Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Rendianita Sombolayuk
Program S1 Keperawatan dan Ners
STIK Stella Maris Makassar
Abstrak
Indonesia dikenal sebagai negara maritim dengan kekayaan alam yang
melimpah terutama keanekaragaman hayati laut yang dimilikinya.
Ironisnya, mengapa justru rakyat masih banyak yang hidup dalam
kemiskinan bahkan melarat? Ini semua terjadi karena kekurangmampuan
kita menilai potensi dan memanfaatkan keanekaragaman hayati. Indonesia
terlalu berfokus dan terbuai pada predikat sebagai “megadiversity
country”, sedangkan cara mengolah dan memanfaatkannya masih kurang.
Kita harus rebut teknologi, kita harus dapat mewujudkan Indonesia
sebagai negara yang lebih bermartabat dan disegani negara lain. Satu-
satunya cara adalah dengan terus memacu diri mengembangkan sumber
daya manusia yang berkemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi.
Dengan menyandingkan ilmu pengetahuan yang tinggi dan kekayaan alam
khususnya kekayaan keanekaragaman biota laut yang kita miliki
merupakan keniscayaan untuk mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa
menjadi negara yang adil, makmur, dan sejahtera.
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara maritim, ditaburi dengan 17.504 pulau besar dan
kecil, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Garis
pantainya mencapai 95.181 km2, terpanjang di dunia setelah Kanada,
Amerika Serikat dan Rusia dengan luas laut teritorialnya kurang lebih 3,1
juta Km2, Zona Economic Exclusif Indonesia (ZEEI) seluas 2,7 Km2,
memiliki potensi sumberdaya hayati, non hayati maupun jasa lingkungan
lainnya yang belum tergali secara optimal dalam mendukung
pembangunan ekonomi bangsa Indonesia (Greenpeace Southeast Asia,
Indonesia; 2011). Dilihat dari letak geografis, Indonesia juga merupakan
negara tropis dengan ekosistem yang lengkap dan biodiversitas yang
sangat tinggi. Tidak ada satu negara pun di dunia yang memiliki kondisi
alam seperti negeri kita, Indonesia, sehingga tidaklah berlebihan bila
dikatakan bahwa Indonesia merupakan negara terkaya di dunia dalam hal
keanekaragaman hayati (biodiversitas). Namun sangat disayangkan, di
tengah kekayaan alam yang melimpah, Indonesia masih saja bergelut pada
masalah kemiskinan. Menurut Badan Pusat Statistik pada Sepetember
2014 penduduk miskin Indonesia sebanyak 27,72 juta orang. Ketua
Asosiasi pemerintahan Kabupaten Seluruh indonesia (APKASI) Isran
Noor melihat potensi kekayaan rumput laut yang melimpah di Kalimantan
Timur, namun tidak bisa dijadikan komoditas dan dijual ke luar daerah
bahkan ke luar negeri karena tidak ada infrastruktur jalan dan transportasi.
Melihat persoalan ini, pemerintah seharusnya melakukan refleksi diri
dalam membenahi pembangunan yang merata diseluruh wilayah
Indonesia, karena pada kenyataannya harus diakui bahwa pembangunan di
Indonesia lebih difokuskan di Pulau Jawa yang mengakibatkan masyarakat
di luar Pulau Jawa tidak hanya tertinggal dalam segi ekonomi namun juga
terbelakang dari sisi informasi. Padahal, pembangunan infrastruktur sangat
berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi dengan sasaran akhir
meningkatnya kesejahteraan warga. Sehingga tidak salah jika ada yang
mengatakan bahwa ada daerah yang ingin merdeka karena mereka merasa
ditinggalkan dalam soal keadilan. Hal inilah yang ikut mendukung
meningkatnya angka kemiskinan di Indonesia. Suatu fenomena di dunia,
bahwa perkembangan teknologi tidak sejalan dengan peningkatan
kekayaan keanekaragaman hayati. Negara dengan kekayaan
keanekaragaman hayati tinggi masih ditandai dengan rendah teknologi
yang dikuasainya sedangkan negara-negara maju sekalipun miskin
keanekaragaman hayatinya, penguasaan teknologinya sangat tinggi
sehingga mereka lebih sejahtera dan mampu menguasai dunia.
Dengan melihat dan menyadari akan persoalan yang sedang melanda
negeri ini, maka diperlukan langkah strategis yang dapat diaplikasikan
sebagai upaya untuk menekan angka kemiskinan di Indonesia melalui
pemanfaatan kekayaan sumber daya alam laut yang melimpah.
KESIMPULAN
Kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia merupakan sumberdaya yang
tak ternilai harganya, tetapi masih sangat sedikit yang dimanfaatkan
karena kurangnya pemahaman dan rendahnya penguasaan ilmu dan
teknologi. Beberapa jenis sumber daya alam sudah terungkap potensinya
dan dunia telah memanfaatkannya, tetapi bangsa ini masih tidur. Sebagai
negara yang kaya raya, negara megabiodiversitas, tidak seharusnya
Indonesia terpuruk dan mengalami krisis berkepanjangan kalau kita
mampu memanfaatkan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar dalam
pembangunan. Kita harus rebut teknologi, kita harus dapat mewujudkan
Indonesia sebagai negara berpredikat maju dan menguasai ilmu
pengetahuan sehingga pada akhirnya kita dapat menggunakan dan
mengolah sendiri kekayaan keanekaragaman hayati yang kita miliki.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/881/MAKALAH%20KONGRE
SLIPI.pdf;jsessionid=0AA8FCD434B97F7584B2A25105F5F742?sequence=1 unhas
http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1488