Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pemeriksaan Akuntansi 1. Dalam makalah
ini kami membahas tentang pengertian profesi dan lingkup etika, pengertian etika
profesi, peranan dan prinsip etika profesi, serta kode etik profesi dan standar
profesi. Ucapan terima kasih pun tidak lupakami ucapkan kepada pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini yang tidak dapat disebutkan satu
per satu.
Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu masukan berupa kritikan dan saran sangat kami harapkan
demi penyempurnaan makalah ini. Akhir kata,kiranya makalah ini dapat berguna dan
bisa menjadi pedoman bagi mahasiswa untuk dapat mempelajari serta memahami
tentang etika profesi. Sekian dan terima kasih.
1
DAFTAR ISI
BAB I :
BAB II :
2
ATURAN ETIKA KOMPARTEMEN AKUNTAN PUBLIK............................16
BAB III :
3
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Beranjak dari itu, dewasa ini peran auditor telah menjadi pusat kajian dan riset
dikalangan akademisi. Tidak hanya itu, praktisi juga semakin kritis dengan selalu
menganalisa kontribusi apa yang telah diberikan auditor. Hal tersebut sah-sah saja
dilakukan mengingat pentingnya peran auditor. Apalagi auditor bisa dibilang sebagai
pihak kepercayaan masyarakat (investor) dalam memastikan informasi yang andal. Jadi
wajar rasanya jika masyarakat turut mengawasi hasil pekerjaan auditor. Selain itu
beberapa tahun terakhir, terutama sejak runtuhnya beberapa perusahaan raksasa
4
dunia, profesi akuntan publik banyak mendapat sorotan dan kritikan dari masyarakat.
Akuntan 5rofes menjadi salah satu kandidat penyebab runtuhnya perusahaan tersebut.
Rumusan Masalah
Mengetahui dan memahami lebih lanjut tentang etika professional ,kode etik dan prinsip
etika, dan menerapkannya pada dunia kerja.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Standar auditing terdiri dari 10 standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan
Standar Auditing (PSA).
Standar atestasi memberikan kerangka untuk fungsi atestasi bagi jasa akuntan
public yang mencakup tingkat keyakinan tertinggi yang diberikan dalam jasa audit
atas laporan keuangan historis, pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif,
serta tipe perikatan atestasi lain yang memberikan keyakinan yang lebih rendah
(review, pemeriksaan, dan prosedur yang disepakati). Standar atestasi terdiri dari 11
standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Atestasi (PSAT)
6
4. Pernyataan Jasa Konsultansi
Standar auditing merupakan suatu panduan audit atas laporan keuangan historis.
Didalamnya terdapat 10 standar yang secara rinci dalam bentuk pernyataan standar
auditing (PSA). Berikut akan dipaparkan tentang standar auditing yang telah ditetapkan
dan disahkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia :
1. Standar Umum
Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan
pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. Dalam semua hal yang berhubungan
dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh
auditor. Dalam melaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib
mengggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama.
7
3. Standar Pelaporan
B. Etika Profesional
8
menumpuknya hingga menjadi suatu kesalahan yang besar Untuk itu pengetahuan
akan tanda-tanda peringatan adanya masalah etika akan memberikan peluang untuk
melindungi diri sendiri
Dilema etika adalah Situasi yang dihadapi oleh seseorang dimana ia harus
membuat keputusan tentang perilaku seperti apa yang tepat untuk dilakukannya.
Terdapat dua faktor utama yang mungkin menyebabkan orang berperilaku tidak etis,
yakni:
2. Orang tersebut secara sengaja bertindak tidak etis untuk keuntungan diri sendiri.
Misalnya, seperti contoh di atas, seseorang menemukan dompet berisi uang di
bandara. Dia mengambil isinya dan membuang dompet tersebut di tempat
tersembunyi dan merahasiakan kejadian tersebut.
9
3. Tentukan siapa dan bagaimana orang atau kelompok yang dipengaruhi oleh
dilema etika
Dalam etika profesi, sebuah profesi memiliki komitmen moral yang tinggi yang
biasanya dituangkan dalam bentuk aturan khusus yang menjadi pegangan bagi setiap
orang yang mengembangkan profesi yang bersangkutan. Aturan ini merupakan aturan
main dalam menjalankan atau mengemban profesi tersebut yang biasanya disebut
sebagai kode etik yang harus dipenuhi dan ditaati oleh setiap profesi. Menurut Chua
dkk (1994) menyatakan bahwa etika profesional juga berkaitan dengan perilaku moral
yang lebih terbatas pada kekhasan pola etika yang diharapkan untuk profesi tertentu.
Setiap profesi yang memberikan pelayanan jasa pada masyarakat harus memiliki
kode etik yang merupakan seperangkat moral-moral dan mengatur tentang etika
professional Pihak-pihak yang berkepentingan dalam etika profesi adalah akuntan
publik, penyedia informasi akuntansi dan mahasiswa akuntansi (Suhardjo dan
Mardiasmo, 2002). Di dalam kode etik terdapat muatan-muatan etika yang pada
dasarnya untuk melindungi kepentingan masyarakat yang menggunakan jasa profesi.
Terdapat dua sasaran pokok dalam dua kode etik ini yaitu:
10
Kode etik akuntan merupakan norma dan perilaku yang mengatur hubungan antara
auditor dengan para klien, antara auditor dengan sejawatnya dan antara profesi dengan
masyarakat. Kode etik akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan
bagi seluruh anggota, baik yang berpraktek sebagai auditor, bekerja di lingkungan
usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan. Etika
profesional bagi praktek auditor di Indonesia dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi
Indonesia (Sihwajoni dan Gudono, 2000).
Prinsip perilaku profesional seorang akuntan, yang tidak secara khusus dirumuskan
oleh Ikatan Akuntan Indonesia tetapi dapat dianggap menjiwai kode perilaku IAI,
berkaitan dengan karakteristik tertentu yang harus dipenuhi oleh seorang akuntan.
Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya adalah
untukmenyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan, hasilusaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan auditor merupakan sarana bagi
auditor untuk menyatakan pendapatnya, atau apabila keadaan mengharuskan, untuk
menyatakan tidak memberikan pendapat. Baik dalam hal auditor menyatakan pendapat
maupun menyatakan tidak memberikan pendapat, ia harus menyatakan apakah
auditnya telah dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan
Akuntan Indonesia. Standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesiamengharuskan auditor menyatakan apakah, menurut pendapatnya, laporan
keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
dan jika ada, menunjukkan adanya ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi
dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan
penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
11
H. Persyaratan Profesional
12
c) Integritas
d) Objektivitas
f) Kerahasiaan
g) Prilaku Profesional
h) Standar Teknis
Berikut ini dicantumkan Prinsip Etika Profesi Akuntan Indonesia yang diputuskan
dalam Kongres VIII tahun 1998:
13
PRINSIP ETIKA PROFESI IKATAN AKUNTANSI INDONESIA
2. Prinsip Etika Profesi dalam Kode Etik IAI menyatakan pengakuan profesi akan
tanggung jawabnya kepada publik, pemakai jasa akuntan, dan rekan. Prinsip ini
memandu anggota dalam memenuhi tanggung jawab profesionalnya dan merupakan
landasan dasar perilaku etika dan perilaku profesionalnya. Prinsip ini meminta
komitmen untuk berperilaku terhormat, bahkan dengan pengorbanan keuntungan
pribadi.
14
Prinsip Keempat: Objektivitas
Objektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang
diberikan anggota. Prinsip objektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak
memihak, jujur, secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari
benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain.Setiap anggota harus
menjaga objektivitas dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajban
profesionalnya.
Pencapaian ini pada awalnya memerlukan standar pendidikan umum yang tinggi,
diikuti oleh pendidikan khusus, pelatihan dan ujian professional dalam subjek- subjek
yang relevan. Hal ini menjadi pola pengembangan yang normal untuk anggota.
15
staff di bawah pengawasannya dan orang- orang yang diminta nasihat dan bantuannya
menghormati prinsip kerahasiaan.
Dalam Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik ini digunakan singkatan KAP dengan
dua makna:
2) Kantor Akuntan Publik. KAP yang bermakna Kompartemen Akuntan Publik selalu
ditulis IAI- KAP, yang berarti Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Publik.
KAP yang bermakna Kantor Akuntan Publik ditulis tanpa didahului dengan IAI.
16
Dalam Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik terdiri dari:
101. Independensi
a. Kompetensi Profesional
17
(1) Menyatakan pendapat atau memberikan penegasan bahwa laporan
keuangan atau dan keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum atau
Anggota wajib memelihara citra profesi, dengan tidak melakukan perkataan dan
perbuatan yang dapat merusak reputasi rekan seprofesi.
18
402. Komunikasi AntarAkuntan Publik
Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan public pendahulu bila akan
mengadakan perikatan audit menggantikan akuntan public pendahulu atau untuk
tahun buku yang sama ditunjuk akuntan public dengan jenis dan periode serta
tujuan yang berlainan.
Komisi, merupakan imbalan dalam bentuk uang atau barang atau bentuk
lainnya yang kepada atau diterima dari klien/pihak lain untuk memperoleh
perikatan dari klien/pihak lain. Anggota KAP tidak diperkenankan untuk
memberikan/menerima komisi apabila dapat mengurangi independensi.
Fee Referal (Rujukan), Merupakan imbalan yang dibayarkan/ diterima
kepada/dari sesama penyedia jasa profesional akuntan publik. Hanya
diperkenankan bagi sesama profesi.
19
504. Bentuk Organisasi dan KAP
Anggota hanya dapat berpraktik akuntan publik dalam bentuk organisai yang
diizinkan oleh peraturan perundang- undangan yang berlaku dan/atau tidak
menyesatkan dan me rendahkan citra profesi.
20
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kode etik menyatakan perbuatatn apa yang baik atau buruk apa yang benar atau
salah, perbuatan yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik
agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya
dengan adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional, dan
perbuatan dari setiap kode etik suatu profesi setiap etika profesi mempunyai kode etik
masin-masin dan tersendiri yang dibuat oleh badan yang mengatur etika profesi
tersebut. Pelanggaran kode etik tidak diadili oleh pengadilan karena melanggar kode
etik tidak selalu berarti melanggar hukum, tapi pelanggaran kode etik akan diperiksa
oleh majelis kode etik dari setiap profesi tersebut.
SARAN
Untuk menjalankan profesi dan kode etik yang berlaku terlebih dahulu setiap
manusia yang beernaung dalamnya harus memiliki akhlak yang baik.
21
DAFTAR PUSTAKA
Sumber :
http://www.slideshare.net/yulimelsari/standar-audit-dan-kode-etik-profesi-
akuntan-publik
http://amalia-venralin.blogspot.com/2014/11/perkembangan-standar-etika-
profesi_20.html
http://annisarahmaaulianoviani.blogspot.com/2014/11/perkembangan-
standar-audit-atau-standar.html
22