Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
Sel surya merupakan alat yang dapat mengkonversi energi matahari menjadi
energi listrik DC secara langsung. Sel surya telah diaplikasikan dalam berbagai
baterai pada alat elektronik yang mambutuhkan daya rendah, seperti jam tangan
dan kalkulator. Sel surya pertama kali dikembangkan dengan menggunakan bahan
silikon kristal (c-Si). Namun demikian akhir-akhir ini para ahli dalam bidang sel
surya banyak yang tertarik mengembangkan sel surya dari material lain,
ditumbuhkan pada wafer silikon yang harganya mahal dan persediannya tidak
cukup pada saat sel surya diproduksi dalam jumlah yang sangat besar sehingga
Silikon amorf terhidrogenasi (a-Si :H) merupakan salah satu material yang
absorbsinya yang tinggi pada daerah spektrum cahaya tampak, a-Si:H sangat
cocok untuk dijadikan lapisan tipis penyusun sel surya (Vet dkk, 2006). Selain itu
material a-Si:H juga mempunyai celah pita optik yang lebar (1.7 eV – 2.0 eV),
1
2
demikian maka a-Si:H menjadi material yang murah untuk di aplikasikan pada
yang mempunyai celah pita optik 1.12 eV dan koefisien absorbsi yang lebih
rendah dari pada a-Si:H (Mukhopadhyay dkk, 2001 dan Street, 1991).
PECVD merupakan teknik penumbuhan lapisan tipis a-Si:H yang paling populer
digunakan. Salah satu kelebihan dari teknik ini adalah dapat dilakukan
metode ini diperoleh lapisan tipis dengan konduktivitas rendah, laju deposisi
lapisan tipis a-Si:H yang dihasilkan maka diperkenalkan teknik Very High
dengan frekuensi rf yang digunakan adalah 70 MHz. Dengan teknik ini diperoleh
lapisan tipis a-Si:H dengan kandungan hidrogen yang lebih rendah serta laju
kualitas lapisan tipis a-Si:H yang dihasilkan menjadi Hot Wire PECVD (HW-
PECVD) (Ahda dkk, 2008 dan Haris dkk, 2009), HWC-PECVD (Supu, 2005) dan
PECVD) (Usman, 2006). Secara umum teknik ini tidak jauh berbeda dengan
teknik VHF-PECVD, hanya saja pada teknik ini terdapat filamen panas yang
diletakkan di sistem masukan gas yang sejajar dengan substrat. Hal ini akan
menyebabkan gas silan yang memasuki chamber akan terdisosiasi dua kali,
dimana gas silan (SiH4) akan terdisosiasi terlebih dahulu oleh filamen panas
ditumbuhkan lapisan tipis a-Si:H dengan laju deposisi yang lebih tinggi
PECVD dan jika ditinjau dari segi kualitas material, teknik ini juga mampu
2006) .
Kualitas dari suatu material semikonduktor dapat dilihat dari sifat atau
karakteristiknya, yakni sifat listrik dan sifat optiknya. Sifat listrik berhubungan
dengan nilai konduktivitas listrik material tersebut, dalam hal ini konduktivitas
lebar celah pita optik (energi gap). Celah pita optik yang baik untuk lapisan tipis
a-Si:H adalah lebih kecil dari 1.8 eV (Schropp dkk, 1998). Kualitas dari lapisan
radikal di permukaan penumbuhan, tekanan chamber (P), laju aliran gas silan
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penelitian ini diarahkan pada analisis
berpengaruh terhadap efisiensi dekomposisi silan (αd) dan jenis radikal yang
filamen (Tf) 800, 1000 dan 1400oC untuk aplikasi sel surya. Untuk aplikasinya
tersebut, maka karakterisasi lapisan tipis a-Si:H ini difokuskan pada analisis
struktur lapisan, ketebalan dan laju deposisi lapisan tipis a-Si:H, celah pita energi
terhadap sifat fisis lapisan tipis a-SiH yang ditumbuhkan dengan metode Hot Wire
untuk aplikasi sel surya, yang meliputi analisis stuktur lapisan, laju deposisi, nilai
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya hasil penelitian yang