Sie sind auf Seite 1von 5

LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : By. F
Jenis kelamin: Laki-laki
Umur : 2 tahun
Alamat : Cimareme RW. 8, Bandung
MRS : 3 Maret 2007

II. ANAMNESIS
Keluhan utama : Ingin menutup bekas kolostomi
Anamnesis khusus :
Pasien datang dengan keluhan ingin menutup lubang bekas
operasi kolostomi. ± 1,5 tahun SMRS, pasien menjalani operasi
kolostomi atas indikasi Hirschprung disease (tgl. 3 September 2005).
Sebelum dioperasi, pasien mengeluh perut pasien membuncit
seluruhnya serta mengalami gangguan defekasi. Diagnosa saat operasi
ditegakkan dengan ditemukannya distensi dari colon sigmoid. Pasien
saat ini sedang menjalani pengobatan untuk penyakit Tuberculosis
paru aktif selama 4 minggu. Riwayat kelainan kongenital lain (-).
Riwayat prematuritas (-).

III. PEMERIKSAAN FISIK


Status Presens :
Keadaan Umum
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan Darah : Dalam batas normal
Nadi : 100x/menit
Respirasi : 24x/menit
Suhu : afebris
Edema : +/+
Varices : -/-
Refleks Fisiologis : +/+
Cor : Bunyi jantung murni reguler
Pulmo : sonor, VBS kiri = kanan
Hepar : sulit dinilai
Lien : tidak teraba
Lain-lain : dalam batas normal

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


Gambaran Rontgen
Thoraks AP :
- Jantung tidak membesar
- Sinus dan diafragma dalam batas normal
Pulmo :
- Hilus kabur
- Corak bronkovaskuler : dalam batas normal
- Tampak bercak di supra-perihiler
- Kesan TB paru aktif dengan pembesaran (-)

V. STATUS LOKALIS
At regio abdomen : Datar, lembut
Bising usus :+

Kolostomi : efektif
VI. DIAGNOSIS KERJA
Hirschprung disease post colostomy

VII. TERAPI
Tindakan operasi dengan anastomosis koloanal yang dibuat dengan tarik
terobos (pull through)

VIII. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Ad bonam
Quo ad functionam : Ad bonam

Permasalahan

1. Bagaimana menegakkan diagnosis pada pasien ini ?


2. Bagaimana rencana pengelolaan pada pasien ini ?

Pembahasan

1. Pasien didiagnosa Hirschprung disease post kolostomi. Tindakan kolostomi


sementara yang sebelumnya dilakukan, dimaksudkan untuk mengatasi keluhan
awal yakni perut membuncit disertai konstipasi. Gambaran klinis sebelum
operasi yakni perut yang membuncit adalah kunci dari diagnosis.
Untuk menegakkan diagnosis dari Hirschprung disease, dapat dilakukan
pemeriksaan penunjang yakni pemeriksaan radiologis dengan enema barium.
Di sini akan terlihat gambaran klasik seperti daerah transis dari lumen yang
sempit ke daerah yang melebar. Pada foto 24 jam kemudian terlihat retensi
barium dan gambaran mikrokolon pada Hirschprung segmen panjang.
Pemeriksaan biopsi hisap rektum dapat digunakan untuk mencari tanda
histologis yang khas, yaitu tidak adanya sel ganglion parasimpatik di lapisan
muskularis mukosa. Selain itu juga ditemukan adanya serabut saraf yang
menebal.
Pada pemeriksaan histokimia, aktivitas kolinesterase meningkat.

2. Penatalaksanaan pada pasien ini adalah :


Pada pasien ini, dilakukan tindakan operasi di mana bagian distal rektum
tidak dikeluarkan. Alasan tidak mengeluarkannya bagian distal rektum
adalah karena fase operasi ini merupakan fase yang sukar untuk dilakukan.
Sehingga pada pasien ini, anastomosis koloanal dilakukan dengan cara
tarik terobos (pull through).
Selain itu, setelah operasi pasien juga sebaiknya dianjurkan untuk
mengkonsumsi makanan berserat tinggi, sayur-sayuran serta buah-buahan
segar untuk mengoptimalkan kerja dari usus besar pasca operasi.
Case Report Session

HIRSCHPRUNG DISEASE

Dendy Hendriansyah 1301-1206-0114


Danny Halim 1301-1206-0115
Sri Wahyu Evianti 1301-1206-0118

Preceptor :
Prof. Dr. dr. Chairul Ismael, Sp.B, Sp.BA

Sub Bagian Ilmu Bedah Anak


Bagian Ilmu Bedah
Fakultas Kedokteran
Universitas Padjadjaran
BANDUNG
2007

Das könnte Ihnen auch gefallen