Sie sind auf Seite 1von 4

Dams Galery

Wednesday, February 18, 2015

HUBUNGAN AQIDAH DAN AKHLAK

HUBUNGAN AQIDAH DAN AKHLAK

1. Fungsi Aqidah dan Akhlak dalam Islam

Aqidah yang baik yang ditanamkan sejak lahir atau saat masih kecil sangat penting atau berpengaruh
unruk membentuk akhlak yang mulia. Karena penanaman aqidah sejak usia dini dapat mengarahkan
manusia pada jalan yang lurus, jalan yang aman karena memiliki landasan hidup yang benar.

Sedangkan aqidah yang telah tertanam akan menunjukkan peribadahan (syariat) yang lebih baik, sebagai
hasilnya dia akan berperilaku lebih baik pula, sehingga aqidah dapat mempercantik akhlak seseorang. Ini
karena keduanya saling keterkaitan antara aqidah dan akhlak.

2. Contoh-contoh Perilaku Akhlak dan Aqidah

Perilaku akhlak terpuji (akhlak mahmudah) adalah:

a. Menepati janji

b. Jujur

c. Amanah

d. Sabar

e. Optimis

f. Pemberani

g. Dinamis

h. Kreatif

i. Futuristic

j. Ikhlas

Sedangkan contoh-contoh perilaku aqidah adalah:


a. Menyemah Allah sebagai Tuhan satu-satunya, dengan melaksanakan ibadah seperti shalat dan
kewajiban-kewajiban lainnya.

b. Mengimani kkepada kitab Al-Quran yakni dengan membaca, memahami serta mengamalkan
ajarannya sebagai pedoman hidup yang mesti dijaga ddan dipelihara sepanjang masa.

3. Hubungann antara Akhlak dan Aqidah

Agama Islam sebagai aturan atau sebagai hukum dimaksud untuk mengatur tata kehidupan manusia.
Sebagai aturan, agama berisi perintah dan larangan, ada juga perintah anjuran dan larangan. Hubungan
antara akhlak dan aqidah sangat erat, kerena antara akhlah dan aqidah itu saling bergantungan.

4. Memahami Ajaran Islam Dengan Pembidangan

a. Dimensi Aqidah

Secara harfiah, akidah adalah sesuatu yang mengikat, atau terikat, tersimpul. Sedangkan menurut istilah
aqidah adalah system kepercayaan dalam Islam. Disebut aqidah karena kepercayaan itu mengikat
penganutnya dalam bersikap dan bertingkah laku. Orang yang kuat aqidahnya terhadap Tuhan, maka
keyakinan itu mengikatnya dalam bersikap terhadap suatu nilai dan mengikat perilakunya. Sebalinya
orang yang tidak kuat keyakinan kepada keadilan Tuhan ia mudah menyerah dalam berjuang dan bisa
dinegosiasi untuk toleran terhadap penyimpangan, mudah terpancing untuk membalas dendam dengan
cara yang menyimpang dari aturan. System kepercayaan ini akhirnya berkembang menjadi ilmu, disebut
Ilmu Tauhid.

b. Dimensi Syariah

Secara harfiah syariah adalah jalan. Sedangkan menurut istilah syariah adalah dimensi hukum atau
peraturan dari ajaran Islam. Disebut syariah karena aturan itu dimaksud memeberikan jalan atau
mengatur lalu lintas perjalanan hidup manusia. Syariah juga mengatur hubungan manusia dengan Tuhan,
dan hubungan manusia dengan manusia.

c. Dimensi Akhlak

Akhlak merupakan dimensi nilai dari syariat Islam. Kualitas keberagaman justeru ditentukan oleh nilai
akhlak. Karena akhlak juga merupakan subsistem dari system ajaran Islam, maka pembidanagan akhlak
juga vertical dan horizontal. Ada akhlak manusia kepada Tuhan, kepada sesame manusia, kepada diri
sendiri, kepada alam hewan, dan tumbuhan.

Definisi akhlak adalah keadaan batin yang menjadi sumber lahirnya perbuatan lahir secara spontan tanpa
berfikir untung rugi.

Ajaran Islam terdapat dalam struktur ISLAM-IMAN-IHSAN. Islam adalah syahadat,shalat, puasa, zakat,dan
haji bagi yang mampu. Iman adalah percaya kepada Allah, malaikat,kitab-kitab, Rasul, hari kiamat, dan
kadha kadar. Ihsan adalah kualitas hubungan manusia dengan Tuhan (merasa melihat atau sekurang-
kurangnya merasa dilihat oleh Tuhan ketika sedang beribadah). Konsep ihsanlah nanti yang menjadi
pijakan ilmu tasawuf, yaitu rasa dekat dan komunikasi dengan Tuhan.

Akhlak dan Aqidah Islam memiliki hubungan yang sangat erat, seperti jasad dan ruh, raga dan jiwa pada
setiap insane yang hanya dapat dipisahkan dalam ucapan tapi keduanya pasti tidak pernah terpisah
dalam kenyataan.

Keimanan kepada Allah berarti juga meyakini asma Allah yang semuanya menunjukkan hakikat-Nya yang
Maha sempurna. Keimanan kepada Rasul-Nya adalah meyakini bahwa para Rasul itu manusia pilihan,
yang senantiasa hidupnya bersih, mulia serta selalu dalam pengawasan Allah SWT. Para rasul itu adalah
manusia-manusi yang tulus dan penuh pengabdian kepada Allah, memiliki kekuatan jiwa yang tangguh,
sehingga tida tidak akan tergoda oleh rayuan syetan, bahkan selalu dapat menghindarkan diri dari
mereka dari perbuatan salah dan dosa. Iman yang kokoh menjadi landasan kokoh bagi usaha kita meniru
dan mendekati derajat tertinggi yang dimiliki oleh kepribadian para Rasul.

Nabi bersabda:

‫ت إلتممممم مممكاَإرمم ثالمثخلم إ‬


(‫ق )رواه المسلم‬ ‫إإننمماَ بتإعثث ت‬

Artinya: “Sesungguhnya aku diutus untuk mengembangkan dengan sempurna akhlak yang luhur”. (H.R.
Muslim).

Dams Alaska at 6:39 AM

Share

Home

View web version

Teuntang Loen

My photo

Dams Alaska
View my complete profile

Powered by Blogger.

Das könnte Ihnen auch gefallen