Sie sind auf Seite 1von 1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENDAHULUAN
Glomerulonefritis merupakan penyakit ginjal dengan suatu inflamasi dan proliferasi sel
glomerulus. Peradangan tersebut terutama disebabkan mekanisme imunologis yang
menimbulkan kelainan patologis glomerulus dengan mekanisme yang masih belum jelas. Pada
anak kebanyakan kasus glomerulonefritis akut adalah pasca infeksi, paling sering infeksi
streptokokus beta hemolitikus grup A.
Glomerulonefritis merupakan penyakit peradangan ginjal bilateral. Peradangan dimulai
dalam gromleurus dan bermanifestasi sebagai proteinuria dan atau hematuria. Meskipun lesi
utama pada gromelurus, tetapi seluruh nefron pada akhirnya akan mengalami kerusakan,
sehingga terjadi gagal ginjal. Penyakit yang mula-mula digambarkan oleh Richard Bright pada
tahun 1827 sekarang diketahui merupakan kumpulan banyak penyakit dengan berbagai etiologi,
meskipun respon imun menimbulkan beberapa bentuk glomerulonephritis.
Glomerulonefritis akut pasca streptokokus (GNAPS) merupakan sindrom nefritik akut
yang ditandai dengan timbulnya hematuria, edema, hipertensi, dan penurunan fungsi ginjal
(azotemia). Gejala tersebut timbul setelah infeksi bakteri Streptokokus beta hemolitikus grup A
di saluran nafas bagian atas atau di kulit. GNAPS sering menyerang anak usia sekolah dan jarang
menyerang anak usia <3 tahun. Laki-laki lebih sering dibandingan perempuan dengan
perbandingan 2 : 1.
Gejala glomerulonefritis bisa berlangsung secara mendadak (akut) atau secara menahun
(kronis) seringkali tidak diketahui karena tidak menimbulkan gejala. Gejalanya dapat berupa
mual-mual, kurang darah (anemia), atau hipertensi. Gejala umum berupa sembab kelopak mata,
kencing sedikit, dan berwarna merah, biasanya disertai hipertensi. Penyakit ini umumnya (sekitar
80%) sembuh spontan, 10% menjadi kronis, dan 10% berakibat fatal.

Das könnte Ihnen auch gefallen