Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
DISUSUN OLEH:
PEMBIMBING:
CRITICAL APPRAISAL
General Description
1. Design :
2. Subject :
3. Title :
4. Authors :
5. Abstract :
6. Introduction :
Level of Evidence
P-I-C-O Analysis
1. Population :
2. Intervention :
3. Comparison :
4. Outcome :
V-I-A Analysis
1. Validity :
2. Importance :
3. Applicability :
KOMPLIKASI SINUSITIS DI RUMAH SAKIT TERSIER: JENIS,
KARAKTERISTIK PASIEN, DAN HASIL
Diterjemahkan dari
Abstrak
Pendahuluan
Hasil
Terdapat sebanyak 146 kasus komplikasi sinusitis dari 1655 pasien
dengan penyakit sinusitis. Sisanya telah dilakukan operasi sinus karena kegagalan
terapi medikamentosa pasien sinusitis. Setelah melakukan peninjauan terhadap
riwayat pasien, didapatkan 85 pasien (5,1%) yang dimasukkan ke dalam
penelitian ini. Gambar 1. menunjukkan 61 kasus yang dikecualikan, termasuk 17
kasus dengan data yang tidak lengkap (lima kasus mukokel, delapan kasus
komplikasi ke mata, satu kasus meningitis dengan komplikasi ke mata, satu kasus
trombosis sinus kavernosus, satu kasus dengan komplikasi intracranial dan mata,
dan satu kasus abses serebelum dengan trombosis sinus kavernosus), 25 kasus
sinusitis karena jamur, 13 kasus mukokel tanpa riwayat sinusitis (empat kasus
dengan riwayat cedera kepala dan 9 kasus tanpa adanya gangguan hidung), dan
enam kasus tumor. Diagnosis komplikasi dibuat berdasarkan pada temuan klinis
dan pemeriksaan CT-Scan. Pungsi lumbal dan pemeriksaan cairan
likuorserebrospinalis dilakukan pada pasien dengan kecurigaan meningitis.
Seluruh kasus diterapi secara empiris dengan antibiotik intravena sesuai dengan
organisme yang telah ditentukan pada penelitian ini. Drainase pada sinus yang
terlibat, dengan atau tanpa komplikasi dilakukan untuk seluruh kasus kecuali satu
kasus dewasa dengan meningitis yang membaik melalui perawatan medis saja.
50 pria (58,8%) dan 35 wanita (35%) dimasukkan dalam penelitian ini.
Empat belas pasien merupakan anak-anak dengan usia kurang dari 15 tahun
(16,5%) dan 71 pasien adalah orang dewasa (83,5%). Rata-rata usia adalah 43,5
(±23,3), dengan rentang usia 1 bulan sampai 81 tahun. Secara keseluruhan, 27
pasien terdapat lebih dari satu komplikasi (Tabel 1). 25 pasien (29,4%)
mempunyai paling sedikit satu kondisi medis yang mempengaruhi sistem imunitas
pasien yaitu diabetes mellitus (18,8%), gagal ginjal kronis (8,2%), keganasan
(5,9%), penyakit hati kronis (3,5%), dan infeksi HIV (2,4%). Komplikasi yang
paling sering terjadi adalah komplikasi orbital (Tabel 1).
Tabel 1. Tipe Komplikasi Sinusitis
Tipe
Pasien (%) Penjelasan
Komplikasi
Lokal: 14
9 kasus mukokel, 2 kasus selulitis wajah, 2 kasus
abses wajah, dan 1 kasus osteomyelitis
Orbital: 16
5 kasus selulitis periorbital, 5 kasus selulitis
orbital, dan 6 kasus abses subperiosteal (SPOA)
Intrakranial: 13
5 kasus meningitis, 2 kasus meningitis dengan
abses frontal, 1 kasus abses temporal, 1 kasus
abses otak tengah dan kelumpuhan nervus
1 58 (68,3%)
kranialis VII (UMNL), dan 4 kasus meningitis
dengan komplikasi lain
Kelumpuhan Nervus Kranialis: 15
2 kasus kelumpuhan nervus kranialis II
4 kasus kelumpuhan nervus kranialis III
1 kasus kelumpuhan nervus kranialis IV
3 kasus kelumpuhan nervus kranialis VI
1 kasus kelumpuhan nervus kranialis III, IV
1 kasus kelumpuhan nervus kranialis III, VI
3 kasus kelumpuhan nervus kranialis III, IV, VI
3 kasus mukokele
2 kasus dengan SPOA dan 1 kasus dengan
neuropati optic
2 17 (20%) 8 kasus SPOA
4 kasus dengan kelumpuhan nervus kranialis
(terbatasnya EOM pada seluruh arah dan
gangguan penglihatan)
3 kasus dengan selulitis/ abses wajah
1 kasus dengan osteomyelitis
4 kasus selulitis periorbital/ orbital dengan abses/
selulitis wajah
1 kasus selulitis orbital dan trombosis vena
ophtalmica superior dengan meningitis
1 kasus trombosis sinus sigmoid dan transversus
dengan kelumpuhan nervus kranialis VI bilateral
6 kasus trombosis kavernosus
3 kasus nervus kranialis II, III, IV, VI
1 kasus nervus kranialis II, VI
1 kasus nervus kranialis III, VI
3 8 (9,4%)
1 kasus nervus kranialis II, VII
1 kasus abses orbital dan wajah dengan kebutaan
1 kasus selulitis orbital, abses scalp, abses kelenjarair
mata, trombosis sinus sagittalis superior
2 kasus trombosis sinus kavernosus dengan abses
4 2 (3%)
atau selulitis wajah.
SPOA= subperiosteal abses, UMNL= upper motor neuron lesion, CN= cranial
nerve, EOM= extraocular movement.
Tampilan
Odds Ratio 95% Interval Kepercayaan p value
Klinis Buruk
Pulih dengan
2,49 1,15 5,37 0,020
morbiditas
Meninggal 3,27 1,24 8,63 0,017
Jumlah total tipe komplikasi= kombinasi jumlah banyaknya tipe komplikasi
sinusitis (lokal, orbital, komplikasi intrakranial, dan kelumpuhan saraf kranialis),
rentang 1 sampai 4.
Disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, dan faktor komorbid : diabetes, penyakit
hati, gagal ginjal kronik, keganasan dan infeksi HIV
Diskusi
Simpulan