Sie sind auf Seite 1von 8

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

PADA LANSIA DENGAN RHEMATOID ARTRHITIS

DI PSTW BUDI MULYA 1 CIRACAS

A. TOPIK
Terapi Aktifitas Kelompok senam rematik (rhemathoid athritis)
B. TUJUAN:
a. Tujuan Umum:
Klien mampu melakukan senam rematik dengan baik
b. Tujuan Khusus:
- Pasien mampu melakukan senam reumatik secara mandiri
- Nyeri sendi berkurang setelah melakukan senam reumatik.
C. LANDASAN TEORI
Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangkan secara perlahan-
lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap
infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Nugroho, 2012). Penurunan
kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling ber interaksi satu sama lain
dapat berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun
kesehatan jiwa secara khusus pada lansia. Lansia dapat mengisolasi diri, adanya
akumulasi penyakit- penyakit degeneratif seperti demensia, ketergantungan pada
orang lain dan gangguan keseimbangan Homeostatis sehingga membawa lansia
pada kerusakan (kemerosotan) yang progresig terutama pada aspek psikologis
yang mendadak misalnya saja bingung, depresif, apatis dan panik (Darmojo, 2012
dalam Psikogeriatri).
Rematik adalah penyakit yang sudah sangat familiar di telinga kita. Banyak
orang pernah mengeluhkan tentang penyakit yang biasanya diawali dengan gejala
sakit pada bagian persendian, tetapi tidak cukup mengetahui bahwa rematik bisa
membuat kecacatan (morbiditas), ketidakmampuan (disabilitas), menurunkan
kualitas hidup, dan meningkatan beban ekonomi penderita maupun keluarga.
Terapi aktivitas kelompok adalah aktivitas membantu anggotanya untuk
identitas hubungan yang kurang efektif dan mengubah tingkah laku yang

1
maladaptive (Stuart & Sundeen, 2009). Terapi aktivitas kelompok merupakan
salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang
mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagi terapi,
dan kelompok digunakan sebagai target asuhan (Kelliat, 2011).
TAK Senam rematik bertujuan untuk memperbaiki, memperkuat,
meningkatkan kemampuan, serta meningkatkan derajat kesehatan, Ruang
Anggrek adalah salah satu ruang rawat yang berada di PSTW Budi Mulya 1
Ciracas ini. Ruangan yang terdiri dari 2 ruangan kamar tidur ini dihuni oleh 34
orang lansia dengan perawatan mandiri . Rata-rata penyakit yang diderita lansia
di ruang Anggrek ini kebanyakan menderita Hipertensi sebanyak 8 orang,
Demensia 7 orang, Diabetes Mellitus 3 orang, goat athritis 6 orang, dan Arthritis
Reumatoid berjumlah 10 orang.Oleh karena itu, kelompok tertarik mengadakan
TAK dengan rhematoid athritis di PSTW Budi Mulya 1 Ciracas ini berdasarkan
kasus terbanyak yang ditemukan di lahan praktek ini.
D. PERSIAPAN KLIEN
a. Karakteristik/kriteria
Karakteristik klien yang akan mengikuti Terapi aktivitas kelompok Rhematoid
athritis
b. Proses Seleksi
Klien yang akan mengikuti terapi aktivitas ini adalah klien yang dipilih
melalui proses seleksi. Adapun proses seleksinya adalah dari kasus atau
masalah yang juga banyak dihadapi klien, hasil observasi kelompok, dan
infromasi dari petugas ruangan.
c. Sasaran
Berdasarkan pengamatan dan kajian status klien maka sasaran klien yang
dilibatkan dalam terapi aktivitas kelompok ini adalah klien dengan masalah
nyeri sendi, berjumlah 10 orang
1. Ny. T (Anggrek 2)
2. Ny. A (Anggrek 2)
3. Ny. E (Anggrek 1)
4. Ny. S (Anggrek 1)
5. Ny. I (Anggrek 1)
6. Ny. N (Anggrek 1)
7. Ny. M (Anggrek 1)
2
8. Ny. D (Anggrek 2)
9. Ny. H ( Anggrek 2)
10. Ny . K (Anggrek 2)
D. Pengorganisasian
1. LEADER :
Tugas :
a. Menyusun rencana TAK
b. Mengarahkan kelompok mencapai tujuan
c. Membuka acara dan memperkenalkan diri dan anggota tim terapi
d. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
e. Menetapkan dan menjelaskan aturan permainan
f. Memotivasi anggota kelompok untuk mengemukakan pendapat dan
member umpan balik
g. Sebagai role model
h. Sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau mendominasi
2. CO-LEADER :
Tugas :
a. Mendampingi leader jika terjadi bloking
b. Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan
c. Bersama leader memecahkan penyelesaian masalah dan mengatur anggota
kelompok
3. OBSERVER :
Tugas :
a. Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal sampai akhir
(jumlah anggota yang hadir, yang terlambat, daftar hadir, yang memberi
ide, dan pendapat, topik diskusi, respon verbal dan non verbal)
b. Mencatat semua aktifitas dalam terapi aktifitas kelompok
c. Mengobservasi respon klien
d. Memberi umpan balik pada kelompok
e. Mengidentifikasi strategi yang digunakan leader
f. Memprediksi respon anggota kelompok
4. FACILITATOR :
Tugas :
a. Mendampingi peserta TAK
3
b. Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan
memotivasi
c. Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
d. Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
e. Mempertahankan kehadiran anggota
E. METODE
Metode yang dipakai dalam TAK ini adalah:
a. Demonstarsi
F. WAKTU
a. Tempat : Ruang Makan Anggrek
b. Tanggal : 12 April 2018
c. Waktu pelaksanaan : 09.00-09.40 wib
d. Tema TAK : senam rematik
G. SKEMA SETTING TEMPAT

Keterangan gambar:

: Leader Meja makan

: co- Leader
Lembar Balik
: Peserta

: Observe

: Fasilitator

4
H. ALAT
Untuk media dan alat yang digunakan untuk TAK ini adalah:
a. Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK
b. Lembar Balik
c. Musik
I. PROSES PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi
b. Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan indikasi
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
d. Memakai nama dan atribut yang diperlukan untuk TAK
2. Tahap Orinetasi
Waktu 10 menit
a. Salam terapeutik
Salam terapis pada klien
b. Evaluasi/ validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
 Leader menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengenal orang
 Terapis menjelaskan aturan main sebagai berikut.
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta
izin kepada terapis
 Lama kegiatan 40 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap Kerja
Waktu: 20 menit
a) Menjelaskan pentingnya senam reumatik
b) Menjelaskan cara-cara melakukan senam reumatik
c) Melatih pasien mempraktekkan senam reumatik (Gerakan Terlampir)
d) Beri pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan memberi tepuk tangan

5
4. Tahap Terminasi
Waktu: 10 menit
a. Evaluasi
 Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
 Leader meminta lansia dan petugas untuk mengulangi hal yang
telah di pelajari secara mandiri
 Memasukan dalam jadwal kegiatan harian
c. Kontrak yang akan datang
 Leader mengkhiri kegiatan dan mengingatkan kepada lansia untuk
melakukan kegiatan yang biasa dilakukan di PSTW Budi Mulya 1
Ciracas.
5. Antisipasi Masalah
a. Klien tidak aktif saat kegiatan
 Panggil nama klien
 Beri kesempatan untuk kembali bila klien mampu
b. Klien meninggalkan ruangan tanpa pamit
 Panggil nama klien
 Tanyakan sebab meninggalkan ruangan
 Beri kesempatan jika klien bersedia ikut kembali
c. Klien tidak mau ikut kegiatan
Beri penjelasan kepada klien bahwa kegiatan dilakukan agar klien mampu
mempraktekan cara melekukan senam rematik dengan mandiri
6. Tahap Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi Struktur
 Membuat Proposal
 Mengadakan Konsultasi dengan Dosen pembimbing
 Melakukan Koordinasi dengan petugas ruangan
 Melakukan koordinasi dengan kelompok dengan membagikan tugas
sesuai dengan pembagian tugas yang sudah diberikan
b. Evaluasi Proses

6
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada saat
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk TAK senam rematik tujuan kegiatan yaitu klien dapat
mempraktekannya dengan mandiri
c. Evaluasi Hasil
Diharapkan semua dapat bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing
dan diharapkan 75% - 100% klien dapat mempraktekannya dengan
mandiri.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. Hartono,Yudi. (2010). Buku Ajar Keperawatan Psikogerontik. Jakarta : Salemba


Medika
2. Isaacs, Ann. (2010). Panduan Belajar : keperawatan kesehatan jiwa dan psikiatrik.
Jakarta : EGC
3. Keliat, Budi Anna. (2012). Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok.
Jakarta:EGC
4. Keliat, Budi Anna. (2010). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta:
EGC
5. Purwaningsih, wahyu dan Ina Karlina.( 2010). Asuhan Keperawatan Jiwa.

Jogjakarta:Nuha medika

6. Riyadi, Sujono.(2010). Asuhan Keperawatan Lansia.Yogyakarta : Graha Ilmu


7. Yosep, Iyus. (2010). KeperawatanGerontik. Bandung: Refika Aditama
8. Jenny., dkk. (2010).Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Masalah Psikososial
dan Gangguan Jiwa. Medan: USU Press.
9. Stanley, Mickey dan Patricia Gauntlett Beare. (2011).Buku Ajar Keperawatan
GerontikJakarta: EGC.
10. Anonim, diakses pada tanggal 28 Januari 2014 dari web http://gejalarematik.com/
11. Anonim, diakses pada tanggal 28 Januari 2014 dari web http://www.hilo.co.id/6-
prinsip-senam-rematik-sakit-sendi
12. Purwostuti, Th. Endang. Waspadai Gangguan Rematik. Yogyakarta: Kanisius. 2009

Das könnte Ihnen auch gefallen