Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
HASIL OBSERVASI
SMK Piri 3 Yogyakarta memiliki visi dan misi yang sesuai dengan kondisi sekolah. Visi
dan misi tersebut, disusun bersama pemangku kepentingan seperti kepala sekolah, guru, dan
komite sekolah. Berdasarkan pada visi dan misi yang dimiliki sekolah, maka guru di SMK Piri
3 Yogyakarta memaksimalkan sistem pendidikan dikelas demi tercapinya visi dan misi sekolah
tersebut.
Dari observasi yang telah kami lakukan pada salah satu guru bahasa inggris di SMK Piri
3 Yogyakarta, kami membuktikan bahwa aktifitas dan rutinitas guru didalam kelas cukup aktif.
Pada saat guru bahasa inggris atau Pak Winarno memasuki kelas, siswa bergegas masuk.
Setelah semua siswa masuk kelas, Pak Winarno mengucapkan salam lalu menanyakan
ketidakhadiran siswanya. Beliau menjelaskan apa yang akan dipelajari pada hari tersebut.
Aktifitas yang dilakukan dikelas biasanya adalah membahas soal, bermain games, diskusi
kelompok, atau tanya jawab. Aktifitas tersebut hanya efektif dilakukan 15 hingga 20 menit,
setelahnya siswa mulai ramai dan kelas tidak kondusif. Sebagai seorang guru yang baik, Pak
Winarno dengan sabar memperingatkan siswanya untuk tidak ramai. Meskipun masih ada
beberapa siswa yang tidak memperhatikan beliau, Pak Winarno tetap mencoba untuk membuat
kelas kondusif kembali. Dari observasi, kami mengetahui bahwa Pak Winarno hanya
menggunakkan materi yang telah difotocopy sebelumnya. Beliau tidak menggunakkan LKS
ataupun buku paket. Meskipun hanya dengan lembar fotocopyan yang dibagikan beliau, siswa
kelas X Akutansi Perkantoran tetap aktif dalam mengikuti jam pelajaran bahasa inggris. Ketika
mengajar, Pak Winarno dan siswa kelas X Akutansi Perkantoran dominan menggunakkan
bahasa indonesia daripada bahasa inggris. Beliau juga tidak mengharuskan siswanya membawa
kamus.
Setelah bel sekolah berbunyi, Pak Winarno menarik kesimpulan dari apa yang telah
dipelajari pada hari tersebut. Beliau mengakhiri jam pelajaran bahasa inggris dengan bacaan
doa Al-Fatihah bersama yang dipimpin oleh salah satu siswanya. Akan tetapi sangat
disayangkan sekali, ketika beliau memulai dan mengakhiri kelas, beliau tidak menanyakan atau
memberi tugas rumah.
Aktivitas dan rutinitas di SMK Piri 3 Yogyakarta tidak jauh berbeda dengan sekolah
lainnya. Setiap guru, karyawan, dan siswa disekolah tersebut, mampu menempatkan diri sesuai
pada porsi mereka. Ketika ada siswa yang bertemu atau berpapasan dengan guru, siswa selalu
menyapa dan bersalaman dengan guru. Guru di SMK Piri 3 Yogyakarta juga mampu menjadi
teladan bagi siswanya dengan bersikap sopan dan ramah kepada setiap warga sekolah.
Seluruh warga sekolah wajib mengikuti upacara bendera yang dilaksanakkan sebulan
sekali. Upacara yang dilaksanakkan hanya pada tanggal 17 ini guna untuk memperingati hari
kemerdekaan Indonesia.
Guru SMK Piri 3 Yogyakarta mampu menempatkan diri seperti seorang teman pada
siswa, namun tetap ada batas diantara mereka. Hal tersebut dikarenakan sebagai pendekatan
kepada siswa agar mereka dapat lebih dekat, lebih nyaman terhadap guru. Dengan seperti ini,
komunikasi guru dan siswa didalam kelas akan terjalin dengan baik.
Dari observasi di SMK Piri 3 Yogyakarta, kami mengamati bahwa Pak Winarno selaku
guru bahasa inggris berinteraksi cukup baik dengan siswa didalam kelas. Seperti guru meminta
siswa untuk menjawab dan menuliskan jawaban ke papan tulis dari materi yang telah diberikan,
kemudian siswa merespon dan bertindak dengan baik apa yang diperintahkan oleh guru.
Interaksi yang Pak Winarno gunakan adalah komunikasi dua arah, dimana guru akan
memberikan informasi dan siswa akan menerima informasi serta memberikan respon. Siswa
dan guru dominan berinteraksi menggunakkan bahasa indonesia daripada bahasa inggris.
2.1.4 Interaksi warga sekolah di lingkungan sekolah
Para warga di SMK Piri 3 Yogyakarta sangatlah ramah, saling mengenal dan menghargai
satu sama lain sehingga untuk bertegur sapa pun para warga SMK Piri 3 Yogyakarta ini tidak
pernah sungkan. Kekompakan warga sekolah juga sangatlah bagus.
Hubungan kepala sekolah terbilang ramah dan disiplin ini terjalin dengan baik dan
penuh sifat kekeluargaan. Para guru-guru di sana pun saling menghormati dengan kepala
sekolah. Tak sungkan jika ada guru yang tak mengerti, maka kepala sekolah pun akan
membantu mengarahkan dengan sabar dan baik.
Hubungan antar guru di SMK Piri 3 Yogyakarta terjalin dengan baik meskipun berbeda
usia dan pangkat, namun meraka terlihat saling menghormati, saling membantu dalam
menyelesaikan masalah dalam kegiatan pembelajaran.
Hubungan guru dengan siswa cukup baik. Guru-guru yang saat mengajar begitu
semangat dalam menyampaikan materi, walaupun mungkin ada beberapa guru yang kurang
semangat dalam mengajar dan memberikan materi. Namun dengan keikhlasan, kesabaran, serta
pantang menyerah mereka menyampaikan ilmunya untuk para siswa. Dengan ramah pula
meraka menasehati siswa yang bermasalah.
Hubungan siswa dengan siswa pun terbilang cukup baik, walaupun pertengkaran kecil
antara siswa yang jahil pun sering terjadi, namun itulah siswa. Mereka terlihat begitu saling
bersahabat satu sama lainnya, tidak heran jika SMK Piri 3 ini sangat erat dalam
kekeluargaannya.
Hubungan kepala sekolah dengan orang tua siswa terjalin dengan baik. Kepala sekolah
di SMK Piri 3 ini selalu melibatkan kepentingan sekolah dan perkembangan anak-anak mereka
kepada orang tua. Orang tua pun terlihat begitu menghormati kepala sekolah.
Hubungan warga sekolah dengan karyawan juga terlihat akrab dan saling membantu.
Seperti membantu guru untuk mengetik soal-soal ujian.
2.1.5 Aktivitas warga sekolah dalam mendisiplinkan siswa baik didalam maupun diluar
kelas
Dalam mendisiplinkan siswanya baik di dalam maupun di luar kelas antara guru mata
pelajaran dengan guru BK saling kerjasama. Jika di dalam kelas, guru mata pelajaranlah yang
bertugas menkoordinasi siswanya agar lebih disiplin. Seperti ketika jam istirahat, siswa yang
terlambat kembali ke kelas hanya ditegur dan tidak dihukum ataupun diberi sangsi oleh guru.
Adapun ketika siswa menggunakkan seragam ataupun sepatu yang tidak sesuai, siswa hanya
diberikan teguran saja oleh guru. Terkadang guru memberikan teladan yang patut dicontoh.
Seperti, sebelum jam pergantian pelajaran, guru sudah siap di depan kelas dan masuk kelas
tepat waktu serta menyelesaikan pembelajaran dalam kelas tepat waktu.
2.1.6 Aktivitas warga sekolah dalam menertibkan siswa baik didalam maupun diluar
kelas
Dalam hal ketertiban siswa, guru mata pelajaran tetap bekerjasama dengan guru BK. Setiap
pagi, guru BK berkeliling sekolah untuk memastikan bahwa siswa yang mengikuti kegiatan
belajar mengajar dalam kelas. Sehingga apabila ada siswa yang membolos sekolah, guru BK
langsung melapor pada guru yang sedang mengajar dalam kelas dan menegur siswanya untuk
tidak mengulangi perbuatannya lagi. Namun, apabila teguran secara lisan tidak ditanggapi oleh
siswa, maka akan ada peringatan secara tertulis. Jika kedua hal tersebut tetap diacuhkan, maka
guru akan dengan tegas memberi skorsing atau bahkan mengembalikan siswa tersebut kepada
orang tuanya. Karena, sudah seharusnya guru bertindak tegas dalam mengatasi siswa yang
tidak menaati tata tertib di SMK Piri 3 Yogyakarta.
2.1.7 Aktivitas warga sekolah dalam membentuk rasa tanggung jawab siswa baik
didalam maupun diluar kelas
Tanggung jawab adalah termasuk pendidikan karakter yang di ajarkan dalam lingkungan
sekolah. Hal ini seharusnya tidak lepas kontrol dari pihak sekolah, siswa, serta kerjasama
dengan orang tua. Aktivitas warga sekolah dalam hal ini sudah cukup nampak ketika ada guru
yang sedang melaksanakkan kegiatan pembelajaran di dalam kelas, guru selalu memberikan
penjelasan pada tahap awal, kemudian memberikan beberapa contoh dan memberikan tugas
dari apa yang telah dipelajari. Dalam kegiatan ini guru menekankan pada siswa, bahwa tugas
yang guru berikan harus mereka kerjakan dan kumpulkan. Secara tidak langsung ini telah
menunjukkan bahwa guru membentuk rasa tanggung jawab siswa terhadap tugas yang
diberikan.