Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Karsinoma lidah merupakan keganasan jenis karsinoma yang mengenai lidah dan hampir
95% berupa karsinoma sel skuamosa.1 Karsinoma lidah terletak sebagian besar pada dua
pertiga anterior lidah, umumnya pada tepi lateral dan bawah lidah yaitu sekitar 40-75%.
Keganasan ini menempati insiden 1% dari seluruh karsinoma tubuh dan merupakan keganasan
Insiden karsinoma lidah di Indonesia masih belum diketahui dengan pasti tetapi bila
dibandingkan dengan hasil penelitian di luar negeri dapat dikatakan bahwa insidennya masih
jarang.3 Insiden pada penderita laki-laki di Perancis adalah 8 per 100.000 orang sedangkan di
India adalah 6 per 100.000 orang. Pada tahun 2009 di Amerika ditemukan 10.520 kasus baru
karsinoma lidah dan diperkirakan terjadi 1900 kematian. Karsinoma lidah lebih sering terjadi
pada laki-laki dengan perbandingan laki-laki dan wanita adalah 2 : 1 serta lebih sering
Faktor utama yang berperan terhadap timbulnya karsinoma lidah adalah penggunaan
tembakau dan alkohol dalam jangka waktu lama. Faktor lain adalah infeksi virus papiloma dan
diperlukan pemeriksaan penunjang seperti CT Scan atau MRI. Diagnosis pasti adalah
Neoplasma malignant dari lidah biasanya timbul dari jaringan epitel mukosa mulut dan
sebagian besar merupakan karsinoma epidermoid, yang merupakan salah satu tumor ganas
pada rongga mulut yang paling sering dijumpai diklinik dan mempunyai tingkat kematian yang
tinggi, yang secara klinik dapat menyerang 2/3 anterior lidah dan 1/3 bagian posterior lidah
dan juga dapat bermetastase baik pada daerah sekitar lidah misalnya: ke submaxillary dan
digastricus juga ke daerah leher dan servikal. Dari penelitian Gibbel dan Martin dilaporkan
bahwa karsinom lidah ini sering dijumpai bersama-sama dengan penyakit syphilis dan
Lucas kasus-kasus kanker lidah yang terjadi bagian dorsum lidah hanya 4%, tetapi lebih ganas.
Karsinoma lidah mempunyai prognosis yang jelek, sehingga diagnosa dini sangat diperlukan
lebih-lebih apabila telah terjadi metastase kedaerah lain (leher dan servikal).
Sensorik lidah berfungsi untuk pengecapan yang diinervasi oleh n. lingualis cabang n.
sekretomotorik diinervasi oleh korda timpani cabang dari N. fasialis. Bagian posterior
lidah baik sensorik maupun sekretomotorik diinervasi oleh N. glosofaringeus (gambar 1).
Lidah mempunyai banyak kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening pada ujung
lidah mengalir ke kelenjar getah bening submental. Kelenjar getah bening dari duapertiga
Kelenjar getah bening bagian tengah lidah mengalir ke kelenjar getah bening
drainase limfatik yang melewati garis tengah tubuh sehingga tumor satu sisi dapat
2/3 anterior lidah dipersarafi oleh chorda tympani. Chorda tympani adalah cabang dari
nervus fasialis yang berfungsi untuk mentransmisikan rasa yang dikecap oleh lidah ke
batang otak. Sedangkan pada 1/3 posterior lidah, dipersarafi oleh nervus
glossopharyngeus. Ketika seseorang makan, maka molekul kimia yang terdapat dalam
makanan akan berikatan dengan taste buds pada papilla papilla lidah. Ikatan ini membuka
positive channel didaerah taste buds, sehingga ion positif masuk ke dalam sel sehingga
Setelah sampai di batang otak, signal diteruskan ke daerah thalamus (ventral posterior
dan kiri dan disebelah muka terdapat tonjolan yang kecil-kecil disebut dengan papillae.
Pada dasarnya papillae ini terdapat kuncup-kuncup pengecap sehingga kita dapat
menerima atau merasa cita rasa. Ada empat macam papillae, yaitu: papillae filiformes,
papillae fungiformes, papillae circumvallatae dan papillae foliatae. Area dibawah lidah
disebut dasar mulut. Membran mukosa disini bersifat licin, elastis dan banyak terdapat
pembuluh darah yang menyebabkan lidah ini mudah bergerak, serta pada mukosa dasar
mulut tidak terdapat papillae. Dasar mulut dibatasi oleh otot-otot lidah dan otot-otot dasar
mulut yang insertionya disebelah dalam mandibula. Disebelah dalam mandibula ini
Lidah adalah satu organ otot dengan kekenyalan yang baik sekali sewaktu bergerak,
hal ini dapat dilihat pada waktu mengunyah. Otot-otot instrinsik dan extrinsic.
Otot-otot Instrinsik
– M. Longitudinalis superior.
– M. Longitudinalis inferior.
– M. Transversus linguae.
– M. Verticalis linguae.
Otot-otot ekstrinsik
– M. genioglossus
– M. Hyoglossus.
– M. Chondroglossus
– M. Palatoglossus.
– M.Styloglossus
1. Persarafan motoris.
2. Persarafan sensoris.
1. Persarafan Motoris
Semua otot-otot pada lidah baik yang instrinsik maupun ekstrinsik di sarafin oleh
nervus hypoglossus (n. Cranialis XII), kecuali M. Palatoglossud yang disarafi oleh
nervus cranialis X.
2. Persarafan Sensoris
Dua pertiga bagian anterior lidah disarafi oleh n. lingualis (cabang n. mandibularis)
untuk sensasi umum, dan chorda tympani (cabang n. Facialis yang menuju ke lidah)
Dua pertiga bagian posterior lidah dan papillae valatae disarafi oleh ramus
Lingualis nervus glossopharyngeus (nervus cranialis IX) untuk sensasi umum dan
Arteria utama ke lidah ialah a. lingualis cabang a. carotis externa. Cabangcabang yang
mensuplai lidah terutama rr. Dorsales linguae untuk dorsum linguae (menuju ke pars
sublingualis. Penyaluaran balik darah dari lidah terjadi melalui (1) venae dorsalis lingua
yang mengikuti a.lingualis (2) v. profunda linguae, yang berasal diujung lidah berjalan ke
belakang disebelah frenulum lingua untuk bersatu dengan vena sublingualis. Semua vena
ini berakhir langsung atau tidak langsung kedalam vena jugularis interna.
1. Limfe dari bagia 1/3 posterior lingua disalurkan ke nodi lmfenodi cervikalis profunda
2. Limfe dari bagian medial 2/3 anterior lingua disalurkan langsung ke nodi limfenodi
3. Limfe dari bagian lateral 2/3 anterior lingua disalurkan ke nodi limfenodi
submandibularis
Definisi
Tumor ganas lidah adalah keganasan yang terdapat pada lidah. Bentuk yang paling banyak
ditemukan adalah karsinoma sel skuamosa lidah. Karsinoma sel skuamosa lidah merupakan
salah satu bentuk karsinoma rongga mulut yang mempunyai presentase paling banyak dari
Kanker lidah adalah suatu neoplasma malignat yang timbul dari jaringan epitel mukosa
lidah dengan selnya berbentuk squamous cell carcinoma (cell epitel gepeng berlapis) dan
Kanker ganas ini dapat menginfiltrasi ke daerah sekitarnya, di samping itu dapat melakukan
metastase secara limfogen dan hematogen. Sinonim Nama lain yang digunakan untuk penyakit
ini adalah:
2.3 Epidemiologi
Angka kejadian kanker lidah ini relatif umum, dengan 3% dari seluruh penyakit
berbahaya yang timbul dalam rongga mulut. Kanker Lidah lebih umum dari semua jenis
kanker rongga mulut kecuali orang-orang dari bibir dan terjadi dengan bertambahnya usia.
Hal ini jarang terjadi sebelum usia 40 dan insiden tertinggi penyakit ini dalam dekade-
dekade 6 dan 7 dengan perbandingan pria dan wanita 3 : 1. Secara geografis, tumor
ditemukan di seluruh dunia, tetapi ada variasi yang signifikan dalam insiden. Penyakit ini
Kanker ganas dari lidah berkisar antara 25 sampai dengan 50 % dari semua kanker
ganas didalam mulut. Dari 441 kanker ganas lidah yang dilaporkan oleh Ash dan Millar,
25 % terjadi pada wanita dan 75 % terjadi pada pria dengan umur rata-rata 63 tahun. Pada
330 kasus pada kanker ganas pada lidah yang dilaporkan oleh Gibbel dan Ariel rata-rata
penderita tersebut berumur 53 tahun dengan jarak umur 32 tahun sampai dengan 87 tahun,
sehingga penyakit tersebut merupakan penyakit pada orang tua tetapi dapat juga terjadi
pada orang-orang yang relatif muda. Sebagai contoh dari 11 penderita berumur kurang dari
30 tahun, 4 diantaranya berumur kurang dari 20 tahun (yang dilaporkan oleh Byers),
kelompok penderita ini mewakili kira-kira 3 % dari seluruh penderita yang dijumpai
dirumah sakit Anderson dengan epidormoit carsinomalida, penelitian ini dilakukan antara
tahun 1959 sampai dengan 1973 (pada 418 kasus). Insiden kanker ganas tertinggi terdapat
pada bagian lidah (2/3 anterior lidah), jika dibandingkan dengan bagian belakang lidah
2.4 Etiologi
Faktor risiko untuk pengembangan dasar karsinoma lidah termasuk alkohol kronis dan
penggunaan tembakau, usia lebih tua, lokasi geografis, dan sejarah keluarga atas kanker
dan asap pengelasan dapat meningkatkan resiko kanker faring. Kekurangan gizi dan agen
infeksi (terutama papillomavirus dan jamur) juga mungkin memainkan peran penting.
Sejumlah besar penyebab kanker ganas lidah telah diduga, tetapi berdasarkan para ahli
belum ada pernyataan yang dapat dibuat secara tegas. Namun ada beberapa dugaan bahwa
kanker ganas lidah terjadi karena ada hubungan dengan beberapa gangguan tertentu atau
penderitanya yang menderita kanker ganas lidah juga mengalami penyakit syphilis. Ada
beberapa penyakit lain yang merupakan penyebab terjadinya kanker ganas pada lidah
diantaranya adalah hygiene mulut yang jelek, trauma kronik dan gangguan alkohol serta
tembakau. Sejumlah kasus telah diobservasi dimana kanker ganas lidah timbul pada
tempat yang sesuai dengan sumber iritasi kronik seperti caries gigi atau gigi busuk dengan
calculus yang banyak, dan juga bisanya karena pemasangan gigi palsu atau prothesa yang
Karsinogen kimia
Nikotin dalam tembakau berefek karsinogenik, perokok mudah terkena kanker lidah.
Setelah kanker lidah disembuhkan masih tetap merokok, maka peluang timbulnya kanker
primer kedua sangat meningkat. Bir dapat menjadi pelarut zat karsinogen, memacu zat
karsinogen masuk ke lidah. Data luar negeri menunjukkan insiden kanker rongga mulut di
kalangan perokok dan peminum bir adalah 15,5 kali dari bukan perokok, bukan peminum
bir. Efek karsinogenik dari tembakau sebagian besar dirangsang oleh zat kimia yang
terdapat pada asap rokok. Asap rokok merangsang perubahan genetik termasuk mutasi
Mutasi gen menyebabkan hiperaktif onkogen, gangguan proliferasi, penolakan G-S, G-M
dan M pada siklus sel, mencegah apoptosis dan gangguan kelangsungan hidup sel. Selain
itu juga mutasi gen akan menginaktifkan tumor supresor yang secara normal berperan
Karsinogen fisika
penyangga gigi, gigi palsu yang tidak pas, karies dentis, gigi yang cacat, spur dan benda
Karsinogen Biologik
Infeksi treponema pallidum, HPV (virus papilloma humanus), dan timbulnya kanker
lidah jenis tertentu memiliki hubungan tertentu. Faktor genetik, kerentanan individual,
gangguan metabolik nutrient, etnis juga berkaitan dengan timbulnya kanker lidah. Pasien
2.5 Patofisiologi
terbentuknya radikal bebas di dalam jaringan. Radikal bebas yang terbentuk dapat
molekular.
2. Senyawa kimia
kimia dapat terjadi akibat pekerjaan seseorang, makanan, atau gaya hidup. Adanya
ini ada yang masih dapat diperbaiki dan ada yang tidak. Kerusakan pada DNA yang
3. Virus
Virus onkogenik mengandung DNA atau RNA sebagai genomnya. Adanya infeksi
virus pada suatu sel dapat mengakibatkan transformasi maligna, hanya saja bagaiamana
protein virus dapat menyebabkan transformasi masih belum diketahui secara pasti.
a. Sel kanker memproduksi sel kanker, dimana adanya perubahan esensial yang
menyebabkan timbulnya sel kanker diteruskan dari sel induk kepada sel turunan,
b. Adanya karsinogen akan merusak DNA, sehingga menyebabkan mutasi pada DNA.
c. Banyak sel tumor yang memperlihatkan kromosom yang abnormal.
d. DNA sel kanker menyebabkan transformasi sel normal menjadi sel kanker.
Rokok telah terbukti sebagai karsinogen pada percobaan terhadap binatang karena
mengandung banyak radikal bebas dan epoxides yang berbahaya. Pengaruh yang
ditimbulkan oleh rokok berupa perubahan mukosa saluran aerodigestivus. Hal ini
berhubungan dengan kerusakan gen p53, dimana jika terjadi mutasi, hilang atau rusaknya
gen p53 maka resiko untuk terjadinya kanker akibat rokok akan meningkat. Peningkatan
angka kejadian keganasan berhubungan erat dengan penggunaan alkohol dan rokok.
Resiko untuk terjadinya kanker kepala dan leher pada orang perokok dan peminum alkohol
17 kali lebih besar daripada yang tidak perokok atau peminum alkohol.
Menurut Hanh dkk, terdapat 6 faktor yang menyebabkan perkembangan untuk sel :
1. Berproliferasi autonom
4. Immortal
5. Angiogenesis
Patogenesis tumor ganas merupakan proses biasanya memakan waktu yang cukup
lama. Pada tahap awal terjadi inisiasi karena ada inisiator yang memulai pertumbuhan sel
yang abnormal. Inisiator ini dibawa oleh zat karsinogenik. Bersamaan dengan atau setelah
inisiasi, terjadi promosi yang dipicu oleh promoter sehingga terbentuk sel yang polimorfis
dan anaplastik.
Selanjutnya terjadi progresi yang ditandai dengan invasi sel-sel ganas ke membrane
basalis. Semua proses ini terjadi pada tahap induksi tumor dan dapat digambarkan sebagai
berikut:
Patogenesis dan Patologi
Squamous sel carcinoma pada lidah sering timbul pada daerah epithelium yang tidak
normal, tetapi selain keadaan tersebut dan mudahnya dilakukan pemeriksaan mulut, lesi
sering tumbuh menjadi lesi yang besar sebelum pasien akhirnya datang ke dokter gigi.
Secara histologis tumor terdiri dari lapisan atau kelompok sel-sel eosinopilik yang sering
disertai dengan kumparan keratinasi. Menurut tanda histology, tumor termasuk dalam
derajat I– IV (Broder). Lesi yang agak jinak adalah kelompok pertama yang disebut
carcinoma verukcus oleh Ackerman. Pada kelompok ini, sel tumor masuk sedikit kelamina
propria, membentuk massa papileferus pada permukaan. Tumor bersifat pasif pada daerah
permukaannya, tetapi jarang meluas ke tulang dan tidak mempunyai anak sebar. Lidah
mempunyai susunan pembuluh lymphe yang kaya, hal ini akan mempercepat metastase
kelenjar getah benig regioner dan ini juga dimungkinkan oleh susunan pembuluh lymphe
Tumor yang agak jinak cenderung membentuk massa papiliferus dengan penyebaran
ringan kejaringan didekatnya. Tumor paling ganas menyebar cukup dalam serta cepat ke
jaringan didekatnya dengan penyebaran permukaan yang kecil, terlihat sebagai ulser
nekrotik yang dalam. Sebagian besar lesi yang terlihat terletak diantara kedua batas
tersebut dengan daerah nekrose yang dangkal pada bagian tengah lesi tepi yang terlipat
serta sedikit menonjol dan infiltrate yang dalam. Walaupun terdapat penyebaran lokal yang
besar, tetapi anak sebar biasnya berjalan melalui lymph node sertikal. Metastase
DNA untuk memperbaiki sistem yang mendeteksi adanya transformasi sel akibat paparan
gen supresor tumor. Sedangkan penyusunan ulang kromosom dapat berubah menjadi
aktivasi karsinogenik.
Perubahan genetik pada karsinoma sel skuamosa kepala dan leher belum diketahui
menyebabkan perubahan dini pada mukosa kepala dan leher sehingga mengakibatkan
munculnya karsinoma sel skuamosa. Namun, teori lain menyatakan bahwa hilangnya
kromosom 17p pada gen supresor tumor juga turut berperan tethadap keganasan kepala
dan leher. Selain itu, hilangnya kromosom 3p21 men yebabkan perubahan hyperplasia dan
displasia, sedangkan hilangnya kromosom 6p, 8p, 11q, 14q, dan 4q26-28 menyebabkan
Tanda-tanda yang sering muncul pada kanker lidah adalah suatu massa atau ulkus
yang tidak nyeri, meskipun pada sebagian besar penderita lesi tersebut akhirnya menjadi
nyeri, tentunya hal ini terjadi jika timbul infeksi skunder. Tumor tersebut dapat bermula
sebagai ulkus yang mengalami indurasi superfisial dengan pinggir yang sedikit menonjol
dan dapat berlanjut menjadi menginfiltrasi bagian dalam dari ujung lidah yang dapat
menimbulkan fiksasi atau indurasi sehingga tampak banyak merubah permukaannya. Lesi
yang khas timbul pada pinggir lateral atau permukaan ventral lidah. Sedangkan pada
sejumlah kecil kasus kanker lidah timbul pada permukaan dorsum lidah, biasanya pada
sebelumnya atau yang sedang mengalami glossitis syphilitic. Pada 1554 kasus
carcinoma lidah yang dilaporkan oleh frazel dan lucas hanya 4% terjadi pada dorsum lidah.
Lesi pada pinggir lateral tidak rata penyebarannya antara dasar lidah dan 1/3 dari bagian
tengah lidah. Lesi-lesi dekat dasar lidah terutama tidak jelas karena lesi-lesi tersebut tidak
menimbulkan gejala sampai keadaan agak lanjut bahkan manifestasi yang muncul hanya
berupa nyeri tenggorokan dan disfagia. Tempat-tempat yang khusus timbulnya tumor-
tumor ini sangat penting oleh karena lesi-lesi pada bagian posterior lidah biasanya
mempunyai tingkat keganasan yang tinggi, dan dapat bermetastase secara dini dengan
prognosanya yang sangat jelek, terutama oleh karena kesulitan dalam hal mengobatinya.
Gejala-gejala kanker lidah antara lain adalah timbulnya ulkus (luka) seperti sariawan yang
tidak sembuh dengan pengobatan adekuat, mudah berdarah Bagian tengah ulkus relatif
lembut dan mudah berdarah. Perdarahan terjadi ketika tekanan diberikan pada tempat
Fokus kanker adalah sangat lembut dan tidak tahan tekanan dalam bentuk apapun,
kanker lidah. Sakit tenggorokan terus-menerus adalah gejala kanker lidah yang utama dan
sering terjadinya mati rasa di lidah dan mulut. Selain itu, perubahan suara, lidah kaku
dengan gerakan berkurang, dan bau mulut adalah gejala kanker lidah lain yang terkait serta
benjolan di bagian belakang tenggorokan, pembesaran kelenjar getah bening leher, yang
tak dapat dijelaskan dan penurunan berat badan yang berlebihan. Pasien juga mengeluh
pada pemeriksaan rutin pada gigi dan mulut. Kanker biasanya timbul di bagian pinggir
lidah, hampir tidak pernah ditemukan kanker pada pangkal lidah kecuali pada seseorang
yang pernah menderita sinus yang tidak pernah mendapatkan pengobatan selama beberapa
tahun. Karsinoma sel skuamosa pada sel lidah seringkali tampak seperti luka terbuka
mendatar seperti bercak sering ditemukan pada perokok yaitu di sisi biasanya rokok atau
Bawahnya
2.7 Diagnosis6
Untuk diagnosa pasti diperlukan gambaran klinik yang jelas dan perlu dilakukan
beberapa pemeriksaan penunjang. Sebagai penunjang diagnosa pada kanker ganas lidah
adalah : biopsy berupa kultur lesi danpemeriksaan foto rontgent pada mandibula dan
thorax. Diagnosis karsinoma lidah berdasarkan anamnesis yang terarah, pemeriksaan fisik
Anamnesis
Kanker lidah predileksi timbul di1/3 tengah margo lateral lidah, disusul venter lidah
dan dorsum lidah, paling jarang ke apeks lidah. Derajat keganasan kanker lidah lebih
tinggi dari kanker rongga mulut umumnya, riwayat penyakit pendek, progresi cepat.
2. nyeri. disebabkan oleh invasi tumor atau infeksi nekrosis, dapat disertai otalgia
radiatif
3. gerakan lidah terbatas : manifestasinya berupa bicara tak jelas, gangguan menelan,
liur meleleh, karena tumor menginvasi dasar mulut (otot ekstralingual), frenulum
linguae. Lesi stadium lanjut, tumor menginfiltrasi luas sehingga lidah terfiksasi,
5. Limfadenopati leher : sekitar 30-40% pasien kanker lidah ketika datng berobat
Pemeriksaan Fisik
Pada stadium awal, kelainan di lidah bermanifestasi dalam berbagai bentuk dapat
berupa leukoplakia, eritroplakia, penebalan atau bentuk ulkus yang merupakan kelainan
Pemeriksaan palpasi bimanual pada tumor primer sangat penting dilakukan karena
ukuran tumor yang teraba biasanya lebih besar dibandingkan yang terlihat. Berdasarkan
kondisi yang ditemukan pada palpasi ditentukan lokasi, ukuran, jarak dari ujung lidah, garis
tengah dan sulkus terminalis, ada tidaknya invasi ke dasar mulut dan frenulum lidah serta
mobilitas tumor.
Karsinoma lidah mudah metastasis ke kelenjar getah bening regional. Kelenjar getah
bening leher yang sering terkena menurut urutannya adalah kelenjar getah bening pada level
II, I, III dan IV berdasarkan area kelenjar getah bening leher menurut Sloan Kattering
Palpasi daerah leher penting dilakukan untuk menentukan lokasi, ukuran, permukaan,
konsistensi dan mobilitas pembesaran kelenjar getah bening leher. Karsinoma lidah dapat
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis pasti kanker lidah pada akhirnya bergantung kepada diagnosis patologi,
metode tersering adalah dengan biopsi. Biopsi ini praktis, dan mudah dikerjakan. Kanker
lidah tipe infiltratif dengan mukosa intak dapat memakai cara aspirasi jarum halus untuk
Pemeriksaan radiologi CT Scan atau MRI dapat digunakan untuk menentukan batas
dan ukuran tumor serta keterlibatan kelenjar getah bening leher.2 Pembesaran kelenjar
getah bening lebih dari satu sentimeter dapat dideteksi pada pemeriksaan CT scan.
Pemeriksaan CT scan juga dapat mendeteksi penjalaran karsinoma lidah ke tulang berupa
nekrosis tulang, sedangkan MRI dapat mendeteksi luasnya suatu massa pada jaringan
lunak. Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya metastasis jauh
Biopsi langsung
Merupakan metode baku untuk memperoleh jaringan dari lesi dirongga mulut dan
orofaring. Biopsi dan patologi anatomi sangat berperan sangat penting untuk menentukan
Biopsi :
1. incisional biopsy dengan cara mengambil sampel dari daerah carcinoma dan daerah
yang sehat, sehingga diketahui batas jelas dari carcinoma. Tetapi kejelekannya adalah
pembuluh darah menjadi terbuka, dan ini akan mempermudah penyebaran dari
guna terapi selanjutnya (Penyinaran ). Cara biopsy ini dapat dilakukan pada cacinoma
lidah yang masih kecil dengan atau tanpa metastase. Excisi jaringan yang diduga
carcinoma dengan jarak 1 – 1,5 cm dari jaringan sehat. Hasil excisi diletakkan pada
gabus ( maksudnya adalah untuk cukup bersih ). Dengan kasa yang diberi formalin
diletakkan diatas preparat agar preparat tidak melengkung sehingga topograpi tidakm
dilihat bagian mana yang tidak bersih dapat diulang excisinya. Setelah dilakukan
2. Cara alternatif lainnya adalah dengan melakukan teknologi terbaru saat ini yaitu dengan
melakukan brush biopsi. Pada prosedur ini, sampel diambil pada permukaan mukosa
yang terlihat abnormal dengan cara mengumpulkan sel epitel mukosa dengan
menggunakan alat berbentuk sikat, menempatkan sampel dalam slide dan melakukan
pengambilan sampel dengan skapel dan jarum biopsi diindikasikan pada kanker yang
sudah jelas terlihat, terdapat kecurigaan yang kuat terhadap lesi atau lesi terdapat pada
orang yang memiliki faktor-faktor resiko kanker mulut. Sedangkan brush biopsi
Hasilnya akan terlihat gambaran opak ‘acetowhite’ pada jaringan yang terkena kanker
Patologi anatomi
atau berulserasi dengan daerah leukoplakia yang sering kali terlihat diperifer.
• Gambaran Mikroskopis : Biasanya dapat terjadi suatu karsinoma sel skuammosa
Sitologi
Pemeriksaan sitologi eksfoliatifa dari spesimen kerokan atau inprint dari tumor primer
Klas I- III : lakukan ulangan sitologi 3 bulan lagi.Bila 2x ulangan sitologi tetap klas I-
Panendoskopi
Dilakukan untuk menentukan perluasan lesi yang besar dan terletak disebelah
Biru toluidine
Sebuah zat pewarna yang dibubuhkan in situ´ sebagai salah satu cara diagnostik
tambahan dalam mendeteksi karsinoma sel skuamosa yang akan memberi warna biru pada
sel kanker. Jaringan normal tidak mengisap warna, sedang lesi pra-ganas atau non
sensitivitas dan spesifisitas sebesar 90%.Adapun larutan toluidine biru terdiri dari :
1.Toluidine chlorida : 1 gr
2. Asam asetat : 10 cc
4.Aquadest: 100 cc
menggunakan tirosin sebagai tracer memiliki sensitivitas dan spesifisitas cukup tinggi
untuk karsinoma.Pemeriksaan ini dapat mendeteksi tumor <4mm. Untuk staging memiliki
sensitivitas 71% dan spesifisitas 99%, sedangkan untuk dteksi kekambuhan memiliki
2.8 Stadium
disepakati oleh Amerika Serikat (AJCC) dan Perancis (UICC) edisi 7 tahun 2002.
kombinasi.
Pembedahan
a. Tumor Primer
Tindakan pembedahan karsinoma lidah pada bagian anterior lidah dilakukan dengan
pendekatan transoral berupa eksisi luas, hemiglosektomi atau glosektomi subtotal. Eksisi
luas merupakan teknik pengambilan jaringan lidah kurang dari separuh lidah (gambar 10).
pengambilan jaringan lidah lebih dari separuh tetapi tidak sampai seluruh lidah terambil.
Pada tumor pangkal lidah jarang dilakukan tehnik transoral tetapi melalui transhioid
digunakan untuk mengangkat tumor kecil pada pangkal lidah. Dilakukan pemotongan
Hal yang perlu diperhatikan pada tehnik ini adalah menghindari kerusakan a. lingualis
dan N. hipoglosus pada sisi lesi. Meskipun dengan tehnik ini menghasilkan lapangan
dan mobilitas lidah. Pada tumor yang besar digunakan kombinasi pendekatan transoral dan
transhioid.
Pendekatan faringotomi lateral menghasilkan lapangan operasi yang cukup luas untuk
pengangkatan tumor pangkal lidah. Prosedur operasi ini cukup sulit dilakukan dan
kecil dan terbatas pada dasar lidah. Pada tehnik ini lidah di bagi 2 pada bagian
anteromidline dimana daerah ini relatif avaskular dan mudah mencapai daerah dasar lidah.
Terapi kanker ganas lidah merupakan suatu masalah yang sulit, oleh karenanya ada
beberapa sistem terapi yang dikerjakan baik dengan secara pengobatan (sitostatika), atau
dengan pembedahan. Oleh para ahli lebih banyak menyenangi penggunaan radium atau
peyinaran dengan menggunakan radom seeds jika dibandingkan dengan radiasi rontgent
hasilnya lebih baik. Oleh karena dengan menggunakan penyinaran radom seeds dapat
Secara garis besarnya terapi pada carcinoma lidah dibagikan menjadi 2 bagian
berdasarkan lokalisasinya :
– 1/3 posterior : dengan radio terapi dengan menggunakan radiasi radon seeds.
– 2/3 anterior : dengan surgical therapy dengan cara “V” excision, sehingga ujung lidah
1/3 lidah posterior (karena karsinoma lidah 1/3 posterior satu grup dengan hypopharynx)
Angka metastasis kelenjar limfe leher dari kanker lidah tinggi, dan terhadap radioterapi
tidak peka, maka operasi merupakan terapi utama. Ketika klinis timbul lesi metastatic N1-
N2, harus dilakukan operasi pembersihan leher radikal (RND), pasca operasi dapat
diradioterapi. Pasien stadium T2 pasca operasi sekitar 40% dapat timbul metastasis leher,
maka terapi preventif metastasis kelenjar limfe leher semakin penting. Oleh karena itu
kecuali kasus T1N0 yang dapat ditindaklanjuti secara berkala, pasien stadium T2-T4
walaupun secara klinis belum teraba pembesaran kelenjar limfe, juga harus dilakukan
operasi pembersihan leher elektif (END). Terhadap pasien T3-T4 manapun harus dilakukan
Radioterapi
Karsinoma lidah dapat dilakukan dengan terapi radiasi eksternal maupun radiasi
internal. Sebelum radioterapi harus diperhatikan higiene rongga mulut yang baik dengan
membersihkan atau mencabut gigi yang karies, mencegah dan mengeliminasi sumber
infeksi dari dental.2 Pada tumor primer T1 dengan lokasi dimana saja pada lidah dapat
dilakukan radioterapi dengan menggunakan brakiterapi implan jarum Ir-192. Pada tumor
primer T2 dan T3 yang eksofitik atau dengan infiltrasi minimal diberikan radioterapi
eksternal menggunakan radiasi sinar X, Co-60 dengan dosis 40-60 Gy selama 4-6 minggu
selanjutnya diberikan radiasi internal implan interstisial. Pada penderita yang tidak dapat
dilakukan tindakan pembedahan diberikan radiasi ekternal paliatif dengan dosis total 70
Gy/7 minggu. Dosis yang diterima medula spinal dibatasi kurang dari 40 Gy untuk
Terapi kombinasi pembedahan dan radioterapi memberikan hasil terapi yang lebih baik
untuk karsinoma lidah stadium III dan IV.2 Terapi kombinasi dilakukan dengan 2 cara yaitu
terapi kombinasi terencana dan terapi kombinasi tanpa rencana. Terapi kombinasi terencana
yaitu dilakukan pembedahan untuk mengambil semua tumor yang nampak dan teraba
sampai 1–2 cm dari tepi tumor yang merupakan jaringan normal. Selanjutnya dilakukan
radioterapi untuk eradikasi tumor residu secara mikroskopik. Terapi kombinasi tanpa
rencana dilakukan sebagai terapi kuratif dan belum ada kesepakatan tentang waktu untuk
dilakukan radioterapi. Keuntungan pemberian radioterapi preoperatif adalah sel kanker pada
tepi tumor menjadi inaktif, radioterapi menyebabkan sklerosis dan menyumbat aliran
kelenjar getah bening serta mengurangi penyebaran karsinoma saat pembedahan. Tetapi
orofaringokutan, luka yang mengelupas serta ruptur vaskuler. Saat ini ada kecenderungan
Keuntungan pendekatan ini adalah morbiditas operasi dapat dikurangi dan kerugiannya
Kemoterapi
Kemoterapi digunakan pada karsinoma stadium lanjut dan sebagai terapi paliatif pada
tumor rekuren untuk mengurangi rasa nyeri. Regimen yang digunakan adalah cisplatin dan
5-fluorouracil. 2 Adapun regimen lain yang biasa digunakan adalah docetaxel yang mana
merupakan agen efektif dan memiliki tingkat respon yang lebih baik pada pasien-pasien
dengan stadium lanjut, rekuren, ataupun metastasis. Docetaxel berbeda dalam mekanisme
mendapatkan hasil pengobatan yang lebih baik. Kemoterapi kombinasi ini menghasilkan
tingkat respons 90-93%. Efek samping yang dapat terjadi pada pemberian kombinasi terapi
a. Ulserasi Traumatik. Umumnya pada lansia, pasien sering karena penyangga gigi, gigi
palsu kurang pas atau tepi gigi yang tajam., melukai tepi lidah, lokasi luka sesuai
lokasi iritasi. Kedalaman ulkus bervariasi, tapi tanpa indurasi. Bila iritasi disingkirkan
di dorsum lidah, kadang ditepi dan ujung lidah. Sering berupa ulkus bulat nyeri tanpa
epitel skuamosa mukosa lidah. Leukoplakia berbentuk awan kapas berwarna putih
dangkal atau biru kelabu konsistensi lunak. Eritroplakia berbentuk plak berwarna
merah, dapat dibagi menjadi tipe granular dan tipe licin, di bawah mikroskop sering
ditemukan karsinoma infiltratif dini. Papiloma lidah sering disebabkan iritasi kronik,
umumnya di dorsum atau margin lidah berupa tonjolan papilar, tepi jelas, dapat
bertangkai.
2.11 Prognosis
stadium lanjut memiliki prognosis yang buruk dibandingkan stadium dini. Secara
Karsinoma lidah dengan metastasis keckelenjar getah bening leher memiliki five year’s
survival hanya separuh dibandingkan karsinoma lidah tanpa metastasis ke kelenjar getah
bening.
BAB III
LAPORAN KASUS
3.2. Anamnesa
3.2.1. Keluhan Utama
Luka pada daerah lidah
3.2.2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien merupakan rujukan dari puskesmas Kota Raja dengan diagnose susp. Hernia
scrotalis dextra. Pasien mengeluhakn timbul luka pada daerah lidah sekitar 2 bulan
yang lalu. Pasien mengaku awalnya muncul hanya berupa luka berukuran kecil,
lama kelamaan luka bertambah besar dan nyeri. Luka seperti luka lecet tepi tidak
rata dan dasarnya merah. Pasien mengaku luka sering berdarah ketika pasien
sedang makan, dan tergigit saat makan, nyeri (+) menjalar sampai ke kepala, mual
(-), muntah (-), makan/ minum baik namun terganggu karena nyeri.
Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat hipertensi : (+)
- Riwayat diabetes melitus : disangkal
- Riwayat Penyakit kardiovaskular : disangkal
- Riwayat Penyakit Pernapasan : disangkal
- Riwayat operasi sebelumnya : (+) Operasi hernia 10 tahun yang lalu
- Riwayat Anestesi : ada
Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 67 x/menit
Respirasi : 20 x/menit
Suhu badan : 36.50C
150.000 –
PLT (Trombosit) 195000 103/mm3
450.0000
Jenis Pemeriksaan
Hasil Nilai Rujukan Satuan
(Koagulasi)
PT 11.0 10.2 – 12.1 Detik
APTT 34.4 24.8 – 34.4 Detik
Jenis Pemeriksaan
Hasil Nilai Rujukan Satuan
(Kimia Darah)
Ureum 10,3 mg/dl 7.0 – 18.0 mg/dL
Kreatinin 0,89 mg/dl 0.95 mg/dL
GDP 74 mg/dl 74 - 109 mg/dL
Natrium 142 mEq/dl 135 - 148 mEq/L
Kalium 3.6 mEq/dl 3.5 – 5.3 mEq/L
Klorida 104 mEq/dl 98 – 106 mEq/L
1.5. Konsultasi Terkait
Konsultasi Bagian Anestesi
27 Maret 2018, advice:
Inform consent dan SIO
Puasa makan jam 04.00 pre operasi
Jam 06.00 Ukur Tekanan darah
Pasang IVFD RL 20tetes/menit Makro
Airway:
B6 : Akral teraba hangat, kering dan merah, Capillary Refill Time < 2”,
Edema tidak ada, kekuatan otot di ekstremitas superior et inferior:
5
160
140
120
Axis Title
100
nadi
80
60 diastol
40
20 sistol
0
Balance Cairan: Input - Ouput Selama Pre Operasi hingga Durante Operasi:
- Input: Pre Operasi (Ringer Laktat 500 cc) + Durante Operasi (Ringer Laktat 1000 cc)
- Output: Pre Operasi (IWL 700 cc) + Durante Operasi (IWL 700 cc)
= 1500 cc – 1400 cc
= + 100 cc
Post Kebutuhan cairan harian :
Operasi 40-50 cc/KgBB/hari x BB (Kg)
= (40-50 cc) x 65 Kg
= 2600 - 3250 cc/hari
B4 : DC (+), produksi
urin (+), warna kuning
jernih.