Sie sind auf Seite 1von 11

Metode Tes Untuk Karakteristik Pemadatan Laboratorium Untuk Tanah

Menggunakan Kepadatan Standar (12,400 ft-lbf/ft3) (600 kN-m/m3)

Standar ini dikeluarkan dibawah perencanaan tetap D 698; Dengan singkatan angka perencanaan yang mengikuti
menunjukkan tahun awal pengangkatan atau kasus dimana direvisi. Tahun revisi terakhir. Angka dalam tanda kurung
menunjukkan tahun terakhir persetujuan ulang. Pangkat epsilon (ℓ) menunjukkan suatu perubahahan editorial sejak
revisi akhir atau persetujuan ulang yang terakhir.

1. Ruang Lingkup 1.3.1.2. Material – lewat saringan No.4 (4.75


1.1. Metode tes ini mencakup prosedur tes mm)
kepadatan dalam laboratorium yang dipakai 1.3.1.3. Lapisan – tiga lapis
untuk menentukan hubungan antara kadar air dan 1.3.1.4. Tumbukan per lapis – 25
berat jenis kering tanah (grafik pemadatan) yang 1.3.1.5. Pemakaian – dapat digunakan jika
ditumbuk dalam sebuah cetakan dengan diameter berat material yang tertahan pada saringan No.4
4 atau 6 inci (101.6 atau 152.4 mm) dengan 5.5 (4.75mm) adalah 20% atau kurang.
lbf (24.4 N) alat penumbuk yang dijatuhkan dari 1.3.1.6. Pemakaian lain – jika prosedur ini
ketinggian 12 inci (305 mm) menghasilkan usaha tidak diberikan, material yang memenuhi
pemadatan sebesar 12,400 ft-lbf/ft3 (600 kN- persyaratan gradasi ini dapat diuji dengan
m/m3) menggunakan Prosedur B atau C.

Note 1 – Peralatan dan prosedur adalah sama 1.3.2. Prosedur B


dengan yang diajukan oleh R. R. Proctor (Engineering 1.3.2.1. Cetakan - berdiameter 4 inci (101.6
News Record – 7 September 1933) dengan satu mm)
perkecualian yaitu pada metode Proctor, tumbukan
1.3.2.2. Material – lewat saringan 3/8 inci (9.5
alat penumbuk dilakukan dengan tumbukan yang
lunak, dimana dihasilkan usaha pemadatan yang
mm)
bervariasi tergantung dari operator, tetapi 1.3.2.3. Lapisan – tiga lapis
kemungkinan pada range 15,000 sampai 25,000 ft- 1.3.2.4. Tumbukan per lapis – 25
lbf/ft3 (700 sampai 1,200 kN-m/m3). Tes dengan 1.3.2.5. Pemakaian – sebaiknya digunakan
usaha standar (lihat 3.2.2) kadang-kadang disebut jika berat material yang tertahan pada saringan
sebagai Tes Proctor. No.4 (4.75mm) adalah lebih dari 20% dan berat
Note 2 – Tanah dan campuran agregat tanah harus material yang tertahan pada saringan ¾ inci (19
dianggap sebagai berbutir halus alami atau berbutir mm) adalah kurang dari 30% dari berat material..
kasar atau gabungan dari campuran tanah alami,
1.3.2.6. Pemakaian lain – jika prosedur ini
atau gabungan tanah alami dan tanah yang telah
melalui proses atau aggregat seperti silt, gravel, atau tidak diberikan, material yang memenuhi
crushed rock. persyaratan gradasi ini dapat diuji dengan
menggunakan Prosedur C.
1.2. Metode tes ini hanya berlaku pada tanah 1.3.3. Prosedur C
yang memiliki berat butiran yang tertahan pada 1.3.3.1. Cetakan berdiameter 6 inci (152.4
saringan ¾ inci (19 mm) sebesar 30% atau mm)
kurang. 1.3.3.2. Material – lewat saringan ¾ inci (19
mm)
Note 3 – Untuk hubungan antara berat jenis dan 1.3.3.3. Lapisan – tiga lapis
kadar air tanah dengan berat tertahan pada saringan 1.3.3.4. Tumbukan per lapis – 56
¾ inci (19 mm) sebesar 30% atau kurang dengan 1.3.3.5. Pemakaian – sebaiknya digunakan
berat jenis dan kadar air bagian yang lewat saringan jika berat material yang tertahan pada saringan
¾ inci (19 mm), lihat Practice D4718. 3/8 inci (9.5 mm) adalah kurang dari 20% dan
berat material yang tertahan pada saringan ¾ inci
1.3. Tiga prosedur alternatif diberikan. (19 mm) kurang dari 30%.
Prosedur yang dipakai harus seperti yang 1.3.4. Cetakan dengan diameter 6 inci (152.4
tercantum dalam spesifikasi untuk material yang mm) tidak boleh digunakan dalam prosedur A
diuji. Jika tidak terdapat satu prosedur pun, atau B
pilihan harus didasarkan pada gradasi dari
material. Note 4 – Dari hasil yang didapat terlihat sedikit
1.3.1. Prosedur A perbedaan bila material diuji dengan usaha
1.3.1.1. Cetakan – berdiameter 4 inci (101.6 pemadatan yang sama dalam diameter cetakan yang
mm) berbeda.

D 698 1 of 11
D422 Test Method for Particle Size Analysis of
1.4. Jika benda uji tes berisi lebih dari 5% Soils
berat fraksi yang berbutir besar dan material D653 Terminology Relating to Soil, Rock, and
tidak akan diikutsertakan dalam tes, koreksi Contained Fluids
harus diberikan pada berat jenis dan kadar air D854 Test Method for Specific Gravity of Soils
benda uji atau pada bagian uji kepadatan yang D1557 Test Methods for Moisture Density
sesuai dengan menggunakan Practice D4718. Relations of Soils dan Soil Aggregate Mixtures
1.5. Metode tes ini akan secara umum Using 10-lb (4.54 kg) Alat penumbuk dan 18-
menghasilkan berat jenis yang terdefinisi dengan in (457 mm) drop
baik untuk tanah-tanah yang tidak dikeringkan D2168 Test Method for Calibration of
secara bebas (non-free draining soils). Jika Laboratory Mechanical Alat penumbuk Soil
metode tes ini digunakan untuk tanah-tanah yang Compactors
dikeringkan secara bebas, berat jenis maksimum D2216 Test Method for Laboratory
mungkin tidak dapat terdefinisi dengan baik, dan Determination of Water (Moisture) Content of
dapat lebih kecil dari yang dihasilkan dengan Soil, Rock, dan Soil-Aggregate Mixtures
Metode Tes D4253. D2487 Test Method for Classification of Soils
1.6. Nilai-nilai dalam satuan inci-pound akan for Engineering Purposes
digunakan sebagai standar. Nilai-nilai dalam D2488 Practice for Description of Soils (Visual-
satuan SI yang dicantumkan adalah hanya untuk Manual Procedure)
informasi. D4220 Practices for Preserving and Transporting
1.6.1. Dalam profesi engineering, adalah suatu Soil Samples
kebiasaan dalam hal praktisi untuk D4253 Test Methods for Maximum Index
menggunakan, secara bergantian, satuan yang Density of Soils Using a Vibratory Table
mewakili berat dan gaya, kecuali perhitungan D4718 Practice for Correction of Unit Weight
dinamik (F=m a) dipergunakan. Hal ini secara and Water Content for Soils Containing
implisit menggabungkan dua sistem satuan yang Oversize Particles
terpisah, yaitu sistem absolut dan system D4753 Specification for Evaluating, Selecting
gravimetrik. Secara ilmiah tidak diharapkan and Specifiying Balances and Scales For Use
untuk menggabungkan penggunaan kedua sistem in Soil and Rock Testing
yang terpisah dalam sebuah standar. Metode tes E1 Specification for ASTM Thermometers
ini telah ditulis menggunakan satuan inci-pound E11 Specification for Wire-Cloth Sieves for
(satuan gravimetrik) dimana pound (lbf) Testing Purposes
mewakili satuan gaya. Penggunaan berat (lbm) E319 Practice for the Evaluation of Single-Pan
adalah untuk kemudahan satuan dan tidak Mechanical Balances
bertujuan untuk membuktikan bahwa pemakaian E380 Practice for Use of the International
ini benar secara ilmiah. Konversi diberikan System of Units (SI) (The Modernized Metric
dalam satuan SI sesuai dengan Practice E380. System)
Penggunaan neraca dengan pencatatan pound
berat (lbm), atau pencatatan kepadatan dalam 3. Terminologi
lbm/ft3 harus tidak dianggap sebagai 3.1. Definisi – Lihat Terminology D653
ketidaksesuaian dengan standar ini. untuk definisi umum.
1.7. Standar ini tidak bertujuan untuk 3.2. Deskripsi istilah-istilah yang khusus
membahas seluruh masalah keselamatan, jika untuk standar ini:
ada, berhubungan dengan pemakaiannya. Adalah 3.2.1. Oversize fraction (fraksi butir kasar), Pc
tanggung jawab pengguna standar ini untuk dalam % - adalah bagian dari total benda uji
melakukan langkah-langkah keselamatan dan yang tidak digunakan dalam tes pemadatan.
kesehatan yang cukup dan menentukan batas- Bagian ini dapat berupa bagian dari total benda
batas yang diatur sebelum menggunakannya. uji yang tertahan pada saringan No. 4 (4.75 mm),
3/8 inci (9.5 mm), atau ¾ inci (19 mm).
2. Referensi 3.2.2. Usaha standar – istilah untuk usaha
2.1. Standar ASTM pemadatan sebesar 12,400 ft-lb/ft3 (600 kN-
C127 Test Method for Specific Gravity and m/m3) yang diberikan oleh peralatan dan
Absorption of Coarse Aggregate prosedur dalam tes ini.
C136 Method for Sieve Analysis of Fine and 3.2.3. Berat Jenis Kering Maksimum Standar,
Coarse Aggregate dmax, dalam lbf/ft3 (kN/m3) – adalah nilai
maksimum yang terdefinisi dari grafik

D 698 2 of 11
pemadatan untuk tes kepadatan dengan ditumbuk pada suatu kadar air (w) , baik basah
menggunakan usaha standar. atau kering optimum (wo) atau pada optimum
3.2.4. Kadar Air Optimum Standar; wo dalam (wo), dan pada suatu berat jenis kering yang
% - adalah kadar air dimana tanah dapat sesuai dengan persentase berat jenis kering
ditumbuk sampai dengan berat jenis kering maksimum (dmax). Pemilihan kadar air (w), baik
maksimum dengan menggunakan usaha basah atau kering optimum (w o) atau pada
pemadatan. optimum (wo) dan berat jenis kering (dmax) dapat
3.2.5. Test fraction (fraksi butir halus), PF didasarkan pada pengalaman, atau suatu rentang
dalam % - yaitu bagian dari total benda uji yang nilai dapat diteliti untuk menentukan persen
digunakan dalam melakukan tes pemadatan. Hal pemadatan yang diperlukan.
ini adalah bagian yang melewati saringan No. 4
(4.75 mm) dalam Prosedur A, dikurangi saringan 6. Peralatan
3/8 inci (9.5 mm) pada Prosedur B, atau kurang 6.1. Cetakan – cetakan sebaiknya berbentuk
saringan ¾ inci (19 mm) dalam Prosedur C. silinder, terbuat dari besi dan dengan kapasitas
dan ukuran seperti yang tercantum pada 6.1.1
4. Rangkuman Metode Tes atau 6.1.2 dan Gambar 1 dan 2. Dinding cetakan
4.1. Tanah dengan kadar air yang telah dipilih dapat berupa padat, terpisah, atau kerucut.
diletakkan dalam tiga lapisan didalam sebuah Bentuk terpisah dapat berupa dua bagian
cetakan dengan dimensi yang telah ditentukan, berbentuk setengah lingkaran, atau bagian pipa
dimana setiap lapisan ditumbuk dengan 25 atau yang terpisah sepanjang satu elemen, yang dapat
56 tumbukan dengan alat penumbuk seberat 5.5 terkunci dengan baik untuk membentuk silinder
lbf (24.4 N) yang dijatuhkan dari ketinggian 12 yang sesuai dengan persyaratan pada bagian ini.
inci (305 mm), sehingga tanah diberikan total Bentuk kerucut sebaiknya memiliki dasar pelat
usaha pemadatan sebesar 12,400 ft-lbf/ft3 (600 dan pengait, keduanya terbuat dari besi dan
kN-m/m3). Hasil berat jenis kering didapatkan. dibuat sehingga keduanya dapat disambung dan
Prosedur ini diulangi untuk beberapa nilai kadar dipisahkan dengan mudah. Pengait sebaiknya
air untuk mendapatkan hubungan antara berat memiliki tinggi melebihi tinggi cetakan paling
jenis kering dan kadar air tanah. Data ini jika tidak 2.0 inci (50.8 mm) yang dapat termasuk
diplot akan menggambarkan suatu grafik bagian atas yang menonjol membentuk kerucut
hubungan yang dinamakan grafik pemadatan paling tidak 0.75 inci (19 mm) diatas bagian
(compaction curve). Nilai kadar air optimum dan silinder. Pengait harus segaris dengan bagian
berat jenis kering standar kemudian ditentukan dalam cetakan. Bagian bawah dasar pelat dan
dari grafik pemadatan ini. bagian bawah daerah yang tergantung yang
menerima cetakan silinder sebaiknya datar.
5. Signifikansi dan Kegunaan 6.1.1. Cetakan 4 inci – Sebuah cetakan dengan
5.1. Tanah yang ditempatkan sebagai diameter dalam rata-rata 4.000± 0.016 inci
timbunan (embankment, dasar pondasi, atau (101.6±0.4 mm), tinggi 4.584 ± 0.018 inci (116.4
pondasi jalan) ditumbuk sampai pada keadaan ± 0.5 mm), dan volume 0.0333 ± 0.0005 ft 3 (944
padat untuk mendapatkan engineering properties ± 14 cm3). Cetakan dengan persyaratan minimum
seperti kuat geser, kompresibilitas, atau terdapat pada Gambar 1.
permeabilitas. Selain itu, tanah pondasi juga 6.1.2. Cetakan 6 inci – Sebuah cetakan dengan
sering ditumbuk untuk memperbaiki properties diameter dalam rata-rata 6.000± 0.026 inci
nya. Tes pemadatan laboratorium memberikan (152.4±0.7 mm), tinggi 4.584 ± 0.018 inci (116.4
dasar dalam menentukan persen pemadatan dan ± 0.5 mm), dan volume 0.075 ± 0.0009 ft 3 (2124
kadar air yang diperlukan untuk mencapai ± 25 cm3). Cetakan dengan persyaratan minimum
property yang ditentukan, dan untuk sebagai terdapat pada Gambar 2.
kontrol dalam konstruksi sehingga pemadatan 6.2. Alat penumbuk – sebuah alat penumbuk
dan kadar air yang ditentukan dapat tercapai. baik manual seperti yang dijelaskan pada 6.2.1
5.2. Selama pengujian sebuah timbunan, kuat atau mekanis seperti yang dijelaskan pada 6.2.2.
geser, konsolidasi, permeabilitas, atau tes lain Alat penumbuk sebaiknya jatuh bebas dari
memerlukan persiapan benda uji tes dengan ketinggian 12 ± 0.05 inci (304.8 ± 1.3 mm) dari
memadatkan pada kadar air dan berat jenis permukaan benda uji. Berat alat penumbuk
kering tertentu. Adalah biasa untuk pertama-tama sebaiknya 5.5 ± 0.02 lbm (2.5 ± 0.01 kg), kecuali
menentukan kadar air optimum (wo) dan berat berat alat penumbuk mekanis dapat diatur seperti
jenis kering maksimum (dmax) dengan dijelaskan dalam Test Method D2168, lihat Note
menggunakan tes pemadatan. Benda uji tes

D 698 3 of 11
5. Bidang kontak alat penumbuk sebaiknya datar 6.5. Oven pengering – dikontrol termostat,
dan bundar, kecuali seperti yang disebutkan pada lebih baik tipe forced-draft dan mampu
6.2.2.3, dengan diameter ketika baru 2.000 ± mempertahankan temperatur yang seragam 230 ±
0.005 inci (50.80 ± 0.13 mm). Alat penumbuk 90F ( 110 ± 50C) pada seluruh bagian oven.
harus diganti jika bidang kontak menjadi rusak 6.6. Alat perata- terbuat dari metal yang kaku
atau berubah dengan diameter lebih besar dari dengan panjang yang cukup tetapi tidak kurang
2.000 ± 0.01 inci (50.80 ± 0.25 mm). dari 10 inci (254 mm). Panjang total alat perata
harus dalam toleransi ±0.005 inci (± 0.1mm).
Note 5 – Adalah biasa dan dapat diterima dalam Ujung perata harus ditipiskan jika lebih tebal dari
sistem inci-pound untuk mengasumsikan berat alat 1/8 inci (3 mm).
penumbuk sama dengan berat nya baik dalam 6.7. Saringan – ¾ inci (19 mm), 3/8 inci (9.5
timbangan kilogram atau pound dan 1 lbf mm) dan No.4 (4.75 mm), sesuai dengan
samadengan 1 lbm atau 0.4536 kg, atau 1 N sama
dengan 0.2248 lbm atau 0.1020 kg.
persyaratan dalam Specification E11.
6.8. Alat pengaduk – yaitu peralatan seperti
6.2.1. Alat penumbuk manual – alat loyang pengaduk, sendok, spatula, dll., atau alat
penumbuk sebaiknya memiliki dengan alur mekanis yang sesuai untuk mengaduk benda uji
penuntun yang memiliki jarak yang cukup agar tanah dengan sempurna saat penambahan air.
gerak jatuh bebas batang dan kepala alat
penumbuk tidak terganggu. Alur penuntuk 7. Kalibrasi
sebaiknya memiliki paling sedikit 4 lubang pada 7.1. Kalibrasi harus dilakukan sebelum tes
setiap ujung (total 8 lubang) terletak dengan dimulai, setelah perbaikan alat, ada kejadian
pusat ¾ ± 1/16 inci (19 ± 1.6 mm) dari ujung dan yang mungkin mempengaruhi hasil pengujian,
terpisah 90 derajat. Diameter minimum lubang dan pada interval yang tidak melebihi 1000
sebaiknya 3/8 inci (9.5 mm). Lubang tambahan benda uji tes, atau setiap tahun, yang mana yang
dapat diberikan dalam alur penuntun. lebih dahulu, untuk peralatan berikut:
6.2.2. Alat penumbuk Mekanis – Bidang 7.1.1. Neraca – diuji sesuai dengan
bundar – Alat penumbuk sebaiknya beroperasi Specification D4753.
mekanis sedemikian rupa sehingga memberikan 7.1.2. Cetakan – Tentukan volume seperti
cakupan yang seragam dan penuh pada yang ditentukan dalam Annex 1.
permukaan benda uji. Jarak bebas antara alat 7.1.3. Alat penumbuk manual – Uji jarak jatuh
penumbuk dan permukaan dalam cetakan bebas, berat alat penumbuk, dan permukaan alat
sebaiknya 0.10 ± 0.03 inci (2.5 ± 0.8 mm). Alat penumbuk sesuai dengan bagian 6.2. Uji alur
penumbuk mekanis sebaiknya memenuhi penuntun sesuai dengan bagian 6.2.1.
persyaratan kalibrasi Test Methods D2168. Alat 7.1.4. Alat penumbuk mekanis - Kalibrasi dan
penumbuk mekanis sebaiknya dilengkapi dengan atur alat penumbuk mekanis sesuai dengan Test
alat mekanis yang menyangga alat penumbuk Methods D2168. Sebagai tambahan, jarak bebas
dalam keadaan tidak beroperasi. antara alat penumbuk dan permukaan dalam
6.2.3. Alat penumbuk mekanis – Bidang cetakan harus diuji sesuai dengan 6.2.2.
persegi – Jika dipakai dengan cetakan 6 inci
(152.4 mm), alat penumbuk dengan bidang 8. Benda uji Uji
persegi dapat menggantikan rammber dengan 8.1. Berat benda uji yang diperlukan untuk
bidang bundar. Permukaan kontak benda uji Prosedur A dan B kira-kira 35 lbm (16 kg), dan
sebaiknya berupa bagian dari lingkaran dengan untuk Prosedut C kira-kira 65 lbm (29 kg) untuk
jari-jari 2.90 ± 0.02 inci (73.7 ± 0.5 mm). Alat tanah yang kering. Sehingga benda uji lapangan
penumbuk harus dioperasikan dengan bagian harus memiliki berat lembab paling kurang 50
belakang alat penumbuk diposisikan pada bagian lbm (23 kg) dan 100 lbm (45 kg) untuk masing-
tengah benda uji. masing prosedur diatas.
6.3. Benda uji alat pengeluar benda uji 8.2. Tentukan persentase material yang
(optional) – dongkrak atau alat lain yang dapat tertahan pada saringan No. 4 (4.75 mm), 3/8 inci
digunakan untuk mengeluarkan benda uji dari (9.5 mm), atau ¾ inci (19 mm) sedemikian rupa
cetakan. untuk menentukan pemakaian prosedur A, B atau
6.4. Neraca – timbangan kelas GP5 yang C. Buat penentuan ini dengan memisahkan
memenuhi persyaratan Specification D4753 bagian yang representatif dari total benda uji dan
untuk neraca dengan kemampuan bacaan 1 gram. menentukan persentase yang melewati saringan
dengan menggunakan Test Methods D422 atau C
13. Hal ini hanya diperlukan untuk menghitung

D 698 4 of 11
persentase untuk saringan dimana informasi ini jenis kering maksimum. Penambahan kadar air
diminta. harus lebih kecil dari 4%.

9. Persiapan Alat Note 6 – Adalah biasa dalam praktisi untuk


9.1. Pilih cetakan yang sesuai dengan menentukan sebuah titik dekat kadar air optimum
prosedur yang akan dipakai (A, B atau C). secara visual. Biasanya, tanah dengan kadar air
optimum dapat ditekan menjadi bongkahan yang
Tentukan dan catat beratnya sampai gram
saling melekat ketika tekanan dihilangkan, namun
terdekat. Pasang cetakan, pelat dasar, dan akan terpecah menjadi dua bagian jika dibengkokkan.
pengait. Periksa kesejajaran dinding bagian Pada kadar air kering optimum, tanah cenderung
dalam dan pengait, atur jika perlu. akan hancur; kadar air basah optimum, tanah
9.2. Periksa apakah pasangan alat penumbuk cenderung melekat satu dengan lainnya. Kadar air
berada dalam kondisi yang baik dan tidak ada optimum biasanya sedikit lebih kecil dari batas
bagian yang lepas atau aus. Atur atau perbaiki plastis.
jika diperlukan. Jika pengaturan dan perbaikan
dilakukan, alat penumbuk harus dikalibrasi 10.2.2. Gunakan kira-kira 5 lbm (2.3 kg) tanah
kembali. yang telah disaring untuk setiap benda uji untuk
ditumbuk dengan menggunakan Prosedur A atau
10. Prosedur B, atau 13 lbm (5.9 kg) untuk Prosedur C. Untuk
10.1. Tanah: mendapatkan kadar air benda uji yang dipilih
10.1.1. Jangan menggunakan tanah yang pada 10.2.1, tambahkan atau kurangi jumlah air
sebelumnya telah ditumbuk dalam laboratorium. yang diperlukan dengan cara sebagai berikut:
10.1.2. Jika menggunakan metode tes ini untuk menambahkan air, semprotkan air kedalam
untuk tanah yang mengandung hydrated tanah sambil diaduk; untuk menghilangkan air,
halloysite, atau dimana pengalaman dengan suatu biarkan tanah mengering di udara pada
benda uji tanah menunjukkan bahwa hasil yang temperatur ruangan atau dalam alat pengering
didapat berubah dengan pengeringan udara, dimana suhu benda uji tidak melebihi 140 0F
gunakan metode persiapan lembab (lihat 10.2). (600C). Aduk tanah secara teratur selama
10.1.3. Siapkan benda uji tanah untuk pengeringan untuk menjaga distribusi air yang
pengujian sesuai dengan 10.2 (diutamakan) atau merata dalam benda uji. Aduk dengan baik agar
dengan 10.3. distribusi airnya merata dan kemudian tempatkan
10.2. Metode persiapan lembab (diutamakan) dalam cawan yang terpisah dan biarkan selama
– tanpa pengeringan benda uji sebelumnya, waktu yang ditentukan sesuai dengan Tabel 1
saring dengan menggunakan saringan No.4 (4.75 sebelum ditumbuk. Untuk tujuan pemilihan
mm), 3/8 inci (9.5 mm), atau ¾ inci (19 mm), waktu tunggu (standing time), tanah dapat
tergantung dengan prosedur (A, B, atau C) yang diklasifikasikan dengan menggunakan Test
dipakai. Tentukan kadar air tanah yang telah Method D2487, Practice D2488 atau data dari
disaring. benda uji lain dari sumber material yang sama.
10.2.1. Siapkan paling kurang empat (lebih Untuk uji pembanding, klasifikasi harus
baik 5) benda uji yang memiliki kadar air berdasarkan Metode Tes D2487.
sehingga mereka dapat mencakup perkiraan 10.3. Metode persiapan kering – Jika benda
kadar air optimum. Benda uji dengan kadar air uji terlalu lembab untuk digunakan, kurangi
yang mendekati optimum harus dipersiapkan kadar air dengan menggunakan pengeringan di
pertama kali dengan penambahan air dan udara, atau dengan menggunakan alat pengering
pengadukan (lihat Note 6). Pilih kadar air untuk dimana suhu benda uji tidak melebihi 140 0F
benda uji yang lain paling tidak untuk (600C). Pisahkan agregasi sedemikian rupa untuk
mendapatkan masing-masing paling kurang dua menghindari pecahnya butiran-butiran individu.
benda uji kering dan basah optimum., dan kadar Saring dengan menggunakan saringan No.4 (4.75
air bervariasi sekitar 2%. Paling kurang dua mm), 3/8 inci (9.5 mm), atau ¾ inci (19 mm).
kadar air diperlukan untuk sisi basah dan kering Bila mempersiapkan material dengan menyaring
optimum untuk menentukan berat jenis kering dengan saringan ¾ inci untuk pemadatan dengan
pada grafik pemadatan secara akurat (lihat 10.5). cetakan 6 inci, pecahkan tanah sampai paling
Beberapa tanah dengan kadar air optimum yang kurang melewati saringan 3/8 inci. Saring untuk
sangat tinggi atau grafik pemadatan yang relatif memberikan distribusi air pada seluruh tanah
datar mungkin memerlukan penambahan kadar dalam pengadukan lebih lanjut.
air yang lebih besar untuk mendapatkan berat 10.3.1. Siapkan paling kurang 4 (lebih baik 5)
benda uji sesuai dengan 10.2.1.

D 698 5 of 11
menghasilkan bagian bawah alat penumbuk
Tabel 1. Waktu Tunggu Yang Diperlukan untuk berada dibawah puncak cetakan.
Kelembaban Benda uji 10.4.4. Padatkan tiap lapisan dengan 25
tumbukan untuk cetakan berdiameter 4 inci
Klasifikasi Min Waktu Tunggu, jam
GW, GP, GW, SP Tidak dibutuhkan
(101.6 mm) atau 56 tumbukan untuk cetakan 6
GM, SM 3 inci.
Jenis Lain 16
Note 7 – Bila memadatkan benda uji yang lebih
10.3.2. Gunakan kira-kira 5 lbm (2.3 kg) tanah basah dari kadar air optimum, permukaan tanah yang
yang telah disaring untuk setiap benda uji yang ditumbuk mungkin tidak seragam, dan penilaian dari
operator diperlukan untuk menentukan tinggi rata-
akan ditumbuk dengan Prosedur A atau B, atau
rata benda uji.
13 lbm (5.9 kg) untuk Prosedur C. Tambahkan
sejumlah air yang diperlukan untuk
10.4.5. Dalam mengoperasikan alat penumbuk
meningkatkan kadar air benda uji kepada nilai
manual, hati-hati untuk menghindari
yang dipilih pada 10.3.1. Ikuti prosedur
terangkatnya alur penuntun saat alat penumbuk
persiapan benda uji seperti yang telah ditentukan
dinaikkan. Pegang alur penuntun dengan erat dan
pada 10.2.2 untuk mengeringkan tanah atau
dalam jarak 5 inci dari vertikal. Berika tumbukan
menambahkan air pada tanah dan rendam setiap
dengan seragam kira-kira 25 tumbukan/menit
benda uji tes.
dan sedemikian rupa sehingga memberikan
10.4. Pemadatan – setelah rendam, jika
cakupan yang sempurna dan seragam pada
diperlukan, setiap benda uji harus ditumbuk
permukaan benda uji.
sebagai berikut:
10.4.6. Setelah pemadatan lapisan yang
10.4.1. Tentukan dan catat berat cetakan atau
terakhir, lepaskan pengait dan pelat dasar dari
cetakan dan pelat dasar.
cetakan, kecuali seperti tercantum pada 10.4.7.
10.4.2. Rangkaikan dan kencangkan cetakan
Pisau dapat digunakan untuk meratakan tanah
dan pengait pada pelat dasar. Cetakan harus
pada pengait untuk menghilangkan tanah pada
duduk pada pondasi yang kaku dan seragam,
pengait sebelum dilepaskan untuk menghindari
sebagaimana diberikan oleh silinder atau kubus
tanah dibawah puncak cetakan menjadi
beton dengan berat tidak kurang dari 200 lbm (91
terganggu.
kg). Kencangkan pelat dasar pada pondasi yang
10.4.7. Trim dengan hati-hati benda uji yang
kaku. Metode pemasangan pada pondasi yang
telah ditumbuk dengan menggunakan alat perata
kaku harus membolehkan pelepasan yang mudah
yang digeserkan pada bagian atas cetakan untuk
dari cetakan, pengait, dan pelat dasar setelah
membentuk bidang datar dengan puncak cetakan.
pemadatan selesai.
Trimming awal tanah diatas cetakan dengan
10.4.3. Padatkan benda uji dalam tiga lapisan,
pisau dapat menhindari kerusakan tanah pada
setelah pemadatan, tebal setiap lapisan harus
bagian atas cetakan. Isi lubang-lubang yang
kira-kira sama besar. Sebelum pemadatan,
terdapat pada permukaan bagian atas dengan
tempatkan tanah lepas didalam cetakan dan
tanah yang belum digunakan atau sisa tanah yang
ratakan lapisan tersebut sehingga tebalnya
diratakan, tekan dengan jari, dan ratakan kembali
seragam. Ketuk tanah dengan perlahan sebelum
bagian atas cetakan. Ulangi kembali prosedur
pemadatan sehingga tanah dalam kondisi yang
diatas untuk bagian bawah benda uji, jika volume
tidak terlalu lepas, dengan menggunakan alat
cetakan ditentukan tanpa pelat dasar. Untuk
penumbuk manual atau silinder dengan diameter
tanah yang sangat basah atau kering, tanah atau
2 inci (5 mm). Setelah pemadatan tiap-tiap dua
air dapat hilang jika pelat dasar dilepaskan.
layer yang pertama, tanah yang dekat dengan
Untuk situasi ini, biarkan pelat dasar terpasang
dinding cetakan dimana tidak terpadatkan, harus
pada cetakan. Bila pelat dasar dibiarkan
diratakan dan dibuang. Bagian yang dibuang ini
terpasang, volume cetakan harus dikalibrasi
dapat dipergunakan sebagai tambahan untuk
kembali dengan pelat dasar terpasang pada
pemadatan selanjutnya. Pisau atau alat sejenis
cetakan daripada plastik atau pelat gelas seperti
dapat digunakan untuk meratakan. Jumlah total
yang terdapat dalam Annex 1, A1.4.
tanah yang digunakan harus sedemikian rupa
10.4.8. Tentukan dan catat berat benda uji dan
sehingga lapisan tanah ketiga sedikit melewati
cetakan sampai gram terdekat. Bila pelat dasar
pengait, tetapi tidak melebihi ¼ inci (6 mm)
dibiarkan terpasang, tentukan dan catat berat
diatas puncak cetakan. Jika lapis ketiga melewati
benda uji, cetakan, dan pelat dasar sampat gram
¼ inci, benda uji harus dibuang. Benda uji harus
terdekat.
dibuang jika tumbukan terakhir pada lapis ketiga

D 698 6 of 11
10.4.9. Lepaskan material dari cetakan. Ambil 11.1. Hitung berat jenis kering dan kadar air
benda uji untuk mendapatkan kadar air, baik setiap benda uji yang ditumbuk seperti yang
dengan seluruh benda uji (diutamakan), atau dijelaskan dalam 11.3 dan 11.4. Plot nilai-nilai
bagian yang representatif. Bila seluruh benda uji tersebut dan gambarkan grafik pemadatan yang
dipergunakan, pisahkan untuk mempermudah melalui titik-titik tersebut (lihat benda uji,
pengeringan. Sebaliknya, ambil sebuah bagian Gambar 3). Plot berat jenis kering sampai 0.1
dengan mengiris secara axial dari tengah benda lbf/ft3 (0.2 kN/m3) terdekat dan kadar air sampai
uji yang telah ditumbuk dan membuang sekitar 0.1% terdekat. Dari grafik pemadatan, tentukan
500 g material dari bagian yang terpotong. kadar air optimum dan berat jenis kering
Dapatkan kadar air sesuai dengan Test Method maksimum. Jika lebih dari 5% berat material
D2216. berbutir kasar dibuang dari benda uji, hitung
koreksi kadar air optimum dan berat jenis kering
Tabel 2 Kesamaan kesamaan ukuran pada gambar 1 maksimum dari total material menggunakan
dan 2 Practice D4718. Koreksi ini dapat dibuat untuk
________________________________________________________
Inci mm benda uji uji kepadatan lapangan dibandingkan
_________________________________________________ dengan benda uji uji laboratorium.
0,016 0,41 11.2. Plot grafik 100% saturasi. Nilai kadar air
0,026 0,66 untuk kondisi 100% jenuh dapat dihitung seperti
0,032 0,81
0,028 0,71 yang dijelaskan pada 11.5 (lihat benda uji,
1/2 12,70 Gambar 3).
2 1/2 63,50
2 5/8 66,70 Note 8 – grafik 100% saturasi adalah penolong
4 101,60 dalam menggambarkan grafik pemadatan. Untuk
4 1/2 114,30
4,584 116,43
tanah yang mengandung lebih dari kira-kira 10%
4 3/4 120,50 butiran halus pada kadar air diatas optimum, kedua
6 152,40 grafik biasanya menjadi sejajar dengan sisi basah
6 1/2 165, 10 grafik pemadatan antara 92 – 95 % saturasi. Secara
6 5/8 168,30 teori, grafik pemadatan tidak dapat diplot sampai
6 3/4 171,40 dengan 100% saturasi. Jika dapat, ada kesalahan
8 1/4 209,60 pada nilai specific gravity, dalam pengukuran, dalam
_________________________________________________ perhitungan, dalam prosedur tes, atau dalam plotting.
ft 3 cm3 Note 9 – grafik 100% saturasi kadang-kadang
_________________________________________________ dijadikan referensi sebagai grafik zero air void atau
1/30 (0,0333) 943 grafik saturasi sempurna.
0,0005 14
1/13,333 2,124 11.3. Kadar air, w – Hitung berdasarkan Test
0,0011 31
_________________________________________________ Method D2216.
11.4. Berat Jenis Kering – Hitung kepadatan
10.5. Setelah pemadatan benda uji terakhir, lembab (Eq. 1), kepadatan kering (Eq. 2), dan
bandingkan berat jenis basah untuk meyakinkan berat jenis kering (Eq. 3) sebagai berikut:
pola data yang diharapkan yang didapat pada
setiap sisi dari kadar air optimum akan m = 1000 (Mt – Mmd) / V (1)
mendapatkan berat jenis kering grafik
pemadatan. Penggambaran berat jenis basah dan Dimana:
kadar air untuk setiap benda uji yang ditumbuk m = kepadatan lembab benda uji Mg/m3
dapat menolong dalam evaluasi diatas. Jika pola Mt = berat lembab benda uji&cetakan, kg
yang diharapkan tidak didapat, benda uji Mmd= berat cetakan standar, kg
tambahan akan diperlukan. Umumnya satu nilai V = volume cetakan standar, m3 (lihat Annex
kadar air basah dari kadar air yang menyatakan 1)
berat jenis basah maksimum sudah cukup untuk
meyakinkan data pada sisi basah kadar air d = m /(1 + w/100) (2)
optimum untuk berat jenis kering optimum.
dimana:
d = kepadatan kering benda uji yang
ditumbuk, Mg/m3
11. Perhitungan w = kadar air, %

D 698 7 of 11
d = 62.43 d dalam lbf/ft3 (3) 12.1.11. Grafik pemadatan yang
memperlihatkan titik pemadatan yang dipakai
atau untuk membuat grafik pemadatan, dan grafik
100% saturasi, titik berat jenis kering maksimum
d = 9.807 d dalam kN/m3 dan kadar air optimum.
12.1.12. Data koreksi oversize jika digunakan,
dimana: termasuk oversize fraction, Pc dalam %.
d = berat jenis kering benda uji yang ditumbuk
13. Ketelitian dan Bias
11.5. Untuk menghitung titik-titik untuk 13.1. Ketelitian – data masih dievaluasi untuk
grafik pemadatan 100% saturasi pilih nilai-nilai menentukan ketelitian dari metode tes ini.
berat jenis kering, hitung kadar air yang sesuai Sebagai tambahan, data yang relevan diambil
dengan kondisi 100% jenuh sebagai berikut: dari pengguna tes ini.
 w  Gs   d 13.2. Adalah tidak mungkin untuk
wsat  x 100 (4) mendapatkan informasi tentang bias untuk
 w  Gs metode tes ini karena tidak ada metode lain yang
dapat digunakan untuk menentukan nilai berat
dimana: jenis maksimum standar dan kadar air optimum.
wsat = kadar air untuk kondisi jenuh, %
w = berat jenis air, 62.43 lbf/ft3 (9.807 kN/m3)
d = berat jenis kering tanah
Gs = specific gravity tanah

Note 10 – Specific gravity dapat diperkirakan


untuk benda uji tes berdasarkan data tes dari
benda uji yang lain dari tanah dengan sumber
dan klasifikasi yang sama. Jika tidak, tes specific
gravity (Test Method C127, Test Method D854,
atau keduanya) diperlukan.

12. Pelaporan
12.1. Laporan harus berisi informasi berikut:
12.1.1. Prosedur yang dipakai (A, B, atau C)
12.1.2. Metode persiapan yang dipakai
(lembab atau kering)
12.1.3. Kadar air saat diterima (jika
ditentukan)
12.1.4. Kadar air optimum standar, sampai
0.5% terdekat.
12.1.5. Berat jenis kering maksimum standar
sampai 0.5 lbf/ft3 terdekat.
12.1.6. Deskripsi alat penumbuk (manual
atau mekanikal)
12.1.7. Data analisa saringan tanah untuk
menentukan prosedur (A, B, atau C) yang
dipakai.
12.1.8. Deskripsi material yang dipakai
dalam tes, berdasarkan Practice D2488, atau
klasifikasi berdasarkan Test Method D2487.
12.1.9. Specific gravity dan metode
penentuannya.
12.1.10. Asal material yang digunakan dalam
tes, sebagai benda uji, proyek, lokasi, kedalaman,
dsb.

D 698 8 of 11
D 698 9 of 11
ANNEX
(Informasi Penting)
A1. Volume Cetakan Standar

A1.1. Ruang Lingkup pelat dasar dipergunakan untuk menggantikan


A1.1.1. Annex ini menjelaskan prosedur dasar pelat gelas atau plastik tentukan berat
untuk menentukan volume cetakan standar. cetakan, pelat dasar, dan sebuah pelat gelas atau
A1.1.2. Volume ditentukan dengan metode plastik untuk digunakan pada bagian atas cetakan
pengisian air dan diperiksa dengan metode sampai 0.01 lbm (1 g) terdekat.
pengukuran linier. A1.4.1.3. Tempatkan cetakan dan bagian
bawah plastik atau pelat gelas diatas permukaan
A1.2. Peralatan yang halus dan rata, dan isi dengan air sampai
A1.2.1. Sebagai tambahan dari peralatan sedikit lebih tinggi dari pinggir cetakan.
yang tercantum dalam Bagian 6, alat-alat berikut A1.4.1.4. Geser pelat kedua diatas
diperlukan: permukaan atas cetakan sehingga cetakan tetap
A1.2.1.1. Vernier atau Dial Caliper – terisi dengan air dan gelembung udara tidak
memiliki jangkauan pengukuran paling kurang 0 terkurung. Tambahkan atau kurangi air
sampai 6 inci (0 sampai 150 mm) dan dapat seperlunya dengan suntikan.
dibaca sampai paling kurang 0.001 inci (0.02 A1.4.1.5. Keringkan segala kelebihan air
mm). dari luar cetakan dan pelat.
A1.2.1.2. Mikrometer dalam - memiliki A1.4.1.6. Tentukan berat cetakan, pelat, dan
jangkauan pengukuran paling kurang 2 sampai air dan catat sampai 0.01 lbm (1 g) terdekat.
12 inci (50 sampai 300 mm) dan dapat dibaca A1.4.1.7. Tentukan suhu air dalam cetakan
sampai paling kurang 0.001 inci (0.02 mm). sampai 10C terdekat dan catat. Tentukan dan
A1.2.1.3. Pelat gelas atau plastik – dua pelat catat kepadatan absolut air dari Tabel A1.1.
gelas atau plastik kira-kira 8 in2 dan tebal ¼ inci A1.4.1.8. Hitung berat air dalam cetakan
(200 x 200 mm, tebal 6 mm). dengan mengurangkan berat yang ditentukan
A1.2.1.4. Termometer – 0 sampai 50 0C, dalam A1.4.1.2 dari berat yang ditentukan dalam
skala 0.50C. sesuai dengan persyaratan pada A1.4.1.6.
Specification E1. A1.4.1.9. Hitung volume air dengan
A1.2.1.5. Stopcock grease atau pelapis lain membagi berat air dengan kepadatan air dan
yang sejenis. catat sampai dengan 0.0001 ft3 (1 cm3) terdekat.
A1.2.1.6. Alat-alat lain – jarum suntik, kain A1.4.1.10. Bila pelat dasar digunakan untuk
lap, dll. kalibrasi volume cetakan, ulangi A1.4.1.3 sampai
A1.4.1.9.
A1.3. Perhatian
A1.3.1. Lakukan prosedur ini dalam ruangan A1.4.2. Metode pengukuran linear
yang terisolasi dari perubahan suhu yang A1.4.2.1. Gunakan salah satu dari vernier
ekstrim. caliper atau mikrometer dalam, ukur diameter
cetakan 6 kali pada bagian atas dan 6 kali pada
A1.4. Procedure bagian bawah merata pada sekeliling bagian
A1.4.1. Metode pengisian air cetakan. Catat pengukuran sampai 0.001 in (0.02
A1.4.1.1. Berikan grease pada ujung bawah mm) terdekat.
cetakan standar dan tempatkan diatas pelat gelas A1.4.2.2. Gunakan vernier caliper, ukur
atau plastik. Berikan grease pada ujung atas tinggi bagian dalam cetakan dengan membuat
cetakan. Hati-hati agar bagian dalam cetakan tiga pengukuran merata pada sekeliling cetakan.
tidak terkena grease. Jika diperlukan untuk Catat pengukuran sampai 0.001 in (0.02 mm)
menggunakan pelat dasar, seperti yang tercantum terdekat.
dalam 10.4.7, tempatkan cetakan yang telah A1.4.2.3. Hitung diameter atas rata-rata,
diberik grease pada pelat dasar dan kencangkan diameter bawah rata-rata, dan tinggi rata-rata.
dengan pengunci. A1.4.2.4. Hitung volume cetakan dan catat
A1.4.1.2. Tentukan berat cetakan yang telah sampai 0.0001 ft3 (1 cm3) terdekat sebagai
diberi grease dan kedua pelat gelas atau plastik berikut:
sampai 0.01 lbm (1 g) terdekat dan catat. Bila

D 698 10 of 11
  h   dt  db 
2

V (inci  pound )
16  1728
  h   dt  db 
2

V (SI)
16  10 3
dimana:
V = volume cetakan, ft3, (cm3)
h = tinggi rata2, in. (mm)
dt = diameter atas rata-rata, in (mm)
db = diameter bawah rata-rata, in (mm)
1/1728 = konstanta untuk konversi in3 ke ft3
3
1/10 = konstanta untuk konversi mm3 ke
3
cm

Table A1 Kepadatan Air


Temperatur 0C, 0F Kepadatan Air, g/ml
18 (64.4) 0.99862
19 (66.2) 0.99843
20 (68.0) 0.99823
21 (69.8) 0.99802
22 (71.6) 0.99779
23 (73.4) 0.99756
24 (75.2) 0.99733
25 (77.0) 0.99707
26 (78.8) 0.99681

A1.5. Perbandingan Hasil


A1.5.1. Volume yang didapatkan dengan
salah satu cara diatas harus didalam toleransi
volume yang disyaratkan dalam 6.1.1 dan 6.1.2.
A1.5.2. Perbedaan antara kedua metode
diatas harus tidak melebihi 0.5% volume
nominal cetakan.
A1.5.3. Ulangi penentuan volume jika
kriteria ini tidak dipenuhi.
A1.5.4. Kegagalan untuk mendapatkan
kesamaan antara kedua metode ini, walaupun
telah diulangi, adalah menunjukkan cetakan telah
berubah dan harus diganti.
A1.5.5. Gunakan volume cetakan yang
ditentukan dengan metode pengisian air sebagai
nilai volume untuk perhitungan kepadatan
lembab dan kering (lihat 11.4)

D 698 11 of 11

Das könnte Ihnen auch gefallen