pengertiannya menjadi lebih luas, seperti mereka yang bekerja dalam jasa angkutan dan
kuli. 2) al-Muwadzofin: mereka yang secara legal mendapatkan gaji tetap seperti para pegawai dari
suatu perusahaan dan pegawai negeri. 3) al-Kasbah: para pekerja yang menutupi kebutuhan makanan
sehari-hari dengan cara jual beli seperti pedagang keliling. 4) al-Muzarri‟un: para petani.
C. Mari Menanya
Setelah kalian renungkan membaca dan mengamati gambar / cerita di atas, ada beberapa
pertanyaan yang perlu kalian kaji dengan sejumlah pertanyaan dengan menggunakan mana, apa,
mengapa !
Dari ketiga Gambar diatas mana yang menunjukan prilaku /konsep yang mengedepankan sikap etos
kerja yang bisa ditiru?
Apa alasannya? Sebutkan sesuai argumen anda!
Apa yang bisa diambil manfaat dari gambar gambar diatas ?
Mengapa banyak terjadi kasus-kasus terjadi di lingkungan kita dikarenakan etos kerja masarakatnya?
Apa yang seharusnya kita perbuat agar bisa meningkatkan etos kerja kita dalam aktifitas
sehari-hari!
D. Mari Belajar
Petunjuk: dalam setiap kegiatan membaca ayat-ayat al-qur`an maka, bacalah ayat-ayat yang
berkaitan dengan etos kerja berikut ini dengan tartil, baik dan benar serta usahakan ananda bisa
menghafalnya.
Kata ( )ذهدرهdzikr Allâh yang dimaksud adalah shalat dan khutbah karena itulah
agaknya sehingga ayat di atas menggunakan kata dzikr Allah.
Kata ( )فاسدؼواfas'au terambil dari kata ( )سدؼsa'â yang pada mulanya berarti berjalan
cepat tapi bukan berlari.
Ayat di atas mengajak kaum beriman untuk bersegera memenuhi panggilan Ilahi. Di
sisi lain dapat ditambahkan bahwa orang-orang Yahudi mengabaikan hari Sabtu yang
G. KESIMPULAN
1. Allah SWT. memerintahkan melaksanakan ibadah shalat Jumat yang waktunya pada saat
shalat Dhuhur.
2. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….
3. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….
4. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….
5. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….
6. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….
7. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….
8. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….
9. …………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….
Ayo berlatih
Petunjuk: setiap kegiatan evaluasi bacalah dengan teliti; kata perintahnya, soalnya, carilah referensi
yang bisa ditenulusuri dengan penuh tanggung jawab khususnya soal esay
I. Evaluasi Cognitif
a. Pilihlah Ganda
E. Berlari
1. arti bagian ayat di samping....
3. Hukum melakukan jual beli pada saat
A. Menyembah Allah Imam berkhutbah dan shalat Jum‟at
B. Menyekutukan Allah menurut pendapat Imam Syafi‟i
C. Memuji Allah adalah....
D. Mangingat Allah A. Batal
E. Melupakan Allah B. Boleh
C. Wajib
D. Haram
2. terambil dari kata سؼyang E. Sunah
berarti....
A. Berjalan cepat 4. Nabi Muhammad saw. memberi
B. Berjalan lambat keterangan tentang sikap ketika
C. Berjalan pada malam hari menuju tempat shalat dengan
D. Berjalan pada siang hari berjalan....
6. Nama saudagar yang membawa 9. Kata terambil dari kata حسن
barang dagangan dari Syam yang yang berarti....
terdapat dalam asbabun nuzul Q.S. Al A. Cantik
Jumu‟ah : 11 adalah.... B. Terpuji
A. Dihyat ibn Khalifah Al Kalbi C. Rusak
B. As Sa‟labah D. Baik
C. Ubay bin Ka‟ab E. Dermawan
D. Zubair Ibn Awwam
E. Al Mughirah Bin Su‟bah
10. Penggalan ayat di samping
7. Agama Islam mengajar dan mendidik berarti....
umatnya untuk.... A. Yang telah dianugerahkan
A. Meninggalkan aktifitas duniawi dan kepadamu.
melakukan aktifitas ukhrawi. B. Yang telah diberikan kepadamu.
B. Melakukan aktifitas duniawi dan C. Yang telah dilimpahkan Allah
tidak melakukan aktifitas ukhrawi. kepadamu.
C. Melakukan aktifitas duniawi dan D. Yang telah dianugerahkan Allah
tidak meninggalkan aktifitas kepadamu.
ukhrawi. E. Yang telah diberikan Allah
kepadamu.
1.
2.
Hadits Riwayat
No. Hadits
1.
2.
1. Judul/ tema :
.....................................................................................................................................................................................
.
2. Hasil studi ilmiah :
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................................................
1. Sudahkah kalian secara individu melakukan pembiasaan diri untuk meningkatkan etos kerja kalian ? seberapa
sering ? apa bentuknya, sebutkan !
………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………
c. Tugas tambahan PR (Pekerjan Rumah)
PESAN MORAL Penguatan/ motivasi untuk melakukan dimulai dari sekarang, dari yang
kecil, dari diri sendiri
Mutiara Hikmah
ﻋﻟﻣﻭٰﺍﻭﻻﺩﻛﻡﻭﺍﻫﻟﻳﻛﻡﺍﻟﺧﻴﺭﻮﺍﺩﺑﻭﻫﻡ
“Ajarkanlah kebaikan kepada anak-anak kamu dan keluarga kamu dan
didiklah mereka. (H.R. Abdur Razaq dan said bin Mansur).
Tafsir Ilmu Tafsir XII Agama smt 2 101
Catatan Guru Nilai
KI (KOMPETENSI INTI) :
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
KD (KOMPOTENSI DASAR):
1.4 Meyakini kandungan Al-Qur‟an tentang penyelesaikan perselisihan, musyawarah, dan taaruf dalam kehidupan.
2.3 Memiliki sikap menyelesaian perselisihan, musyawarah, dan ta‟aruf sesuai kandungan Al-Qur‟an surah Ali Imraan : 159, surah al-Hujuraat
: 9, surah an-Nisaa‟: 59; surah al-Hujuraat:9; surah al-A‟raaf: 199; surah an-Nahl:126, surah al-Hujuraat : 13.
3.3. Menjelaskan kandungan Al-Qur‟an tentang menyelesaikan perselisihan, musyawarah, dan ta‟aruf dalam surah Ali Imraan : 159, surah al-
Hujuraat : 9, surah an-Nisaa‟: 59; surah al-Hujuraat: 9; surah al-A‟raaf: 199; surah an-Nahl:126, surah al-Hujuraat: 13.
3.4. Menerapkan cara menyelesaikan perselisihan sesuai kandungan Al-Qur‟an dalam surah Ali Imraan : 159, surah al-Hujuraat : 9, surah an-Nisaa‟: 59; surah al-
Hujuraat:9; surah al-A‟raaf: 199; surah an-Nahl:126, surah al-Hujuraat : 13
Indikator
2. Mampu menjelaskan tentang tata cara menyelesaikan perselisihan dan masalah dengan baik
menurut QS Ali Imraan : 159, QS al-Hujuraat : 9. Percaya diri
3. Mampu menerjemahkan QS Ali Imraan : 159, QS al-Hujuraat : 9 ke dalam bahasa Indonesia dengan
baik dan benar. logis
4. Mampu menjelaskan tentang intisari dan keterangan dari QS al-Hujuraat : 13. Percaya diri
5. Mampu menerjemahkan QS al-Hujuraat : 13 ke dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Teliti dan logis
Tujuan Pembelajaran :
Setelah KBM melalui Model/Strategi diskusi, ceramah dan demontrasi siswa dapat :
Memahami isi dan kandungan dengan cara membaca, menghafal, dan menganalisis Al-Qur‟an tentang menyelesaikan
perselisihan, musyawarah dan ta‟aruf dalam surah QS Ali „Imran [3] : 159, QS al-Hujurat : 9 & 13
Menerapkan cara menyelesaikan perselisihan dalam kehidupan sehari-hari
Peta konsep
Mari belajar membaca
surah QS Ali ‘Imran [3] :
159, QS al-H{ujurat : 9 &
13
mari belajar arti, makna,
dan tarjamah QS Ali
‘Imran [3] : 159, QS al-
Menghadapi H{ujurat : 9 & 13
perselisihan
Berangkat dari gambar ini bisakah kalian menengahi masalah yang ada disekitar kalian?
Bagaimana caranya agar tidak menyakiti kedua belah pihak? Pernahkah ananda sekalian
menjumpai perselisian? Bagaimana sikap ananda menghadapinya? Nilai apa yang bisa kalian
ambil darinya?
Sumber:
http://pendidikananak
2.blogspot.com/2012/
04/menghindari-
perselisihan.html
BERSELISIH PENDAPAT
Pertengkaran dan perselisihan yang terjadi dalam lingkungan kita akan menyebabkan
suasana yang panas dan tegang yang dapat mengancam keutuhan dan kehar-monisan sasama
manusia. Tidak jarang, pertengkaran itu berakhir dengan perceraian / kehancuran mahkan
malapetaka. Fenomena ini merupakan salah satu hal yang paling dikhawatirkan oleh semua
manusia, termasuk di dalamnya anak-anak, teman, sahabat. Suasana yang menegangkan dalam
kehidupan sangat berdampak negatif terhadap perkembangan dan pembentukan jati diri anak, dan
sahabat. “Kelabilan sikap dan penyakit-penyakit kejiwaan yang diderita oleh anak-anak belia dan
orang dewasa, disebabkan oleh perlakuan tidak benar yang diperlihatkan oleh orang tua/masarakat
mereka, seperti pertengkaran yang menyebabkan suasana dalam rumah/lingkungan panas dan
menegangkan. Hal seperti itu membuat anak tidak merasa aman berada di dalam rumah”.
Musyawarah memang sangat urgent dan berguna buat kelancaran hidup. Bahkan di setiap
aspek kehidupan ini memerlukan yang namanya musyawarah ini. Dengan maksud mencapai
keputusan atas penyelesaian masalah; atau perundingan; atau perembukan. Allah SWT berfirman
dalam QS As-Syuro : 38:
Syeikh Sa‟di menerangkan di dalam kitab tafsirnya bahwa perkara di sini mencakup perkara
yang menyangkut agama dan dunia. Jika ada permasalahan maka dirundingkan. Hasan Bashri
rahimahullah berkata:
َما جَضَ َاو َر كَ ْو ٌم االذ ُُدُ ْوا ِ َل ْر َص ِد ُأ ُم ْو ِر ِ ِْه
“TIdaklah suatu kaum itu bermusyawarah kecuali mereka akan ditunjuki kepada paling benarnya
ّ
perkara-perkara mereka”.
Sumber: http://razya4greatlife.blogspot.com/2012/01/5-cara-menyelesaikan-konflik.html
Setelah Anda mengamati gambar disamping berilah komentar
atau pertanyaan yang relevan
1. …………………………………………….
…………………………………………….
……………………………………………..
2. …………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
3. ……………………………………………
……………………………………………..
……………………………………………..
Sumber: http://immfkmuad2012.blogspot.com/
Setelah Anda mengamati gambar disamping berilah komentar
atau pertanyaan yang relevan
1. …………………………………………….
…………………………………………….
……………………………………………..
2. …………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
3. ……………………………………………
……………………………………………..
……………………………………………..
Sumber: http://sarungbiru.wordpress.com/2012/09/
C. Mari Menanya
Setelah kalian membaca dan mengamati gambar / cerita di atas, ada beberapa pertanyaan
yang perlu kalian renungkan, Dengan sejumlah pertanyaan dengan menggunakan jelaskan, apa,
bagaimana, !
Dari ketiga Gambar diatas mana yang menunjukan prilaku tata cara menyelesaikan perselisihan,
musawarah dan ta‟aruf yang bisa kalian jalakan?
…………………………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………….....
…………………………………………………………………………………………………………….
D. Mari Belajar
Petunjuk: dalam setiap kegiatan membaca ayat-ayat al-qur`an maka, bacalah ayat-ayat yang
berkaitan dengan mengatasi perselisihan berikut ini dengan tartil, baik dan benar serta
usahakan ananda bisa menghafalnya.
َ ثَ ِف
يء : kembali
فَ َاء ْت : telah kembali
ُص ُؼ ًوِب : berbangsa-bangsa
كَ َدائِ َل : bersuku-suku
3. Ayo Memaknai Mufradāt Penting
Ayat di atas menggunakan awalan dengan kata ( )إنin. Ini untuk menunjukkan, bahwa
pertikaian antara kelompok orang beriman sebenarnya diragukan atau jarang terjadi.
Bukankah mereka adalah orang-orang yang memiliki iman yang sama sehingga tujuan
mereka pun seharusnya sama
Kata ( )إكذخوواiqtatalû terambil dari kata ( )كذلqatala. Ia dapat berarti membunuh atau
berkelahi atau mengutuk. Karena itu kata iqtatalû tidak harus diartikan berperang atau
saling membunuh, sebagaimana diterjemahkan oleh sementara orang. Ia bisa diartikan
berkelahi atau bertengkar atau saling memaki. Dengan demikian, ayat di atas menuntun
kaum beriman agar segera turun tangan melakukan perdamaian begitu tanda-tanda
perselisihan nampak di kalangan mereka. Jangan tunggu sampai rumah terbakar, tetapi
padamkan api sebelum menjalar.
Kata ( ) ٔأصوحواashlihû terambil dari kata ( ) ٔأصوحashlaha yang asalnya adalah ()صوح
shaluha. Dalam kamus-kamus bahasa, kata ini dimaknai dengan antonim dari kata ()فسد
adil. Sementara ulama mempersamakan makna dasar ( )كسطqisth dan (' )ػدلadl, dan ada
juga yang membedakannya dengan berkata bahwa al-qisth adalah keadilan yang diterapkan
atas dua pihak atau lebih, keadilan yang menjadikan mereka semua senang. Sedang 'adl
adalah menempatkan segala sesuatu pada tempatnya walau tidak menyenangkan satu
pihak. Dengan demikian, win-win solution dapat merupakan salah satu bentuk dari Qisth.
Allah senang ditegakkannya keadilan walau itu mengakibatkan kerenggangan hubungan
antara dua pihak yang berselisih, tetapi Dia lebih senang lagi jika kebenaran dapat dicapai
sekaligus menciptakan hubungan harmonis antara pihak-pihak yang tadinya telah
berselisih.
Jika semua cara ini sudah dicoba, namun masih juga belum menemukan penyelesaian, mediasi
menjadi langkah selanjutnya. Anda membutuhkan bantuan dari pakar atau dari pihak ketiga yang
mampu menetralkan suasana. Bisa teman yang dipercaya kedua belah pihak, seperti keluarga, kolega,
atau jika ingin lebih efektif, cari pakarnya. Pakar profesional lebih memahami teknik mendamaikan
pihak berseteru. Ini lebih baik daripada mendiamkan masalah dan menumbuhkannya menjadi energi
negatif.
J. Kesimpulan
Setelah mempelajari materi di atas, tentunya ananda sekalian dapat menyimpulkan
beberapa hal, diantaranya adalah sebagaimana tercantum di bawah ini. Coba temukan materi-
materi pokok lain yang belum tercantum!
K. Ayo Berlatih
Petunjuk: setiap kegiatan evaluasi bacalah dengan teliti; kata perintahnya, soalnya, carilah referensi
yang bisa ditenulusuri dengan penuh tanggung jawab khususnya soal esay
I. Evaluasi Cognitif
a. Pilihlah Ganda
1. فامب رَحة من ه ميت مم dalam
C. Memberi
D. Lemah lembut
potongan ayat disamping terdapat sifat E. Ramah
agung Rasulullah, yaitu…
A. Mengasihi
2. ومو نيت فظا ؿويغ املوةkata yang
B. Memaafkan bergaris bawah menunjukkan…
Jelaskan maksud kata kunci dalam memahami Materi penyelesaikan perselisihan di bawah ini:
1. Diantara strategi menyelesaikan perselisihan menurut ananda yang baik adalah!
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................... .............................
......................................................................................................................................................................................
1. Sebutkan satu cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kerukunan antara sesama manusia?
.....................................................................................................................................................................................
.....................................................................................................................................................................................
1.
2.
1.
2.
2. Setelah kalian memahami uraian mengenai ajaran Islam tentang menyelesaikan perselisihan,
musyawarah dan ta‟aruf coba kamu amati perilaku berikut ini dan berikan komentar
No. Perilaku Yang Diamati Tanggapan / Komentar Anda
Marmi salah satu siswi yang selalu
1. mendakwa temannya yang tidak sefaham
dengan dia, dengan demikin timbullah
suatu masalah yang tidak diinginkan.
Marsono memimpin musawarah dengan
2. lemah lembut dan bijaksana
Mutiara Hikmah
Dari Ibnu Abbas dari Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda: “Jika semua orang diberikan (apa yang
mereka dakwakan) hanya dengan dakwaan mereka, maka akan banyak orang yang mendakwakan harta dan jiwa
orang lain. Tapi yang mendakwa harus mendatangkan bukti dan terdakwa yang mengingkari harus bersumpah.”
(Hadits hasan diriwayatkan oleh Al-Baihaqy dan yang lain demikian, dan sebahagiannya di Shahihain)
A. KI (Kompetensi Inti):
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama Islam
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong,
kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KD (Kompetensi Dasar) :
1.5 Menghayati kandungan Al-Qur‟an tentang potensi akal , ilmu pengetahuan, dan teknologi.
2.4 Memiliki potensi akal dan ilmu pengetahuan sesuai kandungan Al-Qur‟an dalam surah Ali Imran:190-191;QS al-
A‟raf: 179; QS al-Isra‟:36; QS ar-Rahman:1-4
3.4 Memahami kandungan Al-Qur‟an tentang potensi akal, ilmu pengetahuan, dan teknologi dalam surah Ali Imran:190-
191;QS al-A‟raf: 179; QS al-Isra‟:36; QS ar-Rahman:1-4
4.4 Menerapkan akal untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai kandungan Al-Qur‟an dalam
surah Ali Imran:190-191;QS al-A‟raf: 179; QS al-Isra‟:36; QS ar-Rahman:1-4
C. Indicator
Mampu menjelaskan tentang intisari dan keterangan dari QS al-’Alaq: 1-5, QS Yunus: 101; QS al-Baqarah: 164. Percaya
diri
Mampu menerjemahkan QS al-’Alaq: 1-5, QS Yunus: 101; QS al-Baqarah: 164 ke dalam bahasa Indonesia dengan baik
dan benar. Jujur dan ingin tahu
Mampu menjelaskan gambaran QS al-’Alaq: 1-5, QS Yunus: 101; QS al-Baqarah: 164 tentang perilaku orang yang taat
kepada Allah dan Rasul-Nya. Tanggung jawab dan percaya diri
Mendalami dan memahami serta menerapkan dalam kehidupan sehari-hari QS al-’Alaq: 1-5, QS Yunus: 101; QS al-
Baqarah: 164. Religius dan santun
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah KBM melalui Model/Strategi diskusi, ceramah dan demontrasi siswa dapat :
Memahami kandungan Al-Qur‟an tentang potensi akal dan ilmu dalam QS Ali Imran:190-191;QS al-A‟raf:
179; QS al-Isra‟:36; QS ar-Rahman:1-4
Menerapkan akal untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai kandungan Al-Qur’an dalam
surah Ali Imran:190-191;QS al-A‟raf: 179; QS al-Isra‟:36; QS ar-Rahman:1-4
PETA KONSEP
Kira-kira apa yang difikirkan oleh anak ini, bagaimana dengan kalian? Sudahkah dalam
menghadapi segala hal selalu menggunakan akal sehat sehinga melahirkan hal yang positif?
Sumber:
http://kjungrana.blogspot.com/
Akal adalah salah satu potensi manusia yang perlu kita syukuri. Salah satu cara bersyukur
ialah mempergunakan akal kita sesuai dengan keinginan yang membuatnya, yaitu Allah SWT.
Dengan akal, manusia memiliki kemampuan untuk memperoleh ilmu dan pengetahuan. Suatu
kemampuan yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Salah satu perintah Allah SWT kepada manusia
ialah agar setiap tindakan dan tingkah lakunya berdasarkan ilmu.
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan
jawabnya.” (QS.17:36)
Sumber: http://denidakwahkpiinedia.blogspot.com/
Setelah Anda mengamati gambar disamping berilah komentar
atau pertanyaan yang relevan
1. …………………………………………….
…………………………………………….
……………………………………………..
2. …………………………………………….
…………………………………………….
…………………………………………….
3. ……………………………………………
…………………………………………
Sumber: http://semangatislam.blogspot.com/2012/06/kedudukan-akal-dalam-islam.html
Sumber: http://www.hidayatullah.com/read/16392/14/04/2011/ya-ilmuwan,-ya-ahli-ibadah.html
C. Mari menanya
Setelah kalian renungkan, membaca dan mengamati gambar / cerita di atas, ada beberapa
pertanyaan yang perlu kalian kaji dengan sejumlah pertanyaan dengan menggunakan jelaskan, apa,
bagaimana, !
Dari ketiga Gambar diatas mana yang membutuhkan potensi akal dalam berfikir luas?
…………………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
D. Mari belajar
Petunjuk: dalam setiap kegiatan membaca ayat-ayat al-qur`an maka, bacalah ayat-ayat QS al-
Baqarah: 164 , QS- At-Tahriim:6, Thaahaa: 132; al-An‟aam:70 ; an-Nisaa‟:36 dan Huud: 117-119 yang
berkaitan dengan potensi akal dan ilmu berikut ini dengan tartil, baik dan benar serta usahakan
ananda bisa menghafalnya.
b. Ayo Membaca QS Ali Imran:190-191
الف انو ذ ْي ِل َواهْنذ َ ِار لٓ ََي ٍت ٔل ِوِل ا ٔلمْ َح ِاب ِ امس َم َاو ِات َوا ٔل ْر ِض َوا ْخ ِذ ّا ذن ِِف َخوْ ِق ذ
ون ِِف َخوْ ِق ذ
امس َم َاو ِات َ اّلِل ِك َيا ًما َوكُ ُؼودًا َوػَ ََل ُجٌُوِبِ ِ ْم َوي َ َخ َفكذ ُر َ )اَّل َين ي َ ْذ ُن ُر
َ ون ذ ِ ذ٠٩١(
)٠٩٠( َوا ٔل ْر ِض َرتذيَا َما َخوَ ْل َت َُ َذا َِب ِظال ُس ْح َحاه ََم فَ ِلٌَا ػَ َذ َاب اميذ ِار
c. Ayo mengartikan beberapa mufradāt penting dari QS Ali Imran:190-191
: siang
Secara etimologis kata lail ( )مَ ْيلberasal dari al-ala, yang pada mulanya berarti
“gelap/hitam pekat”. Pemakain kata tersebut berkembang sehingga artinya pun menjadi
beranekaragam. Agaknya, dari asal pengertian inilah mereka menamakan waktu matahari
terbenam sampai dengan terbitnya fajar sebagai lail, karena kegelapan dan hitam pekatnya
situasi ketika itu.
Kata /an-nahar mempunyai arti waktu tersebarnya cahaya, siang yang amat
terang, fajar menyingsing. Menurut syara' ialah antara terbitnya matahari sampai
terbenamnya matahari.
Kata âyah ( )أٓي َ ٌةadalah bentuk tunggal dari kata âyât ()أ ٓ ََي ٌت. Menurut pengertian
etimologi, kata itu dapat diartikan sebagai mu„jizah (ج َز ٌة ِ = ُم ْؼmukjizat), „alâmah (= ػَ َال َم ٌة
tanda), atau „ibrah (ب ٌة َ ْ = ِػpelajaran). Selain itu, âyah ( )أٓي َ ٌةdapat diartikan pula sebagai al-
amrul-„ajîb (ة ُ = َا ْْ َل ْم ُر ْام َؼ ِج ْيsesuatu yang menakjubkan). Apabila kata ayat dikaitkan
dengan kata Allâh ( )هdan segala kata ganti yang berkaitan dengan-Nya, maka kata itu
dapat diartikan dengan dua pengertian, yaitu pertama dengan “ayat-ayat Alquran” dan
dapat pula dengan “sesuatu yang menunjuk kepada kebesaran dan kekuasaan Allah”
Kata ( )ا ٔلمحابal-albâb adalah bentuk jamak dari (مة
ّ ) lubb yaitu saripati sesuatu.
Kacang, misalnya memiliki kulit yang menutupi isinya. Isi kacang dinamai lubb. Ulul
Albab adalah orang-orang yang memiliki akal yang murni, yang tidak diselubungi oleh
"kulit", yakni kabut ide, yang dapat melahirkan kerancuan dalam berpikir. Yang
merenungkan tentang fenomena alam raya akan dapat sampai kepada bukti yang sangat
nyata tentang keesaan dan kekuasaan Allah SWT.
Kata () terambil dari akar kata fakkara ( )فَكذرadalah kata kerja yang berakar
dari huruf-huruf fâ‟ ( )فَاء, kâf () ََكف, dan râ‟ () َراء. Ibnu Faris di dalam Mu„jam Maqâyîsil
Lughah menulis bahwa struktur akar kata ini mengandung makna pokok “bolak-baliknya
hati dalam suatu masalah”. Menurut Ibrahim Mustafa di dalam Al-Mu„jam Al-Wasîth, akar
katanya adalah fakara ( )فَ َك َر, yang secara leksikal bermakna “mendayagunakan akal dalam
suatu urusan dan menyusun suatu masalah yang diketahui untuk mengetahui sesuatu yang
belum diketahui‟.
Oleh karena itu, sebagian pakar menambahkan bahwa kata fakara tidak digunakan
kecuali terhadap sesuatu yang dapat tergambar dalam benak. Itulah sebabnya, kata mereka,
Mampu memisahkan yang jelek dari yang baik, kemudian dia pilih yang baik,
walaupun ia harus sendirian mempertahankan kebaikan itu dan walaupun kejelekan itu
dipertahankan oleh sekian banyak orang. Allah berfirman : "Katakanlah, tidak sama
kejelekan dan kebaikan, walaupun banyaknya ejelekan itu mencengangkan engkau. Maka
takutlah kepada Allah, hai.ulul-albab." (QS 5: I00)
Kritis dalam mendengarkan pembicaraan, pandai menimbang-nimbang ucapan, teori,
proposisi atau dalil yang dikemukakan oleh orang lain; "Yang mendengarkan perkataan
lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah
diberi Allah petunjuk dan mereka itulah ulul-albab." (QS. 39:18)
Bersedia menyampaikan ilmunya_kepada orang lain untuk memperbaiki
masyarakatnya; bersedia memberikan peringatan kepada masyarakat: diancamnya
masyarakat, diperingatkannya mereka kalau terjadi ketimpangan, dan diprotesnya kalau
terdapat ketidakadilan. Dia tidak duduk berpangku tangan di laboratorium; dia tidak senang
hanya terbenam dalam buku-buku di perpustakaan; dia tampil di hadapan masyarakat,
terpanggil hatinya untuk memperbaiki ketidakberesan di tengah-tengah masyarakat.
"(Al-Quran) ini adalah penjelasan yang cukup bagi manusia, dan supaya mereka
diberi peringatan dengan dia, dan supaya mereka mengetahui bahwasannya Dia adalah
Tuhan Yang Maha Esa dan agar ulul-albab mengambil pelajaran." (QS. 14:52)
"Hanyalah ulul-albab yang dapat mengambil pelajaran, (yaitu) orang-orang yang
memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian; dan orang-arang yang menghubungkan
apa-apa yang Allah perintahkan supayd dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya
dan takut kepada hisab yang buruk. Dan orang-orang yang sabar, karena mencari keridhaan
Tuhannya, mendirikan salat dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada
mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan;
orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)." (QS. 13:19-22)
Tidak takut kepada siapapun kecuali kepada Allah. Berkali-kali Al-Qur'an
menyebutkan bahwa ulul-albab hanya takut kepada Allah: "Berbekallah dan sesungguhnya
sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai ulul-albab." (QS 2:197)
" …. maka bertakwalah kepada Allah hai ulul-albab, agar kamu mendapat
keberuntungan. "(QS 5:179) "Allah menyediakan bagi mereka azab yang keras, maka ber-
takwalah kepada Allah hai ulul-albab. " (QS. 65:10)
Selanjutnya untuk memperkuat pembahasan tentang potensi akal dan ilmu ini, pelajari QS.
al-A’raf: 179 berikut !
II. Ananda sekalian, mari kita membaca QS. al-A’raf: 179 berulang-ulang secara tartil dan
bersama-sama hingga lancar dan setengah hafal!
: manusia
: lalai
c. Ayo Memaknai Mufradāt Penting
Kata () al jin, jin dalam bahasa Arab yangterdiri dari huruf Jim dan Nun, dengan berbagai
bentuknya, memiliki pengertian "benda" atau "makhluk" yang tersembunyi. Jin adalah nama jenis,
bentuk tunggalnya adalah Jiniy yang artnya adalah yang tersembunyi atau yang tertutup atau yang tak
terlihat. Hal inilah yang memungkinkan kita untuk mengaitkannya dengan sifat yang umum "Alam
Tersembunyi" sekalipun akidah Islam memaksudkannya dengan makhluk-makhluk berakal,
berkehendak, sadar dan mempunyai kewajiban, berjasad halus dan hidup bersama-sama kita di planet
bumi ini.
Kata ( ) al insan, manusia berarti jinak, harmonis, dan tampak. Kata insan berasal
dari tiga kata:anasa yang berarti melihat, meminta izin, dan mengetahui; nasiya yang
berarti lupa; dan al-uns yang berarti jinak. Kata insaan digunakan Al Qur‟an untuk
menunjuk kepada manusia dengan seluruh totalitasnya, jiwa dan raga.
Kata ()Al ghafilun terambil dari kata gbaflah, yakni lalai, tidak mengetahui atau
menyadari apa yang seharusnya diketahui dan disadari.
Selanjutnya untuk memperkuat pembahasan tentang potensi akal dan ilmu ini, pelajari QS al-
Isra’:36 berikut !
II. Ananda sekalian, mari kita membaca QS. al-Isra’:36 berulang-ulang secara tartil dan
bersama-sama hingga lancar dan setengah hafal!
Selanjutnya untuk memperkuat pembahasan tentang potensi akal dan ilmu ini, pelajari QS.
ar-Rahman:1-4 berikut !
III. Ananda sekalian, mari kita membaca QS. ar-Rahman:1-4 berulang-ulang secara tartil
dan bersama-sama hingga lancar dan setengah hafal!
a. Membaca QS ar-Rahman:1-4
)٤( )ػَو ذ َم َُ امْ َح َي َان٦( ) َخوَ َق ا ٕالو ْ َس َان٩( )ػَ ذ ََل امْ ُل ْرأ ٓ َن٠( ذامر ْ ََح ُن
b. Arti dan makna mufradat dari QS ar-Rahman:1-4
petunjuk: perhatikan arti per lafal atau kalimat di bawah ini dengan baik untuk menambah wawasan
ananda sekalian;
: manusia
: jelas
Kata ()/Ar Rahman/ Maha Pemurah, berakar dari kata rahim. Menurut pakar
bahasa Ibnu Faris (w. 395 H) semua kata yang terdiri dari huruf-huruf Ra‟ Ha‟ dan Mim,
mengandung makna “kelemahlembutan, kasih sayang dan kehalusan”. Hubungan silaturahim
adalah hubungan kasih sayang. Rahim adalah peranakan/kandungan yang melahirkan kasih
sayang. Kerabat juga dinamai rahim, karena kasih sayang yang terjalin diantara anggota-
anggotanya. Dengan kata ar Rahman menggambarkan bahwa Tuhan mencurahkan rahmat-
Nya. Hanya saja ulama menjelaskan makna kata ar Rahman adalah rahmat Allah yang
berlaku di dunia, sedang yang berlaku di akhirat diungkap dengan kata ar Rahim.
Kata ()/Al Qur‟an, adalah firman-firman Allah yang disampaikan oleh malaikat
Jibril kepada Nabi Muhammad saw. dengan lafal dan maknanya yang beribadah siapa
yang membacanya, dan menjadi bukti kebenaran mukjizat Nabi Muhammad saw. Kata Al
Qur'an juga dapat dipahami sebagai keseluruhan ayat-ayatnya yang enam ribu lebih itu, dan
dapat juga digunakan untuk menunjuk walau satu ayat saja atau bagian dan satu ayat.
Kata ( )/Al Insana/ Manusia, menurut Ibn Madzur dalam lisanul ‟arab dapat
diambil dari tiga akar kata . yaitu; Anas, Annisa, nasia. Al insan adalah makhluk yang
mempunyai daya nalar dan daya pikir yang dengannya dapat maju dan berkembang. Ia berilmu,
yang dengan ilmu dapat membedakan antara yang benar dan yang salah. Ia beradab, tidak suka
merampak dan mengambil hak orang lain tanpa izin. Ia ramah dalam pergaulan, bersahabat,
serta dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan dan lingkungan. Ia kadang lupa dan tidak
selalu ada dalam kebenaran. Pada ayat ini mencakup semua jenis manusia, sejak Adam as.
hingga akhir zaman.
Kata ( )/Al Bayan, pada mulanya berarti jelas. Kata tersebut di sini dipahami oleh
dalam arti "potensi mengungkap" yakni kalam/ ucapan yang dengannya dapat terungkap apa
yang terdapat dalam benak.
“Demikianlah kami telah mengutus engkau kepada suatu ummat yang telah
mendahului mereka ummat-ummat (lainnya) supaya engkau membacakan kepada mereka
yang Kami wahyukan kepadamu (Al Qur‟an) padahal mereka ingkar kepada Ar Rahman.
Katakanlah „Dia Tuhanku, tidak ada Tuhan kecuali Dia, hanya kepada-Nya aku berserah
diri dan hanya kepada-Nya tempat kembali”
Ketika seseorang mengingat Ar Rahman, akan membawa kepada kesadaran akan
kelemahan diri serta kebutuhan kepada Allah, menghayati kekuatan dan kekuasaan
Allah, serta rahmat dan kasih sayang-Nya yang tercurah bagi seluruh makhluk. Kalau
yang demikian itu tertanam di dalam jiwa, maka pasti nilai-nilai luhur terjelma.
Rahmat yang menghiasi diri seseorang, tidak luput dari rasa pedih yang dialami
oleh jiwa pemiliknya. Rasa itulah yang mendorongnya untuk mencurahkan rahmat
kepada yang dirahmati. Rahmat dalam pengertian demikian adalah rahmat makhluk, Al -
Khaliq (Allah) tidak demikian. Seperti ungkapan Imam Ghazali- “Jangan Anda duga
bahwa hal ini mengurangi makna rahmat Tuhan, bahkan di sanalah kesempurnaannya.
Rahmat yang tidak dibarengi oleh rasa pedih, sebagaimana rahmat Allah tidak berkurang
f. Prilaku orang yang menerapkan potensi akal dan ilmu (pendalaman karakter)
Dengan memahami ayat-ayat tentang potensi akal dan ilmu pengetahuan maka
seharusnya ananda memiliki sikap-sikap bisa ditularkan kepada halayak, Coba lanjutkan
sikap-sikap lain yang ananda temukan dari tema pembahasan kita hari ini, letakkan pada
titik-titik dibawahnya;
pertama, menerima adanya ketentuan Allah swt yang berupa syari'at yang wajib diterima apa
adanya tidak boleh diakal-akalkan, Contoh: Raka'at sholat wajib, subuh dua rakaat, zuhur
g. KESIMPULAN
Setelah mempelajari materi di atas, tentunya ananda sekalian dapat menyimpulkan beberapa
hal, diantaranya adalah sebagaimana tercantum di bawah ini. Coba lanjutkan dan temukan
materi-materi pokok lain yang belum tercantum!
1. Konsep pendidikan Islam yang diperkenalkan Al-Qur'an adalah dengan konsep dzikir dan
pikir. Dzikir didahulukan karena wujud yang ada (makhluk) berpangkal dan bertolak pada
Allah SWT. Dan konsep pikir merupakan kelanjutan dari sikap kedekatan kepada Allah SWT.
Sekaligus sebagai dasar memperoleh dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
2. Tujuan utama pengembangan pendidikan adalah …………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
3. Hal yang harus ditanamkan kepada jiwa pencari ilmu adalah ………………………………..
.…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
4. Manusia mempunyai daya atau potensi yang beragan dengan …………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
5. Dengan pemberian potensi inderwi tersebut handaknya manusia semakin tergugah
kesadaranya untuk ……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
……………………………………....................................................................................
6. Melalui potensi inderwi yang ada, kita dapat berkata bahwa semua itu diberikan Allah untuk
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
7. Bahwa Allah adalah sumber segala rahmat, ……………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………..
h. Ayo berlatih
Petunjuk: setiap kegiatan evaluasi bacalah dengan teliti; kata perintahnya, soalnya, carilah
referensi yang bisa ditenulusuri dengan penuh tanggung jawab khususnya soal esay
I. Evaluasi Cognitif
a. Soal Pilihlah Ganda
1. Dalam surat Ali „Imron ayat 190 di D. mencontohkan orang orang yang
bawah ini artinya adalah.... soleh
E. memberikan inspirasi untuk masuk
agama islam
3. Kata Qayyum bermakna....
A. Maha pemberi dan maha adil
A. Sesungguhnya dalam penciptaan B. Maha pengasih dan maha
langit dan bumi,dan silih mengetahui
bergantinya malam dan siang C. Maha menguasahi dan maha
terdapat tanda- tanda bagi orang– mengelola segala sesuatu
orang yang berakal D. Maha perkasa dan maha kuat seluruh
B. Sesungguhnya dalam penciptaan alam
surga dan neraka , dan silih E. Maha indah dan mempesona
bergantinya malam dan siang
terdapat tanda- tanda bagi orang– 4. Dalam surat al israa‟ ayat 36 terdapat
orang yang berakal kata Al Fu‟ad berasal dari kata f a d,yang
C. Sesungguhnya dalam penciptaan bermakna ....
bumi dan bulan,dan silih bergantinya A. lihat,atau menaruh dalam gerak
malam dan siang terdapat tanda-
tanda bagi orang–orang yang berakal B. gerak,atau menaruh dalam melihat
D. Sesungguhnya dalam penciptaan C. melihat,atau menaruh kegelapan
manusia dan hewan,dan silih D. gerak,atau menaruh dalam gerak
bergantinya malam dan siang E. merasa sepi di saat suasana ramai
terdapat tanda- tanda bagi orang– 5.Ketika Al-Qur‟an berada di Lauh
orang yang berakal Mahfuzh tidak diketauhi bagaimana
E. Sesungguhnya dalam penciptaan keadaannya,kecuali Allah yang
planet-planet,dan silih bergantinya mengetahuinya,karena waktu itu Al-
malam dan siang terdapat tanda- Qur‟an berada di alam ghaib,kemudian
tanda bagi orang–orang yang berakal Allah menampakkan atau
2. Tujuan utama surat ali imron adalah.... menurunkannya ke Baitul izzah di langit
A. membuktikan bahwa Allah SWT itu bumi.secara umum,demikian itu
maha adil dan perkasa menunjukkan adanya Lauh Mahfuzh,
B. membuktikan tentang tauhid,keesaan yaitu.....
dan kekuasaan Allah SWT A. yang merekam segala keadaan di
C. membuktikan tentang kekutan Alah bumi dan langit semesta alam
dan manusia B. yang merekam qadha dan takdir Allah
SWT
7.Dalam surat Al-A‟raaf ayat 179 yang B. berdo‟a dan memohon ampun
berarti....
C. dzikir dan pikir
D. pikir dan mohon ampun
A. dan sesungguhnya kami jadikan
untuk(isi neraka jahanam) kebanyakan E. berdo‟a dan pikir
dari jin dan malaikat
B. dan sesungguhnya kami jadikan 10.Dengan pemberian potensi indrawi
untuk(isi neraka jahanam) kebanyakan tersebut hendaknya manusia semakin
dari manusia dan malaikat tergugah kesadaranya untuk
C. dan sesungguhnya kami jadikan memfungsikan sebagaimana
untuk(isi surga)kebanyakan dari mestinya,karena hal itu akan di tuntut.....
malaikat dan manusia A. pertanggung jawabanya di kemudian
D. dan sesungguhnya kami jadikan hari
untuk(isi rumah)kebanyakan manusia B. pertanggung jawabanya di surga
yang sholeh C. pertanggung jawabanya di neraka
D. pertanggung jawabanya di bumi
E. jawaban a dan b betul
1.
2.
F. Carilah beberapa hadist yang berhubungan dengan potensi akal dan ilmu dengan mengisi kolom di
bawah ini :
Hadits Riwayat
No. Hadits
2.
G. Setelah kalian memahami uraian mengenai ajaran Islam tentang potensi akal dan ilmu coba
kamu amati perilaku berikut ini dan berikan komentar
Mutiara Hikmah
َ َتفَفًِاَ ِخ َزة؟ق
ال ُ قُ ْه٫ض َمانَُّاسُ فِ ًْان ُّد ٍََْا؟قَا َل׃بِ ْان َع ْق ِم
َ فَاPUSTAKA
َي َش ًْ ٍءٌَت ِّ َ هللابِأ
ّ تٌَا َرسُْٕ َل ُ ت׃﴿قُ ْه ْ َع ٍَْعَائِ َشتقَه
DAFTAR
هللا ِيٍَ ْان َع ْق ِمفَبِقَد ِر
ّ تعَائِ َشت׃إََِّ ًَاٌُجْ َزْٔ ٌَ بِأ َ ْع ًَانِ ِٓ ْى؟قَا َل ََْٔمْ َع ًِهُْٕ اإِالَّبِقَ ْد ِر َياأَ ْعطَاُْ ُى ْ َفَقَان٫׃بِ ْان َع ْق ِم
٨ٓ٥\۲،تاَ ْع ًَانَُّٓى َٔبِقَ ْد ِر َيا َع ًِهُْٕ اٌُجْ َزْٔ ٌ﴾ رٔاِاحارثفًانًسُد ْ َََياا ُ ْعطُْٕ ا ِيٍَ ْان َع ْق ِم َكا
Artinya : Tafsir Ilmu Tafsir XII Agama smt 2 131
“ Diceritakan dari Aisyah RA, berkata: (Saya berkata kepada Rosul.”Ya Rasul,
dengan apa manusia itu diutamakan di dunia?” Rasul menjawab: “Dengan akal”. Aisyah
Ahsin W, Kamus Ilmu Al-Qur`an, 2008, Jakarta, Amzah, Cet. III
Al Farmawiy, Abd al-Hayy, Metode Tafsir Maudhu’i Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996.
Alimin Mesra, Ulumul Qur’an, cet. 1, ( Jakarta: PSW, 2005 )
Al Munawar, Said Agil Husin., Al-Qur`an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, Jakarta: Ciputat Press, 2002.
Al Qaththan, Manna’ Khalil., Studi Ilmu-Ilmu Quran, Jakarta: Litera AntarNusa, 1996.
-----------------, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur`an, cet. 1, (Jakarta: Pustaka AlKausar, 2006)
Anwar, Rosihon. Ilmu Tafsir, cet. 3, (Bandung: Pustaka Setia, 2005)
Arif Junaidi, Akhmad, Pembaharuan Metodologi Tafsir Al-Qur`an (Studi Atas Pemikiran Tafsir Kontekstual Fazlur Rahman),
Semarang: CV. Gunung Jati, 2000.
Ash-Shalih, Subhi, Membahas Ilmu-ilmu Al-Qur`an, Jakarta:Pustaka Firdaus, 1995.
As-Shauwy, Ahmad, Mukjizat Al-Qur`an dan Sunnah Tentang IPTEK, Jakarta: Gema Insani Preass, 1995.
Baidan, M. Nashruddin, Metodologi Penafsiran Al-Qur`an, Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2005.
Baiquni, Ahmad Prof,MSc,PhD, 1997, Al-Qur`andan Ilmu Pengetahuan Kealaman,
Jakarta, PT Dana Bhakti Prima Yasa, Cet 1.
Buchori, Didin Saefuddin, Pedoman Memahami Kandungan Al-Qur`an, Bogor: Granada Sarana Pustaka, 2005.
Dawam Rahardjo, Paradigma Al-Qur`an Metodologi Tafsir dan Kritik Sosial, Jakarta: Pusat Studi Agama Dan Peradaban
(PSAP) Muhammadiyah, 2005.
Depag R.I., Al-Qur`an dan Terjemahnya, 1990.
Fazlur Rahman, Islam, cet.5, (Bandung: Pustaka, 2003)
Hadi Poermono, Syaichul. Ilmu Tafsir Al-Qur`an Sebagai Pengetahuan Pokok Agama Islam.
Hafidz Abdurrahman, Ulumul Qur’an Praktis, Cet. 1, (Bogor: Dea Pustaka, 2004)
Izzan, Ahmad. Metodologi Ilmu Tafsir, tt: Tafakur, t.t.
KH.Q Saleh, Asbabun Nuzul, tt, Bandung, Diponegoro
M. Ali Hasan, Pelajaran Ilmu Tafsir/Al-Qur`an Untuk PGAN Dan MAN, Bulan Bintang, Jakarta, Cetakan Ketiga,
1979
M. Quraish Shihab, (ed), Ensiklopedia Al-Qur`an, Jakarta, Lentera Hati, Edisi Revisi
------------------, 2006. Bencana, dalam Jurnal Studi Al-Qur`an, Vol.1, No.1.
------------------, Pengantin Al-Qur`an, Jakarta : Lentera Hati, 2007, 163-179
------------------, 1992. Membumikan Al-Qur`an, Bandung : Mizan, Cet. II.
------------------, 1996. Wawasan Al-Qur`an, Bandung : Mizan.
------------------, 2006. Dia di mana-mana, tangan Tuhan dibalik setiap fenomena, Lentera Hati, Jakarta
------------------, 2005. Tafsir Al Misbah, Jakarta : Lentera Hati, Vol. 4, Cet. III
------------------, 2005. Tafsir Al Misbah, Jakarta : Lentera Hati, Vol. 5, Cet. IV
------------------, 2005. Tafsir Al Misbah, Jakarta : Lentera Hati, Vol. 7, Cet. IV
------------------, 2005. Tafsir Al Misbah, Jakarta : Lentera Hati, Vol. 9, Cet. III
------------------, 2005. Tafsir Al Misbah, Jakarta : Lentera Hati, Vol. 11, Cet. IV
------------------, 2005. Tafsir Al Misbah, Jakarta : Lentera Hati, Vol. 13, Cet. III
------------------, 2005. Tafsir Al Misbah, Jakarta : Lentera Hati, Vol 14, Cet, III
------------------, 2005.Tafsir Al Misbah, Jakarta : Lentera Hati, Vol. 10, Cet. III.
------------------, 2006. Dia Dimana-mana, Jakarta : Lentera hati, Cet. IV.
------------------, 2006. Tafsir Al Misbah, Jakarta : Lentera Hati, Vol 1, Cet. V
------------------, 2006. Tafsir Al Misbah, Jakarta : Lentera Hati, Vol. 2, Cet. V
------------------, 2007. Pengantin Al-Qur`an, Jakarta : Lentera Hati.
------------------, Tafsir Al Misbah, Jakarta : Lentera Hati, Vol. 11, Cet. IV, 2005
-----------------, Sejarah Dan ‘Ulum Al-Qur`an, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999.
Mujiyono Abdillah, Agama Ramah Lingkungan, 2001, Jakarta, Paramadina
Mani’ Abd Halim Muhammad, Metode Tafsir, cet. 1, (Jakarta: Rajawali Pers, 2006)
Muhammad Anwar Junan, Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur`an, cet. 1, (Jakrta: Pustaka Firdaus, 2001)
Muhammad Zaini, Ulumul Qur’an; Suatu Pengatar, cet. 1, (Banda Aceh: Yayasan Pena, 2005)
Nata,Abuddin Metodologi Studi Islam, (Jakarta: Rajawali Press, 2009)
Nurcholis Madjid, Pesan-Pesan Taqwa, Jakarta, 2000, Paramadina
-----------------, Islam Doktrin dan Peradaban, Jakarta, 1992, Paramadina
Nurfaizin Maswan, Kajian Deskriptif Tafsir ibn Katsir, cet. 1 (Yogyakarta: Menara Kudus, 2002)
Qardhawi, Yusuf. 2001, Al Khalal wa Al Kharam fi Al Islam, (terj), Jakarta : Rabbani Press, Cet. I
Rohimin, Metodologi Ilmu Tafsir Dan Aplikasi Model Penafsiran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.
Sahilun A. Nasir, Ilmu Tafsir Al-Qur`an, Al-Ikhlas, Surabaya, 1987