Entdecken Sie eBooks
Kategorien
Entdecken Sie Hörbücher
Kategorien
Entdecken Sie Zeitschriften
Kategorien
Entdecken Sie Dokumente
Kategorien
MINIRISET
O
L
E
H
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat–Nya lah penulis dapat menyelesaikan mini riset tentang “SIMULASI
GERAK PARTIKEL BERMUATAN DALAM PENGARUH MEDAN LISTRIK DAN
INDUKSI MAGNET” . Dalam penyusunan makalah ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada Dosen pengampu mata kuliah Fisika Komputasi yang telah membimbing
dalam pembuatan mini riset ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat
diharapkan untuk perbaikan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaaat bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
1.3. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 2
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ..................................................................................................................... 13
5.2 Saran ............................................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
komponen kecepatan dan posisi partikel setelah mendapat pengaruh dari medan
listrik dan atau medan induksi magnet luar dengan menggunakan metode Euler
dalam MATLAB ?
5
BAB II
DASAR TEORI
2.2 Gerak partikel bermuatan dalam medan listrik E dan induksi magnet B statik
dan homogen
Kedua medan elektromagnetik dalam persamaan (1), yaitu E dan B , diasumsikan
tidak sama dengan nol, E ¹ 0 dan B ¹ 0 , dan juga tak gayut posisi dan waktu. Apabila
masing-masing komponen kecepatan v dan E diuraikan dalam komponen yang sejajar
(||) dan tegak lurus (^) terhadap medan induksi magnet B , maka persamaan (1) menjadi
:
𝑑𝑣∥ 𝑑𝑣⊥
𝑚0 + 𝑚0 = q(E∥ +𝑬⊥ + 𝑣⊥ 𝑥𝐵) (2)
𝑑𝑡 𝑑𝑡
karena v1 x B = 0.
Persamaan (2) menghasilkan persamaan-persamaan:
6
𝑑𝑣∥
𝑚0 = 𝑞𝐸 1 (3)
𝑑𝑡
𝑑𝑣⊥
𝑚0 = q(E∥ +𝑬⊥ + 𝑣⊥ 𝑥𝐵) (4)
𝑑𝑡
2.3 Gerak partikel bermuatan dalam medan induksi magnet B gayut waktu,
medan listrik E = 0
Sebuah Gerak partikel bermuatan dalam medan induksi magnet B gayut waktu,
medan listrik E = 0. Sebuah partikel bermuatan di’batasi’ bergerak menempuh suatu
lintasan yang berbentuk lingkaran berjari-jari R yang melingkupi medan induksi magnet
yang memiliki kesimetrian silindris, B Bz zˆ, yang tegak lurus terhadap bidang orbit
partikel bermuatan tersebut. Medan induksi magnet B divariasi terhadap waktu sehingga
kerja pada partikel bermuatan tersebut, untuk setiap satu putaran penuh, sama dengan
perkalian muatannya dengan gaya elektromotif
imbas ind :
𝑑Φ 𝑑〈𝐵𝑧 〉
∮ 𝑬𝑖𝑛𝑑 𝑑𝑠 = − − 𝜋𝑅 2 (5)
𝑑𝑡 𝑑𝑡
dengan 〈𝐵𝑧 〉 menyatakan nilai rata-rata besar induksi magnet B pada suatu luasan yang
dilingkupi oleh orbit lintasan partikel bermuatan tersebut. Medan listrik imbas 𝑬𝑖𝑛𝑑 =
𝐸𝜑 𝜑̂ integral dalam persamaan (5) bernilai 2 𝜋𝑅𝐸𝜑 karena kesimetrian silindris medan
induksi magnet B = B 𝒛̂, sehingga besar medan listrik imbas |𝑬𝑖𝑛𝑑 | dinyatakan oleh:
1 𝑑〈𝐵𝑧 〉
𝐸𝜑 = 2 𝑅 (6)
𝑑𝑡
dan gaya tangensial akibat medan listrik imbas Eind adalah sebesar
1 𝑑〈𝐵𝑧 〉 𝑑𝑣𝜑
f qE= 2 𝑞𝑅 = 𝑚0 (7)
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Persamaan gerak partikel bermuatan yang melewati medan listrik dan magnet dapat
dinyatakan di dalam bentuk vektor
̇ 𝑞(𝑣 𝒙 𝑩)
𝑚𝑣 = 𝑞𝑬 + (8)
7
dimana m adalah massa partikel, q adalah muatan, E dan B masing-masing menyatakan
medan listrik dan medan magnet. Untuk kasus dimana medan magnet konstan, maka
trayektori dari partikel bermuatan berupa spiral sepanjang garis-garis medan dengan
𝜋𝑚
sebuah orbit cyclotron yang periode revolusinya sebesar 2 𝑞𝐵 . Jika ditambahkan medan
8
berdasarkan persamanan bentuk baku PDB orde orde satu maka
y’(xr ) = f(xr, yr)
dan
xr+1 – xr = h
maka persamaan 2 dapat ditulis menjadi
y(xr+1) ≈y(xr)+hf(xr,yr)+ y”(t) (3)
dua suku pertama persamaan di atas yaitu :
9
BAB III
METODE PEMBUATAN SIMULASI
3.1 Pembuatan Program Matlab
Dari pesamaan (6-21), (6-2b) dan (6-2c) dapat diperoleh tiga variabel posisi
yaitu x,y dan z. Jika diterapkan metode Euler, maka 3 ungkapan di atas dapat dituliskan
menjadi
1. Untuk komponen ke arah x diperoleh kecepatan dan posisi
vx.n+1=vx.n+(Ex.n+vy.nBz.nvz.nBy.n)h
xn+1 = xn+ vx ,n+1 h
2. Untuk komponen ke arah y diperoleh kecepatan dan posisi
v y .n+1=v y . n+Ey . n+v z .n Bx . n−vx.n Bz .n )h
yn+1=yn +vy . n+1 h
3. Untuk komopenen ke arah z diperoleh kecepatan dan posisi
v zn 1=vz . n+(Ez. N+vx . n By. n−v y. nBx.n)h
z n+1 = zn + v z n+1 h
Berdasarkan pada persamaan diskrit (6-3a), (6-3b) dan (6-3c) kita dapat
membuat program seperti terlihat pada contoh Program 4. Dibawah ini diberikan contoh
masukan untuk program tersebut.
Masukkan medan listrik E0 :4
Masukkan medan magnet B0 :5
Masukkan kecepat. awal partikel v0 :10
Sudut arah medan listrik thdp x :90
Sudut arah medan listrik thdp y :0
Sudut arah medan listrik thdp z :90
Sudut arah medan magnet thdp x :90
Sudut arah medan magnet thdp y :90
Sudut arah medan magnet thdp z :0
Sudut arah kecept. awal partikel hdp x :45
Sudut arah kecept. awal partikel hdp y :-45
10
Sudut arah kecept. awal partikel hdp z :90
11
t=i*h;
vx=vx+(Ex+vy*Bz-By*vz)*h;
x=x+vx*h;
vy=vy+(Ey+vz*Bx-Bz*vx)*h;
y=y+vy*h;
vz=vz+(Ez+vx*By-Bx*vy)*h;
z=z+vz*h;
fprintf('%f %f %f %f \n',t,x,y,z);
fprintf(fid,'%f %f %f %f\n',t,x,y,z);
end
fclose(fid);
load medan.txt;
t=medan(:,1);
x=medan(:,2);
y=medan(:,3);
z=medan(:,4);
figure(1)
plot3(x,y,t);grid
xlabel('x');ylabel('y');zlabel('t');
figure(2)
plot3(x,z,t);grid
xlabel('x');ylabel('z');zlabel('t');
figure(3)
plot3(y,z,t);grid
xlabel('y');ylabel('z');zlabel('t');
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil dengan memasukkan input :
Masukkan medan listrik E0 :4
Masukkan medan magnet B0 :5
Masukkan kecepat. awal partikel v0 :10
Sudut arah medan listrik thdp x :90
Sudut arah medan listrik thdp y :0
Sudut arah medan listrik thdp z :90
Sudut arah medan magnet thdp x :90
Sudut arah medan magnet thdp y :90
Sudut arah medan magnet thdp z :0
Sudut arah kecept. awal partikel hdp x :45
Sudut arah kecept. awal partikel hdp y :-45
Sudut arah kecept. awal partikel hdp z :90
Bentuk Outputnya yaitu :
13
TABEL
Hingga
14
GRAFIK
15
3.2 Pembahasan :
Dalam contoh masukan di atas dimisalkan besarnya medan listrik, medan magnet
dan kecepatan awal diberikan masing-masing 4, 5 dan 10. Medan listrik dan medan
magnet masing-masing berarah ke sumbu y dan z saja. Sedangkan, kecepatan partikel
berarah 45o terhadap sumbu x, -45o terhadap sumbu y dan 90o terhadap sumbu z. Ini
berarti bahwa kecepatan partikel berada pada bidang sumbu x dan y. Karena
dvx
=v y Bz (6-4a)
dt
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
1. Program simulasi energi pada sistem pegas menggunakan metode numerik
Euler.
2. Berdasarkan intepretasi hasil uji simulasi terdapat kesesuaian antara bentuk
lintasan dan besar masing-masing komponen kecepatan hasil simulasi gerak
partikel bermuatan dalam pengaruh medan listrik dan induksi magnet dengan
bentuk lintasan dan besar masing-masing komponen kecepatan gerak partikel
bermuatan yang ada.
4.2 Saran
Dari pembuatan program simulasi dapat diberikan saran sebagai berikut :
1. Untuk mendapatkan hasil yang lebih mendekati hasil eksak yang mendekati
agar digunakan metode numerik yang lebih banyak tahapannya (tidak
sederhana).
17
DAFTAR PUSTAKA
Wangsness, R.K. 1986. Electromagnetic Fields. Second Edition. New York: John
Wiley & Sons, Inc
Jackson, J.D. 1975. Classical Electrodynamics. Second Edition. New York: John Wiley
& Sons, Inc.
Halliday, D. dan Resnick R. 1990. Fisika. Jilid 2. Edisi ke-3 (terjemahan). Jakarta:
Erlangga
18