Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
1. Tujuan Percobaan
1) Melihat bentuk geombang tegangan
2) Mengukur besar tegangan bolak – balik dan tegangan searah
3) Mengukur frekuensi
2. Teori Dasar
Oscilloscope adalah alat ukur listrik yang menunjukkan besaran tegangan maksimumnya,
berbeda dengan alat ukur listrik lainnya ( alat ukur analog dan digital ) yang mengukur
besaran efektif untuk tegangan bolak - balik. Dari besaran terukur sesungguhnya dapat
dihitung tegangan efektif dan frekuensinya. Untuk melihat bentuk gelombang tegangan
listrik diperlukan oscilloscope satu saluran ( chanel ), jika diperlukan melihat 2 bentuk
gelombang tegangan listrik sekaligus diperukan oscilloscope 2 chanel.
2) Probe : 1 buah
3) Trafo 220V / 6V : 1 buah
4) Power Supply 9V : 1 buah
7) Kabel : secukupnya
4. Rangkaian Percobaan
5. Langkah Percobaan
1. Persiapkan alat dan bahan percobaan dan periksa semua fungsi masing-masing
serta pastikan dalam bentuk keadaan baik.
2. Operasikan oscilloscope dengan menombol saklar ON, maka akan tampak garis
sinar mendatar pada layar oscilloscope.
3. Apabila garis sinar belum tampak, lakukan beberapa hal sebagai berikut ;
Periksa intensitas mungkin terlampau kecil maka putar agar keluar sinar, atau Y
potition terlampau ke kanan atau ke kiri sehingga garis sinar terlampau ke atas
atau ke bawah.
4. Sebelum menggunakan oscilloscope untuk mengukur tegangan, lakukan kalibrasi
terlebih dahulu dengan cara memasang probe pada chanel 1 atau chanel 2.
Perhatikan besarnya tegangan kalibrasi.
5. Untuk pengukuran tegangan DC, buatlah rangkaian percobaan 1(a)
6. Ukurlah besarnya tegangan keluaran baterai tanpa beban, masukkan hasil
pengukuran pada table 1.
7. Selanjutnya hubungkan resistor R sebagai beban baterai dan ukur tegangan
keluaran baterai.
8. Untuk pengukuran tegangan AC, buatlah rangkaian percobaan 1(b).
9. Ukurlah besarnya tegangan maksimum keluaran trafo tanpa beban, hitung
besarnya tegangan efektifnya dan masukkan hasil pengukuran pada tabel 2.
10. Selanjutnya hubungkan resistor R sebagai beban trafo dan ukur tegangan keluaran
trafo.
11. Ukurlah frekuensi keluaran trafo, masukkan dalam tabel 2
12. Gambarkan bentuk gelombang tegangan pada percobaan 1(a) dan 1(b)
13. Setelah selesai, kembalikan semua peralatan ke laboran.
1. Data Percobaan
2. Pertanyaan
1. Gambarkan bentuk gelombang tegangan yang tampak pada layar oscilloscope
untuk gambar 1(a) dan 1(b). ( Lampiran )
2. Pada percbaan gambar 1(a), apakah ada perbedaan tegangan tanpa beban dengan
berbeban ? beri penjelasan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilaksanakan, dalam tabel 1. Data
Pengukuran Tegangan DC. Hasil pengukuran menunjukkan tidak adanya
perbedaan pada tegangan tanpa beban dan tegangan berbeban, hal ini dibuktikan
dengan hasil percobaan yang telah dilakukan, dimana pada saat tegangan tanpa
beban besar tegangan yang terukur adalah 6V dan hasil pengukuran tegangan
berbeban adalah 6V. Sesuai dengan gambar percobaan, pemasangan Voltmeter
dirangkai secara paralel dengan beban dan pada saat pengukuran tanpa beban
voltmeter juga dirangkai secara paralel. Sehingga, sesuai dengan prinsip rangkaian
paralel yang menyatakan bahwa besar Vt = V1 atau besar V input = V pada
beban 1. Maka hal inilah yang menyebabkan tidak adanya perbedaan dari hasil
pengukuran tegangan tanpa beban dan tegangan berbeban.
3. Pada percbaan gambar 1(b), apakah ada perbedaan tegangan tanpa beban dengan
berbeban ? beri penjelasan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilaksanakan, dalam tabel 2. Data
Pengukuran Tegangan AC. Hasil pengukuran menunjukkan tidak adanya
perbedaan pada tegangan tanpa beban dan tegangan berbeban, hal ini dibuktikan
dengan hasil percobaan yang telah dilakukan, dimana pada saat tegangan tanpa
beban besar tegangan yang terukur adalah 5,8V dan hasil pengukuran tegangan
berbeban adalah 5,8V. Sesuai dengan gambar percobaan, pemasangan Voltmeter
dirangkai secara paralel dengan beban dan pada saat pengukuran tanpa beban
voltmeter juga dirangkai secara paralel. Sehingga, sesuai dengan prinsip rangkaian
paralel yang menyatakan bahwa besar Vt = V1 atau besar V input = V pada
beban 1. Maka hal inilah yang menyebabkan tidak adanya perbedaan dari hasil
pengukuran tegangan tanpa beban dan tegangan berbeban.
4. Berapa besar frekuensi yang dapat diukur oleh oscilloscope anda pakai ?
Sesuai dengan data/Name plate yang tertera didalam oscilloscope ARON - 5502
yang menyebutkan bahwa besar frekuensi maksimum yang dapat diukur oleh
oscilloscope adalah 20MHz
1. Pertama, kita nyalakan terlebih dahulu osiloskopnya. Pastikan bahwa ada suatu
gambar garis pada layar dan terlihat jelas serta tidak kabur. Apabila masih kabur
lakukan pengaturan fokus terlebih dahulu dengan memutar tombol fokus dibawah
layar, serta cek apakah garis yang terlihat miring atau lurus? Jika garis yang muncul
sedikit miring segeralah perbaiki dengan cara memutar pengaturan kemiringan garis
pada lubang di bawah layar dengan menggunakan obeng (-) kecil. Setelah semua
pengaturan awal telah selesai dilakukan, segera persiapkan probe osiloskop yang akan
digunakan. Karena fungsi probe osiloskop ini sangatlah penting untuk
menghubungkan masing masing channel osiloskop pada alat yang akan kita ukur dan
dapat pula digunakan untuk mengkalibrasi osiloskop itu sendiri. Probe osiloskop itu
sendiri sebenarnya selain berfungsi sebagai penghubung juga dapat digunakan sebagai
faktor pengali manakala sumber ataupun rangkaian yang akan kita ukur memiliki
tegangan melebihi batas maksimal kemampuan osiloskop, karena pada probe
osiloskop terdapat saklar yang bertuliskan X1 dan X10. Saklar tersebut biasanya
hanya terdapat pada probe osiloskop yang asli sehingga dengan menempatkan pada
posisi X10 kita masih bisa mengukur sumber tegangan yang lebih besar dari batas
ukur osiloskop (volt/div) sampai 10 kali lipat pada batas kemampuan maksimal
osiloskop. Namun untuk probe osiloskop buatan sendiri kita hanya dapat
menggunakan maksimal 1X pada batas maksimal osiloskop.
Pada gambar diatas tampak saklar pada probe asli, namun pastikan posisi probe tetap
pada X1. Apabila tidak mempunyai probe yang asli dapat digunakan probe buatan
sendiri dengan menggunakan kabel yang bermutu baik dan capi buaya. Pasanglah
probe pada channel 1 serta pilih saklar mode pada channel 1 (CH1.) seperti terlihat
pada gambar dibawah ini.
Menentukan mode pada channel 1
Setelah memasang probe pada channel 1, tempatkan ujung probe pada terminal Cal
yang ada pada ujung kiri bawah pada layar osiloskop. Perhatikan tulisan yang ada
pada terminal cal yaitu terdapat tulisan 2 Vpp dan 1KHz. Hal itu berarti osiloskop
harus dikalibrasi supaya nilai pada peak to peak atau puncak atas dan bawah pada
kotak div bernilai 2 volt dan frekuensi gelombang 1div sebesar 1 KHz. Pada gambar
dibawah ini adalah gambar bentuk gelombang yang belum dilakukan kalibrasi karena
belum memenuhi aturan yang ada pada tulisan terminal cal.
2. Langkah kedua yang harus dilakukan untuk kalibrasi yaitu membuat supaya nilai
perhitungan pada 1 kotak adalah 2 volt. Batasan yang dipakai pada tombol volt/div
bebas yang penting hasil perhitungan 1 kotak atau div adalah 2 Volt. Putarlah tombol
var didekat tombol volt/div untuk menyesuaikan atau mengkalibrasi tegangan pada
channel 1 tersebut. Bila nilai 1 kotak (div) sudah tepat 2 volt seperti pada gambar
dibawah berati kalibrasi tegangan pada channel 1 telah berhasil. Maka dilanjutkan
untuk melakukan kalibrsi frekuensi.
Setelah melakukan semua langkah langkah diatas berati osiloskop pada channel 1
telah selesai dikalibrasi tegangan dan frekuensi, maka siap untuk digunakan. Tetapi
channel 2 juga memerlukan kalibrasi, sehingga bila kita akan memakai osiloskop
channel 1 dan 2 maka pada channel 2 juga harus dilakukan kalibrasi, namun ingat
kalibrasi cukup pada tegangan saja (volt/div), tidak perlu sampai ke frekuensi
(time/div) karena untuk kalibrasi frekuensi efeknya pada channel 1 dan 2.
Untuk lebih jelas silahkan perhatikan semua tombol yang ada pada gambar osiloskop
berikut..