Sie sind auf Seite 1von 3

Indikasi (Jennings & Wilkinson,.

2004) :
1. Ibu hamil
Aroma terapi bisa membantu meredakan beberapa gejala minor yang terkait
dengan kehamilan, seperti morning sickness, stretch mark, mulas, sakit
punggung dan mengrurangi nyeri saat persalinan (Mercer dalam Jennings &
Wilkinson,.2004)
2. Lingkungan Perawatan Kritis
Sekitar 50% unit perawatan kritis menggunakan beberapa bentuk terapi
komplementer, terapi aromaterapi berupa minyak essensial memiliki
beberapa efek relaksasi terukur meskipun hasil dari penelitian sementara
belum mencapai nilai signifikansi secara statistik (Dunn et al dalam Jennings
& Wilkinson,.2004).
3. Pereda Nyeri
Lavender dan konstituen utamanya, linalyl acetate dan linalool, telah
diidentifikasi memiliki efek anestesi lokal pada model hewan in vitro
(Ghelardini et al. 2002). Efek linalool juga termasuk aktivitas anti-konvulsan
karena penghambatan beberapa jalur kimia (Brum et al. 2001). Ada potensi
untuk menggunakan minyak esensial seperti lavender dalam manajemen
nyeri. Namun memerlukan beberapa penelitian tahap lanjutan mengenai
mengkonversi hasil dari hewan jika diterapkan pada manusia.
4. Perawatan kanker
Beberapa penelitian mendukung penggunaan berkelanjutan aromaterapi
sebagai bagian dari pendekatan terpadu untuk kanker dan perawatan paliatif.
Aromaterapi terutama digunakan untuk membantu mengatasi kecemasan dan
ketakutan dan untuk mendukung kontrol gejala, dari pada sebagai alternatif
pengobatan konvensional. aromaterapi dapat membantu penderita untuk
menangani masalah emosional dan menadi lebih rileks (Lahlou et al. 2001
dalam Jennings & Wilkinson,.2004).
5. Kondisi neurologis
Minyak peppermint dan minyak kayu putih telah terbukti memiliki efek
relaksasi otot serta efek analgesik untuk menghilangkan sakit kepala. Mereka

1
paling efektif bila digunakan dalam kombinasi untuk meredakan aktivitas
otot, dan peppermint paling efektif sebagai analgesik bila dikombinasikan
dengan etanol. Kedua minyak juga memiliki kemampuan untuk
meningkatkan fungsi kognitif (Gobel et al. 2000 dalam Jennings &
Wilkinson,.2004).
6. Kondisi pernapasan
Minyak atsiri sering digunakan untuk meringankan kondisi pernapasan, dan
ada beberapa bukti bahwa essensial oil ini memiliki sifat bronkolitik,
antispasmodic dan secretolytic (Goeb 1999 dalam Jennings &
Wilkinson,.2004).
7. Kesehatan mental
Beberapa percobaan manusia dalam pengaturan kesehatan mental telah
menunjukkan bahwa ada efek emosional positif menggunakan aromaterapi
terkait dengan stres, beberapa layanan kesehatan mental sudah memasukkan
aromaterapi ke dalam perawatan pasien (Moore dalam Jennings &
Wilkinson,.2004). Minyak atsiir inhalasi dapat meningkatkan kewaspadaan
dan mengurangi kecemasan serta memiliki efek positif pada parameter fisik
sistem saraf otonom, meningkatkan relaksasi. Menghirup minyak esensial
lavender atau melissa juga telah ditemukan untuk mengurangi beberapa gejala
yang terkait dengan demensia, terutama gelisah (Burns et al. 2000).
8. Nyeri Menstruasi
Marzouk et all (2013) menunjukkan bahwa aromaterapy memiliki memiliki
efek yang signifikan terhadap rasa sakit dan pendarahan selama menstruasi.
Karena tidak ada efek samping yang dilaporkan, aromaterapi dapat dianggap
sebagai pengobatan yang aman dan efektif untuk dismenore primer. Namun
diperlukan penelitian lebih lanjut yang direkomendasikan untuk mempelajari
dosis dan intensitas terapi.
9. Kualitas Tidur
Hwang & Shin Eunhee (2014) menunjukkan bahwa perawatan aromaterapi
nampaknya efektif dan mendorong peningkatan tidur. Dengan demikian,

2
penting untuk mengembangkan pedoman khusus untuk penggunaan
aromaterapi yang efisien dirasa cukup efisien.

Kontraindikasi :
Terapi ini mengandalkan indera penciuman agar pelaksanaan terapi menjadi lebih
optimal, hal ini menunjukkan bahwa terapi ini tidak bisa atau akan menjadi tidak
optimal apabila diberikan pada klien yang mengalami masalah atau gangguan
pada indera penciumannya, memiliki masalah di iritasi di membrane mukosa
hidung, atau mengalami penurunan saraf penciuman olfaktori (Marzouk et
all.,2013).

Sumber :
Jennings & Wilkinson.(2004).Aromatherapy Practice In Nursing: Literature
Review. Integrative Literature Reviews And Meta-Analyses. 2004
Blackwell Publishing Ltd. [Serial Online] diunduh dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15347415

Hwang & Shin Eunhee.(2014). The Effects of Aromatherapy on Sleep


Improvement: A Systematic Literature Review and Meta-Analysis. The
Journal Of Alternative And Complementary MedicinE 00, Number 0, 2015,
pp. 1–8. [Serial Online] diunduh dari
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25584799

Marzouk.,Nemer., Baraka. (2013). The Effect of Aromatherapy Abdominal


Massage on Alleviating Menstrual Pain in Nursing Students: A Prospective
Randomized Cross-Over Study. HindawiPublishingCorporation Evidence-
BasedComplementaryandAlternativeMedicine.
Volume2013,ArticleID742421,6pages
http://dx.doi.org/10.1155/2013/742421 [Serial Online]
diunduh dari https://www.hindawi.com/journals/ecam/2013/742421/

Das könnte Ihnen auch gefallen