Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ABSTRAK
Apendisitis akut merupakan penyebab tersering nyeri abdomen akut. Nilai leukosit terutama
neutrofil dan limfosit merupakan petanda yang peka pada proses peradangan dan dapat
digunakan sebagai alat bantu mendiagnosis jenis apendisitis akut preoperasi. Tujuan
penelitian untuk melihat kegunaan rasio neutrofil limfosit sebagai alat bantu diagnosis
preoperasi membedakan apendisitis akut non komplikata dan apendisitis akut komplikata.
Metode yang digunakan pada penelitian analitik observasional dengan rancangan cross
sectional pendekatan retrospektif menggunakan 31 sampel pasien apendisitis akut untuk
mencari cut off point dari rasio neutrofil limfosit. Data rekam medis diambil dari RSU.
Siloam Kupang, dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan Uji T tidak
berpasangan dengan nilai signifikan p<0,05. Hasil dari penelitian ini sampel dibedakan
menjadi dua kelompok yaitu : apendisitis akut non komplikata dan apendisitis akut
komplikata. Pasien yang terdiagnosa apendisitis akut non komplikata sebanyak 22 (70,9%)
orang dan apendisitis akut komplikata sebanyak 9 (29%) orang. Uji diagnostik menunjukkan
cut off point rasio neutrofil limfosit 4,7 nilai sensitivitas 72,7% dan spesifisitas 44,4%. Uji T
tidak berpasangan menunjukkan nilai p<0,001. Kesimpulan nilai rasio neutrofil limfosit
preoperasi dapat membedakan apendisitis akut komplikata dan non komplikat. Rasio
neutrofil limfosit dapat digunakan sebagai alat bantu diagnostik setelah dilakukan anamnesis
dan pemeriksaan fisik pada pasien apendisitis akut.
Kata kunci : Apendisitis akut, apendisitis akut komplikata, rasio neutrofil limfosit
tersebut, hal ini dikarenakan alat CT-Scan terdiri atas jumlah leukosit (variabel bebas)
dan laparoscopy memerlukan biaya yang dan jenis apendisitis akut (variabel terikat).
tidak murah dan tidak semua unit Data dianalisa menggunakan uji
pelayanan kesehatan memilikinya, sehingga independent t-test. Untuk mendapatkan
pemeriksaan ini masih jarang dilakukan. nilai cut off point rasio neutrofil limfosit
Penegakkan diagnosa jenis apendisitis akut digunakan analisis ROC Curve pada SPSS
preoperasi di sebagian besar unit pelayanan 20.0.
kesehatan di Indonesia masih menggunakan
tanda-tanda klinis dan pemeriksaan HASIL DAN PEMBAHASAN
laboratorium yaitu pemeriksaan hitung
darah lengkap khususnya leukosit 9. Nilai Lokasi Penelitian
leukosit terutama neutrofil dan limfosit
merupakan petanda yang peka pada proses Penelitian dilakukan di RSU Siloam
peradangan dan dapat digunakan sebagai Kupang yang berlokasi di Jalan R.W.
alat bantu mendiagnosis apendisitis akut. Monginsidi Kelurahan Fatululi Kecamatan
Respons imun terhadap peradangan dapat Oebobo Kota Kupang. RSU Siloam
digambarkan dengan angka banding Kupang merupakan rumah sakit umum
persentase neutrofil terhadap besaran swasta utama, yaitu rumah sakit umum
limfosit dalam peredaran darah 10,11,12. swasta yang memberikan pelayanan medik
bersifat umum, spesialistik dan
METODE PENELITIAN subspesialistik, setara dengan rumah sakit
pemerintah kelas B sesuai dengan SK
Desain penelitian ini merupakan KEMENKES RI Nomor:
penelitian analitik dengan rancangan cross HK.02.03/1/0528/2015.
sectional pendekatan retrospektif.
Penelitian dilakukan pada bulan Januari Pengambilan data penelitian
2017 di RSU Siloam Kupang. dilakukan di Laboratorium Patologi
Pengumpulan data menggunakan rekam Anatomi. Jumlah pasien apendisitis akut di
medik pasien apendisitis akut yang telah RSU Siloam Kupang dari bulan Desember
menjalani open appendectomy di RSU 2014 sampai Januari 2017 tercatat
Siloam Kupang dari tahun 2015-2016 yang sebanyak 74 orang.
telah memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi penelitian. Kriteria inklusi berupa Karakteristik Sampel
terdapat data yang lengkap mengenai
pemeriksaan laboratorium leukosit darah Penelitian dilakukan dengan
preoperasi dan jenis apendisitis akut mengambil sampel sebanyak 31 orang
berdasarkan pemeriksaan patologi anatomi, pasien apendisitis akut yang telah
serta sampel yang diambil beruasia 4-60 menjalani open appendectomy di RSU.
tahun. Kriteria ekslusi penelitian adalah Siloam Kupang. Data diambil dari rekam
pada rekam medis (RM) terdapat riwayat medik tahun 2015-2016. Sampel yang
menderita keganasan hematologik, penyakit diambil sudah memenuhi kriteria inklusi
infeksi selain apendisitis, riwayat memiliki dan eksklusi penelitian.
atau sedang menjalani kemoterapi dan
riwayat mengonsumsi antibiotik Dari keseluruhan sampel,
prehospital. karakteristik sampel yang diamati meliputi
jenis apendisitis akut, golongan usia, jenis
Subjek dipilih secara consecutive kelamin, lama hari rawat, total leukosit,
sampling. Dengan menggunakan rumus persentase neutrofil, persentase limfosit dan
besar sampel uji diagnostik untuk populasi ratio neutrofil limfosit preoperasi.
tidak diketahui didapatkan jumlah sampel
minimal 31 sampel. Variabel yang diteliti
Universitas
178 Nusa Cendana 178
Universitas Nusa Cendana
Analisis Rasio Neutrofil Limfosit Cendana Medical Journal, Jilid 11, Nomor 2, Agustus 2017
% Golongan Jumlah
Persentase (%)
Jenis Apendisitis Akut N N Usia (tahun) Sampel (n)
%
Total
AA. Non Kataralis 4-10 2 6,4
Komplikata 8 70,
22
9 11-20 11 35,5
Supuratif 14
AA. Gangrenosa 21-30 7 22,6
Komplikata 3
9 29
Perforasi 6 31-40 6 19,3
41-50 4 12,9
51-60 1 3,2
Tabel 2. Distribusi Sampel berdasarkan
Jenis Kelamin
Perempuan
Laki-Laki
N % N %
AA non
10 66,7 12 75
komplikata
AA komplikata 5 33,3 4 25
Analisis Univariat
Tabel 5. Perhitungan Leukosit, Neutrofil, Limfosit, Rasio N/L dan Lama Hari Rawat
Tabel 6. Distribusi Jumlah Leukosit, Persentase Neutrofil, Persentase limfosit, Rasio Neutrofil
Limfosit Preoperasi dan Lama Hari Rawat berdasarkan Jenis Apendisitis
Variabel Rata-rata SD P
Universitas
180 Nusa Cendana 180
Universitas Nusa Cendana
Analisis Rasio Neutrofil Limfosit Cendana Medical Journal, Jilid 11, Nomor 2, Agustus 2017
Gambar 2. Kurva ROC Rasio Neutrofil Limfosit pada Apendisitis Akut Non Komplikata
dan Apendisitis Akut Komplikata
Nilai Nilai
Cut off point Sensitivitas Spesifisitas
Prediksi Prediksi P
> (%) (%)
Positif (%) Negatif (%)
4,0915 72,7 33,3 50 93,4 <0,001
4,7045 72,7 44,4 50 88,23 <0,001
5,0000 68,2 44,4 50 88,23 <0,001
appensisitis akut non komplikata dan apendisitis akut komplikata di RSU. Siloam
appendicitis skut komplikata. Begitu juga Kupang didapatkan cut off point yang
dengan hasil uji statististik limfosit memberikan sensitivitas dan spesifisitas
didapatkan nilai p=0,001 berarti terdapat yang hampir sama (72,7 % & 44,4 %)
perbedaan yang signifikan rata-rata limfosit adalah pada cut off point 4,70 % tetapi nilai
pada apendisitis akut non komplikata dan prediksi positif hanya 50 % dan nilai
komplikata. Hasil uji stasistik neutrofil prediski negatif 88,23%. Hasil pengolahan
menggunakan analisis bivariat didapat nilai data diperoleh Area Under Curve (AUC)
p=0,622; berarti tidak terdapat perbedaan pada sampel sebesar 55,6%. Oleh karena
yang signifikan antara rata-rata neutrofil itu, nilai leukosit dapat dimanfaatkan
pada apendisitis akut non komplikata sebagai salah satu faktor penunjang untuk
dengan apendisitis akut komplikata. Hasil mendiagnosis terjadinya komplikasi pada
pada penelitian ini sejalan dengan hasil penderita apendisitis akut. Tujuan
penelitian yang didapatkan oleh Andi Baso didapatkannya cut off point rasio neutrofil
Endra di RSUP. Dokter Wahidin limfosit ini adalah agar kejadian apendisitis
Sudirohusodo tahun 2014 9. Hal ini akut komplikata di RSU. Siloam Kupang
dikarenakan pada proses inflamasi akut dapat diprediksi dari hasil laboratorium
tidak hanya terjadi peningkatan angka melalui cut off point tersebut. Namun, cut
neutrofil saja namun juga terjadi penurunan off point rasio neutrofil limfosit dalam
angka limfosit, sehingga cara terbaik untuk penelitian ini masih memiliki Area Under
melihat keparahan tingkat inflamasi akut Curve (AUC) yang rendah, sehingga
dapat juga dilihat dari rasio neutrofil keakuratannya pun masih rendah.
limfosit yang meningkat 10,11,12. Hasil uji
statistik rasio neutrofil limfosit pada Rendahnya keakuratan alat diagnosis
penelitian ini dengan menggunakan cut off rasio neutrofil limfosit ini dapat terjadi
point >8, didapatkan nilai p=0,000 yang karena adanya beberapa kelemahan dalam
berarti bahwa terdapat perbedaan yang penelitian ini yaitu data penelitian masih
signifikan rata—rata rasio neutrofil limfosit berdasarkan data sekunder berupa rekam
pada apendisitis akut komplikata dan non medis dan tidak menggunakan data primer
komplikata. yang diambil dari pasien apendisitis yang
diikuti perkembangan penyakitnya seperti
Hasil uji stasistik lama rawat penelitian uji diagnostik yang lain,
menggunakan analisis bivariat didapat nilai sehingga pengontrolan kriteria eksklusi
p=0,000 berarti ada perbedaan yang penelitian berupa pemakaian antibiotik
signifikan rata-rata lama rawat pada prehospital tidak dapat dilakukan karena
apendisitis akut non komplikata dengan tidak ada datanya dalam rekam medis.
apendisitis akut komplikata. Nur Ayun R Angka RNL yang lebih rendah
Yusuf (2014) menyebutkan bahwa kemungkinan karena beberapa pasien sudah
apendisitis perforasi membutuhkan lama mengkonsumsi antibiotik sebelum
rawat yang lebih lama daripada apendisitis diperiksa hitung jenis leukositnya.
akut non komplikata. Operasi untuk
apendisitis perforasi biasanya KESIMPULAN
menggunakan metode laparotomi dan
penatalaksanaannya lebih kompleks Nilai rasio neutrofil limfosit dapat
dibandingkan apendisitis akut sehingga dijadikan sebagai alat bantu penunjang
dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk diagnostik terjadinya apendisitis akut
pemulihan pasien 15. komplikata preoperasi, dimana cut off point
4,70 memberikan sensitifitas 72,7 %,
Berdasarkan analisa 31 sampel, batas spesifisitas 44,4 %, nilai prediksi positif 50
angka rasio neutrofil limfosit antara % dan nilai prediksi negatif 88,23%.
apendisitis akut non komplikata dan
Universitas
184 Nusa Cendana 184
Universitas Nusa Cendana