Tujuan Pemeriksaan :
Indikasi Pemeriksaan
1. Adanya prasangka leukositosis atau leukopenia
2. Adanya prasangka penyakit keganasan (ex: leukemia)
3. Pemeriksaan rutin hematologi
4. Riwayat infeksi yang perlu dievaluasi perjalanan penyakitnya.
Prinsip : hapusan darah yang baik berwara merah dan seragam, dimana eritrosit, leukosit,
Pembahasan :
Penurunan leukosit sampai dibawah 4000mm3 atau disebut sebagai leukopeni disebabkan
bakteri (typhus abdominalis), virus (morbili, parotitis, influenza), keadaan toksis, keracunan
benzol, anemia aplasia.
2. hitung jenis leukosit
Prinsip : hapusan darah yang baik berwara merah dan seragam, dimana eritrosit, leukosit,
Pada hasil ditemukan peningkatan eosinofil diatas normal yaitu sebesar 0,5%. Eosinofilia
atau tingginya angka eosinofil dapat terjadi karena beberapa hal yaitu tanda adanya alergi (ex: asma
bronchiale), adanya penyakit hematologi seperti polisitemia, penyakit hodgkin, anemia pernisiosa,
eosinofilia ini juga dapat menjadi tanda penting terhadap infeksi parasit terutama yang mempunyai
siklus invasi dijaringan (ex : ascaris, trichinosis, ankilostomiasis). Kenaikan eosinofil tanpa disertai
kenaikan jumlah leuksit menandakan tidak adanya kelainan infeksi ataupun keadaan patologis
lainnya kecuali alergi karena eosinofil berperan untuk mengatasi reaksi alergi
Dari hasil ditemukan basofil dengan nilai normal yaitu sebesar 2%. Basofil adalah jenis
leukosit yang granulanya menghasilkan histamin untuk reaksi alergi. Jika ditemukan basofil diatas 2%
maka dapat menandakan keadaan polisitemia, varicella, anemia hemolitik kronik, chronic myelositik
lekemia, post splenektomi. Basofil adalah jenis leukosit yang granulanya menghasilkan histamin
untuk reaksi alergi.
Kadar neutrofil batang juga normal yaitu sebesar 6%. Jika jumlah atau kadar neutrofil batang
diatas 6% dapat menandakan adanya infeksi akut, sehingga membutuhkan neutrofil secepatnya.
Neutrofil batang adalah neutrofil immature, artinya ada pergeseseran ke kiri
Angka monosit berada pada batas normal, namun berada pada batas atas yaitu (7%). Hal ini
dapat menjadi penanda penting bahwa infeksi telah terjadi cukup lama. Jika dikaitkan dengan angka
limfosit yang rendah (10%), keduanya dapat menjadi tanda bahwa rekasi imun yang berperan adalah
imunitas non-spesifik.
Angka limfosit yang ditemukan dalam keadaan normal yaitu 26%. Jika terjadi penurunan
jumlah limfosit atau rendahnya angka limfosit dapat menjadi tanda adanya pilek, HIV, kurang gizi,
stress berlebihan, leukemia, radiasi dosis tinggi, konsumsi obat yang dapat menghancurkan limfosit,
atau merusak sumsum tulang. Sementara itu jika angka limfosit tinggi (limfositosis) dapat
disebabkan adanya pertusis, hepatits, parotitis, rubella
Angka neutrofil normal pada preparat. Neutrofilia sudah dijelaskan pada pembahasan hitung
angka leukosit. Sementara neutropenia dapat terjadi sebagai tanda adanya anemia aplastik. Anemia
aplastik adalah keadaan dimana sumsum tulang berhenti memproduksi sel-sel darah baru.
Pada hitung jenis leukosit, jenis leukosit yang paling banyak ditemukan adalah neutrofil
segmen hal ini karena neutrofil sebagai sel pertahanan tubuh yang paling utama pada sistem imun
manusia.
2. Pemeriksaan LED
Prinsip mengukur kecepatan sedimentasi eritrosit dalam plasma.
Pada pemeriksaan LED atau laju endapan darah didapatkan bahwa LED probandus adalah 0
MM/JAM. HASIL dari pemeriksaan ini adalah normal karena angka LED normal pria adalah 0-10
mm/jam. LED dignakan untuk membantu mendiagnosis penyakit inflamasi, polymyalgia rheumatica,
sistemic vasculitis. Kenaikan dari LED yang sangat signifikan dapat terjadi karena infeksi yang parah
dan ditandai dengan kenaikan globulin, polymyalgia rheumatica atau temporal arteritis. LED juga
perlu dibantu oleh test c-reactive probin atau (CRP) untuk menentukan inflamasi. Kenaikan LED
biasanya hasil dari kenaikan protein, globulin, ataupun fibrinogen. LED yang tinggi dapat terjadi pada
anemia megaloblastik dan anemia lainnya, karena pada anemia megaloblastik eritrosit berkurang
dan ukurannya besar. Selain itu penyakit seperti apendisitis, sirosis hati dan penyakit radang lainnya
juga dapat membuat LED tinggi, karena pada kasus peradangan jumlah leukosit dan faktor
pembekkuan (khususnya fibrinogen) meningkat. LED tinggi juga ditemukan pada keganasan karena
aktivitas leukosit meningkatPerempuan kebanyakan memiliki hasil LED yang lebih tinggi karena
menstruasi ataupun kehamilan yang menyebabkan kenaikan sementara. Jika dilihat dari seluruh
hasil pemeriksaan tidak didapatkan kenaikan/ penurunan leukosit, terdapat eosinofilia dan jenis
leukosit lain normal, serta LED normal dapat diperkirakan bahwa probandus dalam keadaan alergi
dan tidak memiliki penyakit inflamasi, infeksi ataupun intoksinasi.
Hasil dari LED yang normal ini juga menandakan tidak ada pertambahan atau pengurangan
faktor-faktor yang mempengaruhi LED. Faktor-faktor yang dapat membuat LED menjadi tinggi adalah
jumlah trombosit, ketersediaan faktor pembeku, fibrinogen, grafitasi, komposisi darah, dsb. Jumlah
normal dari LED sendiri tidak dapat memastikan bahwa seseorang sedang sehat atau sakit, perlu ada
pemeriksaan lain.