Sie sind auf Seite 1von 3

CARA MERAWAT SPREI

Sprei adalah salah satu penentu kenyamanan kita selama di kamar. Sprei sendiri terdiri

dari berbagai macam warna, ukuran, bahan, dan harga yang diawarkan pun bermacam macam.

Maka dari itu, memiliki sprei dengan bahan berkualitas dan corak yang menyenangkan

tentunya akan membuat kamar tidur lebih enak dilihat dan nyaman untuk ditempati.

Untuk memilih sprei yang sesuai, anda harus mempertimbangkan harga sprei yang pas

untuk anda. Memang, kualitas sesuatu bisa saja tergantung dari harganya. Katanya, semakin

mahal harganya maka semakin bagus kualitas suatu barang. Tetapi, hal itu tidak sepenuhnya

benar.

Harga sprei sendiri memang beragam. Biasanya, mahal dan murahnya sprei tergantung

dengan ukuran dan bahan yang dimiliki oleh sprei. Oleh karena itu, kita perlu tahu bahan apa

yang sekiranya nyaman dan ukuran apa yang cukup untuk kasur yang anda miliki. Beberapa

bahan yang lazim ada pada sprei adalah katun, wol, satin, dan campuran antara katun dan

poliester. Masing-masing bahan memiliki kelebihan dan kekurangannya.

Tetapi, selain perlu mengetahui cara memilih sprei yang baik dan nyaman, tentunya

kita juga perlu mempelajari cara membersihkan dan merawat sprei agar awet dipakai. Mungkin

sering terlintas di pikiran, bahwa sprei yang Anda gunakan memiliki mutu yang kurang baik.

Padahal Anda membelinya dengan harga yang tidak murah. Sebenarnya warna yang pudar bisa

terjadi dari cara kita merawat sprei. Jika Anda mencuci sprei dengan asal-asalan, hasilnya juga

tidak akan bagus. Sering juga terdapat kertas kecil di sprei Anda sebagai penunjuk perawatan,

dan hal itu sering diabaikan. Padahal jika kita mengikuti caranya, pasti kita bisa lebih hati-hati

saat mencuci. Nah, tips berikut ini akan memberi gambaran mengenai cara merawat sprei agar

awet dan tetap nyaman dipakai.


1. Pisahkan sprei

Cara yang paling mudah dan bisa menjadi kebiasaan saat mencuci baju adalah

memisahkan. Anda bisa memisahkan berdasarkan bahan dan warna. Jangan satukan sprei

dengan bahan lain seperti katun atau kaus, karena bulu halus akan menempel di sprei dan

membuat tidak nyaman. Selain itu bulu-bulu halus itu juga membuat warna sprei menjadi

kurang cerah.

2. Rendam bila ada noda

Sebelum mencuci dan menjemur sprei, Anda harus merendamnya apabila terdapat

noda. Seperti adanya noda makanan dan sebagainya. Rendam dengan deterjen sampai noda

hilang. Kalau perlu, kucek-kucek sedikit agar noda benar-benar hilang tak berbekas.

Kemudian bilas dengan air lalu jemur.

3. Cucilah seminggu sekali

Agar sprei tidak kusam dan rusak, Anda dapat mencucinya seminggu sekali hal ini juga

berguna untuk menghindari berkembangnya mikroorganisme pada sprei. Mikroorganisme

biasanya akan lebih mudah tumbuh dan berkembang biak pada sprei yang jarang dicuci.

Selain itu, anda dapat menambahkan perasan lemon untuk mencerahkan kain yang sedang

dicuci.

4. Jangan di jemur dibawah sinar matahari langsung

Sinar matahari langsung dapat merusak kain, lho. Makanya, untuk merawat sprei agar

awet, hindari menjemurnya di bawah sinar matahari langsung. Jemurlah di tempat-tempat

yang tidak banyak terkena sinar matahari seperti di bawah atap.

5. Cuci Menggunakan Temperatur Air yang Pas

Temperatur yang pas untuk sprei standar berbahan katun adalah 60 derajat celcius. Air

hangat ini akan membantu kamu dalam mengusir mikroorganisme yang ada di sprei.

Kehadiran mikrooorganisme ini memang sudah pasti ada di sprei yang kita gunakan karena
ukurannya yang tidak kasatmata. Maka dari itu, siasati pembersihan sprei menggunakan air

hangat agar tungau dan bakteri hilang.

Tetapi, pastikan air hangat hanya kamu gunakan ketika mencuci sprei berbahan katun

dan satin saja. Air hangat tidak akan bekerja baik untuk sprei dengan kandungan poliester.

Bisa jadi, sprei kamu malah mengerut.

6. Gunakan Detergen Cair

Penggunaan detergen cair akan membersihkan sprei dengan lebih baik. Ini dikarenakan

detergen cair lebih mudah larut dan hilang sempurna ketika dibilas. Sebaliknya, detergen

bubuk cenderung meninggalkan residu sehingga masih tersisa bahkan ketika sprei sudah

kering.

Lama-lama, residu yang tertinggal tersebut akan membuat sprei terasa kaku dan tidak

lembut. Kalau masih sulit untuk menemukan detergen cair, sebaiknya bilas sprei lebih dari

satu kali untuk memastikan tidak ada detergen tersisa.

7. Hindari Menggunakan Pemutih

Terkadang, banyak orang memilih untuk menggunakan pemutih kain untuk mencuci

sprei berwarna putih atau terang. Mungkin, tujuannya adalah untuk menghilangkan bakteri

dan membuat sprei tampak baru.

Pada kenyataannya, kain yang sudah beberapa kali dicuci menggunakan pemutih akan

lebih mudah rusak atau sobek. Sayang bukan, kalau sprei rusak hanya karena kita mau

menghilangkan bakteri atau merubah warnanya.

Membersihkan dan merawat sprei sebenarnya tidak terlalu susah. Hanya saja, anda perlu

memperhatikan lebih detail mengenai jenis bahan sprei. Sebenarnya, anda bisa melihat di

petunjuk penggunaan sprei pada saat pertama kali membelinya. Di sana, anda bisa temukan

rincian mengenai apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan pada saat mencuci sprei.

Das könnte Ihnen auch gefallen