Sie sind auf Seite 1von 10

e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

Program Studi IPA


(Volume 3 Tahun 2013)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK


TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP KIMIA DAN KETERAMPILAN
BERPIKIR KRITIS

Ida Ayu Kade Sastrika, I Wayan Sadia, dan I Wayan Muderawan

Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana, Universitas Pendidikan


Ganesha,
Singaraja-Bali, Indonesia. E-mail: sastrikadayu@gmail.com
Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis (1)


perbedaan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis antara siswa yang
mengikuti model pembelajaran berbasis proyek (MPBP) dengan model
pembelajaran konvensional (MPK) (2) perbedaan pemahaman konsep antara
siswa yang mengikuti MPBP dengan MPK (3) perbedaan keterampilan berpikir
kritis antara siswa yang mengikuti MPBP dengan MPK. Jenis penelitian ini adalah
kuasi eksperimen dengan desain posttest only control group design. Pengambilan
sampel menggunakan simple random sampling pada kelas XI IPA SMA Negeri 2
Negara tahun pelajaran 2012/2013.. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis multivariat (Manova).
Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan (1) terdapat
perbedaan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir kritis siswa antara siswa
yang mengikuti MPBP dan siswa yang mengikuti MPK (Fhitung = 13,921> Ftabel =
3,91). (2) terdapat perbedaan pemahaman konsep antara siswa yang mengikuti
MPBP dan siswa yang mengikuti MPK (Fhitung = 9,263 > Ftabel = 3,91). (3) terdapat
perbedaan keterampilan bepikir kritis antara siswa yang mengikuti MPBP dan
siswa yang mengikuti MPK (Fhitung = 20,714 > Ftabel = 3,91)

Kata kunci: pembelajaran berbasis proyek, konsep kimia, kemampuan berpikir kritis

Abstract

This study was aimed to describe and analyze (1) understanding concepts
and critical thinking skills difference between student that learned project-based
model and conventional model, (2) understanding concept difference between
student that learned project-based learning model and conventional model, (3)
critical thinking skills difference between student that learned project-based model
and conventional model.. This study included in quasi experiment with posttest only
control group design. Sample was collected through simple random sampling in
11th grade student in SMA Negeri 2 Negara of academic year 2012/2013. The data
were analyzed with multivariate analysis.
The conclusion can be stated based on analysis result is (1) there was
difference between understanding concepts and critical thinking skills as impct of
project-based model and conventional model (F cal = 13,921 > Ftable = 3,91). (2)
there was difference between understanding concepts as impct of project-based
model and conventional model (Fcal = 9,263 > Ftable = 3,91). (3) there was
difference between critical thinking skills as impct of project-based model and
conventional model (Fcal = 20,714 > Ftable = 3,91).

Keywords: project-based learning, chemistry concept, critical thinking skill


e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA
(Volume 3 Tahun 2013)

PENDAHULUAN
Pembangunan sumber daya menganalisis gejala-gejala maupun
manusia (SDM) berkualitas sangat fenomena-fenomena yang muncul.
diperlukan dalam menghadapi persaingan
Selain keterampialan berpikir kritis
di berbagai bidang kehidupan, terutama
siswa yang ditekankan, pemahaman
dapat berkompetisi dalam penguasaan
konsep merupakan salah satu aspek yang
dan pengembangan IPTEK.Pendidikan
perlu mendapatkan perhatian di dalam
sains sebagai salah satu aspek
pembelajaran karena akan berujung pada
pendidikan memiliki peran penting dalam
hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa
peningkatan mutu pendidikan khususnya
diorientasikan sebagai refleksi untuk
di dalam menghasilkan sumber daya
mengetahui ketuntasan belajar siswa
manusia yang berkualitas, yaitu manusia
maupun penguasaan siswa terhadap
yang mampu berpikir kritis, kreatif, mampu
suatu materi. Keterampilan berpikir kritis
dalam mengambil keputusan, dan mampu
siswa untuk memahami konsep kimia
memecahkan masalah serta mampu
belum mendapatkan perhatian yang serius
mengaplikasikan ilmu pengetahuan dalam
dalam proses pembelajaran di sekolah,
kehidupan untuk kesejahteraan umat
khususnya pada SMA Negeri 2 Negara.
manusia.
Pengembangan proses mental Salah satu alternatif yang
seperti pengembangan kemampuan dipandang mampu meningkatkan
berpikir kritis siswa sangat penting di pemahaman konsep, keterampilan berpikir
dalam pembelajaran kimia. Kemampuan kritis, bekerja secara aktif dan kolaboratif
dalam berpikir kritis memberikan arahan siswa dalam pembelajaran kimia adalah
yang tepat dalam berpikir dan bekerja, dan pembelajaran berbasis proyek (Project
membantu dalam menentukan keterkaitan Based Learning). Pembelajaran ini
sesuatu dengan yang lainnya dengan menekankan pada pengajaran yang
lebih akurat.Pengembangan kemampuan berpusat pada siswa dengan penugasan
berpikir kritis siswa harus dikembangkan proyek. Pembelajaran berbasis proyek
sedini mungkin, baik pada jenjang sekolah memberikan kesempatan untuk siswa
dasar maupun sekolah untuk bekerja lebih otonom, untuk
menengah.Johnsosn (2002) mengembangkan pembelajaran sendiri,
mengungkapkan apabila siswa diberi lebih realistik dan menghasilkan suatu
kesempatan untuk menggunakan produk (Wikipedia, 2009).
kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam Pembelajaran berbasis proyek
setiap tingkatan kelas, pada akhirnya akan merupakan pembelajaran yang berpusat
terbiasa untuk memilah-milah informasi pada proses, relatif berjangka waktu,
dengan argument yang logis sesuai berfokus pada masalah, unit pembelajaran
dengan fakta. bermakna dengan memadukan konsep-
Berpikir kritis merupakan konsep dari sejumlah komponen baik itu
kemampuan berpikir yang harus pengetahuan, disiplin ilmu atau lapangan.
dikembangkan dan dikuasai siswa dalam Pada pembelajaran berbasis proyek
konteks pembelajaran kimia. Berpikir kritis kegiatan pembelajarannya berlangsung
adalah berpikir logis dan masuk akal yang secara kolaboratif dalam kelompok yang
difokuskan pada pengambilan keputusan heterogen. Pembelajaran berbasis proyek
tentang apa yang dipercaya dan dilakukan memiliki potensi yang sangat besar untuk
(Ennis, 1985). Dalam proses melatih proses berpikir siswa yang
pembelajaran kimia membutuhkan mengarah pada keterampilan berpikir kritis
keterampilan berpikir kritis untuk siswa. Keterampilan berpikir kritis
dikembangkan di setiap tahapan
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA
(Volume 3 Tahun 2013)

pembelajaran model pembelajaran konvensional, (2) mendeskripsikan dan


berbasis proyek. Siswa menjadi terdorong menganalisis perbedaan pemahaman
di dalam belajar mereka, guru berperan konsep antara siswa yang mengikuti
sebagai mediator dan fasilitator. pembelajaran berbasis proyek dan siswa
yang belajar dengan model pembelajaran
Pembelajaran berbasis proyek
konvensional, dan (3) mendeskripsikan
menyediakan tugas-tugas kompleks yang
dan menganalisis perbedaan keterampilan
berbasis pertanyaan-pertanyaan
berpikir kritis antara siswa yang mengikuti
menantang atau masalah yang melibatkan
pembelajaran berbasis proyek dan siswa
siswa dalam aktivitas-aktivitas
yang belajar dengan model pembelajaran
memecahkan masalah, membuat
konvensional.
keputusan, melakukan investigasi dan
refleksi yang melibatkan guru sebagai Pada akhirnya hasil penelitian ini
fasilitator. Pembelajaran berbasis proyek akan dapat memberikan konfirmasi atas
terfokus pada pertanyaan-pertanyaan teori tentang pembelajaran sains,
yang menuntun (driving question) siswa khususnya kimia, terutama menjadi bahan
untuk memanfaatkan konsep-konsep dan masukan terhadap guru dan siswa, dalam
prinsip-prinsip melalui pengalaman. mengembangkan strategi belajar-
Dengan pembelajaran berbasis proyek mengajar sebagai salah satu kompetensi
siswa belajar dari pengalamannya dan yang harus dimiliki, sehingga tujuan
kemudian menerapkannya dalam pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan uaraian di atas, maka
METODE PENELITIAN
penulis tertarik untuk meneliti pengaruh
model pembelajaran berbasis proyek Jenis penelitian ini adalah kuasi
terhadap pemahaman konsep kimia dan eksperimen dengan desain posttest only
keterampilan berpikir kritis siswa. control group design. Desain ini juga
Penelitian ini menyelidiki perbedaan dipilih karena penelitian yang akan
pemahaman konsep kimia dan dilakukan tidak untuk mengetahui
keterampilan berpikir kritis antara siswa peningkatan pemahaman konsep dan
yang mengikuti model pembelajaran keterampilan berpikir kritis, sehingga tidak
berbasis proyek dan model pembelajaran mempergunakan skor pre-test. Campbell
konvensional. & Stanley (1996) menyatakan bahwa data
penelitian yang hanya menggunakan skor
Adapun penelitian ini bertujuan
post-test saja tanpa memperhitungkan
untuk:(1) mendeskripsikan dan
skor pre-test akan dapat meminimalkan
menganalisis perbedaan pemahaman
dan mengontrol faktor ancaman validitas
konsep dan keterampilan berpikir kritis
internal, yaitu: sejarah kematangan,
antara siswa yang mengikuti
instrumen, kematian (mortalitas), dan
pembelajaran berbasis proyek dan siswa
implementasi. Rancangan eksperimen
yang belajar dengan model pembelajaran
tersebut disajikan seperti tabel berikut.

Kelas Perlakuan Post-test


Eksperimen X1 O1
Kontrol X2 O2

Keterangan:
X1: perlakuan model pembelajaran berbasis proyek
X2: perlakuan model pembelajaran konvensional
O1: menyatakan pengamatan akhir (post-test) kelompok eksperimen
O2: menyatakan pengamatan skhir (post-test) kelompok kontrol
(Tuckman, 1999)
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA
(Volume 3 Tahun 2013)

Penelitian ini menggunakan 64 dan eksplanasi.


siswa sebagai kelompok kelas eksperimen
Teknik analisis yang digunakan
dan 65 siswa sebagai kelompok kelas
adalah analisis deskriptif dan analisis
kontrol. Kedua kelompok kelas diberikan
manova (Multivariate Analisis of Variance).
materi yang sama tentang indikator asam
Analisis deskriptif dipergunakan untuk
basa, titrasi asam basa, larutan
mendeskripsian kualifikasi pemahaman
penyangga dan hidrolisis garam,
konsep kimia dan keterampilan berpikir
sebanyak 10 kali pertemuan.
kritis. Manova digunakan untuk menguji
Perbedaannya terletak pada setting
hipotesis penelitian.
pembelajaran. Kelompok kelas
eksperimen diberikan model pembelajaran Hipotesis statistik yang akan diuji adalah
berbasis proyek dan kelompok kelas sebagai berikut.
kontrol diberikan model pembelajaran
konvensional. 1. Terdapat perbedaan pemahaman
konsep dan keterampilan berpikir kritis
Data yang dikumpulkan dalam
siswa antara siswa yang mengikuti
penelitian ini adalah data pemahaman
pembelajaran berbasis proyek dan
konsep kimia yang dikumpulkan dengan
siswa yang belajar dengan model
metode tes, dan data keterampilan berpikir
pembelajaran konvensional. Hipotesis
kritis dikumpulkan dengan metode tes.
ini dapat diformulasikan sebagai
Pemahaman konsep adalah kemampuan
berikut.
aktual yang dicapai siswa setelah
mengalami suatu proses belajar mengenai H0(1): = , melawan
konsep, prinsip, dan prosedur IPA dalam
kurun waktu tertentu. Indikator
pemahaman konsep meliputi menafsirkan, H1(1) : ≠
memberi contoh, mengklasifikasikan,
merangkum, menduga, membandingkan, 2. Terdapat perbedaan pemahaman
dan menjelaskan (Anderson at al.,2001). konsep antara siswa yang mengikuti
Berpikir kritis merupakan proses pembelajaran berbasis proyek dan
mental yang terorganisasi dengan baik siswa yang belajar dengan model
dan berperan dalam proses pengambilan pembelajaran konvensional.
keputusan untuk memecahkan masalah H0(2) : = , melawan
dengan menganalisis dan H1(2) : ≠
menginterpretasikan data dalam kegiatan
inkuiri ilmiah (Johnson, 2000). 3. Terdapat perbedaan keterampilan
Keterampilan berpikir kritis yang berpikir kritis antara siswa yang
dimaksudkan dalam penelitian ini mengikuti pembelajaran berbasis
mengacu pada indikator yang proyek dan siswa yang belajar dengan
dikembangkan oleh tim peneliti Delphi model pembelajaran konvensional.
seperti yang tercantum dalam The H0(3) : = , melawan
California Academic Press yaitu H1(3) : ≠
interpretasi, analisis, evaluasi, inferensi,
Tabel 1. Deskripsi Data Hasil Penelitian
MPBP MPK
Statistik
PK KBK KBK PK
Rerata 56,92 49,75 52,00
43,20
Median 56,50 48,00 52,00
44,00
Standar Deviasi 9,05 7,83 9,30
8,49
Varians 82,07 61,39 86,56
72,10
Range 44,00 36,00 50,00
36,00
Skor Maksimum 84,00 72,00 80,00
60,00
Skor Minimum 40,00 36,00 30,00
24,00
Jumlah Siswa 64 65
Keterangan: MPBP : model pembelajaran berbasis proyek, MPK : model
pembelajaran konvensional, PK : pemahaman konsep, KBK : keterampilan
berpikir kritis
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA
(Volume 3 Tahun 2013)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Data hasil penelitian untuk kelas
eksperimen yang belajar dengan model
pembelajaran berbasis proyek (MPBP)
dan kelas kontrol yang belajar dengan
model pembelajaran konvensional (MPK)
disajikan dalam Tabel 1.

Hasil analisis multivariat dengan


Indikator untuk tes pemahaman
menggunakan SPSS-PC 18.0 for
konsep berjumlah 7 buah yang terdiri atas Windows disajikan pada Tabel 4. Analisis
30 butir soal pilihan ganda diperluas, yaitu statistik untuk pengujian hipotesis kedua
menafsirkan yang terdiri atas 4 soal, dan ketiga menggunakan hasil analisis
memberi contoh yang terdiri atas 4 soal, Test Between Subjects Effects seperti
mengklasifikasikan yang terdiri atas 5 tersaji pada Tabel 5. Hipotesis pertama
soal, merangkum yang terdiri atas 4 soal, dari penelitian ini adalah “terdapat
menduga yang terdiri atas 4 soal,
perbedaan pemahaman konsep dan
membandingkan yang terdiri atas 4 soal, keterampilan berpikir kritis antara
dan menjelaskan yang terdiri atas 5 soal. kelompok siswa yang belajar dengan
Deskripsi skor dari masing-masing model pembelajaran berbasis proyekdan
indikator disajikan dalam Tabel 2. kelompok siswa yang belajar dengan
Tabel 2. Deskripsi Skor Tiap Indikator Pemahaman Konsep
Pemahaman Konsep Pemahaman Konsep Kelompok MPK
Indikator Kelompok MPBP
Statistik Kualifikasi Statistik Kualifikasi
Menafsirkan Mean: 3,01 Baik Mean: 2,84 Cukup
SD: 1,16 SD: 1,17
Memberi contoh Mean: 2,96 Baik Mean: 2,78 Cukup
SD: 1,28 SD: 1,28
Mengklasifikasikan Mean: 2,91 Baik Mean: 2,80 Cukup
SD: 1,23 SD: 1,22
Merangkum Mean: 2,97 Baik Mean: 2,79 Cukup
SD: 1,17 SD: 1,18
Menduga Mean: 2,72 Cukup Mean: 2,47 Cukup
SD: 1,29 SD: 1,18
Membandingkan Mean: 2,59 Cukup Mean: 2,27 Cukup
SD: 1,09 SD: 0,98
Menjelaskan Mean: 2,75 Cukup Mean: 2,25 Cukup
SD: 1,24 SD: 1,05
model pembelajaran konvensional”.
Indikator untuk tes keterampilan
Karena nilai signifikansi uji MANOVA
berpikir kritis berjumlah 5 buah, yaitu (1)
melalui statistik Pillai Trace, Wilk’s Lamda,
interpretasi yang terdiri atas 5 soal, (2)
Hotelling’s Trace dan Roy’s Largest Root
analisis yang terdiri atas 5 soal, (3)
adalah 0,000 dan nilai ini lebih kecil dari
evaluasi yang terdiri atas 6 soal, (4)
0,05 (p<0,05), maka H0 ditolak dan H1
inferensi yang terdiri atas 6 soal, (5)
diterima. Simpulan yang dapat ditarik
eksplanasi yang terdiri atas 3 soal,
adalah terdapat perbedaan pemahaman
Deskripsi skor dari masing-masing
konsep dan keterampilan berpikir kritis
indikator disajikan dalam Tabel 3.
antara kelompok siswa yang belajar
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA
(Volume 3 Tahun 2013)

Tabel 5. Hasil Analisis Test Between Subjects Effects


Source Tabel 3.Depende
Deskripsi Skor Tiap Indikator Keterampilan Berpikir Kritis
nt Type III Sum Mean
Keterampilan
Variable Berpikir Kritisdf
of Squares Keterampilan
Square Berpikir
F Kritis Kelompok
Sig.
Indikator Kelompok MPBP a MPK
Corrected Model PK 781.205 1 781.205 9.263 0.003
Statistik
KBK Kualifikasi
1383.522 b
1 Statistik
1383.522 Kualifikasi 0.000
20.714
Interpretasi
Intercept Mean:PK 0,468 382590.197 Mean: 0,406 Cukup
Cukup 1 382590.197 4536.526 0.000
SD: 0,491 SD: 0,491
Analisis KBK0,540 278613.662
Mean: 1 278613.662
Mean: 0,415 4171.453
Cukup 0.000
KELAS PK Cukup 1
781.205 781.205 9.263 0.003
SD: 0,482 SD: 0,487
Evaluasi KBK0,495 1383.522
Mean: 1 1383.522
Mean: 0,474 20.714
Cukup 0.000
Cukup
Error SD: PK
0,488 10710.609 127 SD:84.336
0,495
Inferensi Mean:
KBK0,507 8482.400 Mean: 0,423 Cukup
Cukup 127 66.791
Total SD: 0,478
PK 393837.000 129 SD: 0,562
Eksplanasi Mean: 0,4583 Mean: 0,435 Cukup
Cukup
SD:KBK
0,497 288192.000 129 SD: 0,493
Corrected Total PK 11491.814 128
KBK 9865.922 128
a. R = 0.068 (Adjusted R = 0.061), b. R = 0.138 (Adjusted R2 = 0.131)
2 2 2

dengan model pembelajaran berbasis kedua dari penelitian ini adalah “terdapat
proyekdan kelompok siswa yang belajar perbedaan pemahaman konsep antara

Tabel 4. Hasil Analisis Multivariat


Hipotesis
Effect Value F df Error df Sig.
Intercept Pillai's Trace 0.985 4019.449a 2.000 126.000 0.000
Wilks' Lambda 0.015 4019.449a 2.000 126.000 0.000
Hotelling's Trace 63.801 4019.449a 2.000 126.000 0.000
Roy's Largest Root 63.801 4019.449a 2.000 126.000 0.000
Kelas Pillai's Trace 0.181 13.921a 2.000 126.000 0.000
Wilks' Lambda 0.819 13.921a 2.000 126.000 0.000
a
Hotelling's Trace 0.221 13.921 2.000 126.000 0.000
Roy's Largest Root 0.221 13.921a 2.000 126.000 0.000
a. Exact statistic, b. Design: Intercept + Kelas
dengan model pembelajaran kelompok siswa yang belajar dengan
konvensional. model pembelajaran berbasis proyekdan
kelompok siswa yang belajar dengan
model pembelajaran konvensional”. Nilai F
hasil perhitungan ANAVA sebesar Fhitung =
9,263,sedangkan nilai Ftabel= 3,91. Oleh
karena, Fhitung>Ftabel (p < 0,05) maka H0
ditolak dan H1 diterima. Simpulan yang
dapat ditarik adalah terdapat perbedaan
pemahaman konsep antara kelompok
Test Between Subjects Effects siswa yang belajar dengan model
pada Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai F pembelajaran berbasis proyekdan
untuk pemahaman konsep adalah 9,263
dengan taraf signifikansi 0,003. Hipotesis
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA
(Volume 3 Tahun 2013)

kelompok siswa yang belajar dengan motivator dalam pembelajaran. Keadaan


model pembelajaran konvensional. seperti ini sangat berpotensi untuk
membangun konsep pada diri siswa
Hipotesis ketiga dari penelitian ini
secara mandiri. Konsep-konsep yang
adalah “terdapat perbedaan keterampilan
ditemukan melalui pembelajaran secara
berpikir kritis antara kelompok siswa yang
mandiri menjdi lebih bermakna.
belajar dengan model pembelajaran
berbasis proyekdan kelompok siswa yang Model pembelajaran berbasis
belajar dengan model pembelajaran proyek mampu memberikan nilai
konvensional” Berdasarkan tabel Test pemahaman konsep dan keterampilan
Between Subjects Effects dapat diketahui berpikir kritis yang lebih baik dibandingkan
nilai F hasil perhitungan ANAVA sebesar dengan model pembelajaran
Fhitung = 20,714sedangkan nilai Ftabel= 3,91. konvensional. Pembelajaran berbasis
Oleh karena, Fhitung>Ftabel (p < 0,05) maka proyek merupakan metode yang
H0 ditolak dan H1 diterima. Simpulan yang menggunakan belajar kontekstual, dimana
dapat ditarik adalah terdapat perbedaan para siswa berperan aktif untuk
keterampilan berpikir kritis antara memecahkan masalah, mengambil
kelompok siswa yang belajar dengan keputusan, meneliti, mempresentasikan,
model pembelajaran berbasis proyek dan dan membuat dokumen. Pembelajaran
kelompok siswa yang belajar dengan berbasis proyek dirancang untuk
model pembelajaran konvensional. digunakan pada permasalahan kompleks
yang diperlukan siswa dalam melakukan
Siswa yang mengikuti model
investigasi dan memahaminya.
pembelajaran berbasis proyek
Pembelajaran berbasis proyek memiliki
mendapatkan ruang lebih luas untuk
kecocokan terhadap konsep inovasi
belajar secara mandiri. Penerapan model
pendidikan, terutama dalam hal sebagai
pembelajaran berbasis proyek di kelas, di
berikut, pebelajar memproleh
mulai dengan menetapkan tema proyek
pengetahuan dasar (basic sciences) yang
yaitu guru menetapkan tema proyek
berguna dalam memecahkan masalah,
sesuai dengan materi yang dibahas.
pebelajar secara aktif dan mandiri dengan
Menetapkan konteks belajar yaitu guru
sajian materi terintegrasi dan relevan
menyiapkan lingkungan belajar yang
dengan kenyataan sebenarnya, pebelajar
mendukung proses pembelajaran,
mampu berpikir kritis dan
misalnya menetapkan pembagian
mengembangkan inisiatif.
kelompok dalam diskusi. Konteks belajar
yang dilakukan saat proses pembelajaran Seseorang belajar jauh lebih baik
berlangsung, yaitu siswa melakukan melalui keterlibatannya secara aktif dalam
inkuiry, seperti mampu membuat rumusan proses belajar, yakni berpikir tentang apa
masalah, tujuan, menentukkan langkah- yang dipelajari dan kemudian menerapkan
langkah pembuatan percobaan. apa yang telah dipelajari dalam situasi
Merencanakan aktivitas-aktivitas, yaitu nyata. Model ini lebih fokus pada
siswa merencanakan proyek sesuai pada pengkonstruksian pengetahuan siswa, di
konteks belajar yang telah ditetapkan. mana siswa diharapkan dapat
Memroses aktivitas-aktivitas, yaitu siswa menemukan informasi penting dalam
membuat sketsa atau rancangan proyek mengkostruksi pengetahuan sendiri. Hal
yang akan digarap. Penerapan aktivitas- ini sejalan dengan penelitian Widiyatmiko
aktivitas untuk menyelesaikan proyek, (2012) mengungkapkan pembelajaran
yaitu siswa mengerjakan proyek berbasis proyek merupakan metode
berdasarkan rancangan, membuat mengajar sistematik yang dapat
laporan/makalah terkait dengan proyek, melibatkan siswa untuk belajar
mempresentasikan proyek, sedangkan memperoleh pengetahuan dan
guru menilai kinerja siswa. Pendidik lebih keterampilan melalui suatu
banyak berposisi sebagai pengarah, pengembangan proses inkuiri yang
pembimbing, pemberi fasilitas, dan distrukturisasi secara kompleks, dengan
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA
(Volume 3 Tahun 2013)

pertanyaan otentik dan didisain dengan sendiri. Oleh karena itu pembelajaran
hati-hati untuk memperoleh produk. berbasis proyek sangat cocok diterapkan
dalam pembelajaran kimia. Hal ini sejalan
Model pembelajaran berbasis
dengan penelitian yang dilakukan Pribadi
proyek juga mengacu pada filosofis
(2008) yang berjudul “Penerapan Metode
konstruktivisme yang menyatakan bahwa
Pembelajaran Berbasis Proyek untuk
dalam proses pembelajaran, siswa dapat
meningkatkan Kualitas Pembelajaran
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri
Praktik Industri pada prodi S-1 PTB”
dan bermakna melalui pengalaman yang
menunjukkan bahwa 1) Pembelajaran
nyata. Belajar menurut pandangan
Berbasis Proyek secara signifikan dapat
konstruktivisme adalah proses aktif yang
meningkatkan hasil belajar mahasiswa
berkesinambungan. Dalam hal ini siswa
dalam matakuliah Praktik Industri pada
dipandang sebagai individu yang mampu
program studi S-1 PTB FT UM dan 2)
menggunakan informasi dari lingkungan
Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek
untuk membangun interpretasi dan makna
dapat meningkatkan kualitas proses
sendiri berdasarkan pengetahuan awal
pembelajaran mahasiswa dalam
dan pengalaman. Pebelajar sendiri yang
matakuliah Praktik Industri pada program
melakukan penalaran melalui seleksi dan
studi S-1 PTB FT UM.
organisasi pengalaman serta
Pembelajaran berbasis proyek
menginterpretasikannya dengan apa yang
memberikan kesempatan kepada siswa
telah diketahui. Hal ini sesuai dengan
untuk bekerja berkelompok atau secara
Santyasa (2004) yang menyatakan bahwa
individual dan memberikan kesempatan
menurut paradigma konstruktivistik,
untuk mengembangkan ide-ide dan solusi-
pembelajaran lebih mengutamakan
solusi realistik, sehingga pembelajaran
pemecahan masalah, mengembangkan
berpusat pada siswa bukannya berpusat
konsep, konstruksi solusi dan algoritma
pada guru. Perubahan peran guru
ketimbang menghafal prosedur dan
merupakan salah satu kunci dalam proses
menggunakannya untuk memperoleh satu
pembelajaran inovatif, dimana perubahan
jawaban benar. Pembelajaran lebih
guru dari sebagai sumber pengetahuan
dicirikan oleh aktivitas eksperimentasi,
dengan seorang fasilitator pembelajaran.
pertanyaan-pertanyaan, investigasi,
Proses penyelidikan mendorong siswa
hipotesis dan model-model yang
untuk mengidentifikasi apa yang mereka
dibangkitkan oleh pebelajar sendiri.
sudah tahu, sehingga mereka dapat
Pembelajaran yang menghadirkan secara
mengidentifkasi kebutuhan belajar
maksimal perilaku-perilaku tersebut
mereka sendiri. Sifat eksplorasi dalam
sangat berpotensi meningkatkan
proses pembelajaran berbasis proyek
pemahaman konsep dan keterampilan
penyelidikan memungkinkan siswa untuk
berpikir kritis siswa. Hasil penelitian ini
melihat ide-ide dalam cara yang berbeda
sejalan dengan hasil penelitian Chan Lin
dan mempromosikan pemikiran kritis
(2008), yang mengungkapkan bahwa
tentang masalah yang mereka hadapi.
dengan penerapan pembelajaran berbasis
Model pembelajaran berbasis
proyek dapat meningkatkan keterlibatan
proyek memberikan peluang kepada siswa
siswa dan kepercayaan diri dalam
secara bebas melakukan kegiatan untuk
menggunakan teknologi yang dibutuhkan.
kegiatan percobaan, mengkaji literatur di
Kimia tidak saja merupakan produk
perpustakaan, melakukan browsing di
sains tetapi juga merupakan suatu proses
internet, dan berkolaborasi dengan
sains, yaitu eksperimen dan pengamatan
pendidik. Oleh karena itu sumber belajar
sebagai suatu bentuk metode ilmiah yang
menjadi lebih terbuka dan bervariasi,
juga di dalamnya terkandung sikap ilmiah.
termasuk dalam mengeksplorasi
Produk sains yang telah ditemukan
lingkungan. Akibatnya, siswa akan belajar
mendorong untuk dilakukan eksperimen
penuh dengan kesungguhan karena
dan pengamatan lebih lanjut sehingga
termotivasi oleh keinginan untuk
memungkinkan berkembangnya metode
menjawab pertanyaan yang telah diajukan
ilmiah, sikap ilmiah, dan produk sains itu
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA
(Volume 3 Tahun 2013)

sehingga pembelajaran menjadi lebih dan siswa yang belajar dengan model
efektif dan bermakna. Pembelajaran pembelajaran konvensional. (3) Terdapat
berbasis proyek juga dapat membantu perbedaan keterampilan berpikir kritis
siswa dalam mengembangkan banyak antara siswa yang mengikuti pembelajaran
kemampuan seperti kemampuan fisik, berbasis proyek dan siswa yang belajar
intelektual, sosial, emosional, dan moral dengan model pembelajaran
yang merupakan kemampuan siswa yang konvensional.
perlu dikembangkan. Terutama dalam hal
Berdasarkan dari simpulan yang
ini kemampuan berpikir kritis siswa akan
dikemukakan, dapat diajukan saran
terlatih jika digunakan model
sebagai berikut. (1) perlu adanya
pembelajaran berbasis proyek dalam
penelitian lebih lanjut mengenai model
pembelajaran. Hal ini sejalan dengan
pembelajaran berbasis proyek dengan
penelitian Yesildere & Turnuklu (2006)
materi yang berbeda dan dengan
yang menyimpulkan bahwa pembelajaran
pemanfaatan laboratorium yang optimal
berbasis proyek dapat menuntun
guna mendapat lebih banyak kajian
seseorang untuk berlatih dan memahami
sebagai bahan perbandingan, sehingga
berpikir kompleks dan mengetahui
ketepatan dalam penerapan model dalam
bagaimana mengintegrasikannya dalam
pembelajaran dapat dioptimalkan. (2)
bentuk keterampilan yang sering dikaitkan
Dalam menggunakan model pembelajaran
dengan kehidupan nyata, mampu
berbasis proyek perlu mempertimbangkan
memanfaatkan pencarian berbagai
kesesuaian pokok bahasan kimia dengan
sumber, berpikir kritis, dan mempunyai
kemampuan berpikir siswa. (3)
keterampilan pemecahan masalah dengan
Kemampuan siswa dalam merancang
baik, akan mampu melengkapi proyek
suatu percobaan masih perlu dituntun lagi,
mereka. Penugasan-penugasan pada
agar siswa terbiasa bekerja mandiri dan
pembelajaran berbasis proyek akan
lebih percaya diri. (4) Disarankan kepada
merangsang seluruh indra siswa untuk
peneliti lain agar melaksanakan penelitian
mengerjakan tugas-tugas ataupun
sejenis dengan pemilihan materi yang
permasalahan-permasalahan yang
berbeda dan waktu yang lebih lama untuk
diberikan oleh pengajar, sehingga siswa
mendapatkan gambaran yang lebih
akan terbiasa aktif dan kreatif dalam
meyakinkan mengenai keterampilan
menyelesaikan permasalahan yang ada.
berpikir kritis siswa.
Dengan demikian, model pembelajaran
berbasis proyek memberikan hasil
pemahaman konsep dan keterampilan DAFTAR PUSTAKA
berpikir kritis siswa yang lebih baik
daripada model pembelajaran Campbell, D. T., & Stanley, J. C. 1996.
konvensional. Experimental and quasi
experimental designs for
research. Chicago: Rand Menally
Company.
SIMPULAN DAN SARAN
ChanLin. 2008. Technology Integration
Berdasarkan hasil pengujian Applied to Project-Based
hipotesis dan hasil pembahasan, dapat Learning in Science. Innovation in
ditarik suatu simpulan sebagai berikut. (1) Education and Teaching
Terdapat perbedaan pemahaman konsep International. Vol. 45, No. 1:p55-
dan keterampilan berpikir kritis siswa 65.
antara siswa yang mengikuti pembelajaran
berbasis proyek dan siswa yang belajar Ennis, R. H. 1985. Goal critical thinking
dengan model pembelajaran curriculum. Dalam: Costa, A. L.
konvensional. (2) Terdapat perbedaan (Ed.): Developing Minds: a
pemahaman konsep antara siswa yang resourse book for teaching
mengikuti pembelajaran berbasis proyek thinking. Alexandria, Virginia:
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi IPA
(Volume 3 Tahun 2013)

Association for Supervision and Santyasa, I W. 2004. Pengaruh model dan


Curriculum Developing (ASCD). setting pembelajaran terhadap
54-57. remidiasi miskonsepsi,
pemahaman konsep, dan hasil
Hassoubah, Z. I. 2007. Mengasah Pikiran
belajar siswa pada siswa SMU.
Kreatif dan Kritis: Disertai Ilustrasi
Disertasi (tidak diterbitkan).
dan Latihan. Terjemahan
Universitas Negeri Malang
Bambang Suryadi. Developing
Program Pasca Sarjana Program
Creative & Critical Thinking Skills:
Studi Teknologi Pembelajaran.
A Handbook for Students. 2002.
Tuckman, B. W. 1999. Conducting
Bandung: Nuansa
educational research. Fifth edition.
Johnson, E. B. 2002. Contextual teaching New York: Harcourt Brace College
and learning: what it is and why Publisher
it’s here to stay. United States of
Widiyatmiko. 2012. Pembelajaran
America: Corwin Press, INC.
Berbasis Proyek untuk
Kamdi, W. 2008. Project-Based Learning: Mengembangkan Alat Peraga
Pendekatan Pembelajaran IPA Dengan Memanfaatkan
Inovatif. Makalah. Disampaikan Bahan Bekas Pakai. Jurnal
Dalam Pelatihan Penyusunan Pendidikan IPA Indonesia. Vol x,
Bahan Ajar Guru SMP dan SMA No. Y: hal zz-zz.
Kota Tarakan, 31 Oktober S.D. 2
Yesildere, Sibel and Elif B. Turnuklu.
November 2008.
2006. ”The Effect of Project-
Pribadi. 2008. Penerapan Metode Based Learning on Preservice
Pembelajaran Berbasis Proyek Primary Mathematics Teachers’
untuk Meningkatkan Kualitas Critical Thinking Dispositions”.
Pembelajaran Praktik Industri Dalam Int Online J Science Math
pada Prodi S-1 PTB. Jurnal Ed Vol 6 pp 1-11. Tersedia:
Penelitian Kependidikan, Tahun http://www.upd.edu.ph/~ismed/onl
18, Nomor 1: p xx-xx. ine/articles/project/ Vol6_The
Effect.pdf. (diakses Januari 2013)

Das könnte Ihnen auch gefallen