Sie sind auf Seite 1von 3

Nama : Dea Tri Aprilya

NPM : 0441 14 139


Kelas : Penyiaran 4

1. Pungutan liar saat sedang membuat SIM C di polsek pelabuhan oleh oknum polisi
sebesar Rp 500.000 yang seharusnya Rp 300.000
2. Pungutan liar saat sedang membuat SIM A di polsek pelabuhan oleh oknum polisi
sebesar Rp 550.000 yang seharusnya Rp 300.000
3. Pungutan liar saat sedang membuat KTP di Kecamatan Parungkuda Sukabumi oleh
pegawai kecamatan sebesar Rp 100.000 yang seharusnya gratis
4. Pungutan liar di indomaret Parungkuda Sukabumi oleh oknum tukang parkir sebesar Rp
2.000 yang seharusnya gratis
5. Pungutan liar ketika di tilang di jalur transjakarta di Jakarta Timur oleh oknum polisi
sebesar Rp 250.000 yang seharusnya sidang
6. Pungutan liar ketika dalam kendaraan kemudian memutar arah atau menyebrang jalan di
daerah Sukabumi, Bogor, dan Jakarta oleh oknum polisi gope sebesar Rp 500, Rp 1.000,
Rp 2.000 yang seharusnya gratis
7. Pungutan liar ketika ada seseorang yg datang kemudian menyuruh untuk membeli
insektisida butiran (serbuk untuk membasmi nyamuk) secara memkasa yang di lakukan
oleh oknum tak dikenal sebesar Rp 10.000 (2 bungkus) yang seharusnya gratis
Nama : Fauzia Aprila Ningtyas

Kelas : Penyiaran 4

NPM : 044114146

Bentuk Pungli yang pernah saya rasakan :

- Saya pernah ditilang ketika mengendarai sebuah mobil dari Cicurug ke Kampus
Universitas Pakuan Bogor,ketika sampai di daerah Cinagara ternyata sedang ada rajia lalu
lintas yang dilakukan oleh Polisi dan DLLAJ dan saya terkena tilang. Salah satu polisi
datang menghampiri saya dan menanyakan SIM dan saya menjawab saya tidak punya.
Kemudian Polisi tersebut membuka pintu sebelah kiri lalu duduk di samping saya dan
menjelaskan apa kesalahan saya. Karena mengetahui saya tidak punya SIM maka polisi
tersebut menawarkan saya untuk membayar uang sebesar Rp.250.000 agar urusannya
lebih mudah dan tidak usah mengikuti sidang. Saya yang panik langsung meng”iya”kan
tawaran polisi tersebut,setelah membayar uang saya langsung diizinkan jalan oleh Polisi.
- Saya pernah mengalami pungli saat salah satu petugas kesehatan datang ke kostan saya
mengetuk pintu dan langsung memberikan 4 buah bungkusan serbuk pembersih air,ketika
saya telah menerimanya petugas tersebut meminta uang sebesar Rp.20.000 sebagai uang
gantinya,lalu saya pun membayarnya.
- Saya pernah mengalami pungli di parkiran minimarket,restoran,depan kampus dan
pinggir jalan. Rata-rata pungli tersebut ditarif Rp.2000.-
- Saya pernah mengalami pungli di pertigaan atau perempatan jalan yang biasanya suka
ada pak ogah yang mengatur jalan,biasanya tarif pak ogah sekitar Rp.500-1000.-
- Saya pernah mengalami pungli di daerah lampu merah di bogor yaitu ketika sedang hujan
ada seorang anak laki-laki yang membawa spons yang telah dicampur dengan shampoo
lalu di usapkan ke kaca mobil depan,kaca spion dan kaca pinggir. Walaupun telah ditolak
tapi dia tetap mengelap sponsnya lalu dia meminta uang dan saya berikan Rp.2000.-
- Saya sering mendengar beberapa cerita teman-teman yang membuat SIM dengan tidak
mengikuti ujian yang seharusnya,tetapi mereka mengambil jalan pintas dengan
membayar “oknum” agar SIM tersebut cepat dimiliki.

Instansi yang melakukan Pungli :

-Kepolisian

-Dinas Kesehatan
Dampak Pungli :

-Masyarakat menjadi terbiasa untuk mengambil jalan pintas dan instan

-Memperkaya diri sendiri maupun Instansi yang terkait

Das könnte Ihnen auch gefallen