Sie sind auf Seite 1von 8

Analisis Rasio Neutrofil Limfosit Cendana Medical Journal, Jilid 11, Nomor 2, Agustus 2017

ANALISIS RASIO NEUTROFIL LIMFOSIT SEBAGAI ALAT BANTU


DIAGNOSTIK PREOPERASI JENIS APENDISITIS AKUT PADA
PASIEN YANG MENJALANI OPEN APPENDECTOMY DI RSU.
SILOAM KUPANG
Utari R Najiah, I Nyoman Sasputra, Herman P L Wungouw

ABSTRAK

Apendisitis akut merupakan penyebab tersering nyeri abdomen akut. Nilai leukosit terutama
neutrofil dan limfosit merupakan petanda yang peka pada proses peradangan dan dapat
digunakan sebagai alat bantu mendiagnosis jenis apendisitis akut preoperasi. Tujuan
penelitian untuk melihat kegunaan rasio neutrofil limfosit sebagai alat bantu diagnosis
preoperasi membedakan apendisitis akut non komplikata dan apendisitis akut komplikata.
Metode yang digunakan pada penelitian analitik observasional dengan rancangan cross
sectional pendekatan retrospektif menggunakan 31 sampel pasien apendisitis akut untuk
mencari cut off point dari rasio neutrofil limfosit. Data rekam medis diambil dari RSU.
Siloam Kupang, dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan Uji T tidak
berpasangan dengan nilai signifikan p<0,05. Hasil dari penelitian ini sampel dibedakan
menjadi dua kelompok yaitu : apendisitis akut non komplikata dan apendisitis akut
komplikata. Pasien yang terdiagnosa apendisitis akut non komplikata sebanyak 22 (70,9%)
orang dan apendisitis akut komplikata sebanyak 9 (29%) orang. Uji diagnostik menunjukkan
cut off point rasio neutrofil limfosit 4,7 nilai sensitivitas 72,7% dan spesifisitas 44,4%. Uji T
tidak berpasangan menunjukkan nilai p<0,001. Kesimpulan nilai rasio neutrofil limfosit
preoperasi dapat membedakan apendisitis akut komplikata dan non komplikat. Rasio
neutrofil limfosit dapat digunakan sebagai alat bantu diagnostik setelah dilakukan anamnesis
dan pemeriksaan fisik pada pasien apendisitis akut.

Kata kunci : Apendisitis akut, apendisitis akut komplikata, rasio neutrofil limfosit

Apendisitis merupakan peradangan seorang dokter sudah harus membedakan


akut pada apendiks vermiformis. Apendiks apendisitis akut non komplikata dan
vermiformis memiliki panjang yang komplikata preoperasi, dimana keduanya
bervariasi dari 7 sampai 15 cm 1 dan memiliki penatalaksanaan dan prognosis
merupakan penyebab tersering nyeri yang berbeda sehingga apabila ditangani
abdomen akut dan memerlukan tindakan dengan tepat dan cepat, prognosisnya pun
operasi segera untuk mencegah komplikasi akan lebih baik. Emergency Surgery
yang umumnya berbahaya 2,3,4. Congress di Israel pada bulan Juli tahun
2015 lalu telah membuat grading system
Mendiagnosa apendisitis akut tidak dari apendisitis akut berdasarkan tanda-
selalu mudah dan hal ini membuat para ahli tanda klinis, pemeriksaan CT-scan dan
bedah dilema dalam memutuskan temuan laparoscopic. Kongres ini juga
penanganan yang akan diberikan baik membuat suatu kesimpulan bahwa setelah
berupa observasi ataupun tindakan operasi ditegakkan diagnosa preoperasi appndisitis
segera untuk mencegah terjadinya akut non komplikata maka para dokter
komplikasi seperti perforasi dan peritonitis dapat memberikan antibiotik saja tanpa
yang akan meningkatkan angka morbiditas melakukan operasi appendectomy 5,6,7,8,.
dan mortalitas. Penatalaksaan itu baru dapat
diambil jika diketahui perkiraan jenis Di Indonesia belum dapat dilakukan
apendisitis akut preoperasi. Paling tidak standarisasi seperti hasil dari kongres

Universitas Nusa Cendana 177


Analisis Rasio Neutrofil Limfosit Cendana Medical Journal, Jilid 11, Nomor 2, Agustus 2017

tersebut, hal ini dikarenakan alat CT-Scan terdiri atas jumlah leukosit (variabel bebas)
dan laparoscopy memerlukan biaya yang dan jenis apendisitis akut (variabel terikat).
tidak murah dan tidak semua unit Data dianalisa menggunakan uji
pelayanan kesehatan memilikinya, sehingga independent t-test. Untuk mendapatkan
pemeriksaan ini masih jarang dilakukan. nilai cut off point rasio neutrofil limfosit
Penegakkan diagnosa jenis apendisitis akut digunakan analisis ROC Curve pada SPSS
preoperasi di sebagian besar unit pelayanan 20.0.
kesehatan di Indonesia masih menggunakan
tanda-tanda klinis dan pemeriksaan HASIL DAN PEMBAHASAN
laboratorium yaitu pemeriksaan hitung
darah lengkap khususnya leukosit 9. Nilai Lokasi Penelitian
leukosit terutama neutrofil dan limfosit
merupakan petanda yang peka pada proses Penelitian dilakukan di RSU Siloam
peradangan dan dapat digunakan sebagai Kupang yang berlokasi di Jalan R.W.
alat bantu mendiagnosis apendisitis akut. Monginsidi Kelurahan Fatululi Kecamatan
Respons imun terhadap peradangan dapat Oebobo Kota Kupang. RSU Siloam
digambarkan dengan angka banding Kupang merupakan rumah sakit umum
persentase neutrofil terhadap besaran swasta utama, yaitu rumah sakit umum
limfosit dalam peredaran darah 10,11,12. swasta yang memberikan pelayanan medik
bersifat umum, spesialistik dan
METODE PENELITIAN subspesialistik, setara dengan rumah sakit
pemerintah kelas B sesuai dengan SK
Desain penelitian ini merupakan KEMENKES RI Nomor:
penelitian analitik dengan rancangan cross HK.02.03/1/0528/2015.
sectional pendekatan retrospektif.
Penelitian dilakukan pada bulan Januari Pengambilan data penelitian
2017 di RSU Siloam Kupang. dilakukan di Laboratorium Patologi
Pengumpulan data menggunakan rekam Anatomi. Jumlah pasien apendisitis akut di
medik pasien apendisitis akut yang telah RSU Siloam Kupang dari bulan Desember
menjalani open appendectomy di RSU 2014 sampai Januari 2017 tercatat
Siloam Kupang dari tahun 2015-2016 yang sebanyak 74 orang.
telah memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi penelitian. Kriteria inklusi berupa Karakteristik Sampel
terdapat data yang lengkap mengenai
pemeriksaan laboratorium leukosit darah Penelitian dilakukan dengan
preoperasi dan jenis apendisitis akut mengambil sampel sebanyak 31 orang
berdasarkan pemeriksaan patologi anatomi, pasien apendisitis akut yang telah
serta sampel yang diambil beruasia 4-60 menjalani open appendectomy di RSU.
tahun. Kriteria ekslusi penelitian adalah Siloam Kupang. Data diambil dari rekam
pada rekam medis (RM) terdapat riwayat medik tahun 2015-2016. Sampel yang
menderita keganasan hematologik, penyakit diambil sudah memenuhi kriteria inklusi
infeksi selain apendisitis, riwayat memiliki dan eksklusi penelitian.
atau sedang menjalani kemoterapi dan
riwayat mengonsumsi antibiotik Dari keseluruhan sampel,
prehospital. karakteristik sampel yang diamati meliputi
jenis apendisitis akut, golongan usia, jenis
Subjek dipilih secara consecutive kelamin, lama hari rawat, total leukosit,
sampling. Dengan menggunakan rumus persentase neutrofil, persentase limfosit dan
besar sampel uji diagnostik untuk populasi ratio neutrofil limfosit preoperasi.
tidak diketahui didapatkan jumlah sampel
minimal 31 sampel. Variabel yang diteliti

Universitas
178 Nusa Cendana 178
Universitas Nusa Cendana
Analisis Rasio Neutrofil Limfosit Cendana Medical Journal, Jilid 11, Nomor 2, Agustus 2017

Tabel 1. Distribusi Sampel berdasarkan Tabel 4. Distribusi Sampel berdasarkan


Jenis Apendisitis Akut Golongan Usia

% Golongan Jumlah
Persentase (%)
Jenis Apendisitis Akut N N Usia (tahun) Sampel (n)
%
Total
AA. Non Kataralis 4-10 2 6,4
Komplikata 8 70,
22
9 11-20 11 35,5
Supuratif 14
AA. Gangrenosa 21-30 7 22,6
Komplikata 3
9 29
Perforasi 6 31-40 6 19,3

41-50 4 12,9

51-60 1 3,2
Tabel 2. Distribusi Sampel berdasarkan
Jenis Kelamin

Jumlah Sampel Persentase Gambar 1. Sebaran Data Golongan Usia


Jenis Kelamin
(n) (%) berdasarkan Jenis Apendisitis
Laki-laki 15 48,3 Akut
Perempuan 16 51,6
Total 31 100

Tabel 3. Sebaran Data Jenis Kelamin


berdasarkan Jenis Apendisitis
Akut

Perempuan
Laki-Laki
N % N %

AA non
10 66,7 12 75
komplikata

AA komplikata 5 33,3 4 25

Analisis Univariat

Tabel 5. Perhitungan Leukosit, Neutrofil, Limfosit, Rasio N/L dan Lama Hari Rawat

Jumlah Leukosit Neutrofil Limfosit Lama Hari


Rasio N/L
(103/mm3) (%) (%) Rawat

Mean 11,061 57,2445 19,9406 5,8642 5,7419

Std. Deviation 3,54006 21,26474 16,41388 4,49776 1,45961

Range 13,71 79,31 75,44 15,015 5


Minimum 4,02 11,19 1,06 0,73 3
Maximum 17,73 90,5 76,5 15,78 8

Universitas Nusa Cendana 179


Analisis Rasio Neutrofil Limfosit Cendana Medical Journal, Jilid 11, Nomor 2, Agustus 2017

Analisis Bivariat Sebelum melakukan uji statistik,


dilakukan uji normalitas untuk melihat
Analisis bivariat dilakukan untuk apakah data terdistribusi normal atau tidak.
mengetahui ada tidaknya perbedaan rasio Hasil didapatkan nilai >0,5 yang
neutrofil limfosit pada apendisitis akut non menunjukkan data terdistribusi secara
komplikata dengan apendisitis akut normal. Hasil analisis bivariat dapatdilihat
komplikata. Uji statistik yang digunakan pada tabel 6.
adalah uji Independent T-Test. Adanya
perbedaan antara kedua variabel
ditunjukkan dengan nilai p < 0,05.

Tabel 6. Distribusi Jumlah Leukosit, Persentase Neutrofil, Persentase limfosit, Rasio Neutrofil
Limfosit Preoperasi dan Lama Hari Rawat berdasarkan Jenis Apendisitis

Variabel Rata-rata SD P

Jumlah AA. Non Komplikata 10,1250 3,34879


0,019*
Leukosit AA Komplikata 13,3489 3,04291

AA. Non Komplikata 58,4782 19,51629


Neutrofil 0,622
AA Komplikata 54,2289 26,10494

AA. Non Komplikata 25,8873 15,87515


Limfosit 0,001*
AA Komplikata 5,4044 3,71393

AA. Non Komplikata 3,6723 2,71133


Rasio N/L 0,000*
AA Komplikata 11,0322 3,15217

Lama Hari AA. Non Komplikata 5,3636 1,39882


0,000*
Rawat AA Komplikata 6,6667 1,22474

Ket : * Uji independent t-test. P < 0,05

Uji Diagnostik limfosit dapat digunakan sebagai Area


Under Curve (AUC) pada sampel alat bantu
Berdasarkan tabel 7. dan kurva ROC, diagnosis membedakan apendisitis akut non
hasil uji pada seluruh sampel diperoleh cut komplikata dengan apendisitis akut
off point rasio neutrofil limfosit 4,7% komplikata namun keakuratan rasio
dengan sensitivitas 72,7% dan spesifisitas neutrofil limfosit pada sampel termasuk
44,4%. dalam kategori rendah.

Hasil pengolahan data diperoleh


sebesar 55,6% berarti rasio neutrofil

Universitas
180 Nusa Cendana 180
Universitas Nusa Cendana
Analisis Rasio Neutrofil Limfosit Cendana Medical Journal, Jilid 11, Nomor 2, Agustus 2017

Gambar 2. Kurva ROC Rasio Neutrofil Limfosit pada Apendisitis Akut Non Komplikata
dan Apendisitis Akut Komplikata

Tabel 7. Hasil Uji Diagnostik pada Seluruh Sampel

Nilai Nilai
Cut off point Sensitivitas Spesifisitas
Prediksi Prediksi P
> (%) (%)
Positif (%) Negatif (%)
4,0915 72,7 33,3 50 93,4 <0,001
4,7045 72,7 44,4 50 88,23 <0,001
5,0000 68,2 44,4 50 88,23 <0,001

PEMBAHASAN muncul dalam jumlah besar di dalam


eksudat bergerak aktif seperti amuba dan
Berdasarkan penelitian ini diperoleh mampu menelan berbagai zat melalui suatu
rata–rata hitung leukosit pada sampel proses yang disebut fagositosis.
sebesar 11.061/mm3, rata–rata neutrofil Kebalikannya dengan limfosit, pada proses
pada sampel sebesar 57,2445% dan rata- inflamasi akut akan terjadi penurunan
rata limfosit didapatkan 19,94%. Penelitian linfosit dalam peredaran darah. Mekanisme
ini sesuai dengan teori yang menyebutkan yang bertanggungjawab terhadap terjadinya
bahwa pada umumnya jumlah leukosit limfositopenia pada inflamasi akut
untuk apendisitis akut adalah >10.000/mm3 melibatkan proses marginasi limfosit,
dengan jumlah neutrofil >50% dan terjadi redistribusi, dan akselerasi apoptosis 13,14.
penurunan limfosit hingga <20%. Neutrofil
yang meningkat menandakan terdapatnya Hasil uji statistik leukosit
inflamasi akut pada jaringan yang menggunakan analisis bivariat didapat nilai
mengandung kelenjar limfe. Jam-jam (p=0,000) berarti ada perbedaan yang
pertama peradangan, neutrofil pertama kali signifikan rata-rata angka leukosit

Universitas Nusa Cendana 181


Analisis Rasio Neutrofil Limfosit Cendana Medical Journal, Jilid 11, Nomor 2, Agustus 2017

appensisitis akut non komplikata dan apendisitis akut komplikata di RSU. Siloam
appendicitis skut komplikata. Begitu juga Kupang didapatkan cut off point yang
dengan hasil uji statististik limfosit memberikan sensitivitas dan spesifisitas
didapatkan nilai p=0,001 berarti terdapat yang hampir sama (72,7 % & 44,4 %)
perbedaan yang signifikan rata-rata limfosit adalah pada cut off point 4,70 % tetapi nilai
pada apendisitis akut non komplikata dan prediksi positif hanya 50 % dan nilai
komplikata. Hasil uji stasistik neutrofil prediski negatif 88,23%. Hasil pengolahan
menggunakan analisis bivariat didapat nilai data diperoleh Area Under Curve (AUC)
p=0,622; berarti tidak terdapat perbedaan pada sampel sebesar 55,6%. Oleh karena
yang signifikan antara rata-rata neutrofil itu, nilai leukosit dapat dimanfaatkan
pada apendisitis akut non komplikata sebagai salah satu faktor penunjang untuk
dengan apendisitis akut komplikata. Hasil mendiagnosis terjadinya komplikasi pada
pada penelitian ini sejalan dengan hasil penderita apendisitis akut. Tujuan
penelitian yang didapatkan oleh Andi Baso didapatkannya cut off point rasio neutrofil
Endra di RSUP. Dokter Wahidin limfosit ini adalah agar kejadian apendisitis
Sudirohusodo tahun 2014 9. Hal ini akut komplikata di RSU. Siloam Kupang
dikarenakan pada proses inflamasi akut dapat diprediksi dari hasil laboratorium
tidak hanya terjadi peningkatan angka melalui cut off point tersebut. Namun, cut
neutrofil saja namun juga terjadi penurunan off point rasio neutrofil limfosit dalam
angka limfosit, sehingga cara terbaik untuk penelitian ini masih memiliki Area Under
melihat keparahan tingkat inflamasi akut Curve (AUC) yang rendah, sehingga
dapat juga dilihat dari rasio neutrofil keakuratannya pun masih rendah.
limfosit yang meningkat 10,11,12. Hasil uji
statistik rasio neutrofil limfosit pada Rendahnya keakuratan alat diagnosis
penelitian ini dengan menggunakan cut off rasio neutrofil limfosit ini dapat terjadi
point >8, didapatkan nilai p=0,000 yang karena adanya beberapa kelemahan dalam
berarti bahwa terdapat perbedaan yang penelitian ini yaitu data penelitian masih
signifikan rata—rata rasio neutrofil limfosit berdasarkan data sekunder berupa rekam
pada apendisitis akut komplikata dan non medis dan tidak menggunakan data primer
komplikata. yang diambil dari pasien apendisitis yang
diikuti perkembangan penyakitnya seperti
Hasil uji stasistik lama rawat penelitian uji diagnostik yang lain,
menggunakan analisis bivariat didapat nilai sehingga pengontrolan kriteria eksklusi
p=0,000 berarti ada perbedaan yang penelitian berupa pemakaian antibiotik
signifikan rata-rata lama rawat pada prehospital tidak dapat dilakukan karena
apendisitis akut non komplikata dengan tidak ada datanya dalam rekam medis.
apendisitis akut komplikata. Nur Ayun R Angka RNL yang lebih rendah
Yusuf (2014) menyebutkan bahwa kemungkinan karena beberapa pasien sudah
apendisitis perforasi membutuhkan lama mengkonsumsi antibiotik sebelum
rawat yang lebih lama daripada apendisitis diperiksa hitung jenis leukositnya.
akut non komplikata. Operasi untuk
apendisitis perforasi biasanya KESIMPULAN
menggunakan metode laparotomi dan
penatalaksanaannya lebih kompleks Nilai rasio neutrofil limfosit dapat
dibandingkan apendisitis akut sehingga dijadikan sebagai alat bantu penunjang
dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk diagnostik terjadinya apendisitis akut
pemulihan pasien 15. komplikata preoperasi, dimana cut off point
4,70 memberikan sensitifitas 72,7 %,
Berdasarkan analisa 31 sampel, batas spesifisitas 44,4 %, nilai prediksi positif 50
angka rasio neutrofil limfosit antara % dan nilai prediksi negatif 88,23%.
apendisitis akut non komplikata dan

Universitas Nusa Cendana


182 182
Universitas Nusa Cendana
Analisis Rasio Neutrofil Limfosit Cendana Medical Journal, Jilid 11, Nomor 2, Agustus 2017

SARAN 7;377(9777):1573-9. Available from :


http://www.thelancet.com/journals/lanc
Bagi para dokter yang menangani et/article/PIIS0140-6736(11)60410-
kasus apendisitis akut dapat menggunakan 8/fulltext
pemeriksaan hitung rasio neutrofil limfosit
sebagai prediktor preoperatif untuk 7. Di Saverio S, Sibilio A, Giorgini E,
membedakan apendisitis akut komplikata Biscardi A, Villani S, Coccolini F, et al.
dan apendisitis akut non komplikata The NOTA Study
sehingga dapat menentukan (Non Operative Treatment for Acute A
penatalaksanaan yang tepat. ppendicitis): prospective study on the
efficacy and safety of antibiotics
DAFTAR PUSTAKA (amoxicillin and clavulanic acid) for
treating patients with right lower
1. Sjamsuhidajat R, de Jong W. Buku Ajar quadrant abdominal pain and long-term
Ilmu Bedah. Edisi 3. Jakarta : EGC; follow-up of conservatively treated
2005. suspected appendicitis. Ann
Surg. 2014;260(1):109–17. [cited 2016
2. Agrawal CS, Adhikari S, Kumar M. May 13]. Available
Role of Serum C- Reactive Protein and from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pub
Leukocyte Count in The Diagnosis of med/24646528
Acute Appendicitis in Nepalese
Population. Nepal Med Coll J 2008; 8. Collins GB, Tan TJ, Gifford J, Tan A.
10(1): 11-15. The acuracy of pre-appendectomy
computed tomography with
3. Telford GL, Condon RE. Schakelfod’s histopathological correlation: a clinical
Surgery of the alimentary tract. 4th ed. audit, case discussion and evaluation of
Philadelphia : W.B. Saunders the literature. Emerg radiol (2014)
Company, 1996 : 140 – 8. 2. 21:589-595. Available from :
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articl
4. Schwartz SI : Appendix, in Principles es/PMC4225066/
of Surgery, 6th ed. New York : Mc
Graw Hill Inc, 1994 : 1307-18. 9. Endra AB. (Thesis) Analisis Jumlah
Leukosit Pada Apendisitis Akut dan
5. Gomes CA, Sartelli M, Di saverio S, Apendisitis Perforasi yang Menjalani
Ansaloni, Catena F, Coccolini F, et al. Operasi di RSUP Dokter Wahidin
Acute appendicitis: proposal of a new Sudirohusodo Makassar Periode Januari
comprehensive grading system based 2012 Hingga Desember 2014. Fakultas
on clinical, imaging and laparoscopic Kedokteran Universitas Hasanuddin :
findings. World J Emerg Surg. 2015 ; Makassar ; 2015.
10: 60. [cited 2016 May 13]. Available
from: 10. Tandirogang Y, Bahrun U,
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articl Mutmainnah. Neutrophils lymphocyte
es/PMC4669630/ ratio in acute appendicitis. Indonesian
Journal of Clinical Pathology and
6. Vons C, Barry C, Maitre S, Pautrat K, Medical Laboratory. 2012 Jan; 19( 1)
Leconte M, Costaglioli B, et al. ISSN 0854-4263. Available from :
Amoxcillin plus clavulanic acid versus http://journal.unair.ac.id/neutrophils-
appendicectomy for treatment of acute lymphocyte-ratio-in-acute-appendicitis-
uncomplicated appendicitis: an open article-5010-media-9-category-3.html
label, non inferiority, randomised
controlled trial. Lancet. 2011 May

Universitas Nusa Cendana 183


Analisis Rasio Neutrofil Limfosit Cendana Medical Journal, Jilid 11, Nomor 2, Agustus 2017

11. Kahramanca S, Ozgehan G, Seker D, 14. 38. Lowsby R, Gomes C, Jarman


Gokce EI, Seker G, Tunc G, et al. I, Lisboa P, Nee PA, Vardhan M, et al.
Neutrophil to lymphocyte ratio as a Neutrophil to lymphocyte count ratio as
predictor of acute appendicitis. Ulus an early indicator of blood stream
Travma Acil Cerr Derg, 2014 infection in the emergency department.
Jan;20(1):19-22. Available from : Emerg Med J. 2015 Jul;32(7):531-4.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2 doi: 10.1136/emermed-2014-204071.
4639310 Available from :
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2
12. Ishizuka M, Shimizu T, Kubota K. 5183249.
Neutrophil to Lymphocyte Ratio Has a
Close Association With Gangrenous 15. Yusuf NAR. (Thesis) Analisis Faktor-
Appendicitis in Patient Undergoing Faktor yang Mempengaruhi Proses
Appendectomy. Int Surg. 2012 Oct- Penyembuhan Luka Post Appendictomy
Dec; 97(4): 299–304. Available from : di RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe Kota
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articl Gorontalo Tahun 2013. Fakultas
es/PMC3727267/ Kedokteran : Universitas Negeri
Gorontalo ; 2014
13. Nathan, C. Neutrophils and immunity:
challenges and opportunities. 2006. Nat
Rev Immunol . 6:173–82.

Universitas
184 Nusa Cendana 184
Universitas Nusa Cendana

Das könnte Ihnen auch gefallen