Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
FAKULTAS TEKNIK
TAHUN 2018
Soal ujian Dimensi Sosial Teknologi Informasi
1. Kemajuan teknologi informasi berpotensi mengancam privasi manusia selaku objek
maupun pengguna teknologi. Sebutkan minimal 3 (tiga) contoh ancaman teknologi
terhadap privasi manusia. Jelaskan pula upaya yang telah dilakukan untuk mengurangi
ancaman tersebut (baik secara hukum, sosial, maupun teknologi itu sendiri).
2. Sebagian pakar berpendapat teknologi informasi mengancam ketersediaan lapangan
kerja, sementara pakar lain berpendapat bahwa teknologi informasi justru membuka
peluang bagi munculnya jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya tidak ada. Jelaskan
argumentasi kedua pihak dan berikan contoh-contoh nyata yang mendukung
argumentasi tersebut!
3. Bagaimana pendapat saudara mengenai upaya untuk mendaftar akun-akun media sosial
agar dapat dilakukan pemantauan aktivitasnya? Bila upaya tersebut ditujukan untuk
memantau aktivitas akun, jelaskan kelemahannya!
JAWABAN:
1. Ada tiga aspek kunci privasi:
1) Freedom from intrusion—being left alone; Kebebasan dari intrusi(bebas diambil oleh
orang lain).
2) Control of information about oneself; Kontrol informasi tentang diri sendiri
3) Freedom from surveillance (from being followed, tracked, watched, and eav esdropped
upon); Kebebasan dari pengawasan (dari diikuti, dilacak, diawasi, dan disadap)
Sebagai contoh, yaitu Invisible Information Gathering atau Pengumpulan Informasi
yang Tak Terlihat, adalah ketika seseorang atau sebuah perusahaan mengumpulkan informasi
Anda tanpa Anda mengetahui tentang hal itu, misalnya setiap kali informasi yang telah
dikumpulkan melalui perangkat lunak yang tidak sah, cookie, penyedia ISP mengetahui.
Tergantung pada penggunaan ini bisa ilegal. Contohnya Satelit Surveilians, Caller ID (identitas
pemanggil), 800 atau 900 nomor pemanggil, cookie data pelacakan web.
Kemudian contoh lainnya yaitu Profiling, yaitu menggunakan data dalam file komputer
untuk memprediksi perilaku kemungkinan orang tersebut. Contoh dari Profiling adalah bisnis
yang terlibat dalam profil terlalu menentukan kecenderungan konsumen terhadap produk jasa.
Contoh berikutnya yaitu Pemantauan dan Pelacakan pada perangkat yang ada pada perusahaan.
Contohnya seperti GPS (Global Positioning System), Telepon Seluler, Blackboxes pada
Automobile, Alat nirkabel lainnya, Kamera pemantau lalu lintas dapat digunakan untuk
memeriksa kendaraan orang yang lalu-lalang, dan Pengenalan wajah untuk orang-orang yang
tidak dikenal.
Mungkin di Indonesia cara tersebut belum banyak diterapkan pada perusahaan-
perusahaan besar. Namun, dengan adanya kemajuan teknologi yang sangat pesat, bisa juga
diterapkan secepatnya demi keamanan dan menjaga privasi di suatu perusahaan. upaya yang
telah dilakukan untuk mengurangi ancaman tersebut (baik secara hukum, sosial, maupun
teknologi itu sendiri).
3. Pendapat mengenai upaya untuk mendaftar akun-akun media sosial agar dapat
dilakukan pemantauan aktivitasnya
Menurut pendapat saya hal ini dapat di katakan ancaman teknologi terhadap privacy
pribadi saya sendiri Freedom from surveillance (from being followed, tracked, watched, and
eav esdropped upon); Kebebasan dari pengawasan (dari diikuti, dilacak, diawasi, dan disadap).
Karena segala aktivits yang akan saya lakukan dapat di simpan tanpa sepengetahuan saya
meskipun itu mendapat persetujuan saya (meski tidak suka rela karena kebijakan agar bisa
menggunakan aplikasi). Terlebih lagi segala aktivitas yang di rekam di gunakan untuk
keperluan komersil masing-masing penyedia media sosial tersebut. Yang tentunya terkadang
membuat risih ketika berselancar di internet. Dengan adanya pemantauan aktivitas ini
kemungkinan untuk diikuti, dilacak, diawasi dan di monitorng sangat lah besar. Namun apabila
di lihat dari sudut positifnya pemantauan aktivitas ini bisa sangat berguna untuk pengguna
selama tidak digunakan untuk keperluan komersial. Seperti halnya kita bisa mengetahui dari
mana kita mengakses, menggunakan aplikasi apa, dan pada jaringan apa. Sehingga hal ini bisa
mencegah terjadinya hacking pada akun. Karena bisanya apabila kita mengakses akun dengan
menggunakan sebuah perangkat yang tidak pernah kita gunakan maka akan ada pemberitahuan
yang menyatakan apakah kita yang mengakses atau tidaknya. Lalu dengan pemantauan
aktivitas ini kita mengakses berbagai hal yang kita sukai dengan lebih mudah dan efisien karena
itu telah terekam dan mendapatkan masukan yang diminati dari hasil aktivitas kita sebelumnya.
Kemudian sebenarnya kita bisa mengatur pemantauan aktivitas ini secara pribadi apabila kita
tidak berkenan dengan pemantauan yang dijalankan. Sehingga kita memiliki hak penuh
terhadap pemantauan aktivitas yang dilakukan. Jadi bisa saya katakan sebenarnya pemantauan
ini bisa di katakan hampir sempurna/komplit hanya saja melanggar/mengancam privacy
pribadi.
Kelemahan dari proses memantau akun ini menurut saya adalah, kita tidak mengetahui
secara sepenuhnya data aktivitas kita digunakan untuk apa saja dalam hal komersial dan
keperluan yang menguntungkan pihak penyedia jasa. Lalu kelemahan selanjutnya menurut
pendapat saya adalah apabila kita menggunakan sebuah penyedia jasa yang bersinkronisasi
dengan banyak aplikasi misalnya saja Google, maka kita akan kesulitan untuk mengetahui
aktivitas apa saja yang di pantau oleh Google secara keseluruhan. Dan yang terakhir karena ini
adalah pantauan aktivitas maka harusnya ini menguntungkan/membantu pengguna bukannya
merugikan seperti penggunaan data untuk keperluan komersial