Sie sind auf Seite 1von 4

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGUKURAN

“HUKUM OHM”

Disusun oleh :

AZZALIA HANI SAPUTRI

1741150054

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI DIV-SISTEM KELISTRIKAN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2018
Tujuan

Setelah melakukan percobaan-percobaan ini , anda diharapkan dapat :


1. Membuktikan hubungan matematis anata arus , tegangan , dan tahanan menggunakan
hukum Ohm.
2. Menganalisis hubungan antara tegangan dan arus listrik pada suatu nilai tahanan.
3. Menganalisis hubungan antara arus dan tahanan pada tegangan tertentu
4. Menggambarkan grafik V-I pada nilai tahanan yang berbeda.

Dasar Teori

Tahanan adalah salah satu komponen yang banyak digunakan didalam rangkaian-rangkaian
listrik. Satuan tahanan adalah ohm (Ω) dan symbol kelistrikannya adalah R. jenis tahanan
yang digunakan pada percobaan ini adalah tahanan lilitan kabon dan wire wound.
Hokum ohm menyatakan hubungan antara tegangan , arus , dan tahanan didalam rangkaian
listrik yang dinyatakan dengan persamaan :

𝑉
V = I.R atau R = 𝐼 Ω

Dengan :

V = Tegangan yang diberikan pad tahanan (v)


I = Arus yang mengalir pada tahanan (A)
R = Besarnya nilai tahanan (Ω)

Besarnya daya suatu tahanan bergantung pada besarnya arus yang diberikan melalui tahanan
itu , daya yang diberikan pada tahanan tidak boleh melebihi daya tahanan tersebut. Tahanan
mempunyai beberapa nilai daya , seperti 5W ; 1W ; 0,5W ; dan 0,25W.

Alat-alat yang Digunakan

1. Catu daya DC = 1 buah


2. Multimeter Elavi 15n / Sanwa Analog = 2 buah
3. Tahanan (Ω) / 5W = 47 Ω , 220 Ω , 680 Ω
4. Proto board = 1 buah
5. Kabel penghubung (leads) = secukupnya

Langkah Percobaan

1. Telitilah semua peraltan sebelum digunakan


2. Lengkapi gambar berikut ini , dan setelah selesai periksakan ke pembimbing
3. Hidupkan sumber tegangan , atur secara bertahap sesuai dengan permintaaan data.
4. Amati dan catat semua alat ukur setiap kali perubahan tegangan sumber dan beban.
5. Setiap penggantian tahanan R , saklar S harus dimatikan.
6. Kembalikan alat-alat yang digunakan.

Data Percobaan
Data 2.1 Tegangan arus :

Tegangan (V) Arus pada R = Arus pada R = Arus pada R = Keterangan


47 Ω 220 Ω 680 Ω
2 Volt 45 mA 13,75 mA 7 mA
6 Volt 155 mA 35 mA 11,4 mA
10 Volt 195 mA 44 mA 17,5 mA
14 Volt 286 mA 56,5 mA 25 mA
18 Volt 345 mA 90 mA 37,5 mA
22 Volt 430 mA 100 mA 40 mA

Tugas dan pertanyaan

1. Buatlah grafik antara tegangan dan arus sesuai percobaan!


2. Bagaimana hubungan antara arus dan tahanan pada kondisi tegangan konstan?
Jelaskan dengan grafik!
3. Buat kesimpulan tentang percobaan ini!
4. Apa maksudnya nilai suatu tahanan 1Ω?
5. Berapa besarnya arus yang mengalir pada suatu tahanan 100 Ω jika diberikan
tegangan 20 Volt ?
6. Bagaimana hubungan antara arus dan tegangan pada suatu tahanan dengan nilai tetap?
Jawab :
1. (Grafik pada halaman paling belakang)
2. Saat tegangan konstan , arus yang mengalir cenderung berubah sesuai tahanan
yang ada pada rangkaian. Arus berbanding terbalik dengan tahanan. Saat
tahanan diberikan pada rangkaian bernilai semakin besar , maka arus yang
lewat pada rangkaian semakin kecil. (Grafik pada halaman paling belakang)
3. Percobaan kali ini membuktikan tentang hukum ohm. Dimana menurut hokum
ohm , arus berbanding lurus dengan tegangan , dan hambatan berbanding
terbalik dengan arus. Dan pada percobaan ini , sesuai dengan hukum ohm.
4. Maksud dari nilai suatu tahanan 1 Ω adalah arus yang mengalir melalui
tahanan tersebut akan terhambat sebesar 1 ohm
5. V = I.R
20 = I.100
0,2 A = I
6. Hubungan antara tegangan dan arus listrik pada suatu nilai tahanan tertentu
adalah berbanding lurus. Jadi apabila tegangan pada suatu tahanan bernilai
besar , arus yang lewat juga besar.
Analisis :

Percobaan ini membuktikan tentang hukum ohm. Dimana menurut hukum ohm
, arus berbanding lurus dengan tegangan , dan hambatan berbanding terbalik
dengan arus. Dan pada percobaan ini , sesuai dengan hukum ohm. Saat
tegangan konstan , namun tahanan yang diberikan pada rangkaian semakin
besar , arus yang lewat semakin kecil. Saat tahanan dibuat konstan , dan
tegangan diberikan semakin besar , arus yang lewat semakin besar pula.

Kesimpulan :

1. Jumlah arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dipengaruhi oleh besarnya
tegangan yang diberikan dan juga besarnya tahanan. Jika tegangan dinaikkan,
maka arus listrik akan meningkat. Namun, jika tahanan juga dinaikkan maka
arus akan melemah.
2. Hubungan antara tegangan dan arus listrik pada suatu nilai tahanan tertentu
adalah berbanding lurus. Jadi apabila tegangan pada suatu tahanan bernilai
besar , arus yang lewat juga besar.
3. Hubungan antara arus dan tahanan pada tegangan tertentu adalah berbanding
terbalik. Jadi apabila arus pada suatu tegangan bernilai besar , maka tahanan
yang ada bernilai kecil. Begitupula sebaliknya.
4. Grafik V-I adalah sebagai berikut :

Saran-saran :

Pada saat pengukuran arus yang lewat dengan menggunakan tahanan yang
berbeda , diusahakan catu daya dalam keadaan off. Pembacaan pengukuran
juga harus teliti dan tepat.

Das könnte Ihnen auch gefallen