Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
• Kas
• Surat – surat berharga
• Piutang
• Inventori
Hutang Lancar
31/12/77 31/12/78
Aktiva lancar :
Kas Rp 600.000,-- Rp 600.000,--
Piutang Dagang 1.300.000,-- 1.300.000,--
Persediaan barang dagangan 3.500.000,-- 3.500.000,--
Persekot biaya 100.000,-- 100.000,--
Jumlah Aktiva lancar : Rp 5.500.000,-- Rp 5.500.000,--
============ ============
Hutang lancar :
Hutang Dagang Rp 1.550.000,-- Rp 550.000,--
Hutang Wesel 1.700.000,-- 1.200.000,--
Hutang Pajak 1.250.000,-- 500.000,--
Hutang Deviden 1.500.000,-- 500.000,--
Jumlah Hutang lancar : Rp 6.000.000,-- Rp 2.750.000,--
============ =============
Penjelasan :
Konsep modal kerja kuantitatif :
dari Tahun 1977 dan 1978 tidak terjadi perubahan Modal kerja untuk
keduanya sama yaitu Rp 5.500.000,--.
Dengan demikian :
“Modal kerja” adalah kelebihan Aktiva lancar terhadap Hutang
lancar.
Gross working capital : jumlah Aktiva lancar
Implikasi
Bahan pembantu,
Rumus EOQ
2RS
EOQ
C
Q R
TAC C S R P
2 Q
EOQ (Q): Jumlah pemesanan optimum
R : Jumlah pembelian (permintaan) satu periode
S : Biaya setiap kali pemesanan
C : Biaya simpan tahunan dalam rupiah/unit
P : Harga
Untuk menentukan berapa jumlah yang harus dipesan adalah
dengan memilih nilai TAC (Total Average Cost) yang terkecil.