Sie sind auf Seite 1von 16

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada zaman sekarang perkembangan di dunia perbankan sudah sangat pesat dan
tinggi. Sehingga membuat perusahaan perbankan harus pandai dalam menjaga
performa kemajuan bank itu sendiri. Ada banyak hal yang menyebabkan
penurunan performa bank, seperti lemahnya kondisi internal bank yang meliputi
manajemen yang kurang memadai, pemberian kredit kepada kelompok atau grup
usaha sendiri, serta modal yang tidak dapat mengcover terhadap resiko-resiko
yang dihadapi oleh bank tersebut. Dengan adanya penurunan kinerja bank dapat
menurunkan pula kepercayaan masyarakat. Kondisi kesehatan bank dapat
dianalisis melalui laporan keuangan. Informasi yang terdapat dalam laporan
keuangan akan membantu berbagai pihak dalam merumuskan atau
mempertimbangkan dalam mengambil keputusan dalam hal keuangan. Dengan
mengadakan analisa terhadap pos-pos neraca akan dapat diketahui gambaran
tentang posisi keuangannya. Sedangkan analisa terhadap laporan laba rugi akan
memberikan gambaran tentang hasil atau perkembangan usaha perusahaan yang
bersangkutan.

Analisis terhadap laporan keuangan memerlukan suatu ukuran dan cara, dimana
dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan
prestasi perusahaan setiap tahunnya. Perusahaan dapat menganalisis laporan
keuangan dengan membandingkan rasio keuangannya selama beberapa tahun
untuk mengetahui bagaimana perkembangan kinerja perusahaan dari tahun ke
tahun.Selain itu, dengan melakukan analisis terhadap rasio keuangan pihak
manajemen dapat mengambil tindakan dan kebijakan yang tepat demi
kelangsungan perusahaannya.Baik buruknya kondisi keuangan perusahaan ini
dapat dilihat dengan meninjau laporan keuangan perusahaan. Likuiditas
merupakan kemampuan manajemen bank dalam menyediakan dana yang cukup
untuk memenuhi kewajibannya setiap saat.
1.2 Rumusan Pembahasan
Rumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.2.1 Apakah pengertian analisis laporan keuangan bank?
1.2.2 Apakah tujuan analisis laporan keuangan ?
1.2.3 Apakah manfaat analisis laporan keuangan?
1.2.4 Bagaimana metode analisis laporan keuangan ?
1.2.5 Bagaimana analisis laporan keuangan bank danamon?
1.2.6 Siapa saja pengguna laporan keuangan dan tujuan penggunaannya ?

1.3 Tujuan Pembahasan


1.3.1 Memahami pengertian analisis laporan keuangan bank.
1.3.2 Mengetahui tujuan analisis laporan keuangan.
1.3.3 Memahami manfaat analisis laporan keuangan
1.3.4 Mengetahui metode analisis laporan keuangan.
1.3.5 Mengetahui analisis laporan keuangan bank danamon.
1.3.6 Mengetahui pengguna laporan keuangan dan tujuan penggunaannya .
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Bank


Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai analisis laporan
keuangan bank bank, berikut beberapa definisi mengenai analisis laporan
keuangan bank bank, yakni :

2.1.1 Menurut Halsey, dkk (2005) dalam Hamonangan dan Siregar (2009),
Analisis laporan keuangan bank bank adalah aplikasi dari alat dan teknik
analitis untuk laporan keuangan bank bank bertujuan umum dan data-data
yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang
bermanfaat dalam analisis bank.

2.1.2 Bernstein dalam Prastowo dan Juliaty (2008 : 56) memberi definisi,
“financial statement analysisis the judgmental proces that aims to evaluate
the current and the past financial positions and results of operation of an
enterprise, with primary objective of determining the best possible
estimates and predictions about future conditions and performance”.

Dari definisi yang telah diberikan di atas maka dapat dibuat suatu kesimpulan
bahwa analisis laporan keuangan bank bank adalah suatu kegiatan untuk
membedah dan menguraikan pos-pos laporan keuangan bank bank untuk mencari
suatu hubungan antara unsur-unsur atau komponen-komponen dalam laporan
keuangan bank bank agar dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai
keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan hingga informasi tersebut dapat
digunakan dalam pembuatan suatu keputusan bank dan investasi.

2.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan Bank


Laporan keuangan bank bank menjadi alat yang penting untuk memperoleh
informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah
dicapai oleh suatu perusahaan. Laporan keuangan bank bank merupakan salah
satu informasi yang cukup penting dalam pengambilan suatu keputusan ekonomi.
Laporan keuangan bank bank menyajikan mengenai apa yang telah terjadi,
sementara itu pengguna juga membutuhkan 27 informasi yang memungkinkan
mereka untuk dapat memproyeksi apa yang akan terjadi di masa yang akan
datang.

Analisis laporan keuangan bank bank dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan.
Misalnya dapat digunakan sebagai alat screening awal dalam memilih alternatif
investasi atau merger; sebagai alat forecasting mengenai kondisi dan kinerja
keuangan di masa datang; sebagai proses diagnosis terhadap masalah-masalah
manajemen, operasi atau masalah lainnya; atau sebagai alat evaluasi terhadap
manajemen

2.3 Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Beberapa manfaat yang bisa dirasakan dari adanya analisis laporan keuangan pada
suatu bank adalah sebagai berikut:

2.3.1 Perkiraan terhadap hasil dan kondisi keuangan bank.

2.3.2 Diagnosis terhadap masalah manajerial, operasional, dan masalah lainnya.

2.3.3 Mengurangi ketidakpastian yang sulit dihindari dan sering ditemui dalam
proses pengambilan keputusan.

2.3.4 Pertimbangan awal dalam pemilihan investasi.

2.3.5 Mengukur tingkat keberhasilan manajemen bank

2.4 Metode Dan Teknik Analisis Laporan Keuangan Bank


Untuk memperoleh pengetahuan yang mendalam mengenai informasi dalam
laporan keuangan bank bank, maka dalam suatu analisis laporan keuangan bank
bank harus menggunakan suatu metode dan teknik agar dicapai tujuan yang
diharapkan. Secara umum, menurut Prastowo dan Juliati (2008 : 59), metode
analisis dalam laporan keuangan bank bank dapat diklasifikasikan menjadi dua,
yakni:

2.4.1 Metode analisis horizontal (dinamis), adalah metode analisis yang dilakukan
dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan bank bank untuk
beberapa tahun (periode), sehingga dapat diketahui perkembangan dan
kecenderungannya. Disebut metode analisis horizontal karena karena
analisis ini membandingkan pos yang sama untuk periode yang berbeda.
Disebut metode analisis yang dinamis karena metode ini bergerak dari tahun
ke tahun (periode). Teknik-teknik analisis yang termasuk pada klasifikasi
metode ini antara lain teknis analisis perbandingan, analisis trend (index),
analisis sumber dan penggunaan dana, analisis perubahan laba kotor.

2.4.2 Metode analisis vertikal (statis), adalah metode analisis yang dilakukan
dengan cara menganalisis laporan keuangan bank bank pada tahun (periode)
tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dan pos lainnya
pada laporan keuangan bank bank yang sama untuk tahun (periode) yang
sama. Oleh karena membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya
pada laporan keuangan bank bank yang sama, maka disebut metode vertikal.
Disebut metode statis karena metode ini hanya membandingkan pos-pos
laporan keuangan bank bank pada tahun (periode) yang sama. Teknik-teknik
analisis yang termasuk pada klasifikasi metode ini antara lain teknik analisis
persentase per komponen, (common-size), analisis ratio, dan analisis impas.

2.5 Analisis Laporan Keuangan Bank Danamon

Dalam menganalisis laporan keuangan bank danamon ada rasio-rasio yang akan
dipergunakan.
2.5.1 Rasio Likuiditas

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi


kewajiban jangka pendek. Dengan catatan semakin besar rasio likuiditas
maka semakin likuid. Perhitungan rasio likuiditas dengan cara:

a. Quick Ratio (mengukur kemampuan bank dalam memenuhi


kewajibannya pada para deposan (pemilik giro, tabungan dan deposito)
dengan harta yang paling likuid.

Rumus : QR = (Cash asset) / (Total Deposit) x 100%

b. Investing Policy Ratio (mengukur kemampuan bank dalam melunasi


kewajibannya kepada para deposannya dengan cara melikuidasi SB)

Rumus : IPR = (Securities) / (Total deposit) x 100%

c. Banking Ratio ( mengukur tingkat likuiditas bank dengan


membandingkan jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah deposit
yang dimilki).

Catatan: semakin tinggi rasio ini maka semakin rendah tingkat likuiditas
bank.

Rumus : BR = (Total Loans) / (total deposit) x 100%

d. Assets to Loan Ratio ( mengukur jumlah kredit yang disalurkan dengan


harta yang dimiliki bank

Catatan: semakin tinggi rasio ini semakin rendah tingkat likuiditas bank.

Rumus : ALR = (Total Loans) / (Total Assets) x 100%

e. Cash Ratio (mengukur kemampuan bank melunasi kewajiban yang harus


segera dibayar dengan harta likuid bank.

Rumus : CR = (liquid assets) / (short term borrowing) x 100%


f. Loan to Deposit Ratio (mengukur komposisi kredit yang diberikan
dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri.

Catatan :Besarnya LDR menurut aturan pemerintah maksimum 110%

Rumus : LDR = (total Loans) / (total deposit + equity) x 100%

2.5.2 Rasio Solvabilitas

Rasio ini digunakan mengukur kemempuan bank mencari sumber dana


untuk membiayai kegiatan bank atau alat ukur untuk melihat kekayaan bank
serta melihat efisiensi pihak manajemen bank. Perhitungan rasio ini
dilakukan dengan cara :

a. Primary Ratio (mengukur permodalan yang dimiliki bank memadai atau


sejauh mana penurunan yang terjadi dalam total asset masuk dapat
ditutupi oleh capital equity).

Rumus : PR = (Equity capital) / (total assets) x 100%

b. Risk Assets Ratio (mengukur kemungkinan penurunan risk assets.

Rumus :RAR = (Equity caital) / (total assets – cash assets – securities) x


100%

c. Secondary Risk Ratio ( Mengukur penurunan asset yang mempunyai


resiko lebih tinggi).

Rumus : SRR = (Equity capital) / (Secondary risk assets) 100%


d. Capital Ratio (mengukur permodalan dan cadangan penghapusan dalam
menanggung perkreditan, terutama resiko yang terjadi karena ada
kegagalan dalam menagih bunga bank).

Rumus : CR = (equity capital + reserve for loan losses) / (total loans) x


100%

2.5.3 Rasio Rentalbilitas (pofitabiitas usaha)

Rasio ini dilakukan dengan Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat
efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank. Perhitungan cara :

a. Gross Profit Margin (mengukur presentasi laba dari kegiatan usaha


murni bank setelah dikurangi biaya-biaya)

Rumus : GPM = (operating income – operating expense) / (operating


income) x 100%

b. Net Profit Margin (mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net


income dari kegiatan operasi pokok bank)

Rumus :NPM = (net income) / (operating income) x 100%

c. Return Equity Capital atau ROE (mengukur kemampuan manajemen


bank dalam mengeola capital yang ada untuk mendapatkan net income)

Rumus : ROE = (net income) / (equity income) x 100%

d. Return on Total Assets (mengukur kemampuan manajemen bank dalam


mengelola assets). Ada 2 cara yang dihitung antara lain:
 Gross Yield on Total Assets (mengukur kemampuan manajemen bank
menghasilkan income dari pengelolaan asset)

Rumus : GRTA = (operating income) / (total assets) x 100%

 Net Income Total Assets (mengukur kemampuan manajemen bank


dalam memperoleh profitabilitas dan manajerial secara overall).
Rumus :NITA = (net income) / (total assets) x 100%

e. Rate Return on Loans (mengukur kamampuan manajemen bank


mengelola kredit bank)

Rumus :RRL = (interest income) / (total loans) x 100%

f. Interest Margin on Earning Assets (mengukur kemampuan manajemen


bank dalam mengendalikan biaya-biaya)

Rumus :IMEA = (interest income – interest expense) / (earning assets) x


100%

g. Leverage Multiplier (mengukur kemampuan manajemen bank dalam


mengelola asetnya, dalam hal ini adanya biaya-biaya yang dikeluarkan
dalam penggunaan aktiva bank)

Rumus :LM = (total Assets) / (total equity)

h. Interest Margin on Loans

Rumus: IML = (Interest income – Interest expense) / (total loans) x 100%

i. Assets Utilization ( mengukur sejauh mana kemempuan manajemen bank


mengelola asset dalam rangka menghasilkan operating income dan non-
operating income)

Rumus :AU = (operating income + non operating income) / (total asset)


x 100%

j. .Interest Expense Ratio (mengukur besarnya persentase bunga yang


dibayar kepada para deposan bank dengan total deposit yang ada di bank)

Rumus :IER = (interest expense) / (total deposit) x 100%

k. Cost of Fund (mengukur besarnya biaya yang dikeluarkan bank untuk


sejumlah deposit bank).

Rumus :CF = (interest expense) / (total assets) x 100%


Dari Laporan Keuangan diatas kesehatan bank menurut anaisis CAMEL (capital,
assets, management, earning dan liquidity) sebagai berikut:

5.2.4 Aspek Capital (permodalan)

Tingkat kecukupan modal dinyatakan dengan rasio kecukupan modal


(capital adequacy ratio). Hal ini diukur dengan 2 cara yaitu:

a. Membandingkan modal dengan dana-dana pihak ketiga

b. Membandingkan modal dengan aktiva beresiko

Catatan: standar BI CAR minimal 8% dikatakan Bank sehat

Jawaban dengan cara Membandingkan modal dengan dana-dana pihak


ketiga

Rumus : CAR = (Modal dan Cadangan) / (Giro + Deposito + Tabungan)


x 100%

Catatan : Bank dikatakan sehat apabila hasil =10%

CAR = (39.172.152) / (298.094 + 2.972.444 + 1.601.623) x 100%

CAR = (39.172.152/ 4.872.161) x 100%

CAR = 80,4 %

2.5.5 Aspek Assets Quality (kualitas aset)

Perhitungan ini dilakukan dengan cara :

Assets to Loan Ratio ( mengukur jumlah kredit yang disalurkan dengan


harta yang dimiliki bank

Catatan: semakin tinggi rasio ini semakin rendah tingkat likuiditas bank.

Rumus :ALR = (Total Loans) / (Total Assets) x 100%


Total Loans :

Pinjaman yang diberikan (dalam mata uang dlm Negeri) Rp. 2.923.236

Pinjaman yang diberikan pihak berelasi Rp. 71.783

Pinjaman yang diberikan pihak ketiga Rp. 93.973.723

Jawab:

ALR = (96.968.742) / (178.257.092) x 100%

ALR = 54,40%

2.5.6 Aspek Management

Dalam hal ini aspek yang dinilai adalah manajemen permodalan,


manajemen kualitas aktiva, manajemen umum, manajemen rentabilitas dan
manajemen likuiditas. Perhitungannya sebagai berikut:

a. Return Equity Capital atau ROE (mengukur kemampuan manajemen


bank dalam mengeola capital yang ada untuk mendapatkan net income)

Rumus : ROE = (net income) / (equity income) x 100%

Jawab:

Net Income = laba sebelum pajak – PPh

ROE = (3.828.097) / (39.172.152) x 100%

ROE = 9,78%

b. Gross Yield on Total Assets (mengukur kemampuan manajemen bank


menghasilkan income dari pengelolaan asset)

Rumus : GRTA = (operating income) / (total assets) x 100%

Jawab :
Operating income :

Jumlah Pendapatan Bunga Rp. 20.052.217

Jumlah Pendapatan Operasi ainnya Rp. 3.755.032

GRTA = (20.052.217 + 3.755.032/ (178.257.092) x 100%

GRTA = (23.807.249) / (178.257.092) x 100%

GRTA = 13,35%

c. Net Income Total Assets (mengukur kemampuan manajemen bank dalam


memperoleh profitabilitas dan manajerial secara overall).

Rumus : NITA = (net income) / (total assets) x 100%

Jawab:

NITA = (3.828.097) / (178.257.092) x 100%

NITA = 2, 14%

d. Rate Return on Loans (mengukur kamampuan manajemen bank


mengelola kredit bank)

Rumus : RRL = (interest income) / (total loans) x 100%

Jawab:

Interest income: Hasil Bunga + prvoisi & komisi kredit = 20.052.217 +


347.170 = 504.000

RRL = (20.399.387) / (96.968.742) x 100%

RRL = 21,03%

e. Interest Margin on Earning Assets (mengukur kemampuan manajemen


bank dalam mengendalikan biaya-biaya)

Rumus:IMEA = (interest income – interest expense) / (earning assets) x


100%
Jawab:

Interest Expense = Beban bunga + beban2 lain = 5.903.149 + 12.933.937


= 18.837.079

Earning Assets :

Efek-efek (surat berharga)


41.792

Deposito
berjangka 2.972.444

Pinjaman yang diberikan (dalam mata uang dlm Negeri)


2.923.236

IMEA = (20.052.217 – 18.837.079) / (5.937.472) x 100%

IMEA = 20,46%

f. Interest Margin on Loans

Rumus: IML = (Interest income – Interest expense) / (total loans) x 100%

Jawab:

IML = (20.052.217 – 18.837.079)/ (96.968.742) x 100%=


1,25%

g. Leverage Multiplier (mengukur kemampuan manajemen bank dalam


mengelola asetnya, dalam hal ini adanya biaya-biaya yang dikeluarkan
dalam penggunaan aktiva bank)

Rumus : LM = (total Assets) / (total equity) x 1 kali

Jawab:

LM = (178.257.092) / (39.172.152) x 1 kali

LM = 4,55 kali
h. Assets Utilization ( mengukur sejauh mana kemempuan manajemen bank
mengelola asset dalam rangka menghasilkan operating income dan non-
operating income)

Rumus: AU = (operating income + non operating income) / (total asset) x


100%

Operating income :

Jumlah Pendapatan Bunga Rp. 20.052.217

Jumlah Pendapatan Operasi ainnya Rp. 3.755.032

Non operating income Rp 218.394

AU = (20.052.217 + 3.755.032+ 218.394)/ (178.257.092) x


100%

AU = 13,47%

2.5.7. Aspek Earning (Rentabilitas)

RASIO RENTABILITAS (pofitabiitas usaha)

Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan


profitabilitas yang dicapai oleh bank. Perhitungan rasio ini dilakukan
dengan cara :

a. Gross Profit Margin (mengukur presentasi laba dari kegiatan usaha murni
bank setelah dikurangi biaya-biaya)

Rumus : GPM = (operating income – operating expense) / (operating


income) x 100%

Operating income :

Jumlah Pendapatan Bunga Rp. 20.052.217

Jumlah Pendapatan Operasi ainnya Rp. 3.755.032


Operating expenses = Beban bunga + beban lain = 5.903.149 +
12.933.937 = 18.837.079

GPM = ( 23.807.249-18.837.079) / (23.807.249) x 100%

GPM = 20,87%

b. Net Profit Margin (mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net


income dari kegiatan operasi pokok bank)

Rumus : NPM = (net income) / (operating income) x 100%

Jawab:

NPM = (3.828.097) / (23.807.249) x 100%

NPM = 16,07%

2.5.8 Aspek Luquidity

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi


kewajiban jangka pendek. Dengan catatan semakin besar rasio likuiditas
maka semakin likuid. Perhitungan rasio likuiditas dengan cara:

Quick Ratio (mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya


pada para deposan (pemilik giro, tabungan dan deposito) dengan harta yang
paling likuid.

Rumus : QR = (Cash asset) / (Total Deposit) x 100%

Cash Assets:

Kas 2.546.414

Rekening giro pada BI 7.555.916

Rekening giro pada BU 833

Deposito = Giro + tabungan + deposito berjangka


Deposito = 298.094 + 2.972.444 + 1.601.623= 3.978.750

QR = (10.103.163) / (4.872.161) x 100%

QR = 207,36%

Das könnte Ihnen auch gefallen