Sie sind auf Seite 1von 8

Efektifitas Yoga Ketawa terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia

dengan Hipertensi Derajat II di Panti Wredha Salib Putih Salatiga

Nehemia Bangkit Pangestu1, Maria Dyah Kurniasari2, Antonius Tri Wibowo3


1,2,3
Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
Email: maria.dyah@staff.uksw.edu

Abstract: The Effectiveness of Laughter Yoga as Non-Pharmacological Therapy in The


Elderly with Grade 2 Hypertension in Panti Wredha Salib Putih Salatiga. Old age is often
attacked the cardiovascular diseases such as hypertension. Ministry of Health Republic of
Indonesia (2012) states that hypertension is one of the most influential risk factors for the
incidence of heart disease and blood vessels. High blood pressure continuously increases the
burden of the arteries slowly. The arteries undergo hardening process becomes thick and rigid,
thus reducing its elasticity. Hypertension can also lead to heart disease because if high blood
pressure is left without regular treatment, the heart must pump very strongly to push blood into the
arteries, over time the walls of the heart muscle become thicker. An abnormally enlarged heart is
an unhealthy heart because the heart becomes stiff and the beat tends to be irregular. This will
make pumping less effective and eventually lead to heart failure. Pharmacologic treatment using
drugs have the risk of side effects. The purpose of this study was to analyze the effectiveness of
laughter yoga as non-pharmacological therapy in the elderly with hypertension by measuring the
difference in blood pressure before and after being treated laughter yoga. Quantitative
experimental research with pretest-posttest with a control group design. The sample used
purposive sampling that is 20 elderly that is 10 elderly with treatment and 10 elderly as a control.
The instrument was used analog tensimeter. Wilxocon different test results obtained from pre-
treatment group of post systole and diastole p-value 0,007 and 0,003. While in control group of
pre-post systole and diastole p-value 0,831 and 0,084. Laughter yoga effectively against decreased
blood pressure in the elderly with grade 2 hypertension at the Panti Wredha Salib Putih Salatiga.

Keywords: Elderly, Hypertension, Laughter yoga

Abstrak: Efektifitas Yoga Ketawa terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia dengan
Hipertensi Derajat II di Panti Wredha Salib Putih Salatiga. Masa lanjut usia rentan sekali
dengan berbagai penyakit degeneratif, salah satunya penyakit kardiovaskular seperti hipertensi
atau tekanan darah tinggi. Departemen Kesehatan Repubik Indonesia (2012) menyatakan
hipertensi merupakan salah satu faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit
jantung dan pembuluh darah. Tekanan darah tinggi yang secara terus menerus menambah beban
pembuluh arteri secara perlahan-lahan. Arteri mengalami proses pengerasan menjadi tebal dan
kaku, sehingga mengurangi elastisitasnya. Hipertensi juga bisa mengakibatkan penyakit jantung
karena jika tekanan darah tinggi dibiarkan tanpa perawatan tetap, jantung harus memompa dengan
sangat kuat untuk mendorong darah ke dalam arteri, lama-kelamaan dinding otot jantung akan
menjadi tebal. Sebuah jantung yang membesar abnormal adalah jantung yang tidak sehat karena
jantung menjadi kaku dan irama denyutnya cenderung tidak teratur. Hal ini akan menjadikan
pemompaan kurang efektif dan akhirnya akan menyebabkan kegagalan jantung. Penanganan
farmakologi menggunakan obat dengan resiko adanya efek samping. Tujuan dari penelitian ini
yaitu menganalisa efektifitas yoga ketawa sebagai terapi non farmakologi pada lansia dengan
hipertensi dengan mengukur perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah diberi perlakuan yoga
ketawa. Penelitian kuantitatif eksperimen dengan rancangan penelitian pretest-posttest with
control group. Sampel penelitian menggunakan purposive sampling yaitu 20 lansia yaitu 10 lansia
dengan perlakuan dan 10 lansia sebagai kontrol.Intrumen yang digunakan yaitu tensimeter analog.
Uji beda Wilxocon, hasil yang didapat dari kelompok perlakuan pre post systole dan diastole p-
value 0,007 dan 0,003. Sedangkan pada kelompok kontrol pre post systole dan diastole p-value
0,831 dan 0,084. Yoga ketawa efektif terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan
hipertensi derajat II di Panti Wredha Salib Putih Salatiga.

Kata kunci: Lanjut usia, Hipertensi, Yoga ketawa

Data Badan Pusat Statistika (BPS) (2014), jiwa, setara dengan 8,03 persen dari seluruh
jumlah lansia di Indonesia mencapai 20,24 juta penduduk Indonesia tahun 2014. Angka proyeksi
396
Pangestu, Efektifitas Yoga Ketawa terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia … 397

penduduk tahun 2014, jumlah lansia di Provinsi yang terbukti dapat menurunkan tekanan darah.
Jawa Tengah meningkat menjadi 3,83 juta jiwa Obat-obatan yang biasa digunakan dalam
atau sebesar 11,43 persen dibandingkan tahun mengatasi hipertensi yaitu captopril dan
2013 sebesar 8,9 persen. Data dari dinas amlodipine. Penggunaan obat-obatan ini tentu
kesehatan Kota pada tahun 2015 diperkirakan saja dapat menimbulkan efek samping, efek
jumlah lansia mencapai 61.332 orang atau 31% samping yang dapat timbul yaitu merasa lelah
dari jumlah penduduk. Masa lanjut usia ini rentan atau pusing, jantung berdegup kencang, merasa
sekali dengan berbagai penyakit degeneratif, mual dan tidak nyaman di bagian perut, dan
salah satunya penyakit kardiovaskular. Jenis pergelangan kaki membengkak. Di samping
penyakit kardiovaskular yang sering sekali lansia pemberian obat antihipertensi yang memiliki efek
alami yaitu hipertensi atau tekanan darah tinggi. samping, terdapat penanganan non farmakologi
Departemen Kesehatan Repubik Indonesia yang hampir tidak memiliki efek samping untuk
(2012) menyatakan hipertensi merupakan salah penderita hipertensi.
satu faktor risiko yang paling berpengaruh Penanganan non farmakologis atau
terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh disebut juga dengan modifikasi gaya hidup yang
darah.Tekanan darah tinggi yang secara terus meliputi berhenti merokok, mengurangi
menerus menambah beban pembuluh arteri kelebihan berat badan, menghindari alkohol,
secara perlahan-lahan. Arteri mengalami proses modifikasi diet, menghindari atau mengurangi
pengerasan menjadi tebal dan kaku, sehingga konsumsi minuman keras, mengurangi konsumsi
mengurangi elastisitasnya. minuman kaya kafein, seperti kopi, teh, atau cola.
Hipertensi juga bisa mengakibatkan Tingginya kafein dalam kopi mampu membuat
penyakit jantung karena jika tekanan darah tinggi tekanan darah seseorang yang menderita
dibiarkan tanpa perawatan tetap, jantung harus hipertensi akan naik sebanyak 3-4 kali. Hal ini
memompa dengan sangat kuat untuk mendorong disebabkan karena saat kafein masuk ke dalam
darah ke dalam arteri, lama-kelamaan dinding aliran darah, maka hormon adrenal yang
otot jantung akan menjadi tebal. Sebuah jantung membuat penikmat kopi selalu terjaga akan
yang membesar abnormal adalah jantung yang meningkat, sehingga tekanan darah yang
tidak sehat karena jantung menjadi kaku dan meningkat pun akan terpengaruh dan semakin
irama denyutnya cenderung tidak teratur. Hal ini meninggi (Kusumaningrum, 2015). Penanganan
akan menjadikan pemompaan kurang efektif dan hipertensi non farmalogi selanjutnya yang
akhirnya akan menyebabkan kegagalan jantung mencakup psikis antara lain mengurangi stres,
(Wahyuni, 2015). olahraga, terapi musik, terapi tawa dan istirahat.
Data Kementrian Kesehatan RI (2012) Dari beberapa jenis penanganan hipertensi
juga menyatakan penyakit hipertensi termasuk non farmakologis tersebut, salah satu yang saat
penyakit dengan jumlah kasus terbanyak pada ini mulai menjadi trend dilakukan adalah yoga
pasien rawat jalan yaitu 80.615 kasus. Hipertensi ketawa. Kataria (2012) dalam Penny (2012)
merupakan penyakit penyebab kematian menyebut tawa merupakan tindakan paling sehat
peringkat ketiga di Indonesia dengan CFR (Case yang bisa dilakukan, obat terbaik. Salah satu jenis
Fatality Rate) sebesar 4,81%. Di Jawa Tengah, terapi tawa yaitu yoga ketawa. Desinta &
mengalami kenaikan jumlah penderita hipertensi Ramdhani (2013) menyebut terapi tawa adalah
pada tahun 2011, pada tahun 2010 terjadi salah satu cara untuk mencapai kondisi rileks.
562,117 kasus dan pada tahun 2011 menjadi Tertawa merupakan paduan dari peningkatan
634,860 kasus. sistem saraf simpatik dan juga penurunan kerja
Data-data di atas menunjukkan tingginya sistem saraf simpatetik. Peningkatannya
angka lansia dengan hipertensi. Dimana kita telah berfungsi untuk memberikan tenaga bagi gerakan
ketahui sebelumnya bahwa hipertensi merupakan pada tubuh, namun hal ini kemudian juga diikuti
permasalahan serius yang perlu ditangani dengan oleh penurunan sistem saraf simpatetik yang
cara yang tepat. Penanganan hipertensi sendiri salah satunya disebabkan oleh adanya perubahan
dilakukan bertujuan untuk mencegah terjadinya kondisi otot yang menjadi lebih rileks, dan
kecacatan dan kematian dengan mencapai dan pengurangan pemecahan terhadap nitric oxide
mempertahankan tekanan darah di bawah 140/90 (senyawa kimia yang penting untuk tranportasi
mmHg. sinyal listrik di dalam sel-sel) yang membawa
Suzanne (2013) menyatakan ada dua cara pada pelebaran pembuluh darah.
penanganan yang dilakukan untuk mengobati Terapi tawa menggunakan pendekatan
hipertensi yaitu farmakologis dan non perilaku melalui metode conditioning. Terapi
farmakologis. Penanganan farmakologis yaitu tawa dilakukan dengan cara mengajak klien
dengan menggunakan obat-obatan antihipertensi melakukan aktivitas tertawa dengan melibatkan
398 Jurnal Kesehatan, Volume VIII, Nomor 3, November 2017, hlm 396-403

perilaku dan gerakan tubuh yaitu dengan yang berjumlah 30 lansia. Penentuan sampel
melakukan latihan teknik tawa untuk menggunakan teknik purposive sampling/
memunculkan tertawa alami lewat perilakunya berdasarkan karakteristik seperti rentan usia 60-
sendiri tanpa adanya humor. Desinta & 85 tahun, lansia telah didiagnosa oleh
Ramdhani (2013) menyebut bahwa individu akan doktersebagai penderita hipertensi, tidak sedang
berlatih melakukan gerakan motorik dan suara tirah baring dan bisa melakukan berbagai
tertawa, yang akhirnya berakhir pada kondisi aktifitas secara mandiri, suku Jawa, berjenis
fisiologis (meningkatnya sistem saraf kelamin laki-laki dan perempuan.Pengambilan
parasimpatetis dan menurunnya sistem saraf data dilakukan pada kedua kelompok.
simpatis). Pengumpulan data dilakukan dengan instrumen
Pada penelitian sebelumnya yang alat pengukur tekanan darah pada kelompok
dilakukan oleh Wijayanti (2012) menemukan perlakuan sejumlah 10 lansia (Lansia Panti
bahwa yoga ketawa pernah diterapkan untuk Wreda Salib Putih, Salatiga) dan kelompok
mengatasi stres pada mahasiswa semester kontrol sejumlah 10 lansia (Lansia Panti Wreda
akhir.Hasil dari penelitian tersebut adanya Maria Martha Salatiga) dengan pre test
efektifitas yoga ketawa terhadap stres pada (pemeriksaan tekanan darah) pada tahap awal
mahasiswa semester akhir. Pada penelitian ini, serta posttest (pemeriksaan tekanan darah) pada
peneliti ingin meneliti tentang efektifitas yoga tahap akhir setelah periode perlakuan/intervensi.
ketawa untuk lansia dengan hipertensi pada Instrumen lain yang digunakan dalam
sebuah panti wredha di Salatiga Jawa Tengah. penelitian ini, kelompok perlakuan diberikan
Penelitian sebelumnya menggunakan mahasiswa intervensi yaitu terapi yoga tawa, sedangkan
semester akhir untuk perlakuannya, sedangkan kelompok kontrol tidak dilakukan intervensi.
penelitian kali ini dilakukan pada lansia dan tidak Intervensi yoga ketawa dilakukan selama 15 kali
mengalami stres sehingga penelitian ini berbeda selama satu bulan, pada bulan April 2016
dengan penelitian sebelumnya. (Kataria M, 2004). Pemberi intervensi melakukan
Sementara itu, hasil dari wawancara awal pelatihan resmi dan memiliki lisensi ijin untuk
dengan kepala Panti Wreda Salib Putih Salatiga, memberikan terapi yoga ketawa. Proses
ditemukan bahwa terdapat 30 lansia dan 70% intervensi ini berlangsung selama 15-20 menit.
lansia di sana menderita hipertensi. Selama ini, Berikut langkah-langkah yang digunakan saat
pengobatan farmakologi/obat-obatan yang melakukan yoga ketawa (Kataria, 2004):
diperoleh para lansia di Panti Wreda Salib Putih 1. Pemanasan/Peregangan
Salatiga yang menderita hipertensi adalah obat Pemanasan yang dimaksud lansia posisi duduk
amlodipine yang menimbulkan efek samping lalu menggelengkan kepala ke kiri dan ke
seperti merasa lelah atau pusing, jantung kanan, menundukkan kepala dan ke atas, lalu
berdegup kencang, merasa mual dan tidak kaki dan tangan di gerakkan.
nyaman di bagian perut dan pergelangan kaki 2. Tepuk tangan
membengkak. Penanganan non farmakologi Tepuk tangan sambil mengucapkan HoHo-Ha-
seperti senam yang diadakan satu bulan sekali, Ha-Ha dengan durasi waktu ± 1 menit dan
bersosial dengan para penghuni wisma. Dari hal setelah selesai mengambil nafas dalam dengan
tersebut, peneliti ingin menerapkan penanganan mengangkat tangan setinggi bahu.
non farmakologis dalam hal ini yoga ketawa 3. Senam ketawa
untuk menurunkan tekanan darah pada lansia a) Tawa sapaan: Tertawa dengan
dengan hipertensi grade II dan sama-sama mengatupkan kedua telapak tangan dan
berusia 50-80 tahun. Peneliti ingin mengetahui menyapa holywood kepada teman di
apakah yoga tawa efektif untuk menurunkan samping kiri dan kanan. Setelah selesai
tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. mengucapkan “very good, very good yee”
Oleh karena itu peneliti akan melakukan dan diakhiri dengan nafas dalam sebanyak
penelitian ini di Panti Wreda Salib Putih Salatiga. 3 kali.
b) Tawa singa: Julurkan lidah sepenuhnya
dengan mata terbuka lebar dan tangan
METODE teracung seperti cakar singa dan tertawa.
Setelah selesai mengucapkan “very good,
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif very good yee” dan diakhiri dengan nafas
eksperimen dengan rancangan penelitian pretest- dalam sebanyak 3 kali.
posttest with control group. Populasi dalam c) Tawa ponsel: Berpura-puralah memegang
kelompok ini adalah Lansia Panti Wreda Salib sebuah ponsel dan coba untuk tertawa
Putih dan Panti Wreda Maria Martha Salatiga sambil membuat berbagai gerakan kepala
Pangestu, Efektifitas Yoga Ketawa terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia … 399

dan tangan serta berkeliling dan berjabat HASIL


tangan dengan orang yang berbeda. Setelah
selesai mengucapkan “very good, very Hasil penelitian menunjukkan, terjadinya
good yee” dan diakhiri dengan nafas dalam penurunan tekanan darah baik systole maupun
sebanyak 3 kali. diastole setelah diberikan terapi yoga ketawa.
d) Tawa Apresiasi: Berkeliling (jika bisa Penurunan angka ini kemudian dilakukan uji
berdiri) sambil mengacungkan dua jempol beda dengan menggunakan Uji Wilcoxon untuk
sambil tertawa untuk menyampaikan melihat signifikansi penurunan angka yang
penghargaan kepada peserta lainya. didapat. Tabel 1 akan menggambarkan sebaran
Setelah selesai mengucapkan “very good, data da hasil uji beda Wilcoxon antara tekanan
very good yee” dan diakhiri dengan nafas darah hasil pemeriksaan pre test dan post test.
dalam sebanyak 3 kali. Perubahan tekanan darah pada kelompok
e) Tawa Pesawat: rentangkan lengan seperti perlakuan akan disajikan pada Tabel 1 berikut
sebuah pesawat terbang dan terbanglah ini.
berkeliling sambil tertawa (dilakukan
apabila lansia bisa berdiri dan bejalan). Tabel 1. Distribusi Tekanan Darah
Setelah selesai mengucapkan “very good, Systole/Diastole dan Uji Beda
very good yee” dan diakhiri dengan nafas Wilcoxon Pemeriksaan Pre test dan
dalam sebanyak 3 kali. Post Test pada Kelompok Perlakuan
f) Tawa bill: pura-pura membuka tagihan p-value
kartu kredit yang besarnya diluar dugaan. Min- Uji Beda
Variabel Mean
Lihat dan kemudian tertawalah secara Maks Berpasangan
histeris. Tunjukkan kepada orang lain Wilcoxon
tagihan itu dan tertawalah bersama Systole
Tekanan Darah
membuang stres. Setelah selesai 156 140-190
Systole Pre test
mengucapkan “very good, very good yee” 0,007
Tekanan Darah
dan diakhiri dengan nafas dalam sebanyak 130 90-100
Systole Post test
3 kali. Diastole
g) Tawa membuat susu: berpura puralah Tekanan Darah
memegang dua gelas susu dan sesuai aba- 93 110-150
Diastole Pre test
aba leader tuangkan susu dari satu gelas ke 0.03
Tekanan Darah
84 80-90
gelas lain sambil mengucap “aeeee…” dan Diastole Post test
kemudian tuangan kembali ke dalam gelas
pertama sambil mengucap “aeeee…” Hasil pemeriksaan tekanan darah
setelah itu tertawa dan meminum susu itu. systole/diastole pemeriksaa pre test yang
Setelah selesai mengucapkan “very good, ditunjukkan pada Tabel 1 menujukkan bahwa
very good yee” dan diakhiri dengan nafas angka tekanan darah systole dan diastole
dalam sebanyak 3 kali. tergolong dalam penyakit hipertensi baik. Data
h) Tawa high-ten: tos dengan kedua belah pre test ini menjadi data awal peneliti melakukan
tangan dan tertawa. Setelah selesai intervensi terapi yoga ketawa. Tabel 1 juga
mengucapkan “very good, very good yee” menunjukkan data hasil pemeriksaan tekanan
dan diakhiri dengan nafas dalam sebanyak darah post test. Data post test adalah data hasil
3 kali. pemeriksaan tekanan darah yang didapatkan
4. Relaksasi setelah peneliti memberikan perlakuan yoga
a) Mengambil nafas dalam dengan ketawa selama 15 kali.
mengangkat tangan sebatas bahu, dan Uji beda signifikansi penurunan tekanan
nafas di keluarkan dengan menurunkan darah systole/diastole dari pre test hingga post
tangan sambil mengucap “hooo..”. test pada Tabel 1 menunjukkan adanya perbedaan
b) Mengambil nafas dalam dengan yang signifikan. Terapi yoga ketawa yang
mengangkat tangan sebatas bahu, dan dilakukan pada kelompok perlakuan
nafas di keluarkan dengan menurunkan menunjukkan efektifnya terapi non farmakologi
tangan sambil mengucap “haaa..”. yoga ketawa pada penderita hipertensi setelah
c) Mengambil nafas dalam dengan 15x diberikan.
mengangkat tangan sebatas bahu, dan Peneliti juga melakukan analisa data
nafas di keluarkan dengan menurunkan tekanan darah systole/diastole pre test dan post
tangan sambil mengucap “hmm..”. test pada kelompok kontrol. Tabel 2 akan
meggambarkan sebaran data dan menunjukkan
400 Jurnal Kesehatan, Volume VIII, Nomor 3, November 2017, hlm 396-403

bahwa tidak terjadinya perubahan yang signifikan menunjukkan bahwa terjadi perbedaan. Terapi
antara tekanan darah pre test dan post test. yoga ketawa pada uji tidak berpasangan hanya
efektif terhadap tekanan darah systole yakni post
Tabel 2. Distribusi Tekanan Darah test systole antara kelompok perlakuan dan
Systole/Diastole Pre test dan Pos Test kelompok kontrol (p=0.01).
Pada Kelompok Kontrol
p-value
Min- Uji Beda PEMBAHASAN
Variabel Mean
Maks Berpasangan
Wilcoxon Penanganan hipertensi menurut Susilo &
Systole Wulandari (2011) dalam Hermanto (2014) adalah
Tekanan Darah 120-
144 dengan cara mengatasi keadaan obesitas atau
Systole Pre test 170
0.831 menurunkan berat badan, mengurangi asupan
Tekanan Darah
145 80-90 garam ke dalam darah, menciptakan keadaan
Systole Post test
Diastole rileks seperti meditasi, yoga, atau hypnosis yang
Tekanan Darah 130- mengontrol sistem saraf untuk mengendalikan
88 tekanan darah, melakukan olah raga secara rutin,
Diastole Pre test 170
0.084 berhenti merokok, dan berhenti mengkonsumsi
Tekanan Darah 70-
82
Diastole Post test 100 alkohol.
Penanganan yang diberikan kepada
Hasil pemeriksaan pada kelompok kontrol, partisipan untuk penelitian ini yaitu penanganan
tidak mendapatkan perubahan yang signifikan non farmakologis berupa yoga ketawa. Tabel 1
saat diberikan uji beda. Jika dilihat dari rerata, menunjukkan bahwa adanya penurunan tekanan
bahkan terjadi kenaikan satu angka pada darah setelah dilakukan yoga ketawa, hal ini bisa
pemeriksaan systole pada pre test dan post test. dilihat dari nilai rata-rata/mean tekanan systole
Peneliti juga melakukan uji beda kelompok dan diastole sesudah perlakuan yoga ketawa
tidak berpasangan, yakni tekanan darah selama tiga minggu, yaitu dengan tekanan systole
systole/diastole pada kelompok perlakuan dan 130 mmHg dan tekanan diastole 84 mmHg. Hasil
kelompok kontrol. Tabel 3 akan mendeskripsikan ini didukung dengan hasil analisis menggunakan
sebaran data dan uji beda tidak berpasangan uji wilcoxon pada tabel 1 menunjukkan p-value
dengan menggunakan uji Mann-Whitney. tekanan systole sebelum dan sesudah yoga
ketawa yaitu p-value=0,007 dan tekanan diastole
Tabel 3. Analisis Tekanan Darah Systole/ p-value=0,003. Hasil tersebut memberi arti
Diastole Pretest dan Systole/Diastole bahwa adanya perubahan tekanan darah pada
Post Test Menggunakan Uji Beda partisipan sesudah diberikan perlakuan yoga
Mann-Whitney pada Kelompok ketawa. Hasil penelitian Dr. Michael Miller
Perlakuan dan Kontrol dalam Dewi (2015) menyebut bahwa dengan
Min- Mann- tertawa dapat mengembangkan/memperluas
Variabel Mean
Maks Whitney pembuluh darah yang menyebabkan
Pre systole 140- meningkatnya sirkulasi dan mengurangi tekanan
156
Kelompok perlakuan 190 darah. Tawa meningkatkan sirkulasi dam
0.130
Pre systole 120- meningkatkan suplai oksigen.Dalam
144
Kelompok kontrol 170 percobaanya, telah membuktikan bahwa ada
Pre diastole
88 80-90 penurunan tekanan darah 10-20 mmHg setelah 10
Kelompok perlakuan
0.028 menit tertawa. Hasil penelitian Dr. Michael
Pre diastole
88 80-90 Miller dalam Dewi (2015) menunjukan
Kelompok kontrol
Post systole 110- keselarasan dengan hasil penelitian ini. Jika
130.00 dilihat dari konsep terapi yoga ketawa bahwa
Kelompok perlakuan 150
0.01 terapi ini memiliki sesi relaksasi untuk para
Post systole 130-
145.00 partisipan setelah melakukan senam tawa. Lebih
Kelompok kontrol 170
Post diastole dalam lagi bahwa, Chaplin (2005) dalam Sagala
84.00 80-90
Kelompok perlakuan (2013) menyebut relaksasi adalah kembalinya
0.449
Post diastole otot dalam keadaan istirahat setelah mengalami
82.00 70-100
Kelompok kontrol peregangan sedangkan terapi relaksasi adalah
suatu bentuk terapi dengan menekankan suatu
Uji beda tekanan darah systole post test usaha atau mengajarkan pasien bagaimana cara
pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol beristirahat dan santai dengan asumsi bahwa
Pangestu, Efektifitas Yoga Ketawa terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia … 401

istirahatnya otot-otot dapat membantu yang disebut juga sebagai morfin tubuh. Menurut
mengurangi tegangan psikologis. peneliti, keterkaitan morfin dengan tekanan darah
Menurut asumsi peneliti, keadaan rileks ini adalah, bahwa produksi morfin dapat
dibutuhkan oleh pasien hipertensi. Stimulus memperlancar sirkulasi darah sehingga seluruh
adanya stressor atau hal yang memicu jaringan tubuh mendapatkan nutrisi dan oksigen
ketegangan pada pasien hipertensi akan memicu secara maksimal disamping rasa rileks yang
naiknya tekanan darah. Dalam penelitian ini, didapat. Hasil keseluruhan menunjukan, terdapat
pasien hipertensi dapat mengalami penurunan penurunan tekanan darah yang signifikan, hal ini
tekanan darah terjadi erat hubungannya dengan sangat menguatkan tentang teori hormon endorfin
yoga ketawa yang akan membuat seseorang yang dapat menurunkan tekanan darah pada
menjadi lebih rileks. Keadaan rileks ini memicu lansia karena lansia menjadi rileks dan otot
penurunan fungsi sistem limbik yang merupakan kendur dan membuat tenang, terlihat lebih serta
pusat pengaturan emosi. Pada akhirnya dapat jauh lebih mudah tidur disaat malam hari. Perlu
menurunkan tekanan darah yang tinggi. Selain pengembangan penelitian yang melakukan
itu, yoga ketawa sendiri memicu adanya pemeriksaanvariabel hormon-hormon yang dapat
peningkatan hormon endorfin yang sangat menentukan tingkat stres dan rileksnya tubuh
dibutuhkan oleh tubuh. manusia dalam penelitian yoga ketawa.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa Penelitian ini juga melakukan uji beda
hormon endorfin akan menghambat produksi antar kelompok pre dan post systole maupun
hormon-hormon stres yang berlebih (Kataria, diastole. Uji beda ini menggunakan uji beda
2004). Kataria, 2004 menyebutkan yoga ketawa Mann-Whitney. Hasilnya menunjukkan pada post
dapat juga memperbaiki sirkulasi darah dan perlakuan, tekanan systole dapat berbeda antar
pasokan oksigen ke otot-otot jantung, sehingga kelompok dapat dilihat pada Tabel 3 yaitu p-
penggumpalan darah akan berkurang. Keadaan value=0,01, karena dengan perlakuan yoga
rileks yang membuat penurunan fungsi limbik ketawa, maka dapat menimbulkan kadar oksigen
sebagai pusat emosi serta produksi hormon dalam darah meningkat, membantu
endofrin sebagai penghambat hormon stres ini meningkatkan suasana hati, menurunkan hormon
dimungkinkan menjadi mekanisme fungsi terapi stres, meningkatkan aktivitas kekebalan tubuh,
yoga ketawa. menurunkan kolesterol jahat dan tekanan darah
Dampak lain selain penurunan tekanan sistolik serta meningkatkan kolesterol baik, Berk
darah pada lansia dengan hipertensi tereksplore et al (1996) dalam Tage (2016). Tekanan diastole
dengan wawancara singkat. Hasil wawancara kedua kelompok tidak signifikan, dapat dilihat
singkat menunjukkan bahawa para lansia yang pada tabel 4.16 yaitu 0,449>0,05. Hal ini
sebelumnya mengaku kesulitan untuk tidur di dikarenakan pembuluh darah pada lansia
malam hari, dapat cepat tidur dan nyenyak mengalami kekakuan atau sudah tidak memiliki
setelah mengikuti sesi yoga ketawa sebanyak 3 elastisitas yang baik karena adanya proses
kali.Para lansia juga mengatakan bahwa penuaan, sehingga tekanan diastole masing-
partisipan dalam hal ini lansia merasa jauh lebih masing kelompok hampir sama, Medicinesia
tenang dan rileks. Yoga ketawa menghasilkan (2011). Dari hasil penelitian serta pembahasan
hormon endorfin menyebabkan semua yang mendalam, dapat diambil kesimpulan
ketegangan-ketegangan otot mampu bahwa perlakuan yoga ketawa yang diberikan
dikendurkan, sehingga rasa tenang dapat kepada lansia dengan hipertensi di Panti Wredha
dirasakan oleh lansia. Hal ini diperkuat dari hasil Salib Putih Salatiga terlihat efektif untuk
penelitian Fitriani (2014) yang menjelaskan menurunkan tekanan darah.
bahwa dimana terapi ini akan membuat partisipan
merasa tenang dan rileks sehingga dapat
meningkatkan kualitas tidur dari partisipan. SIMPULAN
Menurut peneliti, kualitas tidur yang baik
membuat pasien hipertensi dapat memulihkan Kesimpulan dari hasil penelitian ini
sel-sel yang rusak sehingga dapat memperbaiki adalah yoga ketawa efektif dalam menurunkan
kerja jantungdan menurunkan tekanan darah. tekanan darah pada lansia dengan hipertensi
Penelitian lain yang dilakukan oleh Hae-jin derajat II dengan adanya perbedaan tekanan
& Chang-ho17 dalam Fitriani (2014) diketahui darah pada systole dan diastole sebelum dan
bahwa tertawa dapat digunakan sebagai sesudah perlakuan yoga ketawa di Panti Wredha
intervensi pada lansia untuk menurunkan derajat Salib Putih Salatiga.
insomnia dan gangguan tidur lainnya. Tertawa
akan merangsang pelepasan hormon endorfin,
402 Jurnal Kesehatan, Volume VIII, Nomor 3, November 2017, hlm 396-403

SARAN ketawa dengan mengembangkan konsep


penelitian seperti pengembangan variabel yang
Bagi lansia yang terdiagnosa hipertensi diujikan, contohnya pemeriksaan kolesterol,
yang dapat melakukan mobilisasi dengan baik kualitas tidur lansia, stres/depresi) atau
dan tidak tirah baring dapat mengikuti terapi meluaskan area penelitian serta menambah
yoga ketawa yang dipandu oleh leader yang frekuensi pemberian yoga ketawa agar bisa
bersertifikasi. Bagi profesi keperawatan, yoga melihat efek-efek lain yang ditimbulkan dari
ketawa juga dapat menjadi intervensi dalam penerapan yoga ketawa. Pengembangan
terapi komplementer dalam asuhan keperawatan penelitian ini dapat menjadi bahan analisa yang
keluarga atau komunitas. Dari hasil penelitian ini, lebih mendalam.
penelitian selanjutnya dapat meneliti terapi yoga

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2014. Statistik Penduduk ERIAN_ME.pdf (Diakses pada 09 Mei
Lanjut Usia. Katalog BPS. 2016).
http://www.bps.go.id/website/pdf_publikas Kataria. 2012. Curious About Laughter Yoga.
i/Statistik-Penduduk-Lanjut-Usia-2014.pdf http://www.laughteryoga.org/english/laugh
(Diakses pada tanggal 27 Januari 2016). teryoga (Diakses pada 4 Februari 2016).
BPS Jawa Tengah. 2014. Profil Lansia Jawa Kataria. 2004. Laugh For No Reason (Terapi
Tengah. Katalog BPS Jawa Tengah. Tawa). Jakarta: Gramedia.
http://jateng.bps.go.id/website/pdf_publika Kementerian Kesehatan RI. 2014. Situasi Dan
si/Profil-Lansia-Jawa-Tengah-2014--.pdf Analisis Lanjut Usia.
(Diakses pada 27 Januari 2016). http://www.depkes.go.id/resources/downlo
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. ad/pusdatin/infodatin/infodatin-lansia.pdf
2012. Masalah Hipertensi di Indonesia. (Diakses pada 4 Februari 2016).
http://www.depkes.go.id/article/view/1909 Kusumaningrum, Febrianti Diah. 2015. Ini
/masalah-hipertensi-di- Bahayanya Minum Kopi Bagi Si Penderita
indonesia.html#sthash.DrYHdexL.dpuf Hipertensi.
(Diakses pada tanggal 27 Januari 2016). http://www.merdeka.com/sehat/ini-
Desinta, S., & Ramdhani, N. 2013. Terapi Tawa bahayanyaminum-kopi-bagi-si-penderita-
untuk Menurunkan Stres pada Penderita hipertensi.html (Diakses pada 16 Februari
Hipertensi. Jurnal Psikologi, 40 (1), 15-27. 2016).
http://jurnal.ugm.ac.id/jpsi/article/downloa Sagala, Masitah. 2013. Efek Pelatihan Relaksasi
d/7063/5515 (Diakses pada 4 Februari Untuk Menurunkan Stres Kerja pada
2016). Karyawan di PT. Madubaru Yogyakarta.
Dewi, Emmy Liana. 2015. Laughter Yoga EMPATHY Jurnal Fakultas Psikologi, 2
International University. Yogyakarta: (1).
Buku untuk kalangan sendiri. http://www.jogjapress.com/index.php/EM
Dinas Kesehatan Kota Salatiga. 2015. Peringatan PATHY/article/view/1542 (Diakses pada
Hari Lansia 2015. 24 Maret 2016).
http://www.dkksalatiga.org/info-kesehatan Suzanne CS. 2001. Buku Ajar Keperawatan
(Diakses pada 22 Februari 2016). Medikal Bedah Brunner & Suddarth.
Fitriani, Dewi Caesaria. 2014. Pengaruh Terapi Volume 2, Edisi 8. Jakarta: EGC.
Tertawa Terhadap Derajat Insomnia Pada Tage, Petrus Kanisius Siga. 2016. Pengaruh
Lansia Di Dusun Jomegatan, Ngestiharjo, Terapi Tertawa Terhadap Perubahan
Kasihan, Bantul. Skripsi, PSIK UMY. Tekanan Darah Pada Lansia Dengan
thesis.umy.ac.id/datapublik/t34163.pdf. Hipertensi Sistolik Terisolasi di Panti
(Diakses tanggal 4 Februari 2016). Sosial Budi Agung Kupang. Journal
Hermanto, Jeri. 2014. Pengaruh Pemberian Unair. http://journal.unair.ac.id/download-
Meditasi Terhadap Penurunan Tekanan fullpapers-ijchnfad7c40937full.pdf
Darah Pada Lansia Dengan Hipertensi Di (Diakses pada 23 Mei 2016).
Unit Sosial Rehabilitasi Pucang Gading Wahyuni, Tri. 2015. Cara Hipertensi
Semarang. Jurnal Keperawatan. Menyebabkan Gagal Jantung.
http://web.unair.ac.id/admin/file/f_66363_ http://www.cnnindonesia.com/ (Diakses
Jurnal_Keperawatan_PENGARUH_PEMB pada 07 Februari 2016).
Pangestu, Efektifitas Yoga Ketawa terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia … 403

Wijayanti, Putri H. 2012. Pengaruh Yoga Tawa Kedokteran Universitas Diponegoro.


Terhadap Kecemasan, Stres, dan Depresi http://www.who.int/healthinfo/survey/agei
Pada Mahasiswa Semester Akhir di ngdefnolder/en/ (Diakses pada Februari
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas 2016).

Das könnte Ihnen auch gefallen