1. Persiapan alat, pasien, operator, dan asisten operator
2. Tindakan anestesi umum dengan N2O2 dan enflurane 3. Pemasangan intubasi via nasal 4. Penutupan mata dengan hipafix 5. Tindakan Aseptik EO: Betadine Solution 10% IO : Betadine Solution 10% 6. Penutupan tubuh pasien dengan duk steril kecuali daerah operasi 7. Injeksi pehacine a.r 34 - 44 8. Insisi IO A.R 34 - 44 9. Biseksi periosteal, eksplorasi daerah fraktur dengan rasparatorium 10. Identifikasi daerah fraktur 11. Pembersihan fragmen fraktur dan pengambilan jaringan granulasi 12. Reposisi daerah fraktur a/r parasimpisis mandibula 13. Pemasangan wire XXX sirkum ferensial a/r border mandibula daerah parasimpisis 14. IMF RA + RB untuk mendapatkan oklusi 15. Pemasangan plate, Champi (5 hole, 3 screw) 16. Debridement dan Spooling dengan NaCl 0.9% pada daerah operasi 17. Penjahitan mukosa IO lapis demi lapis dengan polysorb 5.0 18. Pembersihan daerah operasi 19. Tindakan ekstubasi 20. Operasi selesai
Instruksi Post Operasi:
1. Kontrol Tensi, Nadi, Respirasi, Suhu tiap jam
2. Observasi perdarahan 3. Puasa sampai sadar penuh 4. Diet cair 1800 kkal/ hari 5. Medikasi: Ceftriakxone inj 2x1gr Ranitidine 2x1 amp Ketorolac 2x1 amp 6. IMF dipertahankan selama 6 minggu 7. Kontrol ke poli sehari setelah operasi
Foto Panoramik & Schedel :
Foto Profil Wajah
Foto Operasi Cirebon, 25 Januari 2016 Mengetahui,
Operator Asisten Pembuat laporan
Bambang W, drg Sp.BM drg. Ahmad F Butomi Supiyana, S.KG