Entdecken Sie eBooks
Kategorien
Entdecken Sie Hörbücher
Kategorien
Entdecken Sie Zeitschriften
Kategorien
Entdecken Sie Dokumente
Kategorien
Mata
Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman
2016
Keratitis Dendritik / Keratitis Herpes Simplex
Pengertian Keradangan kornea akibat virus Herpes Simplex
(Definisi)
Anamnesis Penderita mengeluh fotofobia dan epifora (banyak airmata). Keluhan
bersifat ringan akibat serangan virus pada cabang saraf oftalmik pada
kornea sehingga kornea mengalami hipo sampai anestesi. Kekaburan
terjadi apabila lesi berada tepat di tengah aksis visual.
Pemeriksaan Fisik a. Visus dan refraksi
b. Slitlamp biomikroskopi dengan fluoresin
c. Sensibilitas kornea
Kriteria Diagnosis Visus : menurun bila lesi berada di kornea sentral
Pemeriksaan mata luar :
Infeksi primer :
Berupa keratis punctata difusa non spesifik
Sering disertai :
Konjungtivitis folikularis akut
Pembentukan pseudomembran
Herpes rekuren :
- Lesi kornea khas berbentuk dendrite tetapi bisa berbentuk
filament, geografis, disiform maupun punctata
- Tes fluoresin : (+) pada lesi epitel
- Tes sensibilitas : menurun sampai negatif
Diagnosis Kerja Keratitis Herpes Simplex
Diagnosis Keratis Herpes Zoster:
Banding Didahului oleh infeksi herpes zoster di organ tubuh lain, misalnya
zoster oftalmikus di dahi dan palpebra herpes zoster fasialis di pipi.
Pemeriksaan
Penunjang
Tatalaksana 1. Primer
- Acyclovir peroral 5 x 400mg selama 7 – 10 hari
- Acyclovir topikal 5 kali sehari
-Artifisial tears
2. Sekunder
- Acyclovir topikal 5 kali sehari
- steroid topikal 4 kali sehari
- artificial tears
Edukasi (Hospital - Istirahat
Health - Diet
Promotion)
Pencegahan
Prognosis Cenderung baik karena adanya kemungkinan berulang
Penelaah Kritis American Academy of Ophthalmology, Basic and Clinical Science,
Perpustakaan Course, 2009
Vaughan D, Asbury T : General Ophthalmology, 18th ed, Lange
Medical Publication, 2011
Menyetujui
Direktur RSUD Pariaman