Sie sind auf Seite 1von 2

DETEKSI DAN IDENTIFIKASI LISTERIA MONOCYTOGENES

Posted February 1st, 2015 by copernicus & filed under Medi a Chromogenic , Media Mikrobi olog i .
Listeria monocytogenes adalah salah satu mikroorganisme yang sedang naik daun menyusul kasus KPK POLRI yang
sudah mendahului.
Kasus ini beken setelah berita adanya Kejadian Luar Biasa, beken dgn nama outbreak terjadi di Amerika.

Pada tulisan ini saya akan fokus dulu sama makhluk yg namanya listeria ini , soal penanganan outbreak nanti lain kali kita
bahas.

Listeria adalah bakteri yang terkenal karena adanya trend jenis makanan yang dimodifikasi. Semakin banyak modifikasi
olahan makanan semakin besar kemungkinan peningkatan infeksi bakteri listeria.

Penyakit yang disebabkan oleh Listeria monocytogenes gampang banget diapalinnya , apa lagi kalo bukan listeriosis ,
xixixi..

Tahun – tahun terakhir ini, diketahui bahwa listeria merupakan masalah kesehatan publik yang penting . Ini sebelum
outbreak kemaren loh yah….

Resiko Infeksi listeriosis meningkat pd orang tua, wanita hamil, bayi baru lahir dan orang dgn sistem imun rendah. Gejala
listeriosis seperti gejala flu pd umumnya, demam, nyeri otot, kadang2 ada gangguan gastrointestinal spt mual dan diare.

Jika listeria sudah menyebar melalui system syaraf, gejala akan bertambah dengan sakit kepala, leher kaku, pasien
menjadi bimbang dan galau. Gejala tambahan lainnya adalah menurunnya berat badan dan bisa terjadi kemungkinan
kejang.

Pada kasus yg berat listeria bisa menyebabkan keracunan pd darah, enchephalitis dan meningitis. Uniknya, pd wanita
hamil gejala hanya seperti flu, TETAPI bisa menyebabkan keguguran, kelahiran prematur dan infeksi pd bayi.

Trus, apakah sudah ada riset tentang listeria ?


Beberapa penelitian sudah dilakukan terkait bagaimana mekanisme listeria menyerang host nya. Dari penelitian
tersebut diketahui bahwa mereka ber replikasi secara cepat pada cytosol sell seperti makrophages dan limfosit.

Pertanyaan lanjutan, kenapa infeksi listeria meningkat akhir2 ini ?


Masalahnya adalah berubahnya pola konsumsi makanan berkaitan dengan masa ” kadaluarsa ” . Kita seakan akan
berlomba utk membuat makanan mempunyai masa kadaluarsa yang lebih lama, dicari…… terus…..

Sebagai scientist kita tahu selalu ada resiko jika kita tidak memakan makanan yang segar lagi , walaupun sudah
dimodifikasi dengan pengawet .

Seperti yg saya share kita terus mencari upaya agar produk makanan lebih tahan lama, misalnya dengan penyimpanan pd
suhu 4-8 C. Sekarang juga hadir New Technologi pd proses pembuatan food product spt ” Cook & Chill ” dan ” Sous
Vide. Upaya upaya tersebut adalah penyebab terjadinya peningkatan infeksi listeria.

Sekarang, sebagai AnalisLaboratorium mari kita kenalan lebih jauh sama kawan kita listeria monocytogenes.
Listeria monocytogenes adalah bakteri gram positif, tidak membentuk spora dan berbentuk batang berflagella . Berarti
jelas dunk kita bisa pake basic pewarnaan gram untuk identifikasi bakteri listeria monocytogenes.

Listeria monocytogenes adalah organisme ubiquitous , bisa terdapat pada tumbuhan, tanah , burung, ikan , kerang dan
mamalia termasuk manusia
Bebeapa penelitian memperlihatkan 1-10% manusia menjadi intestinal carriers dari listeria monocytogenes.

Beberapa produk yg ber resiko tinggi terkena listeria adalah daging, daging olahan, susu, ikan, ikan asap, salad siap saji
dan makanan yang dipacking dengan vakum.

Spesies listeria dapat mati dgn pemanasan, tetapi relatif tidak sensitif dgn garam konsentrasi tinggi dan asam.

Yang menakjubkan adalah Listeria punya kemampuan berkembang pada kulkas dan didalam packing vaccum , wak
waw….

Nah , sekarang mari kita bahas listeria monocytogenes dari sisi test biokimia dan metoda pengkulturan.
Profile test biokimia listeria adalah katalase positif, oksidase negatif, memfermentasi karbohydrat tapi tidak menghasilkan
gas. Listeria juga menghidrolisis esculin dan sodium hippurate , methyl red positif dan membentuk ammonium dari
arginine,

Listeria tidak menghasilkan gas hydrogen sulfide, indole negatif, nitrat reductase negatif, dan tidak membentuk gelatin.
Terakhir , listeria tidak menghidrolisis starch dan menghidrolisis urea .

Trus , gimana kalo kita mau identifikasi sampai spesies listeria monocytogenes ?
Untuk identifikasi lanjutan listeria monocytogenes kita bisa melihat karakteristik phenotypic dengan beberapa tambahan
test biokimia.

Test lanjutan listeria monocytogenes dimulai dgn beta hemolysis test dimana hasilnya akan positif. Analisa lanjutan untuk
listeria monocytogenes adalah dengan deteksi kemampuan memfermentasi karbohydrat.

Listeria monocytogenes positif memfermentasi rhamnose , methyl alpha D mannopyranoside dan positif pada CAMP
Test.

Pada uji CAMP beberapa spesies listeria memperlihatkan kemampuan hemolisis yg lebih besar dari Staphylococcus
aureus.

Topik menarik pada uji konfirmasi listeria monocytogenes ini adalah penggunaan media mikrobiologi chromogenik.
Media mikrobiologi chromogenik yg bisa digunakan utk pengujian listeria adalah Agar Listeria Ottavani dan Agosti
(ALOA )

Nah, Sudah ada belum sih metoda kompendial utk analisa listeria monocytogenes ?
Metoda deteksi dan enumerasi listeria monocytogenes ada di EN ISO 11290-1 dan EN ISO 11290-2, Microbiology of
food and Animal feeds Stuffs

Demikian sedikit share saya tentang Listeria monocytogenes, jika masih ada informasi lain yang dibutuhkan, silahkan
menghubungi di 0852-6727-7949 atau e-mail disales@alatalatlaboratorium.com.
Anda juga bisa mengunjungi Toko Online Alat Laboratorium kami di www.AlatAlatLaboratorium.net
Artikel Yang Berkaitan

Das könnte Ihnen auch gefallen