Sie sind auf Seite 1von 7

“AL AZIZ”

Pengertian :
Kata aziz berasal dari ‘azza ya’uzzu yang berarti mengalahkan. Namun juga dapat berasal dari
kata ‘azza ya’izzu yang bermakna tidak ada duanya, sangat susah diraih, atau dapat juga berasal
dari ‘azza ya’azzu yang berarti menguatkan sehingga tidak terbendung. Kata Al Aziz sendiri
sering diberi makna yang Maha Perkasa atau yang Maha Mulia. Sedang kata izzat sering
dimaknai kemuliaan, keperkasaan atau kekuatan.

Dalil :
َ
ٓ‫َل‬ ُ‫ا‬
‫ء‬
ۚ َٓ‫يش‬
َ َ
‫ْف‬‫َي‬ ‫َام‬
‫ِ ك‬ ‫ٱْلَر‬
‫ْح‬ ْ ‫ِى‬ ‫ُم‬
‫ْ ف‬ ‫ُك‬
‫ِر‬‫َو‬
‫يص‬ُ ‫ِى‬
‫ٱلذ‬َّ َ
‫هو‬ ُ
ُ ‫َك‬
‫ِيم‬ ْ ُ
‫ٱلح‬ ‫َز‬
‫ِيز‬ ْ َ
‫ٱلع‬ ‫هو‬ َِّ
ُ ‫َل‬‫ه إ‬َ‫َٰل‬
َِ‫إ‬
Artinya :
“Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Tuhan
(yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Perilaku yang mengimani Al Aziz :


Orang yang mengamalkan sifat Al-Aziz maka ia akan tegar, tidak lemah, tegas dan kokoh
dalam mengerjakan kewajiban sebagai hamba Allah, karena godaan selalu ada.

Bukti :
Allah maha perkasa dalam segala hal, keperkasaan-Nya tidak terbatas, Allah perkasa dalam
menciptakan menciptakan sesuatu menurut kahaendak-Nya, memelihara atau menghacurkan
sesuatu menurut kehendak-Nya pula.

“AL ‘ADL”

Pengertian :
Al-'Adl artinya Maha Adil. Al-‘Adl bearasal dari kata ‘adala yang berarti lurus dan sama.
Keadillan Allah SWT bersifat mutlak, tidak dipengaruhi oleh apapun dan oleh siapapun.

Dalil naqli al’Adl, dalam surat (Fushshilat/41:46)

ََ
‫ما‬ َْ
‫ها و‬ ََ
‫لي‬‫َع‬‫َسَاء ف‬
‫ْ أ‬
‫من‬ََ
‫ِ و‬
‫ِه‬ ‫َف‬
‫ْس‬ ‫َل‬
‫ِن‬ ‫ً ف‬
‫ِحا‬ ‫َ ص‬
‫َال‬ ‫ِل‬‫َم‬‫ْ ع‬
‫من‬َ
ِ
‫ِيد‬‫َب‬ ْ‫ٍ ل‬
‫ِلع‬ ََّ
‫َّلم‬ ‫بكَ ب‬
‫ِظ‬ َُّ
‫ر‬
Artinya:
“Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan
barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-
kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hambaNya”

Perilaku orang yang mengimani Al ‘Adl:


Orang yang mengamalkan sifat tersebut, ia pasti Memutuskan perkara secara adil sesuai hukum
yang berlaku, tidak memihak kepada siapa pun dalam memutuskan suatu perkara,
membenarkan yang benar dan menyalahkan yang salah.

Bukti :
Alloh adalah Pencipta segala keindahan dan keburukan, kebaikan, dan kejahatan. Allah SWT
bersifat adil pada ciptaan-Nya, dalam hal ini ada rahasia yang sulit dimengerti.

“AL QOYYUM”

Pengertian :
Al qayyum = maha mandiri, Alloh tidak membutuhkan pertolongan siapapun, Alloh tidak
beranak dan tidak diperanakan, Alloh menciptakan umatnya dari tanah

Dalil :
ََ
‫َل‬‫ة و‬ٌَ
‫ِن‬ ‫ه س‬ ُُ
ُ‫ذ‬ ‫ْخ‬‫تأ‬َ ‫ُ ََل‬ ‫َي‬
‫ُّوم‬ ْ ُّ‫َي‬
‫الق‬ ْ َ
‫الح‬ ‫هو‬ َِّ
ُ ‫َل‬ ‫ه إ‬َ‫َِل‬
‫اَّللُ ََل إ‬
َّ
‫َا‬
‫ْ ذ‬ ‫من‬َ ‫ض‬ِْ‫اْلَر‬
ْ ‫ِي‬ ‫ما ف‬ ََ
‫َاتِ و‬ ‫َو‬‫ِي السَّم‬ ‫ما ف‬ َ ‫ه‬ُ‫ٌ َل‬‫ْم‬‫نو‬ َ
َ
‫ْن‬ َ ‫ما‬
‫بي‬ َ ُ َْ
‫لم‬‫يع‬َ ِ ‫ْن‬
‫ِه‬ ِِ
‫إذ‬ ‫َل ب‬َِّ
‫ه إ‬ُ‫د‬َْ
‫ِن‬‫ُ ع‬ ‫يشْف‬
‫َع‬ َ ‫ِي‬ ‫الذ‬َّ
ِ
‫ِه‬ ْ‫ْ ع‬
‫ِلم‬ ‫ِن‬
‫ء م‬ ٍْ‫ِشَي‬‫ن ب‬َ‫ُو‬
‫يحِيط‬ ُ ‫َََل‬
‫ْ و‬ ‫هم‬َُ
‫لف‬َْ
‫ما خ‬ ََ
‫ْ و‬‫ِم‬‫ِيه‬‫يد‬ َْ ‫أ‬
ََ
‫َل‬ ‫اْلَر‬
‫ْضَ و‬ ْ َ ‫َاتِ و‬‫َو‬‫ه السَّم‬ُُّ
‫ِي‬‫ْس‬‫ُر‬‫َ ك‬‫ِع‬‫َس‬
‫ء و‬ َ‫َا شَا‬ ‫ِم‬
‫َل ب‬ َِّ‫إ‬
ُ
‫ِيم‬‫َظ‬ ْ ُّ‫ِي‬
‫الع‬ ‫َل‬ ْ َ
‫الع‬ ‫هو‬َُ
‫َا و‬ ‫هم‬ُُ‫ْظ‬
‫ه حِف‬ ُ‫ُو‬
ُ‫د‬ ‫يئ‬ َ

Artinya; “Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus
mengurus ; tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi.
Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa
yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari
ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan
Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Perilaku orang yang mengimani Al Qayyum :


Orang yang mengamalkan sifat ini maka ia menunjukkan sikap mandiri dalam menjalankan
kehidupan ini. Kita memang makhluk sosial yang saling membutuhkan antara satu dengan yang
lainnya, akan tetapi hubungan sosial tersebut tidak menjadi alasan untuk tergantung kepada
orang lain. Hubungan sosial mesti dijalin dengan baik, tetapi sikap mandiri perlu ditanamkan
dalam kehidupan sehingga hidup kita tidak menjadi beban orang lain.
Bukti :
Allah yang menciptakan alam semesta beserta isinya tanpa meminta bantuan orang lain.allah
menghendaki sesuatu maka terjadilah dengan mengucap KUNFAYAKUUN.

“AL GHOFFAR”
Pengertian :
Al Ghaffar berasal dari akar kata ghafara yang artinya taghtiyah dan sitr yaitu menutupi atau
merahasiakan. Al Ghaffar bisa juga diterjemahkan berasal dari kata al maghfiroh dan al
ghufron yang artinya pengampunan.

Dalil :
‫ًا‬
‫لح‬ ‫َ ص‬
ِ‫َا‬ ‫ِل‬‫َم‬
‫َع‬‫َ و‬
‫من‬َ‫ءا‬
ََ
‫َ و‬ َ ْ
‫تاب‬ ‫َن‬ ِ ٌ
‫لم‬ ‫َف‬
‫َّار‬ ‫ِي َلغ‬
‫ِن‬‫َإ‬‫و‬
‫دى‬ ََ
‫هت‬ْ‫َّ ا‬
‫ثم‬ُ

Artinya:
Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh,
kemudian tetap di jalan yang benar.

Perilaku orang yang mengimani Al Ghaffar :


Orang yang mengamalkan sifat ini maka ia mudah memaafkan kesalahan orang lain, meskipun
orang tidak tersebut tidak meminta maaf, apalagi meminta maaf.

Bukti :
Allah sebagai al Ghaffar bararti dzat Allah yang Maha merahasiakan dan Maha menutupi. Hal-
hal yang ditutup oleh Allah swt, pertama keburukan badan mereka ditutupi oleh kebaikan batin
manusia atau sebaliknya, kedua keinginan jahat atau buruk manusia ditempatkan di dalam hati
sehingga tidak terlihat seorangpun, ketiga Allah merahasiakan dosa-dosa manusia, sehingga
tidak seorang hambapun tahu berapa dosa yang mereka miliki.

“AL-BASITH”

Pengertian :
Al Baasith bermakna Yang melapangkan hidup atau menambah rizki seseorang yang Allah
kehendaki. Tidak sedikit orang bodoh tapi menjadi kaya raya.

Dalil :
َ
‫ِين‬ َّ ‫ُوا‬
‫الذ‬ ‫َر‬
‫َذ‬‫ا و‬ َِ
ۖ‫ه‬‫ه ب‬ُ‫ُو‬‫دع‬ْ‫َا‬ ‫َى‬
‫َٰ ف‬ ‫ُسْن‬ ْ ‫ء‬
‫الح‬ ُ‫َا‬‫اْلَسْم‬
ْ ِ‫َّلل‬
ََِّ
‫و‬
‫ن‬ َُ
َ‫لو‬ ‫ْم‬‫يع‬ ُ َ
َ ‫انوا‬ َ ‫ن‬
‫ما ك‬ ‫َو‬
َْ ‫ُج‬
‫ْز‬ ‫ِ سَي‬ِۚ
‫ه‬ ‫َائ‬ َ
‫ِي أسْم‬
‫ن ف‬ َ‫دو‬ ْ‫ي‬
ُِ‫لح‬ ُ
Hanya milik Allah Asma-ul Husna (nama-nama yang sangat indah), maka berdoalah kepada-
Nya dengan menyebut Asma-ul Husna itu dan tinggalakanlah orang-orang yang menyimpang
dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan
terhadap apa yang telah mereka kerjakan. [al-A’râf/7:180]

Perilaku orang yang mengimani Al Basiith :


meneladani Al-basith bearti kita harus melapangkan hati sendiri dengan cara mendekatkan diri
dan taat kepada allah, ketika kita ingat dan taat kepada allah maka senantiasa hati kita akan
tentram. (Qs Ar-Ra’d 13.28). selain itu kita juga harus melapangkan hati orang lain, terutama
orang yg kita cintai, dengan cara membahagiakannya, sebagaimana contoh, apabila saudara
kita membutuhkan bantuan maka bantulah semampu kita. Dan bagaimana bantuan yg kita
berikan membuatnya menjadi senang.[7] Al ankabut 29.62.

Bukti :
Allah tidak akan memberi cobaan melebihi batas kemampuan hamba-Nya, tidakkah kita
merasakan Ketika kita mendapat suatu musibah, sepertinya kita sudah tak mempunyai
kekuatan apa-apa, kita merasa lemah, dan terpuruk, tapi tanpa kita sadari pada ahirnya kita juga
dapat melaluinya, sungguh ini merupakan kebesaran Allah yang melapangkan, hati kita, jiwa
kita, dan kesabaran kita. Dan sudahkah kita sadar jika demikian adalah bentuk kebesaran Allah
dalam sifat-Nya Al-Baasith.

AN NAFI’

Pengertian :
An-Nafii’ yang artinya Maha Memberi Manfaat

Dalil :
”Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya
dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan Hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah)
dibangkitkan’’[Al Mulk 67;15].

Perilaku orang yang mengimani An Nafii’:


Orang yang mengamalkan sifat tersebut maka ia Pandai-pandai mensyukuri nikmat dan karunia
Allah yang diterima dengan memanfaatkan nikmat tersebut sesuai dengan peunjuk islam.

Bukti :
Tidakkah kita berpikir bahwa Allah menciptakan segala sesuatu untuk memenuhi kebutuhan
kita? Hewan, tumbuh-tumbuhan, bahkan seluruh ciptaan Allah di jagad raya ini, di antara
tumbuh-tumbuhan banyak sekali kasiat yang bermanfaat, sehingga bisa di jadikan obat untuk
menyembuhkan penyakit yang kita derita, atas izin-Nya pula seseorang dapat menjadi dokter
yang bisa menyembuhkan pasien-pasiennya. Dan semua itu tidak akan terjadi kecuali dengan
kebesaran Allah.
AR RAAUF

Pengertian :
Allah swt adalah Dzat yang Maha Pengasih terhadap hamba-hamba-Nya.

Dalil :
Q.S Al Baqarah : 143
“… dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh Allah Maha Pengasih, Maha
Penyayang kepada manusia.”
Ali Imran: 30
“… dan Allah memperingatkan kamu dari siksa-Nya. Allah Maha penyayang terhadap hamba-
hamba-Nya.”

Perilaku orang yang mengimani Ar Rouf :


orang yang mengamalkan sifattersebut dalam kehidupan sehari-hari ia Tidak tamak terhadap
keduniaan karena sadar bahwa sesuatu yang baik belum tentu membawa berkah dan manfaat
bagi dirinya. Kemanfaatan dan keberkahan sesuatu hanya ada pada Allah SWT.

Bukti :
Allah tidak akan menyia-nyiakan iman hamba-Nya, sedangkan ayat kedua menjelaskan bahwa
diperingatkannya manusia dari siksa Allah adalah salah satu wujud dari kasih saying-Nya
kepada hamba.

“AL BARR”

Pengertian :
Asma’ul Husna yang menyerupai Ar Ra’uf ialah Al Barr (Yang Maha Melimpahkan
Kebaikan). Karena Allah maha Pengasih, Dia juga Yang Melimpahkan Kebaikan.

Dalil :
Q.S At Tur: 27-28
“Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari adzab neraka.
Sesungguhnya kami menyembah-Nya ssejak dulu. Dialah Yang Melimpahkan Kebaikan,
Maha Penyayang.”

Perilaku orang yang mengimani Al Barr :


Orang yang mengamalkan sifat ini ia Gemar mendermakan sebagian hartayang dimiliki untuk
menyantuni fakir miskin maupun anak yatim, sebagaimana Allah berderma kepada semua
Mahluk-Nya
Bukti :
Allah mutlak kebaikan-Nya, dari Allah semua datang kebaikan. Untuk itu Allah disebut Al-
Barru (Yang Maha Baik). Tidak ada kebaikan selain dari Allah, oleh karenanya Allah memiliki
banyak kebaikan.

“AL FATTAH”

Pengertian :
Al-Fattah yang artinya Sang Pembuka/Maha Memberi keputusan, Allah yang memutuskan
mahluknya akan masuk syurga atau neraka, dan Allah yang Maha Memberi Rahmat umat-
Nya. Maka masuknya seseorang yang mengamalkan sifat ini maka ia akan Tunduk dan patuh
kepada Allah SWT.

Dalil :
‫َق‬
ِ ْ ‫َا ب‬
‫ِالح‬ ‫َن‬‫ْن‬
‫بي‬ ‫َح‬
َ ُ ‫ْت‬
‫يف‬َ َّ
‫ثم‬ ُ ‫َا‬
‫بن‬ ‫َا ر‬
َُّ ‫َن‬
‫ْن‬ َ ُ
‫بي‬ ‫َع‬
‫ْم‬ َ ْ
‫يج‬ ‫ُل‬
‫ق‬
ُ
‫ِيم‬ ‫َل‬ ْ ُ
‫الع‬ ‫َّاح‬
‫َت‬ ْ َ
‫الف‬ َُ
‫هو‬ ‫و‬
Artinya: Katakanlah: “Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi
keputusan antara kita dengan benar. Dan Dia-lah Maha Pemberi keputusan lagi Maha
Mengetahui”

Perilaku orang yang mengimani Al Fattah :


Sesungguhnya rahmat hanyalah milik Allah, sedangkan manusia tidak memilikinya. Namun
rahmat Allah tersebar di mana saja, termasuk melalui manusia lain. Kita bisa menyalurkan
rahmat Allah dengan membuka jalan bagi orang lain untuk berusaha, berkreasi, dengan
memberikan lapangan pekerjaan, kesempatan, atau apapun yang bisa kita lakukan.

Bukti :
Dialah yang Maha Pembuka pintu rahmat dan mencurahkan-Nya kepada semua makhluk-Nya.
Allah swt dalam kemurahan-Nya, membukakan untuk semua hamba-hamba-Nya rahasia alam
dan kehidupan serta segala kunci ilmu pengetahuan kerajian dan keterampilan, sehingga
manusia dapat berkreasi dan menciptakan.
Allah juga telah membukakan dunia ini serta kekuasaan untuk para Nabi serta menyelamatkan
mereka dari segala macam gangguan musuh yang merintangi. Betapapun juga Allah tidak
menutup pintu rahmat-Nya bagi orang-orang yang mendurhakan agama-Nya serta tidak pula
menutup pintu kenikmatan-Nya untuk orang-orang yang kufur kepada-Nya.

Das könnte Ihnen auch gefallen