Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
1
Tahun 2017
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah. SWT yang telah memberikan segala daya dan upaya kepada penulis,
Puskesmas Rawat Inap banjarsari ini dapat terlaksana, Shalawat dan salam semoga tercurah
bagi Junjunan Kita Nabi Muhammad. SAW keluarga, sahabat dan kita sebagai umatnya
Pada kesempatan ini, penyusun tidak lupa ingin mengucapkan terima kasih tak terhingga
kepada :
terakreditasi.
2. Team Akreditasi Puskesmas Kabupaten Lebak yang telah berusaha agar puskesmas
3. Bapak dr. Firman Rahmatullah M.Kes, Bapak Sonip, SKM dan Ibu Laily Fitriani
SKM selaku Pendamping Akreditasi Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, yang tiada
4. Bapak Yayan Suryana, SKM selaku kepala Puskesmas Rawat Inap Banjarsari yang tak
5. Seluruh karyawan Puskesmas Rawat Inap Banjarsari yang begitu antusias dalam
6. Keluarga di rumah, yang selalu ditinggal pergi selama penyusunan dokumen akreditasi
2
Penyusun mengyadari bahwa buku ini jauh dari sempurna, maka segala kritik dan saran yang
membangun akan sangat membantu penyempurnaan buku ini. Dan semoga buku ini dapat
dijadikan sebagai salah satu referensi bagi teman-teman Puskesmas yang akan dan sedang
berproses akreditasi.
Terakhir, penyusun berharap semoga buku ini dapat bermanfaat dan sebagai ladang pahala
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menengah Nasional (RPJMN). Salah satu sasaran dari RPJMN 2015-2019 adalah
Upaya peningkatan mutu pelayanan merupakan salah satu upaya yang sangat
mutu pelayanan kesehatan merupakan hal yang tidak mudah karena bukan hanya
berlaku untuk fasilitas kesehatan tingkat lanjut seperti rumah sakit, tetapi juga berlaku
untuk semua tingkatan pelayanan kesehatan mulai dari puskesmas pembantu dan juga
2012).
dianggap kurang bermutu oleh masyarakat. Hal ini disebabkan karena sebagian besar
dan jenis pelayanan. Selain itu, masyarakat menganggap bahwa kinerja staf di
Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi pada pasal 3
puskesmas rawat inap maupun non rawat inap, akan dilakukan penilaian terhadap tiga
yang terdiri dari 9 Bab. Penetapan status akreditasi puskesmas terdiri dari tidak
Bab IV, V, VII ≥ 60%, dan Bab III, VI, VII, IX ≥ 20%. Untuk dapat mencapai status
terakreditasi dasar ini maka puskesmas harus mempersiapkan berbagai sumber daya di
kesehatan masyarakat, dan upaya kesehatan perorangan yang sesuai dengan standar
akreditasi yang ingin dicapai puskesmas. Selain itu, untuk melaksanakan kegiatan di
5
rapan manajemen risiko di puskesmas yang dilakukan secara
pelayanan berdasarkan standar akreditasi yang ada merupakan hal yang sangat penting
6
BAB II
dan keselamatan baik untuk pasien, petugas dan pengunjung. Menjalankan prinsip
koordinasi dan kerjasama lintas program dan lintas sektoral, melakukan pencatatan
baik rekam medik dan kegiatan, melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan
indikasi medis dan sistem rujukan dan senantiasa meningkatkan kopetensi petugas.
Puskesmas juga berfungsi sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan dan tenaga
yang bermutu sesuai dengan harapan.Manual ini menjelaskan garis besar sistem
serta kebijakan yang tertuang dalam manual ini merupakan acuan untuk menjalankan
Januari 2017. Penyusunan Manual Mutu ini digunakan sebagai panduan dalam proses
pelaksanaan akreditasi di Puskesmas Rawat Inap Banjarsari. Manual ini juga sebagai
basis mutu semua kegiatan dan pelaksanaan program di Puskesmas Rawat Inap
Banjarsari.
7
A. Profil Organisasi Puskesmas Rawat Inap Banjarsari
1. Gambaran Umum
berikut:
2. Struktur Organisasi
8
STRUKTUR ORGANISASI
PUSKESMAS RAWAT INAP BANJARSARI
KEPALA PUSKESMAS
PENANGGUNGJAWAB
PENANGGUNG JAWAB UKP, PENANGGUNG JAWAB UKM ESENSIAL PENANGGUNG JAWAB UKM
JARINGAN DAN JEJARING
KEFARMASIAN DAN LABORATORIUM DAN PERKESMAS PENGEMBANGAN
PELAYANAN
TB.E.MULYAWAN SKM, M.Si dr. SARA DANI dr. VERA ARIYANTI N.NENGSIH Amd Keb
KESEHATAN TRADISIONAL
LABORATORIUM/ PENUNJANG IMUNISASI
KOMPLEMENTER
SURVEILANCE
IMAM FIRMANSYAH, Amd. Kep
ISPA DIARE
TATI SOFIYANTI, Am. Keb
PERKESMAS
EPI .JB
9
a. Struktur Tim Manajemen Mutu Puskesmas Rawat Inap Banjarsari, sebagai
berikut :
Kepala Puskesmas
Yayan Suryana,
SKM
Wakil Manajemen
Mutu
Yohayati, SKM. M.Si
-
10
3. Visi
4. Misi
Tidak Menular;
5. Motto
6. Tata nilai
“IMAN “
d. Nyaman, linkungna pekerjaan adalah tempat yang nyaman bagi karyawan dan
pelanggan.
B. Kebijakan Mutu
Kami Jajaran Pengelola dan seluruh karyawan Puskesmas Rawat Inap Banjarsari
11
1. Memberikan Pelayanan yang terbaik dan berkualitas sesuai prosedur pelayanan;
2. Memberikan pelayanan dengan penuh keikhlasan dari hati;
a. Dalam gedung:
a) Pendaftaran;
b) UGD;
c) Poli UMum;
d) Poli Gigi;
e) PROMKES;
f) Sanitasi;
g) Poli KIA;
h) Poli KB;
i) Gizi;
l) Apotek;
m) Laboratorium.
b. Luar Gedung:
a. Posyandu Balita;
b. Posbindu Lansia;
12
a. Upaya Promosi Kesehatan;
e. Upaya Gizi;
Semua
1 Indeks Kepuasan Pelanggan 80%
Pelayanan
Waktu tunggu pendaftaran pasien lama yang
2 membawa kartu maks 10 Menit(mulai dari diterima Pendaftaran 90%
pasien sampai RM di poli)
Kelengkapan Pengisian RM mencakup anamnesa,
3 BP Umum 90%
Pemeriksaan Fisik, Diagnosa dan Terapi
Tersedianya 2 buah minor set steril sebelum Ruang
4 80%
pelayanan Tindakan
Diberikan inform concent pada setiap tindakan
5 BP Gigi 90%
pencabutan gigi dewasa
Pemeriksaan T10 (BB dan TB, TD, TFU, Fe, LILA,
6
TT, presentasi janin dan DJJ, temu wicara, tes lab, KIA-ANC 100%
tata laksana kasus) pada ibu hamil K1
Pemberian inform concent pada setiap tindakan untuk
7 KIA-KB 100%
aceptor KB baru dan ganti cara
Termonitoring penyimpanan vaksin dalam suhu 2-8°
8 KIA-Imunisasi 100%
Celcius 2 kali setiap hari
Pelayanan obat sediaan maksimal 10 menit dan
9 Ruang Obat 100%
racikan maks 15 menit
Waktu pemeriksaan Hemoglobin danGDS maks 10
10 Laboratorium 100%
menit
Setiap pasien baru yang berkonsultasi gizi Konsultasi
11 100%
mendapatkan informasi KADARZI Gizi
Permintaan pengambilan sampel air ditindak lanjuti Konsultasi
12 100%
maksimal 1 hari kerja Lab Sanitasi
Peningkatan kompetensi dengan pelatihan minimal
13 Kepegawaian 100%
10 pegawai setiap tahun
Pelaksanaan PE hari ke 2 setelah ditemukan kasus
14 P2 100%
demam berdarah
13
E. Indikator Mutu Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas
TARG
ET
INDIKATOR
INDIKATOR SASARAN MUTU UKM CAPA
MUTU
IAN
2017
KESEHATAN 1. Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000KH 0
MASYARAK 2. Cakupan Kunjungan ibu hamil K1 100%
AT
KIA KB 3. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4 95%
4. Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani 100%
5. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan 100%
Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan
6. Cakupan Pelayanan Nifas 100%
7. Cakupan Peserta KB Aktif 70%
8. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 KH 23
9. Cakupan Kunjungan Bayi 95%
10. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani 90%
11. Angka Kematian Balita (AKABA) per 1.000 KH 32
GIZI 1. Persentase Balita Gizi Buruk/BGM < 1,5%
2. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan 100 %
3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 95%
4. Balita yang ditimbang BB 80%
5. Balita 6-59 bln mendapat Vit. A 95%
6. Bayi 0-6 bln mendapat ASI Eklusif 50%
7. Ibu Hamil mendapat FE 90 Tab 90%
8. Rumah tangga yang menggunakan garam beryodium 90%
9. Cakupan Pemberian makanan pendamping ASI pada 100 %
anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
PENANGAN CAKUPAN PENEMUAN DAN PENANGANAN PENDERITA
AN PENYAKIT
PENYAKIT 1. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit 70
MENULAR TBC BTA (+) %/100
%
2. Angka kesembuhan penyakit TB Paru 85 %
3. RFT Rate 70%
4. Cakupan balita dengan pneumonia yang ditangani 100 %
5. Cakupan penderita diare yang ditangani 100 %
6. Angka Kesakitan (IR) DBD per 100.000 penduduk 20
7. Angka Kematian DBD (CFR) 0
8. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization 100%
14
(UCI)
9. Cakupan penemuan (AFP) rate per 100.000 penduduk < 0
15 tahun
10. Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang 100 %
dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam
15
obat salah orang
4 Tidak terjadi kesalahan prosedur Tingkat kepatuhan penerapan 100%
Tindakan SOP klinis
5 Pengurangan terjadinya resiko Kepatuhan terhadap prosedur cuci 100%
infeksi tangan 100%
Kepatuhan terhadap pemakaian
APD
6 Tidak terjadinya pasien Jatuh Tidak terjadinya pasien jatuh 100%
selama berada di puskesmas
G. Ruang Lingkup
2) Upaya KB;
3) Upaya gizi;
4) Upaya kesling;
13) Upaya pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan;
1) Loket pendaftaran;
16
2) Persalinan;
3) Rawat inap;
4) Poli umum;
5) Poli gigi;
6) Poli MTBS;
7) Poli KIA;
8) Poli KB;
9) Poli paru;
12) Apotek;
13) Laboratorium;
16) IVA;
17) USG.
1) Pelayanan BP Umum;
2) Pelayanan KIA-KB;
4) Pelayanan Gizi;
5) Laboratorium;
6) Rawat Inap;
7) Kefarmasian;
8) UGD;
9) Persalinan
17
BAB III
A. Loka Karya
tahun, panjangnya proses ini tentu membutuhkan segala daya dan upaya yang
Kesiapan dan keterlibatan seluruh karyawan adalah hal nomor satu dalam
proses ini, semangat baja yang dimiliki oleh semua karyawan adalah senjata ampuh
semangat kebersamaan dan merasa bahwa itu adalah merupakan kebutuhannya juga
kerja dapat dilaksanakan dan semboyan ‘’berat sama dipikul ringan sama dijinjing’’
dengan loka karya mini, loka karya mini tribulanan atau staff meeting rutin
terpenting adalah acara itu bukan sekedar acara namun dapat dimengerti dan
seluruh jajaran lintas sektor yang ada, baik itu Camat, kepala desa, tokoh
masyarakat atau kader kesehatan. Dengan diketahui oleh mereka diharapkan segala
bantuan yang dapat diberikan untuk proses akreditasi bisa didapatkan dengan
19
a. Pembentukan Struktur Tim Manajemen Mutu
adalah pembentukan struktur tim manajemen mutu. Tim manajemen mutu terdiri
dari Wakil Manajemen mutu, Auditor Internal dan Ketua Pokja yang terdiri dari
Ketua Pokja Admen, Ketua Pokja UKP dan Ketua Pokja UKM. Adapun fungsinya,
yaitu :
Uraian Tugas :
peningkatan mutu.
kendali mutu.
20
b) Auditor Internal
Uraian Tugas :
aturan )
Uraian Tugas :
manajemen Puskesmas
21
Menyusun kegiatan pemantauan, pemeliharaan sarana dan prasarana di
Puskesmas
keselamatan kerja.
Program Pengembangan
Uraian Tugas :
UKM.
dan sosialisasieksternal.
22
Menghadiri rapat, pertemuan, workshop dan atau seminar terkait
Uraian Tugas :
UKP.
kompetensi petugas.
23
Menyusun bahan rekomendasi terhadap pencapaian hasil pemantauan
keselamatan pasien.
keselamatan pasien.
Setelah terbentuk struktur manajemen mutu, maka ketua pokja dan WMM
serta kepala puskesmas akan membagi karyawan puskesmas tanpa terkecuali kedalam
tiga kelompok kerja itu, sampai seluruh karyawan puskesmas mengerti dan tahu pada
dengan memperhitungkan sumberdaya yang ada. Sumber daya yang dimaksud adalah
tugas luar seperti survey dan lain lain yang tidak berbentrokan dengan jadwal dinas
agar seluruh pokja dapat bekerja dengan optimal. Setiap pokja mendapat tenaga yang
program pendataan keluarga sehat, maka WMM dan ketua Pokja setelah disetujui
Kepala Puskesmas Rawat Inap Banjarsari berinisiatif membagi tim kerja menjadi dua
tim yaitu satu tim untuk akreditasi dan satu tim untuk pendataan keluarga sehat.
24
Pembagian tim dilaksanakan dengan harapan kedua kegiatan berjalan
beriringan dengan tanpa saling menggangu dan dilaksanakan tepat waktu, mengingat
bahwa sebagian besar anggota tim mendapat jadwal dinas yang berbeda.
(Struktur Tim Manajemen Mutu Puskesmas Rawat Inap Banjarsari, Dokumentasi PKM)
B. Whorkshop
standar, 168 kriteria dan 776 elemen penilaian ( EP ). Tetapi tentunya tidak semuanya
di bahas di dalam workshop ini tetapi tim pendamping cukup membahas beberapa EP
lalu memberikan teknik dan trik dalam menyelesaikan setiap EP yang ada.
minggu, namun hal ini disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan tenaga
25
pendamping itu sendiri.
Tim pendamping akreditasi Kabupaten Lebak yang ditugaskan membimbing di
Puskesmas Rawat Inap Banjarsari sebanyak tiga orang, yang berarti satu orang untuk
berjalan dengan baik dan intensitas pendampingan yang cukup baik membuat tim
Penting untuk diingat bahwa sangat perlunya komunikasi yang baik antara
pendamping akreditasi dengan tim pokja, hal ini akan sangat berpengaruh pada hasil
kerja mengingat hampir rata-rat puskesmas yang berproses akreditasi sama sekali
awam, sehingga komunikasi harus terus berjalan dengan baik dengan menggunakan
memungkinkan.
Kabupaten Lebak juga membuat Whatsapp Group bagi puskesmas yang sedang
berproses akreditasi, hal ini sangat membantu karena komunikasi dengan puskesmas
dan seluruh pihak yang terlibat dalam proses akreditasi dapat dilaksanakan dengan
cepat dan memungkinkan adanya masukan yang sangat bermanfaat dari semua
anggota group.
26
( Proes Pendampingan Akreditasi Puskesmas Rawat Inap Banjarsari)
C. Self Assesment
self asessment adalah menilai diri sendiri. Dalam hal ini puskesmas menilai
dirinya sendiri berdasarkan elemen penilaian yang ada. Setiap elemen penilaian
diberikan skor sesuai dengan kondisi yang ada. Teknisnya adalah setiap pokja tidak
boleh menilai dirinya sendiri. Harus cross.Misal, pokja UKM menilai pokja UKP atau
sebaliknya.
lakukan pembahasan setiap pokja yang ada dipimpin oleh ketua tim mutu.
27
4. Kemudian mapping dokumen yang belum ada atau yang belum tersedia agar
dilengkapi.
5. Penyusunan rencana aksi Misalnya ada rapat per pokja atau rapat internal
tim mutu.
Setelah dilakukan self Assesment, hal pertama yang dilakukan adalah WMM
dan ketua Pokja bersama-sama menyusun manual mutu dan tata naskah puskesmas
1. Manual Mutu
Kesehatan Puskesmas Rawat Inap Banjarsari . Manual mutu disusun, ditetapkan, dan
1) Pendahuluan,
2) Profil Organisasi,
Inap Banjarsari ,
28
7) Tanggung- jawab manajemen,
9) Kebijakan mutu:
Inap Banjarsari.
e. Perencanaan
efektif .
h. Komunikasi internal,
l. Persyaratan pelanggan,
29
o. Identifikasi dan ketelusuran,
2. Tata Naskah
puskesmas baik itu dokumen Surat Keputusan (SK), Kerangka Acuan (KAK) maupun
Standar Operasional Prosedur (SOP). Di dalamnya juga mengatur tentang bentuk dan
jenis huruf, besar huruf, kertas yang dipakai dan margin serta bentuk tabel dan
D. Penyusunan Dokumen
Tahap ini adalah tahap paling sibuk, menyita tenaga, waktu dan pastinya
Penyusunan dokumen dibagi dalam tiga kelompok kerja, yaitu Admen, UKM
dan UKP dimana komunikasi antar pokja tetap dipertahankan karena dalam elemen
penilain banyak didapati dokumen yang sama, sehingga pembuatan data ganda dapat
tata naskah, sehingga bentuk dan penulisan dokumen antara ketiga pokja akan sama.
30
Perlu diperhatikan bahwa penyusunan dokumen tidak dapat dilakukan seorang
dairi ataupun terlalu banyak orang, sehingga pembagian tugas dengan efektif betul-
betul diperlukan. Misalnya dalam pengetikan, diperlukan dua orang, orang pertama
bertugas mengetik dokumen sedangkan yang satu membaca hasil dan mengedit setiap
buku elemen penilaian pun sangat penting sehingg kita betul-betul mengerti apa yang
diminta oleh elemen penilaian itu, jika tidak mengerti maka lebih baik ditanyakan
kepada pembimbing.
untuk menyusun dokumen agar nanti tidak tercecer. Bahan yang harus disiapkan
adalah Map, Plastik berlubang, Kertas tempel, kertas F4 atau A4 tergantung yang akan
dipakai, Hekter dan lain-lain sesuai keperluan. Printer akan lebih baik jika masing
masing pokja memiliki, sehingga dapat menghemat waktu karena tidak harus
bergiliran.
untuk pokja Admen, kuning untuk pokja UKM dan Biru untuk pokja UKP agar tidak
( Contoh map, plastik dan penanda, serta catatan kekurangan, Dokumen PKM)
31
Dokumen yang telah dianggap selesai segera dimasukan kedalam plastik yang
telah disediakan dan jangan lupa di beri judul pada kertas penanda, penulisan judul
dalam kertas yang bisa ditempel sehingga kita tahu apa yang harus dilengkapi.
( Dokumen yang telah selesai dimasukan kedalam plastik dan diberi tanda sesuai EP, Dokumen PKM )
32
Di Puskesmas Rawat Inap Banjarsari penggunaan kertas tempel diberi warna
yang berbeda tergantung bab, dan nomor dukumen induk serta anak dokumen.
Misalnya Kuning untuk Bab 2, Merah untuk induk poin dan biru untuk anak poin.
pelanggan dilaksankan oleh tim yang dapat bekerjasama dari pengumpulan data
sampai pengolahan data. Hal ini diperlukan agar tim penyusun dokumen tidak
terganggu dengan kegiatan survey dan pengolahan data. Data yang sudah diolah tim
Selain kuesioner, pengambilan data juga dapat memanfa’atkan kotak saran dan
kotak saran dan kotak kepuasan pelanggan di setiap ruangan pelayanan, seperti Poli
KIA, BP Umum, Poli Gigi, Apotek, UGD, Ruang Rawat Inap dan UGD.
Di Puskesms Rawat Inap Banjarsari pada kotak saran disediakan juga kertas
kecil dan balpoin untuk menulis saran, identitas pemberi saran tidak diperlukan karena
33
karena kami mengharapkan pemberi saran dapat leluasa memberikan saran tanpa
Banjarsari, kotak saran dibuka setiap 1 kali dalam satu bulan dan akan dianalisa segala
saran dan masukan dari pemberi saran. Yang berwenang membuka kotak saran adalah
Wakil Manajemen Mutu dan Auditor Internal, hasilnya akan dirapatkan dengan ketua
pokja dan diajukan kepada Kepala Puskemas jika sudah didapat kesepakan diantara
Perbaikan sesuai dengan saran dari pelanggan akan dilaksanakan oleh masing-
masing pokja sesuai dengan saran dan kemungkinan perbaikan yang dapat
mengirimkan surat kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dalam bentuk surat
permohonan.
34
Banyaknya dokumen yang harus dikumpulkan terkait dengan kegiatan
puskesmas terkadang menyulitkan karena banyak laporan kegiatan yang tercecer, hal
ini tentu menjadi hambatan dalam penyusunan dokumen. Utuk mengantisipasi hal ini
petugas yang melaksanakan kegiatan berupa surat tugas, hasil kegiatan, SPPD, notulen
dan foto-foto kegiatan segera setelah melaksanakn kegiatan agar tidak terlupa. Petugas
Dokumen yang telah selesai sebaiknya segera disusun kedalam map yang
sudah disiapkan agar tidak tercecer lagi, melengkapi dokumen dapat dilakukan dengan
membuka kembali dari map sesuai yang akan diperbaiki. Penyususnan dokumen
kedalam map harus sesuai dengan nomor urut elemen penilaian, dan menggunakan
warna map yang sudah ditentukan untuk masing-masing pokja. Hal ini dimaksudkan
35
(Contoh dokumen yang sudah disusun sesuai nomor urut elemen Penilaian, Dokumentasi PKM)
Dokumen SK, SOP yang telah selesai dibagikan oleh pokja admen difotokopi
dan dibagikan kepada pokja UKMdan pokja Ukp, sedangkan seluruh dokumen asli
pengawasan dan tanggung jawab pokja Admen dan hanya beredar di lingkungan
puksesmas.
Apabila dokumen foto kopi SK dan SOP dipinjam oleh pihak diluar puskesmas
E. Implementasi
pelaksanaan dalam setiap elemen penilaian yang ada. Tahapan menentukan untuk
proses akreditasi puskesmas. Jadi yang terdapat dalam elemen penilaian wajib
36
sekaligus penyiapan dokumen. Lama waktu pelaksanaan implementasi ini adalah 3 – 4
bulan.
kerangka acuan dan SOP yang sudah di rencanakan dalam setiap elemen penilaian
yang ada.
sesuai dengan elemen penilaian di tiap pokja, pelaksanaan kegiatan sesuai standar,
dilakukan rapat tinjauan manajemen ( RTM ), tindakan perbaikan dan pencegahan dan
inovasi pelayanan.
selesai dibuat, dengan cara seperti itu diharapkan seluruh karyawan dapat segera
sepenuhnya sampai seluruh karayawan tahu dan mengerti tentang SOP serta dapat
mengerjakannya.
puskesmas adalah hal yang penting untuk dilaksanakan, di Puskesmas Rawat Inap
Banjarsari perbaikan dilakukan oleh team khusus yang bertanggung jawab untuk
membuat puskesmas lebih nyaman baik secara fisik maupun kelengkapan alat serta
ruangan.
kepuasan klien yang datang ke puskesmas, dan tentu saja perbaiakn sarana dan
37
F. Penilaian Pra Survey
puskesmas. Pada tahapan ini tim pendamping akreditasi melakukan penilaian terhadap
juga untuk mengetahui upaya – upaya perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan di
puskesmas.
hasilnya dibahas dalam rapat dengan tim mutu puskesmas beserta kepala puskesmas.
Kemudian di tentukan apakah sudah layak atau belum untuk di ajukan ke tahap survey
akreditasi.
Banjarsari akhirnya diajukan untuk dilakukan survey akreditasi oleh tim akreditasi
Kemenkes RI, sambil menunggu keputusan pelaksanaan survey akreditasi oleh tim
38
BAB IV
PELAKSANAAN SURVEY
tugas assesor dilaksanakan selama tiga hari dari tanggal 27-30 desember 2017.
Rawat Inap Banjarsari menampilkan tim paduan suara karyawan puskesmas dan
lebih 30 menit.
resmi pelaksaaan survey akreditasi. Selama acara survey akreditasi berlangsung, acara
sepenuhnya berada pada kendali assesor dan akan diserahkan kembali pada acara
penutupan nanti.
disediakan untuk masing-masing pokja, dan acara survey hari pertama dimulai serta
diikuti oleh seluruh anggota pokja puskesmas yang tidak sedang memberikan
pelayana.
Pada hari kedua, pembukaan diawali dengan resume dan tanggapan assesor
pada hari pertama, resume ini disampaikn oleh masing-masing assesor sesuai
pokjanya, resume dan tanggapan ini sangat berguna untuk perbaikan pueksemas.
39
C. Pelaksanaan Survey Hari Ketiga
Pada hari ketiga atau terkhir ini, pembukaan dan resume kembali dilaksanakan
untuk meresume hari kedua, setelah itu kembali melanjutkan servey di ruangan. Pada
hari ketiga, biasanya assesor akan melaksanakan telusur dokumen, mereka akan
mengambi
40