Sie sind auf Seite 1von 9

BAB II

HASIL OBSERVASI

2.1 BUDAYA SEKOLAH

Nama Guru : Winarno, S.Pd

NIP : 19650424 199003 1 012

Mata Pelajaran: Bahasa Inggris

Kelas/ Jam ke- : X Akuntansi Perkantoran/ 5-6

No Aspek yang diamati Deskripsi


1 Aktifitas dan rutinitas guru 1) Aktifitas dan rutinitas guru didalam kelas
didalam kelas cukup aktif.
2) Ketika Pak Winarno memasuki kelas,
siswa bergegas masuk.
3) Pak Winarno mengucapkan salam lalu
menanyakan ketidakhadiran siswanya.
4) Pak Winarno tidak menanyakan tentang
PR.
5) Pak Winarno menjelaskan apa yang akan
dipelajari pada tiap jam pelajaran bahasa
inggris.
6) Aktifitas yang dilakukan dikelas biasanya
adalah membahas soal, bermain games,
diskusi kelompok, atau tanya jawab.
7) Pak Winarno hanya menggunakkan materi
yang telah difotocopy sebelumnya. Beliau
tidak menggunakkan LKS ataupun buku
paket.
8) Pak Winarno dengan sabar
memperingatkan siswanya yang ramai.
9) Siswa kelas X Akutansi Perkantoran aktif
dalam mengikuti jam pelajaran bahasa
inggris.
10) Pak Winarno menarik kesimpulan dari apa
yang telah dipelajari setelah jam pelajaran
habis.
11) Pak Winarno menanyakan kepada siswa
tentang kejelasan materi.
12) Pak Winarno tidak memberikan PR.
13) Pak Winarno mengakhiri jam pelajaran
bahasa inggris dengan bacaan doa Al-
Fatihah bersama lalu mengucapkan salam.
14) Seluruh siswa kelas X Akuntasi
Perkantoran bersalaman dengan Pak
Winarno.
2. Aktifitas dan rutinitas warga 1) Setiap guru, karyawan, dan siswa
sekolah di lingkungan sekolah disekolah tersebut, mampu menempatkan
diri sesuai pada porsi mereka.
2) Siswa yang bertemu atau berpapasan
dengan guru, selalu menyapa dan
bersalaman dengan guru.
3) Guru di SMK Piri 3 Yogyakarta mampu
menjadi teladan bagi siswanya dengan
bersikap sopan dan ramah kepada setiap
warga sekolah.
4) Aktifitas kegiatan belajar-mengajar di
SMK Piri 3 Yogyakarta dimulai pukul
07.00-13.45 dan pada hari Jumat pukul
07.00-11.00.
5) Pada jam istirahat warga sekolah biasanya
ada di kantin, mushola, kantor TU, kantor
guru, ataupun perpustakaan.
6) Ekstrakulikuler di SMK Piri 3 ada 3 yaitu;
pramuka, bola basket, dan paduan suara.
7) Seluruh warga sekolah wajib mengikuti
upacara bendera yang dilaksanakkan setiap
bulan pada tanggal 17.
3. Interaksi guru dan siswa didalam 1) Guru SMK Piri 3 Yogyakarta mampu
kelas menempatkan diri seperti seorang teman
pada siswa, namun tetap ada batas.
2) Pak Winarno berinteraksi cukup baik
dengan siswa didalam kelas.
3) Pak Winarno meminta siswa untuk
menuliskan jawaban ke papan tulis,
kemudian siswa merespon dengan baik.
4) Interaksi yang Pak Winarno gunakan
adalah komunikasi dua arah,
5) Pak Winarno memberikan informasi dan
siswa akan menerima informasi serta
memberikan respon.
6) Siswa dan guru dominan berinteraksi
menggunakkan bahasa indonesia daripada
bahasa inggris.
4. Interaksi warga sekolah di 1) Warga di SMK Piri 3 Yogyakarta
lingkungan sekolah sangatlah ramah, saling mengenal dan
menghargai satu sama lain.
2) Kekompakan warga sekolah sangatlah
bagus.
3) Kepala sekolah sangat ramah, disiplin, dan
penuh sifat kekeluargaan.
4) Hubungan antar guru di SMK Piri 3
Yogyakarta terjalin dengan baik meskipun
berbeda usia dan pangkat, namun meraka
terlihat saling menghormati, saling
membantu dalam menyelesaikan masalah
dalam kegiatan pembelajaran.
5) Hubungan guru dengan siswa cukup baik.
Guru- guru terlihat semangat dalam
menyampaikan materi
6) Hubungan siswa dengan siswa pun
terbilang cukup baik, walaupun
pertengkaran kecil antara siswa yang jahil
pun sering terjadi.
7) Hubungan kepala sekolah dengan orang
tua siswa terjalin dengan baik. Kepala
sekolah di SMK Piri 3 ini selalu
melibatkan kepentingan sekolah dan
perkembangan anak-anak mereka kepada
orang tua.
8) Hubungan warga sekolah dengan
karyawan terlihat akrab dan saling
membantu.
5. Aktivitas warga sekolah dalam 1) Guru mata pelajaran dengan guru BK
mendisiplinkan siswa baik didalam saling berkerjasama.
maupun diluar sekolah 2) Jika di dalam kelas, guru mata pelajaran
yang bertugas menkoordinasi siswanya
agar lebih disiplin.
3) Ketika ada siswa yang menggunakkan
seragam ataupun sepatu yang tidak sesuai,
guru hanya memberikan teguran.
4) Guru memberikan teladan yang patut
dicontoh. Seperti, menyelesaikan
pembelajaran dalam kelas tepat waktu.
6. Aktivitas warga sekollah dalam 1) Seluruh warga sekolah saling
menertibkan siswa baik didalam berkerjasama dalam menertibkan siswa.
sekolah maupun diluar kelas 2) Setiap pagi, guru BK berkeliling sekolah
untuk memastikan bahwa siswa mengikuti
kegiatan belajar mengajar dalam kelas.
3) Apabila ada siswa yang membolos
sekolah, guru BK melapor pada guru yang
sedang mengajar dalam kelas dan menegur
siswanya.
4) Apabila teguran secara lisan tidak
ditanggapi oleh siswa, maka akan ada
peringatan secara tertulis. Jika tetap
diacuhkan, maka guru akan dengan tegas
memberi skorsing atau bahkan
mengembalikan siswa tersebut kepada
orang tuanya.
5) Seharusnya guru bertindak tegas dalam
mengatasi siswa yang tidak menaati tata
tertib di SMK Piri 3 Yogyakarta.

7. Aktivitas warga sekolah dalam 1) Tanggung jawab di SMK Piri 3 Yogyakarta


membentuk rasa tanggung jawab tidak lepas kontrol dari kerjasama dengan
siswa baik didalam maupun diluar orang tua.
kelas 2) Siswa tidak sungkan untuk menjalankan
hukuman yang diberikan guru apabila
melanggar tata tertib.
3) Guru memberikan tugas dan siswa
mengerjakan.

Yogyakarta, Mei 2016


Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa praktikan,

Drs. Arifin Budiharjo Putri Nur Rahmadhani


NIY/ NIP 19600426 199003 1 004 NIM 2014002018

2.1 BUDAYA SEKOLAH

2.1.1 Aktivitas dan rutinitas guru didalam kelas

SMK Piri 3 Yogyakarta memiliki visi dan misi yang sesuai dengan kondisi sekolah. Visi
dan misi tersebut, disusun bersama pemangku kepentingan seperti kepala sekolah, guru, dan
komite sekolah. Berdasarkan pada visi dan misi yang dimiliki sekolah, maka guru di SMK Piri
3 Yogyakarta memaksimalkan sistem pendidikan dikelas demi tercapinya visi dan misi sekolah
tersebut.

Dari observasi yang telah kami lakukan pada salah satu guru bahasa inggris di SMK Piri
3 Yogyakarta, kami membuktikan bahwa aktifitas dan rutinitas guru didalam kelas cukup aktif.
Pada saat guru bahasa inggris atau Pak Winarno memasuki kelas, siswa bergegas masuk.
Setelah semua siswa masuk kelas, Pak Winarno mengucapkan salam lalu menanyakan
ketidakhadiran siswanya. Beliau menjelaskan apa yang akan dipelajari pada hari tersebut.
Aktifitas yang dilakukan dikelas biasanya adalah membahas soal, bermain games, diskusi
kelompok, atau tanya jawab. Aktifitas tersebut hanya efektif dilakukan 15 hingga 20 menit,
setelahnya siswa mulai ramai dan kelas tidak kondusif. Sebagai seorang guru yang baik, Pak
Winarno dengan sabar memperingatkan siswanya untuk tidak ramai. Meskipun masih ada
beberapa siswa yang tidak memperhatikan beliau, Pak Winarno tetap mencoba untuk membuat
kelas kondusif kembali. Dari observasi, kami mengetahui bahwa Pak Winarno hanya
menggunakkan materi yang telah difotocopy sebelumnya. Beliau tidak menggunakkan LKS
ataupun buku paket. Meskipun hanya dengan lembar fotocopyan yang dibagikan beliau, siswa
kelas X Akutansi Perkantoran tetap aktif dalam mengikuti jam pelajaran bahasa inggris. Ketika
mengajar, Pak Winarno dan siswa kelas X Akutansi Perkantoran dominan menggunakkan
bahasa indonesia daripada bahasa inggris. Beliau juga tidak mengharuskan siswanya membawa
kamus.

Setelah bel sekolah berbunyi, Pak Winarno menarik kesimpulan dari apa yang telah
dipelajari pada hari tersebut. Beliau mengakhiri jam pelajaran bahasa inggris dengan bacaan
doa Al-Fatihah bersama yang dipimpin oleh salah satu siswanya. Akan tetapi sangat
disayangkan sekali, ketika beliau memulai dan mengakhiri kelas, beliau tidak menanyakan atau
memberi tugas rumah.

2.1.2 Aktivitas dan rutinitas warga sekolah dilingkungan sekolah

Aktivitas dan rutinitas di SMK Piri 3 Yogyakarta tidak jauh berbeda dengan sekolah
lainnya. Setiap guru, karyawan, dan siswa disekolah tersebut, mampu menempatkan diri sesuai
pada porsi mereka. Ketika ada siswa yang bertemu atau berpapasan dengan guru, siswa selalu
menyapa dan bersalaman dengan guru. Guru di SMK Piri 3 Yogyakarta juga mampu menjadi
teladan bagi siswanya dengan bersikap sopan dan ramah kepada setiap warga sekolah.

Aktifitas kegiatan belajar-mengajar di SMK Piri 3 Yogyakarta dimulai pukul 07.00-13.45


dan pada hari Jumat pukul 07.00-11.00. Siswa yang terlambat masuk, akan ditegur oleh guru.
Apabila, ada guru pelajaran yang berhalangan hadir, maka jam pelajaran akan digantikan oleh
guru BK. Dari pengamatan kami pada jam istirahat pertama dan kedua, 50% siswa berada
dikantin, 10% berada diperpustakaan dan sisanya berada didalam kelas ataupun mushola.
Beberapa guru dan karyawan SMK Piri 3 Yogyakarta berada di kantor TU dan kantor guru.
Beberapa yang lain berada di mushola. Aktifitas ekstrakulikuler di SMK Piri 3 Yogyakarta ada
2 yaitu bola basket dan paduan suara. Sedangkan yang wajib adalah pramuka diadakan setiap
hari Sabtu. Kegiatan bola basket bertempat di lapangan bola basket SMK Piri 3 Yogyakarta
dan dibimbing oleh bapak Candra Gunawan Ariwibowo. Ekstrakulikuler bola basket
mempunyai program latihan teknik dasar, teknik lanjutan, latihan fisik, latiham strategi, transisi
dari bertahan menyerang/ menyerang ke bertahan, try out, try in, dan turnamen. Untuk paduan
suara, sasarannya adalah siswa kelas X dan XI. Ekstrakulikuler paduan suara bertempat di aula
SMK Piri 3 dan dibimbing oleh Ibu Iin Puji Rahayu, S.Sn selaku guru seni budaya. Sedangkan
untuk pramuka sasaranya adalah siswa kelas X yang diadakan setiap hari Sabtu.

Seluruh warga sekolah wajib mengikuti upacara bendera yang dilaksanakkan sebulan
sekali. Upacara yang dilaksanakkan hanya pada tanggal 17 ini guna untuk memperingati hari
kemerdekaan Indonesia.

2.1.3 Interaksi guru dan siswa di dalam kelas

Guru SMK Piri 3 Yogyakarta mampu menempatkan diri seperti seorang teman pada
siswa, namun tetap ada batas diantara mereka. Hal tersebut dikarenakan sebagai pendekatan
kepada siswa agar mereka dapat lebih dekat, lebih nyaman terhadap guru. Dengan seperti ini,
komunikasi guru dan siswa didalam kelas akan terjalin dengan baik.
Dari observasi di SMK Piri 3 Yogyakarta, kami mengamati bahwa Pak Winarno selaku
guru bahasa inggris berinteraksi cukup baik dengan siswa didalam kelas. Seperti guru meminta
siswa untuk menjawab dan menuliskan jawaban ke papan tulis dari materi yang telah diberikan,
kemudian siswa merespon dan bertindak dengan baik apa yang diperintahkan oleh guru.

Interaksi yang Pak Winarno gunakan adalah komunikasi dua arah, dimana guru akan
memberikan informasi dan siswa akan menerima informasi serta memberikan respon. Siswa
dan guru dominan berinteraksi menggunakkan bahasa indonesia daripada bahasa inggris.
2.1.4 Interaksi warga sekolah di lingkungan sekolah
Para warga di SMK Piri 3 Yogyakarta sangatlah ramah, saling mengenal dan menghargai
satu sama lain sehingga untuk bertegur sapa pun para warga SMK Piri 3 Yogyakarta ini tidak
pernah sungkan. Kekompakan warga sekolah juga sangatlah bagus.
Hubungan kepala sekolah terbilang ramah dan disiplin ini terjalin dengan baik dan
penuh sifat kekeluargaan. Para guru-guru di sana pun saling menghormati dengan kepala
sekolah. Tak sungkan jika ada guru yang tak mengerti, maka kepala sekolah pun akan
membantu mengarahkan dengan sabar dan baik.
Hubungan antar guru di SMK Piri 3 Yogyakarta terjalin dengan baik meskipun berbeda
usia dan pangkat, namun meraka terlihat saling menghormati, saling membantu dalam
menyelesaikan masalah dalam kegiatan pembelajaran.
Hubungan guru dengan siswa cukup baik. Guru-guru yang saat mengajar begitu
semangat dalam menyampaikan materi, walaupun mungkin ada beberapa guru yang kurang
semangat dalam mengajar dan memberikan materi. Namun dengan keikhlasan, kesabaran, serta
pantang menyerah mereka menyampaikan ilmunya untuk para siswa. Dengan ramah pula
meraka menasehati siswa yang bermasalah.
Hubungan siswa dengan siswa pun terbilang cukup baik, walaupun pertengkaran kecil
antara siswa yang jahil pun sering terjadi, namun itulah siswa. Mereka terlihat begitu saling
bersahabat satu sama lainnya, tidak heran jika SMK Piri 3 ini sangat erat dalam
kekeluargaannya.
Hubungan kepala sekolah dengan orang tua siswa terjalin dengan baik. Kepala sekolah
di SMK Piri 3 ini selalu melibatkan kepentingan sekolah dan perkembangan anak-anak mereka
kepada orang tua. Orang tua pun terlihat begitu menghormati kepala sekolah.
Hubungan warga sekolah dengan karyawan juga terlihat akrab dan saling membantu.
Seperti membantu guru untuk mengetik soal-soal ujian.

2.1.5 Aktivitas warga sekolah dalam mendisiplinkan siswa baik didalam maupun diluar
kelas

Dalam mendisiplinkan siswanya baik di dalam maupun di luar kelas antara guru mata
pelajaran dengan guru BK saling kerjasama. Jika di dalam kelas, guru mata pelajaranlah yang
bertugas menkoordinasi siswanya agar lebih disiplin. Seperti ketika jam istirahat, siswa yang
terlambat kembali ke kelas hanya ditegur dan tidak dihukum ataupun diberi sangsi oleh guru.
Adapun ketika siswa menggunakkan seragam ataupun sepatu yang tidak sesuai, siswa hanya
diberikan teguran saja oleh guru. Terkadang guru memberikan teladan yang patut dicontoh.
Seperti, sebelum jam pergantian pelajaran, guru sudah siap di depan kelas dan masuk kelas
tepat waktu serta menyelesaikan pembelajaran dalam kelas tepat waktu.
2.1.6 Aktivitas warga sekolah dalam menertibkan siswa baik didalam maupun diluar
kelas
Dalam hal ketertiban siswa, guru mata pelajaran tetap bekerjasama dengan guru BK. Setiap
pagi, guru BK berkeliling sekolah untuk memastikan bahwa siswa yang mengikuti kegiatan
belajar mengajar dalam kelas. Sehingga apabila ada siswa yang membolos sekolah, guru BK
langsung melapor pada guru yang sedang mengajar dalam kelas dan menegur siswanya untuk
tidak mengulangi perbuatannya lagi. Namun, apabila teguran secara lisan tidak ditanggapi oleh
siswa, maka akan ada peringatan secara tertulis. Jika kedua hal tersebut tetap diacuhkan, maka
guru akan dengan tegas memberi skorsing atau bahkan mengembalikan siswa tersebut kepada
orang tuanya. Karena, sudah seharusnya guru bertindak tegas dalam mengatasi siswa yang
tidak menaati tata tertib di SMK Piri 3 Yogyakarta.

2.1.7 Aktivitas warga sekolah dalam membentuk rasa tanggung jawab siswa baik
didalam maupun diluar kelas
Tanggung jawab adalah termasuk pendidikan karakter yang di ajarkan dalam lingkungan
sekolah. Hal ini seharusnya tidak lepas kontrol dari pihak sekolah, siswa, serta kerjasama
dengan orang tua. Aktivitas warga sekolah dalam hal ini sudah cukup nampak ketika ada guru
yang sedang melaksanakkan kegiatan pembelajaran di dalam kelas, guru selalu memberikan
penjelasan pada tahap awal, kemudian memberikan beberapa contoh dan memberikan tugas
dari apa yang telah dipelajari. Dalam kegiatan ini guru menekankan pada siswa, bahwa tugas
yang guru berikan harus mereka kerjakan dan kumpulkan. Secara tidak langsung ini telah
menunjukkan bahwa guru membentuk rasa tanggung jawab siswa terhadap tugas yang
diberikan.

Das könnte Ihnen auch gefallen