Sie sind auf Seite 1von 3

Life Cycle Assessment (LCA)

1. Pengertian
Life cycle assessment (LCA) merupakan metode pendekatan keseluruhan daur hidup
mulai dari awal proses produksi, bahan mentah, sampai pada produk menjadi sampah (akhir
masa hidup produk) (Fava, 1991). Menurut ISO 14040, LCA adalah sebuah teknik yang
digunakan untuk melakukan asesmen terhadap dampak lingkungan yang berhubungan
dengan suatu produk.
2. Tahapan

a. Tujuan, ruang lingkup dan definisi


Tahap pertama dari LCA, yaitu mendefinisikan ruang lingkup studi termasuk
mendefinisikan fungsi dari masing - masing bagian, batasan studi..
b. Analisis inventori
Tahap kedua pada LCA adalah melakukan inventarisasi masukan dan keluaran yang
berhubungan dengan ruang lingkup studi.
c. Asesmen dampak
Pada tahapan ini, dilakukan evaluasi terhadap dampak potensi terhadap lingkungan
dengan menggunakan hasil dari life cycle inventory dan menyediakan informasi untuk
menginterpretasikan pada fase terakhir
d. Interprestasi
Tahap akhir analisis daur hidup memberikan simpulan, rekomendasi, dan pengambilan
keputusan berdasarkan batasan studi yang telah ditetapkan pada tahap pertama
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada LCA dapat dibagi menjadi empat macam ruang lingkup yaitu:
a. Cradle to grave merupakan ruang lingkup pada bagian ini dimulai dari raw material
sampai pada pengoperasian produk.
b. Cradle to gate merupakan ruang lingkup pada analisis daur hidup dimulai dari raw
material sampai ke gate sebelum proses operasi.
c. Gate to gate merupakan ruang lingkup pada analisis daur hidup yang terpendek karena
hanya meninjau kegiatan yang terdekat.
d. Cradle to cradle merupakan bagian dari analisis daur hidup yang menunjukkan ruang
lingkup dari raw material sampai pada daur ulang material.
4. Tahapan LCA
Tahapan-tahapan dari Life Cycle Assesment adalah sebagai berikut.
1) Geografis
Proses produksi yang dilakukan pada dampak lingkungan yang berbeda pula. Emisi
yang dihasilkan juga akan memiliki pengaruh yang berbeda pula tergantung pada
populasi, kondisi meteorologis, habitat dan factor-faktor lain. Efek dari pelaksanaan
aktivitas-aktivitas dapat berpengaruh secara local, regional maupun global.
2) Raw Material Extraction
Perpindahan raw material merupakan awal dari siklus hidup produk. Pada stage ini juga
meliputi transportasi material-material mulai dari pengambilan ke proses
pengolahannya.
3) Material Processing dan Manufaktur
Pada tahap ini dilakukan proses manufaktur dimana raw material dilakukan
transformasi menjadi produk hingga ke tangan konsumen. Proses manufaktur pada
tahap ini terdiri dari tiga bagian yang meliputi material manufacture, product
fabrication, dan filling packaging.
4) Use Re-Use Maintenance
Pada tahap ini melibatkan penggunaan, reuse dan maintenance actual konsumen atas
produk. Produk atau material mungkin memerlkan recondition, perbaikan atau servis
sehingga dapat mempertahankan performansinya. Saat konsumen sudah tidak
memerlukan produk, produk akan dilakukan recycle.
5) Recycle Waste Management
Tahapan ini turut memperhitungkan kebutuhan energy dan buangan lingkungan
sehubungan dengan disposisi produk dan material.

Hermawan dkk. 2013. Peran Life Cycle Analysis (Lca) Pada Material Konstruksi Dalam
Upaya Menurunkan Dampak Emisi Karbon Dioksida Pada Efek Gas Rumah Kaca.
Surakarta : UNS.
Siregar, Kiman dkk. 2013. Perbandingan Penilaian Siklus Hidup (Life Cycle Assessment)
Produksi Biodiesel Secara Katalis Dari Crude Palm Oil Dan Crude Jatropha Curcas Oi.
Bogor : IPB.

Das könnte Ihnen auch gefallen