Sie sind auf Seite 1von 11

AKTUALISASI NILAI-NILAI

DASAR ASN
5 September 2017asry23

ABSTRACK

STUDI LAPANGAN IMPLEMENTASI NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL


NEGARA

Oleh: Asri Sarif, SH.,MH.[1]

Studi lapangan merupakan salah satu bentuk pembelajaran outdoor atau non-
klasikal dimana terjadi kegiatan observasi untuk mengungkap fakta-fakta guna
memperoleh data dengan cara terjun langsung ke lapangan. Laporan ini adalah hasil
studi lapangan yang telah dilaksanakan oleh siswa pelatihan dasar CPNS Golongan
III Angkatan I lingkup Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI yang
dilaksanakan pada hari Senin Tanggal 31 Juli 2017 yang berlokasi di Kantor Komisi
Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara. Berisikan deskripsi singkat mengenai
lokasi studi lapangan, nilai-nilai Aneka (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Anti Korupsi) yang diterapkan pada KPU Sulawesi Tenggara serta
beberapa contoh kasus dari nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara Tersebut yang telah
dan dapat diterapkan di tempat kerja.

BAB I

DESKRIPSI LOCUS

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SULAWESI TENGGARA


GAMBARAN UMUM

Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara (selanjutnya disebut KPU


Sultra) adalah Penyelenggara Pemilu yang bertugas melaksanakan Pemilu Presiden
dan Wakil Presiden, Pemilu Legislatif, dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur
di Provinsi Sulawesi Tenggara. Dalam menjalankan tugas penyelenggaraan pemilu
dan pemilihan, KPU Sultra mengkoordinir 17 (tujuh belas) KPU Kabupaten/Kota yang
berada di Sulawesi Tenggara.

Anggota KPU Sultra dipilih melalui proses seleksi oleh KPU Republik Indonesia.
Anggota KPU Sultra berjumlah 5 (lima) orang yang terdiri dari Ketua merangkap
anggota dan anggota. Anggota KPU Sultra memiliki masa tugas/jabatan selama 5
(lima) tahun sejak mengucapkan sumpah/janji jabatan, dan setelahnya dapat dipilih
kembali. Dalam menjalankan tugasnya, Anggota KPU Sultra dibantu oleh Sekretariat
KPU Sultra guna mendukung kerja-kerja Anggota/Komisioner KPU Sultra dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya.

KPU Sultra sebagai salah satu lembaga Penyelenggara Pemilu, dalam


menjalankan tugasnya menjunjung tinggi/berpedoman pada asas-asas
penyelenggara pemilu yaitu asas Mandiri, Jujur, Adil, Kepastian Hukum, Tertib,
Kepentingan Umum, Keterbukaan, Proporsionalitas, Profesionalitas, Akuntabilitas,
Efisien, dan Efektivitas. Selain itu, KPU Juga harus memastikan bahwa
penyelenggaraan Pemilu/Pemilihan berlangsung secara Langsung, Umum, Bebas,
Rahasia, Jujur, dan Adil (LUBER dan JURDIL).

KPU Sultra berkedudukan di Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara yakni di Kota


Kendari. KPU Sultra beralamat di Jalan Khairil Anwar Nomor 9 Puuwatu Kendari.
Masyarakat yang ingin mengakses secara online berbagai informasi terkait
pelaksanaan tahapan pemilu/pemilihan di Sulawesi Tenggara, dapat melalui website
KPU Sultra: sultra.kpu.go.id.

VISI-MISI KPU SULTRA

VISI
Terwujudnya Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara Pemilihan Umum yang
memiliki integritas, profesional, mandiri, transparan dan akuntabel, demi terciptanya
demokrasi Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

MISI

1. Membangun lembaga penyelenggara Pemilihan Umum yang memiliki


kompetensi, kredibilitas dan kapabilitas dalam menyelenggarakan pemilihan
umum;
2. Menyelenggarakan Pemilihan Umum untuk memilih Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, akuntabel, edukatif
dan beradab;
3. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemilihan umum yang bersih, efisien
dan efektif;
4. Melayani dan memperlakukan setiap peserta Pemilihan Umum secara adil dan
setara, serta menegakkan peraturan Pemilihan Umum secara konsisten sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
5. Meningkatkan kesadaran politik rakyat untuk berpartisipasi aktif dalam
pemilihan umum demi terwujudnya cita-cita masyarakat Indonesia yang
demokratis.

TUGAS, WEWENANG, DAN KEWAJIBAN KPU SULTRA

Pengaturan/dasar hukum Penjabaran tugas, wewenang, dan kewajiban KPU Sultra


sebagai salah satu lembaga penyeleggara pemilu, diatur dalam Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2011 Tentang Penyelenggara Pemilu. Adapun tugas dan wewenang
KPU Provinsi (KPU Sultra) diatur dalam Pasal 9 yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 9:

a) Tugas dan wewenang KPU Provinsi dalam penyelenggaraan Pemilu Anggota


Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah meliputi:

1. menjabarkan program dan melaksanakan anggaran serta menetapkan jadwal


Pemilu di provinsi;
2. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemilu di provinsi
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. mengoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan tahapan
penyelenggaraan Pemilu oleh KPU Kabupaten/Kota;
4. menerima daftar pemilih dari KPU Kabupaten/Kota dan menyampaikannya
kepada KPU;
5. memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan yang disiapkan
dan diserahkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan data Pemilu dan/atau
pemilihan gubernur, bupati, dan walikota terakhir dan menetapkannya sebagai
daftar pemilih;
6. menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara Pemilu
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi berdasarkan hasil
rekapitulasi di KPU Kabupaten/Kota dengan membuat berita acara
penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara;
7. melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah di provinsi yang
bersangkutan dan mengumumkannya berdasarkan berita acara hasil
rekapitulasi penghitungan suara di KPU Kabupaten/Kota;
8. membuat berita acara penghitungan suara serta membuat sertifikat
penghitungan suara dan wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu,
Bawaslu Provinsi, dan KPU;
9. menerbitkan keputusan KPU Provinsi untuk mengesahkan hasil Pemilu
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan mengumumkannya;
10. mengumumkan calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
terpilih sesuai dengan alokasi jumlah kursi setiap daerah pemilihan di provinsi
yang bersangkutan dan membuat berita acaranya;
11. menindaklanjuti dengan segera rekomendasi Bawaslu Provinsi atas temuan
dan laporan adanya dugaan pelanggaran Pemilu;
12. mengenakan sanksi administratif dan/atau menonaktifkan sementara anggota
KPU Kabupaten/Kota, sekretaris KPU Provinsi, dan pegawai sekretariat KPU
Provinsi yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunya
tahapan penyelenggaraan Pemilu berdasarkan rekomendasi Bawaslu Provinsi
dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan;
13. menyelenggarakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu dan/atau yang
berkaitan dengan tugas dan wewenang KPU Provinsi kepada masyarakat;
14. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan
Pemilu; dan
15. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU dan/atau
yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

 Tugas dan wewenang KPU Provinsi dalam penyelenggaraan Pemilu Presiden


dan Wakil Presiden meliputi:

1. menjabarkan program dan melaksanakan anggaran serta menetapkan jadwal


di provinsi;
2. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan di provinsi berdasarkan
ketentuan peraturan perundang- undangan;
3. mengoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan tahapan
penyelenggaraan oleh KPU Kabupaten/Kota;
4. memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan yang disiapkan
dan diserahkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan data Pemilu dan/atau
pemilihan gubernur, bupati, dan walikota terakhir dan menetapkannya sebagai
daftar pemilih;
5. menerima daftar pemilih dari KPU Kabupaten/Kota dan menyampaikannya
kepada KPU;
6. melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden di provinsi yang bersangkutan dan mengumumkannya berdasarkan
hasil rekapitulasi penghitungan suara di KPU Kabupaten/Kota dengan
membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan
suara;
7. membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan
suara serta wajib menyerahkannya kepada saksi peserta Pemilu, Bawaslu
Provinsi, dan KPU;
8. menindaklanjuti dengan segera rekomendasi Bawaslu Provinsi atas temuan
dan laporan adanya dugaan pelanggaran Pemilu;
9. mengenakan sanksi administratif dan/atau menonaktifkan sementara anggota
KPU Kabupaten/Kota, sekretaris KPU Provinsi, dan pegawai sekretariat KPU
Provinsi yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunya
tahapan penyelenggaraan Pemilu berdasarkan rekomendasi Bawaslu Provinsi
dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan;
10. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu dan/atau yang berkaitan
dengan tugas dan wewenang KPU Provinsi kepada masyarakat;
11. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan
Pemilu; dan
12. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU dan/atau
peraturan perundang-undangan.

 Tugas dan wewenang KPU Provinsi dalam penyelenggaraan pemilihan


gubernur meliputi:

1. merencanakan program, anggaran, dan jadwal pemilihan gubernur;


2. menyusun dan menetapkan tata kerja KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota,
PPK, PPS, dan KPPS dalam pemilihan gubernur dengan memperhatikan
pedoman dari KPU;
3. menyusun dan menetapkan pedoman teknis untuk setiap tahapan
penyelenggaraan pemilihan gubernur berdasarkan ketentuan peraturan
perundang- undangan;
4. mengoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua tahapan
penyelenggaraan pemilihan gubernur berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan dengan memperhatikan pedoman dari KPU;
5. menerima daftar pemilih dari KPU Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan
pemilihan gubernur;
6. memutakhirkan data pemilih berdasarkan data kependudukan yang disiapkan
dan diserahkan oleh Pemerintah dengan memperhatikan data Pemilu dan/atau
pemilihan gubernur, bupati, dan walikota terakhir dan menetapkannya sebagai
daftar pemilih;
7. menetapkan calon gubernur yang telah memenuhi persyaratan;
8. menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara
pemilihan gubernur berdasarkan hasil rekapitulasi penghitungan suara di KPU
Kabupaten/Kota dalam wilayah provinsi yang bersangkutan dengan membuat
berita acara penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara;
9. membuat berita acara penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan
suara serta wajib menyerahkannya kepada saksi peserta pemilihan, Bawaslu
Provinsi, dan KPU;
10. menetapkan dan mengumumkan hasil pemilihan gubernur berdasarkan hasil
rekapitulasi penghitungan suara pemilihan gubernur dari seluruh KPU
Kabupaten/Kota dalam wilayah provinsi yang bersangkutan dengan membuat
berita acara penghitungan suara dan sertifikat hasil penghitungan suara;
11. menerbitkan keputusan KPU Provinsi untuk mengesahkan hasil pemilihan
gubernur dan mengumumkannya;
12. mengumumkan calon gubernur terpilih dan membuat berita acaranya;
13. melaporkan hasil pemilihan gubernur kepada KPU;
14. menindaklanjuti dengan segera rekomendasi Bawaslu Provinsi atas temuan
dan laporan adanya dugaan pelanggaran pemilihan;
15. mengenakan sanksi administratif dan/atau menonaktifkan sementara anggota
KPU Kabupaten/Kota, sekretaris KPU Provinsi, dan pegawai sekretariat KPU
Provinsi yang terbukti melakukan tindakan yang mengakibatkan terganggunya
tahapan penyelenggaraan pemilihan berdasarkan rekomendasi Bawaslu
Provinsi dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan;
16. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan pemilihan gubernur dan/atau yang
berkaitan dengan tugas dan wewenang KPU Provinsi kepada masyarakat;
17. melaksanakan pedoman yang ditetapkan oleh KPU;
18. memberikan pedoman terhadap penetapan organisasi 
dan tata cara
penyelenggaraan pemilihan bupati/walikota sesuai dengan tahapan yang diatur
dalam ketentuan peraturan perundang-undangan;
19. melakukan evaluasi dan membuat laporan penyelenggaraan pemilihan
gubernur;
20. menyampaikan laporan mengenai hasil pemilihan gubernur kepada Dewan
Perwakilan Rakyat, Presiden, gubernur, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi; dan
21. melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diberikan oleh KPU dan/atau
peraturan perundang-undangan.

 KPU Provinsi dalam Pemilu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan


Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pemilu Presiden
dan Wakil Presiden, serta pemilihan gubernur, bupati, dan walikota
berkewajiban:

1. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemilu dengan tepat waktu;


2. memperlakukan peserta Pemilu, pasangan calon presiden dan wakil presiden,
calon gubernur, bupati, dan walikota secara adil dan setara;
3. menyampaikan semua informasi penyelenggaraan Pemilu kepada masyarakat;
4. melaporkan pertanggungjawaban penggunaan anggaran sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- undangan;
5. menyampaikan laporan pertanggungjawaban semua kegiatan
penyelenggaraan Pemilu kepada KPU;
6. mengelola, memelihara, dan merawat arsip/dokumen serta melaksanakan
penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip yang disusun oleh KPU
Provinsi dan lembaga kearsipan Provinsi berdasarkan pedoman yang
ditetapkan oleh KPU dan ANRI;
7. mengelola barang inventaris KPU Provinsi berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
8. menyampaikan laporan periodik mengenai tahapan penyelenggaraan Pemilu
kepada KPU dan dengan tembusan kepada Bawaslu;
9. membuat berita acara pada setiap rapat pleno KPU Provinsi yang
ditandatangani oleh ketua dan anggota KPU Provinsi;
10. menyediakan dan menyampaikan data hasil Pemilu di tingkat provinsi;
11. melaksanakan keputusan DKPP; dan
12. melaksanakan kewajiban lain yang diberikan KPU dan/atau yang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB II

DESKRIPSI LESSON LEARNT

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA

1. PELAKSANAAN STUDI LAPANGAN


Studi Lapangan merupakan metode pembelajaran non-klasikal dalam pelaksanaan
Latihan Dasar CPNS Golongan III. Pelaksanaan Studi Lapangan dilakukan setelah
peserta Latihan Dasar (Latsar) menerima materi tentang Nilai-Nilai Dasar Aparatur
Sipil Negara, yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi. Nilai-nilai dasar tersebut biasa disebut ANEKA.

Pelaksanaan Studi Lapangan pada Kantor/Sekretariat KPU Sultra dilakukan guna


mendapatkan data dan informasi terkait penerapan nilai-nilai ANEKA dalam
pelaksanaan tugas-tugas keseharian pegawai Sekretariat KPU Sultra. Pelaksanaan
Studi Lapangan dilaksanakan pada Hari Senin tanggal 31 Juli 2017. Adapun
rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan Studi Lapangan pada Kantor KPU Sultra
adalah sebagai berikut:

1. Pukul 07.15 Wita Peserta Latsar bertolak dari Asrama Haji menuju Kantor KPU
Sultra yang beralamat di Kecamatan Puuwatu Kota Kendari.
2. Sekitar Pukul 08.00 Wita Peserta Latsar mengikuti Upacara penyambutan yang
dipimpin langsung oleh Kepala Sekretariat KPU Sultra. Peserta upacara terdiri
dari Peserta Latsar, Pegawai Sekretariat KPU Kota Kendari, dan Pegawai
Sekretariat KPU Sultra. Dalam sambutannya, Kepala Sekretariat KPU Sultra
menyampaikan apresiasinya atas terpilihnya KPU Sultra sebagai salah satu
lokasi pelaksanaan Studi Lapangan Peserta Latsar.
3. Sekitar Pukul 09.30 Wita, dilakukan pertemuan/tanya jawab/diskusi bertempat
di Aula Kantor KPU Sultra. Adapun tujuan dilaksanakan diskusi/tanya jawab
adalah dalam rangka untuk mengetahui tugas pokok Pegawai KPU Sultra.
4. Sekitar Pukul 10.00 Wita, Peserta Latsar melakukan kunjungan dan
wawancara singkat pada 3 (tiga) Bagian Kerja KPU Sultra yakni Bagian
Program, Data, Organisasi, dan SDM, Bagian Keuangan, Umum, dan Logistik,
serta Bagian Hukum, Teknis, dan Hupmas. Pada prosesi kunjungan, peserta
Latsar melakukan identifikasi penerapan Nilai-Nilai Aneka dengan
menggunakan metode wawancara dan pengamatan langsung.

1. IMPLEMENTASI NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA


PADAKANTOR KPU PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Berdasarkan hasil studi lapangan di Kantor Sekretariat KPU Sultra, dapat diuraikan
sebagai berikut keterkaitan pelaksanaan tugas-tugas Pegawai KPU Sultra dengan
Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara; Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI DASAR


NO NILAI-NILAI DASAR ASN
ASN PADA KPU SULTRA

1. Pegawai mengerjakan tugasnya tepat


waktu.
1 AKUNTABILITAS
2. Hasil pekerjaan pegawai sesuai dengan
yang diinstruksikan atasannya.
3. Pegawai melakukan hand-key/check-
lock sesuai waktu kerja.

4. Transparansi informasi pemilu kepada


public melalui website, PPID, JDIH.

5. Inventaris Aset secara periodic.

6. Alur pelayanan yang dapat diakses


public.

7. Pelaporan berjenjang hasil kegiatan setiap


minggu.

1. Upacara/Apel Rutin.

2. Upacara Peringatan hari besar Nasional.

3. Pegawai KPU bebas dari paham radikal.

4. Pemasangan Bendera Merah Putih di


depan kantor KPU.

5. Patuh pada aturan perundang-undangan


dalam pelaksanaan tugas-tugasnya.
NASIONALISME
2
6. Kepala Sekretariat berlaku adil terhadap
setiap pegawainya.

7. Toleran terhadap kesalahan/kelalaian


pegawai.

8. Komisioner dan pegawai KPU Sultra


berasal dari multi etnis.

1. Keramahan pegawai KPU.


3 ETIKA PUBLIK 2. Berpakaian rapi sesuai aturan.
3. Suasana lingkungan kerja yang relatif
bersih.

4. Atasan menegur bawahannya yang


melakukan kesalahan secara berjenjang (lisan –
tertulis).

5. Terdapat larangan bermain domino pada


saat waktu kerja.

1. Mendapat penghargaan 10 besar kategori


Transparansi Informasi kpd Publik.

2. Sukses menyelenggarakan Pemilu.

3. Pelayanan sesuai SOP.

4 KOMITMEN MUTU 4. Membuat Rumah Pintar Pemilu.

5. Merekrut Relawan Demokrasi dalam


Penyelenggaraan Pemilu.

1. Terdapat pengumuman yang bersifat


warning/pencegahan perilaku korupsi.

2. Tidak terdapat Komisioner maupun


pegawai secretariat yang terjerat kasus korupsi.

3. Penerapan prinsip integritas.

4. Jujur dalam memberikan informasi.


5 ANTI KORUPSI
5. Pegawai KPU disiplin waktu kerja.

6. Pegawai KPU dalam momen pemilu


bekerja penuh waktu/hari kalender (kerja keras).

7. Menjunjung tinggi sikap tanggungjawab


terhadap setiap hasil kerja.

BAB III
DESKRIPSI ACTION PLAN PADA TEMPAT KERJA

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS HALU OLEO

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara pada pelaksanaan Studi Lapangan di


Kantor KPU Sultra diperoleh data dan informasi terkait aktualisasi/Implementasi Nilai-
Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara, yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi, yang dipraktekan oleh jajaran pegawai Sekretariat
KPU Sultra dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.

Sebagai Calon Aparatur Sipil Negara yang berkerja pada Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Unit Kerja Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo,
dengan berbekal pengalaman dan hasil pelaksanaan studi lapangan, dengan ini
menyusun rencana aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara yang kelak dapat
diterapkan pada Fakultas Hukum UHO sebagai berikut:

AKUNTABILITAS

Adapun nilai-nilai Akuntabilitas yang dapat diterapkan di Fakultas Hukum Universitas


Halu Oleo adalah sebagai berikut:

1. Membuat Website Khusus Fakultas Hukum yang menyediakan informasi


pelayanan Akademik dan Hasil Belajar Mahasiswa.
2. Melakukan Publikasi ilmiah pada setiap hasil akhir perkuliahan yang telah
dilaksanakan baik dalam bentuk penelitian maupun pengabdian masyarakat.
3. Membagikan silabus perkuliahan, Satuan Acara Perkuliahan (SAP) dan materi
perkuliahan serta sistem penilaian berdasarkan standar penilaian yang telah
ditetapkan oleh institusi pada setiap awal semester/perkuliahan.

NASIONALISME

Adapun nilai-nilai Nasionalisme yang dapat diterapkan pada Fakultas Hukum


Universitas Halu Oleo adalah sebagai berikut:

1. Kepatuhan terhadap kalender akademik perkuliahan, peraturan dan panduan


akademik Fakultas Hukum.
2. Pelaksanaan apel pagi berdasarkan hari kerja di fakultas Hukum UHO.
3. Diadakannya seminar-seminar atau sosialisasi kebangsaan kepada
masyarakat.
4. Ivent akademik peringatan hari-hari besar nasional

ETIKA PUBLIK

Adapun nilai-nilai Etika Publik yang dapat diterapkan pada Fakultas Hukum
Universitas Halu Oleo adalah sebagai berikut:
1. Penegakan kode etik ASN bagi seluruh tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan di Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo yang tidak memenuhi
syarat jam kerja ASN.
2. Peningkatan Pemahaman Etika Akademik yang meliputi Etika Dosen dan Etika
Mahasiswa.

KOMITMEN MUTU

Adapun nilai-nilai Etika Publik yang dapat diterapkan pada Fakultas Hukum
Universitas Halu Oleo adalah sebagai berikut:

1. Pembagian tugas pokok dan fungsi seluruh Aparatur Sipil Negara baik tenaga
pendidik maupun tenaga kependidikan berdasarkan Peraturan peraturan
perundang-undangan.
2. Penyusunan struktur organisasi yang efisien dengan pembagian beban kerja
yang jelas.
3. Pencapaian Akreditasi Fakultas yang lebih tinggi.

ANTI KORUPSI

Adapun nilai-nilai Anti Korupsi yang dapat diterapkan pada Fakultas Hukum
Universitas Halu Oleo adalah sebagai berikut:

1. Pengisian dan Pelaporan Laporan Hasil Kekayaan Aparatur Sipil Negara


(LHKASN) yang akuntabel.
2. Penyusunan laporan pertanggungjawaban kinerja dosen setiap semester.
3. Menyusun program peduli lingkungan perkuliahan, menuju Fakultas Hukum
ygn bersih, nyaman, dan berbudaya akademik.

SUMBER : https://asry23blog.wordpress.com/2017/09/05/aktualisasi-nilai-nilai-dasar-asn/

Das könnte Ihnen auch gefallen