Sie sind auf Seite 1von 29

MANAJEMEN KEUANGAN 1

(Manajemen Modal Kerja)

Fungsi dan Tujuan Persediaan


Keputusan dalam Manajemen Persediaan
Biaya dalam Keputusan Persediaan
Model Eqonomic Order Quantity

Febriyanto, SE, MM.


www.febriyanto79.wordpress.com
Manajemen Keuangan 1
(Manajemen Modal Kerja)

 Setelah Mempelajari Manajemen modal kerja


(manajemen persediaan) mahasiswa dapat:

 Mamahami teknik manajemen persediaan


 Menghitung persediaan dengan Economic order
quantity model
 Menghitung persediaan dengan system Just in
time
 Menghitung persediaan dengan system ABC

Manajemen Keuangan 1 - Febriyanto, SE, MM.


www.febriyanto79.wordpress.com
Definisi:
Aktiva Lancar
• Kas
Modal kerja adalah selisih
• Surat – surat berharga
antara aktiva lancar dengan
• Piutang
hutang lancar.
• Inventori
Dengan demikian modal
kerja merupakan investasi Hutang Lancar
dalam kas, surat-surat • Hutang jangka pendek
berharga, piutang dan • Hutang wesel
persediaan dikurangi hutang • Hutang perniagaan
lancar yang digunakan untuk • Hutang pada bank lain
melindungi aktiva lancar kurang satu tahun
Tujuan Manajemen Modal Kerja

Mengelola aktiva lancar dan hutang lancar agar


terjamin jumlah net working capital yang layak
diterima (acceptable) yang menjamin tingkat
likuiditas badan usaha

Dimana sumber- sumber modal kerja berasal:


•Hasil operasi perusahaan.
•Keuntungan pendek )
•Penjualan aktiva tidak lancar
•Penjualan saham atau obligasi
Pembagian Modal Kerja

• Modal kerja dapat dibagi menurut konsep :


– Konsep kuantitatif
– Konsep kualitatif
– Konsep fungsional
Konsep Kuantitatif

• Menggambarkan keseluruhan (jumlah)


dari aktiva lancar, dimana aktiva lancar
ini sekali berputar dan dapat kembali ke
bentuk semula dalam jangka waktu
pendek

• Konsep ini disebut modal kerja bruto –


Gross working kapital
Konsep Kualitatif

• Merupakan selisih antara aktiva lancar


diatas hutang lancar, atau merupakan
sebagian dari aktiva lancar yang
benar-benar dapat digunakan untuk
membiayai operasi perusahaan tanpa
menunggu likuiditas

• Konsep ini disebut modal kerja netto –


net working capital
Konsep Fungsional

• Menitik beratkan pada fungsi dari pada dana


dalam menghasilkan pendapatan (income)
dari usaha pokok perusahaan

• Menghasilkan pendapatan pada periode


akuntasi dan periode masa depan
Aktiva Lancar

• Kas
• Surat – surat berharga
• Piutang
• Inventori
Hutang Lancar

• Hutang jangka pendek


• Hutang wesel
• Hutang perniagaan
• Hutang pada bank lain kurang
satu tahun
• Kas
• Surat – surat berharga
• Piutang
• Inventori
Masalah Modal Kerja erat hubungannya dengan operasi
perusahaan dan tingkat keamanan (margin of safety)
kreditur jangka pendek

 Modal kerja yang cukup, memungkinkan perusahaan


beroperasi seekonomis mungkin dan tidak akan
mengalami bahaya adanya krisis keuangan

 Modal kerja yang berlebihan, menunjukkan dana yang


tidak produktif, hal ini akan menimbulkan kerugian
perusahaan karena kesempatan memperoleh
keuntungan tersia-siakan.

 Modal kerja yang tidak cukup/mis manajemen,


merupakan sebab utama kegagalan suatu perusahaan.
Contoh konsep modal kerja kuantitatif dan kualitatif :

31/12/77 31/12/78
Aktiva lancar :
Kas Rp 600.000,-- Rp 600.000,--
Piutang Dagang 1.300.000,-- 1.300.000,--
Persediaan barang dagangan 3.500.000,-- 3.500.000,--
Persekot biaya 100.000,-- 100.000,--
Jumlah Aktiva lancar : Rp 5.500.000,-- Rp 5.500.000,--
============ ============
Hutang lancar :
Hutang Dagang Rp 1.550.000,-- Rp 550.000,--
Hutang Wesel 1.700.000,-- 1.200.000,--
Hutang Pajak 1.250.000,-- 500.000,--
Hutang Deviden 1.500.000,-- 500.000,--
Jumlah Hutang lancar : Rp 6.000.000,-- Rp 2.750.000,--
============ =============
Penjelasan :
 Konsep modal kerja kuantitatif :
dari Tahun 1977 dan 1978 tidak terjadi perubahan Modal kerja untuk
keduanya sama yaitu Rp 5.500.000,--.

 Konsep modal kerja kualitatif :


Modal kerja th 1977 mengalami defisit Rp 500.000,--
(Rp 5.500.000 – Rp 6.000.000), sedangkan
Modal kerja th 1978 sebesar Rp 2.750.000,--
(Rp 5.500.000 – Rp 2.750.000)
Jadi keadaan Modal kerja th. 1978 lebih baik daripada th 1977.

Dengan demikian :
“Modal kerja” adalah kelebihan Aktiva lancar terhadap Hutang
lancar.
Gross working capital : jumlah Aktiva lancar
Implikasi

• Perusahaan memiliki aktiva lancar diatas hutang


lancar maka perusahaan memiliki net working capital

• Penggunaan modal kerja, semakin besar current


assets dapat menutupi currentliabilities, semakin
besar kemampuan perusahaan untuk membayar
hutang-hutangnya(semakin likuid)

• Pada kenyataan, putaran kas masuk– casti nflows dan


putaran kas keluar – cast outflows tidak selalu
sinkron, tetap perusahaan harus mempertahankan
networking capital agar tetap likuid.
Kelemahan Modal Kerja

• Kelebihan atas modal kerja mengakibatkan


kemampuan laba menurun sebagai akibat lambatnya
perputaran dana perusahaan
• Menimnbulkan kesan bahwa manajemen
tidak mampu menggunakan modal kerja
secara efisien
• Jika modal kerja tersebut dipinjam dari bank maka
perusahaan mengalami kerugian dalam membayar
bunga
Kebaikan Modal Kerja – (modal
kerja cukup)

• Melindungi kemungkinan terjadinya krisis keuangan


guna membenahi modal kerja yang diperlukan

• Merencanakan dan mengawasi rencana perusahaan


menjadi rencana keuangan di dalam jangka pendek

• Menilai kecepatan perputaran modal kerja dalam


arti yang menyeluruh
Lanjutan ……

• Membayar atau memenuhi kewajiban jangka pendek


sesuai dengan jatuh tempo

• Memperoleh kredit sebagai sumber dana guna


memperbesar pemenuhan kebutuhan kekayaan
aktiva lancar

• Memberikan pedoman yang sehingga tidak terdapat


keraguan manajemen guna memperoleh efisiensi
yang baik
Tipe Modal Kerja

 Modal kerja permanen


 Modal kerja primer
 Modal kerja normal
 Modal kerja variabel
 Modal kerja musiman
 Modal kerja siklis
 Modal kerja darurat
Implikasi

• Modal kerja dapat dibiayai oleh :


• Modal sendiri
• Hutang jangka pendek
• Hutang jangka panjang
• Pemilihan sistem pembelanjaan
didasarkan pertimbangan “ Laba “ dan
“Risiko “
Manajemen persediaan

 Persediaan sebagai kekayaan perusahaan, memiliki peranan


penting dalam operasi bisnis.

 Dalam pabrik (manufacturing), persediaan dapat terdiri dari:


 Persediaan bahan baku,

 Bahan pembantu,

 Barang dalam proses,

 Barang jadi, dan

 Persediaan suku cadang.

Manajemen Keuangan 1 - Febriyanto, SE, MM.


www.febriyanto79.wordpress.com
Fungsi dan Tujuan Persediaan

 Alasan perlunya persediaan bagi perusahaan maupun


organisasi.
(1) Adanya ketidakpastian permintaan (permintaan mendadak),
(2) Adanya ketidakpastian pasokan dari para suplier,
(3) Adanya ketidakpastian tenggang waktu pemesanan.

 Tujuan diadakan persediaan, yaitu


(1) memberikan layanan yang terbaik pada pelanggan,
(2) memperlancar proses produksi,
(3) mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekurangan
persediaan (stockout), dan
(4) menghadapi fluktuasi harga.

Manajemen Keuangan 1 - Febriyanto, SE, MM.


www.febriyanto79.wordpress.com
Keputusan dalam Manajemen
Persediaan
 Sasaran akhir dari manajemen persediaan adalah untuk
meminimumkan biaya dalam perubahan tingkat persediaan.

 Mempertahankan tingkat persediaan yang optimum, diperlukan


jawaban atas dua pertanyaan mendasar sebagai berikut:
(1) Kapan melakukan pemesanan dan
(2) Berapa jumlah yang harus dipesan

 Keputusan melakukan pemesanan, dapat dilakukan dengan


pendekatan yaitu:
1. Pendekatan titik pemesanan kembali (reorder point approach)
2. Pendekatan tinjauan periodik (periodic review approach)
3. Material requirement planning approach (MRP)

Manajemen Keuangan 1 - Febriyanto, SE, MM.


www.febriyanto79.wordpress.com
Biaya dalam keputusan persediaan

 Biaya yang dikaitkan dengan keputusan persediaan yaitu:


1. Biaya pemesanan (ordering cost).
Biaya untuk mendapatkan bahan atau barang.
2. Biaya penyimpanan (carrying cost atau holding cost)
Biaya modal, Biaya simpan, Biaya risiko
3. Biaya kekurangan persediaan (Stockout cost)
Biaya penjualan atau permintaan yang hilang akibat kekurangan
persediaan.
4. Biaya yang dikaitkan dengan kapasitas
Biaya lembur, latihan tenaga kerja, biaya perputaran tenaga kerja.
5. Biaya bahan atau barang itu sendiri.
Biaya atas harga yang harus dibayar atas item yang dibeli.
Manajemen Keuangan 1 - Febriyanto, SE, MM.
www.febriyanto79.wordpress.com
Model Eqonomic Order Quantity (EOQ)
 Konsep EOQ digunakan untuk menentukan berapa jumlah yang
harus dipesan.
 Asumsi dasar EOQ
 Permintaan dapat ditentukan secara pasti dan konstan

 Item yang dipesan independen dengan item yang lain

 Pesanan diterima dengan segera dan pasti

 Tidak terjadi stock out

 Harga item konstan

 Rumus EOQ
2RS
EOQ 
C

Manajemen Keuangan 1 - Febriyanto, SE, MM.


www.febriyanto79.wordpress.com
Model Eqonomic Order Quantity (EOQ)
2RS
 Rumus EOQ EOQ 
C
 EOQ (Q) : Jumlah pemesanan optimum
 R : Jumlah pembelian (permintaan) satu periode
 S : Biaya setiap kali pemesanan
 C : Biaya simpan tahunan dalam rupiah/unit

 Exs: Hitung EOQ jika perusahaan semen PT. ATOZ menggunakan


bahan sebesar 5000kg per tahun. Biaya pemesanan Rp. 49000
setiap kali pembelian dan biaya simpan Rp 1000 per kg/tahun.
2(5000) (49000)
EOQ   700 kg
1000
Manajemen Keuangan 1 - Febriyanto, SE, MM.
www.febriyanto79.wordpress.com
Model Eqonomic Order Quantity (EOQ)
(Pengaruh Diskon terhadap EOQ)
 Perusahaan memerlukan bahan baku 5.000 unit barang/thn.
Biaya pemesanan setiap kali pesan sebesar Rp. 49.000. Biaya
simpan Rp. 1000/thn. Seorang suplier menawarkan diskon
seperti pada tabel, berapa jumlah pembelian yang dapat
meminimumkan biaya jika pembelian tertentu memperoleh
diskon?
Jumlah Pesanan Harga per unit
1 – 999 Rp. 5000
1000 – 2499 Rp. 4.850
2500 – lebih Rp. 4.750

Manajemen Keuangan 1 - Febriyanto, SE, MM.


www.febriyanto79.wordpress.com
Model Eqonomic Order Quantity (EOQ)
(Pengaruh Diskon terhadap EOQ)

Q R
TAC    C    S  R  P
2 Q
 EOQ (Q): Jumlah pemesanan optimum
 R : Jumlah pembelian (permintaan) satu periode
 S : Biaya setiap kali pemesanan
 C : Biaya simpan tahunan dalam rupiah/unit
 P : Harga
 Untuk menentukan berapa jumlah yang harus dipesan adalah
dengan memilih nilai TAC (Total Average Cost) yang terkecil.

 Manajemen Keuangan 1 - Febriyanto, SE, MM.


www.febriyanto79.wordpress.com
Model Eqonomic Order Quantity (EOQ)
(Pengaruh Diskon terhadap EOQ)
 EOQ = 700
 700   5000 
TAC    1000    49000  (5000  5000)  Rp. 25.700.000
 2   700 
 EOQ = 1000
 1000   5000 
TAC    1000    49000  (5000  4850)  Rp. 24.995.000
 2   1000 
 EOQ = 2500
 2500   5000 
TAC    1000    49000  (5000  4750)  Rp. 25.098.000
 2   2500 
 Jumlah pemesanan yang harus dilakukan sebanyak 1000 kg,
karena memberikan total biaya tahunan yang paling rendah.
Manajemen Keuangan 1 - Febriyanto, SE, MM.
www.febriyanto79.wordpress.com
Model Eqonomic Order Quantity (EOQ)
(Pengaruh Diskon terhadap EOQ)
 Jumlah pemesanan yang harus dilakukan sebanyak 1000 kg.
 Frekuensi pemesanan optimum/tahun
 (F) = R/Q

 (F) = 5000/1000 = 5 kali pemesanan

 Jarak siklus optimum


 (T) = Q/R

 (T) = 1000/5000 = 0.2

 Jika diasumsikan satu tahun 300 hari kerja, maka waktu


siklus optimum adalah:
 (T) = 0.2 x 300 = 60 hari

Manajemen Keuangan 1 - Febriyanto, SE, MM.


www.febriyanto79.wordpress.com

Das könnte Ihnen auch gefallen