Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Tak terasa perhelatan Pilgub Jabar tinggal menghitung hari, dimana pada
tanggal 27 Juni yang akan datang masyarakat Jawa Barat akan memilih dan
Provinsi Jawa Barat selama dipimpin Kang Aher dibanjiri segudang penghargaan
dan prestasi, tercatat lebih dari 200 penghargaan dan prestasi yang didapatkan
provinsi Jawa Barat selama kurung waktu 10 tahun ini. Seperti contoh, Pemerintahan
Provinsi Jawa Barat mendapatkan 7 kali berturut – turut pada tahun mendapatkan
opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK RI dan puncaknya pemerintahan
provinsi Jawa Barat menjadi satu – satunya pemerintah provinsi dengan kinerja
tertinggi selama tiga tahun berturut – turut pada tahun 2014, 2015 dan 2016 dan
yang ditetapkan dengan Kepres Nomor 24/TK tahun 2018. Seluruh penghargaan dan
prestasi ini menjadi modal dan beban tanggung jawab yang sangat berat bagi
Gubenur dan Wakil Gubernur yang akan terpilih pada tanggal 27 Juni yang akan
datang.
Pasca Pilgub DKI Jakarta dengan kekalahan pasangan calon Ahok – Djarot
yang didukung seluruh partai pendukung pemerintah, seperti PDIP, Golkar, Hanura,
Nasdem, PPP dan PKB dengan pasangan calon Anies - Sandi yang diusung oleh
Partai Gerindra, PKS, PAN dan PBB tentu berpengaruh besar terhadap konstalasi
politik diseluruh Indonesia, tak terkecuali di Pilgub Jabar 2018. Terbukti dalam
perjalanan Pilgub Jabar 2018 diwarnai dengan dinamika politik yang sangat dinamis
dan akhirnya mengkristal menjadi 4 pasangan calon pada Pilgub Jabar 2018.
atau yang lebih dikenal dengan pasangan RINDU diusung oleh Partai Nasdem, PKB,
Charliyan atau yang lebih dikenal dengan pasangan HASANAH diusung oleh Partai
PDIP, selanjutnya Prabowo Subianto dan Partai Gerindra menunjuk Mayjen TNI
(Purn). H. Sudrajat, MPA bersama “koalisi keumatan” Pilgub DKI Jakarta 2017
(Partai Gerindra, PKS, PAN dan PBB) berpasangan dengan H. Ahmad Syaikhu
untuk melanjutkan kerja sama politiknya di Pilgub Jabar 2018 dengan mengusung
Sudrajat – Syaikhu atau yang lebih dikenal dengan pasangan ASYIK, dan pasangan
calon terakhir yang mendapatkan No Urut 4 Dedi Mizwar – Dedi Mulyadi atau yang
lebih dikenal dengan pasangan 2DM itu diusung oleh Partai Demokrat dan Partai
Golkar.
konsistensi dan tentu yang paling penting adalah faktor keberlanjutan. Jangan
Kang Aher dan tentu menjadi sebuah kebanggaan masyarakat Jawa Barat hanya
tinggal menjadi sebuah cerita dan kenangan belaka. Hal tersebut sangat
memungkinkan terjadi apabila pemimpin lima tahun kedepan Jawa Barat tidak
memiliki platform pembangunan yang sama dengan Kang Aher dan ditunjang
dengan partai koalisi yang tidak dapat mengakomodir keinginan dan aspirasi
Prabowo Subianto, Kang Aher, Koalisi Partai Keumatan (Partai Gerindra, PKS,
PAN dan PBB) dan juga para ulama – ulama diseluruh pelosok Jawa Barat jikalau
dikehendaki masyarakat Jawa Barat menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa
Barat untuk memimpin lima tahun kedepan akan melanjutkan prestasi yang telah
diraih oleh Kang Aher selama 10 tahun kebelakang dan akan menjadikan provinsi
Jawa Barat menjadi provinsi Termaju, Bertakwa, Aman dan Sejahtera untuk semua
Tanggal 27 Juni yang akan datang dibilik suara TPS akan menjadi titik
sejarah demokrasi bagi seluruh masyarakat Jawa Barat dalam memilih Gubenur dan
Wakil Gubernur lima tahun kedepan yang harapan seluruh masyarakat Jawa Barat
dapat melanjutkan karya dan prestasi yang telah diraih dan menjadi kebanggaan