Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
ditandai adanya satu atau lebih onset gejala-gejala, seperti delusi, halusinasi, perilaku
dan postur tubuh yang aneh, serta perkataan yang kacau. Gangguan ini terjadi secara
tiba-tiba dan berdurasi relatif singkat (<1 bulan), serta kembali normal secara total.1
Gangguan ini lebih banyak terjadi pada pasien di akhir umur 30-an hingga
awal umur 40-an. Kejadian ini juga bisa ditemui pada usia lanjut. Sebuah penelitian
lebih tinggi pada wanita daripada pada laki-laki. Berdasarkan penelitian internasional
epidemiologis, angka kejadian psikosis akut nonafektif remisi yang berbeda dari
skizofrenia, lebih tinggi 10 kali lipat pada negara berkembang daripada negara
industry.4
Gangguan Psikotik Akut dan Sementara ini merupakan salah satu gangguan
psikologis yang signifikan secara klinis atau pola yang terjadi pada individu dan yang
terkait dengan tekanan saat ini (misalnya, gejala yang menyakitkan) atau hendaya
(yaitu, penurunan pada satu atau lebih area fungsi yang penting) atau dengan
peningkatan risiko kematian, rasa sakit, kecacatan, atau hilangnya kebebasan penting
melaksanakan suatu aktivitas pada tingkat personal, yaitu melakukan kegiatan hidup
1
sehari-hari yang biasa dan diperlukan untuk perawatan diri dan kelangsungan hidup
(mandi, berpakaian, makan, kebersihan diri, buang air besar dan kecil).12 Oleh sebab
itu, gangguan psikotik akut dan sementara ini membutuhkan penatalaksanaan yang
tepat.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
ditandai adanya satu atau lebih onset gejala-gejala, seperti delusi, halusinasi,
perilaku dan postur tubuh yang aneh, serta perkataan yang kacau. Gangguan ini
terjadi secara tiba-tiba dan berdurasi relatif singkat (<1 bulan), serta kembali
2.2 Klasifikasi
2.3 Epidemiologi
Gangguan Psikotik Akut dan Sementara (F23.-) di negara USA tidak begitu
banyak kejadiannya. Pada penelitian kohort pasien baru masuk sebanyak 221
3
orang dengan psikosis afektif dan nonafektif, hanya 20 (9%) pasien dari 221
pasien yang mengalami gangguan psikotik akut dan sementara, dan hanya 7 (3%)
akut nonafektif remisi yang berbeda dari skizofrenia, lebih tinggi 10 kali lipat
bahwa gangguan biasa sering banyak terjadi pada pasien dari kalangan
sosioekonomi yang lebih rendah, pasien yang pada awalnya memiliki gangguan
Di negara nonindustri, istilah seperti yak, latah, koro, amok, dan whitiligo
telah digunakan untuk menjelaskan keadaan psikosis yang disebabkan oleh stress
kehidupan. Istilah ini dan beberapa istilah budaya lainnya akhir-akhir ini mulai
Gangguan ini lebih banyak terjadi pada pasien di akhir umur 30-an hingga
awal umur 40-an. Kejadian ini juga bisa ditemui pada usia lanjut. Sebuah
menjadi 2 kali lebih tinggi pada wanita daripada pada laki-laki.4 Laporan
penelitian dari USA bahkan mengindikasikan sebuah jumlah yang besar wanita
4
2.4 Etiologi dan Patofisiologi
Penyebab episode gangguan psikotik akut dan sementara ini sebagian besar
kerentanan baik secara biologis maupun secara psikologi yang mengarah pada
berat, kematian orang yang dicintai, dan status imigrasi yang tidak jelas, dapat
yang seharusnya tidak boleh terjadi, atau sebagai sebuah pelarian dari sebuah
situasi psikologis spesifik atau sebuah keadaan stress yang luar biasa. Hal ini
sebagai sebuah stress luar biasa secara keseluruhan. Tidak ada teori baik teori
secara biologis maupun teori secara psikologis yang tervalidasi yang dikontrol
5
2.5 Gambaran Klinis
Gangguan psikotik akut dan sementara ditandai oleh adanya 1 atau lebih
Halusinasi
Gangguan perhatian
Berikut ini gejala yang juga biasa terlihat pada gangguan psikotik akut dan
sementara:1
6
Gangguan memori selama beberapa saat
harus dibedakan dari bentuk respons sanksi secara kebudayaan yang bisa
agama; hal ini umumnya tidak akan dianggap abnormal oleh semua anggota dari
sebuah komunitas agama tersebut, dan suara khas tersebut tidak akan bertahan
dalam kekehidupan sehari-hari. Latar belakang budaya dan agama harus selalu
medis dari penyakit psikosis. Sebuah Pemeriksaan Status Mental yang seksama
sangatlah penting.1
7
Pasien-pasien biasanya memberikan gejala berupa agitasi psikosis berat yang
Tidak kooperatif
Kegelisahan
Halusinasi
Delusi
Disorientasi
Poor insight
mengakibatkan periode singkat gejala psikotik. Pada kasus tertentu, jika gejala
8
2.7 Pemeriksaan Penunjang
sementara ini tidak ada. Anamnesis, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium dapat
sekunder hingga kondisi medis secara umum, delirium, dan beberapa gangguan
substansi, dan intoksikasi substansi dapat dibedakan dari gangguan psikotik akut
gangguan psikotik akut dan sementara. Pemeriksaan lebih jauh dengan modalitas
9
Gangguan Psikotik Akut dan Sementara (F23.-)
Pedoman Diagnostik:
diberikan untuk ciri-ciri utama terpilih dari gangguan ini. Urutan prioritas
a. Onset yang akut (dalam masa 2 minggu atau kurang = jangka waktu
periode prodromal yang gejalanya sering tidak jelas) sebagai ciri khas
khas);
konteks ini;
Tidak ada gangguan dalam kelompok ini yang memenuhi kriteria episode
10
waktu.
obat-obatan.
Pedoman Diagnostik:
b. Harus ada beberapa jenis halusinasi atau waham, yang berubah dalam
jenis dan intensitasnya dari hari ke hari atau dalam hari yang sama;
Pedoman Diagnostik:
Memenuhi kriteria (a), (b), dan (c) di atas yang khas untuk gangguan
(F20.-) yang harus sudah ada untuk sebagian besar waktu sejak
11
munculnya gambaran klinis psikotik itu secara jelas;
Pedoman Diagnostik:
a. Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang, dari suatu
Pedoman Diagnostik:
a. Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu atau kurang, dari suatu
b. Waham dan halusinasi harus sudah ada dalam sebagian besar waktu
12
psikotik polimorfik akut (F23.-) tidak terpenuhi.
Diagnosis banding gangguan psikotik akut dan sementara ini yaitu sebagai
berikut :1
1. Delirium
2. Gangguan delusi
3. Gangguan dissosiatif
4. Gangguan skizoafektif
5. Gangguan skizofreniform
6. Skizofrenia
2.10 Penatalaksanaan
penting untuk mencegah pasien dari menyakiti dirinya sendiri atau orang lain.
13
Demikian, pasien mengalami serangan psikotik akut harus dirawat inap secepatnya
sehingga pasien tersebut dapat dievaluasi dan keselamatan mereka terjamin. Jika
seorang pasien menjadi agresif dan melawan, mungkin diperlukan pengasingan atau
penahanan secepatnya.1
Jika gejala hanya mengganggu fungsi pasien secara minimal dan stress
kehidupan pasien, obat antipsikotik harus diberikan, tetapi tidak boleh lebih lama
daripada 1 bulan.1
sementara. Sebuah seri kasus menemukan bahwa pemberian obat penenang yang
ini lebih efektif dan lebih baik ditoleransi daripada IM haloperidol untuk mengobati
psikosis akut.8
1. Phenothiazine
14
a. Rantai Aliphatic: Chlorpromazine (300-1000mg/hari)
Trifluoperazine (15-50mg/hari)
Olanzapine (10-30mg/hari)
Quetiapine (300-800mg/hari)
Zotepine (75-150mg/hari)
Aripiprazole (10-30mg/hari)
Pada dasarnya semua obat anti-psikosis mempunyai efek primer (efek klinis)
yang sama pada dosis ekivalen, perbedaan terutama pada efek sekunder (efek
15
Tabel 1. Efek Sekunder Obat Anti-Psikosis11
Efek
Obat Anti-Psikosis Efek Sedasi Efek Otonomik
Ekstrapiramidal
Perphenazine + + +++
Trifluoperazine + + +++
Fluphenazine ++ + +++
Haloperidol + + ++++
Pimozide + + ++
Clozapine ++++ + -
Sulpiride + + +
Olanzapine + + +
Quetiapine + + +
Zotepine + + +
16
Risperidon + + +
Aripiprazole + + +
2.11 Prognosis
yang baik dan gangguan ini hanya berlangsung kurang dari 1 bulan. Prognosis yang
baik biasanya berhubungan dengan onset yang tiba-tiba, gejala berdurasi singkat, dan
penyesuaian premorbid yang baik; prognosis baik khususnya pada pasien-pasien yang
tidak ada riwayat premorbid psikiatri. Menurut penelitian orang Eropa, 50-80% dari
Sama seperti episode psikotik lainnya, risiko menyakiti diri sendiri atau yang
lainnya meningkat dengan episode akut dari gangguan psikotik akut dan sementara.9
Beberapa data mengindikasikan bahwa episode psikotik singkat dengan onset akut
afektif).10 Pasien mungkin berisiko untuk bunuh diri selama episode psikotik,
khususnya ketika gangguan psikotik akut dan sementara berkaitan dengan gejala-
gejala afektif.1
17