Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Minggu pertama - ketiga di RSJ ProvJaBar / RSKO mengikuti peraturan yang ditentukan disana
Minggu keempat dan lima, di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 (PSBI BD 1 )
Jln. Kembangan Raya no: 2 Jakarta Barat. ( dulu penjara wanita ), bukan di kampus UKRIDA
Pada waktu datang kepanti membawa surat kepaniteraan dari Dekan/ kampus, di panti lapor dulu ke
Satpam, minta ketemu dengan pak Ruminto atau yang ditunjuk.
Semua tugas dan tatatertib panti dijalankan,termasuk waktu / jam dan hari kegiatan.Senin s/d Sabtu
pkl 08.00 – 16.00, ( Warga Bina Sosial / WBS dan petugas istirahat pkl 12-00 – 14.00 ), Kegiatan WBS
Panti setiap Jumat minggu ke 2 dan 4 setiap bulan adalah senam, semua koas boleh ikut senam pagi pkl
08.00 – selesai. Koas juga bisa melakukan kegiatan hiburan untuk WBS, tanpa ada pengeluaran uang
dalam bentuk apapun.
Bimbingan referat dan kasus minggu keempat ,ujian minggu kelima di PSBIBD 1 .( pada kondisis tertentu
sesuai kesepakatan pembimbing- koas)
Memeriksa WBS setiap hari.Kegiatan di panti ini termasuk hal yang dinilai.
Hubungi dosen pembimbing referat dan kasus pada minggu pertama untuk penentuan tanggal, jam
bimbingan dan informasi judul referat.
Judul referat tidak boleh sama dengan referat RSJ Jabar / RSKO, satu grup satu tugas referat, walau
judul sama , tidak boleh dikerjakan bersama, kerjakan sendiri dan akan dinilai sendiri-sendiri.
Pada waktu presentasi referat: satu koas akan berperan sebagai pasien ( kasus sesuai judul referat )
dan seorang sebagai dokter umum , bila lebih/kurang dari 2 orang koas satu judul referat atau tidak
bisa disimulasikan, ketentuannya akan ditentukan oleh pembimbing.
Stase di panti: koas mengerjakan satu kasus untuk satu koas , kasus nya adalah kasus di PANTI / WBS
dan membuat laporan kasus lengkap termasuk lampiran cuplikan wawancara, untuk bimbingan
wawancara kasus tersebut, kasus diambil dari WBS bukan simulasi kasus antar koas . Diagnosis
kasus dengan multi aksisal diagnosis, WBS harus hadir waktu bimbingan kasus .
Jadual bimbingan diatur sedemikian rupa sehingga jadual tsb tidak bersamaan antara dosen satu
dengan lainnya.
Semua koas hadir dan aktif berdiskusi pada waktu bimbingan kasus dan presentasi referat. Kasus WBS
dipilih sendiri oleh koas, WBS adalah penghuni panti, TIDAK BOLEH WBS yang telah dipakai sebagai
kasus pada periode terdahulu/ periode yang sama. Semua koas mencatat aktifitas ini di log book
masing- masing, di tanda tangani dosen pembimbing.
Selama 2 minggu di panti setiap koas mengerjakan pemeriksaan pada WBS dengan menggunakan
Metode 2 Menit ( M2M ), sejumlah 15 WBS / mhs ( utk penjelasan hub dr ET)
Ujian pada minggu ke lima (atau sesuai kesepakatan penguji – koas) di PSBD BD 1. Hubungi dosen
penguji pada minggu pertama dan hubungi kembali pada minggu ke empat , bila penguji berhalangan
baru hubungi dr. Evalina pada mingguke 4 tersebut.
WBS ujian adalah penghuni panti dipilih sendiri oleh koas ( tidak boleh WBS yang telah dipakai diskusi
kasus ), sebelum dibuat status WBS, konfirmasikan ke penguji untuk minta persetujuan tentang WBS
yang dipilih.
Status ujian dibuat lengkap, WD/ dan 3 DD/ ( Multi aksial diagnosis ) . Terapi psikofarmaka dan non
psikofarmaka, edukasi, termasuk lampiran cuplikan wawancara.
WBS harus hadir pada waktu ujian, bila WBS sudah pulang, harus dicari WBS pengganti.
Buku log mahasiswa HARUS di tanda-tangani oleh pembimbing JABAR/RSKO dan PANTI sesudah
selesai bimbingan.Sebelum maju ujian, ( sebelum kepaniteraan selesai ) .
Mengisi pada lembar nilai ujian( terlampir): judul referat, kasus bimbingan , kasus ujian, kondite ,nilai
diisi oleh pembimbing, Lembar ini di kirim/ diberikan ke penguji selesai ujian.Catatan :
Semua nilai kegiatan, misal Kasus, Bed site teaching, referat, Etika dll, Harus nilai lulus, bila salah satu
tidak lulus maka dinyatakan tidak lulus. Bila semua kegiatan mendapat nilai lulus baik dari RSJ ProvJaBar
/ RSKO dan panti, nilai akhir adalah rerata nilai tersebut
Setiap koas mengumpulkan semua kegiatan: referat, kasus bimbingan,M2M, kasus ujian, yang dilakukan
di RSJ ProvJaBar / RSKO dan Panti dalam satu file pribadi. Semua file pribadi ini dikumpulkan dalam satu
CD dan diserahkan kekoordinator / dr. Evalina, sebagai bukti kegiatan kepaniteraan. Nilai akhir akan di
keluarkan setelah semua tugas diselesaikan dan CD diserahkan
2. dr.HubertusKasanHidayatSpKJ hubert_kh@yahoo.com
Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III. Departemen Kesehatan RI
Direktorat Jendral Pelayanan Medik. Jakarta, 1993 dan Supulement PPDGJ III.
Serta menginformasikan semua pengumuman atau tugas kepada semua koas dalam grup.
CUKUP SATU KOAS SAJA YANG MENGHUBUNGI PEMBIMBING . CONTOH dr. EA, CUKUP 1 KOAS YANG
REFERAT, KASUS dan UJIAN YANG SMS/ MENELPON, KEMUDIAN DIBERITAHU KE TEMAN YANG JUGA
DIBIMBING OLEH dr EA
KoordinatorKepaniteraanKlinikPsikiatri
dr. EvalinaAsnawiSpKJ ( K )
===============
Koas bimbingan dr. EA, Judul referat GANGGUAN SOMATOFORM (sila bagi dua topiknya)
Bimbingan minggu ke 4 Referat dan kasus, Kasus adalah WBS, lakukan wawancara dipanti
(Referat, Kasus bimbingan, Kasus ujian : buat Presentasi dengan power point ).
Lembar penilaian stase di Panti sosial Kedoya ,diisi lengkap, kecuali nilai kemudian di email langsung
kedosen pembimbing pada hari selesai ujian
LEMBAR PENILAIAN AKHIR
FK UKRIDA JAKARTA
PERIODE :......................................
NAMA LENGKAP :
NIM :
1. REFERAT :
JUDUL :
NILAI :
2. KASUS :
3 DD/ 1.
2.
3.
Aksis 2
Aksis 3
AKSIS 4
AKSIS 5
NILAI :
3. UJIAN
3 DD/ 1.
2.
3.
Aksis 2
Aksis 3
AKSIS 4
AKSIS 5
NILAI :
4. KONDITE:
NILAI :
Jakarta, …………………….
Pembimbing, Penguji
(...........................................)
Metode 2Menit ( M2M )
Rekam Medis
Nama Umur
Pekerjaan Agama
ANAMNESIS)
Keluhan utama:
Keluhan fisik:
Keluhan psikis:
datar
1. Gejala organik : faktor organik spesifik, kesadaran sensorium dan fungsi kognisi menurun
5. Gejala anxietas: cemas, was2, kuatir, takut, panik, disertai hiperaktivitas otonom
3. Riwayat penggunaan zat psikoaktif sampai saat ini =>G Penggunaan Zat Psikoaktif (F10 alkohol,
F11 opioida, F12 ganja, F13 hipnotika, F14 Kokain, F15 stimulansia, F16 Halusinogenika, F17
Nikotin)
4. Gejala psikotik yang berlangsung lebih dari satu bulan =>Skizofrenia (F20#)
5. Gejala psikotik yang berlangsung kurang dari satu bulan =>Gangguan Psikotik Akut (F23)
6. Gejala manik yang berlangsung lebih dari satu minggu =>Mania (Gangguan Bipolar) (F31)
7. Gejala depresi yang berlangsung lebih dari dua minggu =>Gangguan Depresif (F32#)
8. Gejala fobik (takut terhadap sesuatu atau situasi tertentu) =>Gangguan Fobik (F40)
9. Gejala panik (gejala cemas yang memuncak dan berlangsung sesaat saja) =>Gangguan Panik
(F41.0)
10. Gejala anxietas (cemas disertai gejala debar-debar, keringat dingin, tegang) =>Gangguan
Anxietas (F41.1)
11. Gejala obsesif kompulsif (pikiran dan/atau perilaku yang berulang, disertai kecemasan, dan tak
bisa dihindarkan) =>Gangguan Obsesif Kompulsif (F42)
12. Gejala anxietas atau gejala depresi yang timbul segera setelah suatu kejadian/stresor berat
=>Reaksi Stres Akut (F43.0)
13. Gejala anxietas atau gejala depresi yang timbul dalam kurun waktu 6 bulan setelah suatu
kejadian traumatik/ stresor/ berat =>Gangguan Stres Pasca Trauma (F43.1)
14. Gejala anxietas atau gejala depresi yang timbul karena perubahan situasi atau lingkungan
=>Gangguan Penyesuaian dengan gejala anxietas / depresif (F43.2)
15. Gejala fisik tanpa kelainan struktural/organ yang dilatarbelakangi oleh gejala anxietas atau
depresi =>Gangguan Somatoform (F45)
16. Gejala fisik dengan penyakit fisik yang dilatarbelakangi oleh gejala anxietas atau depresi
=>Gangguan Psikosomatik, Gangguan Makan, Gangguan Tidur, Disfungsi Seksual (F50#)
HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS)
Tanggal Pemeriksaan :
Pemeriksa :
Nama Pasien :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Pendidikan Terakhir :
Status Perkawinan :
Agama :
Suku Bangsa :
Untuk setiap nomor di bawah ini, pilihlah keadaan yang paling tepat
0 = tidak ada
4 = perasaan ini dinyatakan spontan secara verbaldan non verbalmaupun non verbal
2. Perasaan bersalah
0 = tidak ada
3. Bunuh diri
0 = tidak ada
4. Insomnia (early)
5. Insomnia (middle)
2 = terjaga sepanjang malam (segala keadaan bangkitdari tempat tidur diberi nilai 2 kecuali untuk
buangair kecil)
6. Insomnia (late)
secara langsung oleh pasien atau secara tidaklangsung melalui kelesuan/tidak bergairah
keraguraguandan kebimbangan (merasa harus mendorong diriuntuk bekerja atau melakukan kegiatan
produktivitas. Di rumah sakit, beri nilai 3 bila pasien tidak menghabiskan waktu paling sedikit 3
jam sehari dalam melakukan kegiatan (tugas rumah sakit atau hobi) diluar tugas-tugasbangsal
4 = berhenti bekerja karena sakitnya sekarang. Dirumah sakit, beri nilai 4 bila pasien tidak
melakukan kegiatan apapun kecuali tugas-tugasbangsal, atau bila pasien gagal melaksanakan
3 = sulit diwawancarai
4 = stupor lengkap
9. Agitasi
0 = tidak ada
0 = tidak ada
1 = ringan
2 = sedang
3 = berat
4 = inkapasitas
- berkeringat
0 = tidak ada
1 = tidak ada nafsu makan tetapi dapat makan tanpadorongan orang lain. Perut terasa penuh
2 = Sulit makan tanpa dorongan orang lain, memintaatau membutuhkan pencahar atau
0 = tidak ada
1 = anggota gerak punggung atau kepala berat. Nyeri punggung, nyeri kepala, nyeri otot. Hilang tenaga
dan kelelahan
menstruasi)
0 = tidak ada
1 = ringan
2 = berat
15. Hipokondriasis
0 = tidak ada
1 = dihayati sendiri
4 = waham hipokondriasis
B. Bila diukur perubahan berat aktual, dinilai setiapminggu oleh psikiater bangsal
1 = mengetahui dirinya sakit tetapi disebabkan olehmakanan yang buruk, iklim, kerja berlebihan,
0 0 = tidak ada
1 1 = ringan
2 2 = berat
Dicatat apakah simtom lebih berat pada pagi atau sore hari dan dinilai keparahan variasi tersebut.
0 = tidak ada
1 = ringan
2 = sedang
3 = berat
4 = inkapasitas
0 = tidak ada
1 = kecurigaan ringan
2 = kecurigaan sedang
3 = ide referensi
4 = waham
21. Gejala obsesif dan kompulsif
0 = tidak ada
1 = ringan
2 = berat
22. Ketidakberdayaan
0 = tidak ada
4 = memerlukan bantuan fisik untuk berpakaian,makan, bedside task atau higene diri
23. Keputusasaan
0 = tidak ada
1 = sering-sering merasa ragu bahwa „keadaan akan membaik‟ tetapi masih dapat ditentramkan
3 = mengekspresikan perasaan putus asa, hilang harapan, pesimis tentang masa depan, yang tidak
dapat dihilangkan
4 = keteguhan spontan dan tidak sesuai bahwa „saya tidak akan pernah sembuh‟ atau padanannya
24. Perasaan tidak berharga (terentang dari hilangnya harga diri, perasaan rendah diri, mencela diri yang
ringan sampai waham tentang ketidakberhargaan)
0 = tidak ada
1 = menunjukkan perasaan tidak berharga (kehilangan harga diri) hanya bila ditanya.
3 = berbeda dengan nilai 2 di atas berdasarkan derajat. Pasien secara sukarela menyatakan bahwa dia
„tidak baik‟, „rendah‟
ANAMNESA
I. Identitas pasien
II. Riwayat psikiatrik
A. Keluhan utama
B. Riwayat gangguan sekarang
C. Riwayat gangguan sebelumnya
1. Riwayat Gangguan Psikiatri
2. Kondisi Medik Umum
3. Penggunaaan Zat Psikoaktif dan Alkohol
D. Riwayat kehidupan pribadi
1. Riwayat prenatal
2. Riwayat masa kanak awal
3. Riwayat masa kanak pertengahan
4. Riwayat masa remaja
5. Riwayat dewasa muda
6. Riwayat pendidikan
7. Riwayat pekerjaan
8. Riwayat pernikahan
9. Riwayat kehidupan beragama
10. Riwayat psikoseksual
11. Riwayat pelanggaran hukum
E. Riwayat keluarga : Genogram
F. Situasi kehidupan sekarang
G. Persepsi pasien tentang diri dan lingkungannya
III. Status mental A. Deskripsi umum
1. Penampilan
2. Kesadaran
3. Perilaku dan aktivitas motorik
4. Pembicaraan
5. Sikap terhadap pemeriksa
B. Mood dan afek
C. Gangguan persepsi
D. Pikiran
E. Fungsi intelektual : Orientasi , Daya ingat , Daya konsentrasi ,
Kemampuan membaca dan menulis
Visuospasial , Itelegensi dan daya informasi
Pikiran abstrak , Bakat kreatif,
Kemampuan menolong diri sendiri
F. Daya nilai
1. Daya nilai sosial
2. Uji daya nilai
3. Penilaian realita
G. Pengendalian impuls
H. Tilikan (insight)
I. Taraf dapat dipercaya
H. Pemeriksaan fisik
IV. Pemeriksaan diagnostik lebih lanjut
V. Ikhtisar penemuan berrnakna
VI. Formulasi diagnostic
VII. Evaluasi multi aksial ( WD / dan DD/ )
VIII. Daftar masalah
IX. Prognosis
X. Formulasi psikodinamik
XI. Rencana penatalaksanaan ( PSIKOFARMAKA dan
NON PSIKOFARMAKA , Edukasi )
XII. Diskusi