Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Nyeri akut b/d agen cidera PAIN CONTROL PAIN MANAGEMENT 1. Evaluasi penyebab
fisik d/d Terlihat ada jahitan Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi secara non verbal non verbal yang
episiotomi di perinium, klien keperawatan selama 1x24 jam, penyebab dari membuat pasien tidak
mengeluh nyeri pada luka diharapkan pasien dapat mengontrol ketidaknyamanan terutama nyaman.
jahitan perinium dengan skala nyerinya dengan criteria hasil: hal hal yang tidak dapat 2. Evaluasi pengkajian
4-5, Klien mengatakan bisa 1. Mengenali onset nyeri 2-4 dikatakan. nyeri OPQRSTUV
bergerak namun terasa nyeri 2. Melaporkan nyeri terkontrol 2. Lakukan pengkajian nyeri yang telah didapat
pada jalan lahir. 2-4 OPQRSTUV 3. Evaluasi factor
3. Mengungkapkan penyebab 3. Control factor lingkungan lingkungan yang
nyeri 2-4 yang mempengaruhi mempengaruhi
4. Penggunaan analgesic yang kenyamanan pasien kenyamanan pasien
direkomendasikan 4. Bantu pasien untuk 4. Evaluasi tindakan
5. Menggunakan teknik non menurunkan atau penurunan atau
farmakologi untuk nyeri menghilangkan penyebab penghilang nyeri
6. Pasien mampu mengenali nyeri. Contoh kelelahan, pasien.
nyeri (skala, intensitas, ketakutan dan kurang 5. Evaluasi teknik non
frekusensi, tanda nyeri) pengetahuan. farmakologi untuk
5. Ajarkan teknik non menurunkan tingkat
farmakologi untuk nyeri (teknik napas
menurunkan tingkat nyeri dalam,)
(contoh : teknik napas 6. Evaluasi pengurangan
dalam, cold therapy = cool faktor penyebab nyeri
gel pad) semakin berat
6. Kurangi faktor yang 7. Evaluasi pengontrolan
menyebabkan nyeri faktor lingkungan
semakin berat yang memperburuk
7. Kontrol faktor lingkungan respon kenyamanan
yang memperburuk respon pasien (suhu ruangan,
kenyamanan pasien (suhu pencahyaan)
ruangan, pencahyaan)
Resiko infeksi b/d pertahanan INFECTION PROCESS INFECTION CONTROL 1. Evaluasi teknik
tubuh primer tidak adekuat Setelah dilaukan tindakan 1. Cuci tangan sebelum dan perawatan luka
d/d ketuban pecah dini, Hb keperawatan selama 1x24 jam, sesudah tindakan ke pasien dengan baik
11,7 dan pasien mengatakan risiko infeksi pada pasien dapat 2. Gunakan sarung tangan saat 2. Evaluasi pengetahuan
ada jahitan di daerah terkontrol dengan criteria hasil: tindakan keperawatan pasien dan kelaurga
kemaluan. 1. Mengenali risiko infeksi di 3. Pastikan teknik perawatan tentang tanda gejala
setiap situasi luka dengan baik infeksi
2. Mengenali tanda dan gejala 4. Ajarkan pasien dan keuarga 3. Evaluasi pengetahuan
adanya potensi risiko tentang tanda gejala infeksi pasien dan keluarga
3. Mengenali strategi untuk 5. Ajarkan pasien dan keluarga untuk menghindari
melindungi pasien dari untuk menghindari infeksi infeksi
nfeksi 6. Membersihkan lingkungan 4. Evaluasi lingkungan
4. Melihat kebiasaan pasien yg setelah digunakan pasien setelah digunakan
berhubungan dengan risiko (ex: mengganti pembalut, pasien (mengganti
infeksi jangan menggunakan celana pembalut, jangan
5. Menjaga kebersihan ketat, mempromosikan menggunakan celana
lingkungan kebutuhan intake nutrisi ketat) dan promosi
(ex: member penkes kebutuhan intake
makanan apa yang memicu nutrisi (memberikan
penyembuhan luka penkes makanan
7. Pembewrian antibiotik ex pemicu penyembuhan
amoxilin luka
8. Kaji lochea, kondisi jahitan 5. Evaluasi pemberian
episiotomy antibiotik yang
9. Sarankan ibu untuk diberikan (amoxilin)
membersihkan perineum 6. Evaluasi lochea dan
dari depan ke belakang kondisi jahitan
10. Kaji tanda-tanda infeksi episiotomy
melalui infeksi 7. Evaluasi pengetahuan
ibu pembersihan
perineum dari depan
ke belakang
8. Evaluasi pengkajian
tanda-tanda infeksi
yang yang didapatkan