Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
E-COMMERCE
PENDAHULUAN
1
jaringan internet. Selain lebih efisien, penggunaan sarana internet dapat lebih cepat dan
murah. Implementasi TI yang banyak digunakan oleh perusahaan terutama dalam bentuk,
call center, penggunaan ATM, transaksi pembayaran rekening listrik, telepon dan air.
Semuanya itu menfasilitasi orang lebih mudah dalam bertransaksi. Semakin tinggi TI yang
ditawarkan semakin loyal pelanggan pada perusahaan. Dalam rangka mendukung kegiatan
perusahaan, untuk kemajuan dan keberhasilan perusahaan dalam industry, PT. Goodyear
menerapkan sistem informasi untuk kegiatan pemasarannya, yaitu pemakaian e-commerce.
2
TINJAUAN PUSTAKA (NON BLOG)
Pengertian E-Commerce
Definisi E-Commerce menurut Laudon & Laudon (1998), E-Commerce adalah suatu
proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari
perusahaan ke perusahaan dengan komputer sebagai perantara transaksi bisnis. E-
Commerce atau yang biasa disebut juga dengan istilah Ecom atau Emmerce atau EC
merupakan pertukaran bisnis yang rutin dengan menggunakan transmisi Electronic Data
Interchange (EDI), email, electronic bulletin boards, mesin faksimili, dan Electronic Funds
Transfer yang berkenaan dengan transaksi-transaksi belanja di Internet shopping, Stock
online dan surat obligasi, download dan penjualan software, dokumen, grafik, musik, dan
lain-lainnya, serta transaksi Business to Business (B2B). (Wahana Komputer Semarang
2002).
E-Commerce menurut David Baum (1999, pp. 36-34) yaitu: E-Commerce is a dynamic
set of technologies, applications, and bussines process that link enterprises, consumers, and
communities through electronics transactions and the electronic exchange of goods,
services, and informations. Diterjemahkan oleh Onno. W. Purbo: E-Commerce merupakan
satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan,
konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang,
pelavanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik.
Definisi dari E-Commerce menurut Kalakota dan Whinston (1997) dapat ditinjau
dalam 4 perspektif berikut:
1. Dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman barang, layanan, informasi,
atau pembayaran melalui jaringan komputer atau melalui peralatan elektronik lainnya.
2. Dari perspektif proses bisnis, E-Commerce adalah aplikasi dari teknologi yang
menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.
3. Dari perspektif layanan, E-Commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan
perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan (service cost)
ketika meningkatkan kualitas barang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiriman.
4. Dari perspektif online, E-Commerce menyediakan kemampuan untuk membeli dan
menjual barang ataupun informasi melalui internet dan sarana online lainnya.
3
Gambar : Kerangka E-Commerse
Jenis-jenis E-Commerce
Kegiatan E-Commerce mencakup banyak hal, untuk membedakannya E-Commerce
dibedakan menjadi 2 berdasarkan karakteristiknya:
1. Business to Business, karakteristiknya:
• Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara mereka sudah terjalin
hubungan yang berlangsung cukup lama.
• Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala dengan format data
yang telah disepakati bersama.
• Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya untuk mengirimkan
data.
• Model yang umum digunakan adalah peer to peer, di mana processing intelligence
dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
4
• Servis yang digunakan berdasarkan permintaan.
• Sering dilakukan sistim pendekatan client-server. (Onno W. Purbo & Aang Arif. W;
Mengenal E-Commerce, hal 4-5)
Melebarkan jangkauan (global reach). Transaksi on-line yang dapat diakses oleh semua
orang di dunia tidak terbatas tempat dan waktu karena semua orang dapat
mengaksesnya hanya dengan menggunakan media perantara komputer.
5
Meningkatkan customer loyalty. Ini disebabkan karena sistem transaksi E-Commerce
menyediakan informasi secara lengkap dan informasi tersebut dapat diakses setiap
waktu selain itu dalam hal pembelian juga dapat dilakukan setiap waktu bahkan
konsumen dapat memilih sendiri produk yang dia inginkan.
Memperpendek waktu produksi. Pada perusahaan yang terdiri dari berbagai divisi atau
sebuah distributor dimana dalam pemesanan bahan baku atau produk yang akan dijual
apabila kehabisan barang dapat memesannya setiap waktu karena on-line serta akan
lebih cepat dan teratur karena semuanya secara langsung terprogram dalam komputer.
Goodyear Indonesia merupakan salah satu pabrik dengan fasilitas terbesar yang
memproduksi cross-ply/bias ban secara global, plus ban yang spesifik untuk off-the-road dan
kendaraan pertanian. Sementara untuk pasar domestik, selain ban, Goodyear juga
memproduksi original equipment bagi sejumlah perusahaan otomotif terkemuka (Toyota,
Honda, Daihatsu dan Mercedes-Benz). Goodyear dikelola dari end to end atau dari produksi
sampai penjualan kepada customer. Tidak banyak perusahaan seperti ini, biasanya hanya
services industry, atau mengambil barang impor karena tidak suka membangun pabrik
karena harus berhadapan dengan serikat pekerja, sejumlah tuntutan, dan lingkungan sekitar
pabrik.
Di sisi lain, persaingan di bisnis ban sangat kompetitif karena pabrik produksi di
Indonesia hampir 75% over-capacity untuk ekspor, sehingga apabila kapasitas perusahaan
kecil, akan mengatrol market share. Tapi kalau kapasitasnya besar, persaingan akan menjadi
sangat kompetitif. Karena, setiap orang mau menjual hasil produksinya. Sampai saat ini
posisi PT Goodyear Indonesia berada di tiga pemuncak kelas (top three), walaupun posisinya
naik-turun. Tapi komposisinya tidak berbeda. Seperti halnya di global, top three-nya
Goodyear, Michelline dan Bridgestone. Goodyear di Indonesia bukan pemegang pangsa
terbesar, bukan yang termahal, tetapi PT Goodyear yang paling affordable dengan kualitas
yang sama dibandingkan dengan pesaingnya.
Dengan kondisi ini, Gooyear harus dapat mengelola aspek penjualan dan pemasaran,
selain mengelola produksi/pabrik. Goodyear bukan market leader, melainkan market
challenger (penantang) sehingga harus bisa tahan banting dan mencari siasat supaya bisa
mendahului.
7
Sebagai konsistensi terhadap pengembangan produk Goodyear di mata konsumen,
Goodyear Indonesia juga memperkenalkan Goodyear Auto Care yang merupakan Branded &
Exclusive Outlet Goodyear dengan Konsep One Stop Shopping dan Automotive Services.
Dulu Goodyear lebih diklasifikasikan sebagai perusahaan industri, sekarang menjadi
perusahaan konsumer. Cara ini juga bertujuan meningkatkan volume penjualan. Saat ini
total gerai premium Autocare yang menjual ban Goodyear ada 14 dari total 130 gerai yang
menjual Goodyear. Dan, ia berkomitmen terus menambah gerai di beberapa kota besar di
Tanah Air, walaupun hal itu tidak murah.
8
dikombinasikan dengan bisnis proses yang efisien maka perusahaan dapat menjalankan
strategi ini dengan baik. Beberapa ciri bisnis proses yang efisien akan terlihat pada aspek
seperti seperti memiliki capabilities keuangan yang kuat untuk berinvestasi dalam spesific
assets, mampu mendesain proses produksi dengan efisien, memiliki keahlian yang tinggi
dalam industri karena learning/experience curve yang tinggi, dan memiliki jalur distribusi
yang efisien. Tanpa satu atau beberapa keuntungan ini, strategi ini dapat dengan mudah
ditiru oleh pesaing-pesaing lainnya.
Ada beberapa aspek yang lebih rinci untuk pelaksanaan yang sukses strategi ini
seperti keterampilan rekayasa proses, produk yang dirancang untuk kemudahan
manufaktur, akses berkelanjutan ke modal yang murah, pengawasan terarah pada tenaga
kerja, biaya pengendalian yang cukup, insentif berdasarkan target kuantitatif, biaya yang
disimpan berada pada tingkat seminimum mungkin. Pada intinya perusahaan yang
menjalankan strategi ini harus dapat membangun rantai nilai produk yang ditawarkan dari
sejak hulu hingga hilir dalam suatu proses bisnis yang paling efisien. Beberapa perusahaan
pengecer seperti Wal-Mart, KwikSave TI, Dell dan Lenovo telah berhasil membuktikan
bagaimana cost leadership strategy dapat berjalan.
Perusahaan-perusahaan yang telah berhasil dalam cost leadership biasanya memiliki
kekuatan-kekuatan internal seperti: akses pada modal yang diperlukan untuk membuat
investasi yang signifikan dalam aset-aset produksi, investasi ini menyebabkan barrier to
entry yang tidak dapat diatasi oleh banyak perusahaan; keterampilan dalam merancang
produk untuk proses manufaktur yang efisien, misalnya mempunyai sebuah komponen
hitung kecil yang digunakan untuk mempersingkat proses perakitan; keahlian tingkat tinggi
dalam proses manufaktur rekayasa; dan jalur distribusi yang efisien. Selain itu perusahaan
dalam meraih keuntungan biaya dapat dilakukan dengan cara meningkatkan efisiensi
proses, mendapatkan akses yang unik ke sumber material besar yang harganya rendah,
membuat outscoring dan integrasi vertikal yang optimal, atau menghindari beberapa biaya
sekaligus. Jika perusahaan yang berkompetisi tidak dapat menurunkan biaya-biaya yang
sama jumlahnya, maka perusahaan dapat mempertahankan keunggulan kompetitif
berdasarkan biaya kepemimpinan. Dapat disimpulkan bahwa cost leadership dapat diraih
dengan cara (1) Keputusan outsourcing dan vertical integration yang optimal, (2)
Meningkatkan efisiensi dalam setiap value chain, atau (3) Mendapatkan sumber input yang
murah.
Dalam persaingan model Porter ada 5 tantangan yang selalu dihadapi oleh setiap
perusahaan, yaitu (1) ancaman pendatang baru, (2) ancaman pesaing sejenis, (3) ancaman
produk subsitutsi, (4) ancaman dari pemasok, dan (5) ancaman dari pembeli.
Ancaman pendatang baru adalah jika perusahaan yang ada sebagai pemimpin biaya,
pendatang baru harus mengurangi biaya secara besar-besaran sebelum mereka masuk.
Seringkali pendatang baru masuk menggunakan strategi bisnis lain (diferensiasi atau
9
aliansi) daripada mencoba untuk bersaing di biaya. Pesaing baru perlu melakukan hal itu,
karena pada umumnya pesaing baru masih belum mencapai skala ekonomis yang baik jika
dibandingkan dengan perusahaan pemain lama. Kemampuan untuk melakukan strategi
deferensiasi menjadi penting bagi sebuah perusahaan baru.
Ancaman pesaing, ancaman ini direduksi melalui dua pilihan strategi pemberian
harga, yaitu dengan menawarkan pada harga tinggi atau harga rendah. Pemimpin biaya
dapat menetapkan harga sama dengan atau lebih dari harga para pesaing. Dengan
melakukan ini, maka akan mengurangi kesempatan pesaing-pesaing yang akan meniru
perusahaan yang low-cost. Namun, menjaga harga tetap sama dengan harga pesaing akan
mengorbankan pangsa pasar dan volume penjualan. Pada harga yang kompetitif ini,
pemimpin harga mendapatkan keuntungan diatas penghasilan normal. Cara yang lain
adalah perusahaan yang low-cost dapat menghargai barang atau jasanya di bawah pesaing-
pesaingnya yang high-cost. Harga yang lebih rendah dari perusahaan low-cost akan menarik
sejumlah konsumen dan meningkatkan pangsa pasar dan volume penjualannya, tapi
akibatnya pendapatannya lebih rendah. Strategi ini memberi sinyal kepada para pesaing
untuk menurunkan harga serendah mungkin. Sinyal ini akan memotivasi para pesaing untuk
mencoba menurunkan biaya-biaya mereka.
Ancaman produk substitusi, pemimpin biaya mempunyai kemampuan untuk menjaga
produk atau jasanya relatif terhadap substitusinya. Kemampuan melakukan branding pada
produk subsitusi ini akan sangat mempengaruhi eksistensi perusahaan yang menjalankan
strategi biaya. Pesaing jenis ini pada umumnya dapat membalikkan perusahaan sebagai
pesaing substitusi juga.
Ancaman pemasok, pemasok dapat menjadi ancaman bagi perusahaan dengan
membebankan harga yang lebih tinggi untuk barang dan jasa yang mereka pasok atau
dengan cara mengurangi kualitas dari barang atau jasa tersebut. Namun, ketika pemasok
menjual ke pemimpin biaya, perusahaan tersebut mempunyai fleksibilitas yang lebih bagus
dalam menyerap pemasok dengan biaya lebih tinggi daripada perusahaan high-cost. Biaya
pasok yang lebih tinggi dapat memusnahkan semua keuntungan diatas normal bagi
perusahaan high-cost tapi masih memungkinkan perusahaan cost-leader untuk mendapat
penghasilan diatas normal.
Ancaman pembeli, cost leadership juga dapat mengurangi ancaman dari pembeli.
Pembeli yang sangat kuat adalah ancaman bagi perusahaan ketika mereka bersikeras pada
harga rendah atau kualitas tinggi dan pelayanan dari pemasok mereka. Harga rendah dapat
mengancam kestabilan penghasilan perusahaan. Kualitas yang lebih tinggi dapat
meningkatkan biaya perusahaan. Pemimpin biaya bisa mendapati penghasilan mereka
dikurangi oleh ancaman pembeli dan tetap mendapat penghasilan normal atau diatas
normal. Perusahaan ini juga dapat menyerap biaya yang lebih besar dari peningkatan
kualitas atau pelayanan dan bisa tetap memiliki keuntungan biaya dari persaingan mereka.
10
Strategi biaya rendah juga memiliki risiko. Perusahaan lain mungkin dapat
menurunkan biaya mereka juga, karena teknologi semakin maju. Selain itu, persaingan
mungkin dapat melampaui kemampuan produksi, sehingga menghilangkan keuntungan
yang kompetitif. Atau beberapa perusahaan mengikuti strategi terfokus dan mempersempit
berbagai target pasar yang mungkin dapat mencapai biaya yang lebih rendah. Ketika hal itu
dilakukan dalam setiap segmen yang dimiliki corporate, maka sebagai grup akan
mendapatkan peningkatan pangsa pasar yang signifikan. Beberapa risiko lain ketika
menjalankan strategi biaya rendah adalah perubahan teknologi yang meniadakan investasi
masa lalu dan masa pembelajaran, pembelajaran biaya rendah oleh industri pendatang
baru, ketidakmampuan dalam melihat produk yang dibutuhkan atau pergantian pasar, dan
inflasi biaya.
Differentiation Strategy
Salah satu strategi yang ampuh di dalam pemasaran adalah strategi diferensiasi,
yaitu strategi dimana produk kita memiliki perbedaan maupun keunikan dibandingkan
dengan produk yang lain. Mungkin banyak orang tidak memanfaatkan cara ini karena
terkadang orang merasa ragu jika produknya berbeda dengan produk lain yang ada di
pasaran. Tetapi, ada juga yang merasa bahwa dengan adanya diferensiasi, maka produk
atau jasanya akan lebih laku bila dijual di pasaran.
Suatu produk pasti akan mengalami siklus decline atau penurunan. Jadi, pada
prinsipnya sebelum terjadi penurunan di dalam pemasaran produk atau jasa kita, perlu
dilakukan diferensiasi supaya penjualan di dalam pemasaran kita meningkat kembali.
Diferensiasi akan membuat produk atau jasa akan lebih melekat di benak konsumen.
Sebagai informasi, perbedaan yang ada pada produk maupun jasa, akan membuat
konsumen lebih mudah untuk mengingat produk atau jasa yang dipasarkan karena adanya
point of interest yang dimiliki, yaitu keunikan yang tidak dimiliki oleh produk atau jasa yang
lain.
Pada dasarnya, segala sesuatu yang unik dan tidak dimiliki oleh produk maupun jasa
lain akan merupakan suatu hal yang selalu memancing rasa ingin tahu konsumen. Berbekal
rasa ingin tahu tersebut, konsumen akan tertarik untuk mengetahui produk atau jasa
tersebut dengan lebih dalam dan biasanya, pada akhirnya konsumen akan tertarik untuk
mencoba mengkonsumsi produk atau jasa tersebut.
Dengan adanya keunikan yang dimiliki, maka produk yang ditawarkan akan terlihat
lebih baik dibandingkan produk lain, karena keunikan tersebut adalah nilai tambah dari
produk atau jasa yang akan dipasarkan.
Suatu produk atau jasa yang memiliki bentuk dan keunggulan yang relatif sama
dengan produk atau jasa lain biasanya akan terlihat biasa saja di mata konsumen, karena
pada prinsipnya, konsumen sering merasa jenuh dengan penawaran produk atau jasa yang
keunggulannya relatif sama dengan yang lain.
11
Dengan adanya keunikan atau perbedaan yang menarik dari produk atau jasa kita,
maka hal tersebut akan membuat konsumen memiliki persepsi bahwa produk atau jasa yang
kita hasilkan lebih baik dibandingkan dengan yang lain. Dengan persepsi tersebut, maka
pada konsumen juga akan lebih tertarik untuk mencoba menggunakan produk atau jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan kita dibandingkan produk atau jasa yang lain
Keunikan produk atau jasa yang dimiliki bisa merupakan asset yang berharga bagi
perusahan. Dengan keunikan produk atau jasa tersebut,perusahaan dapat menjual produk
atau jasa dengan harga yang lebih tinggi. Dikatakan bahwa perusahaan dapat menjual
produk dengan harga yang lebih tinggi karena dengan keunikan yang dimiliki, perusahaan
dapat dengan percaya diri mengatakan kepada konsumen bahwa hal yang dimiliki oleh
perusahaan tidak dimiliki oleh produk atau jasa yang lain.
Innovation Strategy
Inovasi pada intinya adalah aktivitas konseptualisasi, serta ide menyelesaikan
masalah dengan membawa nilai ekonomis bagi perusahaan dan nilai social bagi
masyarakat. Jadi inovasi berangkat dari suatu yang sudah ada sebelumnya, kemudian diberi
nilai tambah. Inovasi bermula dari hal yang tampak sepele dengan membuka mata dan
telinga mendengarkan aspirasi atau keluhan konsumen, karyawan, lingkungan dan
masyarakat. Subyek penerapan inovasi sendiri bisa individu, kelompok atau perusahaan.
Artinya bisa terjadi dalam perusahaan ada individu atau kelompok yang sangat brilian dan
inovatif. Tetapi yang ideal perusahaan menjadi tempat yang terlembagakan bagi orang-
orang yang terkumpul untuk mengeksploitasi ide-ide baru. (Myers dan Marquis, 2003).
Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk menghasilkan produk yang inovatif
menurut Kotler (1987) yaitu dengan :
1. Mengembakan atribut produk baru
Adaptasi (gagasan lain atau pengembangan produk)
12
Kombinasi (mencampur, meramu, asortasi, rakitan, unit gabungan, kegunaan,
daya pikat, dan gagasan).
Strategi Pertumbuhan
13
Meningkatkan Pangsa Pasar
Barangkali cara yang paling jelas untuk meningkatkan pertumbuhan adalah
memperbaiki pangsa pasar. Perolehan pangsa dapat didasarkan pada tindakan yang
taktis seperti periklanan, perijinan perdagangan, promosi atau pengurangan harga.
Masalahnya bahwa pangsa yang didapat dengan beberapa sarana dapat menjadi sulit
untuk dipertahankan.
Meningkatkan Penggunaan Produk Usaha untuk meningkatkan pangsa pasar akan
sangat mempengaruhi para pesaing secara langsung dan oleh karena itu mempercepat
respon para pesaing. Alternatif usaha untuk meningkatkan penggunaan saat ini biasanya
kurang mengancam para pesaing.
Program pengembangan untuk meningkatkan pemakai adalah berguna untuk
memulai dengan menanyakan beberapa pertanyaan yang mendasar tentang pemakai dan
pemakaian sistem dimana produk ditanamkan.
Peningkatan penggunaan produk dapat ditingkatkan dengan 3 cara, yaitu :
1. Frekuensi penggunaan dapat ditingkatkan.
Komunikasi Peringatan. Orang akan tahu merk dan gunanya tapi tidak berfikir
untuk menggunakannya, maka Iklan peringatan mungkin yang dibu-tuhkan.
Saus bistik dan merk bumbu yang lain melakukan kampanye iklan peringatan
untuk memperoleh penggunaan yang lebih sering (juga daging kaleng dan
pudding dan sebagainya).
Penggunaan Yang Teratur. Bayangan suatu produk dapat berubah dari
kesempatan penggunaan yang sering dengan menempatkan kembali
kampanye, misalnya : kampanye iklan shampo untuk keramas berkali-kali dan
tidak takut rusak, dan minum Yakult 3 gelas setiap hari. Keduanya menyajikan
usaha untuk merubah persepsi dari produk yang ada.
15
2. Ekspansi Lini Produk
Jenis kedua dari kegiatan perkembangan produk ditujukan pada keberadaan pasar
untuk memperluas suatu lini produk. Usaha pemasaran dan distribusi sangat mungkin
bahkan banyak perusahaan akan menjadi terbiasa dengan perluasan lini produk.
Perluasan lini produk ini tergantung dari beberapa faktor, tentu saja, tapi akan
melibatkan beberapa pertimbangan dari pertanyaan berikut :
• Akankah para pelanggan beralih dari suatu kemampuan sistem yang dibuat oleh
lini perluasan produk ?
• Apakah perusahaan yang potensial, pemasaran atau distribusi, biaya
efesiensinya diperoleh dari perluasan lini produk ?
• Dapatkah asset / keahlian diterapkan ke ekspansi produk ?
• Apakah perusahaan memiliki skill dan membutuhkan sumber dalam R&D,
perusahaan dan pemasaran untuk menambah usulan berbagai macam produk?
3. Pengembangan Teknologi Generasi Baru
Pertumbuhan dapat cepat dalam keberadaan pasar dengan menciptakan produk
teknologi yang baru. Keputusan untuk mengejar teknologi yang baru adalah benar-
benar rumit untuk pemimpin pasar yang memiliki minat yang tetap dalam teknologi
lama tapi menghadapi resiko persaingan yang dengan suatu strategi penundaan dan
ketidaktarikan. Pertumbuhan bisa didapatkan dari penciptaan produk teknologi baru
pada pasar yang ada sekarang. Compact Disk dan TV stereo sets adalah contoh pada
pasar home audio yang dasar peningkatan penjualannya pada akhir tahun 1980-an.
4. Produk Baru Untuk Pasar Sekarang
Bentuk pertumbuhan klasik adalah mengembangkan kekuatan pemasaran dan
distribusi dengan menambahkan produk yang harmonis, produk yang tidak pada lini
perluasan tapi sangat berbeda meskipun mereka membagi pelanggan dengan
keberadaan produk yang ada.
16
produknya, memutuskan untuk memusatkan perluasan penjualan dari produk
industrinya (yang dikenal baik ) di luar USA. Tujuannya adalah menjadi pelopor
suplier dari komponen mobil dan truk.
Suatu perusahaan dapat juga tumbuh dengan mencapai segmen pasar baru. Terdapat
beberapa cara untuk menengahkan segmen target dan tujuan pertumbuhan :
a. Penggunaan produk.
b. Saluran distribusi.
c. Masa waktu.
d. Pemakaian atribut.
17
Akses untuk menyuplai atau memberi faktor kunci sukses adalah akses untuk
mensuplai bahan mentah, sebagian dan faktor input yang lain, integrasi belakang dapat
mengurangi adanya resiko.
Akses demand atau permintaan Integrasi ke depan dapat dimotovasi oleh
kepentingan tentang jalan keluar produk.
Ketika hanya ada satu pembeli dan penjual untuk produk dan pelayanan khusus
yang tinggi, akan ada insentif untuk mempertimbangkan integrasi vertikal. Empat jenis
kekhususan itu adalah sebagai berikut :
1. Nama merk.
2. Asset yang didedikasikan.
3. Teknologi.
4. Dasar pengetahuan.
Benefit : Kendali Sistem Produk
Itu sangat perlu untuk menggabungkan secara vertikal agar memperoleh kontrol
yang mencukupi atas produk atau pelayanan untuk mempertahankan integritas strategi
yang berbeda-beda.
Benefit : memasuki Laba Dalam Area Bisnis Keputusan integrasi vertikal dapat dengan
mudah dimotivasikan oleh potensi laba yang menarik.
Benefit : mempertinggi Inovasi Teknologi Perusa-haan gabungan secara vertikal
mungkin memiliki suatu keuntun-gan dalam mencapai inovasi teknologi.
Integrasi vertikal dapat menciptakan biaya operasi potensial yang mungkin terlalu
berat operasi ekonominya.
Cost : management dari bisnis yang berbeda Satu integrasi vertikal sering bergerak
melibatkan tambahan operasi yang membutuhkan asset organisasinya dan keahlian
yang berbeda secara simbolis dari mereka untuk area bisnis pabrik yang lain.
Cost : resiko dari perjanjian yang meningkat pada suatu bisnis Jalan atau cara klasik
untuk mengurangi resiko adalah menghindari memiliki rterlalu banyak telur dalam
suatu keranjang untuk berbagai macam. Integrasi vertikal cenderung untuk
meningkatkan perjanjian dan modal yang diikat dalam pasar tertentu.
18
Cost : mengurangi Fleksibilitas Integrasi verti-kal biasanya berarti bahwa suatu
perusahaan dijanjikan ke suatu rumah suplier atau cus-tomer (pelanggan).
Cost : menjadi besar atau tumbuh Proses secara aktif sehubungan dengan suplieratau
pelanggan di dalam pasar dan antisipasi perkembangan teknologi suplier dan
aplikasi pelanggan baru dapat menjadi benar-benar sehat. Beberapa alternatif pada
integrasi, menggunakan kontrak jangka panjang atau saling pengertian, yang dapat
menjadi sulit untuk mempertahankan akibat perubahan lingkungan dan kekuatan
perubahan hubungan.
Alliance Strategy
Strategi aliansi adalah suatu kegiatan dimana pihak yang berkepentingan memiliki
suatu interest di masa yang akan datang, maka dengan menyumbangkan resource dan
competitive advantage yang dimiliki pada hal baru akan menghasilkan suatu nilai baru.
Dengan kata lain aliansi adalah suatu kerja sama antar pelaku-pelaku ekonomi, baik dalam
Iingkup nasional maupun global, baik antar perusahaan ataupun antar kelompok atau group
perusahaan. Tujuan utama dari strategi ini adalah memungkinkan suatu perusahaan group
untuk mencapai tujuan tertentu yang tidak dapat dicapai dengan usaha sendiri (Dicken,
1992). Di dalam suatu aliansi selalu membagi resiko sekaligus keuntungan dengan cara
menanggung pengambilan keputusan bersama untuk bidang tertentu. Karena itu tidak
seperti pada merger, identitas pelaku aliansi tidak melebur jadi satu, hanya beberapa
aktivitas bisnis dari peserta aliansi yang dilibatkan, misalnya dalam bidang R&D, distribusi,
pengolahan atau pemasaran. Jadi perusahaan/group tetap terpisah. Oleh karena itu alasan
rasional ditempuhnya strategi aliansi adalah memanfaatkan keunggulan suatu perusahaan
dan mengkompensasi kelemahannya dengan keunggulan yang dimiliki partnernya.
19
d. Perusahaan kecil dan menengah butuh menjadi besar, untuk itu mereka
membutuhkan akselerasi yang lebih cepat.
e. Dunia kini sangat terbuka dan tidak mengenal batas. Terutama dalam
masalah dana, pemanfaatannya harus seefisien mungkin. Maka ada kecenderungan
perusahaan menjadi semakin linier dan flat.
Apakah kedua perusahaan itu bisa saling mengisi satu dengan lainnya secara
strategis. Hal ini berarti, harus bisa bekerja sama dalam rangka mengembangkan
key success factor (KSF) nya, baik yang tangible maupun intangible.
Masing-masing pihak harus mempunyai kelebihan yang bisa dimanfaatkan oleh
partnernya. Harus ada kaitan yang bersifat strategic partnership.
Perusahaan yang akan melakukan strategi aliansi harus paling tidak punya culture
budaya yang sama atau agak sama, jika tidak agak sulit melakukan aliansi strategis.
Arah strategi harus ditujukan kepada konvergensi menuju suatu titik tertentu.
Pengembangan SDM harus saling menunjang di antara kedua pihak, agar searah
sehingga dapat menyebabkan strategi aliansi sinergis. Berkaitan dengan corporate
culture ada tiga faktor yang harus dipenuhi agar strategi aliansi berhasil yaitu :
o kedua, agar bisa membangun corporate image satu sama lain harus saling
mengisi dan
20
o ketiga, berkaitan dengan core competence, dimana perusahaan mengarahkan
penguasaannya kepada hal-hal yang bersifat keunggulan kompetitif, maka
budaya harus dipersatukan.
Selain hal-hal di atas, efektivitas strategi aliansi juga hanya bisa dicapai dengan
pengurangan konsentrasi kekuatan dan keseimbangan manajerial.
21
TINJAUAN BLOG (BLOG REVIEW)
Manfaat E-commerce
Berikut ini disajikan gambaran keuntungan e-commerce yang dirangkum dalam tiga
bagian, dalam prespektif produsen, konsumen serta masyarakat dan pemerintah.
Adapun keuntungan e-commerce pada produsen adalah:
24
- Memberikan kesempatan kepada produsen untuk meningkatkan pemasaran produk/
pelayanannya secara global.
- Mengurangi penggunaan paper di berbagai aktifitas mulai dari tahapan desain, produksi,
pengepakan, pengiriman, distribusi hingga marketing.
- Mengurangi waktu tunda dari pengiriman dan penyimpanan karena antara sistem
produksi, pengepakan, penyimpanan dan distribusi terkoneksi secara online.
- Membantu perusahaan-perusahaan yang memproduksi produk/layanan yang sangat
spesifik yang tidak dapat dipasarkan dalam bisnis secara fisik, karena keterbatasan
konsumen, tempat dan biaya promosi yang tinggi.
- Mengurangi waktu dan biaya promosi dari produk/layanan yang dipasarkan karena
tersedianya informasi secara menyeluruh di internet sepanjang waktu.
Adapun keuntungan e-commerce pada konsumen adalah:
- Memberikan kesempatan konsumen yang berada di belahan dunia manapun untuk dapat
menggunakan sebuah produk/layanan yang dihasilkan dari belahan dunia yang berbeda
dan melakukan transaksi dan meraih informasi dari pihak pertama sepanjang tahun.
- Memberikan kesempatan konsumen untuk mendapatkan produk/layanan terbaik dari
berbagai pilihan yang ada karena konsumen mendapat kesempatan untuk memilih
berbagai jenis produk/layanan secara langsung.
- Memberikan kesempatan bagi konsumen yang terpisah tempat tinggalnya dari produsen
untuk berinteraksi, berdiskusi dan bertukar pengalaman. Sehingga akan sangat
menguntungkan produsen untuk meningkatkan kualitas produk/layanan sesuai dengan
yang diinginkan oleh konsumen.
Adapun keuntungan e-commerce pada masyarakat dan pemerintah adalah:
- Semakin banyak manusia yang bekerja dan beraktifitas di rumah dengan menggunakan
internet berarti mengurangi perjalanan untuk bekerja, belanja dan aktifitas lainnya,
sehingga mengurangi kemacetan jalan dan mereduksi polusi udara.
- Meningkatkan daya beli dan kesempatan masyarakat untuk mendapatkan
produksi/layanan yang terbaik karena perusahaan yang mengeluarkan produk/layanan
dapat menjualnya lebih murah karena biaya produksi yang rendah.
- Mengurangi pengangguran karena masyarakat semakin bergairah untuk berbisnis
karena cara kerja yang gampang dan tanpa modal yang besar.
- Meningkatkan daya kreatifitas masyarakat, berbagai jenis produk dapat dipasarkan
dengan baik, sehingga akhirnya juga membantu pemerintah untuk menggairahkan
perdagangan khususnya usaha kecil menengah. Secara umum, implementasi e-
commerce dalam bisnis dapat meningkatkan kualitas dari produk/layanan serta
menurunkan biaya produksi yang akhirnya akan menurunkan harga penjualan. Ketika
konsumen dapat memilih produk/layanan yang terbaik baginya, produsen terus semakin
25
berlomba meningkatkan kualitas dari produk/layanan yang ada dan terus mencari ide-ide
baru yang disukai pasar serta berusaha mengurangi biaya produksi agar tetap
mendapatkan harga produk/layanan yang terjangkau. Jika siklus ini berjalan dengan baik,
tingkat produksi dan kualitas akan terus meningkat, ragam dari produk/layanan akan
semakin banyak dan harga akan semakin terjangkau. Selain itu semakin menumbuhkan
kreatifitas dan keberanian bagi pemula bisnis untuk memulai usahanya karena setiap
orang dapat memulai bisnisnya walau sekecil apapun dan sebegitu spesial
produk/layanan yang dihasilkan.
(http://fardiansyah7fold.wordpress.com/e-commerce-dan-perkembangannya-di-indonesia/)
PEMBAHASAN
Untuk dapat memahami secara lebih baik strategi Kompetisi Goodyear dalam Global
Market penetration berikut ini dijabarkan strategi yang merupakan bagian dari Growth
Strategy, Differentiation Strategy dan Innovation Strategy.
Goodyear Indonesia merupakan MNC yang telah beroperasi di pasar Indonesia lebih
dari 75 tahun. Di pasar Indonesia ini, Goodyear menghadapi beberapa pesaing yang kuat
dari Jepang seperti Bridgestone dan Dunlop, maupun pemain lokal seperti Gajah Tunggal dan
Multi Strada.
26
Dalam menjalankan strateginya, elemen Value yaitu Brand, Service dan Process
ditetapkan secara standard global yang terpusat dari Akron, Ohio, kantor pusat Goodyear.
Elemen strategi yakni Positioning, Targeting dan Segmenting ditetapkan seragam dan
terkordinasi secara regional oleh kantor pusat Asia Pacific di Shanghai. Sementara taktiknya
disesuaikan mengikuti kondisi spesifik pasar di Indonesia. Hal ini dapat digambarkan pada
bagan dibawah dimana hubungan dan kaitan implementasi strategi antara Global Head
Office di Akron, Regional Asia Pacific di Shanghai dan Goodyear Indonesia.
Sistem Segitiga Bisnis Strategis dari strategi Global Penetration Market ini dapat
dilihat lebih rinci pada bagan dibawah. Seperti terlihat pada bagan berikut ini, positioning
yang ditetapkan oleh kantor regional adalah “Leader in Tire Technology and Brand Value”.
Pengambilan positioning ini dilandasi pada kenyataan bahwa secara regional Goodyear
memiliki persepsi “teknologi” yang terutama disebabkan oleh produk seri “Eagle” dan
“Assurance” nya. Di samping itu, melalui positioning ini Goodyear ingin memperkuat tiga
brand value intinya di benak pelanggan yaitu: keamanan (safety), keandalan (durability),
dan kenyamanan (comfortability).
27
Untuk differensiasi Content, Context dan Infrastucture ditetapkan secara lokal oleh
kantor lokal di Bogor. Differensiasi Content Goodyear adalah setiap produk Goodyear yang
dijual di Indonesia haruslah memanfaatkan teknologi yang memberikan keamanan,
keandalan dan kenyamanan. Context nya adalah bahwa brand Goodyear harus memberikan
value maksimum yang mempertimbangkan functional benefits, emotional benefits, harga,
dan pengeluaran lain berdasarkan tiga attribut yaitu keamanan, keandalan dan
kenyamanan. Sementara untuk infrastruktur dan sumber daya terbagi menjadi tiga bagian
yaitu Teknologi, Karyawan dan Fasilitas. Untuk teknologi, Goodyear akan didukung oleh tiga
jenis teknologi yaitu: market interactive information technology, zero-defect manufacture
technology dan sophisticated compound material technology. Untuk karyawan, para
karyawan Goodyear harus diarahkan untuk menjadi professional dengan penguasaan
teknologi yang layak; intrapreneurs dengan sensitivitas pasar yang baik; dan internal team-
player dengan semangat membangun external-relationship. Dan terakhir untuk fasilitas,
Goodyear berupaya keras untuk membangun jaringan lokal secara intensif yang didukung
oleh jaringan regional dan globalnya.
28
29
Web Business Model
Business model adalah metode melakukan bisnis dimana perusahaan dapat bertahan dan
tumbuh dalam menghasilkan Pendapatan Perusahaan (Generate Revenue)
Dalam hal Web Bis Model, Goodyear lebih cenderung mendekati type Manufacturer (Direct)
Model, dengan alasan-alasan berikut ini:
30
Goodyear Indonesia Product Portfolio
31
DAFTAR PUSTAKA (NON BLOG)
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/e-commerse-definisi-jenis-tujuan.html
http://www.baliorange.web.id/pengertian-ecommerce/
http://www.informasiku.com/2011/04/e-commerse-definisi-jenis-tujuan.html
REFERENSI BLOG
http://astawama.blogspot.com/2011/03/booming-e-commerce-indonesia-pada-tahun.html
http://www.rickyeka.com/transaksi-online-di-indonesia-tembus-rp-35-triliun.html
http://blog.bukatokoonline.net/e-commerce-di-indonesia-tahun-2011-baru-permulaan.html
http://www.baliorange.web.id/pengertian-ecommerce/#more-530
http://blog.uad.ac.id/riyanto87/2011/04/06/e-commerce-dan-perkembangannya-di-indonesia/
http://blog.ub.ac.id/ayunyaikko/2011/04/16/e-commerce-advertisement-di-indonesia/
http://fardiansyah7fold.wordpress.com/e-commerce-dan-perkembangannya-di-indonesia/
http://www.dskon.com/5578-e-commerce-di-indonesia-pasar-yang-sangat-potensial/
http://blog.bukatokoonline.net/mobile-banking-pendukung-booming-e-commerce-
indonesia.html
http://www.virtual.co.id/blog/online-behavior/model-bisnis-berikutnya-e-commerce/
http://www.blog.jtc-indonesia.com/2010/05/perbedaan-antara-e-commerce-dengan-e.html
32
http://mhs.blog.ui.ac.id/hari.wibawa/2010/10/28/perkembangan-manfaat-dan-kelemahan-e-
commerce/
33