Sie sind auf Seite 1von 7

Home » Engine » Mengupas Tuntas Cara Kerja Turbocharger pada mesin diesel

Mengupas Tuntas Cara Kerja Turbocharger


pada mesin diesel
Salah satu pendongkrak output mesin adalah Turbo. Komponen ini berfungsi layaknya
kompressor yang memampatkan aliran udara saat proses hisap. Hasilnya tekanan
kompresi bisa lebih tinggi yang menyebabkan besarnya tenaga yang dihasilkan.
Namun, turbocharger memiliki pengaturan tertentu. Artinya putaran turbo akan
dipengaruhi oleh sebuah sistem.

Pengaturan ini bertujuan agar tidak terjadi overboost atau underpressure pada intake.
Lantas bagaimana teknik pengaturan ini, dan bagaimana cara kerja turbocharger pada
mobil ? Simak artikelnyua dibawah.

Awalnya, turbo didesain untuk memenuhi kebutuhan akan tekanan kompresi yang
tinggi pada mesin diesel. Kita tahu bahwa mesin diesel memiliki rasio kompresi yang
jauh lebih tinggi dari pada mesin bensin. Umumnya diesel memiliki rasio 15 - 18 : 1.
Sehingga tanpa turbo, maka RPM mesin tidak dapat maksimal.

Namun, belakangan mesin berbahan bakar bensin juga telah mengaplikasikan


turbocharger. Hal ini dikarenakan telah berkembangnya sistem bahan bakar GDI
(Gasoline Direct Injection) dan EFI (Electric Fuel Injection), serta ditemukanya bensin
beroktane tinggi. Sehingga ketika rasio kompresi diperbesar, maka pengaruhnya ada
di power yang meningkat, emisi yang rendah dan pemakaian bahan bakar yang
ekonomis.

TurboCharger memiliki fungsi tidak jauh berbeda dengan sebuah kompresor pada
umumnya yang merupakan alat mekanik yang berfungsi meningkatkan tekanan udara.
Tujuan dasar dari turbocharger adalah menambahkan lebih banyak udara ke dalam
mesin. Hal ini karena mesin khususnya mesin diesel akan bekerja maksimal jika
mendapat pasokan udara yang besar.

keberadaan turbocharger harus dilengkapi dengan komponen intercooler.


karena turbocharger berhubungan dengan panas gas buang. sehingga
temperatur udara yang melewati turbo juga memanas. Intercooler berfungsi
mendinginkan udara tersebut. Klik tautan ini untuk mempelajari Prinsip
Kerja Intercooler.

Apa itu turbocharger ?

Turbocharger adalah sebuah komponen layaknya kompresor sentrifugal


yang berfungsi menaikan daya mesin dengan prinsip memasok udara lebih
banyak ke ruang bakar. Sehingga akan lebih banyak udara dan bahan bakar
yang berimbas pada daya mesin yang besar.

Tenaga turbo berasal dari mesin itu sendiri. Gas buang menjadi penggerak
utama turbo. Selain itu ada juga yang menggunakan V-belt sebagai
penggerak, sistem ini biasa disebut supercharger.

Secara umum turbocharger digunakan pada mesin diesel. Mengapa..?


Karena dalam mesin diesel memerlukan perbandingan kompresi yang tinggi
agar terjadi self combustion di ruang bakar dengan output yang besar pula.
Bisa anda baca pada artikel berikut ;

Prinsip kerja Mesin Diesel

Dulu turbo charger digunakan untuk kendaraan truk, tetapi saat pada mesin
diesel modern turbo charger digunakan pada hampir setiap jenis kendaraan.
Jenis jenis turbocharger

Dari awal perkembangan sistem turbocharger, muncul beberapa tipe turbo antara lain
:

Single-turbo

Single turbo menggunakan satu unit turbo charger yang digerakan oleh gas buang.

Twin-turbo

Prinsipnya sama seperti single turbo. Namun twin turbo menggunakan dua unit
turbocharger. Biasanya twin turbo ditemui pada V-engine.

Twin-scroll turbo

Pipa exhaust dibuat dengan konfigurasi 4-2. Artinya ada dua pipa exhaust yang
terhubung dengan satu unit turbo. Tentu hal ini akan meningkatkan daya turbo.

VGT

VGT atau variable geometric turbo menggunakan rangkaian elektronik untuk mengatur
jumlah udara yang di suplai ke intake.
Electronik Turbo

Sistem ini menggunakan motor listrik sebagai penggerak turbo. Komponen


turbocharger berpenggerak elektrik ini lebih simple, karena tidak berhubungan
dengan panas gas buang. Namun komponen intercooler tetap digunakan untuk
memperkecil volume tiap molekul udara.

Secara umum komponen pada Turbocharger memiliki dua turbin yang dihubungkan
oleh sebuah poros. Turbin 1 terletak pada exhaust dan turbin kedua terletak setelah
filter udara.

kelebihan turbocharger.

Advertisement

1. lebih bertenaga. semakin banyak udara didalam silinder, semakin besar pula
volume udara yang akan dikompresi yang berimbas pada tenaga yang besar.

2. Lebih ekonomis. kendati memiliki pasokan udara yang lebih banyak, pasti
membutuhkan bahan bakar yang lebih pula. namun jika di bandingkan dengan output
torbocharger akan menghemat bahan bakar dari pada mesin sejenis yang memiliki
kapasitas lebih besar.

3. Fun Driving. komponen ini, jika sedang bekerja akan mengeluarkan suara yang khas
berupa siulan. Bagi banyak orang mengendarai mobil yang memiliki suara demikian
memiliki sensasi tersendiri.

kekurangan turbocharger

1. Perlu perawatan ekstra. bisa dibilang turbocharger adalah komponen pada mesin
yang sangat sensitif. karena komponen ini berhubungan dengan panas gas buang dan
putaran tinggi turbin.

2. Memakan ruang mesin. komponen ini memakan tempat didalam ruang mesin. itulah
mengapa turbocharger jarang dipakai mobil-mobil berukuran sedang. kalaupun
terpasang pada mobil berukuran sedang, menyebabkan ruang mesin terkesan sempit.

3. menuntut bahan bakar berkualitas. turbocharger akan menyebabkan kompresi pada


mesin menjadi lebih tinggi. pada mesin bensin, kompresi tinggi itu juga harus
diimbangi bensin yang memiliki RON tinggi.

Bagaimana Cara Kerja Turbocharger ?


Prinsip kerja turbocharger dimulai ketika mesin mengeluarkan gas buang.
gas tersebut melewati turbin 1 sehingga turbin tsb berputar. turbin 2 juga
ikut berputar karena terletak dalam satu poros. Saat turbin 2 berputar akan
ada hisapan udara dari filter dan dihembuskan menuju intake manifold.
sehingga di intake manifold berisi udara bertekanan.

sehingga saat langkah hisap volume udara yang masuk ke silinder lebih
banyak, karena berkat tekanan didalam intake tersebut udara layaknya
dipaksakan masuk ke intake.

Hal itu menyebabkan mesin mempunyai perbandingan kompresi yang lebih


tinggi dan menghasilkan output yang besar pula. Gas sisa pembakaran
kembali disalurkan untuk menggerakan turbo. Proses ini berlangsung selama
mesin hidup.

Sebelum udara disalurkan ke intake manifold, udara tersebut dialirkan ke


komponen intercooler yang terletak antara intake manifold dan
turbocharger. Tujuanya untuk mendinginkan udara. Simak prinsip kerja
intercooler untuk lebih jelas.

Tekanan udara yang disuplai oleh turbo dipengaruhi oleh mesin itu sendiri.
Semakin besar hembusan gas buang mesin, maka semakin cepat pula turbin
berputar. Sehingga tekanan yang disuplai juga lebih besar.
Pada Supercharger atau ELectric Turbo, daya untuk memutar turbo tidak lagi
menggunakan gas buang. Tujuanya agar gas sisa pembakaran bisa lebih leluasa keluar
dari mesin. Supercharger akan digerakan oleh belt yang terhubung dengan mesin.
Sementara turbo elektrik menggunakan sebuah motor untuk memutar kompresor
angin ini.

Supercharger vs turbocharger

Kedua sistem ini, mamiliki fungsi yang sama namun berbeda pada cara
kerja. Supercharger bekerja dengan memanfaatkan tenaga dari pulley
mesin.

Sementara turbocharger bekerja dengan memanfaatkan gas buang dari


mesin. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan antara turbocharger dan
supercharger.

Perbedaan turbocharger dan supercharger terletak pada output yang


dihasilkan. Turbocharger bekerja menggunakan gas buang mesin sehingga
akan menghambat proses pengeluaran gas buang. Sementara supercharger
bekerja dengan pulley mesin. Sehingga akan menambah beban mesin.

Masalah yang sering terjadi pada turbocharger

Setiap teknologi pasti memiliki kekurangan. Dan tidak sedikit kekurangan


tersebut menimbulkan masalah. Beberapa masalah yang sering ditemui
terkait turbocharger adalah

1. Loss power

Loss power sering ditemui pada sistem yang mengaplikasikan VGT dan
Wastegate. Sistem ini akan mengatur boost pressure ke intake. Jika
bermasalah maka boost pressure juga tidak akurat dan menyebabkan
engine loss power.

2. Bocor oli

Masalah yang sering ditemui lainya adalah adanya kebocoran oli pada turbo.
Hal ini wajar karena turbo menggunakan oli mesin sebagai pelumas. Kondisi
ekstrim yang dialami turbin membuat seal oli tidak bertahan lama. Sehingga
kebocoran tidak dapat dihindari. Hal ini ditandai dari asap kendaraan yang
memutih.

3. Noise
Turbo memang mengeluarkan suara khas. Hal itu wajar apabila turbo
mengeluarkan siulan saat awal akselerasi dan deselerasi. Tapi ketika
terdapat bunyi lain tentu akan mengganggu pendengaran dan performa
turbo. Bunyi ini disebabkan oleh turbin yang oblak dan pelumasan yang
kurang.

Cara perawatan turbocharger

Turbo bisa dibilang komponen yang sangat sensitif. Walaupun dibuat untuk
bertahan pada RPM tinggi, hal-hal kecil dapat mengganggu kesehatan unit
ini. Untuk itulah diperlukan perawatan khusus agar mesin turbo intercooler
tidak mengalami kerusakan.

1. Cek selalu kondisi oli mesin

Sebagai komponen yang bergesekan, tentu diperlukan sistem pelumasan.


Turbo memanfaatkan oli mesin sebagai pelumas. Oleh karena itu pastikan
kondisi oli mesin cukup.

2. Cek kebersihan filter udara

Apabila filter udara kotor, udara yang masuk ke intake juga bisa kotor.
Sebelum je intake udara ini melewati turbo. Dan kotoran bisa mengganggu
kesehatan turbo.

3. Cek keadaan air pendingin

Sebagai komponen yang berhubungan dengan exhaust pasti temperatur


juga akan naik. Walaupun sudah mendapatkan pendinginan dari aliran
udara, sistem ini juga membutuhkan air pendingin sebagai pendingin
tambahan.

Das könnte Ihnen auch gefallen