Sie sind auf Seite 1von 1

ALERGI SUSU SAPI PADA ANAK

Alergi susu sapi (ASS) adalah reaksi simpang terhadap protein susu sapi yang diperantarai reaksi
imunologi. Alergi susu sapi dapat menyebabkan beragam gejala dan keluhan baik pada saluran cerna,
saluran napas, maupun kulit.

Gejala yang pada saluran cerna antara lain bengkak dan gatal pada bibir, mukosa mulut, dan
faring. Muntah atau diare terutama pada bayi bahkan dapat berupa muntah atau buang air besar
berdarah. Gejala pada kulit kemerahan bahkan timbul bintik air pada kulit biasanya terjadi 1-2 minggu
setelah mengkonsumsi. Sedangkan gejala pada saluran napas yakni otitis media, batuk kronis bahkan
mengi.

Prinsip utama dalam tata laksana alergi susu sapi (ASS) adalah menghindari susu sapi dan
makanan yang mengandung susu sapi sambil mempertahankkan diet bergizi dan seimbang untuk bayi
dan ibu yang menyusui. Pada bayi yang diberikan ASI ekslusif , ibu perlu mendapat penjelasan berbagai
makanan yang mengandung protein susu sapi yang perlu dihindari. Konsultasi dengan ahli gizi perlu
dipertimbangkan. Pada anak yang mendapat susu formula, diberikan susu pengganti. Susu formula
kedelai dapat dicoba untuk diberikan pada anak berusia di atas 6 bulan.

Prognosis alergi susu sapi tidak menetap, sebagian besar kasus akan menjadi toleran sesuai
dengan bertambahnya usia. Umumnya diketahui bahwa ASS akan membaik pada usia 3 tahun, sekitar
50% toleran pada usia 1 tahun, 70% usia 2 tahun, dan 85% usia 3 tahun.

Sumber:

Pedoman Pelayanan Medis. (2009). Ikatan Dokter Anak Indonesia. Diunduh dari
www.idai.or.id/downloads/PPM/Buku-PPM.pdf pada tanggal 17 Mei 2016

Das könnte Ihnen auch gefallen