Sie sind auf Seite 1von 5

LAPORAN MINI PROJECT

NOTULENSI

Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI)


Periode ? 2017 s/d 06 Februari 2018
Puskesmas Cinta Karya – Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
BAHASAN
LAPORAN MINI TOPIK

PROJECT
 Pembentukan Kader

Peduli Bahaya Rokok di

NOTULENSI Pondok Pesantren Al –

Hikmah Plakat Tinggi


Telah diselenggarakan Laporan Mini Project pada:
 Pembentukan Kader
Hari/tanggal : Rabu, 27 Desember 2017
Peduli Kesehatan
Waktu : 10.00 – 11.45 WIB
Reproduksi di SMKN 1
Tempat : Aula Puskesmas Cinta Karya
Plakat Tinggi

 Pembentukan Kader

PESERTA HADIR: Peduli Bahaya Rokok di


1. dr. Yuyun Susmiati SMKN 1 Plakat Tinggi


PENYAJI:
1. dr. Feblin Versiliantina 
2. dr. Alif A. Pinem
3. dr. Mely Ekajayanti
4. dr. Bella Agiussela
5. dr. Muhammad Saleh Afif Hsb

1
RINGKASAN DISKUSI

1. Aperi Medianto, AMKep


 Setuju dengan adanya pembentukan kader HIV/AIDS
 Adanya kader membuat tugas para staf puskesmas dan pengelola program
menjadi lebih mudah
 Perlu dibentuk kader lebih banyak lagi, agar angka deteksi HIV/AIDS dapat
semakin meningkat

2. dr. Donny Osmond


 Presentasi dr. Ayu & dr. Eltari: Perlu ditambahkan data prevalensi penderita
HIV/AIDS untuk Puskesmas Cinta Karya
Tanggapan: saat belum memang ada prevalensi penderita HIV/AIDS di
Plakat Tinggi. Akan dikonfirmasi kembali.
 Presentasi dr. Astri & dr. Nurul: Bagaimana rumus penentuan jumlah kader
konselor sebaya yang diperlukan dalam satu sekolah?
Tanggapan: Tidak ada patokan khusus, hanya mempertimbangkan jumlah
siswa di sekolah tersebut 100 orang. Sehingga diambil 15 orang siswa
kelas VII dan 15 orang siswa kelas VIII.

3. Mazroah, AMKeb
 Presentasi dr. Zindha: Mengoreksi susunan kegiatan Pokjanal. Seharusnya
setelah deklarasi baru penandatanganan
 Presentasi dr. Enggar: Saat ini pernah ada Kelas ASI dan Kelas Ibu Menyusui
sebagai salah satu upaya peningkatan angka cakupan ASI Eksklusif. Namun
karena kendala pendanaan, program tersebut tidak dijalankan kembali di tahun
ini.

4. Martadinata, SKM
 Semua presentan bagus sekali
 Presentasi dr. Enggar: Berapa angka cakupan ASI Eksklusif di wilayah Kerja
Puskesmas Cinta Karya? Apa usaha yang bisa dilakukan untuk meningkatkan itu?
Tanggapan: Saat ini 37%. Target nasional sebetulnya mencapai angka
80%, namun Puskesmas sendiri tidak muluk-muluk, setidaknya mencapai
70% pun sudah cukup. Usaha yang dapat dilakukan adalah
mengoptimalkan peran kader untuk memberi tahu pada ibu bahwa (1) ASI
dapat disimpan. Sehingga walau si ibu mantang di hutan, masih dapat
memberikan ASI yang tersimpan tersebut kepada anak. (2) Melarang ibu
memberikan MP-ASI, dengan menceritakan efek yang ditimbulkan pada
MP-ASI (seperti alergi), dan juga menceritakan keuntungan penggunaan
ASI (seperti gizi tinggi, membantu ibu di fase nifas, KB alami, dll)

5. Noviar, AMKep
 Presentasi dr. Eltari & dr. Ayu: Prevalensi HIV di Puskesmas Cinta Karya saat ini
tidak diketahui, padahal kenyataannya banyak ditemui masyarakat dengan kasus
IMS namun enggan berobat. Bagaimana solusinya?
Tanggapan: Butuh dijelaskan bahayanya bila IMS, HIV/AIDS tidak diobati.
Bila 1 saja penduduk terdeteksi HIV/AIDS maka itu mewakili 100 orang di
bawahnya. Seringkali yang terdeteksi justru ibu rumah tangga, karena
mereka yang memeriksakan diri. Sementara sebagian besar ibu rumah
tangga dapat HIV dari suami/pasangannya.
2
DOKUMENTASI ACARA
Presentasi dr. Feblin Versiliantina Presentasi dr. Alif A. Pinem
Pembentukan kader HIV/AIDS di SMPN 3 Sekayu Pembentukan tim Pokjanal DBD

Presentasi dr. Mely Eka Presentasi dr. Eltari Prismasari


Penyegaran Kader PHBS dan Jumantik Pembentukan kader HIV/AIDS di
MTS Miftahul Huda
3
Presentasi dr. Astri Rizky Andini Presentasi dr. Nurul Ihcsani
Pembentukan kader Konselor Sebaya di SMPN 3 Pembentukan kader Konselor Sebaya di MTS
Sekayu Miftahul Huda

Foto Bersama
4

Das könnte Ihnen auch gefallen