Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Halimatus Sadiah Jaya Artikel
Halimatus Sadiah Jaya Artikel
ABSTRAK
Pendidikan Abad 21 memanfaatkan segala kemajuan di bidang Iptek. Pemanfaatn internet
dalam pembelajaran menjadi trending saat ini. Mobile Learning adalah salah satu
kemajuan di bidang Iptek yang dimanfaaktkan dalam pembelajaaran baik di tingkat
sekolah menengah maupun sekolah tinggi. Artikel ini menjelaskan mengenai
pemanfaatan Mobile Learning dalam pembelajaran dari berbagai literature. Studi ini
termasuk ke dalam studi literatur dengan tujuan untuk memperkaya pengetahuan
mengenai pemanfaatan Mobile Learnig dalam Pembelajaran. Hasil dari studi literature
menunjukan bahwa mobile learning dapat meningkatkan motivasi siswa, hasil belajar dan
mendukung proses Blended Learning. Selain itu Mobile Learning dapat dijadikan media
pembelajaran pendukung pada mata pelajaran di sekolah dan menjadi harapan siswa
untuk diterapkan dalam pembelajaran ke depannya.
Kata kunci : Mobile Learning, Pembelajaran
Pendahuluan
Ponsel adalah perangkat yang sangat berguna dalam kehidupan. Ponsel biasa
digunaka untuk mendengarkan musik, menonton TV, bermain games, Browshing
dan untuk kegiatan lainnya. Ponsel merupakan perangkat pribadi yang menjadi
suatu kebutuhan sehari-hari. Saat ini ponsel berubah fungsi dari yang hanya
sebagai alat komunikasi jarak jauh menjadi multifungsi digunakan dalam
pembelajaran di sekolah(YiLmaz & Sanalan, 2011). M-Learning didefinisikan
sebagai penggunaan perangkat mobile dalam kegiatan pembelajaran. Banyak
aplikasi hasil dari kemajuan teknologi yang dirancang untuk pendidikan.
Hari ini, hampir semua siswa memiliki setidaknya satu jenis perangkat ponsel,
ketahui dari berbagai sumber (Corlett, Sharpless, Bull & Chan, 2005). Perangkat
umumnya dianggap untuk mendukung pembelajaran di berbagai bidang seperti
bahasa, matematika, manajemen, ilmu komputer, dll.
(Gikas & Grant, 2013; Hashemi, Azizinezhad, Najafi, & Nesari, 2011; Tham &
Werner, 2005). Sebuah survei yang dilakukan oleh Institut Nasional untuk
Penelitian Konsumen (SIFO) menunjukkan bahwa 74 persen penduduk Norwegia
memiliki akses ke smartphone dan 46 persen memiliki akses ke tablet (Slettemeås
OECD, 96 persen siswa 15 tahun memiliki komputer, smartphone atau tablet di
motivasi dalam dunia pendidikan (Jeno, Grytnes, & Vandvik, 2017).
dukungan yang kuat untuk belajar. Sebagian besar ponsel saat ini membiarkan
Anda berbicara, foto, melakukan pesan teks dan browsing internet dari mana saja.
Peserta didik tidak perlu lagi bergantung pada akses ke komputer di rumah atau
sekolah dalam rangka menciptakan, transfer, menyimpan dan berbagi informasi
digital (Nuru, 2015).
Di Nigeria ada upaya besar dalam literatur yang mencakup penggunaan ICT untuk
universities. Hal ini disebabkan sangat sedikit usaha untuk menjadikan ponsel sebagai
alat berbagi pengetahuan. Walaupun fakta bahwa Nigeria memiliki basis telepon
pelanggan selular besar yang diletakkan di sekitar 22,3 (Bank Dunia, 2009). Hal ini
menunjukan peningkatan. Komisi Komunikasi Nigeria (NCC 2015) mengatakan bahwa
jaringan telah meningkat dari 72.322.802 pada tahun 2014 menjadi 81.892.840 per
Januari 2015.
Penelitian Jeno (2017) mengenai penggunaan internet ponsel siap belajar mengajar
di Kelas Sarjana Biologi menunjukan bahwa penggunaan ponsel siap dapat
dari ponsellearning pada motivasi secara langsung. Koh et al. (2010) menemukan
bahwa siswa yang mendapatkan pembelajaran mobile learning memiliki prestasi dan
motivasi belajar lebih tinggi. Roca dan Gagne (2008) melakukan studi yang menyelidiki
menunjukkan bahwa kompetensi dan manfaatnya sangat dirasakan pengguna. Sebuah
studi serupa diketahui bahwa terdapat dukungan antara guru untuk mendorong motivasi
siswa (Sørebø, Hallgeir Halvari, Gulli, & Kristiansen, 2009). Ryan, Rigby, dan
menyelidiki kepuasan kebutuhan dan kontribusinya terhadap pengalaman gaming. Hasil
kompetensi merupakan suatu hal yang unik dan mereka ada kecenderungan untuk terus
bermain dimasa depan (Tamborini, Bowman, Eden, Grizzard, dan Organ (2010) (Jeno et
al., 2017).
Pembahasan
Berdasarkan dari studi literatur yang telah dilakukan mengenai pemanfaatan mobile
Learning dalam pembelajaran secara umum menunjukkan efek yang positif. Artinya
dalam beberapa penelitian tersebut menunjukkan bahwa mobile learning sangat efektif
digunakan ke dalam pembelajaran karena mampu menigkatkan prestasi siswa. Namun
dalam penggunaan mobile learning sebagai media pembelajaran ini harus disesuaikan
dengan kondisi siswa, kepemilikan siswa akan HP berkapasitas minimal android untuk
bisa menerapkan pembelajaran menggunakan HP pintar.
Alasan siswa lebih memilih belajar menggunakan HP pintar adalah karena lebih
praktis, cepat dan bisa dilakukan dimana pun. Karena jika menggunakan buku teks,
belum tentu apa yang kita butuhkan atau apa yang ingin kita gali semua informasi itu
mudah didapat. Selain itu dengan menggunakan Smartphone semua tugas aka lebih
cepat selesai, dan jika dibanding dengan menggunakan PC maka jika untuk sekedar
membaca lebih efisien menggunakan HP dibanding PC.
Hasil yang berbeda pada penelitian Jeno (2017 menunjukan bahwa tidak terdapat
perbedaan prestasi yang signifikan antar siswa yang belajar dengan menggunakan
aplikasi mobile learning dengan yang tidak menggunakan, selain itu alam penelitian
tersebut menunjukan tidak ada perbedaan peningkatan motivasi dan tidak ada
pengaruhnya antara siswa berjenis kelain perempuan dengan laki-laki atas hasil yang di
dapat.
Kesimpulan
Berdasarkan dari beberapa penelitian yang berkaitan dengan
pemanfaatan Mobile Learning dalam pembelajaran, secara umum dapat
meingkatkan hasil prestasi siswa dan efektif untuk di terapkan ke dalam berbagai
mata pelajaran di sekolah. Namun dalam hal ini penerapan mobile learning harus
disesuakan dengan kondisi siswa, apakah siswa tersebut memiliki HP dengan fitur
yang mendukung untuk pembelajaran mobile learning atau tidak. Namun dalam
hal ini ada sisi positif pasti terdapat juga sisi negative, seperti pertimbangan untuk
kesehatan karena HP dapat memancarkan radiasi yang cukup tinggi.
Astra, I. M., Ruharman, D., Fisika, J., & Jakarta, U. N. (2012). SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN PENDUKUNG MOBILE LEARNING APLICATION FOR
PHYSICS USING ADOBE FLASH AS A SUPPORTING INSTRUCTIONAL MEDIA,
18(April), 174–180.
Jeno, L. M., Grytnes, J.-A., & Vandvik, V. (2017). The effect of a mobile-application tool on
biology students’ motivation and achievement in species identification: A Self-
Determination Theory perspective. Computers & Education, 107, 1–12.
https://doi.org/10.1016/j.compedu.2016.12.011
Surahman, E., H. D. . (2017). PENGEMBANGAN ADAPTIVE MOBILE LEARNING
PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG
PROSES BLENDED LEARNING Ence. Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, 4(1).
Retrieved from http://journal.uny.ac.id/index.php/jitp PENGEMBANGAN
YiLmaz, O., & Sanalan, V. A. (2011). M-learning: M-learning Applications, Students Input
for M-learning in Science Instruction. World Journal of Education, 1(2), 172–n/a.
https://doi.org/10.5430/wje.v1n2p172
Yuniati, L. (2011). Learning Efek Doppler Sebagai Alat Bantu. JP2F, 2(Nomor 2 September
2011), 92–101.