Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
DISUSUN OLEH
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan tugas
pembuatan makalah yang berjudul “Listrik”.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang membantu pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk
itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah
kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Proses pengukuran dalam sistem tenaga listrik merupakan salah satu prosedur tandar yang harus
dilakukan. Karena melalui pengukuran akan diperoleh besaran besaran yang diperlukan, baik untuk
pengambilan keputusan dan instrumen kontrol maupun hasil yang diinginkan oleh pengguna.
Pengukuran listrik sangatlah penting untuk kita ketahui, terkhusus untuk mahasiswa elektro. Karena
tanpa pengukuran listrik maka kita akan sangat sulit untuk mengetahui besaran – besaran listrik yang
sangat kita perlukan dalam membuat suatu perencanaan, pemasangan atau pembuatan barang – barang
elektronika dan listrik.
B. Tujuan
1. Memahami pengolongan alat ukur listrik dan prinsip kerjanya.
2. Mengetahui contoh – contoh alat ukur listrik sesuai penggolongannya
BAB II
PEMBAHASAN
Ukuran standar dalam pengukuran sangat penting, karena sebagai acuan dalam peneraan alat ukur
yang diakui oleh komunitas internasional. Ada enam besaran yang berhubungan dengan kelistrikan
yang dibuat sebagai standart, yaitu standar amper, resistansi, tegangan, kapasitansi, induktansi,
kemagnetan dan temperatur.
1. Standar ampere, menurut ketentuan Standar Internasional (SI) adalah arus konstan yang dialirkan
pada dua konduktor didalam ruang hampa udara dengan jarak 1 meter, diantara kedua penghantar
menimbulkan gaya = 2 x 10-7 newton/m panjang.
2. Standar resistansi, menurut ketentuan SI adalah kawat alloy manganin resistansi 1Ώ yang
memiliki tahanan listrik tinggi dan koefisien temperature rendah, ditempatkan dalam tabung terisolasi
yang menjaga dari perubahan temperatur atmospher.
3. Standar tegangan, ketentuan SI adalah tabung gelas Weston mirip huruf H memiliki dua
elektrode, tabung elektrode positip berisi elektrolit mercury dan tabung electrode negatip diisi
elektrolit cadmium, ditempatkan dalam suhu ruangan. Tegangan electrode Weston pada suhu 20°C
sebesar 1.01858 V.
4. Standar Kapasitansi, menurut ketentuan SI, diturunkan dari standart resistansi SI dan standar
tegangan SI, dengan menggunakan sistem jembatan Maxwell, dengan diketahui resistansi dan
frekuensi secara teliti akan diperoleh standar kapasitansi (Farad).
5. Standar Induktansi, menurut ketentuan SI, diturunkan dari standar resistansi dan standar
kapasitansi, dengan metode geometris, standar induktor akan diperoleh.
6. Standart temperature, menurut ketentuan SI, diukur dengan derajat Kelvin besaran derajat kelvin
didasarkan pada tiga titik acuan air saat kondisi menjadi es, menjadi air dan saat air mendidih. Air
menjadi es sama dengan 0°Celsius = 273,16°Kelvin, air mendidih 100°C.
7. Standar luminasi cahaya, menurut ketentuan SI adalah Kandela yaitu yang diukur berdasarkan
benda hitam seluas 1 m2 yang bersuhu hk lebur platina ( 1773 oC ) akan memancarkan cahaya dalam
arah tegak lurus dengan kuat cahaya sebesar 6 x 105 kandela.
SISTEM PENGUKURAN
Pengukuran ( measurement )
Pengukuran adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilai suatu bes
aran dalam bentuk angka (kwantitatif). Jadi mengukur adalah suatu proses
mengaitkan angka secara empirik dan obyektif pada sifat‐sifat obyek atau
kejadian nyata sehingga angka yang diperoleh tersebut dapat memberikan gambaran yang
jelas mengenai obyek atau kejadian yang diukur.
Multimeter terbagi menjadi dua jenis yaitu multimeter analog dan multimeter digital.
1. Multimeter Analog
Multimeter Analog atau yang biasa disebut multimeter jarum adalah alat pengukur besaran listrik
yang menggunakan tampilan dengan jarum yang bergerak ke range-range yang kita ukur dengan
probe . Multimeter ini tersedia dengan kemampuan untuk mengukur hambatan ohm, tegangan (Volt)
dan arus (mA). Analog tidak digunakan untuk mengukur secara detail suatu besaran nilai komponen,
tetapi kebanyakan hanya digunakan untuk baik atau jeleknya komponen pada waktu pengukuran atau
juga digunakan untuk memeriksa suatu rangkaian apakah sudah tersambung dengan baik sesuai
dengan rangkaian blok yang ada.
2. Multimeter Digital
Multimeter Digital hampir sama fungsinya dengan multimeter analog tetapi multimeter digital
menggunakan tampilan angka digital. Multimeter digital pembacaan pengukuran besaran listrik yang
lebih tepat jika dibanding dengan multimeter analog, sehingga multimeter digital dikhususkan untuk
mengukur suatu besaran nilai tertentu dari sebuah komponen secara mendetail sesuai dengan besaran
yang diinginkan.
Funsi multimeter
Multimeter mempunyai banyak fungsi, Di antaranya :
· Mengukur kuat arus DC
· Mengukur tegangan DC
· Mengukur tegangan AC
· Mengukur nilai hambatan sebuah resistor
· Mmeriksa hubung-singkat / koneksi
· Memeriksa kondisi komponen transistor, IC, Elco
· Mengecek kapasitor elektrolit
· Memeriksa kondisi komponen dioda, led dan dioda zener
· Memeriksa komponen induktor
· Mengukur HFE transistor (type tertentu)
· Mengukur suhu dll.
2. GALVANOMETER
Pengertian Galvanometer
Galvanometer adalah alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur kuat arus dan beda potensial
listrik yang relatif kecil.
Fungsi Galvanometer
· Alat untuk mengukur arus listrik yang kecil
· Untuk mengukur beda potensial yang relatif kecil
· Alat untuk menentukan kehadiran, arah, dan kekuatan dari arus listrik dalam konduktor
3. Osiloskop
Pengertian osiloskop
Pengertian osiloskop,osiloskop adalah alat ukur yang di gunakan untuk memetakan ataumembaca
sinyal listrik maupun frekuensi. Osiloskop menghasilkan tampilan graafik pada layar untuk
mencitrakan gelombang maupun signal elektronik yang diterimanya.
Fungsi osiloskop
· Dipakai untuk mengukur besar tegangan listrik dan Relasi terhadap waktu.
· Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
· Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian listrik.
· Membedakan arus AC dengan arus DC.
· Mengetahui noise pada sebuah rangkaian listrik.
ALAT UKUR BESI PUTAR
Alat ukur besi putar adalah alat ukur yang sederhana dan konstruksi kuat. Alat ukur ini
digunakan sebai alat ukur arus dan tegangan pada frekuensi yang dipakai pada jaringan
distribusi. Instrumen ini pada dasarnya ada dua macam yaitu tarikan (attraction) dan tolakan
(repulsion). Cara kerja tipe tarikan dipengaruhi oleh gerakan dari sebuah besi lunak di dalam
medan magnet, sedangkan pada gaya tolak antara dua buah lembaran besi lunak yang telah
termagnetisasi oleh medan magnet yang sama.
Apabila digunakan sebagai ampermeter, kumparan dibuat dari beberapa gulungan kawat tebal
sehingga ampermeter mempunyai tahanan yang rendah terhubung seri dengan rangkaian. Jika
digunakan sebagai voltmeter, maka kumparan harus mempunyai tahanan yang tinggi agar
arus listrik yang melewatinya sekecil mungkin, dihubungkan paralel terhadap rangkaian.
kalau arus yang mengalir pada kumparan harus banyak agar mendapatkan amper penggerak
yang dibutuhkan.
Alat ukur dengan prinsip kerja besi putar berjenis tarikan akan bekerja apabila lempeng besi
yang belum termagnetisasi digerakkan mendekati sisi kumparan yang dialiri arus, lempeng
besi akan tertarik di dalam kumparan. hal ini merupakan dasar dalam pembuatan suatu pelat
dari besi lunak yang berbentuk bulat telur, bila dipasang pada batang yang berada diantara
bearing dan dekat pada kumparan, maka pelat besi tersebut akan berputar ke dalam kumparan
yang dialiri arus listrik. Kuat medan terbesar terdapat pada tengah-tengah kumparan, maka
pelat besi bulat telur harus dipasang sedemikian rupa sehingga lebar gerakannya yang
terbesar berada di tengah kumparan.
Gambar bagian-bagian dari alat ukur besi putar dengan tipe tarikan
Sesuai dengan gambar bagian dari instrumen tipe tarikan . besar simpangan akan lebih besar,
jika arus yang mengalir pada kumparan besar. maka simpangan penunjuk yang bergerak
diatas skala, sebelumnya skala harus sudah dikalibrasi. Besarnya momen gerak (deflecting
torque) sesuai dengan gambar dibawah.
Apabila arus listrik yang akan diukur dilewatkan melalui kumparan, maka akan
membangkitkan medan magnet yang memagnetisasi kedua batang besi. Pada titik yang
berdekatan sepanjang batang besi mempunyai polaritas magnet yang sama. Dengan demikian
akan terjadi gaya tolak menolak sehingga jarum penunjuk akan menyimpang melawan
momen pengontrol yang diberikan oleh pegas. Gaya tolak ini hampir sebanding dengan
kuadrat arus listrik yang melalui kumparan, kemampuan arus yang melalui kumparan, kedua
batang besi tersebut akan selalu termagnetisasi secara bersamaan dan akan saling tolak-
menolak.
Gauss meter seri EM-191 ini biasa di gunakan sebagai alat pengukur tingkat medan
elektromagnetik , alat ini membaca hasil pengukuran tingkat medan elektromagnetik dengan
cara digital . Sangat mudah di pakai , dan sangat mudah di bawa .
Alat Pengukur tingkat medan elektromagnetik seri EM191 ini mengukur medan
elektromagnetik frekuensi sangat rendah yaitu dari 30Hz ke 300Hz, Gauss meter ini sendiri
biasanya di gunakan untuk memantau medan elektromagnetik yang di hasilkan dari peralatan
listrik transmisi, saluran listrik, oven listrik, AC, kulkas, monitor komputer, video / perangkat
audio dan sebagainya yang memerlukan pemantauan tingkat medan elektromagnetik agar
kondisi terjaga dengan baik .
EM-191 ini mampu mengukur tingkat medan elektromagnetik dengan satuan Tesla (T),
Gauss (G), mikro–Tesla (uT) atau mili–Gauss (mg). Alat ini menggunakan data hold , ia akan
membaca terus menerus dan jika di tekan tombol hold ia akan menunjukkan berapa hasil
tingkat medan elektromagnetik dalam penelitian tersebut .
Fitur:
Gelombang elektromagnetik berarti gerakan gelombang medan elektromagnetik (EMF).
Meter ini diterapkan untuk mengukur medan elektromagnetik frekuensi sangat rendah (ELF)
dari 30Hz ke 300Hz.
Hal ini mampu mengukur intensitas radiasi medan elektromagnetik yang dihasilkan dari
peralatan listrik transmisi, saluran listrik, oven listrik, AC, kulkas, monitor komputer, video /
perangkat audio dan sebagainya.
Unit medan magnet adalah Tesla (T), Gauss (G), mikro–Tesla (uT) atau mili–Gauss (mg).
Data terus, terus Maksimum, Overload indikasi, indikasi baterai rendah.
Alat ukur piringan putar tidak menggunakan jarum penunjuk. Konstruksi meter piringan
putar memiliki dua inti besi. Inti besi U dipasang dua buah belitan arus pada masing-masing
kaki inti, menggunakan kawat berpenampang besar. Inti besi berbentuk E-I dengan satu
belitan tegangan, dipasang pada kaki tengah inti besi, jumlah belitan tegangan lebih banyak
dengan penampang kawat halus.
Piringan putar aluminium ditempatkan diantara dua inti besi U dan E-I. Akibat efek
elektromagnetis kedua inti besi tersebut, pada piringan aluminium timbul arus eddy yang
menyebabkan torsi putar pada piringan. Piringan aluminium berputar bertumpu pada poros,
kecepatan putaran sebanding dengan daya dari beban. Jumlah putaran sebanding dengan
energi yang dipakai beban dalam rentang waktu tertentu. Meter piringan putar disebut
kilowatthours (kWh) meter
PEMGUKURAN TEGANGAN DC
PENGUKURAN TAHANAN
Pengukuran tahanan dapat diklasifikasikan berdasarkan besarnya tahanan yang akan diukur.
Klasifikasi besar tahanan adalah sebagai berikut :
1. Tahanan rendah, yaitu tahanan yang bernilai lebih kecil dari 1 ohm
2. Tahanan sedang, yaitu tahanan yang bernilai antara 1 sampai dengan 100.000 ohm
3. Tahanan besar, yaitu tahanan yang bernilai lebih besar dari 100.000 ohm
Pengukuran Tahanan Rendah
Tahanan rendah, yaitu tahanan yang bernilai lebih kecil dari 1 ohm. Pengukuran ini harus dilakukan
dengan ketelitian yang cukup tinggi. Hal ini dilaksanakan karena nilai tahanan yang diukur sangat
kecil.
Beberapa metoda pengukuran tahanan rendah antara lain:
1. Amperemeter-Voltmeter Method
2. Kelvin Double Bridge Method
3. Ohmmeter Method
OSILOSKOP
Osiloskop
Pengertian osiloskop
Pengertian osiloskop,osiloskop adalah alat ukur yang di gunakan untuk memetakan ataumembaca
sinyal listrik maupun frekuensi. Osiloskop menghasilkan tampilan graafik pada layar untuk
mencitrakan gelombang maupun signal elektronik yang diterimanya.
Fungsi osiloskop
· Dipakai untuk mengukur besar tegangan listrik dan Relasi terhadap waktu.
· Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
· Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian listrik.
· Membedakan arus AC dengan arus DC.
· Mengetahui noise pada sebuah rangkaian listrik.
Secara umum dapat kita simpulkan fungsi Oscilloscope / osiloskop yaitu untuk menganalisa
tingkah laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu. Dengan alat ukur Osiloskop ini kita
dapat mengetahui :
Pengkalibrasian Oskiloskop
Langkah pertama yang harus kita lakukan yaitu pengkalibrasian. Setelah anda
mengkoneksikan osiloskop ke jaringan listrik PLN dan menyalakannya, maka yang harus
anda amati pada layar monitor yang tampak di layar adalah harus garis lurus mendatar (jika
tidak ada sinyal masukan).
Selanjutnya langkah kedua atur fokus, intensitas, kemiringan, x position, dan y position.
Dengan mengatur posisi tersebut kita nantinya bisa mengamati hasil pengukuran dengan jelas
dan akan memperoleh hasil pengukuran dengan teliti.
Langkah ketiga gunakan tegangan referensi yang terdapat di osiloskop maka kita bisa
melakukan pengkalibrasian sederhana. Ada dua tegangan referensi yang bisa dijadikan acuan
yaitu tegangan persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan frekuensi 1 KHz.
Kalibrasi Oscilloscope
Langkah keempat tempelkan probe pada terminal tegangan acuan maka pada layar monitor
akan muncul tegangan persegi.
Apabila yang dijadikan acuan adalah tegangan 2 Vpp maka pada posisi 1 volt/div
(satu kotak vertikal mewakili tegangan 1 volt) harus terdapat nilai tegangan dari
puncak ke puncak sebanyak dua kotak dan untuk time/div 1 ms/div (satu kotak
horizontal mewakili waktu 1 ms) harus terdapat satu gelombang untuk satu kotak.
Apabila yang tampat pada layar belum tepat maka perlu diatur pada potensio tengah
di knob Volt/div dan time/div. Atau pada potensio dengan label "var".
B. Saran
Dalam melakukan pengukuran pastikan kita telah memilih jangkauan dan fungsi alat
ukur yang tepat sebelum menghubungkan alat ukur pada rangkaian. Pastikan juga memilih
jangkauan yang lebih tinggi dari pada yang diperkirakan lalu naikan sensitivitas secara
bertahap sampai mendapat angka bacaan yang benar. Serta pastikan juga menggunakan probe
atau kabel penghubung yang baik