Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
1. DATA UMUM
a. Nama Kepala Keluarga: Tn. G
b. Umur KK : 65 tahun
c. Alamat dan telepon : Dampit
d. Pekerjaan KK : Tidak bekerja
e. Pendidikan KK : SD
f. Agama KK : Islam
g. Suku bangsa KK : Jawa
h. Komposisi keluarga :
No Nama JK Hub. dg Umur Pendidikan Agama Pekerjaan
KK
1. Tn. G Lk Suami 65 SD Islam Tidak
bekerja
2. Ny. T Pr Istri 63 SD Islam Tidak
bekerja
3. Ny. L Pr Anak 40 SLTP Islam Wiraswasta
4. Tn. GN Lk Anak 37 SLTP Islam Wiraswasta
5. Ank. T Lk Cucu 20 SMA Islam Wiraswasta
6. Ank. J Lk Cucu 17 SMA Islam Pelajar
7. Ank. M Pr Cucu 6 TK Islam Pelajar
i. Genogram
Keterangan :
Tinggal satu rumah
Laki-laki
Pr meninggal
Laki-laki meninggal
meninggal klien
j. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. G merupakan keluarga besar (Extended family) yang terdiri dari
keluarga ini ditambah dengan cucu nya.
k. Suku Bangsa
Keluarga klien berasal dari suku jawa dan seluruhnya berwarga negara indonesia
l. Agama
Semua anggota keluarga Tn. G menganut agama islam
m. Status sosial ekonomi keluarga
Tn. G ini tidak bekerja dan yang bekerja adalah anak-anak nya yang
penghasilannya tidak dapat di prediksi karena bekerja serabutan
n. Aktivitas rekreasi keluarga
Tn. G mengatakan bahwa aktivitas rekreasi keluarga jarang dilakukan karena
mengingat istrinya mengalami stroke sudah lebih dari 1 tahun.
2. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. G dalam tahap perkembangan yaitu pada tahap IV yaitu keluarga
dengan anak usia sekolah dan prasekolah
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menurut Tn. G tugas yang belum terpenuhi dalam kebutuhan keluarga dalam hal
membiayai kebutuhan sekolah cucunya, karena anaknya merupakan janda dan
satu lagi belum menikah yang sudah berumur.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti
Keluarga mengatakan bahwa tidak ada yang mengidap penyakit stroke
sebelumnya di keluarganya, namun keluarga juga mengatakan dahulunya pola
makan tidak di perhatikan makanan yang dikonsumsi adalah makanan berlemak
yang banyak kolesterolnya, sedangkan saat ini keluarga mengatakan tidak
mengerti penyebab serta pencegahan stroke ini. Dan salah satu keluarga yang
meninggal dikarenakan kecelakaan.
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Keluarga mengatakan bahwa Ny. T sebelumnya menderita tekanan darah tinggi
dan tidak diperhatikan, keluarga yang lain yang diderita adalah seperti batuk, pilek
dan biasanya dengan membeli jamu saja di tukang jamu terdekat.
3. LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
Luas rumah yang ditempati berukuran 15x10 meter persegi, dimana rumah tersebut terdiri
dari ruang tamu, ruang tidur, ruang tempat istirahat dan dapur, kamar mandi ada satu.
Lantai rumah porselen, dinding tembok terbuat dari triplek, keadaan rumah cukup bersih,
penerangan dan ventilasi cukup. Sumber air minum menggunakan sumur.
1). Denah rumah
U
Dapur Kamar tidur KM
B T
Keterangan :
Keakraban anggota keluarga
Laki-laki
Kelompok masyarakat
Lingkungan
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
4). Perpisahan dan kekerabatan
Kepala keluarga mengajarkan kepada anak dan cucunya bahwa untuk menjaga
kerukunan baik di keluarga maupun lingkungan sekitar.
Dalam anggota keluarga ini telah terjadi perpisahan yang mendalam yaitu suami
dari Ny. L telah meninggal dunia dalam hal ini keluarga yang terpukul sekali adalah
Ny. L dan anak-anaknya reaksi berduka yang dialami oleh keluarga ini sangat lama
bahkan Ny.L mengatakan sempat tidak nafsu makan selama 4 hari setelah
kepergian suaminya.
b. Fungsi sosial
1). Cara pola asuh pada anak
Tn. G mengatakan bahwa dirinya mengasuh anak dan cucunya dengan
menyekolahkan, meskipun itu hanya setara SLTP saja, Tn. G juga mengatakan
pendidikan tidak hanya di tempuh dengan sekolah resmi saja namun juga bisa di
tempuh dengan mencari pengalaman lain
2). Siapa yang menjadi pelaku sosialisasi anak–anak
Dalam keluarga ini yang menjadi pelaku sosialisasi anak adalah Ny. L
3). Nilai anak–anak dalam keluarga
Tn. G mengatakan sangat bangga terhadap anggota keluarga nya karena mereke
mengerti dan saling membantu sehingga mereka hidup rukun antar anggota
keluarga
4). Keyakinan budaya yang mempengaruhi pola asuh
Tn. G mengatakan mengajarkan anak dan cucu-cucunya sesuai dengan agama
yang di anut yaitu agama islam. Dan tidak ada faktor sosial budaya yang
mempengaruhi pola membesarkan anak-anaknya
5). Pengaruh kelas sosial dalam pengasuhan
Dalam keluarga ini tidak ada faktor pengaruh kelas sosial dalam pengasuhan
6). Estimasi resiko masalah pengasuhan
TN. G mengatakan ia tidak memikirkan resiko dari cara pengasuhan anaknya,
karena cara yang dipakai sesuai dengan adat dan budaya yang digunakan
7). Kelayakan lingkungan rumah untuk bermain bagi anak
Tn. M mengatakan anak dan cucunya sudah dewasa dan ia tidak membatasi
anggota keluarganya untuk bermain dilingkungan rumah atau di luar lingkungan
rumah, kecuali cucu nya yang masih TK namun cucunya diasuh oleh ibunya
sendiri jadi tidak terlalu khawatir
c. Fungsi perawatan kesehatan
1). Keadaan kesehatan
Dalam keluarga didapatkan Ny. T mengalami stroke dan tidak pernah di lakukan
pemeriksaan yang pasti ke Rumah sakit besar, anggota yang lain tampak baik dan
sehat
2). Kebersihan perorangan
Menurut Anggota keluarga sangat menjaga kebersihan, meskipun dengan Ny. T
yang sedang sakit dan tidak dapat melakukan aktivitas sendiri namun oleh
anaknya selalu dimandikan sahari 2 kali pagi dan sore
3). Penyakit yang sering diderita
Menurut anggota keluarga yang lain yang sering mengalami keluhan adalah ayah
dan ibu nya yang sering dialami yaitu linu-linu, tekanan darah tinggi.
4). Penyakit keturunan
Keluarga mengatakan bahwa tidak ada penyakit keturunan sebelumnya
5). Penyakit kronis atau menular
Keluarga mengatakan penyakit kronis yang dialami Ny. T ini yaitu stoke selama
lebih dari 1tahun
6). Kecacatan
Tn. G mengatakan ada salah satu anaknya yang mengalami kecacatan yaitu Tn.
Gn, mengalami kecacatan kakinya tidak dapat sejajar
7). Pola makan
Tn. G mengatakan bahwa pola makan anggota keluarganya rutin yaitu 3 kali sehari
dengan makanan apa adanya yang sudah dimasak oleh anaknya
8). Pola istirahat
Keluarga mengatakan pola istirahat tidur tercukupi, dimana masing-masing
anggota keluarga tidur tidak bersamaan. Tn. G dan Ny. T tidur pukul 09.00- 05.00
WIB, Ny. L tidur pukul 08.00-04.30 WIB, Tn. Gn tidur pukul 10.00-04.00 WIB, Ank.
J, Ank. T dan ank. M tidur pukul 08.30 – 06.00 WIB. Keluarga juga tidak pernah
mengalami kesulitasn tidur, Tn. Gn tidur dalam ruang tamu yang lain tidur didalam
kamar
9). Ketergantungan obat atau bahan
Tidak ada yang mengalami ketergantungan obat, seperti ibunya pun yang
mengalami stoke ini juga tidak pernah di bawa ke rumah sakit besar. Namun Tn.
Gn mempunyai kebiasaan merokok didalam rumah dalam sehari habis ½ pack.
Dan jika mengalami pusing atau panas keluarga terkadang membeli obat-obatan di
warung tanpa resep seperti bodrex dan paramex, obat-obatan tersebut tidak
pernah disimpan dalam jangka waktu yang panjang
10). Mencari pelayanan kesehatan
Keluarga mengatakan jika ada salah satu keluarga mengalami kesakitan jarang
dibawa ke balai pengobatan terdekat dan juga jika memungkinkan hanya membeli
jamu
d. Fungsi reproduksi
Tn. G mengatakan ia dan istrinya sudah lanjut usia sehingga tidak terpikirkan untuk
memiliki anak lagi
6. STRESS DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Jangka pendek
Keluarga mengatakan terkadang cucunya marah jika keinginannya tidak di penuhi
itu yang membuat stres anggota keluarga, keluarga juga mengatakan bahwa tidak
paham apa sakit yang diderita oleh Ny. T
Jangka panjang
Tn. G mengatakan bahwa keluarga nya hidup pas-pasan dengan mengandalkan
anaknya saja yang bekerja ngojek, dan kebutuhan semakin tinggi dengan adanya
cucunya masih menginjak TK dan SMA, keluarga mengatakan juga merasa sedikit
terbebani dengan keadaan Ny. T mengalami stroke karena Ny. T setiap harinya
selalu memakai pampers dan perlu pengeluaran berlebih untuk membeli pampers,
keluarga juga mengatakan kelelahan merawat Ny. T yang sudah lama sakitnya
b. Kemampuan berespon terhadap stressor
Tn. G mengatakan jika dalam keadaan stres selalu melibatkan anggota keluarga
untuk mengambil keputusan
c. Strategi koping yang digunakan
Tn. G mengatakan bahwa apabila sedang stres, mengatasi nya dengan
berkunjung kerumah tetangga dan ke rumah temannya
d. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga mengatakan tidak mempunyai strategi yang ampuh yang dilakukaan jika
dalam menghadapi masalah
7. PEMERIKSAAN FISIK
BB TD N R
No Nama S ºC Keterangan keluhan
Kg Mm/Hg x/’ x/’
1. Tn. G 70 130/90 89 22 36 -
2. Ny. T Tidak dapat berjalan sendiri,
55 150/100 86 20 36,5
hemipharase (+)
3. Ny. L 47 100/90 90 24 37 -
4. Tn. GN 79 120/90 84 21 36,7 -
5. Ank. T 65 120/80 80 22 37 -
6. Ank. J 58 110/70 87 23 37 -
7. Ank. M 30 - 91 23 37 -
Wahida Nuraini
NIM. 1612077
B. ANALISA DATA KEPERAWATAN KELUARGA
NO DATA PENYEBAB MASALAH
1. DS :
- Keluarga mengatakan tidak Ketidakmampuan Ketidakefektifan
mengerti penyebab serta merawat anggota manajemen
pencegahan stroke ini. keluarga yang sakit kesehatan keluarga
- Keluarga mengatakan Ny. T
mengalami stoke ini juga
tidak pernah di bawa ke
rumah sakit besar
DO :
- Ny. T tidak dapat melakukan
aktivitas sendiri
- hemipharase (+)
- TD : 150/100 mmhg
2. DS :
- Keluarga mengatakan Ketidakmampuan Kurang efektif
menjadi sedikit terbebani mengenal masalah koping keluarga
dengan keadaan Ny. T keluarga
dengan sakitnya
- Keluarga mengatakan
kelelahan merawat dengan
penyakit yang diderita Ny T
sangat lama
DO :
- Keluarga tampak bingung
- Ny. T hanya diam saja
C. SKORING/PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa: Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
Kriteria Skor Bobot Hasil Pembenaran Masalah
Skor
Sifat masalah Keluarga mengatakan belum
- Aktual 3 1 1 mengerti cara merawat
- Resiko 2 anggota keluarga dengan
- Sejahtera/ Sehat 1 stroke
Kemungkinan masalah Keluarga mau
dapat diubah mendengarkan perawat saat
Skala: perawat memberikan
- Mudah 2 2 1
/2 informasi tentang perawatan
- Sebagian 1 anggota keluarga yang sakit
- Tidak dapat 0 dengan stroke dan juga
keluarga mau berusaha
Potensi masalah untuk Keluarga mengatakan masih
dicegah belum bisa mengontrol pola
Skala: makan yang sehat agar tidak
- Tinggi 3 1 1
/3 menimbulkan penyakit
- Cukup 2 berulang dan belum bisa
- Rendah 1 menyadari bahwa olahraga
membantu mengurangi
tingkat kesakitan
Menonjolnya masalah Keluarga mengatakan
Skala: merasa takut ketika Ny. T
- Masalah dirasakan 2 1 tiba-tiba tidak dapat berjalan
& harus segera 1
ditangani
- Ada masalah 1
tetapi tidak perlu
ditangani 0
- Masalah tidak
dirasakan
Hasil Perhitungan : 1+ 1/2 + 1/3 1 + = 2,8
Diagnosa: Kurang efektif koping keluarga
Kriteria Skor Bobot Hasil Pembenaran Masalah
Skor
Saat masalah Keluarga mengatakan
- Aktual 3 1 3
/3x1 belum mengerti cara
- Resiko 2 = 1 merawat anggota keluarga
- Sejahtera/ Sehat 1 dengan stroke (kurangnya
pengetahuan dapat
memperburuk keadaan)
Kemungkinan masalah Keluarga mau
dapat diubah mendengarkan perawat
Skala: 1
/2x2 saat perawat memberikan
- Mudah 2 2 =1 informasi tentang
- Sebagian 1 perawatan anggota
- Tidak dapat 0 keluarga yang sakit dengan
stroke (pemberian informasi
dapat menurunkan angka
kesakitan)
Potensi masalah untuk Keluarga mengatakan akan
dicegah berusaha untuk merawat
Skala: keluarga yang sakit dengan
- Tinggi 3 1 2
/3x1 arahan perawat (usaha dari
- Cukup 2 = 0,7 keluarga dapat membantu
- Rendah 1 mencegah kejadian ulang
kepada anggota keluarga
yg lain)
Menonjolnya masalah Keluarga mengatakan
Skala: merasa takut ketika Ny. T
- Masalah 2 1 1
/2x2 tiba-tiba tidak dapat
dirasakan & harus =1 berjalan dan bingung harus
segera ditangani seperti apa (hal ini dikarena
- Ada masalah 1 kurangnya pengetahuan)
tetapi tidak perlu
ditangani 0
- Masalah tidak
dirasakan
Hasil Perhitungan : 1+1+1+0.7 = 3,7