Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
A. Tinjauan Kasus
1. Pengkajian
A. Identitas Klien
Nama : Tn.R
Umur : 16 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama :
Pendidikan : SMP
Pekerjaan :-
Status Perkawinan : Belum Menikah
Suku Bangsa :
Alamat :
Diagnosa Medis : Schizofrenia Hebefrenik
No RM :
Tanggal Masuk :
Tanggal Pengkajian :
B. Penanggung Jawab
Nama : Tn J
Umur : 40 tahun
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Agama :
Alamat :
Hubungan dengan Klien : Ayah kandung
D. Faktor Predisposi
Klien mengatakan sebelumnya pernah mengalami gangguan jiwa. Masalah keperawatan :
Tidak ada maslah.
1. Pengobatan sebelumnya
Klien mengatakan pernah mengalami pengobatan sebelumnya namun tidak berhasil, putus
obat. Masalah keperawatan: Putus obat.
2. Trauma
Klien mengatakan pernah mengalami penganiayaan fisik oleh ayahnya. Masalah keperawatan
: Perilaku kekerasan
3. Keluarga Yang Gangguan Jiwa
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga mengalami penyakit yang serupa dengan klien.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah.
4. Pengalaman Masa Lalu Yang Tidak Menyenangkan
Klien mengatakan pernah di pukul oleh ayahnya ,klien suka berjudi, mabuk-mabukan dan
narkoba. Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan.
E. Pemeriksaan Fisik
Pada saat pengkajian terdapat Pemeriksaan Fisik Tanda-tanda vital diantaranya
terdapat Tekanan Darah klien 110/80 mmhg, Nadi 80 kali permenit,respirasi 22 kali
permenit,suhu 36,5 derajat celsius,berat badan 65 kg, tinggi badan 65 kg,tinggi badan 160 cm
dan tidak ada keluhan fisik dari klien. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah.
1. Konsep diri
a. Citra tubuh
Klien menyukai anggota tubuhnya. Masalah keperawatan: Tidak ada maslah
b. Identitas diri
Klien mengatakan bahwa klien merasa puas dengan jenis kelaminnya sebagai laki-laki.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah
c. Peran
Klien mengatakan perannya dalam keluarga sebagai anak.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah.
d. Ideal diri
Klien mengatakan harapannya ingin cepat pulang dan bertemu dengan keluarganya.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah.
e. Harga diri
Klien mengatakan merasa malu dengan keadaanya sekarang ini. Masalah keperawatan :
Harga diri rendah
.
2. Hubungan sosial
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya yaitu keluarga dan pacarnya.
Peran serta dalm kegiatan keluarga maupun masyarakat klien sebagai anak muda, Klien
mengatakan tidak ada hambatan dalam bergaul baik dalam keluarga, masyarakat, dan teman
sebayah. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan, klien beragama islam dan mengakui allah SWT sebagai
Tuhannyah. Masalah keperawatan: tidak ada
masalah.
b. Kegiatan beribadah
Saat dikaji klien mengatakan jarang sholat 5 waktu. Masalah keperawatan : Tidak
ada masalah.
F. Status mental
1. Penampilan
Pada saat dikaji klien berpenampilan rapi, klien terlihat bersih dari ujung rambut
sampai ujung kaki. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah.
2. Pembicaraan
Pada saat dikaji klien berbicara cepat, bersuara lantang dan keras. Masalah
keperawatan : Perilaku kekerasan
3. Aktivitas motorik
Pada saat dikaji klien mondar-mandir berbicara cepat, suara keras dan lantang.
Masalah keperawatan : Perilaku kekerasan.
4. Alam perasaan
Pada saat dikaji klien mengatakan betah berada di sini,tapi klien juga mengatakan
ingin pulang dan bertemu dengan ibunya. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah.
5. Afek
Saat dikaji efek klien masih labil jika diberi stimulus menyenangkan klien tertawa
bahagia, jika diberi stimulus menyedihkan klien menangis sambil marah-marah. Masalah
keperawatan : Perilaku kekerasan
6. Interaksi Saat Wawancara
Klien saat di wawancara kooperatif, setiap pertanyaan bisa dijawab dengan suara
lantang serta keras dan bebicara cepat. Masalah keperawatan: Perilaku kekerasan.
7. Presepsi
Pada saat dikaji selama dirawat klien mengatakan tidak pernah mengalami halusinasi.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah.
8. Proses pikir
Pembicaraan klien tidak berpindah-pindah terfokus pada topik pembicaraan. Masalah
keperawatan : Tidak ada masalah.
9. Isi pikir
Pada saat dikaji, klien tidak berfikiran Waham. masalah keperawatan : Tidak ada
masalah.
10. Tingkat kesadaran
Klien tidak mengalami disorientasi waktu, tempat, dan orang sekitar. Masalah
keperawatan : Tidak ada masalah.
11. Memori
a. Jangka panjang
Klien masih mengingat kejadian dimasa lalu, klien pernah mengalami penganiayaan
fisik oleh ayahnya. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
b. Jangka pendek
Klien masih ingat kegiatan yang diakukan dari tadi pagi sampai saat dikaji. Masalah
keperawatan : Tidak ada Masalah
c. Saat ini
Klien dapat menyebutkan nama saya kembali saat berkenalan.Masalah keperawatan:
tidak ada masalah.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Konsentrasi klien baik,perhatian pasien tertuju pada mata pengkaji. Masalah
keperawatan : Tidak ada masalah.
13. Kemampuan penilaian
Klien mampu memberi keputusan,contohnya klien mencuci tangan sebelum
makan.Masalah keperawatan : Tidak ada masalah.
14. Daya tilik diri
Klien mengakui dirinya sedang sakit jiwa Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
H. Mekanisme Koping
Adaptif , Klien mengatakan apabila klien ada masalah, klien suka bercerita kepada Ibunya.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah.
Mal adaptif. Klien mengatakan jika klien tersinggung atau sakit hati klien akan marah-marah
dan memukul orangnya. Masalah keperawatan : Perilaku Kekerasan
I. Masalah Psikologi Dan Lingkungan
Masalah dengan keluarga / lingkungan Klien mengatakan klien selalu berhubungan baik
dengan keluarga maupun masyarakat. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah.
Pendidikan
Klien mengatakan putus sekolah sampai smp.
masalah keperawatan : Tidak ada masalah.
Pekerjaan
Klien mengatakan, klien malu dan merasa tidak berguna bagi keluarganya karena klien tidak
bekerja. Masalah Keperawatan : Harga diri Rendah.
Ekonomi
Klien belum bekerja.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
Pelayanan kesehatan
Apabila klien sakit,klien dibawa ke rumah sakit.Masalah keperawatan: tidak ada masalah
keperawatan.
K. Aspek Medis
Diagnosa medis: Hebephrenic cizofrenia.
theraphy medic
Tabel 3.1
No Theraphy Dosis Cara pemberian Waktu
1 Cholopomazine 1X1/100mg Oral 18.00 WIB
2 Haloperidol 3x1/5mg Oral 07.00,12.00,
18.00 WIB
3 Trihexyphenidal 3x1/2mg Oral 07.00,12.00,
18.00 WIB
M. Analisa data
Tabel 3.2
Data yang perlu dikaji Masalah Keper
DS: DS:Klien mengatakan mudah tersinggung ,apabila tersinggung klien akan Perilaku kekerasan
memukul orangnya.
DO : - Bicara kasar
- Suara lantang
- Tampak menampar rekannya karena tidak mau mengikuti
suruhannya.
DS: Klien mengatakan, klien malu dan tidak berguna karena klien tidak bekerja.
DO: - Suara Lantang
- Mata Merah dan Melotot
Harga diri rendah
Kriteria Intervensi
Setelah dilakukan 1X pertemuan klien mampu: Sp 1 (tgl .......) 1. Mengetahui p
1. Menyebutkan 1. Identifikasi penyebab tanda gejala serta akibat perilak kekera
2. penyebab tanda dan gejala ,akibat perilaku perilaku kekerasan. 2. Membuat lebi
kekerasan .
kekerasan. 2. Latih cara fisik 1 tarik nafas dalam. perilaku keker
ekerasan yang 3. Memperagakan cara fisik 1 untuk mengontrol 3. masukan dalam jadwal kegiatan. 3. Dengan adany
perilaku kekerasan. terfokus pada
membuat perk
aku kekerasan.
menjadi lebih
ol perilaku kekerasan.
n secara
api psikofarmaka.
o Kegiatan yang la
Setelah dilakukan 1X pertemuan klien mampu: melanjutkan in
1. Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan. Sp 2 (tgl .......) o Mengalihkan pe
2. Memperagakan cara fisik 2 untuk mengontrol 1. Evaluasi kegiatan yang lalu (sp 1). o Dengan adanya
perilaku kekerasan. 2. Latih cara fisik 2, pukul kasur atau bantal. terfokus pada
3. Masukan dalam jadwal kegiatan pasien. membawa per
baik.
Kegiatan yang
melanjutkan in
Metode distra
Dengan adany
terfokus pada
membuat perk
Setelah 1 X pertemuan klien mampu: SP 1 gangguan konsep diri harga diri rendah. 1. Pengungkapa
dan aspek positif yang 1. Mengetahui kegiatan yang sudah dilakukan. presepsi diper
2. Melatih berbicara dengan orang lain. 1. Identifikasi kemampuan positif yang dimiliki. yang akan data
at digunakan a) Diskusikan pada pasien bahwa pasien masih a. Menentukan
giatan sesuai dengan memiliki sejumlah kemampuan dan aspek positif . berkesinambu
b) Aspek positif pada pasien dalam kegiatan sehari- b. Menambah
dipilih sesuai hari. 2. Menambah ke
a. Membantu
udah dilatihnya. 2. Nilai kemampuan pertama yang b. Membantu
telah dipilih. sesuai kemam
a) Diskusikan dengan pasien untuk menetapkan c. Dengan men
kegiatan yang sudah dipilih yang akan dilatih. semangat dala
b) Bersama pasien memberikan beberapa kegiatan dimilikinya.
yang akan dilakukan pasin. 3. Dengan adany
c) Berikan dukungan atau pujian yang nyata sesuai terfokus pada
kemajuan yang di perlihatkan pasien. membuat perk
Setelah dilakukan 1X pertemuan klien mampu: SP 2 gangguan konsep diri harga diri rendah. 1. Kegiatan yang
1. Menyebutkan kegiatan yang akan dilakukan. 1. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1) meneruskan in
2. Membuat jadwal kegiatan sehari-hari yang biasa2. Pilih kemampuan kedua yang dapat dilakukan 2. Menambah ak
dilakukan klien 3. Latih kemampuan yang dipilih 3. Meningkatkan
4. Masukkan dalam jadwal kegiatan klien ketidak percay
4. Dengan adany
terfokus pada
membuat perk
menjafi lebih b
Setelah 1x pertemuan klien mampu: SP 3 gangguan konsep diri: harga diri rendah :. 1. Kegiatan yang
1. Menyebutkan kegiatan yang sudah dilakukan. 1. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP1&2). meneruskan in
2. Menyebutkan manfaat dari program pengobatan.2. Memilih kemampuan ketiga yang dapat dilakukan. 2. Menambah ak
3. Masukkan dalam jadwal kegiatan klien 3. Dengan adany
terfokus pada
membuat perk
menjadi lebih
Perawat:
Lanjutkan SP
Klien:
Motivasi klie
harian.
S: Klien men
- Melatih klien mengontrol prilaku kekerasan dengan cara fisik 2 : - Suara klien
S: klien men
dalam,mem
mengungkap
O:
SP3
Perilaku kekerasan S:klien meng
dengan tarik
sosial/verba
5waktu.
O:
- klien koope
- -kontak ma
SP4 perilaku kekerasan:
- suara klien
- Mengevaluasi jadwal kegiatan hairan klien.
- Melatih klien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara
A: SP4 terca
spiritual.
P:
- -menganjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian
Perawat:
klien.
Lanjutkan SP
Klien:
Motivasi klie
S: klien men
O:
- Kontak mat
SP4 - Klien koope
Perilaku kekerasan. - Klien tenan
Klien memas
siang,dan ja
A: SP5 terca
P:
Melakukan SP5 perilaku kekerasan: Perawat:
- Mengevaluasi jadwal kegiatn harian klien. - evaluasi sp
- Melatih klien mengontrol perilaku kekerasan dengan cara minum Klien:
obat. Motivasi klie
- Menganjurkan klien memasukan dalam kegiatan harian klien.
S : Klien men
O: klien terli
A: SP 1
P : Lanjutkan
1. Me
2. Me
3. Me
SP 1 klien mampu:
1. mengidentifikasi kemampuan positif yang dimiliki. S: Klien men
SP5 perilaku kekerasan. 2. Menilai kemampuan pertama yang telah dipilih. 0: klien tamp
3. Masukan dalam jadwal kegiatan pasien. A: Maslah te
P: lanjut SP 3
1. Me
2. Ma
SP 2
SP 3
B. Pembahasan
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada Tn. R akibat Skizofrenia Hebefrenik
dengan Perilaku kekerasan akibat yang sudah dilaksanakan pada tanggal 18 Mei sampai
dengan tanggal 22 Mei 2015, penulis menggunakan atau mengaplikasikan beberapa teori dan
pendekatan proses keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan dengan tujuan untuk
membantu klien dalam mengatasi masalah yang sedang di hadapinya. Dalam bab ini penulis
akan membahas setiap tahap proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi pada Tn.R dengan perilaku kekerasan
di Ruang XXX Rumah Sakit XXX. Penulis melakukan pengkajian tidak hanya terfokus pada
diagnosa keperawatan perilaku kekerasan saja tetapi semua aspek dikaji sehingga tidak hanya
perilaku kekerasan saja yang muncul tetapi diagnosa yang lainnya ada sesuai yang ditemukan
penulis. Dalam melaksanakan proses keperawatan penulis mendapatkan dukungan dari klien,
rencana tindakan keperawatan yang telah di susun. pada waktu implementasi penulis tidak
menemukan kesenjangan antara teori dengan impelemntasi dilapangan dan tidak banyak
menemukan hambatan karena pada awal pengkajian penulis dan klien sudah membina trust
dengan menerapkan hubungan terapeutik. Sehingga dengan adanya hubungan saling percaya
dapat mempermudah penulis untuk melangkah pada proses keperawatan selanjutnya. Dalam
urutan standar asuhan keperawatan. Dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan dengan
diagnosa gangguan konsep diri harga diri rendah, klien mampu melakukan tindakan
keperawatannya sesuai dengan SP 1 klien merasa tidak berguna dan malu karena keadaanya
dan kondisi klien yang tidak bekerja setelah dilakukannya SP 1 sampai dengan SP 3 hanya
saja poada saat dikaji klien terkadang menangis dan marah marah karena klien sedih dan
merasa tidak berguna bagi kedua orang tuanya. Tetapi pada akhir SP klien melakukan SP 1
sampai dengan SP 3. Dan klien mengtakan klien mampu membantu orang tuanya pergi ke
sawah, ini salah satu tanda berhasilnya rencana tindakan atau strategi pelaksanaan pada klien.
adapun yang menunjang dalam pelaksanaan adalah klien bersikap kooperatif. Bukti klien
bersikap kooperatif adalah klien mau mengikuti terapi aktivitas kelompok (TAK) yang
dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 22 Mei 2015 sesuai dengan perencanaan dan selama
kegiatan berlangsung klien cukup kooperatif mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
kekerasan dan untuk diagnosa gangguan konsep diri : harga diri rendah dengan SP1 sampai
dengan SP3.
5. Evaluasi
Dalam tahap evaluasi penulis mendapatkan dukungan dari klien itu sendiri yang mau
dilaksanakan pada tiap tahap proses keperawatan untuk menilai keberhasilan tindakan
keperawatan. Evaluasi yang di dapat setelah melakukan asuhan keperawatan pada klien
secara terus menerus pada respon klien terhadap tindakan evaluasi selama 5 hari mulai
tanggal 18 Mei sampai dengan 22 Mei 2015 pada Tn.R dengan perilaku kekerasan
Evaluasi dilaksanakan pada tiap tahap proses keperawatan pada ke dua diagnosa baik
diagnosa perilaku kekerasan dan diagnosa gangguan konsep diri : harga diri rendah . untuk
menilai keberhasilan tindakan keperawatan. Evaluasi yang dilakukan pada klien dilaksanakan
pada akhir pertemuan dan selanjutnya dievaluasi dalam satu kali pertemuan pun beberapa
rencana tindakan dapat dilakukan dan pada tahap evaluasi menunjukan keberhasilan yang
cukup memuaskan dalam arti setiap kriteria evaluasi dapat tercapai. Pada diagnosa
keperawatan perilaku kekerasan sudah teratasi ditandai dengan klien sudah tenang, bicara
tidak cepat ,suara tidak keras, apabila ingin marah klien beristigfar, dan mengungkapkan
keinginannya dengan baik.dan pada diagnosa gangguan konsep diri: harga diri rendah
ditandai dengan klien optimis akan kemampuan dirinya, percaya diri, dan memiliki pemikiran