Als doc, pdf oder txt herunterladen
Als doc, pdf oder txt herunterladen
Sie sind auf Seite 1von 6

PEMANFAATAN MOBILE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN

Jaya, Halimatus Sadiah1


1
Jurusan Tadris IPA Biologi IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Jln. Perjuangan By Pass Cirebon
e-mail: halimatuscsefour@gmail.com

ABSTRAK
Pendidikan Abad 21 memanfaatkan segala kemajuan di bidang Iptek. Pemanfaatn internet
dalam pembelajaran menjadi trending saat ini. Mobile Learning adalah salah satu
kemajuan di bidang Iptek yang dimanfaaktkan dalam pembelajaaran baik di tingkat
sekolah menengah maupun sekolah tinggi. Artikel ini menjelaskan mengenai
pemanfaatan Mobile Learning dalam pembelajaran dari berbagai literature. Studi ini
termasuk ke dalam studi literatur dengan tujuan untuk memperkaya pengetahuan
mengenai pemanfaatan Mobile Learnig dalam Pembelajaran. Hasil dari studi literature
menunjukan bahwa mobile learning dapat meningkatkan motivasi siswa, hasil belajar dan
mendukung proses Blended Learning. Selain itu Mobile Learning dapat dijadikan media
pembelajaran pendukung pada mata pelajaran di sekolah dan menjadi harapan siswa
untuk diterapkan dalam pembelajaran ke depannya.
Kata kunci : Mobile Learning, Pembelajaran

Pendahuluan

Ponsel adalah perangkat yang sangat berguna dalam kehidupan. Ponsel biasa
digunaka untuk mendengarkan musik, menonton TV, bermain games, Browshing
dan untuk kegiatan lainnya. Ponsel merupakan perangkat pribadi yang menjadi
suatu kebutuhan sehari-hari. Saat ini ponsel berubah fungsi dari yang hanya
sebagai alat komunikasi jarak jauh menjadi multifungsi digunakan dalam
pembelajaran di sekolah(YiLmaz & Sanalan, 2011). M-Learning didefinisikan
sebagai penggunaan perangkat mobile dalam kegiatan pembelajaran. Banyak
aplikasi hasil dari kemajuan teknologi yang dirancang untuk pendidikan.

Saat ini perangkat mobile adalah teknologi terbaik untuk membangun


lingkungan belajar yang efektif untuk memenuhi kebutuhan dan harapan individu.
Jadi, konsep, m-learning baru diperkenalkan ke dunia pendidikan. Banyak peneliti
memiliki pandangan serupa bahwa m-learning merupakan teknologi pembelajaran
yang sangat baik dalam pendidikan di masa yang akan datang. Sehingga banyak
yang melakukan penelitian terkait penggunaan mobile learning sebagai sarana
belajar.
Penetrasi smartphone dan mobile device berbasis Android memiliki dampak
positif dan negatif. Beberapa dampak positif yang timbul adalah akses informasi
dan komunikasi yang lebih cepat, mudah dan efisien. Selain itu, proses mengirim
dokumen, promosi di internet dan sosial media semakin pesat. Dampak positif
lainnya membantu memudahkan berbagai pekerjaan manusia dalam berbagai
bidang. Adapun dampak negatif yang ditimbulkannya seperti banyak waktu yang
terbuang, misalnya terlalu lama di sosial media, melayani chating via instant
messaging dan main games hingga lupa waktu. Hal itu didukung oleh fakta di
lapangan, yang menunjukkan bahwa penggunaan smartphone yang dimiliki oleh
responden yang lebih banyak digunakan untuk aktivitas di social media
dibandingkan dengan kegiatan pembelajaran. Data menunjukkan 90,3% peserta
didik memiliki dan menggunakan aplikasi BBM, 93,5% peserta didik
menggunakan aplikasi Whatapps, 80,6% memiliki akun Twitter, 77,4%
menggunakan akun Facebook (Surahman, 2015, p. 8).

Hari ini, hampir semua siswa memiliki setidaknya satu jenis perangkat ponsel,

seperti   PDA   (Personal   Digital   Assistant)   atau   Smartphone.   Siswa   sudah

menggunakan   perangkat   ini   untuk   mengakses   informasi   yang   ingin   mereka

ketahui dari berbagai sumber (Corlett, Sharpless, Bull & Chan, 2005). Perangkat

mobile   yang   diimplementasikan   dalam   lingkungan   belajar   yang   berbeda   dan

umumnya dianggap untuk mendukung pembelajaran di berbagai bidang seperti

bahasa, matematika, manajemen, ilmu komputer, dll.

Elektronik­learning   (e­learning)   dan   mobile­learning   (m­learning)   telah

mengubah   konteks   pembelajaran   tradisional   dari   ruang   kelas   ke   ruang   virtual

(Gikas & Grant, 2013; Hashemi, Azizinezhad, Najafi, & Nesari, 2011; Tham &

Werner,   2005).   Sebuah   survei   yang   dilakukan   oleh   Institut   Nasional   untuk

Penelitian Konsumen (SIFO) menunjukkan bahwa 74 persen penduduk Norwegia

memiliki akses ke smartphone dan 46 persen memiliki akses ke tablet (Slettemeås

2014), dan jumlah ini  diharapkan  terus  meningkat.  Selain itu, di negara­negara

OECD, 96 persen siswa 15 tahun memiliki komputer, smartphone atau tablet di

rumah   (OECD,   2015).   Peningkatan   penggunaan   smartphone   dan   tablet   pada


populasi secara umum menimbulkan kemungkinan mendukung pembelajaran dan

motivasi dalam dunia pendidikan (Jeno, Grytnes, & Vandvik, 2017).

Penelitian  Huang et al (2008) yang membandingkan  kecenderungan  pilihan

mahasiswa   dalam   menyelesaikan   tugas   belajar   apakah   menggunakan   computer

atau   hand   phone.   Hasilnya   menunjukan   bahwa   mobile   learning   memiliki

dukungan yang kuat untuk belajar. Sebagian besar ponsel saat ini membiarkan

Anda berbicara, foto, melakukan pesan teks dan browsing internet dari mana saja.

Peserta didik tidak perlu lagi bergantung pada akses ke komputer di rumah atau

sekolah dalam rangka menciptakan, transfer, menyimpan dan berbagi informasi

digital (Nuru, 2015).

Di Nigeria ada upaya besar dalam literatur yang mencakup penggunaan ICT untuk

berbagi   pengetahuan,   mencapai   tujuan   pengajaran   dan   pembelajaran   di   Nigeria

universities. Hal ini disebabkan sangat sedikit usaha untuk menjadikan ponsel sebagai

alat   berbagi   pengetahuan.   Walaupun   fakta   bahwa   Nigeria   memiliki   basis   telepon

pelanggan selular besar yang diletakkan di sekitar 22,3 (Bank Dunia, 2009). Hal ini

menunjukan peningkatan. Komisi Komunikasi Nigeria (NCC 2015) mengatakan bahwa

jumlah   pengguna   internet   di   Global   System   for   Mobile   Communications   (GSM)

jaringan   telah   meningkat   dari   72.322.802   pada   tahun   2014   menjadi   81.892.840   per

Januari 2015.

Penelitian Jeno (2017) mengenai penggunaan internet ponsel siap belajar mengajar
di Kelas Sarjana Biologi menunjukan bahwa penggunaan ponsel siap dapat

meningkatkan prestasi siswa calon sarjana Biologi. Beberapa studi telah menguji efek

dari   ponsel­learning   pada   motivasi   secara   langsung.   Koh   et   al.   (2010)   menemukan

bahwa siswa yang mendapatkan pembelajaran mobile learning memiliki prestasi dan

motivasi belajar lebih tinggi. Roca dan Gagne (2008) melakukan studi yang menyelidiki

anteseden   dari   penerimaan   dan   niat   penggunaan   e­learning.   Hasil   penelitian

menunjukkan bahwa kompetensi dan manfaatnya sangat dirasakan pengguna. Sebuah
studi serupa diketahui bahwa terdapat dukungan antara guru untuk mendorong motivasi

siswa   (Sørebø,   Hallgeir   Halvari,   Gulli,   &   Kristiansen,   2009).   Ryan,   Rigby,   dan

Przybylski  (2006) melakukan  berbagai  studi, baik  eksperimental  dan cross­sectional,

menyelidiki kepuasan kebutuhan dan kontribusinya terhadap pengalaman gaming. Hasil

penelitian   menunjukkan   bahwa   di   semua   studi,   kepuasan   kebutuhan   peserta   dan

kompetensi merupakan suatu hal yang unik dan mereka ada kecenderungan untuk terus

bermain dimasa depan (Tamborini, Bowman, Eden, Grizzard, dan Organ (2010) (Jeno et

al., 2017).

Pembahasan

Berdasarkan dari studi literatur yang telah dilakukan mengenai pemanfaatan mobile
Learning dalam pembelajaran secara umum menunjukkan efek yang positif. Artinya
dalam beberapa penelitian tersebut menunjukkan bahwa mobile learning sangat efektif
digunakan ke dalam pembelajaran karena mampu menigkatkan prestasi siswa. Namun
dalam penggunaan mobile learning sebagai media pembelajaran ini harus disesuaikan
dengan kondisi siswa, kepemilikan siswa akan HP berkapasitas minimal android untuk
bisa menerapkan pembelajaran menggunakan HP pintar.

Alasan siswa lebih memilih belajar menggunakan HP pintar adalah karena lebih
praktis, cepat dan bisa dilakukan dimana pun. Karena jika menggunakan buku teks,
belum tentu apa yang kita butuhkan atau apa yang ingin kita gali semua informasi itu
mudah didapat. Selain itu dengan menggunakan Smartphone semua tugas aka lebih
cepat selesai, dan jika dibanding dengan menggunakan PC maka jika untuk sekedar
membaca lebih efisien menggunakan HP dibanding PC.

Hasil yang berbeda pada penelitian Jeno (2017 menunjukan bahwa tidak terdapat
perbedaan prestasi yang signifikan antar siswa yang belajar dengan menggunakan
aplikasi mobile learning dengan yang tidak menggunakan, selain itu alam penelitian
tersebut menunjukan tidak ada perbedaan peningkatan motivasi dan tidak ada
pengaruhnya antara siswa berjenis kelain perempuan dengan laki-laki atas hasil yang di
dapat.

Pembelajaran menggunakan media mobile learning pada dasarnya dapat diterpkan


ke dalam berbagai macam pelajaran. Seperti halnya dalam pelajaran Biologi, dalam
pelajaran fisika pun dapat diterapkan. Seperti pada penelitian (Yuniati, 2011) mengenai
pengembangan media pembelajaran mobile learning efek doppler sebagai alat bantu
dalam pembelajaran fisika yang menyenangkan hasilnya adalah dapat disimpulkan
perlunya dikembangkan media mobile learning Efek Doppler yang bersifat interaktif,
gratis dan dapat dinikmati oleh banyak siswa. Tujuan pengembangan mobile learning
Efek Doppler tersebut agar siswa dapat menikmati mobile learning Efek Doppler secara
gratis, dalam area luas dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran tanpa ada
kehadiran guru.

Berbagai pengembangan media mobile learning dilakukan, sehingga banyak


peneltian yang berhubungan dengan media mobile learning yang diperuntukan dalam
dunia pendidikan. Seperti penelitian yang dilakukan oleh (Surahman, E., 2017) dalam
mengembangkan adaptive mobile learning sebagai mendukung proses blended
learning. Adapun hasil penelitian tersebut menunjukan produk Adaptive Mobile
Learning dinyatakan layak sebagai media pembelajaran, kebermanfaatan dibuktikan
melalui perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikakan dan produk Adaptive
Mobile Learning terbukti dapat mendukung blended learning dengan kategori sangat
baik.

Pengembangan lain terkait mobile learning dengan menggunakan Adobe Flash


menunjukan bahwa mobile learning yang dibuat dikategorikan sangat baik.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbentuk
mobile learning dapat dijadikan sebagai media pembelajaran pendukung pada pelajaran
Fisika untuk siswa SMA(Astra, Ruharman, 2012).Sehingga hasilnya sangat efektif jika
diterapkan ke dalam pembelajaran.

Kesimpulan
Berdasarkan dari beberapa penelitian yang berkaitan dengan
pemanfaatan Mobile Learning dalam pembelajaran, secara umum dapat
meingkatkan hasil prestasi siswa dan efektif untuk di terapkan ke dalam berbagai
mata pelajaran di sekolah. Namun dalam hal ini penerapan mobile learning harus
disesuakan dengan kondisi siswa, apakah siswa tersebut memiliki HP dengan fitur
yang mendukung untuk pembelajaran mobile learning atau tidak. Namun dalam
hal ini ada sisi positif pasti terdapat juga sisi negative, seperti pertimbangan untuk
kesehatan karena HP dapat memancarkan radiasi yang cukup tinggi.

Ucapan Terima Kasih


Penulis mengucapakan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
baik secara moril maupun materil khususnya kepada Dr. Kartimi, M.Pd. selaku ketua
Jurusan Tadris IPA Biologi, Bpk. Ipin Aripin, M.Pd. yang telah membimbing dalam
penulisan artikel ini. Sehingga ada banyak hikmah yang penulis dapatkan dari penulisan
artikel ini yang manfaatnya dapat dirasakan oleh penulis sndiri. Semoga dari penulisan
artikel ini dapat memberikan wawasan kepada pembaca pada umumnya.
Referensi

Astra, I. M., Ruharman, D., Fisika, J., & Jakarta, U. N. (2012). SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN PENDUKUNG MOBILE LEARNING APLICATION FOR
PHYSICS USING ADOBE FLASH AS A SUPPORTING INSTRUCTIONAL MEDIA,
18(April), 174–180.
Jeno, L. M., Grytnes, J.-A., & Vandvik, V. (2017). The effect of a mobile-application tool on
biology students’ motivation and achievement in species identification: A Self-
Determination Theory perspective. Computers & Education, 107, 1–12.
https://doi.org/10.1016/j.compedu.2016.12.011
Surahman, E., H. D. . (2017). PENGEMBANGAN ADAPTIVE MOBILE LEARNING
PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG
PROSES BLENDED LEARNING Ence. Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, 4(1).
Retrieved from http://journal.uny.ac.id/index.php/jitp PENGEMBANGAN
YiLmaz, O., & Sanalan, V. A. (2011). M-learning: M-learning Applications, Students Input
for M-learning in Science Instruction. World Journal of Education, 1(2), 172–n/a.
https://doi.org/10.5430/wje.v1n2p172
Yuniati, L. (2011). Learning Efek Doppler Sebagai Alat Bantu. JP2F, 2(Nomor 2 September
2011), 92–101.

Das könnte Ihnen auch gefallen